kehamilan,persalinan,nifas,dan bbl
Dela Namirah Zasqiah,S.Tr.Keb.,M.Keb
Adaptasi sistem hematologi dalam kehamilan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk
darah.Darah merupakan bagian penting dari sitem transport. Darah merupakan jaringan yang
berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu : plasma darah dan bagian korpuskula
Plasma Darah
Darah
Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu,
pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya dan berada
dalam tubuh.
Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
01
hemoglobin dan mengedarkan memusnahkan benda-benda yang dianggap
oksigen. Sel darah merah juga
berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang kekurangan
02 asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus
atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau
tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang
eritrosit menderita penyakit anemia. kelebihan leukosit menderita penyakit
Keping-keping darah atau trombosit
leukimia, sedangkan orang yang
(0,6 - 1,0%), bertanggung jawab
dalam proses pembekuan darah. kekurangan leukosit menderita
penyakit leukopenia.
01 Plasma darah
Pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung
: albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin
(antibodi), hormon, berbagai jenis protein,
berbagai jenis garam.
● Hematologi yang terjadi perubahan pada masa kehamilan adalah terjadinya
perubahan kadar hemoglobin dalam darah . Dimana penurunan jumlah
hemoglobin dalam darah adalah salah satu masalah kesehatan yang sering
ditemukan pada kehamilan. Anemia dapat diketahui jika terdapat penurunan
jumlah kadar hemoglobin dalam darah (Hoffbrand dan Moss, 2016). Wanita
hamil dikatakan anemia jika jumlah hemoglobin dalam darah <11,0 pada masa
akhir kehamilan (Cunningham, et al., 2018).
World Health Organization membedakan anemia sesuai dengan tingkatannya yaitu anemia
ringan, anemia sedang, anemia berat, dan anemia sangat berat. Wanita hamil dengan kadar
hemoglobin dengan rentang 10-10,9 dikatakan anemia ringan, dikatakan sedang dengan
rentang 7,0-9,9, dikatakan berat jika Hb <7,0 dan dikatakan anemia sangat berat jika Hb
<4,0 (Kavak, et al., 2017).
Menurut Cakmak, et.al (2018) kadar hemoglobin mengalami penurunan secara bertahap
dari TM I, dan meningkat pada TM III. Anemia dalam masa kehamilan sering ditemukan
pada TM III, prevalensi anemia pada TM III besar dari 30%. Berdasarkan hasil studi yang
ditemukan Jwa et al. (2015) ibu hamil mengalami anemia pada TM I sebanyak 4,5%, pada
TM II sebanyak 44,1% dan pada TM III sebanyak 45,7%.
Anemia pada wanita hamil dapat membahayakan pada saat
persalinan yaitu dapat menyebabkan gangguan his,
kekuatan mengejan, pada Kala I dapat berlangsung lama
dan terjadi partus terlantar, pada Kala II berlangsung lama
sehingga tenaga ibu untuk mengejan berkurang, pada Kala
III dapat terjadi atonia uteri, dan retensio plasenta,
sehingga menyebabkan perdarahan postpartum, pada Kala
IV dapat terjadi atonia uteri sehingga menyebabkan
perdarahan post partum sekunder
Hemoglobin
Cara Sahli
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin
Penyakit kronis
Vegetarian
Adaptasi sistem respirasi dalam kehamilan
Adaptasi sistem respirasi dalam kehamilan
Kehamilan mempengaruhi perubahan sistem pernafasan pada volume paru-paru dan ventilasi. Ini
diperlukan untuk memenuhi peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen bagi tubuh ibu dan
janin. Perubahan ini terjadi karena pengaruh hormonal dan biokimia (Elisabeth hbarat daya, 2015)
Perubahan sistem pernapasan
Trimester I Trimester 2