ABSTRAK
Latar Belakang : Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umumnya
terjadi ketika kadar sel darah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. WHO
menyebutkan bahwa 818 juta anak-anak dan perempuan yang dipengaruhi oleh
anemia, sebagian besar dinegara berkembang. Setiap tahun 1 juta meninggal
remaja dan anak-anak (0-4) dan wanita hamil adalah dengan satu estimasi global
Prevalensi dari 43% dan 51% berturut-turut. Anemia terjadi sering pada negara
berkembang dan Negara Industri. berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan pada 64 mahasiswi S1 Kperawatan Reguler dengan melakukan
pengukuran kadar hemoglobin pada 10 mahasiswi didapatkan 80% mengalami
kadar hemoglobin dibawah normal yang mengindikasikan terjadinya anemia.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada pre eksperiment design
dengan rancangan one group pre-test post-test. Populasi pada penelitian ini yaitu
seluruh mahasiswi S1 keperawatan reguler dengan anemia berjumlah 20. Sampel
yang diambil sebanyak 20 responden dengan menggunakan total sampling yang
mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi. Insrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah alat ukur hemoglobin yaitu GCHb, sendok makan dan lembar
ceklis. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat berupa
uji T-test dengan nilai signifikan α < 0,05.
suatu masalah kesehatan sampai saat subur sebesar 26,9%, pada ibu hamil
ini. Menurut (WHO) anemia muncul sebesar 40,1% dan pada balita
anemia karena kekurangan zat besi pembawa oksigen pada sel darah
ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas tubuh mudah terserang penyakit,
sebesar 45,1%, remaja putri usia 10- serta kemampuan kinerja intelektual
18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19- juga menurun (Widyastuti dan
penambah darah berbentuk tablet/ kandungan zat besi yang tinggi yang
diberikan Tablet Tambah Darah mineral, tingginya kadar zat besi erat
enak dan ada efek samping seperti mineral dalam madu adalah Belerang
mual-muntah dan feses mengeras dan (S), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu),
yang berasal dari bahan alam yaitu and Nelson (2014) menyebutkan
mineral - mineral penting seperti sejak ribuan tahun yang lalu madu
kalsium, fosfor, potasium, sodium, telah dikenal karena sifat gizi dan
dilakukan oleh Nur Islamiyah (2017) jumlah sel darah merah atau jumlah
pada remaja putri dalm pemberian hemoglobin yang tidak sesuai dari
merah dan kadar hemoglobin dan anemia. Jumlah normal sel darah
pembawa oksigen yang kaya zat besi. (Depkes RI, 2010 dalam Noor
hemoglobin dalam sel darah merah. akan berbeda pada setiap kelompok
maka oksigen dibawa dari paru ke Tabel 2.1 Batas normal kadar
Supratiknyo 2011).
Hb cairan yang menyerupai sirup yang
Kelompok Umur
(gr/dl)
6 bulan 11 dihasilkan oleh lebah madu. Madu
–6
Anak tahun memiliki rasa yang manis yang tidak
6 – 14 12
tahun sama dengan gula atau pemanis
Laki- 13
laki lainnya. Rasa manis itu berasal dari
Remaja/De
Wanita 11
wasa cairan manis (nectar) yang terdapat
Hamil
Wanita 12
Sumber : Kemenkes RI (2015) pada bunga yang dihisap oleh lebah”.
bangsa. Selain itu prevalensi anemia karena mengandung suatu zat yang
lahir prematur dan bayi dengan berat menurunkan kolesterol. Selain tinggi
2010 dalam Fahrul Azmy 2018). properti, juga terdapat beberapa zat
bahwa “Madu merupakan sebuah luka, bisul dan masih banyak lagi
khasiatnya dalam dunia kesehatan Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Besi
(Hotnida 2011 dalam Rista 2014). (Fe), Fosfor (P), Klor (Cl), Kalium
asam organik (asam glikolat, asam Seng (Zn), Silikon (Si), Natrium
format, asam laktat, asam sitrat, asam (Na), Molibdenum (Mo), dan
asetat, asam oksalat, asam malat, dan Aluminium (Al)), vitamin (Vitamin
mineral yang ada dalam madu alam penyakit, tetapi satu jenis madu akan
zat besi, tembaga, dan mangan akan madu hutan (multiflora) dimana
berdifusi melalui darah, dan karena Populasi dalam penelitian ini adalah
ada efek positif dalam mengatur dan berdasarkan kriteria inklusi dan
nilai p value = 0,000, maka ada memiliki kandungan zat besi (fe),
adalah 1,46 gr/dl. Hasil uji statistik singkong, bayam) yang dapat