Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FISIOLOGI OLAHRAGA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HEMOGLOBIN DALAM


BERAKTIVITAS

DIBUAT OLEH:
IVO SETIAWAN AFRIANSYAH
(17087021)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HEMOGLOBIN DALAM
BERAKTIVITAS”
Tugas ini berisikan tentang informas Pengertian Hemoglobin atau yang lebih khususnya
membahas Membahas pengertian Hemoglobin, faktor-faktor yang mempengaruh
Hemoglobin,. Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Hemoglobin. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang,Februari 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
Pendahuluan 1
BAB II
Pembahasan 2
Pengertian hemoglobin dan batas normal hemoglobin 2
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi hemoglobin 3
Bagan faktor yang mempengaruhi hemoglobin 7
BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah memegang peranan inti dalam kehidupan manusia. Darah beredar dalam
pembuluh darah membentuk suatu sistem sirkulasi, dengan jantung sebagai pompanya.
Peranannya sebagai medium pertukaran antara sel-sel terfiksasi dalam tubuh dan
lingkungan luas serta memiliki sifat-sifat protektif terhadap organisme sebagai sutu
keseluruhan dan khususnya terhadap darah sendiri.
Sel darah merah adalah cakram bikonkaf yang tidak berinti yang kira-kira 2m pada
bagian tengah tebalnya hanya 1m. Komponen utama dalam sel darah merah adalah
protein Hemoglobin (Hb). Fungsi utama hemoglobin adalah transpor O2 dan CO2.
Berdasarkan penjelasan diatas, kita akan membahas apa itu Hemoglobin dan proses
pengikatan hemoglobin dengan oksigen.
Pengertian
Hemoglobin adalah suatu protein globular majemuk yang tersusun
atas empat sub-unit. Masing-masing sub-unit tersusun atas bagian protein
yaitu globin dan bagian nir-protein yang disebut heme. Tiap sub-unit
hemoglobin memiliki struktur yang menyerupai molekul protein pengikat
oksigen lain, yaitu mioglobin (Sofro, 2004).
Hemoglobin adalah suatu molekul yang dibentuk oleh 4 sub unit.
Setiap sub unit mengandung suatu gugusan heme yang dikonjugasi ke
suatu polipeptida. Heme merupakan turunan porfirin yang mengandung
besi. Polipeptida dinamai secara bersama-sama sebagai bagian globulin
dari molekul hemoglobin (Sodikin dan Ester, 2009).
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiranbutiran
darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kirakira
15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100
persen” (Evelyn, 2009). Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat
besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan
oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan
melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringanjaringan
(Evelyn, 2009). Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang
sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku
10bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002)
Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen, satu gram
hemoglobin akan bergabung dengan 1,34 ml oksigen. Tugas akhir
hemoglobin adalah menyerap karbondioksida dan ion hydrogen serta
membawanya ke paru tempat zat-zat tersebut dilepaskan dari hemoglobin
(Handayani dan Haribowo, 2008).

Batas Kadar Hemoglobin


Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (gr/dl)
Anak 6 bulan – 6 tahun 11,0
Anak 6 tahun – 14 tahun 12,0
Pria dewasa 13,0
Ibu hamil 11,0
Wanita dewasa 12,0
Sumber : WHO dalam zarianis 2006
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR HEMOGLOBIN
Faktor - faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin yaitu :

Internal :
1. Kecukupan Besi dalam tubuh
Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel
otot. Kurang lebih 4 % besi di dalam tubuh berada sebagai mioglobin dan senyawa-
senyawa besi sebagai enzim oksidatif. Walaupun jumlahnya sangat kecil namun
mempunyai peranan yang sangat penting. Mioglobin ikut dalam transport oksigen dan
memegang peranan penting dalam proses oksidasi menghasilkan ATP, sehingga apabila
tubuh mengalami anemia gizi besi maka terjadi penurunan kemampuan kerja. (WHO
dalam Zarianis, 2006)

2. Metabolisme Besi dalam Tubuh


Ada 2 bagian besi dalam tubuh yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk keperluan
metabolik dan bagian yang merupakan cadangan. Hemoglonbin, mioglobin, sitokrom,
enzim hem & non heme adalah bentuk besi fungsional dan berjumlah 25-55 mg/kg BB.
sedangkan besi cadangan apabila digunakan untuk fungsi-fungsi fisiologisnya jumlahnya
5-25 mg/kg BB. Feritin & hemosiderin adalah bentuk besi cadangan yang biasanya
terdapat dalam hati, limpa & sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari
proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran ( Zarianis,
2006)

3. Keasaman / pH

Keasaman bertambah & kadar ion H+ meningkat akan melemahkan ikatan antara O2 dan
Hb sehingga Afinitas Hb terhadap O2 berkurang sehingga Hb melepaskan lebih banyak
O2 ke jaringan.

4. Tekanan Parsial O2
Apabila PO2 darah meningkat, Hb berikatan dengan sejumlah O2 mendekati 100%
jenuh, afinitas Hb terhadap O2 bertambah dan kurva digosiasi O2 Hb bergerak ke kiri
dan sebaliknya.

5. Tekanan Parsial CO2

PCO2 darah meningkat dikapiler sistemik, CO2 berdisfusi dari sel ke darah mengikuti
penurunan gradien menyebabkan penurunan afinita Hb terhadap O2, kurva disosiasi O2
Hb bergeser ke kanan dan sebaliknya.

6. Temperatur atau suhu

Panas yang dihasilkan dari reaksi metabolisme dari kontraksi-kontraksi otot melepaskan
banyak asam & panas menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktif perlu banyak O2
memacu pelepasan O2 dari Oksi Hb. kurva bergeser ke kanan

(Murray, 2009)

Eksternal :

1. Reagen

Reagen adalah bahan pereaksi yang harus selalu baik kualitasnya mulai saat penerimaan,
semua reagen yang harus dibeli diperhatikan nomor lisensi kadaluarsanya, keutuhan
wadah/botol/cara transportasinya.

2. Metode

Petugas laboratorium harus senantiasa bekerja dan mengacu pada metode yang
digunakan.

3. Bahan Pemerikasaan

Meliputi : cara pengambilan spesimen, pengiriman, penyimpanan, dan persiapan sampel

4. Lingkungan

Berupa keadaan ruang kerja, cahaya, suhu ruang, luas & tata ruang.
Faktor Yang Mempengaruhi Menurunkan Kadar Hemoglobin
Banyak faktor medis yang dapat menyebabkan anemia. Di antaranya
meliputi:
a. Menstruasi
Salah satu faktor pemicu anemia adalah kondisi siklus
menstruasi yang tidak normal. Kehilangan banyak darah saat
menstruasi diduga dapat menyebabkan anemia (Niken, 2013).
Kehilangan darah yang sebenarnya apabila mengalami kadar
menstruasi yang berlebihan lebih dari 3-4 hari. Pembalut atau tampon
selalu basah setiap jamnya dan sering menggantinya. Jika hal ini
terjadi lebih dari 3 hari, maka segera kunjungi dokter, dan kalau pada
saat menstruasi terlihat pucat atau merasa mau pingsan jangan tunggu
sampai tiga hari (Megabohari, 2011).
11
Hampir semua wanita pernah mengalami perdarahan berlebih
saat menstruasi, bahkan sebagian wanita harus mengalami hal ini
setiap dating bulan. Tiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang
berlainan, normalnya dalam satu siklus kurang lebih setiap 28 hari,
bisa berfluktuasi 7 hari dan total kehilangan darah antara 60 sampai
250 mm.
Haid yang dialami setiap wanita sangat bervariasi dan
beranekaragam, salah satunya adalah seorang wanita yang mengalami
haid lebih dari 7 hari dan darah yang keluar lebih banyak tidak seperti
biasanya (Ana Tardiana, 2012).
Menstruasi dikatakan tidak normal saat seorang wanita
mengalami menstruasi dengan jangka waktu panjang. Di mana
umumnya wanita hanya mengalami menstruasi satu kali dalam
sebulan, tetapi pada beberapa kasus, ada yang mengalami hingga dua
kali menstruasi setiap bulan. Kondisi inilah yang dikatakan menstruasi
tidak normal yang menyebabkan anemia (Niken, 2013).
Riwayat Penyakit
Penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit ginjal dapat
menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang
cukup. Orang yang memiliki HIV/AIDS juga dapat mengembangkan
anemia akibat infeksi atau obat yang digunakan untuk pengobatan
penyakit (Zen, 2013). Setiap kondisi medis jangka panjang dapat
menyebabkan anemia. Mekanisme yang tepat dari proses ini tidak
diketahui, tetapi setiap berlangsung lama dan kondisi medis yang
berkelanjutan seperti infeksi kronis atau kanker dapat menyebabkan
anemia (Proverawati, 2011). Penyakit infeksi yang menyerang tubuh,
seperti malaria juga mempunyai komponen otoimun dalam merusak
dan menghancurkan tubuh manusia. Sel-sel darah merah terinfeksi
oleh parasit malaria tentu saja akan pecah pada saat parasit tersebut
matang dan keluar dalam jumlah banyak. Akan tetapi, pada infeksi
kronis, anemia tetap terjadi dalam jumlah yang tidak sebanding
besarnya (Sadikin, 2001).
Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah
terkena infeksi. Telah diketahui secara luas bahwa infeksi merupakan
faktor yang penting dalam menimbulkan kejadian anemia, dan anemia
merupakan konsekuensi dari peradangan dan asupan makanan yang
tidak memenuhi kebutuhan zat besi. Kehilangan darah akibat
schistosomiasis, infestasi cacing, dan trauma dapat menyebabkan
defisiensi zat besi dan anemia. Angka kesakitan akibat penyakit infeksi
meningkat pada populasi defisiensi besi akibat efek yang merugikan
terhadap sistem imun. Malaria karena hemolisis dan beberapa infeksi
parasit seperti cacing, trichuriasis, amoebiasis, dan schistosomiasis
menyebabkan kehilangan darah secara langsung dan kehilangan darah
tersebut mengakibatkan defisiensi besi (Arumsari, 2008).
d. Aktivitas Fisik
Anemia dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani
seseorang. Penelitian Permaesih menemukan 25 persen remaja di
Bandung mempunyai kesegaran jasmani kurang dari normal. Aktivitas
fisik erat kaitannya dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tubuh
yang sehat mampu melakukan aktivitas fisik secara optimal,
sebaliknya aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dalam porsi yang
cukup mempunyai dampak positif bagi kesehatan badan (Arumsari,
2008). Pola aktivitas remaja didefinisikan sebagai kegiatan yang biasa
dilakukan oleh remaja sehari-hari sehingga akan membentuk pola.
Aktivitas remaja dapat dilihat dari bagaimana cara remaja
mengalokasikan waktunya selama 24 jam dalam kehidupan sehari-hari
untuk melakukan suatu jenis kegiatan secara rutin dan berulang-ulang
(Arumsari, 2008).
Aktivitas fisik selama 24 jam dibagi menjadi lima yaitu
aktivitas tidur, aktivitas berat (olah raga seperti jogging, sepak bola,
atletik, dan sebagainya), aktivitas sedang (belajar, naik tangga,
mencuci, mengepel, menyetrika, menyapu, dan sebagainya), aktivitas
ringan (kegiatan sambil berdiri), dan aktivitas rileks (duduk, berbaring,
dan sebagainya). Aktivitas fisik penting untuk mengetahui apakah
aktivitas tersebut dapat mengubah status zat besi. Performa aktivitas
akan menurun sehubungan dengan terjadinya penurunan konsentrasi
hemoglobin dan jaringan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam
hemoglobin, ketika jumlahnya berkurang, secara ekstrim dapat
mengubah aktivitas kerja dengan menurunkan transpor oksigen
PERTANYAAN:

1. Apakah yang akan terjadi jika Hb tidak normal?


2. Bagaimana mengatasi jika Hb kita rendah?
3. Kenapa ibu hamil rentan terkena anemia, jelaskan!

JAWABAN:

1. Yang terjadi adalah gangguan kesehatan seperti anemia dan sesak napas. Dan
dampak lain yang akan timbul yaitu jantung akan bekerja keras mengatasi
kekurangan oksigen dalam darah, sehingga menimbulkan rasa nyeri di dada serta
jantung berdebar debar
2. Cara mengatasi jika Hb kita rendah
a.Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12,asam
folat,vitamin,zatbesi,tomat,brokoli,jagung,papaya,manga,dsb
b.Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi penyerapan zat besi
dalam tubuh, yaitu makanan yang kaya serat dan kalsium seperti
susu,coklat,minumam yang mengandung kafein,dsb
c.Menghindari konsumsi antasida maupun fosfat
d.Beristirahat yang cukup
e.Melakukan olahraga secara teratur

3. Adanya janin dalam kandung membuat perubahan yang besar bagi tubuh ibu.
Factor utamanya adalah terjadinya perubahan aliran darah. Selama kehamilan volume
plasma dalam tubuh meningkat akibat adanya janin di dalam kandungan. Peningkatan
tersebut naik hingga 50%. Hal ini tidak sebanding dengan volume sel darah merah yang
terdapat dalam tubuh yang hanya 18%. Pembentukan sel darah merah pada ibu hamil
yang terlalu lambat juga menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia.

Oleh sebab itu kebutuhan zat besi sebagai penambah darah sangat dibutuhkan. Bukan
hanya untuk ibu melainkan untuk sang buah hati. Dikarenakan darah berperan penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
PENUTUP

Itulah tugas saya tentang ”factor-faktor yang mempengaruhi hemoglobin dalam


beraktivitas” sekiranya dalam tugas saya ada beberapa kesalahan harap dimaklumi.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan.

Sekian dan terimakasih

Daftar Pustaka

Zarians, 2006, Efek Suplementasi Besi-Vitamin C dan Vitamin C terhadap Kadar


Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Yang Anemia Di Kecamatan Sayung Kabupaten
Demak, Tesis Program Magister Gizi Masyarakat Universitas Diponegoro.

http://ramadhaniuci31.blogspot.co.id/2014/11/hemoglobin.html

Anda mungkin juga menyukai