Anda di halaman 1dari 72

Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan

Kadar Hemoglobin Ibu Hamil


(Studi Di Puskesmas Ambal-ambil Tahun 2021)

UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIA
KEDIRI
2021
HALAMAN JUDUL

Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan


Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
(Studi Di Puskesmas Ambal-ambil Tahun 2021)

Disusun Oleh:
Nama : Islich Maulidia
NIM : 2041A0332
Dosen Pembimbing : Retno Palupi Yonni Siwi, SST, Bd.M.Kes
NIDN : 0704128701

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN


KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIAKEDIRI
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan Kadar


Hemoglobin Ibu Hamil
(Studi Di Puskesmas Ambal-ambil Tahun 2021)

Diajukan Oleh:
ISLICH MAULIDIA
NIM : 2041A0332

TELAH DISETUJUI UNTUK DILAKUKAN UJIAN

Kediri, September 2021


Dosen Pembimbing

RETNO PALUPI YONNI SIWI, SST, Bd. M.Kes


NIDN : 0704128701

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

DR. BYBA MELDA SUHITA, SKP,Ns.M.Kes


NIDN. 0707037901

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan Kadar


Hemoglobin Ibu Hamil
(Studi Di Puskesmas Ambal-ambil Tahun 2021)

Oleh:
Islich Maulidia
NIM : 2041A0332

SKRIPSI ini telah diuji dan dinilaioleh Panitia Penguji


Pada Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan Pada hari
Jum’at, 23 September 2021

DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
Wiwiek Haryati, SST,Bd.M.Kes (penguji 1) .... ......... .............................
Anggota Penguji
Shanty Natalia, S.ST.M.Kes (Penguji 2) ................ ..........................

Retno Palupi Yonni Siwi, SST. Bd. M.Kes (Pembimbing) .......... ................................

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

DR. BYBA MELDA SUHITA, SKP.Ns.M.Kes


NIDN. 0707037901

iii
Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
(Studi Di Puskesmas Ambal-ambil Tahun 2021)

Islich Maulidia, Retno Palupi Yonni Siwi. SST.Bd. M.Kes


Institusi Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia
islichmaulidia88@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Tingginya angka anemia pada ibu hamil merupakan masalah global yang
harus segera ditangani, karena dapat berdampak buruk terhadap kehamilan, persalinan,
masa nifas serta gangguan pada janin. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis efektivitas
buah alpukat terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil.
Metode : Desain penelitian Quasi experimental, pendekatan Two grup Pre Post Test
Desain. Populasi seluruh ibu hamil Trimester II. Teknik Purposive Sampling. Responden
22 orang ibu hamil. Variabel independen yaitu buah alpukat dan variabel dependen yaitu
peningkatan kadar HB pada ibu hamil, instrument yang di gunakan SOP dan lembar
observasi.
Hasil : Dengan mengidentifikasi dan menganalisis efektifitas buah alpukat terhadap
peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di simpulkan ada pengaruh buah alpukat terhadap
peningkatan kadar HB pada ibu hamil
Analisis : Uji Statistik Paired T-test dengan hasil signifikansi X1 Pre buah alpukat dan X1
Post buah alpukat yaitu 0,000<0,05, dengan nilai t hitung -7,420<-2,228.
Kesimpulan : Setelah diberikan intervensi selama 10 hari di simpulkan bahwa buah
alpukat dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil
Kata Kunci : buah alpukat, Hemoglobin, Ibu Hamil

iv
The Effectiveness Of avocado On Increasing
Hemoblobin Levels Of Pregnant Women
(Study At Ambal-ambil Public Health Center In 2021)

Islich Maulidia1, Retno Palupi Yonni Siwi. SST.Bd. M.Kes2


Institusi Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia
3
islichmaulidia88@gmail.com4

Abstract

Background : The high rate of anemia in pregnant women is a global problem that must
be addressed immediately, because it can have a negatife impact on pregnancy, during the
delivery process, andduring the puerperium and disorders of the fetus. The general purpose
of this study was to analyze the effectiveness of avocado on increasing hemoglobin levels
of pregnant women.
Method : quasi –Experimental research desaign, two group post-test design only
approach Results : This study shows that a vocado can incearses hemoglobinlevels in
pregnant women. Population of all two trimester pregnant women. Purposivesampling
technique. Respondents 22 pregnant women. The independen variabel are avocado and
the dependent variable is the increasing in hemoglobin levels inpregnant women, the
instrument used is SOP and observation sheet.
Analysis : this study used a paired t test statistic with the results of the significance of
X1 pre avocado leavesand X2 post avocado leaves, namely 0,000 <0,05 with at
value of -7.420 <-2.228
conclusion: The based on the results of the study it was an effect of increasing HB levels
after consuming avocado leaves in pregnant women.
Keywords : Avocado, Hemoglobin, pregnant women

v
Ucapan Terima Kasih

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga usulan penelitian yang berjudul “ Efektifitas B u a h
A l p u k a t Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di
Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan Tahun 2021” dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan usulan penelitian ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar D-IV Kebidanan Pada Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas
Keperawatan Dan Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.
Dalam penyusunan usulan penelitian ini, peneliti banyak mendapatkan
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. dr Sentot Imam Suprapto,MM, selaku rektor Institut Ilmu Kesehatan (IIK)
Strada Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.
2. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep,Ns.,M.Kes, selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Dan Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan.
3. Shanty Natalia, SST.Bd,M.Kes, selaku Kaprodi Program Studi D-IV
Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan pendidikan selama peneliti mengikuti
pendidikan.
4. Retno Palupi Yonni Siwi, SST. Bd.M.Kes, selaku pembimbing yang telah
bersedia membimbing, memberi bantuan, arahan serta waktu sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Wiwiek Haryati,SST,Bd.M.Kes dan Shanty Natalia, S.ST.Bd,M.Kes, selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam
penyempurnaan skripsi ini.

vi
6. Kepala Puskesmas Ambal-ambil beserta staf yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan
(IIK) Strada Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan
selama peneliti mengikuti pendidikan.
8. Keluarga tercinta orang tua, suami, anak dan keluarga besar yang telah
memberikan do’a, motivasi, cinta dan materi serta dukungan semangat juang
yangtak henti – hentinya selama peneliti dalam pendidikan
9. Teman-teman seperjuangan D-IV Kebidanan Kelas Pasuruan yang selalu
saling mendukung dan memberi motivasi kepada peneliti
10. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan usulan
penelitian ini

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan berkah-Nya. Harapan
peneliti semoga usulan penelitian ini berguna bagi peneliti, maupun pihak yang
berkepentingan.
Peneliti menyadari bahwa usulan penelitian ini jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan usulan penelitian ini.

Kediri, Agustus 2021

Peneliti

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAN ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1. Tujuan Umum ................................................................................. 3
2. Tujuan Khusus ................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis .............................................................................. 4
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 4
a. Bagi Peneliti .............................................................................. 5
b. Bagi Puskesmas .......................................................................... 5
c. Bagi Masyarakat......................................................................... 6
d. Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................... 6
E. Keaslian Penelitian .............................................................................. 6
BAB II KONSEP TEORI
A. Tinjauan Umum Tentang Buah Alpukat ................................................ 8
a. Gambaran tentang Buah Alpukat ...................................................... 8
b. Beberapa bagian Buah Alpukat ......................................................... 9
c. Kandungan Nutrisi Buah Alpukat ..................................................... 10
d. Indikasi pemberian Buah Alpukat bagi ibu hamil ............................. 11

viii
e. Kontra indikasi pemberian buah alpukat bagi ibu hamil antara lain .. 11
f. Efek samping mengkonsumsi Buah alpukat bagi ibu hamil ............. 11
B. Tinjauan Umum Tentang Hemaglobin .................................................. 12
a. Defenisi Hemaglobin......................................................................... 12
b. Fungsi Hemoglobin ........................................................................... 12
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita .. 13
C. Tinjaunan Umum Tentang Kehamilan ................................................... 14
a. Defenisi Kehamilan ........................................................................ 14
b. Perubahan fisiologis dan psikologis kehamilan .............................. 14
c. Kebutuhan Gizi Masa Kehamilan ................................................... 17
D. Tinjauan Umum Tentang Anemia ......................................................... 19
a. Defenisi Anemia Secara Umum..................................................... 19
b. Defenisi Anemia Dalam Kehamilan ............................................... 19
c. Fisiologis Anemia Pada Ibu Hamil ................................................. 20
d. Patologis Anemia Dalam Kehamilan .............................................. 20
e. Klasifikasi Anemia pada Kehamilan ............................................. 21
f. Tanda Dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil .................................... 22
g. Factor- factor Penyebab anemia pada ibu hamil ............................. 23
h. Dampak Anemia Pada ibu hamil .................................................... 27
i. Cara Mencegah dan mengobati Anemia ......................................... 28
E. Pengaruh Buah AlpukatTerhadap Peningkatan Hemoglobin Pada Ibu
Hamil Anemia ....................................................................................... 28
F. Kerangka Teori ..................................................................................... 31
G. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 33
A. Desaine Penelitian ............................................................................. 33
B. Kerangka Kerja ................................................................................. 33
C. Populasi, Sampel, Sampling .............................................................. 34
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 35
E. Definisi Operasional.......................................................................... 36
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................................. 40

ix
G. Etika Penelitian ................................................................................. 41
H. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 42
BAB IV HASIL
A. Diskripsi lokasi Penelitian ..................................................................... 43
B. Karakteristik responden ......................................................................... 44
C. Karakteristik variabel ............................................................................. 46
D. Tabulasi silang antar Variabel................................................................ 48
E. Hasil Uji Statistik ................................................................................... 49
BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................
A. Mengidentifikasi efektifitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten
Pasuruan Tahun 2021 Kadar HB sebelum di beri dan setelah di beri
buah alpukat ........................................................................................... 50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 53
B. SARAN ............................................................................................... 53
1. Saran bagi tempat penelitian .......................................................... 53
2. Saran bagi Institusi pendidikan ........................................................ 54
3. Saran bagi Peneliti selanjutnya ........................................................ 54
4. Saran bagi responden… ................................................................... 54
5. Saran bagi masyarakat ..................................................................... 54
REFERENSI

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Keaslian Peneliti


Tabel 3.1 Tabel Defenisi Operasional
Tabel 4.1 Tabel Identitas responden berdasarkan umur
Tabel 4.2 Tabel Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 4.3 Tabel Identitas responden berdasarkan tingkat pekerjaan
Tabel 4.4 Tabel Kadar Hb sebelum mengkonsumsi buah alpukat
Tabel 4.5 Tabel Kadar Hb setelah mengkonsumsi buah alpukat

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Pengambilan Data Awal


Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Dari Kampus
Lampiran 4. Surat Balasan Ijin Penelitian Dari Dinas DPMPTSP
Lampiran 5. Surat pengembalian selesai penelitian dari kepala puskesmas kepada
kepada Dinas DPMPTSP
Lampiran 6. Surat pengembalian selesai penelitian dari Dinas DPMPTSP kepada
kampus
Lampiran 7. Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran 8. Sertifikat Kode Etik Penelitian
Lampiran 9. Inform consent
Lampiran 10. Kuesioner Data umum responden
Lampiran 11. SOP Buah alpukat
Lampiran 12. SOP Pemeriksaan HB
Lampiran 14. Lembar Observasi
Lampiran 15. Tabel Hasil Penelitian Lampiran 16. Hasil uji statistik
Lampiran 17. Bukti konsultasi dengan dosen pembimbing
Lampiran 18. Dokumentasi
Lampiran 19. Identitas Penulis

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan pada umumnya merupakan suatu kodisi yang akan dialami oleh
setiap ibu. Proses kehamilan dapat berjalan normal, namun dalam prosesnya dapat
terjadi berbagai masalah yang dapat membahayakan ibu dan janin. Masalah yang
dihadapi oleh ibu hamil ini dapat terjadi dalam setiap masa kehamilan, dari
trimester satu hingga trimester tiga. Salah satu masalah yang sering dialami oleh
ibu hamil adalah rendahnya kadar hemoglobin selama hamil atau yang lebih sering
di sebut anemia dalam kehamilan. Anemia kehamilan merupakan suatu kondisi
tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah < 11 gr % pada trimester 1 dan 3 atau
kadar Hb < 10, 5 gr% pada trimester 2 ( Aritonang, 2015 ). Indonesia adalah salah
satu negara dengan tingkat kasus anemia cukup tinggi, kekurangan zat besi menjadi
salah satu masalah nutrisi terbesar di Indonesia. anak-anak, ibu hamil dan wanita
yang berada pada masa subur memiliki risiko tertinggi menderita anemia.
Tingginya angka anemia pada ibu hamil merupakan masalah global yang
harus segera di tangani, karena masa kehamilan adalah waktu yang paling risiko
bagi wanita untuk terkena anemia defesinsi besi. Secara makro dampak buruk
anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan
kematian bagi ibu hamil maupun janin. Secaar mikro dampak buruk anemia pada
ibu hamil dan janin adalah pada ibu hamil bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan seperti abortus, partus
immaturus, partus premature, gangguan selama proses persalinan seperti atonia
uteri, partus lama, perdarahan, dan akan berlanjut pada masa nifas seperti sub
involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah, serta
gangguan pada janin seperti dismaturistas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal.
Tingginya angka anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Betun.
Berdasarkan data dari WHO ( 2017 ), angka prevalensi anemia masih tinggi
yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah 43,9
%, prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia di perkirakan sebesar 49,4 %, afrika

1
59,1 % di Amerika 28,1 % dan Eropa 26,1 %. Di Negara berkembang sekitar 40 %
kematain ibu berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.Kebanyakan anemia
dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensibesi. Tingginnya prevalensi anemia
pada ibu hamil merupakan masalah yang tenganh di hadapi pemerintah Indonesia
Menurut WHO tahun 2018 anemia dalam kehamilan merupakan masalah
kesehatan yang utama di Negara berkembang dengan tingkat morbiditas dan
mortlitas tinggi pada ibu hamil. Total penderita enmia pada ibu hamil di Indonesia
adalah 70 % artinya dari 10 ibu hamil, sebanyak 7 orang akan menderita anemia.
Dari hasil Riset kesehatan dasar mencatat pada tahun 2013 prevalensi anemia pada
ibu hamil sebesar 37,1 % dan di kasus anemia sampai tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 48,9% ( RisKesDas, 2018 ), Di propinsi Jawa Timur ada 46,2
% ibu hamil yang mengalami anemia ( 2018) , Data Kabupaten Pasuruan 380 orang
yang mengalami anemia ( data Dinkes2019), Pada Puskesmas Ambal-ambil pada
tahun 2020 jumlah ibu hamil 124 orang yang mengalami anemia 57 orang
walaupun ini ada penurunan dari tahun 2019 ,namun masih termasuk tinggi.
Berdasarkan sumber penulisan ( Ani, 2011) dan pengamatan secara
langsung anemia kekurangan zat besi dapat di sebabkan karena beberapa factor baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung karena kandungan zat
besi dari makanan yang di konsumsi tidak mencukupi kebutuhan, kurangnya makan
makanan yang kaya akan kandungan zat besi yang berasal dari hewani seperti ikan,
daging, hati dan ayam serta makanan yang berasal dari nabati seperti sayuran
berwarna hijau tua. Dan penyebab tidak langsung antara lain : frekuensi
pemeriksaan yang tidak sesuai dengan alasan adanya ibu hamil yang tinggal di
daerah yang kantong, perilaku pasien yang tidak taat minum tablet tambah darah
dengan berbagai alasan ( adanya keluhan seperti nyeri ulu hati, mual muntah setelah
minum tablet tambah darah, tablet tambah darahnya bau amis), sosial ekonomi ibu
hamil, pengetahuan ibu hamil, dan pendidikan ibu hamil, adanya ibu hamil dari
kalangan petani yang bekerja di kebun sehingga waktu istirahatnya kurang.
Alternative peningkatan status zat besi dapat dilakukan dengan berbagai
macam pendekatan, yaitu dengan farmakologis dan non farmakologis. Pemberian
terapi farmakologis diantaranya adalah pemberian tablet penambah darah. Terapi

2
non farmakologis untuk meningkatkan status besi dapat diberikan jenis buah
berwarna hijau dan makanan yang mengandung flavonoid. Salah satu cara
sederhana dalam memenuhi kebutuhan zat besi anemia antara lain mengkonsumsi
bahan-bahan pangan sumber zat besi, diantaranya, kacang- kacangan, serta sayuran
berwarna hijau, pendidikan dan upaya peningkatan asupan zat besi, pengawasan
penyakit infeksi istirahat cukup, pemeriksaan kehamilan yang rutin minimal 4 kali,
makan makanan yang bergizi 3 kali sehari dengan porsi 2 kali lebih banyak,
penyuluhan dan KIE pada ibu hamil akan pentingnya mengkonsumsi tablet tambah
darah dan makan makanan yang bergizi, bekerjasama dengan kader memantau ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Zat besi dapat di temukan dalam
buah-buahan seperti buah alpukat.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang ‘’Efektivitas Buah alpukat Terhadap Peningkatan
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten
Pasuruan Tahun 2021’’
B. Rumusan Masalah
Apakah buah alpukat efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di
Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan Tahun 2021 ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum dari penelitian
Untuk menganalisis efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten pasuruan
2. Tujuan Khusus dari penelitian
a. Mengidentifikasi efektifitas buah alpukat
b. Mengidentifikasi peningkatan kadar hemoglobin
c. Menganalisis efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil

3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan maupun wawasan
tentang efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu
hamil di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
maupun wawasan tentang efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan
kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten
Pasuruan
b. Bagi Puskesmas
Penelitian ini di harapkan memberikan gambaran kajian efektivitas buah
alpukat terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas
Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan
c. Bagi Masyarakat
Khususnya ibu hamil dalam wilayah kerja puskesemas Ambal-ambil
penelitian sebagai salah satu rujukan dalam mengetahui tentang khasiat
dari buah alpukat terhadap peningkatan kadar hemoglobin.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi
media pengembangan ilmu pengetahuan serta memberi refensi untuk
penelitian selanjutnya yang serupa.

E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Tabel Penelitian Terdahulu
Judul Persamaan Dan
No Nama Metode Hasil
Penelitian Perbedaan
Efektifitas Pendekatan pre Dengan hasil terdapat 1. Perbedaan
Feriyal jus alpukat eksperimen the one perbedaan yang dengan
1 Salim terhadap group pretest signifikan antara penelitian ini

4
Bawazir peningkata - posttest Variabel kadar hb sebelum dan adalah waktu
(2017) n kadar Independen : sesudah pemberian jus dan tempat,
hemoglobi pemberian alpukat. alpukat. Dengan hasil variabel,
n pada ibu Dependen: p value 0,004 < sasaran dan
hamil TM peningkatan Hb 0,005. jumlah,
II pada ibu hamil Berdasarkan p value rancangan
design, sampel 20 tersebut maka dapat penelitan
ibu hamil, A : disimpulkan bahwa 2. Persaman :
Paired T test. jus alpukat efektif uji statistic
untuk
Meningkatkan kadar
hemoglobin pada ibu
hamil anemia
2 Tri Putri Pengaruh D: Pra experimen. Hasil penelitian Perbedaan
Ageng pemberian Pendekatan : one menunjukan bahwa dengan
Utami, tablet Fe + grup pra test –post rata-rata kadar penelitian ini
2019 jus alpukat test Sampel : 30 Hb9,6 gr/dl atau adalah
terhadap responden. TS mengalami anemia waktu dan
kadar HB : random ringan sebelum tempat,
ibu hamil sampling. pemberrian Jus alpukat. variabel,
Trimester II A : paired T-test. setelah di beri sasaran dan
Variabel Independen minuman Hb rata- jumlah,
Jus alpukat. rata10,6 gr/dl. Ada rancangan
Dependen pengaruh pemberian penelitan.
peningkatan kadar minuman jus alpukat Persamaan
HB terhadap peningkatan uji statistic
Hb dengan P =0,000.
3 Neneng pengaruh D:Penelitian Hasil penelitian Perbedaan
siti pemberian Kuantitatif, metode menunjukan rata-rata dengan
lathifah jus alpukat quasieksperimen kadar hemoglobin penelitian ini

5
, 2018 terhadap dengan pendekatan sebelum diberikan jus adalah waktu
kenaikan pretest-posttest alpukat dan Tablet FE dan tempat,
kadar with controlgroup. sebesar 9,33 gr/dl, variabel,
hemoglobi Sasaran 30 rata-rata kadar sasaran dan
n pada ibu respondes. A : Uji hemoglobin setelah jumlah,
hamilTM statistik uji T test. diberikan jus alpukat Persamaan
II V : Independen : HB sebesar 10.73. Uji statistic,
pengaruh Diketahui Ada Metode
pemberian jus Pengaruh Pemberian
alpukat. Dependen jus alpukat Terhadap
:kenaikan kadar kenaikan kadar
hemoglobin pada hemoglobin pada ibu
ibu hamil tm II hamil Trimester II.
Hasil uji t didapat p
value 0,000 < α (0,05).
4 Irianty Pengaruh D quasi experiment Berdasarkan data pada Perbedaan
Tinna ( pemberian dengan rancangan Tabel dengan
2018) alpukat pre dan post tes. 4.4 menunjukkan penelitian ini
te Sasaran 36 perbedaan rerata adalah waktu
rhadap responden. V : eritrosit sebelum dan dan tempat,
peningkata Independen : sesudah diberikan variabel,
n kadar pengaruh perlakuan. Pada sasaran dan
eritrosit pemberian alpukat. kelompok Kontrol jumlah,
pada ibu Dependen : ibu didapatkan nilai mean Persamaan
hamil hamil trimester 3 sebelumdiberi Metode
anemia perlakuan sebesar 3,63
x106/mm3 dan
mengalami penurunan
nilai mean menjadi
3,58 x 106/mm3,
dimana perbedaan ini

6
tidak bermakna secara
statistik dengan nilai p
=0.107 > 0,05,
sedangkan pada
kelompok intervensil
sebelum diberi
perlakuan sebesar 3,69
x106/ mm3 dan setelah
diberikan perlakuan
mengalami peningkatan
nilai mean menjadi 3,87
x 106/ mm3, dimana
perbedaan ini bermakna
secara statistik dengan
nilai p = 0,033 < 0,05.
Berdasarkan selisih
mean eritrosit diketahui
bahwa pada kelompok
kontrol mengalami
penurunan rata-rata
eritrosit dari
pengukuran pada saat
pre ke post sebesar 0,05
x 106/mm3, sedangkan
pada kelompok
in
tervensi mengalami
kenaikan rata-rata
eritrosit dari pre ke post
sebesar 0,18 x
106/mm3.

7
BAB II
KONSEP TEORI

a. Gambaran Tentang Buah Alpukat


Tanaman alpukat berasal dari daratan rendah dan dataran tinggi
Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke 18.
Secara resmi antara tahun 1920-1930 di Indonesia telah meneliti 20 varietas
alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh
varietas unggul guna meningkatkan gizi kesehatan, khususnya di daerah
dataran tinggi.
TanamanAlpukat (Persea americana Mill.) tidak membutuhkan
persyaratan tumbuh tertentu. Tanaman ini dapat tumbuh liar di hutan, atau di
tanam di kebun atau pekarangan yang lapisan tanahnya gembur dan subur
serta tidak tergenang air. Tumbuh di daerah tropik dan subtropik dengan
curah hujan 1.800-4.500 mm/tahun. Umumnya tumbuhan ini cocok dengan
iklim sejuk dan basah, tetapi tidak tahan terhadap suhu rendah maupun tinggi.
Di Indonesia, avokad tumbuh pada ketinggian tempat 1-1.000 m di atas
permukaan laut (Depkes RI, 1978).
Tanaman alpukat merupakan salah satu tanaman yang memiliki
manfaat sebagai obat tradisional. Hampir semua bagian dari tanaman ini
memiliki khasiat sebagai sumber obat-obatan. Bagian tanaman alpukat yang
memiliki banyak 8 khasiat adalah bagian daunnya, meskipun bagian buah
juga memiliki kandungan gizi yang tinggi.

b. Manfaat buah alpukat


Dalam dunia pengobatan, alpukat telah banyak digunakan sebagai
obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Daging buahnya
bias mengurangi rasa sakit dan mengobati sariawan. Daun buah alpukat
biasanya digunakan untuk mengobati nyeri saraf, nyeri lambung,
menurunkan darah tinggi dan mengobati batu ginjal. Selain buah dan
daunnya, biji buah alpukat juga bisa digunakan untuk mengurangi kadar gula

8
dalam darah (Hariana, 2004). Bagian tanaman alpukat yang banyak
dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan buah segar, selain itu
pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa
digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan.
Manfaat lain daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kometik dan anti
bakteri terhadap Staphylococcus. Selain itu, daun alpukat ditemukan
memiliki khasiat anti konvulsan, penurunan kadar glukosa darah
(hipoglikemia), dan vasorelaksan (Ranade dan Padma, 2015). Flavonoid
dalam daun dan buah dari Persea americana dalam penelitian ini adalah tinggi
dan dapat digunakan untuk antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker dan anti-
hipertensi dari tanaman dan bagian-bagiannya. Alkaloid sebagai metabolit
sekunder tanaman yang penting karena dapat digunakan sebagai obat dasar
analgesik dan efek bakterisida. Sedangkan tannin sebagai astringensia dan
rasa pahit, dapat mempercepat penyembuhan luka dan selaput lender
meradang (Arukwe et al., 2012).
Manfaat buah alpukat yang lain antaranya:
1. Bisa mengatasi anemia karena tinggi asam folat.
Manfaat alpukat untuk ibu hamil dan janin yang pertama adalah bisa
mengatasi anemia, karena kaya akan asam folat. Pasalnya, asam folat
sangat dibutuhkan pada masa kehamilan.Ibu hamil yang kekurangan
asam folat, bisa bayi lahir cacat atau tidak sempurna. Maka dari
menyebabkan itu, penting untuk rutin mengonsumsi makanan yang
mengandung asam folat tinggi, seperti alpukat.Asam folat juga bisa
mengatasi anemia, bagi ibu hamil yang kekurangan zat besi. Sehingga,
asam folat yang ada di dalam alpukat sangat baik untuk ibu dan
perkembangan janin.
2. Kesehatan pencernaan terjaga
Biasanya, ibu hamil sering mengalami gangguan pencernaan seperti
sembelit, namun dengan buah ini, kamu bisa merasakan manfaat
alpukat untuk ibu hamil, karena kaya akan serat. Kamu bisa buat jus
alpukat, sehingga sistem pencernaan pun tetap lancar dan sehat di masa

9
kehamilan.
3. Bantu atasi morning sickness/mual
Manfaat alpukat untuk ibu hamil selanjutnya adalah bisa bantu mengatasi
morning sickness atau mual muntah. Terlebih, kondisi ini sering dialami
oleh beberapa wanita hamil.Kondisi mual muntah juga biasanya terjadi
pada masa awal kehamilan, di trimester pertama, dan membuat ibu hamil
menjadi lemah. Nah, untuk mengatasinya, kamu bisa konsumsi buah
alpukat, karena terdapat vitamin C di dalamnya.
4. Bisa bantu redakan kram kaki
Selain mual muntah, kaki kram juga kerap dialami ibu hamil. Sehingga,
manfaat alpukat untuk ibu hamil yang satu ini bisa membantu agar kaki
kram bisa reda dengan cepat. Terlebih, alpukat memiliki kandungan
potasium yang lebih besar daripada pisang. Sehingga, kandungan inilah
yang berperan untuk meredakan kram pada ibu hamil.Selain potasium,
kandungan kalsium dan kaliumnya juga bisa membantu meredakan kram
pada ibu hamil.
5. Mengontrol berat badan
Manfaat alpukat untuk ibu hamil berikutnya, yang sangat disukai adalah
bisa mengontrol berat badan. Tahu sendiri bukan, jika masa kehamilan,
bisa membuat berat badan naik tak terkontrol.
6. Berikan nutrisi untuk perkembangan otak bayi.
Tidak hanya bagi ibu, manfaat alpukat juga bisa dirasakan oleh sang bayi
di kandungan. Dalam kandungan ada sebuah komponen yang menjadi
kunci, salah satunya adalah klorin, di mana elemen tersebut berfungsi
untuk memastikan perkembangan otak pada janin.Selain itu, elemen ini
juga sangat penting dalam mengembangkan sistem saraf yang kuat. Nah,
di dalam satu buah alpukat, setidaknya mengandung 22 mg klorin, di
mana jumlahnya cukup untuk mendukung proses perkembangan otak
janin.
7. Mengontrol kadar kolesterol dan gula darah
Pernah lihat ibu hamil ngidam, dengan nafsu makan yang berlebihan?

10
Hati-hati, karena hal tersebut bisa menyebabkan kadar kolesterol dan
gula darah naik.Maka dari itu, ibu hamil sangat disarankan untuk
menjaga pola makan seimbang, dan bantu mengontrol kadar kolesterol
hingga gula darah, dengan alpukat.
8. Kaya akan vitamin
Manfaat alpukat untuk ibu hamil yang selanjutnya, adalah buah ini kaya
akan vitamin. Pasalnya, vitamin yang ada dalam alpukat seperti B1, B2,
B5, B6, C, E dan K, sangat dibutuhkan bagi kesehatan ibu dan janin.Di
sini alpukat berperan aktif untuk menjaga level-level kenaikan kadar
kolesterol maupun gula yang berlebihan. Sehingga, semuanya bisa
terkendali dan terkontrol.
1. Indikasi pemberian buah alpukat bagi ibu hamil
Buah alpukat mengandung deretan nutrisi penting dan baik di
konsumsi ibu hamil.
2. Kontra indikasi pemberian buah alpukat bagi ibu hamil antara
lain :
1) Pasien sedang tidak mengalami penyakit seperti kolestrol,
tekanan darah rendah, sedang tidak mengalami diare, alergi
2) Sebaiknya tidak di berikan pada ibu hamil dengan umur
kehamilan muda karena kandungan fitonutrien dalam alpukat
dapat menyebabkan kontrksi pada rahim
3) Sebaiknya tidak di berikan dalam jangka waktu yang panjang
3. Efek samping mengkonsumsi buah alpukat bagi ibu hamil
1) Kerusakan hati
Salah satu efek yang serius dari alpukat adalah dapat merusak
kesehatan hati. Ada beberapa jenis minyak alpukat yang dapat
menyebabkan kerusakan hati anda. Cobalah untuk menghindari
alpukat meksiko yang terdiri dari estragole dan anethole. Unsur-
unsur ini telah diuji untuk reaksi karsinogenik.
2) Kepekaan terhadap lateks
Orang yang sensitif terhadap lateks sebaiknya mengindari

11
mengkonsumsi alpukat karena dapat meningkatkan kadar
antibodi IgE serum dalam tubuh yang dapat menyebabkan
reaksi alergi.
3) Kolestrol
Sebaiknya pasien yang memiliki kolestrol tinggi tidak
mengkonsumsi buah alpukat.
4) Alergi
5) Efek alpukat pada kulit merugikan yang menyebabkan masalah
kulit yang mengerikan dengan alergi sebagai efek utamnaya.
Gejala alergi adalah gatal-gatal, kemerahan pada kulit atau
eksim.
6) Iritasi Gastrointestinal
Jika mengonsumsi alpukat dalam jumlah banyak, maka akan
mengalami sakit perut. Terkadang juga menyebabkan iritasi
gastrointestinal.

B. TINJAUAN UMUM TENTANG HEMOGLOBIN


1. Defenisi Hemaglobin
Hemoglobin adalah zat warna yang terdapat dalam darah merah yang
berguna untuk mengangkut oksigen ( O2) dan karbondioksida CO2 dalam
tubuh.
2. Fungsi Hemoglobin
Hemoglobin dalam darah berfungsi membawa oksigen dari parparu ke
seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh
sel ke paru-paru untuk di keluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai
menerima , menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Fungsi
hemoglobin anatara lain : Mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida di dalam jaringan tubuh. Mengambil oksigen dari paru-paru
kemudian di bawa keseluruh jarinngan tubuh untuk di pakai sebagai bahan
bakar. Membawa karbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil
metbolisme ke paru-paru untuk di buang. Untuk mengetahui apakah

12
seseorang itu kekurangan darah atau tidak dapat di ketahui dengan
pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal
berarti kekurangan darah yang di sebut anemia.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita
a. Kehilangan zat besi di bagi menjadi 2 bagian :
1) Perdarahan
Pada kehilangan darah dalam tingkat kronis, penderita sering kali
tidak dapat mengabsorpsi cukup besi dari usus halus untuk
memebentuk hemoglobin secepat darah yang hilang, dengan
demikian terbentunyasel darah merah yang mengandung sedikit
hemoglobin sehingga menimbulkan keadan anemia. Kehilangan
darah secara pelan dalam tubuh seperti ulserasi , polio kolon, dan
kanker kolon juga dapat menyebabkan anemia.
2) Menstruasi
Menstruasi atau di kenal dengan haid merupakan perubahan
fisiologis dalam tubuh wanita tang terjadi secara berkala dan di
pengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-
Progesteron. Periode ini penting dalam reproduksi. Wanita yang
mengalami menstruasi setiap bulan beresiko menderita anemia
b. Kurang konsumsi zat gizi
1) Fe ( zat besi)
Zat besi merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh,
meskipun di butuhkan dalam jumlah yang sedikit. Sumsum tulang
memerlukan zat besi untuk memproduksi hemoglobin darah. Asupan
diet yang rendah zat besi atau rendahnya penyerapan zat besi di
dalam usus karena gangguan usus dapat menyebebkan anemia
2) Protein
Protein juga berperan dalam menyimpan dan transportasi serta
absorsi zat besi. Oleh karena itu kurangnya asupan protein akan
mengakibatkan transpotasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi
defesiensi besi dan mengalami kekurangan kadar hemoglobin.

13
c. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti AIDS, kanker, Liver,imflamsi dapat
menyebabkan gangguan produksi sel darah merah. Gagal ginjal dapat
menyebabkan anemia karena ginjal memproduksi hormone eritropoitin
yang berfungsi menstimulasi sumsusm tulang untuk memproduksi sel
darah merah, reumatik artritis dapat terkena anemia akibat sumsum
tulang belakang tidak dapat menggunakan eritropientin dengan efisien.
d. Penyakit cacingan ( infeksi cacing)
Infeksi cacing tambang merupakan masalah kesehatan di Indonesia
karena merupakan factor penyebab anemia defesiensi besi. Akibat
infeksi cacing dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh,
kemunduran produktivitas kerja, perdarahan menahun.

C. TINJAUNAN UMUM TENTANG KEHAMILAN


1. Defenisi Kehamilan
Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional kehamilan di
defisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di
lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam 40 minggu bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (
Walyani, 2015 ). Kehamilan merupakan masa yang di mulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu
atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini di bagi atas 3 semester yaitu kehamilan
trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-
28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu.
2. Perubahan fisiologis dan psikologis kehamilan
Menurut Walyani ( 2015) perubahan fisilogis yang di alami selama hamil
yaitu :
a. Perubahan pada sistem repproduksi dan mamae
(a) Uterus
Pembesarana uterus awal kehamilan disebabkan peningkatan
vaskulersasi, vasodilatasi, hyperplasia dan hipertropi pada myometrium

14
dan perekmbangan endomertrium yang menjadi decidua di sebabkan
karena efek estrogen dan progesterone yang di hasilkan oleh corpus
luteum. Berat uterus naik secara luar biasa dari 30-50 gram menjadi
kurang lebih 1000 gram pada akhir kehamilan.
(b) Servis uteri dan vagina
Progrsteron menyebabkan sel-sel endoserviks mensekresi mucus yang
kental menutupi serviksyang di kenal dengan mucus plug. Serviks
bertambah vaskularisasi dan menjadi lunak pada perabaan yang di sebut
tanda goodell, pada dinding vagina mengalami perubahan pada
trimester 3 untuk persiapan persalinan yaitu dengan mengendornya
jaringan ikat. Perubahan ini menyebabkan dinding vagina bertambah
panjang.
(c) Fungsi hormone dan ovarium
Setelah implatasi, vill chorionic akan mengeluarkan hormon HCG
untuk mempertahankan estrogen dan progesterone corpus luteum
sampai placenta terbentuk sempurna yaitu 16 minggu. Selanjunya
placenta akan menggantikan fungsi corpus luteum memproduksi
estrogen dn progesterone. Tingginya estrogen dan progesterone selama
kehamilan akan menekan produksi FSH dan LH sehingga tidak terjadi
maturasi folikel dan ovulasi berhenti. Hormone relaksin pada akhir
kehamilan akan merelaksasikan jaringan ikat terutama sendi sakroiliaka
dan pelunakan serviks saat persalinan.
(d) Perubahan mamae
Payudara menjadi lebih besar, dan areola mamae semakin hitam karena
hiperpigmentasi . gandula Montgomery makin tampak menojol di
permukaan aerola mamae dan pada kehamilan 12 minggu keatas dari
putting susu keluar colostrum
b. Perubahan sistem kardiovaskuler
Cardiac output meningkat 30-50 % selama kehamilan dan tetap tinggi
samapi persalinan. Bila ibu tidur terlentang maka dapat menyebabkan
supine hypotension symdrom kerena pembesaran uterus menekan vena

15
kava inferiormengurangi vesous retur ke jantung. Selama awal kehamilan
terjadi penurunan tekanan darah sistolik 5 samapi 10 mmHg, diastolic 10-
15 mmHg dan selama usia kehamilan 24 minggu akan berangsur naik dan
normal kembali. Volume plasma mulai meningkat apada usi akehamilan
10 minggu dan mencapai batas maksimasl pada usia 30 minggu sampai
34 minggu . Rata-rata berkisar 20 samapi 30 % dan eritrosit juga menigkat
mencapai 18 samapi 30 %. Ketidakseimbangan peningatkan antara plasma
dan eritrosit mengakibatkan hemodilusi yang berdampak pada penurunan
hematocrit selama kehamilan normal dan menyebabkan anemia
fisisologis.
c. Perubahan pada Sistem Sirkulasi Darah
Volume darah dan plasma darah akan meningkat dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, volume darah bertambah sebesar 25% diikuti
dengan curah jantung sekitar 30%, sedangkan kenaikan plasma darah
dapat mencapai 30% saat mendekati cukup bulan. Protein darah dalam
bentuk albumin dan gamaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama,
sedangkan fibrinogen meningkat. Pada postpartum dengan terjadinya
hemokonsentrasi dapat terjadi tromboflebitis. Eritrosit atau sel darah
merah merupakan salah satu komponen sel yang terdapat dalam darah,
fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin yang akan
membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Eritrosit merupakan suatu
sel yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein, sedangkan
bagian dalam sel merupakan mekanisme yang mempertahankan sel selama
120 hari masa hidupnya serta menjaga fungsi hemoglobin selama masa
hidup sel tesebut.
d. Perubahan pada Sistem Respirasi
Pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan oksigen. Di samping itu, terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu.
Kebutuhan oksigen meningkat 15-20%, diafragma terdorong ke atas,
hiperventilasi pernapasan dangkal (20-24x/menit) mengakibatkan

16
penurunan kompliansi dada, volume residu, dan kapasitas paru serta
terjadinya peningkatan volume tidal. Oleh karena itu system respirasi
selama kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan inspirasi dan
ekspirasi dalam pernapasan yang secara langsung juga mempengaruhi
suplai oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) ke janin (Hutahaean,
2013). Ibu hamil bernapas lebih dalam (peningkatan volume tidal) tetapi
frekuensi napasnya kira-kira dua kali lebih cepat bernapas dalam 1 menit.
Peningkatan volume tidal menyebabkan peningkatan volume napas
selama 1 menit sekita 26%. Peningkatan volume napas selama 1 menit
disebut hyperventilasi kehamilan.Yang menyebabkan konsentrasi CO2 di
alveoli menurun. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan
hyperventilasi kehamilan.
3. Kebutuhan Gizi Masa Kehamilan
Kebutuhan gizi ibu selama hamil meningkat karena selain diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan gizi ibu, juga diperlukan untuk janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada ibu hamil setiap trimester berbeda, hal
ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan
ibu.
Beberapa zat gizi yang diketahui meningkat kebutuhannya selama
kehamilan adalah zat besi, vitamin C, vitamin A, dan protein. Salah satu
pangan yang memiliki kandungan zat besi yang baik untuk ibu hamil adalah
daun kelor (Moringa oleifera). Pada saat hamil ibu harus makan makanan
yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan
yang mahal antara lain :
a) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori
yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan ini merupakan faktor
predisposisi atas terjadinya preeklamsia. Total pertambahan berat badan
sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama kehamilan. tergantung dari
berat badan sebelum hamil. Menurut angka kecakupan Gizi (AKG) tahun
2013, penambahan kebutuhan energy per hari bagi ibu hamil pada

17
trimester I adalah 180 kkal, trimester II dan III masing-masing 300 kkal
(Kementrian, 2014).
b) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari.
Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, hewani.
Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia dan
edema. Hampir 70% protein digunakan untuk perumbuhan janin yang
dikandungnya. Pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan sebesar sel
samapai tubuh janin mencapai kurang dari 3.5 kg, protein juga digunakan
untuk pembentukan plasenta.
c) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka.
Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yoghurt, dan
kalsium karbonat.
d) Zat besi
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 300 mg per hari
terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian
besi per minggu telah cukup. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Anemia karena kekurangan zat
besi masih banyak terjadi di Negara berkembang. Kebutuhan akan zat besi
pada perempuan hamil meningkat 200-300% .oleh karena itu pemberian
suplemen zat besi sangat diperlukan. Pemberian dilakukan selama
trimester II dan III.
e) Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram per
hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik
pada ibu hamil, dan juga BBLR, ablasio plasenta serta defect neural tube.
Jenis makanan yang mengandung asam folat yakni ragi, brokoli, sayuran
hijau, asparagus dan kacang- kacangan.

18
D. TINJAUAN UMUM TENTANG ANEMIA
1. Defenisi Anemia Secara Umum
Anemia menurut beberapa sumber di defenisikan sebagai berikut :
Menurut Nataional institute of health ( NIH) Amerika 2011 menyatakan
bahwa anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah
yang cukup. Anemia adalah suatu keadaan di mana hemoglobin dalam darah
kurang dari 11 gr%. Anemia adalah jumlah hemoglobin dalam darah kurang
dari 12 gr/100 ml. Anemia di definisikan sebagai kosentrasi hemoglobin yang
rendah dalam darah ( WHO, 2015 ).
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi
ketika kadar sel darah merah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini
dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung
hemoglobinyang membawa oksigen kejaringan tubuh, anemia dapat
menyebabkan berbagai komplikasi termasuk kelelahan dan stress paada
organ tubuh. Anemia sebenarnya adalah sebuah tanda dari proses penyakit
bukan penyakit itu sendiri

2. Defenisi Anemia Dalam Kehamilan


Anemia dalam kehamilan anemia yang terjadi pada ibu hamil di mana
kondisi seorang ibu hamil dengan kadar hemoglobin ( Hb) dalam darahnya
kurang dari 11 gr/dl sebagai akibat ketidakmampuan jaringan membentuk sel
darah merah( erythtopoetic ) dalam produksinya untuk mempertahankan
konsentrasi Hb pada tingkat normal.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dengan kadar hemoglobin di
bawah
11 gr % pada trimester I dan 3 atau kadar kurang dari 10,5 gr 5 pada
trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak
hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2. Darah bertambah
banyak dalam kehamilan yang tidak di imbangi dengan jumlah plasma
menyebabkan pengenceran darah. Plasma 30 %, sel darah 18 % dan
hemglobin 19 %. Pengenceran darah di anggap sebagai peyesuaian diri

19
secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita, pertama-
tama pengenceran itu meringakan beban jantung yang harus bekerja lebih
berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia cardiac output
menigkat
3. Fisiologis Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia defensia Fe di sebabkan oleh beberapa hal antara lain
hypervolemia yang terjadi saat kehamilan. Pada wanita hamil saat volume
darah meningkat 1,5 liter. Peningkatan volume tersebut terutama terjadi
peningkatan plasma bukan peningkatan jumlah sel eritrosit. Walaupun ada
peningkatan jumlah eritrosit dalam sirkulasi yaitu 450 ml atau 33 % tetapi
tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma sehingga terjadi
hemodilusi. Pada awalnya volume plasma meningkat pesat dari usia gestasi
6 minggu, kemudian laju peningkatan melambat. Sementara eritrosit mulai
meningkat pada trismerter kedua dan lajunya memuncak pada trimester
ketiga.
Hipervolemia yang di induksi oleh kehamilan mempunyai beberapa
fungsi penting antara lain: mengisi ruang vaskuler di uterus, jaringan
pembuluh di payudara, otot, ginjal, dan kulit. Hipervolemia juga mengurangi
efek pengeluaran hemoglobin pada persalinan. Penurunan kekentalan darah
memperkecil resistensi terhadap aliran sehingga kerja jantung untuk
mendorong darah menjadi lebih ringan.
Faktor lain dari penyebab defensiasi FE adalah meningkatnya
kebutuhan FE ibu hamil. Kebutuhan ibu hamil akan zat besi sebesar 900
mgr FE, pada trimester dua ( puncaknya usia kehamilan 32 mg sampai 34
mg ) akan terjadi hemodilusi ( pengenceran darah) pada ibu hamil sehingga
hemoglobin akan mengalami penurunan, mengakibatkan anemia kehamilan
fisislogis.

4. Patologis Anemia Dalam Kehamilan


Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum

20
tulang terjadi akibat kekurangan nutrisi, atau penyakit kronis lainnya atau
akibat penyebab yang tidak di ketahui, sel darah merah dapat hilang melalui
perdarahan atau hemolysis. Masalah dapat akibat efek sel darah merah yang
tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa
factor di luar sel darah merah yang menyebabkan obtruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping prosses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosif akan
masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan sel darah merahatau hemilisis
segrea di resplesikan dengan meningkatkan bilirubin plasma yang
konsenstrasi normalnya 1 mg/dg atau kurang dan kadar 1, 5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera ( Braiwan 2014)

5. Klasifikasi Anemia pada Kehamilan


Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan
yang umumnya di lakukan untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan darah
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III Klasifikasi
anemia dalam kehamilan yaitu :
a. Anemia defisiensi besi
Anemia dalam kehamilan yang sering di jumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat di sebabkan karena kurang
masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan reabsopsi,
gangguan pencernaan atau karena terlampau banyaknya besi yang keluar
dari badan misalnya pada perdarahan. Menurut Ani ( 2016 ) anemia gizi
besi dapat terjadi karena : kandungan zat besi dari maknan yang di
konsumsi tidak mencukupi kebutuhan, makanan yang kaya akan
kandungan zat besi adalah makanan yang berasal dari hewani ( ikan ,
daging, hati dan ayam) serta makanan yang berasal dari nabati ( sayuran
berwarna hijau tua)
b. Anemia Megalosblastik
Anemia dalam kehamilan yang di sebabkan karena defisiensi asam

21
folik, jarangsekali karena defisisensi B12. Hal itu erat kaitannya dengan
defisisensi makanan.
c. Anemia Hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang di karenakan sumsum tulang kurang
mampu membuat sel –sel darah baru.
d. Anemia Hemolitik
Anemia yang di sebabkan karena penghancuran sel darah merah yang
berlangsunglebih cepat dari pada pembuatannnya.
Klasifikasi Anemia menurut Manuaba yaitu :
a) Tidak Anemia : Hb 11 gr%.
b) Anemia Ringan : Hb 9-10 gr %.
c) Anemia Sedang : Hb 7-8 gr %.
d) Anemia berat : Hb < 7 gr %

6. Tanda Dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil


Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama kehamilan mengakibatkan
suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan
tanda dan gejala. Gejala umum anemia sering disebut sindrom anemia atau
anemic syndrome. Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada
semua jenis anemia. Gejala-gejala tersebut di golongkan menurut organ tubuh
antara lain:
a) Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun,
serta rambut tipis dan halus.
b) Sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak napas
saat beraktivitas, angina pectoris dan gagal jantung karena tubuh
memerlukna lebih banyak oksuigen sehingga tubuh mengkompesasi
dengan cara mempercepat pernapasan
c) Sistem saraf : sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-
kunang, kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada
ekstremitas pusing yang merupakan kompensasi otak akibat kekurangan
oksigen yang menyebabkan daya angkut hemoglobin berkurang

22
d) Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun.
Tanda bila anemia deiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis. Tanda anemia defisiensi asam folat: lidah merah (buffy
tongue). Tanda anemia hemolitik: ikterus dan hepatosplenomegali dan
bila anemia aplastik: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda
infeksi.
Anemia yang terjadi dalam waktu yang lama dapat di lihat dari gejala
berupa
(a) Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
antara lain letargi, nafas pendek atau sesak, terutama saat
beraktfitas, kepala terasa ringan, palpitasi, pucat, kekebalan tubuh
menurun.
(b) Tanda anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
Pucat pada membran mukosa (mulut, konjungtiva, kuku), sirkulasi
hiperdinamik seperti takikardi, pulse menghilang, aliran murmur
sistolik, gagal jantung, pendarahan retina.

7. Factor- factor Penyebab anemia pada ibu hamil


Ada beberapa factor penyebab terjadinya anemia defesiensi besi yaitu :
1. Faktor dasar antara lain :
(a) Sosial ekonomi : tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil .
(b) Pengetahuan : tingkat pengetahuan ibu akan mempengaruhi
perilakunya dalam mencegah terjadinya anemia.
(c) Pendidikan : pendidkan yang baik akan memepermudah untuk
mengadopsi pengetahuan tentang kesehatannya, rendahnya tingkat
pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya
menangani masalag gizi dan kesehatan keluarga.
2. Factor tidak langsung :
(a) Kunjungan antanatal care ( ANC) : ANC adalah pengawasan sebelum
persalinanterutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

23
rahim.
(b) Umur ibu : semakin muda dan semakin tua seorang ibu hamil akan
berepengaruh terhadap kebutuhan gizi yang di perlukan. Umur muda
kurang dari 20 tahun perlu tambahan gizi yang banyak karena selain
di gunakan untuk pertumbuhan dan perekembangan dirinya dengan
janin yang sedang di kandungnya, sedangkan pada umur di atas 30
tahun perlu energy yang besar juga karena fungsi organ yang
semakin lemah dan di haruskna untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energy yang cukup guna mendukung
kehamilan yang sedang berlangsung.
(c) Aktifitas fisik : merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan
gerakan dan mengeluarkan energy. Kegiana fisik memnggunkan lebih
banyak energy daripada hanya beristirahat. Aktifitas fisik juga adalah
gerakan yang di lakukanolrh otot dan sisitem penunjangnya, otot
membutuhkan energidi luar metobilisme untuk mengantarkan zat-zat
gizi dan oksigen keseluruh tubuh serta mengeluarkan sisa-sisa dari
tubuh selama melakukan aktifiras fisi. Jumlah energy yang di
butuhkan bergntung pada berapa banyak otot yang bergerak, berapa
lama dan berapa berat pekerjaan yang di lakukan.
c) Factor penyebab langsung :
(a) Ketaatan mengkonsumsi tablet Fe : tablet Fe untuk menanggulangi
anemia gizi besi yang di berikan kepada ibu hamil. Dalam
penelitian oleh Dian Ramawati, dkk ( 2008 ) menyatakan factor-
faktor yang mempengaruhi keptuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi yakni : Perilaku petugas kesehatan
dimana kepatuhan dapat lebih di tingkatkan apabila tenaga
kesehatan mampu dan KIE tentang gizi khususnya tentang
manafaat tablet besi, Kerjasama dukun, kader dalam memonitorin
tablet besi yang di konsumsi oleh ibu hamil. Ibu hamil dengan
gangguan sistem pencernaan seperti mual,muntah. Tablet Fe yang
berbau amis dan menyebabkan BAB kehitam-hitaman.

24
(b) Jarak kehamilan : ibu yang sering melahirkan bila jaraknya kurang
dari 2 tahun akan beresiko mengalami anemia….
(c) Paritas : kelahiran setelah gestasi 20 minggu tanpa
memeperhatikan apakah bayi lahir hidup atau mati. Paritas ibu
merupakan frekuensi ibu melahirkan anak hidup ataupun mati
(d) Penyakit infeksi : beberapa penyakit infeksi yang memperbesar
risiko anemia antara lain :TBC, cacingan, malaria karena
menyebabkan terjadinya peningkatan pengahncuran sel darah
merah dan terganggunya eritrosit. Cacingan jarang sekali
menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat
memepengaruhi kualitas penederitanya karena dapat menyebabkan
malnutruisi dan mengakibatkan anemia defesiensi besi, malaria
dapat mengakibatkan anaemia.
(e) Status gizi : anemia gizi disebakan oleh kekurangan zat gizi
yang berperan dalam pembentukan hemoglobin baik karena
kekurangan konsumsi atau kreana ganggungan absorsip. Zat gizi
yzng bersangkutab adalah zat besi, protein, piridoksin atau
vitamnin B 6, yang berperan sebagai katalisator dalam sistesis hem
di dalam molekul hemoglobin, vitamin c yang mempengaruhi
absorsip dan pelepasan besi dari transferin kedalam jaringan tubuh
dan vitamin E yang mempergaruhi membran sel darah merah
Anemia terjadi karena produksi sel-sel darah merah tidak
memcukupi yang di sebabkan oleh factor konsumsi zat besi,
khususnya zat besi. Selian itu penyebab anemia defeisiensi besi
pengaruh oleh kebutuhan tubuh yang meningkat akibat mengidap
penyait kronis, kehilangan darah kaerna menstruasi dan infeksi
parasite atau cacing .
Anemia defisien zat besi pada wanita biasanya di sebabkan
penurun asupan atau absorsip zat besi termasuk defisiensi zat besi
dan gangguan gastrointestinal seperti diare atau hiperermesis.
Keburuhan yang berleihan misalnya pada ibu yang sering

25
mengalami kehamilan, atau yang kehamilan kembar. Penyakit
kronis terutama saluran perkemihan. Perdarahan akut atau kronis
contohnya menoragia, perdarahan hemoroid, perdarahan ante
partum atau post partum.
Hal- hal yang perlu di perhatikan dalam nutrisi :
a) Kecukupan besi dalam tubuh
Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin sehingga anemia
gizi besi akan menyebabkan terbentunya sel darah merah yang
lebih keci dan kandungan hemoglobin yang rendah besi juga
merupkan mikronutrien essensia dalam memproduksi
hemoglobin yang berfungsi mengantar oksegen dari paru-
paru ke jarinagn tubuh, untuk di ekskresikan ke dalam udara
pernapasan, sitokrom dan komponen lain pada sisitem enzim
pernapasan sperti sitokrom oksidase dan peroksidase. Besi
berperan dalam sisitesis hemoglobin dalam sel darah merah
dan myoglobin dal sel otot. Kandungan kurang lebih di simpan
sebagai ferritin di dala hati, hemosiderin di dalam limpa dan
sumsum tulang
b) Metabolism besi dalam tubuh
Besi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat
berjumlah lebih dari 4 gram, besi tersebuat berada di dalam
sel-sel darah merah atau hemoglobin sebanyak lebih dari 2,5
g, myoglogin sebnyak 150 mg, hati, limpa dan sumsum tulang
lebih dari 200-1500 mg.dua bagian besi dalam tubuh yaiti
bagian fungsioanl yang di pakai untuk keperluan metabolikdan
bagian yang merupakan cadangan. Hemoglobin, myoglobin,
sitokrom serta enzim hem adalah bentuk besi fungsional dan
berjumlah anatara 25-55 mg/kg BB, sedamgkan besi cadangan
apabila di butuhkan untuk fungsi fifiologis dan jumlahnya 5-
25 mg/ bb. Ferritin dan hemosi derin adalah bentuk besi
cadanagan yang biasanya trdapat dalam hati,limpa dan

26
sumsum tulang. Metabolism besi dalam tubuh terdiri dari
proses absorpsi, pengangkutan pemanfaatan, penyimpanan
dan pengeluaran
c) Asupan makanan
Asupan karbihidrat, protein, dan lemak berlebihan akan di
simpan sebagai glikogen jumlah terbatas dan sisanya lemak,
protein akan di bentuk sebagai protein tubuh dan sisanya
lemak akan di simpan sebagai lemak.
d) Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari hari baik
kualitatif maupun kuantitaf. Secata alamiah mkanan di olah
dalam tubuh melalui alat- alat pencernaan mulai dari mulut
sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung
sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung
kosong antara 3-4 jam, maka jadwal makan ini pun
menyesuaikan dengan kosongnya lambung

8. Dampak Anemia Pada ibu hamil


Dampak anemia pada ibu hamil yaitu :
a. Dampak Pada kehamilan dan persalinan
Setiap tahapan kehamilan ,seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat gisi yang berbeda dan di sesuaikan dengan kondisi
tubuh dan perkembangan janin. Tambahan makanan ibu hamil dapat di
berikan dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas maknann ibu
hamil sehari-hari. Apabila makanan selama hamil tidak terpenuhi makan
dapat mengakibatkan gangguan akibatnya dapat menyebabkan risiko dan
komplikasi antara lain keguguran, lahir sebelum waktu, berat badan lahir
rendah, perdarahan sebelum dan setelah persalinan bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan anak
b. Dampak pada masa nifas
Jika ibu hamil dengan anemia tidak di tangani denga baik maka akan

27
berlanjut pada masa nifas dengan status anemia yang akan berdampak
menurunkan daya tahan tubuh, mudah terkena infeksi, mudah stress,
produksi asi yang kurang
c. Dampak bagi janin antara lain :
Pertumbuhan janin yang baik di perlukan zat-zat makanan yang adekuat di
mana peranan placenta besar dalam transfer zat makanan tersebut. Suplai
zat makanan ke janin yang sedang tunbuh tergantung pada jumlah darah
ibu yang mengalir melalui placenta dan zat-zat makanan yang di angkut.
Gangguan suplai makanan dari ibu mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan masalah antara lain : abortus, terjadi
kematian intra uterin, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir
rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan , bayi mudah
terjadi infeksi , inteligensia rendah
9. Cara Mencegah dan mengobati Anemia
Menurut Irianto ( 2014) cara mencegah dan mengobati anemia antara lain :
Anemia dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang dengan asupan zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. Zat besi dapat di peroleh dengan cara mengkonsumsi daging terutama
daging merah seperti daging sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran
dan buah-buahan berwarna hijau.

E. PENGARUH BUAH ALPUKAT TERHADAP PENINGKATAN


HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL ANEMIA
Sebagai buah dengan kandungan asam lemak jenuh tunggal atawa
monounsaturated fat acids, manfaat alpukat sudah tak diragukan lagi. Selain
bergizi, alpukat juga merupakan yang memiliki rasa lezat.
Buah dengan nama lain avocado ini kerap di jadikan salah satu menu diet
bagi mereka yang tengah berupaya menurunkan berat badan.Alpukat sangat
bergizi dan mengandung berbagai macam nutrisi, termasuk 20 vitamin dan
mineral yang berbeda. Manfaat buah alpukat untuk ibu hamil juga terbilang
lengkap.

28
Manfaat dari buaha lpukatantara lain mengandung folat, vitamin K,
vitamin C, kalium, vitamin B5, vitamin B6, vitamin E, magnesium, mangan,
fosfor, vitamin B1, dan kaya serat.
Kandungan potassium lebih tinggi dari pisang, Pisang selama ini jadi
buah yang dikenal dengan kandungan tinggi potasium. Namun rupanya, daging
buah alpukat justru memiliki kandungan potassium lebih tinggi.
Potasium merupakan senyawa yang berguna untuk menurunkan tekanan
darah yang jadi sebab dari penyakit serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Alpukat adalah makanan berlemak tinggi, dengan 77% kalori di dalamnya
berasaldari lemak, menjadikannya salah satu makanan nabati paling berlemak
yang ada.
Tapi alpukat tidak hanya mengandung lemak. Mayoritas lemak dalam
alpukat adalah asam oleat atau asam lemak tak jenuh tunggal yang juga jadi
komponen utama minyak zaitun, minyak untuk berbagai jenis pengobatan
penyakit.
Serat adalah nutrisi lain yang relatif kaya pada daging alpukat. Daging
alpukat yang kaya serat tidak mudah di cerna dalam tubuh.
Mengonsumsi alpukat berkontribusi pada penurunan berat badan,
mengurangi lonjakan gula darah, dan mengurangi risiko penyakit lain yang
terkait dengan kandungan gula darah.Memakan buah alpukat dapat
menurunkan kadar kolesterol seperti LDL dan tringliserida. Kolesterol jahat
sendiri selama ini jadi penyebab utama penyakit jantung yang
merupakanpenyakit paling mematikan di dunia.
Selain itu, manfaat buah alpukat untuk dapat meningkatkan kadar
kolesterol baik atau HDL hingga 11%.
Pada kehamilan normal peningkatan sekresi dari berbagai macam
hormone selama masa kehamilan, termasuk tiroksin, adreno kortikal dan
hormonseks, maka laju metabolisme basal pada wanita hamil meningkat
sekitar 15% selama mendekati masa akhir dari kehamilan sehingga kebutuhan
system respirasi meningkat dan oksigen meningkat 15-20%, diafragma
terdorong keatas, hiperventilasi pernapasan dangkal (20-24x/menit)

29
mengakibatkan penurunan kompliansi dada, volume residu, dan kapasitas paru
serta terjadinya peningkatan volume tidal. Proses pembentukan eritrosit yang
disebut sebagai eritropoiesis merupakan proses yang diregulasi ketat melalui
kendali umpan balik.
Pembentukan eritrosit dihambat oleh kadar hemoglobin diatas normal dan
dirangsang oleh keadaan anemia dan hipoksia. Eritropoiesis pada masa awal
janin terjadi dalam yolk sac, pada bulan kedua kehamilan eritropoiesis
berpindah ke liver dan saat bayi lahir eritropoiesis di liver berhenti dan pusat
pembentukan eritrosit berpindah ke sumsum tulang. (Williams, 2011).
Proses eritropoiesisdiatur oleh glikoprotein bernama eritroprotein yang
diproduksi ginjal (85%) dan hati (15%). Pada janin dan neonates pembentukan
eritroprotein berpusat pada hatisebelumdiambilalih oleh ginjal. Eritropoietin
bersikulasi di darah dan menunjukkan peningkatan menetap pada penderita
anemia, regulasi kadar eritropoiet ini berhubungan eksklusif dengan keadaan
hipoksia. Sistem regulasi berkaitan erat dengan factor transkripsi yang dinamai
hypoxia induced faktor-1 (HIF-1) yang berkaitan dengan proses
aktivasitranskripsi gen eritropoietin. HIF-1 termasuk dalam system detector
kadar oksigen yang tersebar luas di tubuh dengan efek relative luas (misalnya
:vasculogenesis meningkatkan reuptake glukosa, dll), namun perannya dalam
regulasi eritropoiesishanya ditemui pada ginjal, dan hati (Williams, 2011).
Oleh karena itu, selama kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan
inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan yang secaralangsung juga
mempengaruhi suplai oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) keja janin
sehingga dapat menyababkan ibu hamil anemia. Anemia kurang besi dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: kurangnya mengkonsumsi sumber
makanan hewani sebagai salah satu sumber zat besi yang mudah di serap( heme
iron), sedangkan sumber zat besi yang tinggi sulit diserap sehingga dibutuhkan
lebih besar untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam seharinya, bisa juga
disebabkan karena kekurangan zat besi seperti, protein dan vitamin C
(Adriyana, 2010).

30
F. KERANGKA TEORI

Faktor penyebab langsung yang INPUT Factor penyebab tidak


mempengaruh kadar hemoglobin : langsung yang
Ibu hamil anemia mempengaruhi kadar
Ketaatan minum Fe hemoglobin :
Paritas
Jarak kehamilan, 1. ANC,
Penyakit infeksi 2. Umur ibu.
3. Sosial ekonomi
5. 4. Aktifitas fisik
5. Pendidikan

PROSES
Mengkonsumsi daun
kelor dan kacang hijau

Daun kelor Kacang Hijau

zat besi (Fe) 28,2 mg, kalsium (Ca) kalori(kal) 323, protein ( g) 22, lemak ( g)
2003,0 mg dan vitamin A 16, 3 mg kaya 1,5, karbohidrat ( g) 56,8, kalsium ( mg)
β karoten, protein, vitamin A, C, D, E, K 223, zat besi ( mg) 7,5.fosfor ( mg) 319,
dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam vitamin A (SI) 157, vitamin B ( mg) 0,46,
pantotenat, biotin, vitamin B6, B12 dan vitamin C ( mg) 10, dan air ( g) 15,5
folat).

OUTCOME
OUTPUT Hemoglobin Turun/tetap
Hemoglobin Naik Peningkatan kadar
hemoglobin

Anemia tidak ada


Anemia tetap ada

AKI dan AKB tidak ada


AKI dan ABK Tetap
atau Meningkat

Keterangan :
: Diteliti
...................... : Tidak di teliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep : “ Efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan


kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas Ambal-ambil, kabupaten
Pasuruan”

31
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan ( Sugiyono, 2018 )
H1 artinya : Buah alpukat efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada
ibu hamil di Puskesmas Ambal-ambil tahun 2021.

32
BAB III
METODE PENELITIAN

A. DESAINE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan Quase Experimental, Quase Experimental
adalahmemiliki kelompok perlakuan, pengukuran dampak. Pendekatan yang di
gunakan yaitu Two group Pre Post Test Design yakni rancangan eksperiment
yang dilakukan pada dua kelompok perlakuan. Metode penelitian ini dilakukan
pengukuran sebelum dan sesudah di berikan perlakukan pada kelompok.

B. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja adalah pertahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah,
mulai dari penetapan populasi, sampel sampai penyajian hasil

Populasi
Seluruh ibu hamil trimester II yang ada di
Puskesmas Ambal-ambil
Purposive

Sampel

Ibu hamil yang memenuhi kriteria inkubasi


dan ekslusi Variabel
dependen

Pemeriksaan HB setelah di
beri perlakuan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja “ Efektivitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil di puskesmas Ambal-ambil, Kabupaten
Pasuruan”

33
C. POPULASI, SAMPEL, SAMPLING
1. Populasi (N)
Dalam penelitian ini populasinya adalah Seluruh Ibu Hamil trimester II
yangperiksa ke Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan
2. Sampel
Sugiyono (2017) menyatakan sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh suatu populasi. Dalam penelitian ini
sampelnya adalah ibu hamil dengan jumlah 22 orang. Dalam penelitian ini
sampelnya adalah Sampel yang di ambil ibu hamil yang memenuhi kriteria
Inklusi dan eksklusi sebanyak 22 orang ibu hamil.
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria di mana subyek penelitian dapat
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Setiadi,
2016). Kriteria inklusi penelitian ini yaitu:
a) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester 2 yang terdaftar di
Puskesmas Ambal-ambil
b) Ibu hamil yang tidak sedang sakit atau yang memiliki penyakit
penyertadan yang tidak memiliki riwayat alergi makanan.
c) Ibu hamil dengan Hb 9-10 gr/dl
d) Ibu hamil dengan kehamilan tunggal
e) Ibu hamil yang bersedia untuk di cek ulang Hb
f) Mempunyai Hp dengan No HP yang bisa di hubungi
g) Ibu hamil yang dapat membaca dan menulis
h) Ibu hamil yang dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia
menjadiresponden.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak
dapatmewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian(Setiadi, 2016). Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu:
a) Ibu hamil yang sedang mengalami suatu penyakit atau memiliki
riwayat penyakit menahun seperti hipertensi, jantung, Diabetes,

34
malaria.
b) Ibu hamil yang memiliki riwayat alergi terhadap makanan.
c) Ibu hamil yang dengan Hb normal.
d) Ibu hamil dengan kehamilan gamely.
e) Ibu hamil yang tidak bersedia cek ulang Hb.
f) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.
g) Mengundurkan diri pada saat penelitian berlangsung
3. Tehnik Sampling
Tehnik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria.

D. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment. Rancangan sasaran
akan dibagi menjadi 2 yaitu 2 kelompok yang diberikan intervensi. Tiap
kelompok intervensi atau perlakuan masing-masing berjumlah 11 orang,
kelompok kemudian diberikan intervensi dengan mengkonsumsi daun kelor dan
kacang hijau selama 10 hari, Setelah 10 hari akan dilakukan pemeriksaan ulang
kadar hemoglogin pada ke 2 kelompok tersebut
O1 Xa O2 O1 Xb O2 O1 …. O2

E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2018)
1. Variabel Bebas ( Indenpenden variabel)
Varibel bebas (Independen variabel) merupakan variabel yang mempergaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbunya variabel dependen atau terikat
berikutnya. Adapun variabel Independent pada penelitian ini adalah : Variabel
X1 adalah buah alpukat
2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel )
Variabel terikat ( Dependent Variabel ) adalah variabel yang di pengaruhi

35
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel
Dependen dalam penelitian ini adalah adalah peningkatan kadar hemoglobin.
Dengan menggunakan skala data Nominal

F. DEFINISI OPERASIONAL
Defenisi operasional variabel adalah uraian batasan variaebel yang di maksud atau
tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan ( Notoatmodjo, 2018)
Parameter/ Alat Skal a
Variabel Definisi Operasional Kategori
Indikator Ukur Data
Indenpenden a. Buah alpukat Efektifitas 200 SOP
terdiri dari : merupakan sejenis gram buah
1.Buah tumbuhan dari alpukat yang
alpukat moringa yang berikan 1 kali
memiliki kandungan perhari selama
vitamin C, 10 hari
kalsium,kalium,prote
in, dan zat besi yang
berperan penting
untuk menjaga
kesehatan selama
kehamilan dan juga
di percaya mampu
meningkatkan
perkembangan otak
janin dalam
kandungan, serta zat
besi dalam buah
alpukat dapat
membantu mencegah
anemia pada ibu
hamil

36
Variabel Menurut Saifudin 2006, Kadar HB SOP Nomi HB
Dependen kebutuhan kebutuhan normal pada ibu Dan nal =…..
: ibu hamil selama hamil trimerster lemb gr %
peningkat an kehamilan ialah 800 mg II ar
kadar besi, diantaranya 300 adalah 9,7 – obser
hemoglob in mg untuk janin plasenta 14,8 gr% vasi
perancu dan 500 mg untuk ibu
dengan demikian ibu
membutuhkan tambahan
2-3 mg besi perhari.
Sedang kan menurut
Jordan 2004 ibu hamil
sejak usia kehamilan 20
minggu memerlukan zat
besi 65 mg perhari.
Kadar hemoglobin ibu
hamil yang rendah
merupakan masalah
kesehatan yang sering
terjadi yang melibatkan
ibu. Kadar Hemoglobin
yaitu merupakan
senyawa pembawa
oksigen pada sel darah
merah yang berfungsi
mengikat serat dan
mengangkut oksigen dari
paru-paru

37
G. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu proses penarikan
kesimpulandari data yang telah di kumpulkan. Jika tanpa adanya suatu data
maka hasil penelitian tidak akan terwujud.Sumber data dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu :
1. Data primer di sebut juga data tangan pertama. Data primer adalah jenis
datayang langsung diperoleh peneliti dari responden
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber atau orang
laindan bukan dari responden
H. BAHAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan bahan dan instrument :
a. Bahan
Bahan yang di gunakan antara lain : Buku, polpoin,
timbangan digital dan bahan habis pakai buah alpukat
b. Instrumen
Instrumen adalah alat bantu yang di gunakan oleh peneliti
ketika mengumpulkan data dengan tujuan agar peneliti
sistematis dan mudah melakukan penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan Instrumen penelitian berupa :
lembar observasi dan SOP
I. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
a. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini di lakukan dari pada bulan Juli- Agustus tahun 2021
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Ambal-
ambil, Kabupaten Pasuruan.
J. PROSEDUR PELAKSANAN
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan penelitian
pengumpulan karateritis subjek yang di perlukan dalam suatu penelitian (
Nursalam,2016). Prosedur pengambilan data penetilian ini adalah :
1) Setelah judul di setujui oleh Litbang dan Pembimbing.

38
2) Peneliti menyusulkan surat ijin penelitian dari kampus Institut Ilmu
Kesehatan (IIK) Strada Indonesia yang ditujukan ke tempat penelitian
selanjutnya peneliti membawa surat balasan penelitian proses
pengumpulan data
3) Setelah mendapatkan surat ijin penelitian dari kampus Institut Ilmu
Kesehatan (IIK) Strada Indonesia untuk melakukan ijin pengambilan data
dan penelitian
4) Menyerahkan surat ijin penelitian dari kampus Institut Ilmu Kesehatan
(IIK) Strada Indonesia Indonesia yang di tujukan kepada Bupati Pasuruan
Cq Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Pasuruan
5) Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasuruan Yang Di Tujukan Ke
Pada Tempat Penelitian Puskesmas Ambal-ambil Dengan Tembusan
Kepada Bupati Pasuruan Bagian Urusan Umum, Inspektur Dearah
Kabupaten Pasuruan, Kepala Dinas PKPO Kabupaten Pasuruan, Kepala
Badan Kesbangpol Kabupaten Pasuruan, Camat Kejayan
6) Mendistribusi surat tembusan kepada instansi masing-masing.
7) Mengantar surat penelitian ke Kepala Puskesmas Ambal-ambil bagian
urusankepegawai dan tata usaha
8) Setelah mendapat persetujuan Kepala Puskesmas Ambal-ambil peneliti
melanjutkan kegiatan penelitian
9) Peneliti mengambil data pada register dan status pasien dan merangkum
data-data yang telah di kumpulkan.
10) Peneliti menghubungi responden yang memenuhi kriteria insklusi dan
eksklusi untuk bertemu dan sosilisasi kegiatan yang akan di lakukan oleh
peneliti.
11) Responden bersedia untuk melakukan pertemuan
12) Peneliti datang ketempat pertemuan dan memberikan penjelasan mengenai
maksud dan tujuan peneliti kepada responden yang akan di teliti
13) Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden ( informed

39
consent)kepada calon responden
14) Memberikan kesempatan kepada responden untuk memilih dan di
tempatkanpada kelompok intervensi
15) Memberikan kesempatan pada responden yang bersedia untuk mengikuti
penelitian dengan menanda tangani lembaran persetujuan menjadi
responden
16) Peneliti memulai penelitian selama 10 hari dengan langkah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan buah alpukat untuk dikelola
b. Setelah menu di siapkan sesuai SOP
c. Kemudian distribusi buah alpukat kepada responden untuk di
konsumsi pada jam 10.00-11.00 WIT
d. Kegiatan ini di lakukan tiap hari selama 10 hari
17) Setelah selesai penelitian lapor kepada kepala puskesmas Ambal-ambil
dan mengambil surat pengembalian ke Bupati Pasuruan Cq Kepala Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Pasuruan.
18) Mengantar surat mengembalian ke kantor Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
19) Pengolahan data dan penyusunan skripsi
20) Konsultasi skripsi

K. CARA ANALISIS DATA


Analisis data di lakukan untuk mendeskripsikan, menghubungkan dan
menginterprestasikan suatu data penelitian ( Notoatmodjo, 2018). Data yang
di dapatkan dari setiap responden selanjutnya di hitung secara kuantitatif
berdasarkan skor perolehan masing-masing responden.
a. Pengolahan data
Setelah mendapatkan data yang di perlukan selanjutnya masuk dalam
proses pengolahan data.
b. Editing atau penyuntingan data

40
Hasil yang di perolah perlu di edit terlebih dahulu. Secara umuum
editing adalah kegiatan mengecek dan perbaiki isian formulir atau
lembaran observasi
c. Coding
Setelah semua lembaran observasi di edit selanjutnya di lakukan
pengkodean yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan, cara ini berguna dalam memasukkan data.
Pengelompokan data serta pemberian kode atau nilai pada langkah ini
untuk mempermudah dalam memasukkan data dan analisis data
d. Processing data atau Data Entry
Yakni langkah –langkah dari masing-masingresponden yang dalam
bentuk kode di masukan kedalam program atau software computer.
Software computer dapat melakukan entry data dengan menggunkan
program computer IBM SPSS Statistics (Notoatmodjo,2018 )
e. Pembersihan Data atau Cleanning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di masukkan,
di lakukan apabila terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu
dengan melihat distribusi frekuensi dari variable yang di teliti(
Notoatmodjo, 2018)
f. Tabulating
Yaitu membuat table-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian

L. ETIKA PENELITIAN
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden) yang berikan
kepada responden di sebelum melakukan penelitian dengan memberikan
lembarpersetujuan untuk di baca dengan teliti dan memahami isi lembaran
serta menandatangani jika responden setuju dan bersedia mengikuti
kegiatanpenelitian( Notoatmodjo, 2018)
2. Anonymity (tanpa nama)
Prinsip ini di lakukan dengan cara tidak mencantumkan nama responden
pada hasil penelitian ( Notoatmodjo, 2018)

41
3. Confidentility ( kerahasiaan )
Prinsip ini dilakukan dengan tidak mengemukakan identitas dan seluruh
data atau informasi yang terkait dengan responden kepada siapapun.
Peneliti menyimpan data di tempat yang aman dan tidak terbaca oleh orang
lain. Setelahpenelitian selesai di lakukan maka peneliti akan memusnakan
seluruh informasi( Notoatmodjo,2018)

M. KETERBATASAN PENELITIAN
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
a. Penelitian di lakukan pada masa pandemi covid 19 sehingga proses
penelitian harus mematuhi protocol covid seperti maka pemakaian alat
pelindung diri seperti masker harus di patuhi baik peneliti maupun
responden
b. Pandemic covid membatasi responden dalam berinteraksi lebih lama di
luar rumah
c. Peneliti mengalami kendala dalam pendistribusian bahan makanan
kepada responden
d. Penelitian experiment membutuhkan waktu yang ekstra

42
BAB IV
HASIL

A. DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN


Puskesmas Ambal-ambil berada di wilayah kecamatan Kejayan dengan
luas Wilayah kerja sebesar 2145,47 KM2, dengan alamat Jln. Kabupaten no.38
Desa Wrati Kec. Kejayan kabupaten Pasuruan . Wilayah kerja Puskesmas
Ambal-ambil berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut : Sebelah
Timur berbatasan dengan Kecamatan Pasrepan, Sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Wonorejo, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Kraton, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tutur.
Wilayah kerja Puskesmas Ambal-ambil mencakup 8 desa binaan,
dengan rincian 1 unit puskesmas pembantu yaitu puskesmas pembantu
Klangrong, 4 unit polindes yaitu polindes Sumbersuko, Polindes Luwuk,
Polindes Oro-oro Pule, Polindes Linggo, 2 unit Poskesdes yaitu Ponkesdes
Ambal-ambil, Ponkesdes Kedemungan dalam wilayah Kecamatan Kejayan.
Puskesmas Ambal-ambil memiliki unit pelayanan yaitu pelayanan yang
di lakukan di rawat jalan dan 1 unit pelayanan panti rawat gizi. Puskemas
Ambal-ambil melayani persalinan 24 jam. Diruang bersalin terdapat 2 ruangan
yaitu 1 ruangan untuk menolong persalinan dan 1 ruangan untuk perawatan
nifas. Puskemas Ambal-ambil juga memiliki 48 posyandu bayi balita.
Tenaga kesehatan yang ada di puskemas Ambal-ambil sebagai berikut :
dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 6 orang, bidan 30 orang
dengan rincinan bidan desa 7 orang, bidan puskesmas 2 orang, tenaga gizi 1
orang, tenaga Apoteker 1 orang, asisten apoteker 1 orang, perawat gigi 1
orang, tenaga analis 1 orang, santarian 1 orang, penyuluh 2 orang, dan tenaga
umum 7 orang terdiri dari sopir ambulans 2 orang, cleaning service 1 orang,
juru masak 2 orang.
Program pokok puskesmas Ambal-ambil yaitu kesejaterahan ibu dan
anak, keluarga berencana, pelayanan kesehatan remaja, pelayanan bayi balita,
pelayanan kesehatan Usila, pemberantasan penyakit menular, pelayanan

43
imunisasi, pelayanan darurat kerena kecelakaan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, pelayanan kesehatan kerja, pelayanan kesenatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, pelayanan obat, pencatatan dan pelaporan dalam
rangka sistem informasi ( Profil Puskesmas Ambal-ambil, 2020)
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteritis responden adalah profil terhadap objek penelitian yang dapat
memberikan hasil penelitian mengenai Efektifitas buah alpukat terhadap
peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas Ambal-ambil. Dimana
untuk mengetahui ini responden di kelompokkan menurut deskripsi responden
berdasarkan umur, pekerjaan dan tingkat pendidikan.
1. Berdasarkan Umur
Tabel. 4.1.Identitas Responden Berdasarkan Umur
Umur Responden ( Tahun) Jumlah Responden Presentase ( %)
17-34 17 77,2
35-40 5 22,8
Total 22 100

Sumber : Data Primer yang sudah di olah


Berdasarkan tabel 4.1 identitas responden berdasarkan umur responden banyak
pada umur produktif sebanyak 17 orang dengan presentase 77,2 % dan responden
yang berumur 35-40 sebanyak 5 orang dengan presentasi 22,8%. Informasi
mengenai umur sangat penting untuk di ketahui karena perbedaan umur masing-
masing responden sangat berpengaruh terhadap sikap dan cara pandang.

44
2. Berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel. 4.2.Identitas Responden Berdasarkan Tingka Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Presentase ( %)
SD 6 27,3
SMP 5 22,7
SMA 10 45,5
Diploma dan Sarjana 1 4,5
TOTAL 22 100

Sumber : Data Primer yang sudah di olah


Berdasarkan tabel 4.2 menggambarkan responden yang terbanyak adalah
berpendidikan SMA sebanyak 10 orang dengan presentase 45,5 % , namun
masih ada responden yang berpendidikan SD sebanyak 6 orang dengan
presentasi 27,3
% dan SMP dengan jumlah masing-masing 5 orang dengan presentase 22,7
%. Dengan tingkat pendidikan yang berbeda menjadi pertimbangan
pengambilan kebijakan agar di dalam menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan di laksanankan dengan cara maupun bahasa yang di
gunakan di sesuaikan dengan tingkat pendidikan SMA kebawah. Tingkat
pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir, cara pandang, sikap dan
pengetahuan. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang di miliki responden
akan berpengaruh pada pengetahuan dan tingkat pengalaman.
3. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel. 4.3 .Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden Presentase ( %)
Ibu rumah tangga/ 15 68,3
petani
Wirausaha 6 27,2
Karyawan 1 4,5
Total 22 100

Sumber : Data Primer yang sudah di olah

45
Berdasarkan table 4.3 hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden
bekerja sebagai ibu rumah tangga atau petani sebanyak 15 orang dengan
presentase 68 %, wirausaha sebanyak 6 orang dengan presentase 27,2 %, dan
PNS 1 orang dengan presentase 4,5%. Dengan gambaran di atas dapat
disimpulkan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga atau petani waktu
yang di perlukan untuk mengurus dan memperhatikan pola makan selama
kehamilan akan tersita karena waktu yang ada hanya untuk menyelesaikan
pekerjaan di kebun dan di sawah.

C. KARAKTERISTIK VARIABEL
1. Kadar HB sebelum di beri dan setelah di beri buah alpukat
a. Kadar Hb sebelum di beri buah alpukat
Tabel. 4.4 Kadar HB Sebelum Mengkonsumsi Buah alpukat
Anemia Jumlah Presentase
responden %
Berat 0 0
Sedang 4 36,4
Ringan 7 63,6
Tidak 0 0
anemia
Total 11 100

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa sebelum mengkonsumsi buah alpukat


terdapat responden yang mengalami kategori anemia sedang sebanyak 4
orang dengan presentase 36,4 %, anemia ringan sebanyak 7 orang dengan
presentase 63,6%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
berada pada anemia ringan dengan jumlah 7 orang.

46
b. Kadar HB setelah Diberikan buah alpukat
Table. 4.5. Kadar HB Setelah Mengkonsumsi Buah alpukat
Anemia Jumlah responden Presentase %
Berat 0 0
Sedang 2 18
Ringan 9 82
Tidak anemia 0 0
Total 11 100

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa setelah mengkonsumsi alpukat


terdapat 2 orang masih tetap berada pada kategori anemia sedang dengan
presentase 18 %, 9 orang pada posisi anemia ringan dengan presentase 82
% Ini menggambarkan adanya peningkatan kadar HB ibu hamil setelah
mengkonsumsi buah alpukat.
2. Case Processing Summary
a. Tabel 4.8 : Perbandingan rata-rata Hb Responden Sebelum dan
sesudah Konsumsi Buah alpukat
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
Percent
N N Percent N Percent
AKHIR * 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
AWAL

47
Report
AKHIR
AWAL N
10, 2
8,8 2
8,9 2
9,5 2
9,6 1
9,7 1
9,8 1
Total 11

Berdasarkan tabel di atas Hb responden sebelum dan sesudah


mengkonsumsi buah alpukat Hb respondens lebih banyak berada pada
nilai meannya pada angka2.

D. TABULASI SILANG ANTAR VARIABEL


1. Tabel 4.10 Uji Normalitas (N<30 Shapiro-Wilk)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
X1 PRE BUAH ,222 11 ,136 ,865 11 ,067
ALPUKAT
X1 POST BUAH ,147 11 ,200* ,944 11 ,567
ALPUKAT
Hasil Interpretasi: Karena jumlah sampel kurang dari 30, maka yang diperhatikan
adalah bagian tabel Shapiro-Wilk. Nilai signifikansi dari X1 Pre buah alpukat, X1
Post buah alpukat,. Artinya data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data
yang memenuhi syarat untuk dilanjutkan uji Paired T- test.

48
2. Tabel 4.11 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Hb Based on Mean ,655 1 42 ,423
Based on Median ,470 1 42 ,497
Based on Median and with ,470 1 40,355 ,497
adjusted df
Based on trimmed mean ,672 1 42 ,417
Hasil Interpretasi: Nilai signifikan 0,417˃0,05 menunjukan data yang
diperolehhomogen

E. HASIL UJI STATISTIK


Uji Paired T Test merupakan uji parametric yang dapat di gunakan pada dua
datayang berpasangan karena memiliki jumlah yang sama atau berasal dari
sumber yang sama.
Tabel 4.12 Uji Statistik Paired T-test
Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error
Std. Difference Sig. (2-
Mean
Mean Deviation Lower Upper t Df tailed)
Pair 1 X1 PRE DK – X1 POST
-,3727 ,2649 ,0799 -,5507 -,1948 -4,666 10 ,001
DK
Pair 2 X2 PRE KH – X2 POST
-,2909 ,1300 ,0392 -,3783 -,2036 -7,420 10 ,000
KH
Hasil Interpretasi:
a. Nilai signifikansi X1 Pre buah alpukat dan X1 Post buah alpukat yaitu 0,000<0,05,
dengan nilai t hitung -7,420<-2,228 (t tabel). Berdasarkan hasil uji tersebut
diketahui adanya perbedaan yang signifikan antara X1 Pre buah alpukat dengan X1
Post buah alpukat sehingga menunjukan adanya pengaruh pemberian alpukat
terhadap nilai Hb pada ibu hamil.

49
BAB V
PEMBAHASAN

A. Mengidentifikasi Efektifitas Buah alpukat Terhadap Peningkatan Kadar


Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambal-ambil
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya pengaruh
mengkonsumsi buah alpukat terhadap peningkatkan kadar HB pada ibu hamil.
Hal ini di dukung oleh data pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 terlihat bahwa sebelum
dan sesudah mengkonsumsi buah alpukat terdapat responden yang mengalami
perubahandari anemia sedang sebanyak 4 orang ( 36,3 %) berubah menjadi 2
orang mengalami perubahan status anemia ringan, walau masih ada 2 orang
yang tidak mengalami perubahan status gizi namun mengalami peningkatan
HB sebanyak 0,1 gr. Dan dari 7 orang (63,6 %) yang mengalami anemia ringan
menjadi 9 orang walau tidak mengalami perubahan kategori status anemia
namun mengalami peningkatkan kadar HB yang dapat di lihat pada nilai
meannya pada angka 2 ( Tabel 4.8 ). Ini menggambarkan adanya peningkatan
kadar HB ibu hamil setelah mengkonsumsi buah alpukat.
Zat besi merupakan microelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini
terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam
sintesahemoglobin (Hb) . Jumlah total besi dalam tubuh rata-rata 4-5 gram,
lebih kurang
65 persennya dijumpai dalam bentuk hemoglobin. Sekitar 4 persennya dalam
bentuk 5 mioglobin, 1 persen dalam bentuk macam-macam senyawa heme
yang meningkatkan oksidasi intraseluler, 0,1 persen bergabung dengan
protein transferin dalam plasma darah dan 1530 persen terutama disimpan
dalam system retikuloendotelial dan sel parenkim hati, khususnya dalam
bentuk feritin (Arthur
Guyton dan John E. Hall, 2014). Daun buah alpukat biasanya digunakan
untuk mengobati nyeri saraf, nyeri lambung, menurunkan darah tinggi dan
mengobati batu ginjal. Selain buah dan daunnya, biji buah alpukat juga bisa
digunakan untuk mengurangi kadar gula dalam darah (Hariana, 2004). Bagian

50
tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan
buah segar, selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan
masyarakat Eropa digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam
berbagai masakan. Manfaat lain daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar
kometik dan anti bakteri terhadap Staphylococcus. Selain itu, daun alpukat
ditemukan memiliki khasiat anti konvulsan, penurunan kadar glukosa darah
(hipoglikemia), dan vasorelaksan (Ranade dan Padma, 2015). Flavonoid
dalam daun dan buah dari Persea americana dalam penelitian ini adalah tinggi
dan dapat digunakan untuk antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker dan anti-
hipertensi dari tanaman dan bagian-bagiannya. Alkaloid sebagai metabolit
sekunder tanaman yang penting karena dapat digunakan sebagai obat dasar
analgesik dan efek bakterisida. Sedangkan tannin sebagai astringensia dan rasa
pahit, dapat mempercepat penyembuhan luka dan selaput lender meradang
(Arukwe et al., 2012).
Meskipun demikian penelitian yang di lakukan terhadap 11
responden setelah mengkonsumsi buah alpukat terdapat ada peningkatan kadar
hemoglobin walaupun kenaikan rata-rata 0,3- 0,4. namun masih ada 2
responden yang awal mengalami anemia sedang setelah di beri perlakuan
masih mengalami anemia sedang. Ini disebabkan karakteritis responden yang
berada pada trimester II kehamilan di mana pada masa ini berisiko terjadinya
anemia secara fisiologis yang di sebabkan oleh bertambahnya darah yang
lazim disebut Hidremia atau hypervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel
darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah. Secara fisiologi, pengenceran darah ini untuk membantu
meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan

b. Menganalisis Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan Kadar


Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambal-ambil
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan pada ibu hamil dengan
perlakuan buah alpukat menunjukan nilai signifikansi X1 Pre buah alpukat dan
X1 Post buah alpukat yaitu 0,000<0,05, dengan nilai t hitung -7,420<-2,228

51
(t tabel). Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui adanya perbedaan yang
signifikan antara X1 Pre buah alpukat dan X1 Post buah alpukat sehingga
menunjukan adanya pengaruh pemberian buah alpukat terhadap nilai Hb pada
ibu hamil.
kehamilan terjadi peningkatan volume darah yag di sebut
hypervolemia yang merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan
eritrosit atau sel darah merah yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini
tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga
memberikan efek yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12% /100ml.
Dari hasil penelitian yang di lakukan pada 22 responden perlakukan
bening daun kelor dan kacang hijau selama 10 hari dapat dianalisis bahwa
kandungan gizi yang terdapat dalam buah alpukat dapat membantu
meningkatkan kadar HB pada ibu hamil jika di konsumsi secara teratur dan
sesuai aturan sehingga anemia dalam kehamilan dapat di cegah. Hal ini dapat
di lihat dengan adanya perubahan status anemia pada ibu hamil yang di berikan
perlakuan walaupun ada responden yang mengalami kenaikan HB berkisar
0,1-0,2 gr. Keadaan ini di sebabkan responden berada pada kehamilan
trimester II yang mana keadaan ini tubuh akan mengalami proses hemodilusi
fisisologis secara maksimal yaitu plasma meningkat 50 % sedangkan massa
sel darah merah hanya meningkat 20%. Anemia dalam kehamilan terjadi
karena gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang belakang. Pada
enemia defisiensi besi di pengaruhi oleh beberapa factor salah satunya yaitu
kurang mengkonsumsi sumber makanan dari bahan nabati seperti buah
berwarna hijau yang tinggi akan zat besi dan yang mudah di serap oleh tubuh.
Tubuh memerlukan porsi yang besar untuk mencukupi kebutuhan zat besi
harian.

52
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dalam menanggulangi anemia pada ibu hamil dapat di lakukan berbagai
macam cara salah satunya adalah dengan mengkonsumsi buah alpukat selama
kehamilan
1. Berdasarkan hasil mengidentifikasi efektifitas buah alpukat terhadap
peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil dapat di simpulkan ada pengaruh
buah alpukat terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil
B. SARAN
Anemia dalam kehamilan merupakan masalah yang perlu di tangan segera
karena dapat berdampak buruk pada ibu hamil maupun bayi, sehingga di
harapkankepada berbagai pihak saling bergandeng tangan untuk menanggani
masalah ini. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Saran bagi tempat penelitian
Puskesmas diharapkan mempertahankan dan meningkatkan program-
program kesehatan ibu dan anak yang sudah ada seperti kelas ibu hamil,
kelas bayi balita, dapat memprioritaskan kegitan promotif seperti
pendidikan kesehatan melalui penyuluhan, konseling dan KIE kepada ibu
hamil untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi
tablet SF, meningkatkan kerjasama tenaga kesehatan tokoh masyarakat,
lembaga terkait seperti KUA, gereja dalam upaya meningkatkan kesehatan
ibu hamil dalam membentuk konseling pranikah tentang persiapan
kehamilan yang sehat, diharapkan kepada pemegang program gizi, bikor
dapat berkerjasama untuk melakukan evaluasi dan monitoring terhadap
kegiatan pendistribusian tablet FE, dengan melakukan evaluasi tingkat
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi FE dan melakukan pemeriksaan kadar
HB pasca pemberian tablet FE, meningkatkan Peran petugas kesehatan
dengan melakukan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dalam bentuk

53
konseling dan penyuluhan kesehatan, serta peran keluarga dalam
pengawasan dan evaluasi terhadap ibu hamil dalam mengkonsumsi FE.
2. Saran bagi Institusi pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dan di jadikan bahan pustaka,
pengetahuan, dan informasi tambahan bagi institusi ilmu kesehatan ( IIK )
Strada Indonesia Kediri khususnya jurusan kebidanan mengenai efektifitas
buah alpukat terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibuhamil
3. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya
dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih
mendalam tentang efekstifitas buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil.
4. Saran Bagi Responden
Diharapkan ibu hamil dapat mengkonsumsi buah alpukat secara teratur
dan sesuai aturan karena dengan mengkonsumsi buah alpukat dapat
membantu mencegah terjadinya anemia selama kehamilan
5. Saran Bagi Masyarakat
Masyarakat khususnya ibu hamil di harapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan dengan cara lebih banyak
membaca buku tentang kesehatan terutama membaca buku KIA yang di
berikan oleh tenaga kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan karena
dalam buku KIA tersebut terdapat informasi tentang bagimana cara
memelihara dan merawat kesehatan, mendeteksi dini masalah anemi
selama kehamilan sehingga dapat menjalani persalinan, nifas yang aman.
Di harapkan proaktif mencari informasi dan bertanya pada tenaga
kesehatan tentang apa itu anemia, penyebab, dampaknya bagi ibu maupun
bayi serta cara mencegahnya . Selain itu ibu hamil diharapkan dapat
mempertahankan perilaku yang baik untuk mencegah anemia dengan cara
meminum tablet tambah darah secara teratur setiap hari satu tablet, dapat
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti buah
yang berwarna hijau seperti alpukat,bayam dan ubi . memanfaatkan

54
fasilitas kesehatan yang ada untuk memeriksakan kahamilan secara rutin
minimal sebulan sekali dan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
setiap semester kehamilan, segera mencari pertolongan pada tenaga
kesehatan jika mengalami masalah selama kehamilan. Ibu hamil dengan
kendala lain kehamilan diharapkan untuk rutin kontrol dan memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan.

55
REFERENSI

Adriani dkk, 2012, Pengantar Gizi Masyarakat, Jakarta : Kencana


Ani, 2013, Anemia Defesiensi besi masa prahamil dan hamil, Jakarta : penerbit
buku kedokteran EGC
Arisman, ( 2004). Gizi dalam daur kehiupan: buku ajar ilmu gizi. Jakarta ; penerbit
buku kedokteran.EGC
Ariyani, Y.A ( 2014). Manfaat Buah Alpukat Bagi Kesehatan
http://agehayyuki.files.wordpress/2014/12/alpukat.doc (diakses pada Senin, 16
April 2018)
Harjana, D.2016. Info Kesehatan
http://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-buah-alpukat-untuk-
kesehatan.html?m=1 (diakses pada Senin 09 April 2018)
Heni Puji Wahyuningsih, dkk ( 2016). Modul Ajar Kebidanan Praktikum Asuhan
Kebidanan Kehamilan, Jakarta
Kementerian RI ( 2014) : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Jakarta
Kementerian RI, (2018) : Buku Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan
Anemia Pada Remaja Dan Wanita Usia Subur ( WUS). Jakarta
Notoatmojdo, 2002 : Metodologi Penelitian kesehatan : Jakarta ; Rineka Cipta
Sulistyaningsih ( 2012) : Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif. Yogyakarta: Graha .Ilmu
Sugiono, 2010 . Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R Dan
D.Bandung. CV Alpabeta

56
Lampiran 1

INFORMED CONSENT

PERNYATAAN TERTULIS KESEDIAAN MENJADI


RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

Penelitian yang berjudul ; “ Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan Kadar


Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambal-ambil Kabupaten Pasuruan Tahun
2021”.
1. Perlakuan yang akan diterapkan pada subjek ; experimental.
2. Manfaat ikut sebagai subjek penelitian ; sebagai salah satu rujukan dalam
mengetahui tentang khasiat dari buah alpukat terhadap peningkatan kadar
hemoglobin
3. Bahaya yang akan timbul ; tidak ada bahaya potensial bagi responden.
4. Hak undur diri ; responden memiliki hak untuk bersedia atau tidak bersedia
menjadi responden tanpa ada paksaan apapun.
5. Adanya insentif seperti pemberian makanan atau souvenir kepada responden.

Dan setelah mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala


sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya sudah
jelas dengan prosedur penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, saya dengan
penuh kesadaran bersedia menjadi responden penelitian dan tanpa keterpaksaan
menyatakan bersedia ikut dalam penelitian. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

Ambal-ambil, Juli 2021


Peneliti Responden

(Islich Maulidia) (......................................)


NIM. 2041A0332 Saksi,

57
Lampiran 2
KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN

Petunujk pengisian
Mohon di isi data yang terdapat dalam kolom di bawah ini :

1. Nama :
2. Usia : tahun
3. Hamil anak keberapa :
4. Jumlah anak :
5. Umur Kehamilan :
6. Lama menikah : tahun
7. Pekerjaan :
8. Pendidikan Terakhir :
9. Alamat :
10. No HP :
11. Penyakit yang pernah di derita
 Sebelum hamil
 Selama hamil

58
Lampiran 3

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING


Nama : Islich Maulidia
NIM : 2041A0332
Judul : Efektivitas Buah Alpukat Terhadap Peningkatan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambal-ambil
Kabupaten Pasuruan
Pembimbing : Retno Palupi Yonni Siwi, Sst, Skm, M. Kes

No Tanggal Materi Bimbingan Paraf


1 17/02/2021 Usul judul proposal

2 24/02/2021 ACC Judul Proposal

3 06/04/2021 Konsultasi BAB I, II, III, lengkap lembar


persetujuan, lembar pengesahan dan daftar
pustaka
4 11/04/2021 Revisi proposal
1. BAB 1: Rumusan masalah,
tujuan khusus, keaslian
penelitian,
2. BAB 2 : Mekanisme , kerangka
konsep, hipoteses,
3. BAB 3 : Populasi, prosedur pengumpulan
data, pengambil simple, defenisi operasional,
instrument SOP,
5 15/04/2021 Konsul Revisi BAB I, II, III

6 24/05/2021 ACC Proposal

7 30/06/2021 Ujian Proposal

8 19/09/2021 Konsultasi Skripsi lengkap

59

Anda mungkin juga menyukai