A. Latar Belakang
Angka kematian bayi khusus nya neonatus yang merupakan indicator status
kesehatan , saat ini di indonesia masih tinggi, sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir perlu terus ditingkatkan.
Neonatologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang neonatus (0-28 hari) pelatihan ini
diadakan dengan maksud untuk melatih perawat diruang perinatology atau di NICU dalam
memberikan perawatan pada bayio baru lahir dengan pendekatan pada neonatus dan
keluarga.
B. Nama Kegiatan
Pelatihan Neonatologi Level II – III Gelombang Ke 2
C. Tujuan
Tujuan dari laporan hasil pelatihan ini adalah :
1. Sebagai bentuk pertanggung jawaban bahwa telah menyelesaikan pelatihan tepat waktu
2. Sebagai bahan sosialisasi hasil pelatihan.
3. Peserta yang telah mengikuti pelatihan mampu melaksanakan asuhan keperawatan
pada neonatus yang dirawat diruang perinatology / Nicu
4. Mampu memahami tentang konsep kegawatan neonatus
5. Dapat Memahami prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus yang dirawat di NICU
6. Dapat Memberikan nutrisi parenteral dan enteral pada pasien di perinatology / NICU
7. Dapat Merawat neonatus dengan alat bantu nafas mekanik.
8. Dapat Melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
Perinatologi dan Nicu
.
BAB II
KEGIATAN
A. SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung : Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Penasehat : Ka Instalasi Pelatihan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Penanggung jawab : dr. Susanto Nugroho, SpA (K)
Pembina : 1. dr. Eko Sulistijono, Sp.A(K)
2. dr. Brigitta Ida RVC, Sp.A (K), M.Kes
3. Yusuf Elmadi, S.Kep, Ns
MOT : Musrifah habibah, SST
QC : Eny Sunarwaty, AMK
Ketua 1 : Siti Aisyah, S.Kep. Ns
Ketua 2 : Djuminingrum, S.Kep.Ns
Sekertaris : 1. Ratih Ambarsari, AMd. Kep
2. Erriskha Pradonna AMd. Keb
Ilmiah : 1. Diyah Sri hartatik,S.Kep.Ns
2. Deni Kartika M, S.Kep.Ns
3. Ninik Dwi Agustina, S.Kep.Ns
Sie. Perlengkapan : 1. M. Subchan Zain, SST.Ns
2. Intan Herayuningrum, AMd. Keb
3. Irmawati, Amd. Kep
4. Pendrita Nur Elsen, AMd. Kep
5. Yesi Kristanti, AMd. Kep
6. Ista Arthanawati, Amd. Kep
7. Eny Kristanti
Peserta : Erica sroka
Nip : 02.90.0066
Jabatan : Perawat Perinatologi RSIL
B. Nara sumber
dr. Eko Sulistijono, Sp.A(K)
dr. Brigitta Ida RVC, Sp.A (K), M.Kes
dr. Widianto Sp.BA
Eny Sunarwaty, AMK
Siti Aisyah, S.Kep. Ns
Djuminingrum, S.Kep.Ns
Ratih Ambarsari, AMd. Kep
Erriskha Pradonna AMd. Keb
Deni Kartika M, S.Kep.Ns
Ninik Dwi Agustina, S.Kep.Ns
D. Anggaran / dana :
Rumah Sakit Islam Lumajang
E. Kegiatan
N Tanggal Kegiatan
o
1 4 juli 2022 Pembukaan, dinamika Kelompok, Pre tes
2 14 juli s/d 15 juli 2022 Workshop dan simulasi
3 13 juli 2022 Post test
4 18 juli s/d 17 september 2022 Praktek Lapangan
19 sep – 23 sept 2022 Evaluasi dan review
19 – 20 sep 2022 Ujian Asuhan Keperawatan individu
21 – 22 sep 2022 Ujian praktek Resusitasi, ventilator, CPAP
23 Sep 2022 Remidi Ujian
5 25 september 2022 Refreshing
6 26 sep 2022 s/d 29 sep 2022 Presentasi kasus dan Evaluasi Kegiatan
26 – 27 sep 2022 Kelompok : Presentasi kasus dan jurnal
28- 29 september 2022 Pengumpulan tugas
(logbook, ceklist, Askep kelompok dsb)
7 30 september 2022 Penutupan
BAB III
Kebutuhan cairan :
Aterm
Hari 1 : 60-80 cc/kgBB/ hari
Hari 2-7 : 80-120 cc/kgBB/ hari
Preterm
Hari 1-3 : (>800gr) 80-100 cc/kgBB/hari
Hari 1- 3 : (<800 gr) 100- 150 cc/kgBB/ hari
Asuhan keperawatan pada bayi BBLR
Bayi premature : semuabayi yang lahir drngan usia gestasi < 36 minggu
BBLR : bayi dengan berat lahir < 2500 gr tanpa memandang usia gestasi
Kategori :
BBLR < 2500 gr
BBLSR < 1500gr
BBLASR < 1000gr
Penyebab BBLR = kelahiran premature
Penyebab lahir premature :
- janin : gawat janin, kehamilan kembar, hydrop non imun, eritoblastosis
- uterus : uterus bikornat, serviks yang tidak kopenten
- plasenta : plasenta previa, absurbsio plasenta
- maternal : pre eklamsi, penyakit medis kronis, infeksi, penyalah gunaan obat
- factor lain : KPD > 18 jam , polihidramnion
Masalah pada BBLR:
Thermoregulasi
RDS
PDA
Gastroesofageal refgluks
Infeksi
Ketidak seimbangan cairan elektrolit
Hiperbilirubin
Necrotizing enterocolitis
Apnea prematurity
Prinsip :
Respek
Informative
Fleksibel
Kolaborasi
Dukungan
Alternative
Indikasi :
- Distress nafas : hipoksia
- Re asorbsi pneumothorax pada bayi cukup bulan
- Serangan apnea pada bayi premature
- Hyperoxic test pada tersangka penyakit sianotic
Toksisitas ;
- Mata : ROP ( rethynopaty of prematurity )
- Paru : BPD ( broncho pulmonary disease )
- Otak : menerunkan aliran darah ke otak ( cacat otak )
Bila oksigen kurang berakibat kematian tinggi
Bila oksigen berlebih berakibat kecacatan tinggi
Oksigen dapat berbahaya
Standar pemeriksaan pada bayi distresss nafas harus diperiksa AGD/ BGA
Awali dengan udara dan naikkan konsentrasi 02 bila saturasi menurun
Nutrisi parenteral total
Definisi : Semuaunsur nutrisi ( cairan, lemak, karbohidrat, protein, vitamin,
mineral ) untuk kebutuhan metabolic dan pertumbuhan melalui intra vena
Indikasi : prematuritas, morbiditas, kelainan saluran cerna
Jalur nutrisi parenteral : jalur vena sentral, kateter umbilical , jalur perifer
Prosedur nutrisi parenteral :
1. Tentukan dosis cairan total harian
2. Tentukan dosis asam amino dan hitung cairannya
3. Tentukan dosis lipid dan hitung cairannya
4. Tentukan elektrolit yang ditambah ( na, ka, ca)
5. Apakah bayi perlu tx tambhan dalam bentuk cairan; koreksi elektrolit,
tranfusi, antibiotic dan hitung volume cairan tx tambahan
6. Jumlahkan voliume cairan (2-5)
7. Hitung sisa cairan ( 1-6)
8. Tentukan glukosa infus rate
9. Tentukan kadar dektrose yang diberikan
10. Hitung osmolaritas keseluruhanm
11. Tentukan jalur
Catatan
- Lipid diberikan terpisah dari AA dan dektrose untuk menjaga stabilitas
kalsium dan fosfor
- Lindungi lipid dari paparan cahaya
- Pemberian continue dalam 20-24 jam
- Kecepatan infus lipid tidak boleh lebih dari 0.12-0.15 gr/kg/jam
- Diberikan mulai hari 1 dan kenaikan sesuai toleransi .
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tatalaksana tindakan pada bayi baru lahir berbagi macam, perawat penolong bayi harus
terlatih agar dapat mengurangi angka kematian neonatus, penyebab terbanyak kegawatan
pada neonatus adalah kegawatan nafas atau bayi yang menbutuhkan alat bantu nafas
seperti: CPAP, NIV, ventilator mekanik. Dengan selesainya mengikuti pelatihan
neonatologi ini diharapkan perawat dapat meningkatkan kualitas poelayanan diruang
perinatology, dapat mensosialisasikan hasil pelatihan kepada perawat diruang
perinatology, dan mengusulkan penambahan kelengkapan sarana prasarana di ruang
perinatology .
B. SARAN
Setiap perawat yang bertugas di ruang khusus seperti ruang perinatology wajib
memiliki sertifikat pelatihan khusus. Dan diharapkan ada perawat yang
diberangkatkan pelatihan lagi sesuai dengan kebutuhan ruang perinatology .
“never ending to learning” alangkah baiknya selalu memperbarui ilmu untuk
meningkatkan pelayanan di rumah sakit .
Mengetahui
Direktur