Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PULAU KUPANG
Jalan Pamatang Sawang RT.11 – Desa Sei Lunuk
Email : pulaukupang777@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM LABORATORIUM PEMERIKSAAN HB, GOLONGAN DARAH IBU HAMIL

1. PENDAHULUAN

1.1 Hemoglobin

Kehamilan merupakan kondisi dimana ibu memiliki resiko yang berdampak pada
kesehatan ibu dan janin, seperti resiko anemia. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar
hemoglobin dalam darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi
untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat ataupun vitamin B12.
Anemia yang paling sering terjadi terutama pada ibu hamil adalah anemia karena
kekurangan zat besi (Fe). Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang
paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar
yang berdampak buruk terhadap kehamilan maupun persalinan baik bagi ibu dan bayinya
serta memerlukan penanganan hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.

Standar pelayanan kebidanan keenam membahas tentang pengelolaan anemia


pada kehamilan yang bertujuan untuk menemukan anemia pada kehamilan secara dini dan
melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung. Selama proses bidan harus memeriksa kadar Hb pada kunjungan pertama dan
minggu ke-28, memberikan sedikitnya satu tablet zat besi selama 90 hari, penyuluhan
tentang gizi zat besi, memberikan ibu hamil terduga anemia satu tablet zat besi 2-3 kali
perhari rujuk ibu dengan anemia berat, menyarankan ibu untuk konsumsi tablet zat besi 4-6
bulan postpartum.

Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen
diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Menurut Manuaba (2001),
haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
membuat darah berwarna merah.

Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai
tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin,
membentuknya menjadi organ dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap
beraktifitas normal sehari-hari (Sin sin, 2010). Hemoglobin adalah parameter yang digunakan
secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ dl
darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan
hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.
Pada pemeriksaan dan pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan
mengunakan metode sachli yang dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I
(umur kehamilan sebelum 12 seminggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36
minggu).

Di antara metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling


sederhana adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode sianmethemoglobin,
pemeriksaan Hb elektrik. Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi
globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme
yang segera bereaksi dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin
atau hemin yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna
standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan warna standar
dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin
dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna
standar.

Dalam melaksankan kegiatan UKM ESENSIAL mengacu pada :


a. VISI PUSKESMAS Yaitu : terwujudnya pelayanan prima menuju masyarakat
pulau kupang yang sehat dan mandiri
b. TATA NILAI UPT PUSKESMAS PULAU KUPANG
K (Komitmen) : petugas bertekad untuk senantiasa memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sebaik mungkin
U (Unggul) : pelayanan yang diberikan adalah yang terbaik dan
terjangkau
P (Profesional) : pelayanan dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya
A (Akuntabel) : pelayanan yang diberikan dapat bertanggung jawabkan
N (Nyaman) : terwujudnya lingkungan yang nyaman dalam pelayanan
G (Gesit) : pelayanan dilakukan secara cepat dan tepat

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemeriksaan Hb

Jenis Metode Obyektifita Keakurata Kesederhanaa Efisien


s n n si

Sahli Sedang Sedang Tinggi Sedang

Sianmethemoglob Tinggi Tinggi Rendah Rendah


in

Electric Tinggi Sedang Sedang Tinggi

Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi
menjadi 4 kategori yaitu :

1) Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal).

2) Hb 9-10 gr% Anemia ringan.


3) Hb 7-8 gr% Anemia sedang.

4) Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba, 2001).

Indikasi dilakukan pemeriksaan Hb adalah keadaan kekurangan zat besi


dengan kadar Hb kurang dari 11 gr %. Nilai normal menurut WHO, kriteria
persangkaan anemia, bila Hb dibawah :

 Wanita tak hamil 12 g%  Hb 9-10 gr % disebut anemia ringan


 Wanita hamil 11 g %  Hb 7-8 gr % disebut anemia sedang
 Trimester I 11 g %  Hb < 7 gr % disebut anemia berat
 Trimester II 10,5 g %
 Trimester III 11 g %

Menurut Wasnidar (2007), manfaat dilakukan pemeriksaan haemoglobin pada ibu


hamil, yaitu :

1) Mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan.


2) Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah.
3) Memenuhi cadangan zat besi kurang.
Menurut prawirohardjo dan Winkjosastro (1999), kurangnya kadar haemoglobin dalam
kehamilan dapat menyebabkan :

1) Abortus.
2) Partus imatur/ prematur.
3) Kelainan kongenital.
4) Perdarahan antepartum.
5) Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim.
6) Kematian perinatal.
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami
hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 % yang
puncaknya pada kehamilan trimester kedua. Jumlah peningkatan sel darah 18 %
sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar
11 gr % maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia kehamilan
fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi ± 10,5g %. Dalam pemeriksaan Hb secara sahli
kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

1) Alat/reagen kurang sempurna, yaitu :


a. Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ul.
b. Warna standard sering sudah pucat.
c. Kadar larutan HCL sering tidak dikontrol.
2) Orang yang melakukan pemeriksaan :
a. Pengambilan darah kurang baik.
b. Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
c. Intensitas sinar/penerangan kurang.
d. Pada waktu waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.
e. Pipet tidak dibilas dengan HCL.
f. Pengenceran tidak baik.
1.2 Golongan Darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah berdasarkan kehadiran atau


ketidakhadiran dari substansi antigen yang menempel pada permukaan sel darah
merah. Antigen ini boleh jadi protein, karbohidrat, glikoprotein, atau glikopids, tergantung
pada sistem penggolongan darah dan juga beberapa antigen ini juga berada pada sel
dari berbagai mcam otot (Blood Typing, Nobleprize).

Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung
di dalam sel darah merah.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen)
yang terkandung di dalam sel darah merah.

Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada
anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam
empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam
antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah).

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil ini penting dilakukan untuk mengetahui
golongan darah pada ibu. Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil dilakukan pada
awal kehamilan. Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan
mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam
hal kepentingan transfusi dan donor yang tepat (Azmielvita , 2009).

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :

1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
2) Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
3) Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan
B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
4) Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-
negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu
sebagai berikut :

No Golongan Keterangan
. Darah
1. A Apabila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A
dan serumnya mengandung aglutinin β sehingga dapat dirumuskan
(A, β ).
2. B Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen B,
sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin αsehingga
dirumuskan (B, α )
3. AB Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen A dan B,
sedangkan di dalam serumnya tidak mengandung aglutinin, sehingga
dapat dirumuskan (AB,–)
4. O Apabila di dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen
sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin α dan β sehingga
dapat dirumuskan (-, α, β ).

Cara menentukan golongan darah yaitu :


1) Apabila hanya terjadi aglutinasi pada antisera A maka golongan darah adalah A.
2) Apabila hanya terjadi aglutinasi pada antiesra B maka golongan darah adalah B.
3) Apabila terjadi aglutinasi pada kedua antisera A dan B maka golongan darah adalah
AB.
4) Apabila tedak terjadi aglutinasi pada kedua antisera A dan B maka golongan darah
adalah O.

Golongan Serum
Darah Anti A Anti B Anti AB
O Tidak Tidak Tidak
Menggumpal Menggumpal Menggumpal
A Menggumpal Tidak Menggumpal
Menggumpal
B Tidak Menggumpal Menggumpal
Menggumpal
AB Menggumpal Menggumpal Menggumpal

Anda mungkin juga menyukai