Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS KETERAMPILAN DASAR KLINIK II ASUHAN

KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN BAYI BARU LAHIR 2 JAM


SECTIO CAESAREA DI RUANG MARWAH RUMAH SAKIT
UMUM MUHAMMADIYAH SITI AMINAH BUMIAYU
TAHUN 2023

Solikhatun Hasanah
(2201274)

AKADEMI KEBIDANAN KH.PUTRA BREBES


PRODI KEBIDANAN D III KEBIDANAN
Jl.Raya Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah
Email : khputraalhikmah18@gmail.com
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kasus Individu keterampilan Dasar Klinik II

Pembimbing:
1. Nama Pembimbing Lahan (Ummi Kultsum MA., AMd.Keb)
2. Nama Pembimbing Akademik (Maryam., S.ST., M.Kes)

Mengetahui;

Pembimbing LahanRuang Marwah Pembimbing Akademik


Rumah Sakit Siti Aminah Akademi Kebidanan KH Putra Brebes

Ummi Kultsum M.A,A.Md.Keb Maryam S.ST,M.Keb


NBM:1125211 NIDN : 0627059302

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Kasus individu yang berjudul
“ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN BAYI BARU LAHIR 2 JAM DI
RUANG MARWAH RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH SITI AMINAH
BUMIAYU TAHUN 2023 ”. Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Akademik untuk menyelesaikan praktik Keterampilan Dasar Klinik (KDK) II Akademi
Kebidanan KH. Putra Brebes.Penyusunan Laporan Kasus individu ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanyabantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu ijinkanlahpenulis untuk menyampaikan banyak terimakasih atas segala jasa-jasa
dan peranpenting kepada :

1. KH. Labib Shodiq Suhaimi, Selaku Ketua Yayasan Al Hikmah 1


2. dr.Ahmad Ridlo, Sp.OG., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan KH. Putra
3. dr. HM Chanifudin. MH.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Siti Aminah Bumiayu Brebes
4. Diah Nur Aisyah, Amd, kep Selaku Kepala Instansi Rumah Sakit Umum Siti
Aminah Bumiayu
5. Umi Kultsum MA, Amd.Keb Selaku Kepala Kebidanan Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu Brebes
6. Maryam, S.ST.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik
7. Ny. M selaku pasien yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk penulis kaji
serta bersedia untuk menjalin kerjasama dengan baik sehingga semua tujuan dapat
tercapai
8. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah
Bumiayu
9. Untuk teman teman yang telah bekerja sama dalam Melaksanaan Praktek
Keterampilan Dasar Klinik (KDK) II ini.

Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas kebaikan semua pihak yang
telah membantu.

Brebes, 12 Juli 2023

iii
DAFTAR SINGKATAN

C
O
:Drajat Celcius S : Suhu

A :Assesment SPO2 : Saturasi Oksigen

BAB :Buang Air Besar TTV :Tanda-Tanda Vital

BAK :Buang Air Kecil WHO :World Health Organiastion

BB :Berat Badan WIB :Waktu Indonesia Barat

BBL :Berat Badan Lahir

DO :Data Objektif

DS :Data Subyektif

IMD : Inisiasi Menyusui Dini

JK :Jenis Kelamin

KH : Kelahiran Hidup

LD :Lingkar Dada

LILA :Lingkar Lengan Atas

LK :Lingkar Kepala

N :Nadi

NO :Nomor

P :Planning

PB :Panjang Badan

R :Respirasi

RI : Republik Indonesia

RM : Rekam Medik

iv
DAFTAR TABEL

- Tabel 1.1. Nilai Apgar score

5
DAFTAR SKEMA

-Skema 1.2 kerangka teori

-Skema 2.2 Pathway

6
DAFTAR ISI

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7
dan tanpa cacat bawaan (Chairunnisa dan Widya, 2022).
Bayi baru lahir merupakan bayi dengan usia 0 sampai 28 hari yang mampu
berkembang dengan adaptasi penuh dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin. Bayi
baru lahir sangat rentan terhadap adanya gangguan kesehatan yang harus
mendapatkan perawatan atau layanan bidan yang optimal. Selain mendapatkan
perawatan bayi baru lahir, kebutuhan deteksi dini yang optimal pencegahan
komplikasi dan kegawatdaruratan neonates yang sesuai menejemen kebidanan sebagai
standar tenaga kesehatan juga harus dilakukan (Bustami et al, 2021)
Jumlah AKB di dunia pada tahun 2020 sebesar 2.350.000 (WHO, 2021).
AKB menurut ASEAN angka kematian tertinggi berada di Myanmar sebesar
22,00/1000 KH tahun 2020 dan Singapura merupakan Negara dengan AKB terendah
tahun 2020 sebesar 0,80/1000 KH (ASEAN Secretariat, 2021). Sedangkan di
Indonesia data AKB yang dilaporkan Direktorat Kesehatan Keluarga pada tahun 2020
sebanyaj 20,266 kasus penyebab kematian terbanyak adalah BBLR, asfiksia, infeksi,
kelainan kongenital, dan tetanus neonatrum (Kemenkes RI,2021).
AKB di provinsi Jawa Tengah sebesar 7,79/1000 KH dan angka ini lebih baik
dari target AKB Jawa Tengah sebesar 8,30/1000 KH, sedangkan jumlah kasus AKB
tertinggi di Jawa Tengah berada di kabupaten Brebes pada tahun 2021 sebanyak 283
kasus angka ini mengalami keturunan dari tahun 2020 sebesar 356 kasus (Dinkes
Brebes, 2022).
Dalam kelahiran bayi terdapat dua metode ataupun proses persalinan yaitu
persalinan normal (melalui vagina) dan Sectio Caesarea (tindakan operasi). Sectio
Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Tindakan Sectio Caesarea
dilakukan untuk mencegah kematian janin maupun ibu yang disebabkan bahaya atau
komplikasi yang akan terjadi apabila ibu melahirkan secara pervagina. Terdapat dua
faktor yang menyebabkan dilakukannya sectio caesarea yaitu dari faktor ibu dan

8
faktor janin.Faktor ibu yaitu ada riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk,
terdapatkesempitan panggul, komplikasi kehamilan, kehamilan yang disertai penyakit
jantung, Diabetes Melitus, gangguan perjalanan persalinan (kista ovarium, mioma
uteri, dan sebagainya), Chepalo Pelvik Disproportion (CPD), Pre-Eklamsia Berat
(PEB), Ketuban Pecah Dini (KPD), bekas Sectio Caesarea sebelumnya, dan faktor
hambatan jalan lahir. Penyebab dari faktor janin berupa gawat janin, malpresentasi,
malposisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil (Ni Luh
Putu et al, 2021)
Salah satu indikasi persalinan Section Caesarea yaitu Ketuban pecah dini
(KPD). Ketuban pecah dini juga berkaitan dengan penyukit yang berdampak buruk
terhadap kesehatan dan kesejahteraan maternal maupun terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterine, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan masalah
kesehatan di Indonesia ( Novitasari et al, 2021).
Menurut Wahyuni dan Syahda, 2022 dalam rangka menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi diperlukan asuhan yang optimal. Beberapa hari pertama
kehidupan bayi baru lahir sangat penting, perawatan neonatal esensial harus diberikan
saat lahir. Ada banyak penyesuaian yang dialami bayi saat mereka bertransisi dari
kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim termasuk kesadaran umum
penilaian awal, menjaga kehangatan bayi, pemotongan dan perawatan tali pusat
Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pencegahan infeksi mata, imunisasi, identifikasi,
anamnesis, pemeriksaan fisik.
Standar asuhan pada bayi baru lahir yaitu membersihkan jalan nafas dan
memelihara kelancaran pernafasan, perawatan tali pusat, menjaga kehangantan dan
menghindari panas yang berlebihan. Menilai segera bayi baru lahir seperti APGAR
Score, membersihkan badan bayi dan memberikan identita. Melakukan pemeriksaan
fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya
tanda kelainan-kelainan pada bayi, melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan
pada bayi baru lahir, seperti bernafas/asfiksia, hipotermi, hipoglikemi. Memindahkan
secara aman bayi baru lahir le fasilitas kegawatdaruratan apabila dimungkinkan.
Mendokumentasikan temuan-temuan dari intervensi yang dilakukan (Chairunnisa et
al., 2022).
Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Siti
Aminah bumiayu didapatkan jumlah kelahiran bayi baru lahi rawat inap di ruang
Marwah pada tahun 2023 sejak bulan Januari sampai dengan bulan Juli sebanyak 547

9
pasien. Mengingat pentingnya pemenuhan kebutuhan rasa aman pada bayi baru lahir
berdasarkan uraian di atas penulis berminat untuk melakukan Asuhan Kebidanan Pada
Bayi Baru Lahir 2 jam NY.M dengan Caesar.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada bayi NY. M dengan bayi baru lahir jam Caesar di
ruang Marwah rumah sakit umum Muhammadiyah siti aminah bumiayu?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan pengkajian menggunakan langkah varney
b. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi NY. M dengan bayi baru
lahir 2 jam cae di ruang Marwah rumah sakit umum Muhammadiyah
siti aminah bumiayu tahun 2023
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dengan menggunakan 7 langkah varney
b. Melakukan pengkajian pada bayi NY. M dengan bayi baru lahir 2
jam Caesar.
c. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada bayi NY. M
dengan bayi baru lahir 2 jam Caesar.
d. Mampu melaksanakan perencanaan kebidanan pada bayi NY. M
dengan bayi baru lahir 2 jam Caesar.
e. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi NY. M dengan
bayi baru lahir 2 jam caesar.
D. Manfaat
1. Untuk Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit Dalam pemberian asuhan kebidanan pada pasien bayi baru lahir 2 jam
dengan caesar.
2. Untuk Pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi institusi pendidikan untuk meningkatkan
mutu Pendidikannya di masa yang akan datang.
3. Untuk Mahasiswa AKBID KH PUTRA BREBES
Dapat digunakan sebagai masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku dalam upaya peningkatan asuhan kebidanan
pada pasien bayi baru lahir 2 jam Caesar.

10
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7
dan tanpa cacat bawaan (Chairunnisa dan Widya, 2022).
Bayi baru lahir merupakan bayi dengan usia 0 sampai 28 hari yang mampu
berkembang dengan adaptasi penuh dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin. Bayi
baru lahir sangat rentan terhadap adanya gangguan kesehatan yang harus
mendapatkan perawatan atau layanan bidan yang optimal. Selain mendapatkan
perawatan bayi baru lahir, kebutuhan deteksi dini yang optimal pencegahan
komplikasi dan kegawatdaruratan neonates yang sesuai menejemen kebidanan sebagai
standar tenaga kesehatan juga harus dilakukan (Bustami et al, 2021)
B. Klasifikasi Bayi Baru Lahir
a. Neonatus menurut masa gestasinya
1. Kurang bulan (preterm infant) : <259 hari (37 minggu)
2. Cukuo bulan (term infant) : 259-293 hari (37-42 minggu)
3. Lebih bulan (post term infant) : >249 hari (>42 minggu)
b. Neonatus menurut berat badan lahir
1. Bayi berat badan lahir rendah : <2500 gram
2. Bayi berat badan lahir cukup : 2500-4000 gram
3. Berat badan lahir lebih : >4000 gram
c. Neonatus menurut berat badan lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan
ukuran berat lahir yang sesuai untuk kehamilan) :
1. Neonatus cukup/kurang/lebih bulan
2. Sesuai/kecil/besar ukuran masa kehamilan
d. Tahapan bayi baru lahir
1. Umur 0-7 hari disebut neonatal dini
2. Umur 8-28 hari disebut neonatal lanjut (Sabillah, 2021)
C. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
1. Berat badan 2500-4000 gram.
2. Panjang badan lahir 48-52 cm.

11
3. Lingkar dada 30-38 cm.
4. Lingkar kepala 33-35 cm .
5. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit,
kemudianmenurun sampai 120-140×/menit.
6. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian
menurunsetelah tenang kira-kira 40×menit.
7. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang
cukupterbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang .
8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan),Testis sudah turun (pada laki-laki).
10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakanseperti memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas
telapaktangan, bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks.
13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi
dandaerah mulut Sudah terbentuk dengan baik.
14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan (Almina. 2022)
D. Adaptasi Bayi Baru Lahir
a. Perubahan Sistem Pernafasan
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta dan setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah
tali pusat dipotong). Saat kepala bayi melewati jalan lahir, ia akan mengalami
penekanan yang tinggi pada thoraksnya dan tekanan ini akan hilang setelah
bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada didalam paru-
paru terdorong kebagian perifer paru. Tekanan intrathoraks yang negatif
disertai dengan aktivasi nafas yang pertamamemungkinkan adanya udara
masuk kedalam paru-paru. Setelah beberapa kali nafas pertama, udara dari luar
mulai mengisi jalan nafas pada trakea dan bronkus, sehingga semua alveolus
mengembang karena terisi oleh udara. Fungsi alveolus dapat maksimal jika
dalam paru-paru bayi terdapat surfaktan yang adekuat. Surfaktan membantu
menstabilkan dinding alveolus agar tidak kolaps atau akhir pernapasan.

12
b. Perubahan Sistem Peredaran Darah
Darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
bersirkulasi keseluruh tubuh guna menghantarkan oksigen kejaringan. Agar
terbentuk sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim, terjadi
dua perubahan besar, yaitu :
1) Penutupan foramen ovale pada atrium paru dan aorta
2) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam pembuluh darah :
1) Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah sistemik
meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah menuju
atrium kanan berkurang sehingga menyebabkan penurunan volume dan
tekanan pada atrium tersebut.
2) Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama
ini menimbulkan relaksasi system pembuluh darah paru.
c. Sistem Gastrointestinal
Pada saat lahir aktivitas mulut seperti menghisap dan menelan sudah
berfungsi, rasa kecap dan penciuman sudah ada, saliva tidak mengandung
enzim ptyalin dalam 3 bulan pertama. Volume lambung bayi baru lahir
berkisar antara 25 –50 ml kemudian bertambah menjadi 100 ml pada hari ke
10. Defisiensi lifase pada pancreas menyebabkan terbatasnya absorpsi lemak
sehingga kemampuan bayi untuk mencernalemak belum matang, maka susu
formula sebaiknya tidak diberikanpada bayi baru lahir.
d. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pada neonatus fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur
belum sebanyak jumlah pada orang dewasa, luas permukaan glomerulus dan
volume tubulus proksimal tidak seimbang, serta aliran darah pada ginjal yang
kurang. Bayi baru lahir cukup bulan memiliki beberapa defisit structural dan
fungsional pada system ginjalnya. Pada ginjal bayi baru lahir terjadi
penurunan aliran darah dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus sehingga
menyebabkan retensi cairan dan intoksikasi air.
e. Sistem Kekebalan Imunologi

13
Pada sistem imunologi terdapat beberapa jenis immunoglobulin (suatu protein
yang mengandung zat antibodi) diantaranya adalah IGG (Immunoglobulin
Gamma G), dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan,
Immunoglobulin Gamma G pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan
rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang dan
memberikan kekebalan alami maupun yang didapat. Kekebalan alami terdiri
dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan
infeksi.
f. Sistem Neurologi
Sistem neurologi neonatus belum berkembang sempurna baik secara anatomic
maupun fisiologis. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan yang tidak
terkoordinasi, kontrol otot masih buruk, mudah terkejut, dan tremor pada
ekstremitas.
g. Sistem Hepatika
Segera setelah lahir, kadar protein meningkat, sedangkan kadar lemak dan
glikogen menurun. Sel hemopoetik mulai berkurang. Enzimhati (seperti
gluconil transferase) masih kurang. Daya detoksifikasi hati belum sempurna,
sehingga bayi menunjukkan gejala ikterus fisiologis. Apabila ibu dapat cukup
asupan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat
bertahan sampai bulan kelima kehidupannya di luar rahim.
h. Sistem Ginjal
Biasanya sejumlah kecil urine terdapat dalam kandungan kemih bayi saat
lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama 12 jam
sampai 24 jam. Bayi berkemih 6-10 kali dengan warna urin pucat
menunjukkan masukan cairan yang cukup.
i. Sistem Integumen
Kulit bayi sangat sensitive dan dapat rusak dengan mudah. Bayi cukup bulan
memiliki kulit kemerahan beberapa jam setelah lahir, setelah itu warna
memucat menjadi warna kulit normal. Kulit sering terlihat bercak, tangan dan
kaki terlihat sedikit sianotik. Warna kebiruan ini, akrosianosis, disebabkan
oleh ketidakstabilan vasomotor, statis kapiler, dan kadar hemoglobin yang
tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara, dan bertahan selama 7 – 10
hari, terutama bila terpajan pada udara dingin.

14
j. Sistem Neuromuskuler
Sewaktu lahir fungsi motorik terutama dikendalikan oleh subkortikal. Setelah
lahir, jumlah cairan otak berkurang, sedangkan lemak dan protein bertambah.
Mielinisasi terjadi setelah bayi berusia dua bulan. Pertambahan sel
berlangsung terus sampai anak berusia dua tahun(Sumi dan Isa, 2021)
E. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
1. Tanda bahaya bayi baru lahir meliputi :
2. Bayi tidak mau menyusu
3. Kejang-kejang;
4. Lema
5. Sesak napas disertai tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
6. Bayi merintih atau menangis terus menerus
7. Tali pusar kemerahan sampai dinding
8. Perut, berbau atau bernanah
9. Demam/panas tinggi
10. Mata bayi bernanah
11. Diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari
12. Kulit dan mata bayi kuning
13. Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat (Sunarti dan Abdullah, 2022).
F. Rencana Asuhan Bayi Baru Lahir
a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini adalah memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan,
biasanya dalam waktu 30 menit sampai dengan 1 jam setelah bayi dilahirkan.
Bayi di beri kesempatan untuk memulai atau inisiasi menyusui sendiri segera
setelah dilahirkan dengan membiarkan sentuhan atau kontak kulit bayi dengan
kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih,sampai menyusu pertama selesai.
(Nasrullah, 2021)
b. Minum Bayi
Pastikan bayi segera diberi minum setelah lahir (dalam waktu 30 menit) atau
dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit, kecuali apabila pemberian minum
harus ditunda karena masalah tertentu. Bila bayi dirawat di rumah sakit,
upayakan ibu mendampingi dan tetap memberikan ASI.
c. ASI Eksklusif

15
Anjurkan ibu memberikan ASI dini (dalam 30 menit 1 jam setelah lahir) dan
eksklusif. ASI eksklusif mengandung gizi yang diperlukan untuk tumbuh
kembang bayi, mudah dicerna dan efesien, mencegah berbagai macam
penyakit infeksi. Jika ASI belum keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa jangan
berikan susu formula terlebih dahulu karena cadangan nutrisi dalam tubuh
bayi cukup bulan dapat sampai selama 4 hari pasca persalinan. Biarkan bayi
menghisap payudara ibu sebagai stimulus keluarnya ASI. Prosedur pemberian
ASI adalah sebagai berikut :
a) Anjurkan ibu untuk menyusui tanpa dijadwal siang malam (minimal
8 kali dalam 24 jam) setiap bayi menginginkan. Bila bayi
melepaskan isapan dari satu payudara, berikan payudara lain.
b) Tidak memaksakan bayi menyusui bila belum mau, tidak melepaskan
isapan sebelum bayi selesai menyusu, tidak memberikan minuman
lain selain ASI, tidak menggunakan dot atau empeng.
c) Menganjurkan ibu hanya memberikan ASI saja pada 4-6 bulan
perrtama.
d) Memperhatikan posisi dan perlekatan mulut bayi dan payudara ibu
dengan benar.
e) Menyusui dimulai apabila bayi sudah siap, yaitu : mulut bayi
membuka lebar, tampak rooting reflex, bayi melihat sekeliling dan
bergerak.
f) Cara memegang bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan tubuh lurus
menghadap payudara, hidung dekat putting susu.
g) Cara melekatkan : menyentuhkan putting pada bibir, mulut terbuka
lebar, gerakan mulut kearah putting sehingga bibir bawah jauh
dibelakang areola.
h) Nilai perlekatan dan refleks menghisap : dagu menyentuh payudara,
mulut terbuka lebar, bibir bawah melipat keluar, areola diatas mulut
bayi lebih luas dari pada di bawah mulut bayi, bayi menghisap pelan
kadang berhenti.
i) Menganjurkan ibu melanjutkan menyusui eksklusif (Rhomadona dan
Leberina, 2021).

d. Buang Air Besar (BAB)

16
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari-hari pertama
kehidupannya adalah berupa mekoneum. Mekoneum adalah ekskresi
gastrointestinal bayi baru lahir yang diakumulasi dalam usus sejak masa janin,
yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. Warna mekoneum adalah hijau
kehitam-hitaman, lembut, terdiri atas mucus sel epitel, cairan amnion yang
tertelan, asam lemak dan pigmen empeduMekoneum ini keluar pertama kali
dalam waktu 24 jam setelah lahir. Mekoneum dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari
setelah lahir. Mekoneum yang telah keluar 24 jam menandakan anus bayi baru
lahir telah berfungsi. Jika mekoneum tidak keluar, bidan atau petugas harus
mengkaji kemungkinan adanya atresia ani dan megakolon. Warna feses bayi
berubah menjadi kuning pada saat berumur 4-5 hari, bayi yang diberi ASI,
feses menjadi lembut, berwarna kuning terang dan tidak berbau. Warna feses
akanmenjadi kuning kecoklatan setelah bayi mendapatkan makanan. Frekuensi
BAB bayi sedikitnya satu kali dalam sehari. Pemberian ASI cenderung
membuat frekuensi BAB bayi menjadi lebih sering. Pada hari ke 4-5 produksi
ASI sudah banyak, apabila bayi diberi ASI cukup maka bayiakan BAB 5 kali
atau lebih dalam sehari.
e. Buang Air Kecil (BAK)
Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24 jam setelahlahir. Hari
selanjutnya bayi akan BAK sebanyak 6-8 kali/hari. Pada awalnya volume
urine bayi sebanyak 20-30 ml/hari, meningkat menjadi 100-200 ml/hari pada
akhir minggu pertama. Warna urine keruh/merah muda dan berangsur-angsur
jernih karena intake cairan meningkat. Jika dalam 24 jam bayi tidak BAK,
harus mengkaji jumlah intake cairan dan kondisi uretra
f. Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir menghabiskan waktunnya
untuk tidur. Jenis tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap.
Pada siang hari hanya 15% waktu digunakan bayi dalam keadaan terjaga, yaitu
untuk menangis, gerakan mitorik, sadar dan mengantuk. Sisa waktu yang 85%
lainnya digunakan bayi untuk tidur.
g. Kebersihan Kulit
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya infeksi pada
kulit bayi, keutuhan kulit harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat
untuk melindungi kulit bayi, sehingga jangan dibersihkan pada saat

17
memandikan bayi. Untuk menjaga kebersihan kulit bayi, perawat harus
memastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kainyang digunakan untuk
bayi selalu bersih dan kering. Memandikan bayi terlalu awal (dalam waktu 24
jam pertama) cenderung meningkatkan kejadian hipotermi. Untuk
menghindari terjadinya hipotermi, sebaiknya memandikan bayi setelah suhu
tubuh bayi stabil. (setelah 24 jam).
h. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan tempat koloni
bakteri, pintu masuk kuman dan biasa terjadi infeksi lokal. Perlu perawatan
tali pusat sejak manajemen aktif kala III pada saatmenolong kelahiran bayi.
Sisa tali pusat harus dipertahankan dalam keadaan terbuka dan ditutupi kain
bersih secara longgar. Pemakaian popok sebaiknya popok dilipat di bawah tali
pusat. Jika tali pusat terkena kotoran/feses, maka tali pusat harus dicuci
dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.
Penatalaksanaan perawatan tali pusat
a) Jangan bungkus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan atau ramuan
apapun ke puntung tali pusat.
b) Jangan menutup tali pusat dengan balutan kassa. Tali pusat cukup
dibersihkan dengan air bersih.
i. Menjemur Bayi
Kita tahu bahwa sinar matahari pagi sangatlah baik bagi kesehatan. Hal
tersebut juga berlku bagi bayi. Setelah dilahirkan, fungsi hatinya belum
sempurna dalam proses pengelolaan bilirubin. Dimana kadar bilirubin dalam
darah si bayi sangat tinggi dan hal inilah yang menyebabkan bayi mengalami
suatu proses fisiologis yang menyebabkannya bayi kuning. Untuk
mengatasinya, ada cara alami mengatasi hal tersebut, yaitu dengan
menjemurnya dibawah matahari pagi.Sinar matahari pagi. Sinar matahari pagi
telah dipercaya mampu memberikan efek kesehatan alami bagi tubuh. Salah
satunya adalah untuk menurunkan kadar bilirubin yang terlalu tinggi yang
menjadi penyebab bayi kuning pasca dilahirkan kedunia. Jadi melakukan
penjemuran pada bayi yang baru lahir di pagi hari adalah hal yang sangat
penting.
Cara menjemur bayi adalah sebagai berikut :

18
a) Lakukan di pagi hari saat matahari masih cerah dan masih hangat, waktu
yang tepat untuk menjemur bayi adalah pukul 07.00-09.00 WIB.
b) Jangan terlalu lama saat menjemur bayi, menjemur bayi sekitar 10-15
menit.
c) Hindari menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung, karena kulit
bayi masih sensitif.
d) Gunakan baju tipis yang tembus matahari, dengan menggunakan pakaian
yang tipis badan bayi akan tetap terkena sinar matahari dengan maksimal.
e) Bolak balik badan bayi secara berkala
f) Jangan terlalu lama menjemur bayi karena bahaya hipotermi

Manfaat menjemur bayi adalah sebagai berikut :

a) Dapat menurunkan kadar bilirubin dalam darah


b) Membuat tulang bayi menjadi lebih kuat
c) Untuk memberi efek kehangatan pada bayi
d) Manghindarkan bayi dari stress (Sabillah, 2021)
G. Penatalaksanaan
a) Membersihkan jalan napas dan sekaligus menilai APGAR menit 1
membersihkan jalan napas dengan cara :
1. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan yang steril
2. Bayi ditidurkan telentang kepala sedikit ekstensi, badan bayi dalam
keadaan terbungkus
3. Pangkal penghisap lendir dibungkus dengan kain kasa steril, masukkan ke
mulut
4. Tangan kanan membuka mulut bayi kemudian jari telunjuk tangan kiri
dimasukkan kedalam mulut bayi sampai epiglottis (untuk menahan lidah
bayi) jari tangan kanan memasukkan pipa. Sejajardengan jari telunjuk
tangan kiri, isap lendir sebanyak-banyaknya dengan arah memutar.
5. Masukkan berulang-ulang selang kehidung, mulut, kemudian lendir diisap
sebanyak-banyaknya.
6. Lendir yang diisapditampung diatas bengkok dan ujung pipa dibersihkan
dengan kain kasa.
7. Lakukan penghisapan sampai bayi menangis dan sampai lendirnya bersih,
kemudian bersihkan daerah telinga dan sekitarnya.

19
b) Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang
halus atau handuk.
c) Mendekapkan bayi ke ibu dan mendekatkan segera setelah lahir, hal ini
bertujuan agar :
1. Ibu tenang melihat anaknya dalam keadaan normal
2. Ada kontak batin antara ibu dan anak
3. ASI cepat keluar, karena dengan rangsangan isapan bayi, akan
4. mempercepat bayi akan mempercepat keluar ASI
d) Membersihkan badan bayi dengan cara :
1. Menyiapkan tempat kapas, kapas dan minyak/baby oil
2. Membersihkan daerah muka dengan menggunakan kapas lembab. Pertama
yang dibersihkan adalah daerah atas, mulai dari bagian dalam keluar
kemudian gunakan kapas minyak untuk membersihkan daerah telinga.
Selanjutnya muka dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas minyak
sampai ke daerah leher.
3. Lakukan perawatan tali pusat, dan seputarannya.
e) Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan
cara mata bayi dibersihkan, jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri membuka
mata dan tagan kanan meneteskan obat, obat harus tepat diatas kelopak mata,
setelah obat masuk bersihkan daerah luar mata dengan kapas lembab,
membersihkan alat-alat.
f) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan yang
perlumendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan
kehamilan, persalinan dan kelahiran yaitu dengan cara;
1) Mengukur BB, PB, LK, LILA, LD
2) Observasi tanda-tanda vital (Nadi, Suhu, Respirasi)
3) Observasi keadaan refleks
g) Memasang pakaian bayi
h) Mengajarkan ibu cara membersihkan ASI dan manfaatnya, perawatan tali
pusat, perawatan bayi sehari-hari misalnya memandikan bayi.
i) Menjelaskan pentingnya memberikan ASI sedini mungkin sampai usia 2
tahun, makanan tambahan buat bayi diatas usia 4 bulan (Herman, 2021)

20
H. Kerangka Teori
Gambar skema 1.2 kerangka teori

Bayi Baru Lahir

Pengertian Bayi Baru Lahir Klasifikasi Bayi Baru


Lahir

N
Rencana Asuhan Tanda Bahaya Adaptasi Bayi Baru
Bayi Baru Lahir Bayi Baru Lahir Lahir

Penatalaksanaan

I. Pathway
Gambar skema 2.2 pathway

21
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN BAYI BARU LAHIR 2 JAM


SECTIO CAESAREA DI RUANG MARWAH RUMAH SAKIT
UMUM MUHAMMADIYAH SITI AMINAH BUMIAYU
TAHUN 2023

Tanggal : 09 Juli 20023

Waktu : 21.40 WIB

Tempat : RUANG MARWAH RSU MUHAMMADIYAH SITI AMINAH

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

Nama Bayi : Bayi Ny.M

Umur Bayi : 2 jam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama ( inisial ibu) : Ny.M Nama (inisial suami): Tn.MT

Umur : 23thn Umur : 34 thn

Agama : Islam Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SLTP Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pedagang

Penghasilan :- Penghasilan : Rp.500,000

Perkawinan ke- : 1 (pertama) Perkawinan ke- : 1(pertama)

22
Alamat: Banjarsari RT 03 RW 04 Bantarkawung

Tgl masuk : 09 Juli 2023

No.RM : 315170

2. Riwayat Kesehatan keluarga

a. Penyakit kelainan darah : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita
kelainan darah seperti leukemia, limtana polistenia dan sebagainya
b. Kelainan congenital : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita
kelainan congenital seperti bibir sumbing, sindrom down, rojesia dan sebagainya
c. Penyakit infeksi : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
infeksi seperti TBC, HIV, Hepatitis dan sebagainya
d. Penyakit keturunan : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM, Asma dan sebagainya
e. Riwayat organic : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita riwayat
organic seperti Ginjal, Jantung dan sebagainya
f. Riwayat gimmeli : Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita
riwayat gimmeli atau keturunan kembar

3. Riwayat Kehamilan

a. G : 1 P : 0 A : 0

b. Usia kehamilan : 39+6 minggu

c. Riwayat ANC : TM I : 2 kali

TM II : 1 kali

TM III : 3 kali

d. Riwayat Imunisasi TT I : Sudah dilakukan

TT II : Sudah dilakukan

e. Riwayat kehamilan muda: Mual , pusing

Terapi yang diberikan : B6 3x500mg (PO), Tablet Fe 1x200mg, Kalk 1x300mg

23
Nasehat yang diberikan : Istirahat yang cukup, makan sedikit tapi sering

f. Riwayat kehamilan tua : Pinggang sakit

Terapi yang diberikan : Tablet Fe 1x200mg, Kalk 1x300mg

Nasehat yang diberikan : Body mekanik istirahat yang cukup

4. Kebutuhan sehari-hari

Pola nutrisi

a. Minum : 1× selama pengkajian

b. Jenis : ASI

c. Gangguan : Tidak ada

Pola eliminasi

a. BAB : Sudah 1× selama pengkajian

b. Warna : Hitam pekat

c. Konsistensi : Cair

d. Gangguan : Tidak ada

e. BAK : Sudah 1× selama pengkajian

f. Warna : Jernih

g. Gangguan : Tidak ada

Pola istirahat

: Sesuai kebutuhan sehari hari

Pola personal hygiene

a. Mandi : Belum selama pengkajian

b. Ganti popok : 1 kali elama pengkajian

c. Ganti baju : Belum selama pengkajian

24
B. DATA OBYEKTIF

1. Catatan proses persalinan

a. Waktu persalinan : 09 Juli 2023 19.35 WIB


b. Jenis persalinan : Operasi SC
c. Penolong persalinan : Dokter Sp.og
d. Penyulit persalinan : Tidak ada
e. Obat yang dipakai selama kala I : Tidak ada terapi

Kala II : Tidak ada terapi

Kala III : Tidak ada terapi

f. Lama persalinan kala I : Advis dokter

Kala II : Advis dokter

Kala III : advis dokte

g. Ketuban pecah jam : 04.30 WIB

Warna : Jernih

Bau :Khas ketuban

h. Tindakan segera setelah lahir

1. Mengeringkan bayi : Dilakukan

2. Pengisapan lendir : Dilakukan

3. Perawatan pemotongan tali pusat : Dilakukan

4. Resusitasi bayi : Tidak dilakukan

5. Menghangatkan bayi : Dilakukan

I. Nilai Apgar

1' 5' 10'

A : Apperence 1 1 2
P : Pulse 2 2 2
G : Grimance 2 2 2
A : Activity 1 2 2
R : Respiration 2 2 2

25
JUMLAH 8 9 10

2. Pemeriksaan fisik bayi

Keadaan umum

a. Tanda vital : Nadi : 140 kali/menit Respirasi : 47 kali/menit

Suhu : 36’5°c

b. Panjang badan : 48 cm

c. Berat badan : 3.200 gram

d. Lingkar kepala : 33 cm

e. Lingkar dada / LILA : 30cm/11 cm

Kepala- leher

a. Kepala : Tidak ada cuput succe daneum

b. Ubun-ubun : Lunak

c. Sutura : Tidak ada penyusupan

d. Muka : Tidak ada oedema, tidak starosis, dan tidak berkerut

e. Mata : Simetris

f. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran lendir

g. Mulut/bibir : Bersih, tidak ada labio skizis, tidak ada palatokisi, mulkosa bibir
lembab

h. Telinga : Simetris, ujung daun telinga sejajar dengan senimen dengan batas
normal

i. Kulit : Bersih, warna kulit kemerahan

j. Leher : Tidak ada pembengkakan tiroidp

Thorak anterior : Tidak ada pembengkakan thorak anterior, tidak ada retraksi
dada

26
Abdomen anterior : Tidak ada pembengkakan abdomen anterior

Genetalia : Testis sudah turun dalam skrotum

Anus : Berlubang, tidak ada atresia ani

Ekstremitas : Lengkap, tidak ada polydalti, bergerak aktif

Refleks - Sucking : (+) positif

- Rooting : (+) positif

- Garsp : (+) positif

- Moro : (+) positif

- Tonic Neck : (+) positif

- Babynski : (+) positif

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan


b. Pemeriksaan rontgen : Tidak dilakukan
c. USG : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Diagnosa ( nomenklatur)

Bayi Ny. M Lahir Operasi SC Jenis kelamin laki-laki Menangis kuat Keadaan baik A/S 8,
9, 10dengan PB = 48cm, BB = 3.200 gram, LK = 33 cm dengan BBL SC

Data dasar : Data S : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat, menangis dengan
kuat, tidak ada kelainan, warna kulit kemerahan, gerakan aktif

Data O : BB : 3.200 gram PB : 48 cm LK : 33 cm RR : 47×/menit

Lila : 11 cm LD : 30 cm Apgar Score : 8, 9, 10

- Bayi lahir operasi SC, menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit

Kemerahan.

27
2. Masalah

: Tidak ada

3. Kebutuhan

: Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN

SEGERA

Tidak ada

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

Tanggal : 09 Juli 2023

Waktu : 21.35 WIB

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif

c. Anjurkan ibu memberikan ASI eksklusif secara ondemand dan minimal menyusui 2
Jam sekali

d. Beritahu ibu bayinya telah mendapat tetes mata

e. Beritahu ibu bayinya telah mendapat Vitamin K

f. Beritahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir dan segera menghubungi tenaga kesehatan
jika terdapat tanda bahaya tersebut

g. Beritahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi

h. Anjurkan pada ibu perawatan tali pusat

i. Beritahu ibu untuk membawa bayinya ke bidan terdekat untuk di imunisasi HBO
sebelum berusia 7 hari

VI. MELAKSANAKAN PERENCANAAN

Tanggal : 09 Juli 2023

28
Waktu : 21.40 WIB

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

BB : 3.200 gram PB : 48 cm LD : 30 cm Lila : 11 cm

Respirasi : 47×/menit Suhu : 36’5°c LK : 33 cm N : 140×/menit

b. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa tambahan makanan
kecuali obat, vitamin, mineral fungsinya penting yakni bagi daya tahan tubuh
danperkembangan bayi.

c. Menganjurkan ibu untuk menyusui secara ondemand yakni kapan saja ketika bayi
mau dan susui selama 2 jam sekali, apabila tertidur maka harus dibangunkan susui
hingga payudara terasa kosong dan secara bergantian.

d. Memberitahu ibu bahwa bayinya telah diberikan tetes mata ( Gentamicin ) pada
kedua matanya masing-masing 1 tetes.

e. Memberitahu ibu bahwa bayinya telah diberikan Vitamin K ( phytomebadione ) 1mg


di 1/3 paha kiri atas bagian luar.

f. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir seperti

- Tali pusat kemerahan - Sesak nafas - Mengigil

- Demam - Kejang

- Mual muntah - Tidak mau menyusu

g. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi dengan tidak menempatkan
bayi di tempat terbuka atau jendela, jangan biarkan terpapar udara dingin, berikan
selimut dan pakaian.

h. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan tali pusat yakni mengganti kasa ketika basah
dengan melipat.

i. Memberitahu ibu untuk membawa bayinya ke bidan terdekat untuk di imunisasi HBO
sebelum berusia 7 hari.

VII. EVALUASI

Tanggal : 09 Juli 2023

Waktu : 21.50 WIB

29
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan keadaan bayi
b. Ibu bersedia memberikan ASI eksklusif
c. Ibu bersedia menyusui bayinya secara ondemand
d. Ibu sudah mengetahui bayinya telah diberikan tetes mata
e. Ibu sudah mengetahui bayinya telah diberikan Vitamin K
f. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya BBL dan bersedia membawa ke petugas
g. Kesehatan jika ada salah satu tanda bahaya tersebut
h. Ibu bersedia untuk selalu menjaga kehangatan bayi
i. Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat bayi
j. Ibu bersedia membawa bayinya ke bidan terdekat untuk di imunisasi HBO

30
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam BAB ini penulis akan membahas kesesuaian dan kesenjangan yangditemukan antara
teori dengan praktek dilapangan, serta kendala-kendala yang terjadi dilapangan selama
melakukan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. M di Ruang Marwah Rumah
Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu.

Dari hasil data subjektif Ny. M usia 23 tahun G1 P0 A0, HPHT 04 Oktober 2022 HPL
11 Juli 2023, Usia Kehamilan 39+6 minggu, ini merupakan anak pertama, belumpernah
keguguran. Ibu melahirkan Caesar pada 09 Juli 2023 pukul 19.35 WIB. Ibu dan keluaga tidak
memiliki riwayat penyakit menurun, maupun menular seperti jantung, hipertensi, asma,
malaria, DM, ginjal hepatitis.Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
sampai 42 Minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram. Pengertian dari Aterm adalah
umur kehamilan 37- 42 minggu. Berdasarkan usia kehamilan Ny. M saat persalinan yaitu
39+6 minggu dengan HPHT 04 Oktober 2022, HPL 11 Juli 2023. Maka sesuai dengan teori
dimana usia kehamilan 37-42 minggu termasuk aterm atau cukup bulan.Berdasarkan riwayat
persalinan ibu, ditemukan air ketuban pada Ny. M diketahui berwarna jernih dan bau khas
ketuban.

Bayi Ny. M usia 2 jam sudah menyusu kuat sebanyak 1× selama pengkajian. Sudah
BAK sebanyak 1x selama pengkajian, sudah diberikan tetes mata dan vitamin K, berdasarkan
uraian teori hal ini sejalan, dimana pada hari-hari pertama kelahiran bayi telah berhasil
menghisap putting susu ibu dengan adekuat maka akan dihasilkan 10-100ml ASI secara
bertahap. Sudah BAK 1× selama pengkajian berwarna jernih dan BAB 1× selama pengkajian
berwarna hitam pekat dengan konsistensi cair.

Berdasarkan pada penilaian awal bayi baru lahir diperoleh bayi Ny.M lahir Caesar
pukul 19.35 WIB dengan keadaan umum baik, bayi menangis kuat, kulit
kemerahan.Penilaian segera setelah proses persalinan, dilakukan pada awal bayi baru lahir,
berupa kondisi pernafasan bayi, gerakan aktif bayi, dan warna kulit bayi.Pada saat baru lahir
kulit bayi dapat menunjukkan berbagai warna yang berbeda. Pada umumnya warna kulit bayi
yang baru lahir yaitu kemerahan ,namun warna kulit tangan dan kakinya sedikit
kebiruankarena aliran darah dan oksigen belum sempurna. Ketika sistem sirkulasi bayi
terbuka, warna kebiruan ini akan hilang. Hal ini sesuai dengan uraian teori dimana pada saat

31
bayi baru lahir dilakukan penilaian awal yaitu dengan menilai tangisan bayi, pernafasan,
gerakan bayi dan warna kulit pada bayi, berdasarkan hasil yang ditemukan bayi dalam
keadaan baik yaitu keadaan umum baik, bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan
(Bustami et al, 2021)

Didapatkan hasil pemeriksaan tanda -tanda vital dalam keadaan normal, yaitu
Respirasi : 47×/menit, Suhu : 36’5°c, Nadi : 140×/menitdan pada pemeriksaan antropometri
di dapatkanBerat Badan : 3.200 gram, Panjang Badan : 48 cm , Lingkar Dada :30 cm,
Lingkar Lengan : 11cm, Lingkar Kepala : 33 cm. Pengukuran lingkar dalam keadaan normal
yaitu 33-35 lingkar dada 30-38 cm, panjang badan 48- 52 cm, berat badan bayi 2500 - 4000
gram. Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5 -37,5˚C.Denyut nadi bayi yang
normal berkisar 120 -140 kali permenit, respirasi 40-60 kali permenit. Pemeriksaan yang
dilakukan secara sistematis yaitu pemeriksaan yang dilakukan secara head to toe yaitu
dimulai dari kepala, muka, mata, hidung, mulut, telinga, leher, dada, abdomen, kulit,
genetalia, punggung dan anus. Semua pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis atau
head to toe ini dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang baik
tanpa ada tanda-tanda cacat.

Telah dilakukan upaya menjaga kehangatan pada bayi baru lahir yang sesuai dengan
teori dengan cara mengeringkan tubuh bayi menggunakan kain bersih dan kering, serta
memakaikan topi pada kepala bayi. Pengaturan temperature tubuh pada bayi baru lahir belum
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya menjaga kehangatan
pada bayi baru lahir maka bayi akan kehilangan panas tubuh sehingga dapat mengalami
hipotermia (Chairunnisa dan Widya, 2021)

Telah dilakukan pemberikan tetes mata diberikan pada kedua mata bayi dan
memberikan vit K 1mg pada ⅓ paha kiri atas bayi bagian luar secara IM. Pemberian salep
mata pada kedua mata dan pemberian vitamin K 1mg pada ⅓ paha kiri secara IM telah
dilakukan sesuai dengan teori dalam upaya mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir
(Junianti et al, 2021)

Memberikan motivasi kepada ibu bahwa untuk cukup hanya memberikan ASI eksklusif
secara ondemand hingga usia bayi 6 bulan setiap 2 jam sekali tanpa memberikan makanan
serta minuman lain selain ASI. Sesuai dengan teori dimana seorang ibu harus dapat
memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan memberikan kolostrum pada bayi. Memberitahu
kepada ibu jika ada tanda - tanda bahaya pada bayinya seperti : Tali pusat kemerahan, Sesak

32
nafas, Mengigil, Demam, Kejang, Mual muntah, Tidak mau menyusu untuk segera datang ke
fasilitas kesehatan terdekat tanpa menunggu jadwal kunjungan ulang. Warna abnormal kulit
atau bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning, Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu
dingiin (hipotermia), Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa, muntah terus menerus,
muntah dan perut bengkak, tinja hijau tua atau berdarah atau lender, Mata bengkak atau
mengeluarkan cairan. Hal ini sejalan dengan uraian teori yang menjelaskan bahwa bayi baru
lahir perlu pengawasan. Maka dari itu perlu di ketahui tanda - tanda bahaya pada bayi baru
lahir seperti kejang, demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, mata bernanah, kulit dan
mata pada bayi kuning. Agar segera cepat di ketahui dan di tangani (Chairunnisa dan Widya,
2021).

33
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

kesimpulan dari laporan kasus yang berjudulASUHAN KEBIDANAN PADA


BAYI NY M DENGAN BAYI BARU LAHIR 2 JAM CAESAR DI RUANG MARWAH
RUMAH SAKIT UMUM MUHAMADIYAH SITI AMINAH BUMIAYU TAHUN 2023.

1. Data Subjektif pada Ny. M usia 23 tahun G1 P0 A0, HPHT 04 Oktober 2022, HPL 11
Juli 2023, Usia Kehamilan 39+6 minggu. Ibu melahirkan Caesar pada 09 Juli 2023 pukul
19.35 WIB
2. Data Objektif didapatkan Keadaan umum baik, bayi menangis kuat, kulit
kemerahan.hasil pemeriksaan tanda -tanda vital dalam keadaan normal, yaitu Respirasi :
47×/menit, Suhu : 36’5°c, Nadi : 140×/menitdan pada pemeriksaan antropometri di
dapatkanBerat Badan : 3.200 gram, Panjang Badan : 48 cm , Lingkar Dada :30 cm,
Lingkar Lengan : 11cm, Lingkar Kepala : 33 cm.
3. Analisa yang dapat diberikan yaitu Bayi Ny. M Lahir Operasi SC dengan keadaan umum
baik.
4. Penatalaksaan yang diberikan yaitu dengan menjaga kehangatan bayi, memberikan tetes
mata pada kedua mata bayi, memberikan vit K 1mg, Memberitahu ibu tentang tanda
bahaya bayi baru lahir, memberikan ASI eksklusif secara ondemand hingga usia bayi 6
bulan setiap 2 jam sekali tanpa memberikan makanan serta minuman lain selain ASI.
B. Saran
1. Bagi RSUM Siti Aminah Bumiayu

Diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan baik dan
selalu berpegang pada standar asuhan kebidanan agar tercipta ibu yang sehat untuk
generasi yang sehat juga.

2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam menerapkan asuhan kebidanan yang profesional, dengan baik dan benar
mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang up to date.

34
DAFTAR PUSTAKA

Alrmina. 2022. Edukasi Perawatan Pada Bayi Baru LahirKepada Ibuu-Ibu di Kenali Besar
Jurnal Pengabdian Mandiri 1 (7) :1227-1228

ASEAN Secretariat. (2021). ASEAN Statistical Yearbook. Jakarta: Asean Secretariat,


December, 2021.

Asmara, J., Setyandini, N., Naimah, Y. 2022. Luaran Bayi Baru Lahir Pada Persalinan
dengan Ketuban Pecah Dini di RS Wava Husada Kepanjen Malang Malang Jurnal
Of Midwifery 4 (1) : 49-50

Bustami, L.E.S. et al. (2021) ‘Continuity of Care Pada Neonatus Dan Bayi Di Era Pandemi
Covid-19 Di Sumatera Barat’, LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
Masyarakat, 5(1) : 161.

Chairunnisa, R. O., Juliarti, W.2021. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal di
PMB Hasna Dewi Pekanbaru Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery
Jurnal)2 (01) : 24-25

Chairunnisa, R. O., Juliarti, W., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Tuah, H. (2022). Jurnal
Kebidanan Terkini ( Current Midwifery Journal ) Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir Normal. 2 : 23–28

Dinas Kesehatan Brebes. (2022). Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2021. Brebes:
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2021). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj Ip) Tahun
2020. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Herman. 2021. The Relationship OfFamily Rolesand Atitudes In Child Care With Cases Of
Capput Succedenaum In RSUD Labuang Baji, Makasar City In 2018 (Jurnal inovasi
penelitian)1 (2) : 49-50

Nasrullah, J.M. 2021. Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini Dan Factor Yang Mempengaruhinya
Jurnal Medika Hutama 02 (02) : 626

Ni Lus Putu, J., Ayu, M. G., Ni Made, M. D.2021.Gambaran Persalinan Dengan Sectio
Caesarea di Instalasi Gawat Darurat Kebidanan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar Tahun 2021 Jurnal Ilmiah Kebidanan 9 (1) : 20-21

Novitasari, A. A., Tihardimanto, A., Rahim, R. 2021 Analisis factor yang berhubungan
dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud lamaddukeleng kab.wajo AL-Iqra
Medical Journal 5 (2) : 11

35
Rhomadona, S. W., & Leberina, E. (2021). Asuhan Kebidanan Continuity of Care Pada Ny
“a” Usia 24 Tahun Gip0000 Dari Masa Kehamilan Hingga Masa Nifas Di Pmb Any
Iswahyuni, Surabaya. Jurnal Kebidanan, 10(1), 10–20

Sabillah, Z. A. (2021). Asuhan Kebidanan Neonatus pada Bayi Ny. E Neonatus Cukup Bulan
sesuai Masa Kehamilan di Rs Pmi Kota Bogorr
https://repo.poltekkesbandung.ac.id/3387/7/Draft LTA Zenith Aura Sabillah.pdf

Sunarti and Abdullah, V.I. (2022) ‘Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Bayi
Ny .“ H ” Usia 0 Hari Di Puskesmas Fak-Fak Tahun 2021’, Jurnal Cakrawala
Kesehatan, XIII(1), pp. 1–14.

Sumi, S. S., & Isa, W. M. La. (2021). Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir melalui Persalinan
Normal dengan Lotus Birth dan Tanpa Lotus Birth. Jurnal Keperawatan Silampari,
5(1), 148–155. https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2683

Wahyuni, I. S., & Syahda, S. (2022). asuhan kebidanan pada bayi baru lahir di pmb nurhayati
wilayah kerja puskesmas air tiris tahun 2022. Evidence Midwifery Journal, 01(01),
46–52.

World Health Organization. (2021). Monitoring Health For the Sdgs, Sustainable
Development Goals. Geneva: World Health Organization; 2021. Licence: CC BY-
NC-SA 3.0 IGO.

36

Anda mungkin juga menyukai