Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

“RESUSITASI NEONATUS
DI RUMAH SAKIT HUSADA UTAMA SURABAYA”

RUMAH SAKIT ISLAM


LUMAJANG

Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang, 67312


Kabupaten Lumajang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PERINASIA merupakan organisasi seminat bagi mereka yang peduli terhadap keadaan
kesehatan perinatal, yaitu kesehatan ibu hamil setelah konsepsi 20 minggu hingga bayi berusia 7
hari. Organisasi ini bersifat nirlaba dan independen. Ide membentuk Perinasia muncul karena
keprihatinan beberapa individu dalam hal kesehatan perinatal, yang tercermin dari tingginya
angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia. Dengan 22 Cabang di tingkat propinsi
di Indonesia, Perinasia kini memiliki sekitar 4500 anggota multidisiplin, terdiri dari dokter spesialis
obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi, dokter umum, ahli
kesehatan masyarakat, bidan, perawat, psikolog, dan individu lain yang tertarik dengan masalah
kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.
Tujuan pokok PERINASIA ialah meningkatkan mutu anggotanya dan mutu pelayanan
perinatal untuk kepentingan masyarakat dengan usaha meningkatkan derajat dan kesehatan
perinatal dalam pembangunan manusia, menyebarluaskan penerangan ilmiah dan populer dalam
hal perinatology, merumuskan standar terbaik dalam pendidikan, perlengkapan, sistem pelayanan
dan merangsang riset perinatology, memberikan nasehat dan bekerja sama dengan pemerintah
dan instansi yang berwenang dalam bidang perinatology, mengadakan dan memelihara hubungan
internasional yang serupa di luar negeri, menyelenggarakan kongres mengenai perinatologi dan
menyelenggarakan pertemuan yang berhubungan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
berkaitan dengan perinatology, menjembatani dunia ilmiah/biomedis dengan ilmu terapan. Dalam
rangka memenuhi persyaratan yang harus dimiliki oleh perawat perinatologi RS Islam lumajang
menugaskan Perawat Rawat Jalan untuk mengikuti pelatihan ini.

B. Nama Kegiatan
“Pelatihan Resusitasi Neonatus”

C. Tujuan
Meningkatkan kemampuan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam Pelatihan Resusitasi
Neonatus, memahami Penanganan kegawat daruratan gagal nafas pada neonatus,
memberikan pelayanan yang professional, menambah ketrampilan dan pemahaman perawat
ruang perinatology tentang pengawasan bayi yang beresiko tinggi

.
BAB II
KEGIATAN

A. Panitia dan peserta


1. Panitia : Diklat Rumah Sakit Husada Utama Surabaya
2. Peserta :
Dian Ratnasari : Perawat

B. Nara sumber
1. dr. TB Firmansyah B. Rifai, Sp.A, MARS
2. dr. Setyadewi Lusyati, Sp.A (K) PhD
3. dr. Setya Wandita, Sp.A (K), MKes
4. dr. Ekawaty L. Haksari, Sp.A (K), MPH, CIMI, IBCLC
5. Dr. dr.Hj. Risa Etika, Sp.A (K)

C. Waktu dan tempat pelaksanaan


Hari : Kamis s/d Sabtu, 23 – 25 Juni 2022
Tempat : Hotel Tunjungan
Jl. Tunjungan No.102-104, Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya

D. Anggaran / dana :
1. Nestle
2. Rumah Sakit Islam Lumajang
BAB III
GARIS BESAR MATERI

1. Dasar- dasar resusitasi neonates didalam materi ini ada 4 pertanyaan wajib sebelum prakelahiran
yaitu apakah bayi cukup bulan, warna cairan ketuban, berapa janin yang dilahirkan, faktor resiko
tambahan.
2. Persiapan resusitasi, sebelum kelahiran tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya membentuk satu
tim resusitasi dan mempersiapkan segala peralatan resusitasi.
3. Langkah awal perawatan bayi baru lahir, didalam materi ini ada 5 langkah awal saat menerima bayi
baru lahir yang hangatkan, buka jalan nafas, isap lender bila perlu, keringkan, rangsang taktil.
4. Ventilasi Tekanan Positif, dalam materi ini dijelaskan indikasi pemberian VTP dengan menanyakan
penilaian awal pada bayi baru lahir yaitu apakah bayi apneu, megap- megap, tonus otot, atau bayi
tidak mengangis. Jika ada salah satu tanda dari penilaian awal maka merupakan indikasi VTP.
5. Jalan Nafas Alternatif: pipa endotrakeal dan sungkup Larings dalam materi ini peserta pelatihan
dilath untuk memasang pipa ET dan sungkup larings.
6. Kompresi dada, indikasi pemberian kompresi dada jika FJ < 60x/menit, tatacara pemberian
kompresi dada, dan kapan kompresi dada dihentikan.
7. Obat- obatan, dalam materi ini peserta dilatih dalam perhitungan obat emergency pada resusitasi
neonatus (Epineprin, SA), cara pemberian obat emergency tersebut.
8. Resusitasi dan stabilisasi bayi premature, dalam materi ini dijelaskan ada perlakuan khusus antara
bayi premature dan bayi aterm saat melakukan resusitasi dan stabilisasi bayi premature pasca
resusitasi.
9. Pertimbangan khusus adanya pneumotoraks dan efusi pleura pada neonates, dalam materi ini
dibahas ketika dalam melakukan resusitasi tidak ada perkembangan ke arah yang baik petugas
diharapkan mempertimbangkan adanya komplikasi seperti pneumotoraks ataupun efusi pleura
pada neonatus.
10. Etika dan perawatan di akhir kehidupan, dalam materi ini peserta diharapkan tetap
mempertimbangkan etika profesi saat perawatan di akhir kehidupan setelah resusitasi tidak
berhasil
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Resusitasi neonatus adalah usaha yang dilakukan pada neonatus dengan gangguan
transisi kehidupan, yang awalnya tergantung pada plasenta ibu menjadi proses
pernapasan secara independen. Tindakan resusitasi neonatus bertujuan untuk
meningkatkan kelangsungan hidup dan menurunkan mortalitas neonatus. Resusitasi
neonatus diindikasikan pada bayi baru lahir yang mengalami gangguan pernapasan pada
saat kelahiran. Gangguan pernapasan pada neonatus sering terjadi pada persalinan
preterm, presentasi bokong, kehamilan multipel, sepsis pada ibu, dan gangguan
antepartum lainnya.

B. SARAN
Setiap perawat yang akan ditugaskan di Perinatologi baru untuk diberikan pelatihan
eksternal yang berhubungan dengan ruang tersebut.

Lumajang, 23 Zulkaiddah 1443 H


23 Juni 2022 M

Mengetahui
Direktur Peserta

dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS Dian Ratnasari, Amd.Kep


NIK. 01.71.0008 NIK : 02.93.0131
LAMPIRAN :
.,

Anda mungkin juga menyukai