1513411001
Agnes Nisrina
1513411002
Amalia Mahardhika
1513411003
1513411004
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2016
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kita dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Biokimia Gizi tentang kadar hemoglobin.
Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan praktikum ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
praktikum ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemoglobin merupakan protein yang banyak mengandung zat besi dan
memiliki afinitas terhadap oksigen untuk membentuk oksihemoglobin di dalam
eritrosit. Dari mekanisme tersebut dapat berlangsung proses distribusi oksigen
dari pulmo menuju jaringan. Pada hemoglobin manusia dewasa normal
(hemoglobin A), terdapat 2 jenis rantai polipeptida yang dinamakan rantai dan
rantai . Pada rantai , masing-masing mengandung 141 gugus asam amino,
sedangkan pada rantai masing-masing mengandung 146 rantai asam amino.
Sehingga hemoglobin A dinamai 22. Akan tetapi tidak semua hemoglobin
dalam darah dewasa normal merupakan hemoglobin A, sekitar 2,5% hemoglobin
merupakan hemoglobin A2, tempat rantai diganti oleh rantai (22) (Ganong,
2001:134 ).
Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat
digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Menurut
William, Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari
4 subunit. Setiap subunit mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi
dengan suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung
besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut sebagai bagian globin dari molekul
hemoglobin (Shinta, 2005).
Sel darah merah mengandung sekitar 35% berat hemoglobin. Hemoglobin
inimengandung dua rantai dan dua rantai serta empat gugus heme, yang
masingmasingberikatan dengan rantai polipeptida. Masing-masing gugus heme
dapatmengikat 1 molekul oksigen karena sejumalh besar hemoglobin yang
terdapat dalamsel darah merah, 100 ml darah mamalia, jika dioksigenasi penuh,
dapat membawa 21gas O2. jumlah O2 yang diikat oleh hemoglobin bergantung
kepada empat faktor: (1)tekanan parsial (2) pH (3) konsentrasi 2,3-difosfogliserat
(DPG) dan (4) konsentrasi CO2(Lehninger, 1995: 84).
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Rabu, 21 Desember 2016
Tempat
: Ruang 2
Bahan
: Darah
SBAmbDaiearrpsakihhlaknd iasanrelaanhttaupuha sdptae drsialktaehnp ista anumg rapunianysgajns rtgi apk &a n bduikaamn bdiilte te s d ia ta s
SDalaelunr atcuh tapkta dn al b na g siau n g amer sr e s a p s a m p a i
dmetea rnna bgha han hysaatrnkimeap nalgu touencsatlikdpaanr aahlkEoahsoylT o u c h .
yuh ajauns igln ysdatar ipa &n d ab up ayn ia bh e. p .
2.3 Prosedur
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil Pengamatan
No
1.
2.
3.
4.
Nama
Rofiatul Mayda
Neli Susanti
Amalia Mahardhika
Saras Oka Aulia
Kadar Hb total
11,1
9,5
11,4
14,1
2.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan penetapan kadar hemoglobin dalam darah.
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin
dalam darah, untuk mengetahui fungsi hemoglobbin dalam darah dan untuk
menegetahui efek kekurangan dan kelebihannya.
Pada praktikum ini didapatkan hasil pengamatan kadar hemoglobin dalam
darah pada Rofiatul Mayda 11,1, Neli Susanti 9,5, Amalia Mahardhika 11,4, dan
Saras Oka Aulia 14,1.
Uji hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam
diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus
yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke
jaringan dan mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari
pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan
kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa disebut
anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam
plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak
bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.
Fungsi Hemoglobin dalam darah yaitu Hemoglobin merupakan komponen
utama eritrosit yang berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida. Warna
merah pada darah disebabkan oleha kandungan hemoglobin (Hb) yang merupakan
susunan protein yang komplek yang terdiri dari protein, globulin dan satu
senyawa yang bukan protein yang disebut heme. Heme tesusun dari suatu
senyawa lingkar yang bernama porfirin yang bahagian pusatnya ditempati oleh
logam besi (Fe). Jadi heme adalah senyawa-senyawa porfirin-besi, sedangkan
hemoglobin adalah senyawa komplek antara globin dengan heme (Jurnal
Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)).
Menurut Departemen kesehatan Republik Indonesia fungsi Hb antara lain:
1.
2.
jaringan tubuh.
Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
3.
4.
Batas
(gr/dl)
11,0
12,0
13,0
12,0
11,0
Nilai
Hemoglobin
Sayuran
Sayur-sayuran memiliki banyak jenis dan pastiya sangat mudah untuk
ditemukan, baik di pasar atau di kebun milik sendiri. Sayuran juga dapat
menambah hemoglobin atau darah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.
Sayuran tersebut seperti bayam, kacang polong hijau, ubi, kentang, sawi, brokoli,
kol, lobak dan kacang merah. Dari semua jenis sayuran tersebut, ubi dan bayam
sering digunakan sebagai bahan makanan untuk menambah sel darah merah
karena tingginya kandungan zat besi di dalamnya. Fungsi dari zat besi sendiri
adalah mengaktifkan hemoglobin dan meningkatkan kandungan oksigen dalam
darah yang akan di edarkan ke seluruh tubuh.
Buah-Buahan
Daging
Mengkonsumsi daging juga dapat menambah hemoglobin, sebab di
dalamnya terdapat kandungan zat besi yang cukup tinggi. Daging juga mudah
untuk dicerna oleh organ pencernaan, sehingga tidak mengakibatkan gangguan
pencernaan seperti sembelit. Namun bagi yang menjalankan program diet,
alangkah baiknya untuk mengkonsumsi daging yang rendah lemak. Sehingga
terhindar dari penyakit jantung atau kolesterol.
Kacang Almond
Kacang almond merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang sangat
tinggi kandungan zat besi. Selain itu, kacang almond mudah di dapat dan
harganya cukup pas di kantong. Jadi, sehat didapat kantong pun aman.
besi sebanyak 20% per harinya, apabila rutin untuk dikonsumsi. Roti dan sereal
yang terbuat dari gandum juga aman untuk program diet dan juga tinggi
kandungan zat besi.
Salah satu penyebab paling umum yaitu kekurangan gizi. Hemoglobin
rendah bisa disebabkan lantaran kekurangan vitamin, terutama kekurangan
vitamin B12.
Anemia defisiensi zat besi disebabkan dikarenakan kekurangan zat besi
dalam makanan. Kekurangan zat besi secara langsung mempengaruhi produksi
hemoglobin, maka itu bisa menyebabkan kesalahan dalam proses produksi dari
molekul hemoglonin. Faktor ini menyebabkan tingkat hemoglobin yang rendah
lantaran molekul gemoglobin dihasilkan jadi berkurang jumlahnya.
darah & dapat jadi penyabab hb rendah pada ibu hamil jadi menurun. Baca juga :
Faktor Penyebab Naik Turunnya Tekanan Darah
Faktor penyebab Hancurnya sel darah merah dalam tubuh. Faktor-faktor
yang jadi alasan mengapa tubuh menghancurkan terlalu banyak sel darah merah
yakni terjadinya pembesaran limpa. Pada saat terjadi pembesaran limpa dalam
tubuh, maka hal itu akan menghilangkan lebih banyak sel-sel darah merah lebih
dari biasanya. faktor inilah yang jadi penyebab hb rendag dalam darah. Keadaan
lain yang akan menyebabkan hancurnya sel-sel darah merah dalam tubuh ialah
anemia hemolitik , anemia sel tsabit ataupun kekurangan enzim yang akan
menciptakan sel-sel darah merah lebih cepat mati.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah
1. Pada praktikum ini didapatkan hasil pengamatan kadar hemoglobin dalam
darah pada Rofiatul Mayda 11,1, Neli Susanti 9,5, Amalia Mahardhika
11,4, dan Saras Oka Aulia 14,1.
2. Fungsi hemoglobin adalah
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam
jaringan jaringan tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringan jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
c. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai
hasilmetabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui
apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui
dengan pengukuran kadar Hb.
d. Penurunan kadar Hb dari normal berarti kekurangan darah yang
disebut anemia (Widayanti, 2008).
1.2 Saran
Sebagai calon ahli gizi, kami menyarankan mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti bayam, daging merah, kacang-kacangan dll agar
kadar hemoglobin dalam darah normal. Selain itu, mengonsumsi tablet tambah
darah juga sangat baik, terutama pada anak usia remaja. Pemberian tablet
tambah darah ini, lama suplementasi selama 3- 4 bulan untuk meningkatkan
kadar hemoglobin, karena kehidupan sel darah merah hanya sekitar 3 bulan
atau kehidupan eritrosit hanya berlangsung selama 120 hari, maka 1/20 sel
eritrosit harus diganti setiap hari atau tubuh memerlukan 20 mg zat besi
perhari. Tubuh tidak dapat menyerap zat besi (Fe) dari makanan sebanyak itu
setiap hari, maka suplementasi zat besi tablet tambah darah sangat penting
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka. Jakarta
Campbell, N.A; Jane B.Reece; Lisa A. Urry; Michael.L.Cain; Stoken A.
Wasserman; Peter V. Minorskey; Robert B. Jakson. 2008. Biologi Edisis
Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Evelyn, P. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka.
Jakarta: 134
Ganong, W. F. 2001. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Lehninger. 1995. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Sadikin. 2001. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Gramedia.
Anonim.2015 dalam http://www.infogizi.com/2400/makanan-peningkat-kadarhemoglobin-dalam-tubuh.html
LAMPIRAN