Anda di halaman 1dari 5

GEMAU

BLOG ABSURD.
Kamis, 14 April 2016

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I


Tanggal Praktikum : Jumat, 08 April 2016
Judul Praktikum : Penentuan kadar hemoglobin
Metode : Sahli
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui dan menetapkan kadar hemoglobin dalam darah dengan metode sahli.
Prinsip Praktikum
Hemoglobin dengan penambahan HCL 0.1N akan dirubah menjadi hematin asam (
hemin ) yang berwarna tengguli ( coklat ). Warna yang terjadi diencerkan dengan aquadest
sampai menyamai warna standar.
Dasar Teori
A. Definisi hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin
otomatis selain mengukur hemoglobin mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi
sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian dipisahkan zat lain dengan
menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
(www.Blogdoter.net. 2008)
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam
sel darah merah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari : globin,
apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.

B. Fungsi hemoglobin
Fungsi hemoglobin dalam darah adalah :
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan tubuh untuk dipakai
sebagai bahan baku.
c. Membawa carbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk
dibuang.
d. Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan darah atau tidak dapat diketahui dengan
pengukuran kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal berarti kekurangan darah.
Kekurangan darah berarti anemia. Selain kekurangan Hb juga disertai dengan eritrosit yang
berkurang serta nilai hematokrit dibawah normal. (Kresno, 1988)

C. Jenis - jenis hemoglobin (Hb)


Pada manusia telah dikenal kurang dari 14 macam Hb yang dipelajari secara
mendalam dengan bantuan elektrokoresis. Hb diberi nama dengan simbol alfabeta misalnya ;
Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F, Hb G, Hb I, Hb M, Hb S, dan sebagainya. (Joice, 2008)
Kadang-kadang Hb diberi nama menurut kota tempat ditemukan jenis Hb atau orang
yang menemukannya, misalnya ; Hb New York, Hb Sydney, Hb Bart, Hb Gower, dan lain-
lain. Hb A (Adult Dewasa) mulai diproduksi pada usia 5 - 6 bulan kehidupan intrauterine
janin, pada usia 6 bulan postnatal kosentrasi Hb A 99%. Hb A terdiri dari 2 rantai dan 2
rantai . Hb F (Foetus janin) mulai ditemukan dalam darah pada minggu ke dua puluh usia
kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2 tahun jumlah tinggal sedikit, diganti oleh Hb
A. Karena sifatnya yang resisten terhadap alkali, Hb F ini mudah dipisahkan dari Hb A. Hb F
terdiri dari 2 rantai dan 2 rantai T.

D. Sintesis hemoglobin
Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan
CO2 dari jaringan ke paru-paru. Untuk mencapai pertukaran gas ini, sel darah merah
mengandung protein khusus, yaitu hemoglobin dan setiap hemoglobin dewasa normal (Hb A)
terdiri atas empat rantai polipeptida 2 2, masing-masing dengan gugus haemnya sendiri.
Berat molekul Hb A adalah 68.000 darah dewasa normal juga berisi jumlah kecil dua
hemoglobin lain, Hb F dan Hb A2 yang juga mengandung rantai y dan rantai s masing-
masing sebagai pengganti . 65% hemoglobin disintesis dalam eritroblas dan tiga puluh lima
persen hemoglobin disintesis pada stadium retikulosit. Sintesis haem, terjadi banyak dalam
mitokondria oleh sederet reaksi biokimia yang dimulai dengan kondensasi glisin dan suksinil.
Koenzim A dibawah aksi enzim kunci data-amino laevulinic acid (Ala) sintase yang
membatasi kecepatan. Pridoksal fosfat (Vitamin B) adalah koenzim untuk reaksi ini yang
diransang oleh eritro protein dan dihambat oleh hacm. Akhirnya protoporfirin bergabung
dengan besi untuk membentuk hacm yang masing-masing molekulnya bergabung dengan
rantai globin yang terbuat pada poliribosom. Kemudian tetramer empat rantai globin dengan
masing-masing gugus hacmnya sendiri terbentuk dalam kantong untuk membangun
molekul hemoglobin. (Hoffbrand, 2005)

E. Struktur hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porifin yang
menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan oksigen. Porifin yang
mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan
globin. Globin sebagai istilah generik untuk protein globural. Ada beberapa protein
mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein),


yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara struktural dan berukuran hampir
sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total
tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu
heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memilki kapasitas empat molekul oksigen.
(Hariono, 2006 )
Gambar 1.1, Struktur Hemoglobin
(Sumber : Hoffbrand, 1995)
F. METODE SAHLI
Prinsip metode ini adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam kemudian warna
yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart warna pada alat hemoglobinometer.
Dalam penetapan kadar hemoglobin, metode sahli memeberikan hasil 2% lebih rendah dari
pada metode lain (Dacie & Lewis 1996, h. 50) .
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak teliti, karena
alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan pembandingan warna secara visual
tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena karboxyhemoglobin, methemoglobin dan
sulfhemoglobin tidak dapat diubah menjadi hematin asam (Gandasoebrata 2010, hh. 13-14).

Kelebihan Metode Sahli


a. Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak membutuhkan listrik.
b. Harga alat (Hemoglobinometer) murah.
Kekurangan Metode Sahli
a. Pembacaan secara visual kurang teliti.
b. Alat (Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan.
c.Tidak semua bentuk hemoglobin dapat diubah menjadi hematin asam.

Alat dan Bahan


A. Alat
Spuit
Hemometer sahli
Pipet pasteur
Kapas
Tisu
B. Bahan
Alkohol
HCL 0,1N
Darah vena

Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Isi tabung sahli dengan HCL 0,1 N sampai tanda batas angka 2 ( 5 tetes).
3) Lakukan sterilisasi lokal dengan kapas alkohol 70 %.
4) Lakukan tusukan pada vena.
5) Ambil darah dengan menggunakan pipet sahli sebanyak 20 L.
6) Masukan segera pada dalam tabung sahli yang berisi HCL 0,1 N.
7) Dicampur sampai homogen (terbentuk warna tengguli).
8) Encerkan isi tabung dengan aquadest sampai dengan menyamai warna standar.Batang
pengaduk jangan diangkat sebelum pengenceran selesai.
9) Baca hasilnya dengan memperhatikan miniskus cairan diserahkan pada angka skala.
Nilai Normal
1. Bayi baru lahir : 17 22 g/dl
2. Umur 1 minggu : 15 20 g/dl
3. Umur 1 bulan : 11 15 g/dl
4. Anak-anak : 11 13 g/dl
5. Lelaki dewasa : 14 18 g/dl
6. Perempuan dewasa : 14 18 g/dl
7. Lelaki tua : 12,4 14,9 g/dl
8. Perempuan tua : 11,7 13,8 g/d

Hasil Pengamatan
Nama pasien : Robi cahyadi
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Kadar Hemoglobin : 13 g/dl

Pembahasan
Dari hasil yang dapat pada saat pemeriksaan terhadap saudari Robi cahyadi yaitu jumlah
Hb = 13 g/dl (normal).
Beberapa faktor kesalahan pada penetapan kadar Hb metode Sahli antara lain:
1. Human Erorr
2. Tidak tepat mengambil sampel darah sebanyak 20 mikron
3. Tidak baik caranya pada saat pencampuran antara darah dan HCl pada waktu
mengencerkan
4. Adanya gelembung udara di permukaan pada waktu membaca
5. Membandingkan warna pada cahaya yang kurang terang
Kesalahan seperti diatas dapat menyebabkan kurang akuratnya hasil pemeriksaan
Haemoglobin. Sehingga diharapkan pemeriksa benar benar memperhatikan cara kerja dan
faktor diatas agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum pemeriksaan Hb dengan pemeriksaan metode sahli pada pasien
atas nama Robi cahyadi didapatkan hasil 13 g/dl.

Daftar pustaka
- Arikunto, Suharsimi 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta.
- Bakta, Imade 2012, Hematologi Klinik Ringkas, EGC, Jakarta.
- Chairlain & Estu Lestari 2011, Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan, EGC, Jakarta.

Diposting oleh Gita Enis Mauliddya di 04.40

http://gitaenism.blogspot.co.id/2016/04/pemeriksaan-hemoglobin-metode-sahli.html

Anda mungkin juga menyukai