OLEH:
1. Ahmad Fauzan M (P07120522009)
2. Anisa Nurjannah (P07120522078)
OLEH
1. Ahmad Fauzan M (P07120522009)
2. Anisa Nurjannah (P07120522078)
OLEH:
PEMBIMBING LAPANGAN:
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan ini
dengan baik. Laporan asuhan keperawatan ini penulis susun untuk memenuhi
tugas Praktik Klinik Pendidikan Profesi Ners Mata Kuliah Keperawatan Anak.
Dalam penyusunan laporan asuhan keperawatan ini penulis mendapatkan banyak
bantuan, bimbingan, dan saran serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Bapak
Joko Susilo, SKM., M. Kes.
2. Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta, Bapak Bondan Palestin, SKM., M. Kep., Sp. Kom.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Ibu Harmilah, S. Pd., S. Kep., Ns., M.
Kep., Sp. MB.
4. Dosen Koordinator Praktik Keperawatan Anak, ibu Dr. Atik Badi’ah, S. Pd, S.
Kp, M. Kes
5. Dosen Pembimbing Praktik di ruang NICU, Dr. Nunuk Sri Purwanti, S. Kp,
M. Kes
6. Teman-teman Kelas Pendidikan Profesi Ners.
Penulis berharap semoga laporan asuhan keperawatan dengan judul “Laporan
Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny. S Dengan Diagnosa Medis BBLR dengan
Neonatal Jaundice di Ruang NICU Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito
Yogyakarta” dapat memberikan informasi dan menjadi acuan, petunjuk, dan
pedoman kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan asuhan keperawatan ini sehingga
kedepannya menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 23 September 2022
Penulis
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BBLR DENGAN NEONATAL JAUNDICE
I. IDENTITAS DATA
1. Nama : By. Ny. S
7. Pendidikan : SMA
Ibu
8. Agama : Islam
9. No. RM : 00.74.88.XX
10. Tanggal Masuk : 17 September 2022
II. KELUHAN UTAMA
By. Ny. S dirawat diruang NICU RSUP Dr. Sardjito karena berat badan lahir
rendah disertai kuning pada kepala dan leher (kramer 1) setelah kelahiran.
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal
Jumlah kunjungan : Ny. S mengatakan rutin berkunjung untuk check
up kandungan 1 bulan sekali
2. Natal
Awal Persalinan :-
Lama persalinan : 50-60 menit
Komplikasi persalinan: Komplikasi persalinan: SC atas indikasi
meningioma
Terapi yang diberikan : tidak terkaji
Cara melahirkan : (-) PerVaginam (V)Caesar (-)Lain-lain
Tempat melahirkan : (-) Rumah bersalin (-) Rumah (V)RS
3. Postnatal
Usaha napas () dengan bantuan (V) tanpa
bantuan
Kebutuhan Resusitasi: Bayi lahir tidak menangis dan tonus lemah.
Setelah dilakukan resusitasi tahap awal bayi menangis kuat
● Skor Apgar 1 menit: 8
5 menit: 9
Obat-obatan yang diberikan pada neonatus: Inj. Vit K 2 mg/ml
(IM), tetes mata chloramphenicol SM 1% 5 g
V. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung yang dapat dihubungi: Ibu dan Ayah
2. Hubungan orang tua dengan bayi :
Ibu Ayah
V Menyentuh
V Memeluk
V Berbicara
V Berkunjung
V Kontak mata
ibu mengunjungi bayi di ruangan perawatan NICU per 2-3 jam
3. Anak yang lain
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi
Perempuan Pervaginam dengan Lengkap
vacum
Perempuan Pervaginam Lengkap
Perempuan Pervaginam Lengkap
Laki-laki Pervaginam Lengkap
4. Lingkungan Rumah : Keluarga pasien tinggal di sebuah desa di kabupaten
gunung kidul, lingkungan rumah bersih
5. Problema sosial yang penting : Tidak ada masalah
Hematologi
- MPV
9,3 7,2-11,1
- PDW
9,1 9,00-13,00
- PCT
0,39* % 0,17-0,35
- RET % 4,928
- RET # 222800
- RET-HC 4,928
3. Lingkar Kepala 31 cm 32 cm
Beri tanda (cek) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar
bila perlu.
1. Reflek
(V) Moro (V) Menggenggam (V ) Menghisap
2. Tonus / aktivitas
a. (V) Aktif () Tenang () letargi () Kejang
b. (V) Menangis keras () Lemah () Melengking ()Sulit
menangis
3. Kepala / Leher
a. Fontanel anterior
(V) Lunak () Tegas () Datar () Menonjol () Cekung
b. Sutura Sagittalis
(V) Tepat ( ) Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
(V) Simetris ( ) Asimetris
d. Molding
(V ) Caput succedaneum ( ) Chepalohematome
4. Mata
(V) Bersih ( ) Sekresi,……
5. THT
a. Telinga
(V) Normal ( ) abnormal
b. Hidung
(V) Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping hidung
c. Palatum
(V) Normal ( ) abnormal
6. Abdomen
a. (V) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) kembung
b. Liver : (V) kurang dari 2 cm( ) Lebih dari 2 cm
7. Toraks
a. (V) Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi : (V ) Derajat 1 ( ) Derajat 2 ( ) Derajat 3
c. Klavikula : (V) Normal ( ) Abnormal
8. Paru-paru
a. Suara napas: (V) Sama Kanan kiri () Tidak sama kanan kiri
(V) bersih ( ) Ronkhi ( ) Rales ( ) Sekret
b. Bunyi napas
(V) terdengar di semua lapang paru ( ) Tidak terdengar ( ) Menurun
c. Respirasi
(V) Spontan jumlah : 45 x/mnt
( ) Sungkup/boxhead, jumlah : x/mnt ( ) ventilasi assisted
CPAP
9. Jantung
(V) Bunyi Normal Sinus Rhythm (NSR) : 131 x/mnt
( ) Murmur ( ) lain-lain, sebutkan
10. Ekstremitas
(V) semua ekstremitas gerak ( ) ROM terbatas ( ) tidak dapat dikaji
Ekstremitas atas dan bawah : (V) simetris ( ) Asimetris
11. Umbilikus : Normal
12. Genital: Normal
13. Anus : Paten
14. Spina : Tidak ada kelainan, bentuk simetris
15. Kulit
Warna : Jaundice pada kepala dan leher
Turgor Kulit: elastis
16. Suhu
a. Lingkungan: Boks terbuka
b. Suhu kulit : 37,5 C
ANALISA DATA
(Anisa)
Kesiapan Peningkatan Nutrisi 09.00 ▪ Memonitor berat badan S: -
▪ Melakukan oral hygiene O:
▪ Mengelola pemberian ASI per - ASI sebanyak 28 cc diberikan
2 jam menggunakan sendok
- BB: 2.214 gram
- PB: 46 cm
(Fauzan)
(Fauzan)
Risiko Infeksi 08.00 ▪ Memonitor tanda gejala S: -
infeksi lokal dan sistemik O:
▪ Memonitor suhu dan tanda - Tidak terdapat tanda-tanda
vital setiap 4 jam sekali infeksi (bengkak, panas,
▪ Membatasi jumlah pengunjung kemerahan)
▪ Mencuci tangan sebelum dan - Pasien tampak bersih setelah
sesudah kontak dengan pasien dimandikan
dan lingkungan pasien - Tali pusat bersih dan tidak
▪ Mempertahankan teknik berbau
aseptik pada pasien berisiko - Bibir dan mukosa pasien
tinggi tampak bersih
▪ Memandikan pasien setiap - HR: 131 x/menit
hari - Suhu: 37,3°C
▪ Merawat tali pusat - RR: 55 x/menit
▪ Melakukan personal hygiene - Spo2: 98%
(Fauzan) (Fauzan)
Risiko Jatuh 10.00 ▪ Mengidentifikasi risiko jatuh S: -
setidaknya sekali setiap shift O:
atau sesuai dengan kebijakan - Pasien tenang, tidak rewel
institusi menangis
▪ Mengidentifikasi faktor - Pasien tampak aman di dalam
lingkungan yang boks tempat tidur
meningkatkan risiko jatuh - Penerangan ruangan baik
(mis. Lantai licin, penerangan - Lantai ruangan nampak bersih
kurang) dan tidak licin
(Anisa) (Anisa)
(Fauzan) (Fauzan)
Kesiapan Peningkatan Nutrisi 09.00 ▪ Memonitor berat badan S: -
▪ Melakukan oral hygiene O:
▪ Mengelola pemberian ASI per - ASI sebanyak 28 cc diberikan
2 jam menggunakan sendok
- BB: 2.298 gram
- PB: 47 cm
(Anisa)
(Anisa)
(Anisa)
(Anisa)
(Fauzan) (Fauzan)
Rabu, Kesiapan Peningkatan Nutrisi 09.00 ▪ Memonitor berat badan S: -
21/09/2022 ▪ Melakukan oral hygiene O:
▪ Mengelola pemberian ASI per - ASI sebanyak 28 cc diberikan
2 jam menggunakan sendok
- BB: 2.250 gram
- PB: 48 cm
(Fauzan)
(Fauzan)
Risiko Infeksi 09.30 ▪ Mencuci tangan sebelum dan S: -
sesudah kontak dengan pasien O:
dan lingkungan pasien - Tidak terdapat tanda-tanda
▪ Memonitor suhu dan tanda infeksi (bengkak, panas,
vital setiap 4 jam sekali kemerahan)
▪ Mempertahankan teknik - Pasien tampak bersih setelah
aseptik pada pasien berisiko dimandikan
tinggi - Tali pusat bersih dan tidak
▪ Memandikan pasien setiap berbau
hari - HR: 146 x/menit
▪ Merawat tali pusat - Suhu: 36,8°C
- RR: 50 x/menit
- Spo2: 100%
(Anisa)
(Anisa)
(Fauzan)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien / NO CM : By. Ny. S / 00.74.88.XX
Ruang : NICU RSUP Dr. Sardjito
HR/ TGL/ Dx.Kep JAM PELAKSANAAN EVALUASI HASIL (S O A P)
KET/ SHIFT (WIB)
Senin, 19 Ikterik Neonatus 13.30 ▪ Memonitor ikterik dan sklera S: -
September dan kulit bayi O:
2022
▪ Memonitor suhu dan tanda - Pasien dalam proses fototerapi
Shift Pagi vital setiap 4 jam sekali
- N: 145 x/menit
▪ Memonitor efek samping
- S: 37,3 C
fototerapi (hipertermi)
- SpO2: 100 %
- Tidak demam
(Anisa)
(Fauzan)
Risiko Infeksi 13.50 ▪ Memonitor tanda gejala S: -
infeksi lokal dan sistemik
O:
▪ Memonitor suhu dan tanda
- Perawat ruangan mencuci tangan
vital setiap 4 jam sekali
sebelum kontak dengan pasien,
▪ Membatasi jumlah lingkungan pasien, sebelum dan
pengunjung
▪ Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
sesudah kontak dengan
- HR: 131 x/menit
pasien dan lingkungan
pasien - Suhu: 37,3°C
▪ Mempertahankan teknik - RR: 55 x/menit
aseptik pada pasien berisiko
tinggi - Spo2: 98%
▪ Memandikan pasien setiap - Tidak ada tanda dan gejala hipertermi
hari (demam)
▪ Merawat tali pusat - Pasien tampak brsih setelah
dimandikan
▪ Melakukan personal hygiene
- Tali pusat tampak bersih dan tidak
berbau
A: Masalah risiko infeksi teratasi sebagian
(Fauzan)
P: Lanjutkan Intervensi
(Fauzan)
Risiko Jatuh 14.00 ▪ Mengidentifikasi risiko jatuh S: -
setidaknya sekali setiap shift
O:
atau sesuai dengan kebijakan
institusi - Risiko jatuh tinggi dengan skor 13
▪ Mengidentifikasi faktor - Roda box sudah terkunci
lingkungan yang
- Pasien berada di dalam box sedang
meningkatkan risiko jatuh
dalam proses fototerapi
(roda box tidak terkunci)
- Pasien tidak jatuh dari tempat tidur
A: Risiko jatuh teratasi
(Anisa)
- RR: 40 x/menit
- Spo2: 98%
A: Masalah ikterus neonatus teratasi penuh
P: Hentikan intervensi
(Fauzan)
Kesiapan Peningkatan 13.40 ▪ Memonitor berat badan S: -
Nutrisi
▪ Melakukan oral hygiene O:
▪ Mengelola pemberian ASI - mukosa tidak kering
per 2 jam - bibir dan mulut tampak bersih
- berat badan hari ini: 2.214 gram
- Pasien minum dengan disendok dan
menetek
(Anisa)
A: Kesiapan Peningkatan Nutrisi teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi:
- Memonitor berat badan
- Melakukan oral hygiene
- Mengelola pemberian ASI per 2 jam
(Anisa)
- RR: 52 x/menit
(Anisa)
- Spo2: 100%
-
A: Risiko infeksi
P: Lanjutkan Intervensi:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Memonitor suhu dan tanda vital setiap
4 jam sekali
- Mempertahankan teknik aseptik pada
pasien berisiko tinggi
- Memandikan pasien setiap hari
- Merawat tali pusa
(Anisa)
(Fauzan)
Rabu, 21 Kesiapan Peningkatan 13.40 ▪ Memonitor berat badan S:
September Nutrisi ▪ Melakukan oral hygiene
2022
▪ Mengelola pemberian ASI O:
Shift Pagi per 2 jam
- ASI masuk sebanyak 28 cc diberikan
menggunakan sendok
- Ibu pasien nampak mengunjungi dan
(Fauzan) menyusui bayinya
- BB: 2.250 gram
- PB: 48 cm
A: Masalah kesiapan peningkatan nutrisi
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor berat badan bayi setiap hari
- Kelola pemberian ASI
(Fauzan)
Risiko Infeksi 13.50 ▪ Mencuci tangan sebelum dan S: -
sesudah kontak dengan
O:
pasien dan lingkungan
pasien
▪ Memonitor suhu dan tanda - Perawat ruangan mencuci tangan
vital setiap 4 jam sekali sebelum kontak dengan pasien,
lingkungan pasien, sebelum dan
▪ Mempertahankan teknik
sesudah tindakan
aseptik pada pasien berisiko
tinggi - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
(bengkak, panas, kemerahan)
▪ Memandikan pasien setiap
hari - Pasien tampak bersih setelah
dimandikan
▪ Merawat tali pusat
- Tali pusat bersih dan tidak berbau
- HR: 146 x/menit
- Suhu: 36,8°C
(Anisa)
- RR: 50 x/menit
- Spo2: 100%
A: Masalah risiko infeksi teratasi penuh
P: Hentikan intervensi
(Anisa)
(Fauzan) (Fauzan)
BAB IV
ANALISA JURNAL
P : Penelitian ini hanya menggunakan 2 partisipan bayi baru lahir dengan BBLR
yang mengalami hiperbilirubin.
I : Dilakukan fototerapi selama 36 jam
C : Tidak ada kelompok pembanding dalam penelitian ini
O : Terdapat adanya pengaruh yang besar dari dilakukannya fototerapi selama
36 jam terhadap penurunan kadar bilirubin.
T : Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret s/d 27 Maret 2019
A. KESIMPULAN
Dari hasil laporan asuhan keperawatan tersebut didapatkan
kesimpulan seperti yang disebutkan di bawah ini, di antaranya:
1. Diagnosa keperawatan teratasi penuh
Diagnosa yang teratasi penuh adalah ikterus neonatus, risiko infeksi
dan risiko jatuh. Pasien pada hari Selasa, 20 September 2022
fototerapi dihentikan dan pasien tidak nampak ikterik lagi. Pasien juga
tidak terdapat tanda dan gejala infeksi seperti demam, kemerahan,
nyeri, bengkak atau sensasi panas pada kulit. Cuci tangan selalu
dilakukan oleh perawat ruangan untuk menghindari transmisi bakteri
atau virus. Pasien juga nampak aman di dalam boks tempat tidur dan
tidak pernah mengalami jatuh dari boks tempat tidur.
2. Diagnosa keperawatan teratasi sebagian
Diagnosa yang teratasi sebagian adalah kesiapan peningkatan nutrisi.
Berdasarkan catatan perkembangan di hari Rabu, 21 September 2022
didapatkan hasil penimbangan berat badan pasien adalah 2.250 gram.
Target yang harus dicapai untuk berat badan adalah >2.500 gram