TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Mioma uteri merupakan neoplasma (tumor) jinak otot polos dinding rahim
(uterus) dan jaringan ikat disekitarnya yang muncul pada wanita di masa
reproduksi. Mioma uteri adalah merupakan tumor jinak miometrium uterus
dengan konsistensi padat kenyal, batas jelas, mempunyai pseudo kapsul, tidak
nyeri, bisa soliter atau multipel. Mioma uteri bukanlah suatu keganasan dan tidak
juga berhubungan dengan keganasan. Mioma uteri disebut juga uterine fibroids,
fibromioma, leimioma atau fibroids1,4,5,7.
2.2
Epidemiologi
dan
Faktor Risiko
Mioma adalah neoplasma jinak yang paling umum dari organ reproduksi
pada wanita usia reproduksi. Mereka bisa memiliki dampak negatif pada sistem
reproduksi dan dapat tunggal, tetapi lebih sering beberapa, menyebabkan
morbiditas yang signifikan, dan penurunan kualitas hidup. Menurut literatur yang
relevan, 40-60% dari semua histerektomi dilakukan adalah karena adanya mioma.
Mioma adalah indikasi yang paling umum untuk histerektomi di Amerika Serikat
dan Australia.8
Studi yang dilakukan dengan menggunakan USG telah mengkonfirmasi
bahwa prevalensi mioma lebih rendah di Eropa daripada di Amerika Serikat, dan
ini mungkin karena perbedaan ras. Mioma terdeteksi di 70% pada uteri setelah
histerektomi, di mana lebih dari 80% kasus didapatkan multiple mioma.
Prevalensi mioma sebagian besar diremehkan dalam studi epidemiologi
sebelumnya yang berfokus terutama pada wanita dengan gejala7.
Prevalensi mioma lebih rendah dari 10,7% pada wanita pada trimester
pertama kehamilan. Data pada faktor-faktor epidemiologi terkait dengan risiko
mioma belum sepenuhnya dipahami. Faktor-faktor tersebut meliputi usia, ras,
faktor reproduksi, hormon seks, obesitas, gaya hidup (diet, kafein dan konsumsi
alkohol, merokok), dan dampak lain seperti infeksi6,7,9,10.
2.2.1 Usia
Selama masa reproduktif, risiko dari mioma akan berkembang seiiring
usia. Mioma tidak terjadi sebelum pubertas dan insidennya akan menurun setelah
menopause. Mioma didiagnosis pada 20-25% wanita dengan usia reproduktif, 3040% wanita yang berusia lebih dari 40 tahun. Wanita yang mengalami menarche
pada usia lebih muda mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap mioma uteri.
2.2.2 Ras
Mioma paling umum terjadi pada wanita berkulit hitam, dan paling jarang
terjadi pada wanita Asia. Prevalensi pada wanita kulit hitam adalah 18%, wanita
kulit putih 8%, dan wanita hispanik 10%. Penyebab paling mungkin terkait
fenoma ras ini adalah perbedaan pada biosintesis dan/atau metabolisme dari
estrogen. Perbedaan ada fungsi dari reseptor untuk
terhadap siklus menstruasi selama masa hidup wanit nulparitas, tidak dipengaruhi
oleh kehamilan dan laktasi.
Pada wanita multiparitas, hubungan antara risiko mioma dengan eksklusif
breastfeeding adalah bahwa laktasi akan menekan hormon ovarium. Laktasi
dikatakan dapat menjadi faktor proteksi dalam perkembangan mioma.
2.2.4 Hormon Endogen
Mioma hanya terjadi selama periode reproduktif, yang mana bergantung
pada steroid ovarium. Estrogen dan progesteron ditemukan signifikan pada onset
dan perkembangan mioma. Namun, mekanisme estrogen dan progesteron
mempengaruhi formasi dan perkembangan mioma belum sepenuhnya diketahui.
Menarche dini meningkatkan risiko mioma, dikaitkan dengan paparan yang lebih
panjang terhadap sirkulasi steroid ovarium. Progesteron dipercaya memacu
pertumbuhan dari mioma, karena progesteron bekerja secara sinergis dengan
estrogen.
2.2.5 Penggunaan hormon eksogen
Risiko mioma dipengaruhi oleh penggunaan oral kontrasepsi, yakni oleh
karena bahan dari oral kontrasepsi itu sendiri, kekuatan hormonalnya, bukan oleh
karena durasi dari penggunaanya. Risiko lebih tinggi dikaitkan dengan usia dari
penggunaan kontrasepsi oral pertama kali. Terdapat studi yang menunjukkan
penurunan risiko dari mioma pada pengguna progestin injeksi. Alasannya karena
penurunan regulasi dari reseptor estrogen pada mioma yang disebabkan oleh
progestin.
Efek dari IUD dengan pertumbuhan mioma masih belum diketahui. Pada
wanita sudah menopause yang menerima terapi penggantian hormon, terdapat
pengingkatan kejadian pertumbuhan mioma.
2.2.6 Kafein dan alkohol
Data literature menunjukkan baik kafein dan alkohol dapat menyebabkan
perubahan kadar hormon endogen. Konsumsi alkohol telah terbukti dapat
meningkatkan risiko dari mioma, terutama pada konsumsi bir. Dari beberapa
penelitian, konsumsi kopi dan kafein tidak terbukti dapat meningkatkan risiko
mioma.
2.2.7 Merokok
Penelitian
mengenai
hubungan
merokok
dengan
risiko
mioma
2.3
Klasifikasi
Mioma
Uteri
Leiomioma berasal dari miometrium dan dapat diklasifikasikan ke dalam
subkelompok berdasarkan hubungan anatomi terhadap lapisan dari uterus. Tiga
jenis yang biasa ditemui adalah: 1,4,5
a. Mioma Submukosal yang letaknya berada di bawah endometrium
b. Mioma Intramural yang terletak di bagian tengah dari dinding otot uterus;
c. Mioma Subserosal yang berada di bawah lapisan serosa uterus;
Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (kavum uteri). Pengaruhnya pada vaskularisasi dan luas
permukaan endometrium menyebabkan terjadinya perdarahan ireguler. Mioma
submukosal dapat tumbuh bertangkai menjadi polips, kemudian dilahirkan
melalui saluran serviks yang dikenali sebagai myomgeburt. Mioma subserosal
dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra
ligamenter. Selain itu, mioma subserosal dapat pula tumbuh menempel pada
jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan
diri dari uterus, sehingga disebut sebagai wandering atau parasitic fibroid. Mioma
pada serviks dapat menonjol ke dalam saluran serviks sehingga ostium uteri
2.4
Patogenesis
Mioma
Uteri
Mioma uteri berkembang sebagai klon sel yang abnormal hasil dari satu
sel progenitor dimana tempat berlakunya mutasi. Penelitian menunjukkan bahawa
mioma uteri adalah monoklonal. Perbedaan kadar pertumbuhan menggambarkan
perbedaan abnormalitas sitogenetik pada suatu tumor. Kehadiran mioma multipel
pada uterus yang sama tiada hubungan klonisasi dan setiap tumor tumbuh tidak
bergantungan antara satu sama yang lain6.
2.5
Uteri
uteri. Gejala abdomen akut dapat terjadi bila torsi berlanjut dengan terjadinya
infark atau degenerasi merah yang mengiritasi selaput peritoneum (seperti
peritonitis). Rasa nyeri bukan merupakan gejala khas tetapi dapat timbul karena
gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosa yang akan dilahirkan,
pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis servikalis dapat menyebabkan
dismenore. Lokasi mioma penting dalam menentukan tingkat keparahan
perdarahan yang berhubungan dengan fibroid. Mioma submukosa dapat
meningkatkan terjadinya menoragia baik secara efek lokal terhadap endometrium
atau alterasi endometrium terhadap permukaan fibroid1,5,9.
Mioma yang besar dapat menekan rectum sehingga menimbulkan sensasi
untuk mengedan. Nyeri pinggang dapat terladi pada penderita mioma yang
menekan persyarafan yang berjalan di atas permukaan tulang pelvis. Berhubungan
dengan lokasi mioma diantara miometrium, fibroid dapat bertumbuh besar
sehingga menekan organ yang berdekatan dan mengganggu fungsi pelvik. Oleh
itu, penderita dapat mengalami sakit di bagian bawah abdominal atau masalah
berkemih5.
2.6
Diagnosis
dan
Pemeriksaan Penunjang
Tergantung dari lokasi dan ukuran, leiomioma kadang kala dapat dipalpasi
dengan pemeriksaan pelvis bimanual atau pada pemeriksaan abdominal.
Pemeriksaan bimanual menemukan pada pembesaran uterus yang irregular dan
mengeras dengan protrusi batu bulat (cobblestone) yang dapat teraba agak keras
semasa palpasi7.
Pemeriksaan ginekologik secara rutin kadang kala dapat menemukan
fibroid. Semasa pemeriksaan ini, pemeriksa memeriksa ukuran uterus dengan
meletakkan dua jari dari sebelah tangan ke dalam vagina manakala tangan yang
2.7
Penatalaksanaan
2.7.1
dan
Terapi Konservatif
Pemeriksaan
Periodik11,12
reseptor
gonadotropin
di
hipofifis
akan
mengurangi
sekresi
Menyebabkan perlengketan
Residif.
B. Histerektomi
Perlu disadari bahwa 25-3-% dari penderita tersebut akan masih
memerlukan histerektomi.
Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan
tindakan terpilih terutama pada mioma yang besar sebesar uterus gravidarum 1214 minggu. Histerektomi dapat dilakukan perabdominan atau pervaginam. Yang
terakhir tersebut jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telor angsa
dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya. Adanya prolapsus uteri akan
mempermudah prosedur pembedahan.
Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan
timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi supravaginal hanya dilakukan
apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya.
Pada wanita yang amasih muda sebaiknya ditinggalkan satu atau kedua
ovarium, maksudnya untuk:
1. Menjaga jangan terjadi menopause sebelum waktunya.
2. Menjaga gangguan coroner atau arteriosklerosis menurun.
2.8
Komplikasi1,4,5,7,9
2.8.2 Anemia
Anemia timbul karena seringkali penderita mioma uteri mengalami
perdarahan pervaginam yang abnormal. Perdarahan abnormal pada kasus mioma
uteri akan mengakibatkan anemia defisiensi besi.
2.8.3 Torsi
(Putaran
Tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan
sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian timbul sindroma
abdomen akut, mual, muntah dan shock. Jika torsi terjadi perlahan-lahan,
gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan keadaan dimana
terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum.
2.8.5 Mioma
Uteri
dan
kehamilan
Dalam banyak kombinasi mioma uteri dengan kehamilan tidak
mempunyai arti apa-apa. Di pihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan
komplikasi obstetrik yang besar artinya.
Kehamilan
dan
Persalinan
Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sebagai berikut1:
1. Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama pada mioma
uteri submukosum
2. Kemungkinan abortus bertambahan
3. Kelainan letak jalin dalam lahir, terutama pada mioma yang besar dan letak
subserous
4. Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma letaknya dan di
serviks
5. Inersia uteri dan atonia uteri terutama pada mioma yang letaknya di dalam
dinding tertama atau apabila terdapat banyak mioma