Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH

MENSTRUASI PADA MAHASISWA INSTITUT KESEHATAN DAN


BISNIS KURNIA JAYA PERSADA PALOPO 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan terjadinya perkembangan bentuk tubuh
baik dari segi fisik maupun segi hormonal. Salah satu perkembangan
tersebut yaitu perkembangan hormon Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH) yaitu hormon yang penting dalam kesehatan reproduksi serta
kesuburan, hormon ini bisa melalui aliran darah serta akan merangsang
hipofise anterior untuk menghasilkan hormon gonadotropin yang berupa
Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang
bersifat episodik dan pulsatif (keduanya menghasilkan kelenjar pituitari),
hormon gonadotropin akan merangsang gonad untuk memproduksi
hormon testosteron pada laki-laki dan hormon estrogen pada perempuan
(Alamsyah, 2018).
Masa pubertas remaja putri ditandai dengan munculnya menstruasi
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami oleh wanita dengan
adanya pengeluaran darah dari dalam rahim, menstruasi dapat
mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin yang ditandai dengan
hilangnya darah dalam tubuh. Hemoglobin adalah pigmen protein dalam
sel darah merah yang mengandung zat besi serta berfungsi terutama
didalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh
serta mengangkut kembali karbon monosakarida dari seluruh sel ke paru-
paru untuk dikeluarkan dari tubuh (Arnanda, 2019). Angka normal
hemoglobin pada perempuan adalah 12-16 gr/dl. Penurunan kadar
hemoglobin rendah yang disebabkan menstruasi dapat memberikan efek
negatif pada remaja perempuan seperti timbulnya rasa lelah, lemas,
pusing, menurunnya konsentrasi belajar dan menyebabkan muka tampak
pucat yang merupakan gejala anemia (Ginting, 2021).
Anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah atau
keadaan konsentrasi hemoglobin (Hb) seseorang dalam darah berada
dibawah nilai normal dikarenakan adanya kelainan dalam pembentukan
sel, perdarahan atau gangguan penyerapan zat besi. Anemia dapat
mengenai laki-laki dan perempuan baik anak-anak, remaja, dewasa
maupun usia lanjut tetapi yang lebih sering terkena resiko anemia adalah
perempuan dengan dalam keadaan menstruasi. (Siti, 2018)
Menurut World Health Organization (WHO) angka prevalensi
anemia pada remaja perempuan kurang lebih 40-88%. Berdasarkan
Irawan, (2018) prevalensi anemia di Asia Tenggara dan Afrika mencapai
85%, dengan wanita dan anak-anak sebagai penderita terbanyak. Data
prevalensi di Indonesia sekitar 21,7% dan kejadian anemia pada
perempuan 23,9%, untuk usia 5-14 tahun sebesar 26,4% dan pada umur
15-24 tahun sebesar 18,4%. (Arifin M. Z., 2022). Anemia lebih banyak
diderita oleh remaja putri. Hal ini terjadi antara lain karena remaja putri
lebih banyak membutuhkan zat besi di bandingkan laki-laki. Remaja putri
membutuhkan zat besi sebanyak 26 mg, sedangkan laki-laki hanya 13 mg
(Putri, 2021)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah (2018) bahwa
terdapat perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah Menstruasi
pada mahasiswi Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Pontianak, yaitu kadar hemoglobin sesudah menstruasi lebih rendah
dibandingkan sebelum menstruasi (alamsyah, 2018). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh (Hasanah, 2021) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dalam hubungan siklus menstruasi pada remaja putri di
SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan kejadian anemia pada remaja putri.
Hasil wawancara 17 mahasiswa di Institut Kesehatan dan Bisnis
Kurnia Jaya Persada Palopo sebagian mahasiswa yang mengeluh
sakit,pusing,kurang nafsu makan,merasa haus terus, pada saat menstruasi
di hari pertama jadi mereka malas beraktivitas, dan beberapa dari mereka
belum pernah memeriksa hemoglobin sebelumnya, maka dari itu mereka
belum juga begitu paham tentang perbedaan kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan sesudah menstruasi.

Berdasarkan pada uraian diatas,memberikan ketertarikan pada


peneliti untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan
sesudah menstruasi di Institut kesehatan dan bisnis kurnia jaya persada
palopo

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka akan dirumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu “Apakah ada perbedaan kadar hemoglobin
sebelum dan sesudah menstruasi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kadar Hemoglobin sebelum menstruasi pada mahasiswa
Institut Kesehatan Dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo
2. Mengetahui kadar Hemoglobin sesudah menstruasi pada mahasiswa
Institu Kesehatan Dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo
3. Mengetahui perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah
menstruasi pada mahasiswa Institut Kesehatan Dan Bisnis Kurnia Jaya
Persada Palopo
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk pengetahuan ilmu,
terkait dengan perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan
sesudah menstruasi
2. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti
untuk mengetahui pembelajaran selanjutnya
3. Bagi Pelayanan kesehatan
Diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti untuk
mengetahui indikator lain mengenai hemoglobin.

Anda mungkin juga menyukai