TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Hemoglobin
a. Pengertian
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan
empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi
(Wikipedia, 2018)
2) Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas
dalam sel darah merah melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari
b. Kadar Hemoglobin
butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-
kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100
Remaja/Dewasa 1. Laki-laki 13
2. Wanita 12
3. Wanita hamil 11
dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan
4 submit protein), yang terdiri dari dari masing- 19 masing dua sub unit
alfa dan beta yang terikat secara non kovalen. Sub unitnya mirip secara
struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat
d. Pembentukan hemoglobin.
Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling
berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.
deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam inti sel dan pembentuk hemoglobin
besi.
ini dapat dimengerti karena sel eritrosit berinti maupun retikulosit hanya
s/d 9 hari. bila diberikan obat anti anemik yang cukup pada penderita
anemia defisiensi maka dalam waktu 3-6 hari kita telah dapat melihat
dipakai sebagai patokan untuk melihat adanya respon pada terapi anemia.
kadar yang cukup agar eritrosit dapat bertahan dalam bentuk aktif selama
120 hari. Hal ini juga dijelaskan oleh Arisman (2009), respon positif
sebesar 0,1 gr/dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya, kemudian
diberikan contoh apabila diberikan zat besi sebanyak 30 gram maka akan
oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh
Moss, 2011).
hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel otot.
(Kiswari, 2014).
limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi
(zarianis, 2006).
3) Asupan makan
2. Tanaman Kelor
keras, bentuk tidak beraturan. Akar yang berasal dari biji, akan
yang khas. Tanaman kelor jenis daunnya bertangkai. Helai daun saat
muda berwarna hijau muda - setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun
bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis lemas, ujung dan
dan bawah halus. Tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak
agak krem, menebar aroma khas. Selain itu tanaman Kelor juga bisa
menghasilkan antara 15.000 dan 25.000 biji/tahun. Berat rata-rata per biji
1) Nutrisi
nilai kalori rendah dan dapat digunakan dalam diet tersebut yang
2) Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang bertindak sebagai koenzim
3) Mineral
24
(Syahruni, 2015).
4) Antioksidan
5) Asam amino
yaitu asam amino esensial dan non esensial. Kandungan asam amino
juga telah diteliti dan dilaporkan oleh Leone Alessandro et al., dan
26
Tabel 2.3 Kandungan Daun Kelor (Moringa oleifera lam.) Basah dan
kering tiap 100 g
Magnesium 42 Mg 368 Mg
Fosfor 70 Mg 204 Mg
27
vitamin C, zat besi pada daun kelor dengan makanan umum dijelaskan
Pemberian sayur daun kelor pada ibu hamil anemia merupakan salah
satu pencegahan defisiensi zat besi dimana dalam daun kelor mengandung 4
mg Zat besi. Daun kelor juga mengandung vitamin c yang banyak dibanding
jeruk yaitu 7 kali lebih banyak yakni pada daun kelor mengandung 220 mg
daun kelor terhadap ibu hamil dapat meningkatkan kadar Hb, sedangkan
jambu biji dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil sebesar 1,04 mg/dl,
pembantu penyerapan zat besi (Dhita Kris Prasetyanti, 2015), hal inilah yang
daun kelor, dimana kedua zat gizi ( Zat besi dan Vitamin C) banyak
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur
kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari
pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat menyolok kenaikannya.
Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan III tidak dapat
dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup baik
kualitasnya dan bioavailabilitas zat besi tinggi, namun zat besi juga harus
7 hari dmana diperoleh dari tablet besi 0.06 g/dl, 0.002 g/dl dari sayur daun
kelor ditambah 0.002 g/dl dari makanan lain sehingga dalam sehari sebanyak
0,064 g/dl maka selama perlakuan 7 hari akan meningkatkan kadar hb 0,448
g/dl.
4. Kehamilan
29
a. Pengertian Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari
pertama sampai terakhir. Oleh karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu
dan perkembangan pada sel telur yang telah dibuahi dan terbagi dalam
tiga fase yaitu fase ovum, fase embrio dan fase janin. Fase ovum sejak
cepat. Pada periode ini bunyi jantung janin sudah dapat didengar,
kurang lebih 600 gr. Pada periode ini , dokter dan bidan biasanya
pemeriksaan urin, detak jantung baik ibu maupun janin serta kaki dan
tumbuh janin untuk siap dilahirkan. Berat janin pada usia kehamilan
trimester ini mencapai 2,5 Kg. Semua fungsi organ organ tubuh yang
31
maupun psikis calon ibu, kemungkinan yang akan terjadi pada calon
b. Kebutuhan Fe/Zat Besi dan Suplementasi Zat Besi Pada Masa Kehamilan
besi, maka diharapkan 6-8 mg zat besi dapat diabsropsi, jika dikonsumsi
selama 90 hari maka total zat besi yang diabsropsi adalah sebesar 720 mg
tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg
zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus
Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per
hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil (Ojofeitimi et al.,
2008).
Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi
yang hilang melalui tinja, air kencing dan kulit. Kehilangan basal ini kira-
kira 14 ug per Kg berat badan per hari atau hampir sarna dengan 0,9 mg
zat besi pada laki-laki dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa (Sukrat and
Sirichotiyakul, 2006). Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada
setiap umur kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi
6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat menyolok
III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang
33
namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar supaya cukup.
ibu. Sebagian dari peningkatan ini dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi
diserap. Tetapi bila simpanan zat besi rendah atau tidak ada sama sekali
dan zat besi yang diserap dari makanan sangat sedikit maka, diperlukan
a. Definisi Anemia
keadaan dimana kadar hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah lebih
rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah satu atau
konsumsi satu atau lebih zat gizi (Beaton dan Bengoa dalam Sulistyani,
2012).
11 g/dl selama masa kehamilan pada trisemester 1 dan 3 dan kurang dari
tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil
11 Tidak anemia
36
2) Anemia megaloblastik
walaupun jarang.
4) Anemia hemilitik
zat besi (Fe) serta asam folat dan vitamin B12. Pemberian makanan
atau diet pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah
b. Penyebab Anemia
37
kebutuhan Fe. WUS adalah salah satu kelompok resiko tinggi terpapar
dicerna dan tidak dipengaruhi oleh inhibitor Fe. Non- heme iron yang
sayuran, buah, telur) tidak mudah diserap oleh tubuh (Fatmah, 2012).
38
2012).
3) Malabsorbsi
39
sumsum tulang dan rendahnya simpanan zat besi di dalam hati. Jika
M.J., 2012).
6) Ketidakcukupan gizi
absorpsi zat besi yang buruk dan terdapat beberapa zat dalam
7) Hemoglobinopati
thalasemia dan anemia sel sabit merupakan faktor non gizi yang
seperti aspirin, dalam jangka waktu lama, dan tumor (Gibney, 2012).
dibedakan.
dari 7 g/dl.
langsung, tidak langsung dan faktor dasar. Faktor langsung terdiri dari
pendidikan, budaya.
Indikator lain adalah kadar zat besi dalam serum, iron binding capacity,
mudah digunakan dalam menentukan status anemia pada skala yang luas.
Sampel darah yang digunakan biasanya sampel darah tepi, seperti dari jari
tangan, dapat pula dari jari kaki dan dari jari telingga. Agar diperoleh hasil
kelompok umur dan jenis kelamin serta keadaan fisiologis seseorang hal
ini dapat dilihat pada table 2.4. Tabel 2.6 menunjukkan nilai ambang batas
termasuk kategori berat, sedang 20-39%, ringan 5-19,9%, dan normal <5%
(Anisa, 2017).
B. Kerangka Teori
Ketidakcukupan gizi
Suplementasi Tablet Suplementasi
Trimester I) Fe kombinasi sayur tablet Fe
Peningkatan
daun kelor
kebutuhan zat besi
Trimester II
Malabsobsi Dan Zat Besi + Vitamin C Zat Besi
peningkatan
Trimester III kehilangan zat besi
Peningkatan Kadar Peningkatan Kadar
hemoglobinopati Hemoglobin Hemoglobin
(kadar hemoglobin
abnormal)
: Tidak diteliti
44
45