PENDAHULUAN
1
2008). Dari hasil laporan Dinas Kesehatan Pasaman Barat tahun 2008
kejadian anemia pada ibu hamil adalah 19,7%, tahun 2009 sebanyak 12,5%
dan tahun 2010 sebanyak 9,2%. Ibu hamil yang mengalami anemia di wilayah
kerja UPTDK 3 Puskesmas Desa Baru tahun 2008 sebanyak 28,5%, tahun
2009 sebanyak 24,3% dan tahun 2010 sebanyak 21,1%.
2
pelayanan keperawatan. Selain itu, Peran perawat sebagai pelayanan
profesional yaitu mengembangkan dan memberikan metode dan sistem
pemberian asuhan keperawatan yang profesional, akurat, dan meningkatkan
kualitas layanan. Salah satunya memenuhi kebutuhan aktifitas yang tepat dan
akurat dalam mempertahankan
1. Tujuan umum
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Anemia.
b. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan pada klien Anemia.
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui Anatomi fisiologi Darah
b. Dapat mengetahui definisi Anemia
c. Dapat mengetahui etiologi Anemia.
d. Dapat mengetahui Patofisiologi Anemia
e. Dapat mengetahui manifestasi klinis Anemia
f. Dapat mengetahui penatalaksanaan Anemia
g. Dapat mengetahui pemeriksaan penunjang Anemia
h. Dapat mengetahui komplikasi Anemia
i. Dapat mengetahui pathway Anemia
j. Dapat mengetahui konsep keperawatan Anemia
k. Dapat mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan Anemia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sekitar 4 sampai 5 liter darah. Komposisi, darah tersusun atas
dua komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
c. Struktur sel darah
Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf dengan diameter
sekitar7.5 mikron, tebal bagian tepi dan bagian tengahnya 1 mikron
atau kurang. tersusun atas membran yang sangat tipis sehingga sangat
mudah terjadi diffusi oksigen, karbondioksida dan sitoplasma, tetapi
tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah matang mengandung 200-
300 juta hemoglobin (terdiri hem merupakan gabungan protoporfirin
dengan besi dan globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh
2 rantai alfa dan 2 rantai beta) dan enzim-enzim seperti G6PD
(glucose 6 – phosphate dehydogenase).
d. Haemoglobin
Hemoglobin adalah protein berpigmen merah yang terdapat dalam sel
darah merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5g/dl dan
pada wanita 14,0g/dl (Susan M Hinchliff,1996). Rata-rata konsentrasi
hemoglobin pada sel darah merah 32g/dl.
e. Sel darah putih
Pada keadaan normal jumlah sel darah putih atau leukosit 5000-
10000 sel/mm3. Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu yang
bergranulosit dan yang agranulosit.
f. Trombosit
Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan
diameter 2-5 um, berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak
megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Pada keadaan
normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/mL darah dan
mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-kira 8 hari.
Trombosit tersusun atas substansi fospolifid yang penting dalam
pembekuan dan juga menjaga keutuhan pembuluh darah serta
5
memperbaiki pembuluh darah kecil yang rusak. Trombosit
diproduksi di sumsum tulang kemudian sekitar 80% beredar
disirkulasi darah hanya 20% yang disimpan dalam limpa sebagai
cadangan.
2.2 Fisiologi
a. Transport internal
1) Darah membawa berbagai macam substansi untuk fungsi
metabolisme.
2) Respirasi. Gas oksigen dan karbondioksida dibawah oleh
hemoglobin dalam sel darah merah dan plasma, kemudian
terjadi pertukaran gas di paru-paru.
3) Nutrisi, nutrient/zat gizi diabsorpsi dari usus, kemudian
dibawa dalam plasma kehati dan jaringan-jaringan lain
yang digunakan untuk metabolisme.
4) Sekresi. Hasil metabolisme dibawa plasma kedunia luar
melalui ginjal.
b. Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang
merupakan fungsi dari sel darah putih.
c. Definisi Anemia
Menurut Corwin (2009. Hal 410), Anemia adalah penurunan
kuantitas sel sel darah merah dalam sirkulasi, abnormalitas
kandungan hemoglobin sel darah merah, atau keduanya.
Menurut Baughman, (2000. Hal 22) Anemia adalah keadaan
rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin (HB)
atau hematokrit (HT) dibawah normal.
Menurut Mansjoer (2000. Hal 547) menyatakan anemia
defesiensi besi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
dan/atau hitung ertrosit lebih rendah dari harga normal.
6
Dikatakan sebagai anemia bila hemoglobin < 14 g/dl dan
hematokrit < 41% pada pria atau hemoglobin < 12 g/dl dan
hematokrit < 37% pada wanita. Berdasarkan beberapa pengertian
diatas maka penulis menyimpulkan bahwa anemia adalah Anemia
atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel.
2.3 Patofisiologi
7
2.4 Pathway Anemia
2.5 Etiologi
Penyebab Anemia menurut Tarwoto (2008. Hal 36) ialah sebagai berikut:
8
2.6 Manifestasi Klinis
1. Komplikasi
Menurut Reksodiputro (2004) yang dikutip oleh Tarwoto, dkk (2010),
komplikasi dari Anemia yaitu :
a. Gagal jantung kongesif
b. Parestesia
c. Konfusi Kanker
d. Penyakit ginjal
e. Penyakit infeksi kuman.
a. Hitung sel darah yaitu jumlah sebenarnya dari unsur darah ( sel darah
merah, sel darah putih dan tronbosit ) dalam volume darah tertentu,
dinyatakan sebagai jumlah sel per millimeter kubik ( mm3 ).
b. Hitung jenis sel darah yaitu menentukan karakteristik morfologi
darah maupun jumlah sel darah.
c. Pengukuran hematokrit ( Hct ) atau volume sel padat,
menunjukkan volume darah lengkap ( sel darah merah ).
9
Pengukuran ini menunjukkan presentasi sel darah merah dalam
darah, dinyatakan dalam mm3 / 100ml.
d. Hitung leukosit adalah jumlah leukosit dalam 1 mm3 darah.
e. Hitung trombosit adalah jumlah trombosit dalam 1 mm3 darah.
10
2.9 Klasifikasi dari Anemia
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12