1. Pengertian Hemoglobin Hemoglobin merupakan zat protein yang ada didalam sel darah merah ( eritrosit) yang memberi warna merah pada darah dan serta berfungsi untuk pembawa oksigen utama dalam badan. (Dewi, 2020) Hemoglobin merupakan protein berbentuk melamin merah pembawa oksigen yang kaya zat besi, mempunyai energi gabung pada oksigen dan untuk membentuk hemoglobin didalam sel darah merah, dengan terdapatnya fungsi ini sehingga oksigen akan dibawa dari paru- paru kedalam jaringan. (ARITONANG, 2020) 2. Fungsi hemoglobin Fungsi hemoglobin yaitu mengatur pertukaran oksigen menggunakan karbondioksida pada jaringan didalam tubuh, dan serta oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke semua jaringan. (Darsi, 2022) 3. Penyebab anemia dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis yaitu: 1. Berkurangnya kadar hemoglobin didalam darah ataupun terbentuknya gangguan dalam pembuatan sel darah merah dalam badan.Berkurangnya sel darah merah secara signifikan disebabkan terjadinya perdarahan ataupun rusaknya sel darah merah secara berlebihan. 2. Berpengaruh pada pembuatan hemoglobin didalam darah efek dampak dari keganasan yang tersebar semacam kanker, radiasi, obat- obatan,zat toksik dan penyakit menahun yang diakibatkan gangguan pada ginjal serta hati,peradangan dan defisiensi hormon endokrin. (Nidianti, 2019) 4. Faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin ialah: a. Geografi (tinggi rendahnya suatu daerah) Manusian yang tinggal di dataran tinggi lebih cenderung aktif dan menghasilkan sel darah merah agar menaikkan suhu tubuh dan lebih aktif mengikat kadar oksigen dibanding yang tinggal didataran lebih rendah. Hemoglobin manusia yang tinggal di pesisir cenderung mempunyai hemoglobin yang lebih rendah karena tubuh menghasilkan sel darah merah pada keadaan normal. b. Nutrisi Makanan yang dikonsumsi yang mengandung Fe ataupun zat besi ialah sel darah yang diproduksi akan semakin tinggi dan akibatnya hemoglobin pada darah akan semakin tinggi. c. Faktor Kesehatan Kesehatan sangat dipengaruhi oleh kadar hemoglobin pada darah. Dan apabila kesehatan sangat baik maka kadar hemoglobin akan selalu pada keadaan normal. d. Faktor Genetik dan Penyakit Kronis Faktor genetik misalnya pada Ibu hamil yang menderita kurang darah beresiko terhadap gangguan tumbuh kembang janin dan beresiko terhadap persalinannya. (Nidianti, Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode POCT (Point of Care), 2019) 5. Nilai normal kadar Hemoglobin Nilai normal kadar hemoglobin yaitu: a) remaja : 12-16 gr/dl b) pria dewasa : 14-18 gr/dl c) wanita dewasa : 12-16 gr/dl d) ibu hamil : 11-16 gr/dl 6. Anemia Anemia merupakan bentuk dimana terjadinya penurunan jumlah masa eritrosit yang ditunjukkan bagi penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit. Sintesis hemoglobin menggunakan kesiapan besi dan protein yang relatif pada tubuh. Protein berperan sebagai pengangkutan besi ke sumsum tulang untuk menciptakan molekul hemoglobin yang baru. (Nasruddin, 2021) Gejala anemia yang muncul biasanya merupakan kehilangan nafsu makan, sulit fokus, penurunan sistem kekebalan tubuh dan gangguan konduite ataukah pada umumnya lebih mengenali dengan Gejala pada 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lunglai), paras pucat dan penglihatan kunang-kunang. Anemia merupakan perkara gizi mikro yg relatif berfokus lantaran mengakibatkan banyak sekali komplikasi pada kalangan anak baru lahir dan perempuan. Anemia dalam remaja akan berdampak kurangnya konsentrasi belajar, penurunan kebugaran jasmani, dan gangguan pertumbuhan sebagai akibatnya tinggi badan dan berat badan tidak akan mencapai normal. (Hermiaty, 2021) B. Tinjauan umum tentang menstruasi 1. Pengertian menstruasi
Menstruasi merupakan fenomena alam yang biasanya teratur setiap
bulannya selama masa reproduksi wanita lalu stres merupakan salah satu penyebabnya menstruasi bisa terganggu pada siklus dan stress juga bisa merangsang aksis Korteks Hipotalamus-Pituitary-Adrenal dan untuk hasilnya kortisol.Hormon kortisol dapat mengganggu keseimbangan hormonal,yang tercantum hormon reproduksi,yang mempengaruhi siklus menstruasi. Normalnya menstruasi yang pertama kali terjadi pada remaja antara usia 11 sampai 14 tahun,dan menggunakan jangka tiga hari sampai 7 hari dan panjang siklus normalnya 24 sampai 35 hari dan menggunakan rata-rata kehilangan darah 20-80 ml. (Hanny, 2022) Selain stres, siklus menstruasi juga dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik pada seseorang. Aktivitas fisik juga merupakan gerakan pada tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi atau pembakaran kalori . Aktivitas fisik terbagi menjadi 3 kategori ialah 1)rendah, 2)sedang dan 3)tinggi. Lalu semakin tinggi intensitas dan frekuensi aktivitas fisik, semakin besar kemungkinan terjadinya gangguan menstruasi. Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan penghambatan gonadotropin- releasing hormone (GnRH) yang dapat menurunkan kadar estrogen serum dan pada akhirnya dapat menyebabkan mengganggu siklus menstruasi pada wanita. (Salmawati, 2022) 2. .Faktor risiko yang bisa mengganggu siklus menstruasi yaitu: hormonal, status gizi, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan tingkat stres.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi siklus menstruas yaitui pada remaja putri. (Islamy, 2019) 3. Siklus menstruasi terdapat empat fase di atantaranya yaitu diantaranya: a) Fase menstruasi Fase ini merupakan yaitu fase pertama dari siklus menstruasi. Fase ini ditandai dengan peluruhan dinding rahim yang berisi banyak pembuluh darah dan lendir dengan itu presentase 2/3 darah kotor dan 1/3 berupa lendir. b) Fase Folikular Fase folikular ini terjadi ketika hipotalamus di otak mengeluarkan hormon GnRH yang fungsinya untuk merangsang kelenjar hipofisis (pituitari) untuk mengeluarkannya hormon FSH. Lalu, hormon FSH akan merangsang ke ovarium atau (indung telur)dan untuk membentuk folikel- folikel yang isinya sel telur yang belum matang. Folikel tersebut akan berkembang selama kurang lebih 16-20 hari. Folikel yang sudah matang akan mengeluarkan hormon estrogen dan terjadilah penebalan pada dinding Rahim tersebut. c) Fase Ovulasi Fase ovulasi ini terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang. Sel telur ini akan keluar dari ovarium ketika kadar LH didalam tubuh mencapai optimal. Sel telur tersebut yang telah keluar akan menuju rahim yang sudah siap dibuahi oleh sel pada sperma. Dan apabila tidak dibuahi, oleh sel telur, sel akan melebur didalam waktu 24 jam. Waktu ovulasi biasanya sekitar 13- 15 hari setelah masa menstruasi d) Fase Luteal Fase ini akan terjadi ketika folikel yang sudah mengeluarkan sel telur matang akan berubah menjadi jaringan korpus luteum. Korpus luteum akan mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya untuk menjaga dinding Rahim yang tetap dalam keadaan tebal. Sehingga, uterus bias tetap kuat untuk menampung sel telur jika dibuahi. Dan Jika terjadi pembuahan, tubuh akan memproduksi hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin) yang bertugas untuk mencegah terjadinya peluruhan korpus luteum pada dinding rahim. Jika,, apabila tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan meluruh. Lalu akibatnya, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh akan mengalami penurunan. Penurunan kedua kadar tersebut akan menyebabkan dinding uterus mengalami peluruhan maka terjadilah menstruasi. Fase luteal biasa terjadi didalam waktu 11- 17 hari dengan rata-rata 14 hari lamanya. kemudian masa menstruasi normal berkisar didalam kurun yang waktunya 3-7 hari. Akan tetapi itu, siklus menstruasi antara satu dengan lainnya akan berbeda. Siklus menstruasi akanlebih cepat ataukah lebih lambat. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor umur, gaya hidup (lifestyle), hormon dan pola makan. (Jamaludin, 2019) C. Tinjauan umum tentang Remaja 1. Pengertian remaja Remaja ialah kelompok usia yang rentan akan mengalami masalah oleh kesehatannya, dan oleh karena itu hal tersebut sehingga para remaja akan memerlukan asupan zat gizi yang cukup dan juga perlu menjaga kesehatan lainnya seperti akan lebih sering melakukan aktifitas fisik dan berolahraga juga lalu menjaga pola makan. Terutama pada remaja putri sebagai calon ibu di masa yang akan dating. (Markhamatun, 2022) Menurut Notoatmojo dalam Buku Psikologi Kespro Wanita dan Perekembangan Reproduksinya, yang menyatakan bahwa remaja ialah anak yang sudah berusia 13-25 tahun,Dan jika pada usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas yang secara biologisnya mengalami kematangan seksual dan jika usianya sudah mencapai 25 tahun mereka secara sosial ataupun psikologis mereka biasanya mampu mandiri. Pada masa remaja biasanya diawali dengan masa pubertas,yaitu merupakan terjadinya perubahan fisik atau(meliputi penampilan fisik seperti pada bentuk tubuh dan proporsi pada tubuh)lalu fungsi dari fisiologis yaitu (kematangan pada organ-organ seksual).Dengan adanya perubahan fisik yang bisa terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang sangat penting,dan jika berlangsung cepat akan mengakibatkan drastis,tidak akan beraturan dan bisa terjadi pada sistem reproduksi. 2. Adapun ciri khas pada remaja antara lainnya yaitu : 1. peningkatan emosional Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama pada hormone yang akan terjadi pada masa remaja. 2. Perubahan yang cepat secara fisik Perubahan fisik ini yang biasa terjadi secara cepat,baik itu perubahan internal seperti sistem sirkulasi,pencernaan,dan sistem respirasi maupun perubahan pada eksternal seperti tinggi badan,berat badan,dan proporsi tubuh yang sangat berpengaruh pada konsep diri remaja 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan pada orang lain Hal ini dikarenakan adanya tanggung jawab besar pada masa remaja,maka remaja akan diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan pada mereka hal-hal yang sangat penting 4. Perubahan pada nilai Dan apa yang mereka anggap itu penting pada masa kanak-kanak mereka akan menganggap kurang penting karena sudah mendekati masa dewasa 5. Kebanyakan remaja akan bersikap ambivalen(sikap emosi) didalam menghadapi perubahan yang akan terjadi.Di satu sisi mereka akan menginginkan kebebasan,atau disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang akan mnyertai kebebasan tersebut, lalu meragukan kemampuan meraka sendiri untuk mendapatkan tanggung jawab tersebut. (phd, 2013) 3. Berdasrkan WHO menyatakan bahwa usia remaja yaitu antara lainnya pada usia 10-18 tahun,akan tetapi berdasarkan penggolongan umur masa remaja terbagi yaitu (jakarta1, 2012) a. Masa remaja awal (10-13 tahun) b. Masa remaja tengah (14-16tahun) c. Masa remaja akhir( 17-19 tahun)
D.Penelitian terkait
No Judul/Peneliti Desain Analisa PICO
/Lokasi Penelitian Patient Intervention Comparison Outcomes 1 Teknik Responden penelitian Tingkat (1)kadar Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum analisis yang menggunakan perbedaan hemoglobin Dan Sesudah menggunakan digunakan cyanmethemoglo mahasiswa Menstruasi Pada Mahasiswa DIII uji ttest. sebanyak bin sebelum Keperawatan 30 orang menstruasi Universitas Muhamadiyah sebagian Surakarta besar adalah Nugrahani rendah, Ika (2) kadar Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep, hemoglobin Ns, mahasiswa sesudah Universitas menstruasi muhamadiyah sebagian surakarta besar adalah rendah, dan (3) terdapat perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah Menstruasi pada mahasiswa DIII Keperawatan Universtas Muhamadiya h Surakarta, kadar hemoglobin sebelum menstruasi lebih rendah (60%) dibandingkan kadar hemoglobin sebelum menstruasi(87 %). 2 Hubungan Kadar Penelitian Jumlah cyanmethemoglo Adakah ada hubungan hemoglobin dengan menggunakan sampel bin. Analisa data hubungan antara kadar siklus menstruasi pada remaja putri di metode adalah 65 menggunakan uji kadar hemoglobin smp negeri 8 kota analitik siswi, korelasi pearson hemoglobin dengan siklus malang observasional product moment. pada mestruasi menstruasi. Elok Khikmawati, dengan Bagi remaja Heni Setyowati ER pendekatan putri cross diharapkan UNIMUS Universitas sectional. lebih menjaga Muhammadiyah kesehatan diri Semarang dengan mengkonsum si makanan dengan menu seimbang dan meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan gizi dan nutrisi bagi kesehatan reproduksi mereka. 3 observasi Jumlah Analisa Hasil Perbedaan kadar hemoglobin sebelum analitik dan Sampel menggunakan berdasarkan dan pasca mesntruasi cross dalam alat ukur berupa penelitian ini sectional. penelitian observasi diketahui Nuraini, Siti ini adalah bahwa dari 15 15 responden Diploma thesis, mahasiswi didapatkan STIKES Insan Cendekia Medika hasil Jombang. hemoglobin normal sebelum menstruasi dan didapatkan nilai hemoglobin yang rendah pasca menstruasi.