Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN NEONATOLOGI LEVEL II – III


DI RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG
4 JULI 2022– 30 SEPTEMBER 2022

RUMAH SAKIT ISLAM


LUMAJANG

Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang, 67312


Kabupaten Lumajang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian bayi khusus nya neonatus yang merupakan indicator status
kesehatan , saat ini di indonesia masih tinggi, sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir perlu terus ditingkatkan.
Neonatologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang neonatus (0-28 hari) pelatihan ini
diadakan dengan maksud untuk melatih perawat diruang perinatology atau di NICU dalam
memberikan perawatan pada bayio baru lahir dengan pendekatan pada neonatus dan
keluarga.

B. Nama Kegiatan
Pelatihan Neonatologi Level II – III Gelombang Ke 2

C. Tujuan
Tujuan dari laporan hasil pelatihan ini adalah :
1. Sebagai bentuk pertanggung jawaban bahwa telah menyelesaikan pelatihan tepat waktu
2. Sebagai bahan sosialisasi hasil pelatihan.
3. Peserta yang telah mengikuti pelatihan mampu melaksanakan asuhan keperawatan
pada neonatus yang dirawat diruang perinatology / Nicu
4. Mampu memahami tentang konsep kegawatan neonatus
5. Dapat Memahami prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus yang dirawat di NICU
6. Dapat Memberikan nutrisi parenteral dan enteral pada pasien di perinatology / NICU
7. Dapat Merawat neonatus dengan alat bantu nafas mekanik.
8. Dapat Melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
Perinatologi dan Nicu
.
BAB II
KEGIATAN

A. SUSUNAN KEPANITIAAN
 Pelindung : Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
 Penasehat : Ka Instalasi Pelatihan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
 Penanggung jawab : dr. Susanto Nugroho, SpA (K)
 Pembina : 1. dr. Eko Sulistijono, Sp.A(K)
2. dr. Brigitta Ida RVC, Sp.A (K), M.Kes
3. Yusuf Elmadi, S.Kep, Ns
 MOT : Musrifah habibah, SST
 QC : Eny Sunarwaty, AMK
 Ketua 1 : Siti Aisyah, S.Kep. Ns
 Ketua 2 : Djuminingrum, S.Kep.Ns
 Sekertaris : 1. Ratih Ambarsari, AMd. Kep
2. Erriskha Pradonna AMd. Keb
 Ilmiah : 1. Diyah Sri hartatik,S.Kep.Ns
2. Deni Kartika M, S.Kep.Ns
3. Ninik Dwi Agustina, S.Kep.Ns
 Sie. Perlengkapan : 1. M. Subchan Zain, SST.Ns
2. Intan Herayuningrum, AMd. Keb
3. Irmawati, Amd. Kep
4. Pendrita Nur Elsen, AMd. Kep
5. Yesi Kristanti, AMd. Kep
6. Ista Arthanawati, Amd. Kep
7. Eny Kristanti
 Peserta : Erica sroka
 Nip : 02.90.0066
 Jabatan : Perawat Perinatologi RSIL

B. Nara sumber
 dr. Eko Sulistijono, Sp.A(K)
 dr. Brigitta Ida RVC, Sp.A (K), M.Kes
 dr. Widianto Sp.BA
 Eny Sunarwaty, AMK
 Siti Aisyah, S.Kep. Ns
 Djuminingrum, S.Kep.Ns
 Ratih Ambarsari, AMd. Kep
 Erriskha Pradonna AMd. Keb
 Deni Kartika M, S.Kep.Ns
 Ninik Dwi Agustina, S.Kep.Ns

C. Waktu dan tempat pelaksanaan


Periode : 4 juli - 30 september
Tempat : RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Jl. Jaksa Agung Suprapto no.2 Malang

D. Anggaran / dana :
 Rumah Sakit Islam Lumajang

E. Kegiatan

N Tanggal Kegiatan
o
1 4 juli 2022 Pembukaan, dinamika Kelompok, Pre tes
2 14 juli s/d 15 juli 2022 Workshop dan simulasi
3 13 juli 2022 Post test
4 18 juli s/d 17 september 2022 Praktek Lapangan
19 sep – 23 sept 2022 Evaluasi dan review
19 – 20 sep 2022 Ujian Asuhan Keperawatan individu
21 – 22 sep 2022 Ujian praktek Resusitasi, ventilator, CPAP
23 Sep 2022 Remidi Ujian
5 25 september 2022 Refreshing
6 26 sep 2022 s/d 29 sep 2022 Presentasi kasus dan Evaluasi Kegiatan
26 – 27 sep 2022 Kelompok : Presentasi kasus dan jurnal
28- 29 september 2022 Pengumpulan tugas
(logbook, ceklist, Askep kelompok dsb)
7 30 september 2022 Penutupan
BAB III

A. GARIS BESAR MATERI DAN PEMBAHASAN


 Pengelompokan Bayi Sesuai Diagnosa
1. Pelayanan level 1
Meliputi bayi baru lahir dari kamar bersalin atau kamar operasi yang sehat dan
tidak ada tindakan khusus pada bayi tersebut hanya asuhan keperawatan bayi baru
lahir normal dan sehat .
2. Pelayanan level 2
Meliputi bayi baru lahir dengan diagnose tanpa infeksi atau infeksi ringan, tindakan
yang diberikan meliputi pemberian oksigen melalui CPAP, fototerapi, metode
kanguru partial, pemasangan umbilical catheter, injeksi dan lain lain.
3. Pelayanan level 3
Neonatal intensive care unit adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang dirancang
untuk penanganan pasien neonatus yang mengalami gangguan medis , bedah dan
trauma atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, yang memerlukan perawatan
intensif, observasi yang bersifat komperhensif dan perawatan khusus.

 Kebutuhan cairan pada bayi


Kebutuhan cairab pada bayi diperhitungkan dari :
1. Factor lingkungan, panas infant warmer, incubator, suhu lingkungan
2. Glukosa dengan GIR ( glukosa in Rate )
3. Normal glukosa yang diperlukan

Kebutuhan cairan :
 Aterm
Hari 1 : 60-80 cc/kgBB/ hari
Hari 2-7 : 80-120 cc/kgBB/ hari

 Preterm
Hari 1-3 : (>800gr) 80-100 cc/kgBB/hari
Hari 1- 3 : (<800 gr) 100- 150 cc/kgBB/ hari
 Asuhan keperawatan pada bayi BBLR
 Bayi premature : semuabayi yang lahir drngan usia gestasi < 36 minggu
 BBLR : bayi dengan berat lahir < 2500 gr tanpa memandang usia gestasi
 Kategori :
BBLR < 2500 gr
BBLSR < 1500gr
BBLASR < 1000gr
 Penyebab BBLR = kelahiran premature
 Penyebab lahir premature :
- janin : gawat janin, kehamilan kembar, hydrop non imun, eritoblastosis
- uterus : uterus bikornat, serviks yang tidak kopenten
- plasenta : plasenta previa, absurbsio plasenta
- maternal : pre eklamsi, penyakit medis kronis, infeksi, penyalah gunaan obat
- factor lain : KPD > 18 jam , polihidramnion
 Masalah pada BBLR:
 Thermoregulasi
 RDS
 PDA
 Gastroesofageal refgluks
 Infeksi
 Ketidak seimbangan cairan elektrolit
 Hiperbilirubin
 Necrotizing enterocolitis
 Apnea prematurity

 Diagnose keperawatan yang muncul :


 Hipotermia b.d dengan bbextrem, kekurangan lemak subkutan
 Pola nafas tidak efektif b.d hambtan upaya nafas, imaturitas neurologis
 Deficit nutrisi b.d ketidak mampuan menelan makanan, tidak mampu
mencerna makanan
 Resiko infeksi b.d ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer
 Resiko cidera b.d hipoksia jaringan
 Family centered care ( FCC)
 Asuhan yang berpusat pada keluarga
 FCC pada asuhan ibu ( maternal ) dan bayi baru lahir ( neonatal ) disebut
family center maternity and new born care ( FCMNC)
 Keuntungan FCMNC :
 Memfasilitasi proses adaptasi bayi dan keluargha
 Menurunkan tingkat kecemasan
 Meningkatkan rasa percaya diri kepada orang tua dan kemampuan
menyelesaikan masalah
 Mengurangi ketergantungan keluarga terhadap perawat
 Menurunkan biaya perawtan
 Meningkatkan kepuasan perawat
 Meningkatkan kualitas komunikasi antara klien dan perawat

 Prinsip :
 Respek
 Informative
 Fleksibel
 Kolaborasi
 Dukungan
 Alternative

 Fasilitas peendukung pelaksanaan FCMNC :


 Fasilitas fisik
 Ruangan untuk keluarga
 Berbagai sumber : buku, poster, pamphlet, video
 Kamar khusus
 Kebijaakan RS

 Menerapkan perilaku Caring :


-memberikan expert care
-memberi inforemasi
-memberi dukukngan emosional secara langsung
-menghargai hak hak klien
-follow up

 Tindakan selama diruang bayi :


Focus memberdayakan orang tua :
 Bantu orang tua untuk saling mendukung
 Siapkan pemberi asuhan utama bagi bayi
 Berikan pendidikan kesehatan
 Bantu orang tua untuk mengerti perilaku bayi
 Fasilitasi orang tua untuk berinteraksi dengan bayi
 Ikut sertakan dalam merawat bayi

 Kegawatan pada neonatus

1. Suhu : hipotermi , hipertermi


2. Pernafasan : apnea, sesak, hipoksia
3. Sirkulasi : syok/ renjatan
4. Saluran cerna : kembung, muntah
5. Traktus urinarius: anuri, poli uri
6. Metabolisme : hipoglikemia, hipokalsemia
7. Lain – lain : perdarahan, kuning, kejang

 Thermoregulasi pada neonatus


o Suhu normal pada bayi : 36.5º C- 37.4ºC
o Pengukuran di axila selama 3 detik
o Hindari pengukuran di Anus
o Suhu ruang bayi antara 24º C- 26ºC
o Hipotermi adalah pembunuh utama pada neonatus
o Ada 4 cara kehilangan panas :
 Konduksi contohnya : bsyi ditimbang tidak menggunakan alas
 Evaporasi : BBL tidak langsung dikeringkan dari Air ketuban
 Radiasi : BBL diletakkan ditempat yang dingin
 Konveksi : BBL diletakkan di dekat pintu Utama pada neonatus
 Resusitasi neonatus
 Konseling antenatal
 Persiapan tim, Alat, dan lingkungan
 Bayi lahir harus dalam keadaan menagis, bernafas spontan, tonus otot baik
 Apabila salah satu yang “TIDAK” lakukan langkah awal resusitasi
1. Hangatkan bayi dibawah infant warmer
2. Atur posisi bayi menghidu? Setengah ekstensi, pasang oksimetri
3. Isap lendir dari mulut ke hidung
4. Keringkan bayi dan rangsang taktil
5. Atur posisi kembali
6. Penilaian pada LDJ dan usaha nafas
- Apabila pada penilaian pertama bayi masih tidak bernafas dan LDJ dibawah 100x/
menit lakukan VTP efektif selama 30 detik
- Vtp efektif bila dada mengembang
- Lakukan pijat jantung bila LDJ dibawah 60x/ menit
- Bila bayi sudah menangis dan bernafas spontan tanpaada tanda distress nafas,
lakukan perwatan bayi pasca resusitasio
- Bila bayi bernafas spontan LDJ diatas 100x/ menit, dan masih ada tanda – tanda
distress nafas berikan terapi oksigenm sesuai indikasi dan penilaian Down score

 Asuhan Keperawatan Pada Bayi dengan post operasi


Bayi post operasi yang perlu diobservasi ketat harus masuk ke ruang perawatan
insentive, apabila tidak perlu observasi ketat hanya perlu perawatan luka post op biasa
bisa diletakkan di ruang perinatology.

 Asuhan keperawatan pada bayi dengan ventilator mekanik


Indikasi bayi menggunakan ventilasi mekanik :
 Apnea berat ( memerlukan baging ) lebih dari 1 periode apnea dalam 1 jam
 PaCO2 >60mmHg dengan pH <7,25
 FiO2 > 40 mmhg
 Usia gestasi <25 minggu
Tujuan dari ventilasi mekanik
1. Mempertahankan pertukaran gas dengan meminimumkan kerusakan paru,
gangguan hemodinamik dan efek samping lain ( kerusakan saraf)
2. Meminimalkan usaha nafas yang berat
3. Mengoptikan rasa nyaman pada pasien
Parameter ventilasi
1. PEEP ( positife end expiratory pressure )
2. PIP ( peak inspiratory pressure )
3. Tidal volume
4. TI ( time inspirasi )
5. O2 inspirasi ( Fio2)
Seting awal ventilator
 PEEP : 5
 FIO2 : 60%
 RR : 60X/ MNIT
 PIP : 15
 FLOW TRIG : 0.5
 IT : 0.35

 Pencegahan dan pengendalian infeksi diruang perinatology


Untuk memutus mata rantai infeksi nosocomial : cuci tangan 7 langkah.
Kebersihan tangan atau hand hygiene dibagi menjadi :
1. Hand washing : proses membersihkan kotoran dan mikroorganisme transit dari
tangan ( 40 – 60 detik )
2. Hand rub : menggosok kesua belah tangan dengan menggunakan cairan antiseptic
berbahan dasar alcohol (20-30) detik
Tujuan hand hygiene :
 Meminimalkan dan menghilangkan mikroorganisme
 Mencegah transmisi mikroorganisme dari pasien ke pasien lain, dari petugas
ke pasien, alat – alat kesehatan
 Tindakan utama untuk PPI

 Pengendalian infeksi pada neonatus


 Cuci tangan 7 langkah
 Dekontaminasi
 Pembersihan
 Desinfeksi
 Desinfeksi tingkat tinggi / sterilisasi
 Positioning pada neonatus
Positioning adalah salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang sesuai
Positioning yang benar akan meningkatkan kemampuan secara motoric dan emosional
 Posisi supine
 Posisi prone
 Quarter prone
 Side liyinge
Tujuan positioning :
 Self regulation dan stabilisasi bayi
 Menghemat tenaga dan mendukung pertumbuhan
 Meningkatkan perkembangan SSP ( system saraf pusat )
 Membuat fleksi pada area tungkai dan batang tubuh ( memfasilitasi midline
control )
 Membantu mengontrol perilaku bayi agar merasa aman dan nyaman
 Memberikan relaksasi pada bayi dan meningkatkan kualitas tidur.
 Meningkatkan system respirasi , kemampuan visual dan agar suhu tetap
hangat.
 Terapy oksigen Pada Neonatus
 Target saturasi bayi 88 % - 95%
 Suplementasi o2 sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi dengan
masalah keperawatan
 Tujuan terapi o2:
- Mengatasi hipoksia ( pantau dengan oxymetry )
- Mengurangi usaha kerja otot pernafasan
- Menurunkan kerja miokardium

 Indikasi :
- Distress nafas : hipoksia
- Re asorbsi pneumothorax pada bayi cukup bulan
- Serangan apnea pada bayi premature
- Hyperoxic test pada tersangka penyakit sianotic

 Toksisitas ;
- Mata : ROP ( rethynopaty of prematurity )
- Paru : BPD ( broncho pulmonary disease )
- Otak : menerunkan aliran darah ke otak ( cacat otak )
 Bila oksigen kurang berakibat kematian tinggi
 Bila oksigen berlebih berakibat kecacatan tinggi
 Oksigen dapat berbahaya
 Standar pemeriksaan pada bayi distresss nafas harus diperiksa AGD/ BGA
 Awali dengan udara dan naikkan konsentrasi 02 bila saturasi menurun
 Nutrisi parenteral total
 Definisi : Semuaunsur nutrisi ( cairan, lemak, karbohidrat, protein, vitamin,
mineral ) untuk kebutuhan metabolic dan pertumbuhan melalui intra vena
 Indikasi : prematuritas, morbiditas, kelainan saluran cerna
 Jalur nutrisi parenteral : jalur vena sentral, kateter umbilical , jalur perifer
 Prosedur nutrisi parenteral :
1. Tentukan dosis cairan total harian
2. Tentukan dosis asam amino dan hitung cairannya
3. Tentukan dosis lipid dan hitung cairannya
4. Tentukan elektrolit yang ditambah ( na, ka, ca)
5. Apakah bayi perlu tx tambhan dalam bentuk cairan; koreksi elektrolit,
tranfusi, antibiotic dan hitung volume cairan tx tambahan
6. Jumlahkan voliume cairan (2-5)
7. Hitung sisa cairan ( 1-6)
8. Tentukan glukosa infus rate
9. Tentukan kadar dektrose yang diberikan
10. Hitung osmolaritas keseluruhanm
11. Tentukan jalur

 Catatan
- Lipid diberikan terpisah dari AA dan dektrose untuk menjaga stabilitas
kalsium dan fosfor
- Lindungi lipid dari paparan cahaya
- Pemberian continue dalam 20-24 jam
- Kecepatan infus lipid tidak boleh lebih dari 0.12-0.15 gr/kg/jam
- Diberikan mulai hari 1 dan kenaikan sesuai toleransi .
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tatalaksana tindakan pada bayi baru lahir berbagi macam, perawat penolong bayi harus
terlatih agar dapat mengurangi angka kematian neonatus, penyebab terbanyak kegawatan
pada neonatus adalah kegawatan nafas atau bayi yang menbutuhkan alat bantu nafas
seperti: CPAP, NIV, ventilator mekanik. Dengan selesainya mengikuti pelatihan
neonatologi ini diharapkan perawat dapat meningkatkan kualitas poelayanan diruang
perinatology, dapat mensosialisasikan hasil pelatihan kepada perawat diruang
perinatology, dan mengusulkan penambahan kelengkapan sarana prasarana di ruang
perinatology .
B. SARAN
Setiap perawat yang bertugas di ruang khusus seperti ruang perinatology wajib
memiliki sertifikat pelatihan khusus. Dan diharapkan ada perawat yang
diberangkatkan pelatihan lagi sesuai dengan kebutuhan ruang perinatology .
“never ending to learning” alangkah baiknya selalu memperbarui ilmu untuk
meningkatkan pelayanan di rumah sakit .

Lumajang, 23 Robiul Awal 1444 H


23 oktober 2022 M

Kabid Keperawatan Peserta

Anni faridah Erica Sroka, Amd.Kep


NIK. 02.81.0011 NIK : 02.90.0066

Mengetahui
Direktur

dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS


NIK. 01.71.0008
LAMPIRAN :
.,

Anda mungkin juga menyukai