Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI adalah bagaimana organisme dalam hal ini manusia untuk mengatasi

tekanan lingkungan sekitarnya agar dapat bertahan hidup. Dalam memenuhi


kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks,
sehingga dituntut untuk melakukan adaptasi.

Ketidakmampuan manusia dalam melakukan adaptasi dengan perubahan yang


terjadi akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupannya. Salah satu
bentuk kegagalan dalam proses adaptasi terhadap perubahan yang ada adalah
ketika manusia jatuh dalam keadaan sakit.

Dalam menghadapi masalah kesehatan yang terjadi maka perawat dituntut untuk
mampu memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien. Salah satu model pelayanan keperawatan yang dapat digunakan adalah
Model Adaptasi Calista Roy, dimana Roy memandang setiap manusia pasti
mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus, baik stimulus
internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai
tingkatan usia.

Teori adaptasi Roy merupakan teori model keperawatan yang menguraikan


bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif.
Roy menyatakan jika manusia merupakan system yang adaptif.

Sehingga mahkluk biopsikososial, dalam memenuhi kebutuhannya, selalu


dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk mampu
beradaptasi.

Model Adaptasi dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970 dengan
beberapa asumsi dasar. Asumsi pertama adalah setiap orang selalu menggunakan
koping yang bersifat positif maupun negatif. Kemampuan beradaptasi seseorang
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu ; penyebab utama terjadinya perubahan,
terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi. Asumsi selanjutnya Roy
meyatakan jika manusia selalu berada dalam rentang sehat – sakit, yang
berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara
kemampuan adaptasi.

Dalam penjelasannya Roy mengatakan bahwa setiap manusia selalu berusaha


menanggulangi perubahan status kesehatan dan perawat harus merespon untuk
membantu manusia beradaptasi terhadap perubahan ini.

Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat empat elemen esensial
yaitu :

1. Keperawatan

Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.


Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan
menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-
orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan
kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus
perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut
keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat.

Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya,


peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus
fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi
membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan
individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan kesehatan.

2. Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu,


keluarga, kelompok, komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh perawat
sebagai system adaptasi yang holistic dan terbuka. Interaksi yang konstan antara
individu dan lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan
perubahan tersebut individu harus

mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara kontinyu


beradaptasi.

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai


sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan
yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik.

Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas


kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya
yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem
yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat
sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau
beberapa unit untuk beberapa tujuan.

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan
tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan
proses dalam upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan,
fisik, mental dan social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh
kemampuan individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan
reproduksi.

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap


rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit
sangat individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam
beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam
mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan,
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.

4. Lingkungan

Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal
dan eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari
perilaku seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi,
ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu
ancaman.

Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu
(berupa pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor
biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi
yang tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan
pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam
meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari
lingkungan sekitar.

Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap
respon adaptasi diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependen.

Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan kebutuhan dasar manusia diantaranya


adalah oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera,
cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin.

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial


dalam berhubungan dengan orang lain.

Fungsi peran adalah proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana


peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan
dengan orang lain. Model adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu Kemampuan
seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui
hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.

Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari respon
adaptasi yaitu respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat
mencapai tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak
adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi keseimbangan
sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan yang akan diraih.

Respon tersebut selain menjadi hasil dari proses adaptasi selanjutnya akan juga
menjadi umpan balik terhadap stimuli adaptasi.
8 Januari 2020OlehYinthze Gunde

Penerapan Teori Adaptasi Calista Roy dalam Pemberian Asuhan


Keperawatan
Yinthze Gunde-Kesehatan-7.868 Views

Oleh : Ns. Vonny Mewo, S.Kep

Pembimbing : Erna Rochmawati, SKp.,MNS.,M.Med.Ed.,PhD

ADAPTASI adalah bagaimana organisme dalam hal ini manusia untuk mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya agar dapat bertahan hidup. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk melakukan
adaptasi.

Ketidakmampuan manusia dalam melakukan adaptasi dengan perubahan yang terjadi akan
memberikan dampak yang negatif bagi kehidupannya. Salah satu bentuk kegagalan dalam
proses adaptasi terhadap perubahan yang ada adalah ketika manusia jatuh dalam keadaan
sakit.

Dalam menghadapi masalah kesehatan yang terjadi maka perawat dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Salah satu
model pelayanan keperawatan yang dapat digunakan adalah Model Adaptasi Calista Roy,
dimana Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi
terhadap stimulus, baik stimulus internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi ini
dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia.

Teori adaptasi Roy merupakan teori model keperawatan yang menguraikan bagaimana
individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku adaptif
serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Roy menyatakan jika manusia merupakan
system yang adaptif.

Sehingga mahkluk biopsikososial, dalam memenuhi kebutuhannya, selalu dihadapkan


berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk mampu beradaptasi.

Model Adaptasi dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970 dengan beberapa
asumsi dasar. Asumsi pertama adalah setiap orang selalu menggunakan koping yang
bersifat positif maupun negatif. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga
komponen yaitu ; penyebab utama terjadinya perubahan, terjadinya perubahan dan
pengalaman beradaptasi. Asumsi selanjutnya Roy meyatakan jika manusia selalu berada
dalam rentang sehat – sakit, yang berhubungan erat dengan keefektifan koping yang
dilakukan untuk memelihara kemampuan adaptasi.

Dalam penjelasannya Roy mengatakan bahwa setiap manusia selalu berusaha


menanggulangi perubahan status kesehatan dan perawat harus merespon untuk membantu
manusia beradaptasi terhadap perubahan ini.

Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat empat elemen esensial yaitu :

1. Keperawatan

Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan
sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang
berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi
individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan
lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model
tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat.

Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya,


peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam
wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya
koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain,
kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.

2. Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system
adaptasi yang holistic dan terbuka. Interaksi yang konstan antara individu dan lingkungan
dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut individu harus

mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara kontinyu beradaptasi.

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai
input, kontrol, out put dan proses umpan balik.

Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan
regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia
digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang
saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa
tujuan.

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan
tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam
upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik, mental dan
social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk
memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap


rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat
individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping)
tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan
sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.

4. Lingkungan

Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku
seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.

Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel
maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak akan
tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang baik
tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah
dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.

Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon
adaptasi diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.

Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan kebutuhan dasar manusia diantaranya adalah
oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan
elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin.

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.

Fungsi peran adalah proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran
seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang
lain. Model adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu Kemampuan seseorang mengenal
pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal
pada tingkat individu maupun kelompok.

Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari respon
adaptasi yaitu respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat mencapai
tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak adaptif dimana
manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi keseimbangan sistem tubuh manusia, atau
tidak dapat mencapai tujuan yang akan diraih.

Respon tersebut selain menjadi hasil dari proses adaptasi selanjutnya akan juga menjadi
umpan balik terhadap stimuli adaptasi.

Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat


mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi
para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam
penerapan konsepnya dibanding dengan konsep lainnya.

Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model
adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien
terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode
interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien
yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh
perawat bisa lebih lengkap dan akurat.

Melalui penerapan dari teori adaptasi Roy, perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress
pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk
mengatasi stress

Anda mungkin juga menyukai