TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah
merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia
adalah suatu kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari biasanya.
Kondisi ini mencermin kan kurang nya jumlah normal eritrosit dalam sirkulasi.
Akibat nya, jumlah oksigen yang di kirim ke jaringan tubuh juga berkurang
anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di dalam sirkulasi.
Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus melainkan suatu tanda adanya
WHO pada tahun 1968, dengan kriteria sebagai berikut (Handayani & Andi,
2008):
(Handayani.,Haribowo. 2008).
a. Hb < 10 gr/dl
b. Hematokrit < 30
Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang
2. Etiologi Anemia
anemia yang ada: kehilangan darah, peningkatan kerusakan sel darah merah
(hemolisis), dan penurunan produksi sel darah merah. Masing – masing penyebab
ini mencakup sejumlah kelainan yang membutuhkan terapi spesifik dan tepat.
a. Hemoglobinopati
b. Thalasemia
3. Klasifikasi Anemia
aplastik).
5. Patofisiologi Anemia
sum – sum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya.
Kegagalan sum – sum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (dekstruksi), hal ini dapat
terjadi akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah
merah normal yang menyebabkan dekstruksi sel darah merah. Lisis sel darah
merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagostik atau dalam sistem
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai efek samping proses
ini, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki aliran darah. Setiap
peningkatan bilirubin plasma. Konsentrasi normal nya 1 mg/dL atau kurang, bila
Proses perjalanan penyakit dan gejala yang timbul serta keluhan yang
Gambar 2.1
6. Manifestasi klinis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan gejala yang
Perdarahan masif
Depresi
sumsum tulang
kongenital atau
akibat obat -
obatan
asam folat
Eritrosit
prematur
Pembentukan sel
hemopoetik
terhenti atau
berkurang
Kekurangan
bahan baku
pembuat sel
darah merah
Umur eritrosit
pendek akibat
penghancuran sel
darah merah
Kehilangan
banyak darah
Transfusi
darah
trombositopenia, pansitopenia
Gastrointestinal kardiovaskuler
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Gangguan absorbsi
darah merah
aktivitas
Perubahan perfusi
jaringan
Takikardi, TD menurun,
ekstremitas dingi,
palpitasi
penyakit jantung atau paru), serta gambaran umum dari kondisi yang
menyebabkan anemia.
nya. Orang yang biasanya sangat aktif atau memiliki tuntutan signifikan
daripada orang yang lebih banyak duduk. Beberapa anemia oleh sebagai
kelainan lain yang tidak diakibatkan oleh anemia namun secara inheren
7. Penatalaksanaan Anemia
membutuhkan oksigen
8. Komplikasi Anemia’
prematur.
gagal jantung.
berakibat fatal.
perawatan tidak terlepas dari pedekatan dengan proses keperawatan yaitu suatu
proses pemecahan masalah yang dinamis dalam usaha untuk memperbaiki dan
melihat pasien sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis
12
1. Pengkajian
pendidikan, alamat.
b. Keluhan utama
kelemahan, pusing.
Klien pucat, kelemahan, sesak nafas, adanya gejala gelisah, takikardi, dan
penurunan kesadaran.
g. Pemeriksaan fisik
13
Tekanan darah menurun, frekuensi nadi meningkat, nadi kuat sampai
4) TB dan BB
11) Thoraks: periksa pergerakan dada, adakah pernafasan cepat atau irama
12) Abdomen: periksa apakah ada pembesaran hati, nyeri, bising usus, dan
13) Genetalia: pada laki – laki apakah testis sudah turun kedalam skrotum
kurang.
h. Pemeriksaa penunjang
1) Riwayat sosial
2) Kebutuhan dasar
yang harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang digunakan jika
ada.
14
Bergantung pada usia. Terdiri dari motorik kasar, halus, kognitif, dan
bahasa.
1) Data psikologis
e) Kemampuan koping
sekunder
15
15
2012).
http://perawatpena.blogspot.com/2016/01/askep-kasus-anemia_29.html