Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan kemajuan teknologi dalam bidang ilmu kedokteran, di
laboratorium telah dikembangkan bermacam-macam alat pemeriksaan yang lebih canggih
alat tersebut dapat membantu penegakan diagnosis. Pemantauan perjalanan penyakit,
serta pemantauan hasil terapi dengan lebih baik dan teliti.
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat
besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin
otomatis. Selain mengukur hemoglobin mesin ini juga dapat mengukur berbagai macam
komponen darah lainseperti juga tes golongan darah.
Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam
diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang
ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin
ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya
kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam
keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk
mengikat oksigen tidak bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor
lingkungan.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Pada BPS pemeriksaan Hb ini menggunakan cara yang sederhana yaitu dengan
Metode sahli. Begitu juga pemeriksaan golongan darah yang masih menggunkan anti
serum atau reagen bukan menggunakan mesin otomatis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian darah itu?
2. Apakah pengertian Hemoglobin?
3. Bagaimana cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode sahli?
4. Apakah pengertian golongan darah?
5. Bagaimana pemeriksaan golongan darah dengan menggunakan anti serum?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk pengetahui pengertian darah dan fungsi darah.
2. Untuk mengetahui pengertian Hemoglobin.
3. Untuk mengetahui cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode sahli.
4. Untuk mengetahui pengertian golongan darah.
5. Untuk mengetahui pemeriksaan golongan darah dengan menggunakan anti serum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Darah


Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi
sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan
tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia
dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan
bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan
45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar
sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
 Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
 Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
 Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
 Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
 Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntuMenjaga suhu temperatur tubuh
 Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
 Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
Darah terdiri atas dua bagian yaitu
1. Plasma Darah
Merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan . Plasma berisi gas O2 dan
CO2, hormon-hormon, enzim dan antigen. Berfungsi sebagai perantara untuk
penyaluran makanan, mineral, lemak, glukose, dan asam amino ke jaringan.
2. Sel darah
Merupakan benda-benda kecil yang terdapat dalam darah yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop.
Sel darah terdiri atas 3 jenis :
1. Eritrosit (sel darah merah)
 Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)

3
 Tidak berinti
 Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit
 Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi
mengikat oksigen.
2. Leukosit (sel darah putih)
 Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
 Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
 Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
 Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara
fagositosis dan membentuk antibody
3. Trombosit (keping darah)
 Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
 Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
 Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
 Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.

2.2 Hemoglobin
A. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan
mesin otomatis selain mengukur hemoglobin mesin pengukur akan memecah
hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian
dipisahkan zat lain dengan menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil
diserap oleh hemoglobin. (www.Blogdoter.net. 2008)
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung
besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri
dari : globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu
atom besi. 
Kadar Normal Hemoglobin
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya
gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.

4
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
 Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
 Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
 Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
 Anak anak : 11-13 gram/dl
 Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
 Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
 Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
 Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

B. Fungsi hemoglobin
Fungsi hemoglobin dalam darah adalah :
 Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan tubuh.
 Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan baku.
 Membawa carbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-
paru untuk dibuang.
Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan darah atau tidak dapat
diketahui dengan pengukuran kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal berarti
kekurangan darah. Kekurangan darah berarti anemia. Selain kekurangan Hb juga
disertai dengan eritrosit yang berkurang serta nilai hematokrit dibawah normal.
(Kresno, 1988)

C. Jenis - jenis hemoglobin (Hb)


Pada manusia telah dikenal kurang dari 14 macam Hb yang dipelajari secara
mendalam dengan bantuan elektrokoresis. Hb diberi nama dengan simbol alfabeta
misalnya ; Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F, Hb G, Hb I, Hb M, Hb S, dan
sebagainya. (Joice, 2008)
Kadang-kadang Hb diberi nama menurut kota tempat ditemukan jenis Hb
atau orang yang menemukannya, misalnya ; Hb New York, Hb Sydney, Hb Bart, Hb
Gower, dan lain-lain. Hb A (Adult Dewasa) mulai diproduksi pada usia 5 - 6 bulan
kehidupan intrauterine janin, pada usia 6 bulan postnatal kosentrasi Hb A 99%. Hb A
terdiri dari 2 rantai α dan 2 rantai β. Hb F (Foetus janin) mulai ditemukan dalam
darah pada minggu ke dua puluh usia kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2

5
tahun jumlah tinggal sedikit, diganti oleh Hb A. Karena sifatnya yang resisten
terhadap alkali, Hb F ini mudah dipisahkan dari Hb A. Hb F terdiri dari 2 rantai α
dan 2 rantai T.
D. Struktur hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porifin
yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan oksigen.
Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan
gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai istilah generik untuk protein
globural. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang
paling dikenal dan paling banyak dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit
protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara struktural dan
berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul ± 16,000 Dalton,
sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub
unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memilki kapasitas empat molekul oksigen. (Hariono, 2006 )

Gambar 1.1, Struktur Hemoglobin


(Sumber : Hoffbrand, 1995)

E. Pemeriksan Hb dengan Metode Hb Sahli


Prinsip pemeriksaannya yaitu hemoglobin diubah mejadi asam hematin,
kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat
itu. Cara Sahli banyak dipakai di Indonesia, walau cara ini tidak tepat 100%,
mengalami kurang darah atau darahnya masih normal, pada pemeriksaan ini factor
kesalahan kira-kira 10%, kelemahan cara ini berdasarkan kenyataan bahwa asam
6
hematin itu bukanlah merupakan larutan sejati dan juga alat hemoglobimeter itu
sukar distandarkan, selain itu tidak semua macam hemoglobin dapat diubah hematin
misalnya ; karboxyhemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan
penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya
dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-
lain

Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Hb Sahli


Alat dan Bahan
1. Haemometer set terdiri dari :
a. Tabung pengukur
b. 2 tabung standar warna
c. Pipet Hb dengan pipa karetnya
d. Pipet HCl
e. Batang pengaduk
f. Botol tempat HCl dan aquadest
g. Sikat pembersih
2. Perlak kecil dan pengalas
3. Kapas alkohol 70%
4. Jarum/Lancet
5. Handscoon steril
6. Kapas kering
7. Bengkok
8. Pasien yanga akan diperiksa

Prosedur Keja
1. Masukan larutan HCl 0,1 N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai
pada angka 2
2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mencuci tangan
5. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil
darahnya
6. Menyiapkan bengkok
7
7. Memakai handscoon steril
8. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan
cara memijat
9. Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alcohol
10. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
11. Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
12. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada
gelembung udara yang sampai ikut terhisap
13. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
14. Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl 0,1
N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
15. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan
jalan meniup dan menyedotnya
16. .Tunggu sampai 1 menit
17. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna
dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan
standar
18. Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar
Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr %
19. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
20. Melepaskan handscoon
21. Mencuci tangan
 
F. Anemia Kehamilan
Yang dimaksud dengan anemia kehamilan adalah jika kadar hemoglobin <11 gr/dL
pada trimester 1 dan 3 atau jika kadar hemoglobin <10,5 gr/dL pada trimester 2
 Tingkatan anemia
Anemia ringan: 9-10 gr/dL
Anemia sedang: 7-8 gr/dL
Anemia berat: <7 gr/dL
 Gejala Anemia
Pucat, mudah pingsan, TD normal, gejala klinik dapat terlihat pada
tubuh yang malnutrisi. Jika hasil pemeriksaan kadar hemoglobin tidak
akurat hal ini mungkin akibat dari kadar LED darah yang cepat ataupun
specimen yang tidak tercampur dengan baik.
8
2.3 Golongan Darah
A. Pengertian Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.

B. Penggolongan Darah
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi
imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Penggolongan darah menurut sistem A, B, O dapat dibedakan atas 4 macam yaitu:
1. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A. Adanya
antigen tersebut dikendalikan oleh gen IA .
2. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen B. Adanya
antigen tersebut dikendalikan oleh gen IB .
3. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan
B, yang masing –masing munculnya dikendalikan oleh gen IA dan IB.
4. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A dan /
atau B. Keadaan      ini timbul karena dikendalikan oleh gen IO yang bersifat
resesif baik terhadap antigen IA maupun IB.

Berdasarkan keterangan diatas jika dibuat tabel hubungan antara fenotip golongan
darah, genotip dan kemungkinan sel gametnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sistem ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4
golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa
golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan
dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. 
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal
dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki
antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen
A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak
ada reaksi yang disebut golongan O.

9
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari
Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah
AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah
sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan Sel Darah Merah Plasma
A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A & B Tidak ada antibodi
Antibodi Anti A &
O Tidak ada antigen
Anti B
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung
populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah
terhadap populasi yang berbeda-beda.

C. Pengaruh Penggolongan Darah


1. Tipe Golongan darah A
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber
karbohidrat. Terjadi adaptatsi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya
asam klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaan
membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit
mencerna dan menguraikan protein hewani dan lemak.
Kepribadian Tipe A
Membuat kehidupan harmonis, memiliki komunitas, berpikir positif. Tipe A
sering digambarkan sebagai karakter berikut: peka terhadap kebutuhan orang lain,
pendengar yang baik, berorientasi detail, analitis, kreatif dan inventif. Mampu
menyeimbangkan antara pikiran dan tubuh.Namun lebih mudah stres. Kesehatan ;
Tidak beresiko terkena kanker, diabetes dan penyakit jantung. Hasilnya: kinerja
tinggi, kejelasan mental, vitalitas yang lebih besar dan panjang umur.
2. Tipe Golongan darah B
Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung
lebih sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B
cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi
adalah statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari
10
oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam berisi agglutinating lektin darah B dalam
jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya: kambing, domba, kelinci, sayur-
sayuran hijau, telur dan susu rendah lemak.
Kepribadian Tipe B
Cenderung memiliki karakteristik: subjektif, santai, kreatif, asli dan
fleksibel. Dalam studi lain, Tipe B mencetak secara signifikan lebih tinggi pada
"intuisi," menunjukkan preferensi atau informasi indra keenam, dan mereka
mencetak gol tinggi pada "intuisi/perasaan" kombinasi, menunjukkan bahwa
mereka cenderung berwawasan, mistis, idealis, kreatif, global berorientasi, orang-
berorientasi dan baik pada membayangkan. Mereka juga melaporkan bahwa
mereka belajar terbaik melalui mendengarkan, kemudian merenungkan dan
menafsirkan apa yang mereka telah diamati.
3. Tipe Golongan darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah
predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap
masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus
di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif, ketika
respon stres Tipe O bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan impulsif.
Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan yang buruk, kurangnya
olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat. Masalah kesehatannya
cenderung karena pencernaan. Jika Tipe O bisa menyesuaikan hidupnya, Tipe ini
dapat menuai manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik Anda menawarkan
kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif, berumur panjang dan
optimis.
Kepribadian Tipe O
Cenderung bertanggung jawab, tegas, terorganisir, tujuan, aturan-yang
sadar, dan praktis. Tipe O memiliki kelebihan dari golongan darah lainnya dalam
hal penginderaan - menggunakan 5 indra untuk mengumpulkan informasi, dan
mengkombinasikannya dalam berpikir, Mereka lebih terinci dan berorientasi
fakta, logis, tepat dan teratur.
4. Tipe Golongan darah AB
Tipe golongan darah AB merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua
belas abad lalu, tidak ada jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran
Tipe A dan B. Jenis darah AB memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB
memiliki perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
11
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe B
untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika
Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan
seperti tahu, makanan laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk
menurunkan berat badan. Berbagai macam makanan laut merupakan sumber
protein yang baik. Misalnya ikan kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga
susu olahan seperti Yogurt dan kefir.
Kepribadian Tipe AB
Jenis AB sering memiliki keunikan membingungkan tentang sisi
perasaannya. Meskipun cenderung tertarik pada orang lain dan yang ramah dan
percaya, ada sisi sifatnya yang merasa terasing dari komunitas luas. Sisi
positifnya, intuitif dan spiritual, dengan kemampuan untuk melihat melampaui
batas-batas kaku masyarakat. Dalam sebuah studi independen, AB Jenis
menganggap diri mereka sebagai emosional, bersemangat, ramah, percaya dan
empati. Jenis AB dianggap paling menarik dari jenis darah lainnya.

D. Pemeriksaan Golongan Darah


Alat dan Bahan
1. Lancet
2. Serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB
3. Kapas
4. Pengaduk
5. Kartu Golongan Darah
6. Alkohol 70%

Prosedur Kerja
1) Bersihkan salah satu ujung jari tangan dengan kapas yang sudah diberi alkohol
70%.
2) Tusukkan lancet ke ujung jari yang sudah dibersihkan tadi.
3) Kemudian pijit jari yang ditusuk lancet tadi agar darahnya keluar, setelah itu
teteskan pada kartu golongan darah masing-masing pada kolom A, B, dan AB.
4) Jika semuanya sudah diteteskan, bersihkan ujung jari dengan alkohol 70% untuk
mencegah infeksi.
5) Lalu beri setetes Serum Anti-A pada kolom A, Serum Anti-B pada kolom B, dan
Serum Anti-AB pada kolom AB.
12
6) Terakhir aduk tetesan darah yang sudah diberi serum. Lihat hasilnya dan buat
dalam tabel!
7) Untuk menentukan golongan darah sebagai berikut :
a. Golongan darah A : jika pada kolom A dan AB darah menggumpal.
b. Golongan darah B : jika pada kolom B dan AB darah menggumpal.
c. Golongan darah AB : jika pada kolom A, B, dan AB darah menggumpal.
d. Golongan darah O : jika pada kolom A, B, dan AB darah tidak
menggumpal.

13
E. Manfaat Mengetahui Golongan Darah
1. Penting dalam Tranfusi darah
Transfusi darah adalah proses berpindahnya darah dari satu orang ke
orang lain. Biasanya transfusi darah ini digunakan untuk kebutuhan medis
seperti donor darah dan kehilangan darah dalam jumlah banyak karena
operasi, kecelakaan, syok, trauma dan organ pembentuk sel darah merah yang
tidak berfungsi. Biasanya untuk bisa melakukan transfusi adalah sesama
anggota keluarga dan yang bergolongan darah sama. Namun, tranfusi darah
tidak sembarang dilakukan karena harus melalui prosedur cek golongan darah
terlebih dahulu. Apakah darah yang akan ditransfusikan cocok  dengan pasien
dan steril artinya tidak mengandung penyakit atau virus menular.
2. Penting dalam tes DNA
DNA  digunakan untuk mengetahui silsilah keluarga atau mengetahui
status anak. Anak tersebut apakah karena hasil hubungan resmi atau tidak.
Melakukan tes DNA juga melalui beberapa tingkatan pengujian. Pertama
adalah meneliti kemiripan wajah orang tua dengan anak. Kedua melakukan
tes golongan darah. Ketiga yang lebih akurat dengan tes DNA.
Setiap golongan darah memiliki rumusan seperti ini:
A    = Ia-Io
B    = Ib-Io
B    = Io-Io
AB  = Ia-Ib
Kalau  seseorang bergolongan darah A kawin dengan golongan darah O,
maka kemungkinan anaknya adalah: A atau O saja.  Begitu juga kalau B
kawin sama O. Kalau A kawin sama B, maka kemungkinan anaknya akan
bergolongan darah A, B, AB, atau O. 
Kalau A kawin dengan AB, kemungkinannya adalah A, B, atau AB.
Kalau B kawin dengan AB, kemungkinannya juga sama: A, B, atau AB.
Sedangkan kalau O dengan O, ya pasti O. Sedangkan kalau AB kawin sama
O, maka kemungkinan anaknya adalah A atau B. <sumber: wikimu.com
3. Untuk menghindari penyakit jika terjadi perkawinan
Golongan darah perlu diketahui sebelum menjalani pernikahan. Hal ini
untuk mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui darah dan hubungan
14
intim. Biasanya untuk menghindari kelainan hemolisis dan kelainan genetik
yang mengintai ibu dan bayi. Kelainan ini terjadi terutama pada ibu berdarah
rhesus negatif sedangkan suami berdarah rhesus positif. Masalah ini biasanya
terjadi pada perkawinan antar bangsa.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi
sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan
tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia
dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat
dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
 Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
 Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
 Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
 Anak anak : 11-13 gram/dl
 Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
 Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
 Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
 Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Prinsip pemeriksaan Hb Sahli yaitu hemoglobin diubah mejadi asam hematin,
kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu.
Cara Sahli banyak dipakai di Indonesia, walau cara ini tidak tepat 100%, mengalami
kurang darah atau darahnya masih normal, pada pemeriksaan ini factor kesalahan kira-
kira 10%, kelemahan cara ini berdasarkan kenyataan bahwa asam hematin itu bukanlah
merupakan larutan sejati dan juga alat hemoglobimeter itu sukar distandarkan, selain itu
tidak semua macam hemoglobin dapat diubah hematin misalnya ; karboxyhemoglobin,
methemoglobin, sulfahemoglobin.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan
penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi,
penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.

16
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan Sel Darah Merah Plasma
A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A & B Tidak ada antibodi
Antibodi Anti A &
O Tidak ada antigen
Anti B

3.2 Saran
Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil tidak
boleh lupa untuk melukakan pemeriksaan Hb ataupun golongan darah. Meskipun tidak
memiliki alat yang otomatis dalam pemriksaan Hb dan golongan darah, bidan dapat
menggunkan cara yang sederhana yaitu pemeriksaan Hb menggunakan metode Hb Sahli
dan pemeriksaan golongan darah menggunakan Anti serum.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ganong, F William. 2005. Buku ajar Fisioogi Kedokteran. EGC. Jakarta


Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.
Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia: Jakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai