BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan
pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan
oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan
massa hemoglobin dan volume sel darah
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara
maju maupun di negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health
berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia, diperkirakan
600.000 wanita meninggal dunia setiap tahun akibat komplikasi yang berhubungan
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan kematian tidak langsung.
dan nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
tahun 2007 Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia tertinggi di Asia sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.
Dapat dibandingkan dengan negara Asia lainnya yaitu pada tahun 2006 seperti
Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, dan
Vietnam 95 per 100.000 kelahiran hidup. Anonymous, di akses pada tanggal 24 Juli
2012
Komplikasi yang paling sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia. Jika
kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telah menderita anemia, maka perdarahan
pasca persalinan dapat memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat kematian.
Penyakit yang merupakan penyebab tidak langsung antara lain anemia, malaria,
hepatitis, dan tuberkulosis. Pada waktu persalinan, diperkirakan ibu kehilangan darah
1.000 ml tetapi tidak mengakibatkan kematian pada ibu sehat, dan apabila terjadi pada
ibu anemia, kehilangan darah kurang dari itu dapat berakibat kematian.
Jumlah kematian ibu yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di
Sulawesi Selatan pada tahun 2009 sebanyak 118 orang atau 78,84 per 100.000
kelahiran hidup. Kematian ibu tersebut terdiri dari kematian ibu hamil ( 19 % ), kematian
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Makassar periode
Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 102 orang, perdarahan 59 orang, hipertensi
2012
4) Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari, sel-sel darah yang sudah tua
di hancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah baru.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka masalah dalam
pembahasan ini adalah bagaimana cara mencegah dan menagani anemia dalam
kehamilan.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a) Definisi
b) Klasisfikasi
c) Macam-macam
d) Etiologi
e) Patofisiologi
h) penatalaksanaan
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Asuhan Kebidanan lanjut II DIV Klinik
2. Sebagai salah satu sumber informasi/pengetahuan bagi rekan mahasiswa di DIV Klinik
3. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan keterampilan pada kasus anemia
Dalam menyusun makalah ini digunakan dasar teori. Metode yang digunakan
1. Studi kepustakaan
Mempelajari buku – buku, mengakses data dari internet tentang profil kesehatan yang
2. Membuat sendiri data (data fiktif ) untuk studi kasus sebagai bahan/contoh pada kasus
anemia.
meliputi
h) Melakukan dokumentasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Beberapa pengertian anemia menurut :
1. Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada
wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh
penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa
hemoglobin dan volume sel darah. (Cunningham G,2005;h.1463)
2. Anemia didefenisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah.anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gr/100 ml dan wanita hamil 11,0 g/dl. ( Varney
H,2006.;h.623)
3. Anemia didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentarsi Hb, atau hitung eritrosit di bawah
batas” normal “. Dimana umumnya ibu hamil dianggap anemi jika kadar hemoglobin
dibawah 11 gr / dl atau hematokrit kurang dari 33 %.( Prawirohardjo, 2008;h.775)
4. Anemia adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen; hal tersebut
dapat terjadi akibat penurunan Sel Darah Merah (SDM), dan / atau penurunan
hemoglobin (Hb) dalam darah.
(Fraser Diane dan Cooper A Margaret, 2009;h.328).
5. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g%
pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. (Saifuddin AB,
2007;h.281)
B. Klasifikasi anemia
1. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli.
Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c) Anemia sedang
dengan Hb 7- Batasan Anemia (Menurut DEPKES RI) 8gr%
d) Anemia berat Kelompok Batas Normal dengan Hb
Haemoglobin
kurang dari Anak Balita 11 gram % 7gr%
Anak Usia Sekolah 12 gram %
Wanita Dewasa 12 gram %
Laki-laki Dewasa 13 gram %
Ibu Hamil 11 gram %
Ibu Menyusui > 3 bulan 12 gram %
2. Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3
dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam
tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh
lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10
ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan
volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 %
secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi
sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu.
bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program
suplementasi, dosis yang dianjurkan satu hari adalah dua tablet ( satu tablet
menangandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat ) yang dimakan selama paruh kedua
kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2. Penyuluhan konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang
mereka memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita hamil harus
diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat
anemia dan harus pula diyakini bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi
zat besi.
3. Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara, pertama pastikan
zat besi yang dimakan agar dapat memacu dan menghindarkan pangan yang biasa
mereduksi penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi juga pada
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang tidak
adalah keluarga penderita tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit.
perorangan.
H. Penatalaksanaan medis.
1. Mendiagnosis
Evaluasi awal pada wanita hamil dengan anemia adalah melakukan pengukuran
hemoglobin, hematokrit, dan indeks-indeks sel-sel darah merah; pemeriksaan cermat
terhadap sediaan apus darah tepi.
2. Penanganan
a. Anemia ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya
perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari.
Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan.
. Anemia sedang
1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi feros 600 – 1000 mg/ hari
seperti sulfat ferossus atau glukonas ferossus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 gr/ 100
ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.( Saifuddin, AB, 2000 )
. Anemia berat
intravena 2x10 ml intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut dapat
diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan
b.Persalinan prematur
c.Perdarahan antepartum
a.Gangguan his
b.Partus lama
c.Atonia uteri
a.Perdarahan
a.BBLR
b.Gangguan pertumbuhan
c.Kematian intrauteri
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.( DepKes. RI, 2006; h. 8 )
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
1) Anamnesis
a) Biodata
b) Riwayat menstruasi
c) Riwayat kesehatan
f) Pengetahuan klien
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda - tanda vital.
4) Pemeriksaan penunjang :
(a) Laboratorium
(c) Tahap ini merupakan langkah yang akan menentukan langkah berikutnya. Kelengkapan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data - data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah
Pada langkah ke- 3 ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah
potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga
merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi
sehingga langkah ini benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/
logis.
klien.
Jadi, manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal
saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada
e. Rencana tindakan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan
aman. Pada langkah ke- 6 ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
g. Mengevaluasi
Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan.
Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan
a. Data Subjektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama,
keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga
b. Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
c. Assesment
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup
kebidanan
pasien.
d. Planning
Rencana kegiatan mencakup langkah - langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam
BAB III
STUDI KASUS
Nama : Ny “ H ” / Tn “ M ”
Umur : 20 th / 24 th
Nikah/ Lamanya : 1x / ± 1 th
c. Hamil ±7 bulan.
d. Pergerakan janin mulai dirasakan bergerak pada bulan Februari 2012, gerakan janinnya
terasa kuat dan tidak ada rasa nyeri saat bayi bergerak.
a. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, dan tidak pernah
3. Riwayat Menstruasi
c. Lamanya : 5 - 7 hari
e. Ibu dan suami yakin bahwa ini kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa.
f. Ibu bersyukur dengan kehamilannya dan selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung
a. Kebutuhan nutrisi
Makan 3 kali sehari porsi tidak di habiskan, pola makan tidak teratur. Jenis makanan
seperti nasi, lauk - pauk, sayuran, kadang – kadang makan buah, dan segelas susu
b. Pola eliminasi
Frekuensi buang air kecil 5 - 6 kali sehari, berwarna kuning, berbau pesing, buang air
c. Personal hygiene
Mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari,
d. Kebutuhan istirahat
3) Suhu : 37 ⁰C
f. Kepala
1) Kulit kepala bersih, rambut tidak mudah rontok, tidak ada massa.
4) Gigi tampak bersih, tidak ada caries, tidak ada pembengkakan pada gusi.
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
1) Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
2) Leopold II : PUKA
4) Leopold IV : BAP
6) Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi
138x/ menit.
j. Pemeriksaan panggul
1) Distansia kristarum : 29 cm
2) Distansia spinarum : 25 cm
3) Boudeloque : 20 cm
4) Distansia posterior : 8 cm
Membran mukosa dan bantalan kuku tangan pucat, Tidak ada oedema dan varises,
1) Haemoglobin : 8,9 gr %
presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin dan ibu baik
1. G1 P0 A0
a. Data subjektif
b. Data objektif
d) Leopold IV : BAP
2) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran perut ibu sebelah kanan
Tanda pasti kehamilan, Indikator pasti hamil adalah penemuan - penemuan keberadaan
janin secara jelas yang ditandai dengan adanya DJJ dan gerakan janin yang dirasakan
dengan jelas.
( Yuni Kusmiyati, 2009; h. 97 )
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) TP tanggal 27 - 08 - 2012
2) TFU 3 jari atas pusat ( 32 cm ) dan pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
1) Menurut rumus Naegele dari HPHT tanggal 20 - 11 - 2011 sampai dengan tanggal
2005; h.155 )
2) Pada pemeriksaan abdomen secara Leopold tinggi fundus uteri Leopold I di peroleh 3
jari atas pusat (32 cm) menandakan umur kehamilan 28 minggu 2 hari. ( Wiknjosastro,
2005; h.156 )
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janinnya lebih sering dan kuat pada perut sebelah kiri.
b. Data objektif
2) DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran perut ibu sebelah kanan dengan
punggung janin pada abdomen menunjukkan posisi janin membujur. Sedangkan posisi
kiri teraba bagian kecil, menonjol, bentuk teratur dan bergerak. Jika di tekan yaitu
2) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur di sisi kanan perut ibu dan palpasi Leopold II
teraba seperti papan dan keras di sisi kanan perut ibu menandakan punggung kanan.
a. Data subjektif : -
b. Data objektif
Pada palpasi Leopold I teraba bokong pada fundus dan Leopold III teraba kepala (
Pada palpasi Leopold III, pada daerah simpisis teraba bagian keras, bulat, dan
5. Intra uteri
a. Data subjektif
2) Hamil ± 7 bulan.
b. Data objektif
2) Jika terjadi kehamilan ektopik maka janin tidak dapat bertahan hingga mencapai usia
6. Tunggal
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin sangat kuat pada satu sisi terutama pada perut
sebelah kanan.
b. Data objektif
4) DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan perut ibu dengan frekuensi 138x/
menit.
Saat palpasi teraba 2 bagian besar janin, lokasi yang teraba pada bagian kepala pada
daerah bawah perut ibu dan bokong pada daerah atas perut ibu, dan DJJ hanya
terdengar pada satu tempat yaitu sebelah kanan yang menandakan janin tunggal.
7. Hidup
a. Data subjektif
b. Data objektif
Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran perut ibu sebelah kanan
1) Adanya gerakan janin yang dirasakan ibu, pemeriksaan auskultasi DJJ terdengar jelas
dengan frekuensi 138x/ menit ini merupakan tanda bahwa janin hidup.
2) DJJ terdengar jelas dalam batas normal ( 120 - 160x/ menit ) dan pergerakan janin kuat
minimal 1kali per jam menandakan janin dalam keadaan baik. ( Saifuddin,AB, h. 103 )
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat dan sering pada sebelah kanan perut ibu.
b. Data objektif
1) Pada auskultasi DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur dibagian kuadran kanan perut ibu
1) Janin sering bergerak dan DJJ dalam batas normal ( 120 - 160x/ menit ) terdengar kuat
dan teratur menunjukkan bahwa janin dalam kondisi baik. ( Wiknjosastro, 2006; h. 129 )
2) Janin dalam keadaan hidup, bunyi jantungnya terdengar dan teraba gerakan janin. (
a. Data subjektif
b. Data objektif
2) Konjungtiva pucat.
4) Hb : 8,9 gr %
1) Tanda dan gejala seseorang mengalami anemia yaitu merasa lelah,lemah, pusing,
nafsu makan berkurang dan pucat pada konjungtiva. ( Varney, 2006; h. 127 )
2) Klasifikasi anemia sedang pada ibu hamil 8 - 9,8 gr %. Jadi seorang wanita hamil
3) Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu
4) Anemia kekurangan zat besi termasuk dalam kategori mikrositik dan merupakan
penyebab utama dalam kehamilan. Kemngkinan penyebabnya adalah pola diet dan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
d. Hb : 8,9 gr %
a. Kurangnya asupan makanan karena kekurangan zat besi yang terjadi karena tidak atau
kurang mengkonsumsi zat besi dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah dan
persalinan prematur.
b. Seorang ibu hamil yang anemia dikatakan menderita anemia defisiensi besi apabila
pada anamnesa didapatkan bahwa ibu sering mengeluh cepat lelah, sering pusing,
Tidak ada data yang menunjang untuk dilakukannya tindakan segera/ kolaborasi
1. Tujuan
2. Kriteria
a. TFU sesuai dengan umur kehamilan.
: Dystole 60 - 90 mmHg
4) Suhu : 36 - 37,5 ⁰C
bertahap)
3. Rencana Tindakan
maka ibu akan mengerti sehingga ibu bersifat kooperatif terhadap tindakan yang akan
Rasional : agar ibu mengerti dan dapat beradaptasi dengan keadaanya (keluhannya
1) Mengatur pola makan, gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300
kkal.
a) Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan protein hewani seperti nasi, ubi,
jagung, daging, ikan, telur dan minum susu untuk memenuhi kebutuhan kalori
perharinya.
b) Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta Vitamin C seperti hati,
Rasional : Karbohidrat dan Protein merupakan salah satu sumber kalori dan zat
janin dalam rahim dan organ kehamilan.Makanan yang mengandung zat besi dapat
meningkatkan jumlah sel darah merah secara alamiah dan makanan mengandung
2) Istirahat yang cukup selama hamil yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan malam hari 7 - 8
jam.
b) Penglihatan kabur
f) Demam tinggi
Rasional : Tanda - tanda bahaya dalam kehamilan perlu diketahui oleh ibu agar ibu
4) Ajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan jelaskan batas normal
Rasional : gerakan janin normal minimal 10 kali selama 24 jam, apabila pergerakan
janin kurang dari 10 kali selama 24 jam hal ini menandakan janin dalam keadaan
ke tenaga kesehatan.
Rasional : Tablet Fe adalah zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar
haemoglobin dalam darah. Vitamin B kompleks dapat merangsang relaksasi otot - otot
saluran cerna. Vitamin C membatu proses penyerapan zat besi di dalam usus duabelas
jari.
f. Anjurkan pada ibu untuk datang kembali memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
Rasional : Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali, maka ibu akan
mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara
Umur kehamilan ibu 28 minggu 2 hari ( ± 7 bulan ), presentase kepala dengan masalah
anemia sedang dan jika anemia tidak teratasi maka potensial terjadi partus prematur.
Ibu mngerti
a. Memgatur pola makan dan gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori :
Ibu mengerti akan pentingnya makanan dengan gizi seimbang terutama sumber
protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.
b. Istitahat yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam :
pergerakan janin kurang, bengkak pada wajah dan tungkai, demam tinggi, penglihatan
d. Meajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan menjelaskan batas
5. Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C 3x1 sehari, dan Vit. B
Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan
aturan minumnya.
Nama : Ny “ H ” / Tn “ M ”
Umur : 20 th / 24 th
Nikah / Lamanya : 1x / ± 1 th
3. Data objektif
b. TP tanggal 27 - 08 - 2012.
d. Tanda-tanda vital :
3) Suhu : 37 ⁰C
g. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, hyperpigmentasi pada aerola
h. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan,ada striae livide dan linea nigra, tonus otot
4) Leopold IV : BAP
5) Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas pada kuadran perut ibu sebelah kanan dengan
j. Membran mukosa dan bantalan kuku tangan pucat, Reflex patella kiri dan kanan positif
k. Pemeriksaan laboratorium :
1) Hb : 8,9 gr %
2) Albumin : ( negatif )
3) Reduksi : ( negatif )
4. Assessment
5. Planning
Umur kehamilan ibu 28 minggu 2 hari ( ± 7 bulan ), presentase kepala dengan masalah
anemia sedang dan jika anemia tidak teratasi maka potensial terjadi partus prematur.
Ibu mengerti
Ibu mengerti akan pentingnya makanan dengan gizi seimbang terutama sumber
protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.
e. Istitahat yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam :
pergerakan janin kurang, bengkak pada wajah dan tungkai, demam tinggi, penglihatan
g. Mengajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan menjelaskan batas
3) Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C 3x1 sehari, dan Vit. B
Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan
aturan minumnya.
1. Data subjektif
c. Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang dan tetap meminum vitamin yang
diberikan secara teratur (mulai teratur makan makanan beragam dengan porsi yang
cukup )
d. Istirahat sesuai anjuran (tidur siang ±1 jam dan tidur pada malam hari sekitar pukul
21.00)
e. Mengerti cara menghitung gerakan janin (gerakan janin > 10 kali / 24 jam)
2. Data objektif
b. Tanda-tanda Vital :
4) Suhu : 36,5 ⁰C
c. Konjungtiva masih agak pucat, sklera putih
d. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada aerola
e. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livide dan linea nigra, tonus otot
4) Leopold IV : BAP
5) Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas pada kuadran perut ibu sebelah kanan dengan
g. Reflex patella kiri dan kanan positif Membran mukosa dan bantalan kuku tangan masih
agak pucat
h. Pemeriksaan laboratorium :
a) Haemoglobin : 9,2 gr %
b) Albumin : ( negatif )
c) Reduksi : ( negatif )
3. Assessment
presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, dan keadaan
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 30 minggu 2 hari
c. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi beban kerja,
Ibu bersedia
d. Menganjurkan pada ibu untuk melanjutkan minum obat oral yaitu Fe 3 tablet/ hari, Vit. C
Ibu bersedia
e. Tetap menganjurkan ibu untuk waspada terhadap tanda bahaya dalam kehamilan dan
1. Data subjektif
c. Tetap mengkonsumsi tablet Fe, Vit. C, dan B kompleks yang diberikan secara teratur.
2. Data objektif
4) Suhu : 36,5 ⁰C
e. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi aerola
d) Leopold IV : BAP
e) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran perut ibu sebelah kanan
g. Reflex patella kiri dan kanan negatif Membran mukosa dan bantalan kuku tangan merah
muda.
h. Pemeriksaan laboratorium :
a) Haemoglobin : 11,2 gr %
b) Albumin : ( negatif )
c) Reduksi : ( negatif )
3. Assessment
presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, dan keadaan
4. Planning
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 32 minggu 2 hari
c. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengurangi beban kerja.
d. Menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 3 tablet sehari, vit. C 3
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju
maupun di negara berkembang. Di Indonesia, anemia defisiensi besi sekitar
62,3%,Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang
gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang
banyak (persalinan yang lalu, haid, dll). Oleh karena itu sebaiknya pada semua wanita
Usia Subur
Agar di berikan peyuluhan tentang cara mencegah anemia. Khususnya ibu hamil untuk
mencegah terjadinya komplikasi karena anemia.
Dalam studi kasus ini tidak di temukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik.
DAFTAR PUSTAKA