Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG


COVID 19 DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROTOKOL
KESEHATAN PADA KELUARGA DI DESA RUMAJU

Oleh :

FAJERIA FITRI

012017004

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

KURNIA JAYA PERSADA

PALOPO

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG


COVID 19 DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROTOKOL
KESEHATAN PADA KELUARGA DESA RUMAJU

Di susun oleh :

FAJERIA FITRI

012017004

Telah disetujui untuk diuji dihadapan tim penguji proposal Skripsi Program
Studi Sarjana Keperawatan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya
Persada Palopo

Tanggal 27 Mei 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Ns.Bestfy Anitasari,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Abd.Razak,S.Farm.,M.Si.,Apt

NIDN.0901128401 NIDN.0929118603

Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Ners

Ns. Wanto Sinaga, M.kep

NIDN.0318078203

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal dengan judul:

“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG


COVID 19 DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROTOKOL
KESEHATAN PADA KELUARGA DESA RUMAJU”

TAHUN 2021

Disusun Oleh:
FAJERIA FITRI
NIM.012017004

Telah dipertahankan didepan panitian ujian proposal pada tanggal 27 Mei 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Pembimbing

1.

2.

3.

Pembimbing I Pembimbing II

Ns.Bestfy Anitasari,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Abd.Razak,S.Farm.,M.Si.,Apt

NIDN. 0901128401 NIDN. 0929118603

iii
Mengetahui,

Ketua Ketua
Institute Kesehatan dan Bisnis Program Studi Sarjana Keperawatan
Kurnia Jaya Persada Palopo

Ns.Rezkiyah Hoesny.M.Kep. Ns. Wanto Sinaga, M.Kep.


NIDN. 0920118901 NIDN. 0318078203

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb.

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan Kepada Junjungan Besar Kita
Nabi Agung Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa Risalah Islam yang
penuh dengan Ilmu Pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keIslaman, sehingga dapat
menjadi bekal hidup kita baik di Dunia maupun di Akhirat kelak.

Bagi penulis, penyusunan proposal skripsi yang berjudul “HUBUNGAN


TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG COVID-19 DENGAN
KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA
KELUARGA DI DESA RUMAJU” ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan
laporan ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun pada
akhirnya proposal skripsi dapat terselesaikan tentulah karena beberapa pihak yang
telah membantu dalam penulisan proposal skripsi ini. Dalam penulisan proposal
ini, penulisan tak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang tulus dan
penghargaan atas bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak yaitu :

1. Dr.Indah Mustika Sari,S.Ked sebagai Rektor dari Insititut Kesehatan dan


Bisnis Kurnia Jaya Persada
2. Ns.Wanto Sinaga,M.Kep. sebagai Kepala Program Studi S1 Keperawatan dari
Insititut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
3. Ns.Bestfy Anitasari,M.Kep.,Sp.Kep.Mat sebagai pembimbing/dosen akademi
yang luar biasa dari Insititut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
4. Abd.Razak,S.Farm.,M.Si.,Apt sebagai pembimbing/dosen akademi dari
Insititut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
5. Suarni,S.Pd. sebagai orang tuaku tercinta, duniaku, dan orang teristimewa yang
tidak pernah lelah memberi semangat kepadaku untuk menggapai cita-citaku,
dan yang selalu mengatakan “ketika kamu lelah belajar,maka lihatlah
perjuangan orang tuamu yang susah payah menyekolahkanmu”.

v
6. Burhan Syamsu sebagai om sekaligus ayah bagi saya, yang sudah
menyekolahkan saya sampai sekarang, motivator untuk keluarga, tidak pernah
lelah bekerja karena baginya pendidikan itu penting.
7. Ade Irzan Rizaldi, S.Pd. sebagai orang yang selalu memberikan motivasi-
motivasi hebat, yang selalu mengatakan agar saya selalu semangat menghadapi
segala sesuatu yang akan menghampiri karena kamu itu perempuan hebat,
kamu luar biasa, urusan cinta Tuhan sudah mengatur yang jelas kamu bisa
membahagiakan orang tuamu.
8. Staff dan dosen akademik dari Insititut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya
Persada yang sudah memberikan ilmu yang sangat luar biasa untuk saya.
9. Teman-teman kelasku tercinta, yang selalu kerjasama dalam tugas,tidak pelit
tugas,terima kasih sudah jadi teman yang baik.

Palopo, 10 Maret 2021

Penulis

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan keluarga besar Coronavirus yang
dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu, MERS (Middle
East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sendiri merupakan penyakit
jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019. World
Health Organization (WHO) telah mendeklarasikan penyakit ini sebagai
pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020. Gejala COVID-19 umumnya
berupa demam 38°C, batuk kering, nyeri otot, nyeri kepala, dan sesak nafas
bahkan sampai komplikasi berat berupa pneumonia atau sepsis, serta dampak
paling buruk untuk manusia adalah kematian (Jin, 2020).
Pertanggal 12 Februari 2021, telah ditemukan 100 juta kasus konfirmasi
positif COVID-19 dan lebih dari 2 juta kasus kematian didunia (WHO, 2021).
Kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah, terdapat 1,2
juta kasus konfirmasi COVID-19 diantaranya 13,7% kasus aktif dan 2,7%
kasus meninggal. Jumlah kasus paling banyak terdapat di provinsi DKI Jakarta
yaitu sebanyak 25,7%, diikuti oleh Jawa Barat (14,4%), Jawa Tengah (11,7%),
dan Jawa Timur (10,1%) (Satuan Tugas Covid-19,DKI Jakarta, 2021).
Di Wilayah Sulawesi Selatan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 4.617
jiwa, dengan korban meninggal sebanyak 162 jiwa, sembuh sebanyak 1.434
jiwa dan sisanya sebanyak 2.159 jiwa dalam isolasi mandiri, serta sebanyak
862 jiwa sedang dirawat di rumah sakit (Sulsel Tanggap, Covid-19, 2020).
Kasus COVID-19 di Kabupaten Luwu didapatkan sebanyak 30 jiwa
terkonfirmasi positif, meninggal 1 orang, sembuh 21 orang sementara dalam
perawatan 8 orang (Informasi Covid-19,Kabupaten Luwu, 2020).

1
Covid-19 dapat menyebar melalui droplet pernapasan akibat bersin atau
batuk penderita, seperti halnya patogen pernapasan lainnya, termasuk influenza
dan rhinovirus. Penularan secara droplet secara teknisi merupakan transmisi
kontak, dan beberapa agen infeksius yang ditransmisikan oleh rute droplet juga
ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung suatu objek
misalnya melaui kontak tangan,ataupun lingkungan yang terkena virus seperti
gagang pintu, meja dan kursi (Cennimo David J., 2020).
Upaya pencegahan dan penerapan protokol kesehatan menurut WHO
dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 yaitu memakai masker, mencuci
tangan dengan sabun, menghindari menyentuh wajah, berjabat tangan,
menghindari kerumunan menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain
ketika diluar rumah, bepergian jika ada yang penting, setelah dari suatu tempat
langsung mengganti seluruh pakaian yang dikenakan, jika menunjukkan gejala
penyakit segera memberi tahu orang-orang di sekitar khususnya keluarga.
Upaya pencegahan dapat diterapkan dalam keluarga dalam hal ini adalah orang
tua karena, orang tua adalah role model yang akan memberikan contoh kepada
anggota keluarganya. Cara yang dilakukan orang tua dapat berupa memberikan
nasehat atau informasi tentang penerapan protokol kesehatan sehingga anggota
keluarga dapat menerapkannya (Kementrian Kesehatan RI, 2020).
Salah satu faktor yang mempengaruhi penerapan protokol kesehatan
adalah tingkat pengetahuan seseorang. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Afro 2020, Syakurah 2020, dan Sholihah 2020) bahwa
pengetahuan yang tinggi berpengaruh terhadap sikap dan perilaku individu
sebagai usaha pencegahan COVID-19.
Fungsi perawatan kesehatan keluarga akan menunjang bagaimana keluarga
dalam menerapkan protokol kesehatan keluarga karena, dengan penerapan
fungsi tersebut maka setiap anggota kelurga dapat berperan dalam menerapkan
protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 didalam keluarga
(Kementrian Kesehatan RI, 2020).
Pendidikan keluarga merupakan personl requirement yang harus dipenuhi
oleh setiap manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pendidikan keluarga
juga memiliki peran penting dalam mempersiapkan perkembangan anggota

2
keluarganya kelak dalam kehidupan dengan masyarakat karena, tingginya
tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap pengetahuannya.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki maka semakin mudah anggota
keluarga menerima informasi sehingga, pengetahuan akan semakin baik
(Riyanto, 2013)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Renita (2016) tentang Peran
Orang Tua dan Peran Guru Terhadap Praktik Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Di Karanganyar 01 Semarang, menemukan
bahwa pengetahuan orang tua memiliki peranan dalam mendidik, menjadi
panutan bagi anak, serta mengingatkan anak untuk selalu menjaga kebersihan
diri. Orang tua memberi informasi pentingnya menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat kepada anak. Sehingga,orang tua harus mampu menjadi role
model anggota keluarganya untuk memastikan penerapan perilaku hidup bersih
dan sehat sudah dilakukan dengan baik dan benar. Karena semakin baik peran
orang tua maka semakin baik pula feedback dari anggota keluarganya (Renita,
2016).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi (2016) tentang
Peran Orang Tua dan Peran Guru Terhadap Praktik Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Di Karanganyar 01 Semarang, dimana
terdapat ada hubungan pengetahuan orang tua dengan perilaku hidup bersih
dan sehat. Perilaku hidup bersih tidak lepas dari bagaimana peran serta dari
orang tua karena jika peran orang tua baik maka perilaku hidup bersih dan
sehat anak pun akan menjadi baik sebaliknya jika peran orang tua kurang akan
berdampak pada perilaku hidup bersih dan sehat anak, karena tugas dari orang
tua yaitu membimbing, mengingatkan, mengajarkan bahkan menyediakan
fasilitas dalam hal ini dalam penerapan hidup bersih dan sehat. Selain itu orang
tua juga mempunyai peran yang cukup besar di dalam pengawasan anak dalam
perilaku hidup bersih dan sehat (Novi, 2016). Jadi, orang tua memiliki peranan
penting dalam pelaksanaan PHBS dalam hal ini dipengaruhi oleh salah satu
faktor yaitu pendidikan. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua
maka semakin tinggi tingkat pengetahuan yang berikan kepada anggota
keluarganya.

3
Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Bajo,
Kab.Luwu melalui wawancara langsung dengan Kepala Puskesmas Bajo pada
tanggal 2 April pukul 10.00 WITA bahwa jumlah kasus terkonfirmasi Covid-
19 sebanyak 18 jiwa. Di desa Rumaju mempunyai data terkonfirmasi positif
Covid-19 terbanyak dibandingkan dengan jumlah terkonfirmasi positif dari
Desa yang lain. Hal ini karena, ada salah satu keluarga yang pulang dari
wilayah zona merah namun tidak melalui masa karantina setelah masuk ke
Desa Rumaju dan mengadakan acara syukuran kapurung sehingga ada
beberapa keluarga kemudian terkonfirmasi COVID-19. sehingga muncullah
“Cluster Kapurung” (Tn. A).
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Rumaju (Tn. A), beliau mengatakan
bahwa Pemerintah setempat jarang melakukan edukasi terkait penerapan
protokol kesehatan 3M sehingga pengetahuan akan Covid-19, gejala, dan cara
pencegahan kurang dipahami oleh masyarakat. Selanjutnya hasil wawancana
dengan salah satu keluarga (Ny. S) di Desa Rumaju mengatakan bahwa
kepatuhan keluarganya semakin hari semakin menurun dikarenakan anggota
keluarganya banyak melihat masyarakat setempat sudah jarang memakai
masker ketika keluar rumah, tidak lagi mencuci tangan dan menjaga jarak jika
bepergian kesuatu tempat sehingga mereka tidak lagi menerapkan protokol
kesehatan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA
TENTANG COVID-19 DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN
PROTOKOL KESEHATAN PADA KELUARGA DI DESA RUMAJU”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah penulisan ini adalah ”Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan
orang tua tentang covid 19 dengan kepatuhan melaksanakan protokol
kesehatan pada keluarga di Desa Rumaju”

4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang
COVID-19 dengan kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan pada
keluarga di Desa Rumaju”
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua di desa Rumaju tentang
COVID-19
b. Mengetahui kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan pada keluarga di
Desa Rumaju.
c. Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
pelaksanaan protokol kesehatan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang COVID-19
terhadap pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber informasi dan dapat dijadikan sebagai sumber
referensi mengenai hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang covid
19 dengan kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan pada keluarga.
3. Bagi Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wawasan
ilmu pengetahuan dalam menganalisa permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat terutama masalah hubungan tingkat pengetahuan orang tua
tentang COVID-19 dengan kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan
pada keluarga. Serta sebagai sumber informasi dasar atau referensi bagi
peneliti selanjutnya dalam mengembangkan metode penelitian yang
berkaitan dengan tingkat pengetahuan COVID-19 terhadap kepatuhan
pelaksanaan protokol kesehatan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Pengetahuan


1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
tentang berbagai cara dalam mencapai pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit, maka akan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Donsu, J. D. T., 2019).
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek melalui indra yang dimilikinya sehingga
menghasilkan pengetahuan. Penginderaan terjadi melalui pancaindera
manusia yakni indera pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan dan
perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga
(Listiani 2017).
Pengetahuan merupakan faktor esensial yang dapat mempengaruhi
perubahan perilaku, dan individu dapat memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan melalui proses belajar (Liu et al, 2016).
2. Tingkat Pengetahuan
Setiap orang memiliki pengetahuan, dan setiap orang memiliki
tingkat pengetahuan yang berbeda-beda. Menurut (Donsu, J. D. T., 2019)
menyebutkan secara garis besar tingkat pengetahuan seseorang
diantaranya, yaitu : Tahu (Know), Memahami (Comprehensif), Aplikasi
(Aplication), Analisis (Analysis), Sintesis (Synthesis), dan Evaluasi
(Evaluation).
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

6
b. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat
menginterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap suatu objek yang
dipelajari.
c. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi apapun kondisi rill (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyatakan
materi atau suatu objek dalam komponen-komponen tetapi masih
didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam
keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
Penilaian ini dengan sendirinya didasarnya pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri.
Pengetahuan tentang penyakit COVID-19 merupakan hal yang
sangat penting agar tidakmenimbulkan peningkatan jumlah kasus
penyakit COVID-19. Pengetahuan pasien COVID-19 dapat diartikan
sebagai hasil tahu dari pasien mengenai penyakitnya, memahami

7
penyakitnya, cara pencegahan, pengobatan dan komplikasinya (Mona,
2020).
Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku
yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang
selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek
tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga akan mempengaruhi seseorang
dalam berperilaku. Terbentuk suatu perilaku baru terutama pada orang
dewasa dimulai pada domain kognitif dalam arti subyek tahu terlebih
dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau obyek di luarnya,
sehingga menimbulkan pengetahuan baru dan akan terbentuk dalam
sikap maupun tindakan.
Sumber pengetahuan terkait dengan COVID-19 didapatkan dari
media social, internet, televisi, Kementrian Kesehatan, WHO dan
informasi teman (Alzoubi, et al., 2020). Hingga saat ini pemerintah
Indonesia bersama kementrian kesehatan melakukan tindakan-tindakan
signifikan pemberian informasi guna peningkatan pengetahuan terkait
dengan edukasi pencegahan penularan virus Covid 19 dan bahaya covid
19 pada masyarakat melalui media sosial, televisi surat kabar.
Pemerintah memberikan edukasi pada masyarakat terkait protokol
kesehatan saat bertemu dengan orang lain seperti selalu memakai
masker, menjaga jarak minimal 1 meter, dan selalu cuci tangan
menggunakan sabun (Mas'udi, 2020).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
( Wawan A. & Dewi M., 2011) , faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Faktor internal
Adapun yang termasuk faktor internal yaitu sebagai berikut :
1) Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

8
berperan dalam pembangunan. Pada umumnya semakin tinggi
pendidikan akan semakin mudah menerima informasi.
2) Pekerjaan
Pekerjaan dilakukan untuk menunjang kehidupannya dan
kehidupan keluarganya. Sedangkan bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu, bagi ibu-ibu bekerja akan
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung saat lahir sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan
kekuatan seseorang akan lebih matang berpikir dan bekerja.
b. Faktor Eksternal
Adapun yang termasuk faktor eksternal yaitu sebagai berikut:
1) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok.
2) Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari perilaku dalam menerima informasi.
B. Tinjauan umum tentang Covid-19
1. Definisi
Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) didefenisikan sebagai
penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru yang sekarang disebut
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2;
sebelumnya disebut 2019-nCoV), pertama kali diidentifikasi ditengah
berjangkitnya kasus penyakit pernapasan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China. Awalnya dilaporkan pada WHO pada 31 Desember 2019. Pada 30
Januari 2020, WHO menyatakan wabah COVID-19 sebagai darurat
kesehatan global. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menyatakan COVID-
19 sebagai pandemi global, ini adalah penunjukkan pertama sejak influenza

9
H1N1 dinyatakan sebagai pandemi pada tahun 2009 (Cennimo David J.,
2020).
Penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 disebut COVID-19
oleh WHO, akronim yang berasal dari “coronavirus disease 2019”. Nama
ini dipilih untuk menghindari stigmatisasi asal virus dalam hal populasi,
geografi atau berhubungan dengan hewan tertentu (Cennimo David J., 2020)
2. Etiologi
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk
dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah
SARS pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini,
International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) memberikan
nama penyebab Covid-19 sebagai SARS-CoV-2. Penelitian (Doremalen et
al, 2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan selama 72 jam
pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga
dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain, SARS-COV-
2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas ( Kemenkes RI, 2020).
Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih
belum diketahui. Masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range
antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan
tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh
konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat
langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala
(presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala.
Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa
Covid-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke
orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan
partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm. Penularan droplet terjadi
ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang
yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga
droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva

10
(mata). Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang
terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu,
penularan virus Covid-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau
benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau
termometer) (WHO, 2020).
3. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala
apapun dan tetap merasa sehat. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami
rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi, 40%
kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit
sedang termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah,
dan 5% kasus akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan
dilaporkan sembuh setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik,
gagal multiorgan, termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga
berakibat kematian. Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi
medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan
jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar mengalami
keparahan (WHO, 2020).
4. Pencegahan
Pencegahan sejauh ini merupakan praktik terbaik untuk
mengurangi dampak COVID-19 mengingat kurangnya pengobatan yang
efektif. Saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia dan pencegahan terbaik
adalah menghindari paparan virus. Untuk mencapai tujuan ini, langkah-
langkah utamanya adalah sebagai berikut :
a. Lakukan cuci tangan dengan hand sanitizer (mengandung alkohol) jika
tangan tidak terlihat kotor dan dengan sabun jika kotor.

11
b. Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
c. Terapkan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dengan lengan
atas bagian baju atau tisu lalu, buang tisu ditempat sampah.
d. Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan
cuci tangan setelah menggunakan masker.
e. Jaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala
gangguan pernapasan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2020).
5. Penanganan
a. Surveilans, deteksi dini, karantina, dan respon
Upaya surveilans merupakan pemantauan yang berlangsung terus
menerus terhadap kelompok resiko. Sedangkan karantina merupakan
pembatasan seseorang atau kelompok orang dalam suatu wilayah yang
diduga terinfeksi penyakit atau terkontaminasi untuk mencegah
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. Pasien yang
terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksaan PCR disebut kasus konfirmasi (MENKES RI,2020).
b. Penangan Medis dan Perawatan
Remdevisir adalah analog nukleotida baru yang memiliki aktivitas
melawan SARS-CoV-2 secara in vitro dan coronavirus terkait (termasuk
SARS dan MERS-CoV) baik secara in vitro maupun dalam penelitian
pada hewan. Berdasarkan data awal yang menunjukkan waktu yang
lebih cepat untuk pemilihan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan
penyakit parah (Cennimo David J., 2020).
Perawatan simtomatik dan terapi oksigen mewakili intervensi
perawatan utama untuk pasien dengan infeksi berat. Ventilasi mekanik
mungkin diperlukan dalam kasus-kasus kegagalan pernapasan yang
refrakter terhadap terapi oksigen,sedangkan dukungan hemodinamik
sangat penting untuk mengolah syok septik (Gennaro F Di et al., 2020).

12
C. Tinjauan Umum tentang keluarga
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal satu atap dan memiliki
rasa ketergantungan satu sama lain. Sedangkan menurut Friedman, keluarga
merupakan sekelompok orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
kelahiran, danadopsi yang memiliki keterikatan aturan dan emosional, serta
memiliki peran masing-masing sebagai bagian dari keluarga. Oleh karena
itu, keluarga memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan karaktek
setiap anggota keluarganya (Wiratri dalam Friedman 2018).
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi keimanan.
Pendidikan iman itu dimulai di rumah atau di dalam keluarga.
Orangtua sebagai pendidik perlu berhikmat untuk menuntun anak-anak
menuju pencapaian hidup berkualitas. Pandemi Covid-19 membuat anak
lebih banyak di rumah, sehingga kehidupan keimanan anak banyak
bergantung pada peran pendidikan dalam keluarga.
b. Fungsi edukatif
Keluarga adalah tempat utama dan pertama berlangsungnya proses
pendidikanpaling dasar bagi manusia. Hal ini sejalan dengan konsep
Tripusat Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang kemudian melahirkan
konsep pendidikan formal, nonformal, dan informal. Dalam konsep
tersebut, keluarga jelas merupakan lingkungan pertama bagi pendidikan
anak.
c. Fungsi sosialisasi
Merupakan fungsi keluarga sebagai guru untuk melakukan proses
pembelajaran dan pemahaman tentang kepercayaan, emosi, sikap dan
petunjuk untuk menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. Fungsi ini
dapat dipenuhi oleh keluarga dengan cara mengurangi aktivitas diluar
rumah yang tidak penting, menghindari berita yang belum diketahui
kebenarannya atau hoax, tidak ikut menyebarkan berita hoax, dan hanya
menerima informasi dari pemerintah atau sumber yang jelas.

13
d. Fungsi afeksi
Merupakan fungsi yang memberikan rasa nyaman, kasih sayang di
dalam keluarga dan melindungi seluruh anggota keluarga dari stress.
Pada masa pandemi yang saat ini sedang terjadi, beragam berita terkait
Covid-19 yang bertebaran bisa mengakibatkan masalah kesehatan bagi
suatu keluarga. Seperti pada masalah kesehatan psikologi yang dapat
ditandai dengan rasa takut yang tinggi, cemas, khawatir berlebihan serta
sampai mengakibatkan gada gangguan tidur dan emosional.
e. Fungsi perlindungan
Merupakan fungsi keluarga yang memberikan keamanan,
kenyamanan dan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga agar
terbebas dari suatu penyakit. Fungsi ini dapat dipenuhi dengan cara ,
keluarga menyediakan atau menggunakan masker sesuai petunjuk
pemerintah apabila hendak bepergian keluar rumah, menyediakan sabun
dan tempat cuci tangan, menyajikan makanan bergizi dan vitamin
tambahan, memberikan waktu istirahat yang cukup bagi seluruh anggota
keluarga, dan ruang tidur yang nyaman apabila terdapat anggota keluarga
yang sakit.
f. Fungsi kesehatan
Keluarga diharapkan mampu mengenal berbagai masalah
kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga, keluarga mampu
memutuskan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi berbagai
masalah kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga. Keluarga
mampu melakukan perawatan yang tepat sehari-hari dirumah, keluarga
dapat menciptakan dan memodifikasi lingkungan rumah yang dapat
mendukung dan meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarga,
keluarga diharapkan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengontrol kesehatan dan mengobati masalah kesehatan yang tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga.

14
g. Fungsi ekonomi
Ada lima kebutuhan utama manusia, yaitu : kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
h. Fungsi rekreasi.
Tantangan dan pergumulan hidup manusia semakin hari semakin
kompleks. Secara otomatis, kondisi seperti itu terasa secara kuat di dalam
setiap keluarga tanpa terkecuali. Itulah sebabnya keluarga harus
memastikan terjadinya proses pendidikan rekreasi dalam keluarga. Para
orang tua harus menciptakan dan memberikan suasana yang sangat
gembira dalam lingkungan keluarganya.
3. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi
tertentu. Adapun peranan dalam keluarga antara lain :
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah
berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah,
serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan
di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana
peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh
dan pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat
ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat
juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan
sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial serta sebagai
nggota masyarakat dilingkungan dimana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.

15
D. Tinjauan Umum Tentang Kepatuhan Penerapan Protokol Kesehatan
1. Defini Kepatuhan
Pengertian Menurut (Notoatmomodjo, 2010) kepatuhan adalah
salah satu perilaku pemeliharaan kesehatan yaitu usaha seseorang untuk
memelihara kesehatan atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
penyembuhan apabila sakit. Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku
dari perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati
peraturan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam menerapkan protokol
kesehatan
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang
diantaranya adalah pengetahuan, motivasi serta dukungan dari keluarga
(Sinuraya dkk, 2018).
a. Pengetahuan (knowladge)
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek melalui indra yang dimilikinya sehingga
menghasilkan pengetahuan. Penginderaan terjadi melalui pancaindera
manusia yakni, indera pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan
dan perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan
telinga.
Pengetahuan merupakan faktor esensial yang dapat mempengaruhi
perubahan perilaku, dan individu dapat memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan melalui proses belajar (Liu et al, 2016).
b. Motivasi
Suatu yang membangkitkan keinginan dalam diri seseorang untuk
melakukan berbagai tindakan. Motivasi inilah yang mendorong
seseorang bisa melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah
diajarkan (Widyatun dalam Erpan,2016).
c. Dukungan dari keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap
anggota-anggota keluarganya yaitu : berupa dukungan informasional,
dukungan sosial, dukungan penilaian, dukungan instrumental,

16
maupun dukungan emosional. Dukungan keluarga merupakan salah satu
bentuk dari terapi keluarga, melalui keluarga berbagi masalah kesehatan
bisa muncul sekaligus bisa diatasi dengan baik. Motivasi/dukungan
dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dengan nilai dimana saat
seseorang mendapatkan dukungan maka dia akan memiliki tingkat
kepatuhan yang lebih tinggi, pada pemberian edukasi/ informasi/
dukungan yang dilakukan oleh masyarakat/ pemerintah / keluarga akan
semakin membuat masyarakat mematuhi protokol kesehatan secara
sukarela atau tanpa paksaan.
Pada pemberian edukasi terhadap masyarakat ini perlu
menggunakan teknik komunikasi yang tepat, menurut teori komunikasi
salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian informasi adalah
ketrampilan komunikasi.
Penerapan Protokol Kesehatan di masa pandemi ini sangat
digencarkan oleh pemerintah dikarenakan kenaikan angka COVID-19
yang semakin meninggi, protokol kesehatan minimal yang wajib
diterapkan oleh masyarakat adalah 3M yaitu memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak. Masker yang diwajibkan adalah masker medis
di prioritaskan bagi tenaga kesehatan, bagi masyarakat masker yang
digunakan adalah masker kain yang terdiri dari minimal 2 lapis, mencuci
tangan harus dilakukan dengan prosedur yang benar yaitu selama 20
detik, menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak yang
disarankan adalah minimal 1,5 meter dan tidak diperbolehkan dalam
kerumunan orang. Dengan mematuhi protokol kesehatan maka dapat
mengindari resiko penularan COVID-19 sebanyak 85% ini jika dilakukan
dengan ketat dan benar (WHO, 2020).

17
a. Memakai Masker

Gambar 1.1 Cara memakai masker yang benar (Kemenkes RI,2020)


b. Mencuci tangan

Gambar 1.2 6 langkah mencuci tangan yang baik dan benar (DinKes
DIY,2019).

langkah cuci tangan yang baik dan benar yaitu :

18
1) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah
memutar.
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci.
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bilas dengan air bersih dan keringkan.
c. Menjaga jarak

Gambar 1.3 prosedur menjaga jarak selama COVID-19 (KemenKes


RI,2020)
E. Tinjauan Umum Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Kesehatan
Hubungan pengetahuan orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan salah satu usaha untuk mencegah penyebaran COVID-19. Orang
tua memiliki peran kepada anggota keluarganya untuk terus mengingatkan,
membimbing, dan mengajarkan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Orang
tua harus mampu menjadi teladan atau role model untuk memastikan anggota
keluarganya menerapakan perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi, semakin baik

19
peran yang diberikan orang tua, maka semakin baik penerapan pelaksanaan
perilaku hidup bersih dan sehat oleh anggota keluarga.

F. Penelitian Terkait

No Judul/ Desain Analisa PICOT


peneliti/ penelitian Patient Interven Co Outcomes
lokasi sion mp
ari
son
1. Analisis Desain Sampel masyara Hasil
faktor penelitian berjumlah kat harus penelitian
yang ini adalah 1096 dari menguta Memiliki
mempen cross seluruh makan pengetahua
garuhi sectional . Indonesia tindakan n akan
kepatuha Metode melalui pencegah manfaat
n pengambil kuesioner an untuk yang
terhadap an data online memutus didapatkan
protokol yang yang rantai saat
kesehata digunakan disebarkan penulara menjalanka
n saat adalah sejak 5 n di n protokol
pandemi survey Februari masyara kesehatan
COVID- kuesioner 2020 kat. Cara di era
19 pada melalui hingga 22 pencegah pandemi
masyara platfom Maret an COVID
kat Jawa kuesioner 2020. tersebut -
Timur : online diantaran 19
pendekat ya adalah merupakan
an health menerap hal yang
belief kan penting

20
model physical untuk
distancin dijadikan
Rahmafi g, selalu dasar
ka memakai pendekatan
Cinthya masker pemerintah
Afro,Ag jika dalam
hisni diluar rangka
Isfiya,Th rumah kepatu
inni serta han
Nurul menerap menjalanka
Rochma kan n
h perilaku protokol
hidup kesehatan.
Lokasi
bersih Penyebaran
penelitia
dan sehat informasi
n
seperti mengenai
dilaksana
cuci protokol
kan di
tangan kesehatan
Jawa
pakai sangat
Timur
sabun, penting
makan dilaksanaka
makanan n melalui
yang media
bergizi massa atau
dan media sosial
istirahat yang
yang
sselalu
cukup
digunakan
masyarakat
dalam ruang
interaksi
mereka.

21
Salah
satunya
media
sosial yang
merupakan
media
cukup
efektif
untuk
penyebaran
informasi
mengenai
protokol
kesehatan.

2. Pengetah Desain Subjek Usaha Dari 1096


uan penelitian dari yang responden
terkait ini adalah penelitian direkome yang
Usaha cross ini adalah ndasikan diteliti,
Pencega sectional . orang dalam hampir
han Metode yang mencega seluruh
Coronavi pengambil berdomisil h masyarakat
rus an data i di Jawa penyebar memiliki
Disease yang Timur an sikap positif
(COVID digunakan dengan infeksi mengenai
-19) di adalah jumlah ini ialah COVID-19
Indonesi survey sebanyak dengan yaitu
a kuesioner 350 menerap berhati-hati
melalui responden. kan etika dan
Rizma platfom Sampel batuk memiliki
Adlia kuesioner dalam dan tindakan
Syakurah online penelitian bersin, usaha

22
,Jesica ini adalah cuci peningkatan
Moudy sebagaian tangan kesehatan
dari menggun pribadi.
Penelitia populasi akan Hasil
n ini masyaraka sabun tabulasi
dilaksana t di secara silang
kan Provinsi teratur, menunjukka
diPeru Jawa memasak n
Timur . daging pengetahua
Kriteria dan telur n
inklusi hingga berpengaruh
pada matang, terhadap
sampel serta sikap dan
adalah : 1. menghin tindakan
Usia 19-5 dari individu
tahun, kontak sebagai
2.kondisi dekat usaha
sehat yang dengan pencegahan
mengguna orang COVID-19.
kan rumus yang Pemberian
Jemeshow memiliki pengetahua
gejala n yang
penyakit spesifik,
pernapas valid, dan
an tepat
seperti sasaran
batuk dapat
dan meningkatk
bersin an perilaku
usaha
pencegahan
masyarakat

23
terhadap
infeksi
COVID-19.
Penelitian
ini belum
menganalisa
faktor
pemungkin
dan faktor
penguat
terhadap
usaha
pencegahan
COVID-19.
Peneliti
menyaranka
n agar dapat
dilakukan
penelitian
lebih lanjut
dengan
menggunak
an metode
kuantitatif
dan
kualitatif.
3. Hubunga Penelitian Populasi Dari hasil
n antara ini dan penelitian
pengetah dilakukan sampel menunjukka
uan mengguna penelitian n bahwa ada
masyara kan survei diambil hubungan
kat deskriptif secara antara

24
dengan metode total pengetahua
kepatuha kuantitaif sampling n
n dengan yaitu masyarakat
penggun pendekata seluruh dengan
aan n cross masyaraka kepatuhan
masker sectional t menggunak
sebagai study RT03/RW an masker .
upaya 08 Hal ini
pencegah Ngrongga dapat
an h dibuktikan
penyakit sebanyak dengan
COVID- 62 hasil
19 di responden. analisis
Ngorong Instrumen bivariat
gah penelitian untuk
mengguna menguji
Devi kan hubungan
Pramita kuesioner pengetahua
Sari, dan n dan
Nabila pedoman kepatuhan
Sholihah observasi masyarakat
‘Atiqoh menggunak
an masker
Penelitia dengan uji
n ini Chi-Square
dilakuka menggunak
n di an fisher
Ngrongg exact yang
ah memberikan
nilai
p=0,004
( X2 Tabel

25
4. Hubunga Rancanga sampeldal Berdasarkan
n peran n am penelitian
orang tua penelitian penelitian yang telah
dengan ini dengan ini total dilakukan
perilaku pendekata sampling tentang
hidup n cross 59 orang peran orang
bersih sectional. saat tua dengan
dan penelitian perilaku
sehatana hanya hidup bersih
k usia terdapat dan sehat
sekolah 48 anak usia
di SD responden. sekolah
Inpers yang
talikuran dilakukan di
Kecamat SD Inpres
an Talikuran
Kawang didapatkan
koan sebagian
Utara besarrespon
den dengan
Peneliti : peran orang
Renita, tua baik dan
Novi B., PHBS baik,
Riani sehingga
Rompas terdapat
Amatus hubungan
Y., yang
Ismanto signifikan
Wenda antara peran
Oroh, orang tua
dengan
Lokasi
perilaku
penelitia

26
n: hidup bersih
Kecamat dan sehat.
an
Kawang
koan
Utara

Tabel 1.1 Penelitian Terkait

27
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah justifikasi ilmiah terhadap suatu topik yang
dipilih sesuai dengan identifikasi masalah. Kerangka konsep harus didukung
oleh landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber
pada berbagai laporan ilmiah,hasil penelitian,jurnal penelitian dan lain-lain
(Hidayat, 2014)
Berdasarkan landasan teoritis yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka,
maka skema yang menggambarkan tentang hubungan Tingkat Pengetahuan
Orang Tua Tentang COVID-19 dengan Kepatuhan Melaksanakan Protokol
Kesehatan pada Keluarga di Desa Rumaju adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Kepatuhan Melaksanakan
Protokol Kesehatan
Tingkat Pengetahuan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Ket : : Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Hubungan antara variabel

B. Hipotesis Penelitian

28
Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkret dari jawaban sementara atas
rumusan masalah yang diajukan.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan Kepatuhan
Melaksanakan Protokol Kesehatan pada Keluarga di Rdi Desa Rumaju.
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan merupakan rancangan penelitian yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntut peneliti untuk dapat
memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian (Sastromoro S. Sofyan,
2014).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi,
dengan menggunakan rancangan Cross Sectional (potong lintang). Pendekatan
Cross Sectional adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen pada objek penelitian dalam waktu yang bersamaan
(Sastromoro S. Sofyan, 2014).
B. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subyek yang memenuhi kriteria
yang diterapkan dalam penelitian (Nursalam,2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua keluarga di Desa Rumaju dalam hal ini orang
tua di Desa Rumaju, Kab. Luwu sebanyak 250 Kepala Keluarga.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Segala
informasi yang didapat dari sampel, kesimpulannya dapat diberlakukan
pada populasi (Nursalam,2013). Sampel dalam penelitian ini adalah semua
keluarga di Desa Rumaju dalam hal ini orang tua di Desa Rumaju, Kab.
Luwu sebanyak 92 orang.
Rumus : n = N / (1 + (N X e2))

29
n = 120 / (1 + (120 x 0,052))
n = 120 / (1 + 0,3)
n = 120 / 1,3
n = 92,30

3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi populasi untuk diteliti dan
dapat mewakili populasi (Nursalam,2013). Penelitian ini menggunakan
teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu yaitu teknik
pengambilan sampel data yang didasarkan pada pertimbangan tertentu.
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi yang
diinginkan peneliti, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu
ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang
perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sampel (Notoatmomodjo, 2010)
Peneliti telah menentukan kriteria untuk sampel yang akan diteliti, meliputi:
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu rumah tangga (IRT)
2) Bisa membaca dan menulis
3) Berdomisili di Desa Rumaju
4) Ada pada saat penelitian dilakukan
b. Kriteria Eksklusi
1) Suami
2) Perempuan yang belum menikah
3) Ibu yang bekerja diluar kota
4) Warga pendatang
C. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2013).
1. Variabel independen (Bebas)

30
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain
(Nursalam,2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain (Nursalam,2013). Variabel dependen dari penelitian ini adalah
Kepatuhan Melaksanakan Protokol Kesehatan pada Keluarga di Desa
Rumaju.
D. Defenisi operasional

No Varia Defenisi Alat Hasil ukur Skala


bel oprasional dan ukur
cara
ukur
1. Tingk Pengetahuan Kuesi 1. baik : jika Ordinal
at adalah hasil tahu oner responden
penge terhadap suatu memperoleh skor
tahua objek tertentu ≥15
n tentang 2.cukup baik : jika
informasi yang responden
di ketahui memperoleh skor
mengenai 8-15
Covid-19 3.kurang baik : jika
responden
memperoleh skor
<8
2. Kepat Kepatuhan Kuesi 1.baik : jika Ordinal
uhan adalah salah satu oner responden
Melak perilaku memperoleh skor ≤
sanak pemeliharaan 25
an kesehatan 2.cukup baik : jika
Proto tentang responden
kol kepatuhan memperoleh skor

31
Keseh seseorang dalam 15 - 25
atan melaksanakan 3.kurang baik : Jika
protokol responden
kesehatan memperoleh skor
>15

32
E. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Rumaju, Kec.Bajo, Kab.Luwu. Pada
penelitian ini menggunakan kuesioner.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021.
F. Instrumen penelitian
Instrument merupakan alat pengumpulan data yang berbentuk
pernyataanyang akan diisi oleh responden (Nazir, 2011). Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini tersusun secara struktur dan berisika pernyataan
yang harus dijawab responden. Adapun kuesioner yang digunakan dalam
penelitian terdiri dari :
1. Kuesinoer A digunakan untuk mengkaji data demografi yang terdiri atas
nama responden, umur responden, jenis kelamin responden, dan pendidikan
responden.
2. Kuesioner B digunakan untuk mengkaji pengetahuan tentang COVID-19
yang berisi 20 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan akan diberi skor yaitu
benar (1) dan salah (0).
3. Kuesioner C yang terdiri dari 20 pertanyaan tertutup digunakan untuk
mengkaji kepatuhan orang tua dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Masing-masing akan diberi skor yaitu : sering (2), kadang-kadang (1), dan
tidak pernah (0).
G. Prosedur Pengambilan/Pengumpulan Data
Langkah langkah pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Penelitian dimulai dari pengajuan topik kepada dosen pembimbing
2. Setelah topik penelitian disetujui lalu dilanjutkan dengan membuat surat izin
studi pendahuluan yang di arahkan ke Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia
Jaya Persada dan Kecamatan Bajo, Desa Rumaju.
3. Setelah mendapatkan ijin penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan.
4. Melakukan penyusunan proposal skripsi.
5. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

33
6. Ujian proposal dan revisi proposal.
7. Melakukan penelitian di Kec.Bajo, Desa Rumaju yang bersedia menjadi
responden.
8. Responden menandatangani surat persetujuan (informed consent).
9. Penelitian membagikan kuesioner kepada responden.
10. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi responden.
11. Peneliti melakukan pengelolaan data yang terdiri dari selecting, editing,
koding, tabulasi. Kemudian melakukan analisa data yang telah dikelolah.
H. Pengelolaan dan analisa data
1. Pengelolaan data
Pengolahan data dilakukan setelah data yang diperlukan telah terkumpul.
Proses pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Selecting (Pemilihan)
Pemilihan untuk mengidentifikasi data menurut kategori.
b. Editing (Memeriksa)
Setelah lembar kuesioner dikumpulkan dalam bentuk data, kemudian
dilakukan pengecekan atau memeriksa kelengkapan jawaban,
keterbacaan tulisan dan relevansi jawaban.
c. Coding (Memberi tanda kode)
Peneliti memberikan kode berdasarkan jawaban responden yang
kemudian dipindahkan dalam table jawaban.
d. Tabulasi
Data dikelompokkan kedalam suatu table menurut sifat sifat yang
dimiliki, kemudain data dianalisa secara statistik.
2. Analisa data
a. Analisa univariat
Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan masing masing
variabel, baik variable bebas (tingkat pengetahuan) dan variable terikat
(kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan).

34
b. Analisa bivariat
Analisan bivariat digunakan untuk menganalisa data sampel, dan
hasilnya akan didigeneralisasikan dalam populasi. Analisis melalui
variable-variable yang diteliti dengan melihat hubungan antara satu
variable bebas dan terikat. Analisa menggunakan uji statistic Chi Square
dengan tingkat kemaknaan α=0,05.
I. Etika penelitian
1. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Informed Consent merupakan bentuk persetujan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed Consent tersebut diberikan sebelum peneliti dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya adalah supaya
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia, maka
responden akan menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak
setuju.Maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasian identitas responden, peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner yang diisi oleh
responden. Lembar tersebut hanya akan diberi kode tertentu.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden
dijamin kerahasiaanya.Hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan
pada hasil penelitian.

35
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Alamat :

Telah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya


mengenai peneltian dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
ORANG TUA TENTANG COVID 19 DENGAN KEPATUHAN
MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA KELUARGA DI
DESA RUMAJU”. Dan setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya resiko
yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan setuju untuk di ikutsertakan
sebagai subjekresponden dalam penelitian ini. Demikian surat persetujuan ini
dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Palopo,24 April 2021

Peneliti Yang menyetujui

(Fajeria Fitri) ( )

36
Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG


COVID 19 DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROTOKOL
KESEHATAN PADA KELUARGA DI DESA RUMAJU

Petunjuk :

1. Berilah tanda cheklist () pada kotak yang jawaban yang anda anggap benar.
2. Jika salah mengisi jwaban, coret atau silang jawaban tersebut dan beri tanda
cheklist pada jawaban yang dianggap benar

A. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :

B. KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG COVID-19


Berilah tanda cheklist () pada kotak jawaban yang anda anggap benar

No. Keterangan Benar Salah


1. COVID-19 merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan
akut coronavirus 2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2).
2. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, rasa lelah, dan batuk kering.
3. Penyebaran Covid-19 melalui air liur saat
seseorang berbicara/ batuk)
4. Penyebaran Covid-19 melalui bendabenda
yang telah terkontaminasi Covid19

37
5. Penyebaran Covid-19 melalui udara
6. Penyebaran Covid-19 melalui kontak
langsung dengan orang yang telah terinfeksi
7. Penyebaran Covid-19 melalui kontak erat
dengan orang lain (berada dalam jarak
kurang dari 1 meter)
8. Motivasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan
9. Pendidikan mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang
10. Dukungan keluarga merupakan faktor yang
mempengaruhi tingkat kepatuhan
11. Mengganti pakaian saat dirumah selama
pandemi Covid-19 penting untuk dilakukan
12. penerapan protokol kesehatan selama masa
pandemi Corona virus perlu untuk dipatuhi.
13. Menggunakan masker saat berpergian atau
diluar rumah selama masa pandemi Corona
virus.
14. menjaga jarak minimal 1 meter dengan
orang lain ketika berada di tempat umum.
15. Menggunakan lengan dalam sebelah atas
ketika batuk atau bersin.
16. Ada 5 langkah mencuci tangan yang baik
dan benar
17. menjaga kebersihan tangan selama masa
pandemi Corona virus perlu untuk dilakukan
18. Orang dengan gejala flu dan demam
diwajibkan menggunakan masker.
19. Selalu mencuci atau mengganti masker
setelah digunakan untuk berpergian
20. penerapan social distancing atau physical

38
distancing selama masa pandemi Corona
virus perlu untuk dilakukan.

C. KUESIONER KEPATUHAN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL


KESEHATAN PADA KELUARGA

No. Tindakan Sering Kadang- Tidak


kadang pernah
1. Menerapakan protokol kesehatan
selama masa pandemi Covid-19
2. Menggunakan masker saat
berpergian atau diluar rumah
selama masa pandemic
3. selalu mencuci atau mengganti
masker setelah digunakan untuk
berpergian
4. Menggunakan langkah cuci
tangan yang baik dan benar
5. Menggunakan lengan dalam
bagian ketika batuk atau bersin.
6. Membuang masker medis yang
sudah digunakan
7. menjaga kebersihan tangan
selama masa pandemic Covid-19
8. Menggunakan hand sanitizer
ketika selesai memegang barang.
9. Mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir setelah
bepergian.
10. Menerapkansocial distancing
atau physical distancing selama
masa pandemi Covid-19

39
11. menjaga jarak minimal 1 meter
dengan orang lain ketika berada
di tempat umum
12. Menghindari kerumunan saat
diluar rumah
13. Keluar rumah jika ada yang
penting
14. tidak bepergian dan berkumpul
dengan banyak orang selama
masa pandemi Covid-19
15. menutup mulut dan hidung saat
bersin atau batuk

40
DAFTAR PUSTAKA

Wawan A. & Dewi M. (2011). Teori Prngukuran Pengetahuan, Sikap, dan


Perilaku . Yogyakarta : Muha Medika.

Cennimo David J. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


https://emedicine.medscape.com/article/2500114overview#showall,Emed
icine.Medscape.

Donsu, J. D. T. (2019). Psikologi Keperawatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Gennaro F Di et al. (2020). Coronavirus Disease Current Status And Future


Perspectives: A Narative Review,
htpss://www.ncbi,nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7215977/pdf/ijerph-17-
02690.pdf .

Hidayat, A. (2014). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Pendekatan Kurikulum


Berbasis Kompetensi (KBK). Helth Book Publishing : Surabaya.

Informasi Covid-19,Kabupaten Luwu. (2020). https://covid19.luwukab.go.id/.

Jin, Y. Y. (2020). Virology, Epidemiologu, Pathogenesis, and Control of COVID-


19. Viruses. 372.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-4.

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Cuci Tangan Kunci Bunuh Virus Covid-19,di
publikasikan 7 Mei 2020 :
https://www.kemkes.go.id/article/view/20050700001/cuci-tangan-kunci-
bunuh-virus-covid-19.html.

Mas'udi, W. &. (2020). Tata Kelola Penanganan Covid-19 diIndonesia. In: s1 :


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada.

Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi


Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona di Indonesia).Jurnal
Sosial Humaniora Terapan, 2(2).

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Cetakan 6,Penerbit Ghalia Indoneia, Bogor.

Notoatmomodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

41
Novi, B. (2016). Hubungan Peran Orang Tua, Pengaruh Teman Sebaya Dengan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat . Diakses 08 November 2017.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.


Jakarta : Salemba Medika.

Renita. (2016). Peran Orang Tua dan Peran Guru Terhadap Praktik Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Di Karanganyar 01
Semarang,diakses 08 November 2017.

Riyanto, B. &. (2013). kapita selekta kuesioner : pengetahuan dan sikap dalam
penelitin kesehatan . Jakarta: Salemba Media.

Sastromoro S. Sofyan. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi


ke-5. Jakarta : CV. Sagung Seto. p:130-7,352-17.

Satuan Tugas Covid-19,DKI Jakarta. (2021). Overview Data DKI Jakarta.


https://www.infocovid19.DKIJakarta.go.id/.

Sulsel Tanggap, Covid-19. (2020). https://covid19/sulselprov.go.id/.

WHO. (2020). Diakses dari


(htpss;//www.who.int/emergencies/disease/novelcoronavirus-2019/situasi
onreport).

42

Anda mungkin juga menyukai