TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Anemia
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana suatu jumlah sel darah
biasanya di definisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gr% dan
pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gr%. Definisi ini mungkin
rumah sakit atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia bila terdapat
Hb < 10 gr/dl
Hematokrit < 30 %
Derajat anemia sendiri ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia
b. Patofisiologi
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang
dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem
Sebagai hasil sampingan dari proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam
fagosit akan memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami
hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan ke dalam urine. Pada
dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal yaitu anoksia organ target karena
berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah ke jaringan dan
c. Tanda-tanda anemia
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia, gejala umum adalah
gejala yang umum timbul pada semua jenis anemia pada kadar hemoglobin yang
sudah menurun sedemikian rupa di bawah titik tertentu. Gejala ini timbul karena
hemoglobin.
4) Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun,
Gejala khas masing-masing anemia yang menjadi ciri adalah sebagai berikut :
4. Anemia aplastik: perdarahan kulit dan mukosa dan tanda tanda infeksi
d. Diagnosis anemia
Pemeriksaan fisik dan riwayat medis juga memainkan peran penting dalam
1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan
usus.
b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah
darah (TTD). Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
asam folat.
2.1.2 Hemoglobin
merupakan gabungan dari 2 kata yaitu heme ( besi ) dan globin (protein). Hemoglobin
memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu dibentuk
nitrogenosa non protein yang mengandung besi dan Globin yaitu suatu protein
terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat (Giri Wiarto, 2013:
30).
hemoglobin ialah bagian dari sel darah merah atau sering dikenal dengan eritrosit yang
1. Fungsi Hemoglobin
Hemoglobin memiliki sifat daya gabung terhadap oksigen dengan oksigen tersebut
oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain mengikat oksigen,
karbonmonoksida (CO) dan asam karbonat yang terionisasi (Giri Wiarto, 2013: 31).
hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah (Watson Roger. 2002: 236).
2. Kadar Hemoglobin
Kadar normal pada pria adalah 14-17 gram/dl darah dan pada wanita 12,5-16
gram/dl darah (Radiopoetro dalam Giri Wiarto, 2013). Jumlah hemoglobin dalam
darah normal antara 14- 16 gram/dl darah dan jumlah keseluruhan darah 600 gram di
dalam tubuh. Ada kurang lebih 280 juta molekul glagular protein Hb, masing-masing
dengan berat molekul 65.000 pada setiap sel darah merah (Basuki Permana, 2104).
kimia oleh hemoglobin dalam sel darah merah sekitar 97%. Sisanya 3% diangkut dalam
keadaan terlarut dalam air plasma dan sel darah, dengan demikian, dalam kondisi
2011). Apabila terdapat kekurangan hemoglobin, baik karena penurunan jumlah sel
darah merah ataupun karena setiap sel darah merah mengandung sedikit hemoglobin,
Pengertian anemia menurut Guyton Athur (1987: 49) adalah defisiensi (kekurangan)
sel darah merah yang disebabkan karena kehilangan sel darah merah yang terlalu
banyak atau pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat. Kondisi kekurangan
oksigen seperti nafas pendek, lesu, lemas, pusing merupakan gejala anemia.
WHO telah memberikan patokan berapa kadar Hb normal pada ibu hamil,
sekaligus memberikan batasan kategori untuk anemia ringan dan berat selama
kehamilan:Normal: Hb > 11 gr/dl, Anemia Ringan: Hb 8-11 gr/dl, Anemia Berat: Hb
< 7gr/dl.
Menurut Purwanti dalam Taufik Arif Setyawan (2010: 19) menyatakan bahwa
jumlah zat besi dalam tubuh salah satunya dipengaruhi oleh penyerapan yang
bervariasi. Apabila simpanan zat besi dalam tubuh berkurang maka penyerapan besi
yang mengandung zat besi yang salah satunya untuk membentuk hemoglobin darah.
Selain itu, kadar hemoglobin lebih banyak dipengaruhi oleh faktor hemostatis tubuh
seperti aktivitas atau olahraga, sedangkan penyerapan Fe dari sumber makanan yang
dimakan mengikuti kebutuhan tubuh. Ini membuktikan bahwa dalam asupan makanan,
Menurut Saryono dalam Giri Wiarto (2013: 31) hemoglobin memiliki sifat-sifat
derajat keasaman, kadar ion klorida dan kadar 2, 3 difosfogliseral. Saat berolahraga,
terjadi peningkatan aktivitas metabolik yang tinggi, asam yang diproduksi (ion
penurunan pH. pH yang rendah akan mengurangi daya tarik antara oksigen dan
kelamin, usia, aktivitas fisik, pola hidup dan komposisi tubuh yang berhubungan
4. Penurunan Hb
Penyebab rendahnya kadar hemoglobin salah satunya adalah asupan zat besi yang
kurang. Zat besi merupakan unsur penting tubuh dan diperlukan untuk produksi sel
darah merah. Zat besi merupakan salah satu komponen dari heme, bagian dari
hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengikat oksigen dan memungkinkan
sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Apabila simpanan besi
habis maka akan kekurangan sel darah merah dan jumlah hemoglobin di dalamnya akan
5. Pemeriksaan kadar Hb
yang digunakan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin darah antara lain dengan
menggunakan metode:
e. Metode Cyanmethemoglobin
larutan kalium ferrisianida dan kalium sianida. Absorbsi larutan 8 diukur dengan
panjang gelombang 540 mikrometer dengan satuan gram/dl. Alat dan bahan yang
Cyanmed.
f. Metode Sahli
Prinsip dasar : Darah oleh larutah H Cl 0,1 N diubah menjadi asam hematin dan
berwarna coklat. Perubahan warna yang terjadi dibaca dengan standar hemoglobin.
Alat dan bahan yang digunakan : darah, standar hemoglobin, tabung hemoglobin, anti
coagulant, H Cl 0,1 N.
Berat badan bayi yang dilahirkan ditentukan oleh kecukupan gizi selama
pertumbuhan janin yang dikandungnya. Bayi berat lahir rendah (BBLR), dengan
berat badan 1500 – 2500 gram. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), dengan
berat badan bayi kurang dari 1500 gram. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER)
dengan berat bayi kurang dari 1000 gram (Saifuddin dkk (2009).
Frekuensi berat badan lahir rendah berkisar antara 3,6 sampai 10,8%
(Mochtar, 1998) Manuaba (1998) Berat Badan Lahir Rendah dapat digolongkan
menjadi 3 yaitu Berat badan lahir rendah, bila berat badan kurang dari 2,5 kg. Berat
badan lahir sangat rendah, bila berat badan lahir kurang dari 1,5 kg. Barat badan
lahir sangat rendah sekali, bila berat badan lahir kurang dari 1 kg. Bayi dengan
berat lahir rendah perlu mendapat masukan zat gizi yang cukup untuk menunjang
b. Prematuritas
minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono
Prawirohardj0;2008).
c. Abortus
secara tidak terduga, tak direncanakan, spontan sebelum janin cukup berkembang
Trimester III.
a. Umur Ibu
pshikologis maupun sosial bagi dirinya dan anaknya. Masing-masing remaja yang
hamil harus dikaji secara teliti (usia antara 12-19 tahun). Hal-hal yang dikaji antara
lain perkembangan fisik dan perhatian serta kemampuan untuk pemeriksaan ibu
hamil.
Usia antara 20-30 tahun merupakan periode yang paling aman untuk
melahirkan. Sebab pada usia tersebut fungsi alat reproduksi dalam keadaan
optimal. Sedangkan pada umur kurang dari 20 tahun kondisi masih dalam
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior)
(Nursalam;2008).
1) Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
Dalam keadaan hamil ibu harus mendapatkan masukan zat gizi baik untuk ibu
dan janinnya. Kualitas makanan harus baik dan jumlah makanan yang dikonsumsi
harus ditambah dari biasanya untuk menjaga kesehatan ibu dan pertumbuhan
janinnya.
Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing,
defisiensi besi dengan pemberian besi dalam bentuk obat (Medical Iron) berupa
hamil dan menyusui, bayi dan anak balita serta captive audience seperti
golongan resiko tinggi, karena kebutuhan besi pada trimeter II dan III mencapai
4-8 mg/hr, yang sulit dipenuhi sekalipun dengan diet berkualitas baik
pil besi yang umum digunakan dalam suplementasi zat besi ini adalah Ferrous
Sulfat. Senyawa ini tergolong murah dan dapat diabsorbsi 20%. Dosis yang
Biasanya ibu hamil yang rawan anemia diberi dosis yang lebih tinggi
2.1.3 Tomat
menjanjikan. Tomat, baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat
gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering tanpa air
dan 1 persen kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, glukosa dan fruktosa, sisanya
satu kali periode panen. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa
mencapai 2 meter.
Bentuk, warna , rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat,
bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari kuning,
orange, sanpai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan. Rasanya pun
Ada 5 (lima) jenis buah tomat berdasarkan bentuk buahnya (Musaddad 2003;
2. Tomat apel atau pir (L. pyriporme) yang buahnya berbentuk bulat dan sedikit
keras menyerupai buah apel atau pir. Tomat jenis ini juga banyak ditemuin
di pasar local.
3. Tomat kentang (L. grandifolium) yang ukuran buahnya lebih besar bila
4. Tomat gondol (L. validum) yang bentuknya agak lonjong, teksturnya keras
2. Membentuk otot
3. Mencegah kanker
Dalam buah tomat terkandung gizi – gizi yang penting bagi tubuh seperti
karbohidrat, protein, dan beberapa antioksidan seperti lycopene. Berikut ini adalah
beberapa nutrisi yang didapat dari tomat adalah antioksidan Likopen, Vitamin C,
sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker. Sebagai sumber
mineral, buah tomat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan
fosfor). Sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung dalam buah tomat dapat berfungsi
Pengayoman dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang tentang pengaruh pemberian
jus tomat terhadap tekanan darah pada wanita post menopause hipertensif dengan
jumlah subjek penelitian 34 orang, menunjukkan bahwa pemberian 200 ml jus tomat
sebanyak 1 kali dalam sehari selama 7 hari berpengaruh terhadap penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 11,76 mmHg (8,4%) dan tekanan darah diastolik sebesar 8,82
dilakukan Aiska (2014) di Panti Wreda kota Semarang tentang perbedaan penurunan
tekanan darah sistolik lanjut usia hipertensi yang diberi jus tomat dengan kulit dan
tanpa kulit dengan jumlah subjek 34 orang, menyimpulkan bahwa terdapat penurunan
tekanan darah sistolik sebesar 10,00 mmHg pada kelompok perlakuan I (jus tomat
dengan kulit). Sedangkan pada kelompok perlakuan II (jus tomat tanpa kulit) terjadi
Pemberian
Tablet Fe
Pengetahuan
Kadar Hemoglobin
Pemberian
-Fe
Status Gizi -Jus Tomat
Gambar 2.1
Kerangka teori
Sumber : (Lintang.O, 2018)
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh pemberian jus tomat
terhadap meningkatnya kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia. Secara
Tablet Fe
Kadar Hemoglobin
Jus Tomat