Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA GIZI

(ENZIM PTYALIN DAN DIASTASE)

kelompok B4
Ade Putri

1513411001

Agnes Nisrina

1513411002

Amalia Mahardhika

1513411003

Amalia Mega R.

1513411004

JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kita dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Biokimia Gizi tentang Enzim Ptyalin dan
Diastase.
Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan praktikum ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
praktikum ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asal kata enzyme yang berarti dalam ragi. Dihubungkan dengan aktivitas
dalam ragi, misalnya dalam pembuatan tape dengan menggunakan ragi roti.
Aktivitas enzim umumnya bersifat spesisifik, di dalam ragi didapatkan invertase
yang dapat menghidrolisa sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Liur atau saliva adalah getah pencernaan yang bearada di rongga mulut dan
berasal dari tiga kelenjar. Ketiga kelenjar itu adalah kelenjar parotis, yang terletak
di pangkal tulang rahang bawah di depan telinga, kelenjar submandibularis di
dasar mulut, dan kelenjar sublingualis di pangkal lidah
Fungsi air liur yang utama adalah sebagai bahan pelicin, sehingga makanan
mudah dikunyah dan ditelan. Selain itu liur juga mempunyai fungsi pencernaan.
Enzim pencernaan terpenting dalam air liur adalah amilase yang memecah pati
dalam makanan menjadi maltose. Oleh karena pH optimum untuk aktifitas
amilase liur adalah 6,8 maka di dalam lambung aktifitas amilase dihambat karena
pH lambung adalah 1. Fungsi lain dari air liur adalah perthanan tubuh, baik
spesifik maupun tidak spesifik. Liur juga mengandung senyawa organik antara
lain ialah ion sulfat, fosfat, bikarbonat, dan klorida.
Diastase adalah suatu enzim yang dapat memecah amilum-amilum diubah
menjadi erythrodextrin menjadi achrodextrin yang dengan iodium tidak memberi
warna lagi, akhirnya diubah menjadi maltose. Dalam urin normal didapatkan
diatase (amilase) enzim ini berasal dari pankreas. Apabila ductus pancreaticus
tersumbat kadar diastase tinggi. Selain diastase, dalam urin juga didapatkan
enzim-enzi lain dari kadar kecil. Ada lima faktor yang membantu kerja enzim:
1. Suhu (optimum 370 C)
2. pH (optimum 6-7)
3. Konsetrasi substrat
4. Activator (misalnya Cl-)
5. Inhibitor (HCl)
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui aktivitas ptyalin dengan adanya ion Cl
2. Mengetahui kadar diastase yang terdapat dalam urin

BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Kamis, 20 Oktober 2016
Tempat

: Laboratorium Terpadu

2.2 Alat dan Bahan


Alat

: - Tabung Reaksi
- Rak Tabung Reaksi
- Pipet Ukur 5 ml
- Pipet Ukur 1 ml

Bahan

: Liur dan Larutan Liur

Reagensia

: - Larutan amylum 1 %
- Larutan Iodium encer
- Larutan NaCl 1 %
- Aquades

2.3 Prosedur

STM ia a m ps ubk ka hnk ka t nai g n s a e m tc a b sr uai n b g e - mr se a msk i s na i ag d n a pn a d a k e t i g a


mlt a rba u s ti an n g - ti eo m r d s ai e u s b mi un tg 1 l %t a r b u s u t e a n b n g a an r iey r a l k i us 1i r d s ie i bs ia : n y a k 1 m l
te te s

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1 Aktifitas enzim ptyalin pada air liur
Kelompok
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4

Waktu (detik)
Aquades
30 detik
23 detik
80 detik
30 detik
30 detik
30 detik
35 detik
80 detik

NaCl
118 detik
120 detik
30 detik
74 detik
90 detik
73 detik
122 detik
30 detik

Tabel 2 Aktifitas enzim diastase pada urin


Kelompok
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4

Enzim Diastase (unit)


16 unit / 24
256 unit / 28
32 unit / 25
16 unit / 24
16 unit / 24
16 unit / 24
32 unit / 25
256 unit / 28

3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan sampel air liur. Air liur adalah air yang
dihasilkan kelenjar-kelenjar yang ada dalam rongga mulut. Kelenjar-kelenjar itu
antara lain Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis. Saluran dari
kelenjar-kelenjar liur ini berada di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang yang
mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Air liur mengandung beberapa enzim, diantaranya adalah Enzim amylase (dikenal juga sebagai enzim ptyalin) yang berperan dalam mengkatalisis
reaksi pemecahan pati menjadi unsur penyusunnya yang lebih sederhana. Selain
itu, ia juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung.
a. Aktifitas enzim ptyalin pada air liur
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui aktifitas ptyalin
dengan adanya ion Cl. Prinsip dari praktikum ini adalah amylase yang
terdapat di dalam air liur akan menghidrolisa amylum menjadi
amilodekstrin, arythrodextrin dan achrodextrin.
Ptyalin merupakan kelompok enzim amilase yang hanya dapat di
temukan pada manusia. Ptyalin disekresikan oleh kelenjar kelenjar saliva
yang terletak di rahang bawah, bawah telinga, dan bawah lidah.
Kelenjar saliva akan mensekresikan ludah (saliva) untuk melumati
makanan. Saliva yang mengandung enzim ptyalin maka akan terjadi
pencernaan karbohidrat secara kimiawi. Ptyalin merupakan enzim amilase yang memiliki kalsium sebagai aktivatornya oleh karena itu enzim
ptyalin tergolong metalloenzyme. Enzim ptyalin akan memotong rantai
amilum pada titik manapun secara linear pada titik menjadi disakarida
berupa maltosa. Enzim alpha amilase, seperti ptyalin jauh lebih effisien
dalam memecah amilum dibanding enzim beta amilase yang dimiliki oleh
bakteri, dan organisme lainnya.

Enzim ptyalin bekerja optimum pada lingkungan dengan pH yang


netral (6,5 7). Ptyalin akan terus memotong rantai amilum di dalam
mulut, ketika bolus memasuki esophagus, dan bahkan ketika bolus
memasuki

daerah

lambung.

Lumen

lambung

yang

asam

dapat

menginaktifkan enzim ptyalin. Meski demikian, enzim ini dapat bertahan


sekitar beberapa waktu sebelum bolus tercampur secara sempurna dengan
HCL. Hal ini berarti bahwa, pencernaan amilum oleh pati di dalam mulut
kemungkinan akan sangat tidak optimum. Karena terlalu singkat, sehingga
enzim ptialin akan melanjutkan menghidrolisis amilum ketika bolus
memasuki esofagus. Ketika esofagus melakukan gerakan peristaltik, enzim
ptyalin akan terbantu untuk menghidrolisis amilum. Sesampainya bolus di
dalam lambung, ptyalin masih melanjutkan memecah amilum sampai
beberapa waktu sebelum bolus bercampur dengan asam lambung.
Dari percobaan yang dilakukan, mula-mula kedalam tabung reaksi
pertama yang berisi 1 mL larutan liur dimasukkan 3 mL larutan Amylum
dan ditambahkan dengan 1 tetes larutan iodium. Kedalam larutan ini
kemudian ditambahkan dengan 1 mL NaCl 1% selanjutnya dilakukan
pengamatan selama beberapa menit.
Berselang 30 detik warna larutan pada tabung menghilang menjadi
larutan yang tidak berwarna. Hal ini terjadi karena oleh Ptyalin (alpha
amilase) yang ada di dalam larutan liur, amylum akan dihidrolisa menjadi
Amylodextrin, Erithro dan Achroodextrin kemudian maltosa sehingga
warna merah maron pada tabung menghilang.
Selain itu, NaCl menyebabkan suasana yang baik untuk bekerjanya
Ptyalin karena adanya ion Cl- tetapi pH netral sehingga memungkinkan
hilangnya warna terlihat lebih cepat.

b. Aktifitas enzim diastase pada urin


Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat
komplek(polisakarida)

menjadi

karbohidrat

yang

sederhana

(monosakarida). Duaenzim yang mencolok dalam madu yakni enzim


diastase dan invertase.Konsep enzim yang lama menggolongkan enzim
amylase menjadi duakelompok yakni -amilase (amiloklastik atau amilitik)
yang menceraikan rantai pati secara acak menjadi dekstrin dan
menghasilkan hanya sedikitgula tereduksi. Kelompok kedua, -amilase
(sakharogenik)

yang memutuskan

gula

tereduksi

maltosa

dari

ujung rantai pati.


Pada biokimia, substrat (bahasa Inggris: substrate) adalah molekul
organik yang telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi, karena telah
mengandung promoter. Keberadaan katalis akan mempercepat reaksi
substrat menuju molekul produk, melalui reaksi kimiawi dengan energi
aktivasi rendah yang membentuk senyawa intermediat. Walaupun
demikian, tanpa katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah
produk, segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh
suatu promoter tercapai.
Tujuan pada praktikum ini yaitu mengetahui kadar diastase yang
terdapat dalam urin. Prinsip pada praktikum ini adalah diastase yang
terdapat dalam urin akan memecah amilum menjadi erythrodextrin yang
dengan iodium akan bewarna merah.
Kadar normal diastase umumnya berkisar dari 30 hingga 100
U/liter pada orang dewasa. Sedangkan berdasarkan hasil praktikum yang
kita lakukan total enzim diastase pada sampel adalah 256 U/liter. Sampel
yang kita amati melebihi batas normal, karena batas normalnya adalah 30100 U/liter.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
1. Enzim ptyalin bekerja optimum pada lingkungan dengan pH yang netral
(6,5 7). Ptyalin akan terus memotong rantai amilum di dalam mulut,
ketika bolus memasuki esophagus, dan bahkan ketika bolus memasuki
daerah lambung. Lumen lambung yang asam dapat menginaktifkan enzim
ptyalin.
2. Kadar normal diastase umumnya berkisar dari 30 hingga 100 U/liter pada
orang dewasa. Sedangkan berdasarkan hasil praktikum yang kita lakukan
total enzim diastase pada sampel adalah 256 U/liter.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Tuntunan Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indondesia
: Makassar.
Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Toha, Abdul hamid.2005. Biokimia Metabolisme Molekul.Alfabeta : Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai