Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny.

MINIARTA
DENGAN ASFIKSIA DI RUANG PERINATAL

DI RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU


TAHUN 2022

BIMA TIRTA PRATAMA


NIM:202001018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.Ny MINIARTA


DENGAN ASFIKSIA DI RUANG PERINATAL
DI RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU

BIMQ TIRTA PRATAMA


NIM:202001018

Telah diperiksa di Hadapan Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lahan dan


Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Sutri yani , M.A.N Shinaria,S.kep.Ns


NIDN/NIK. NIP/NIK.
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Keperawatan

Ns. Siska Iskandar, M.A.N


NIK. 2009.034
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Lapran Asuhan Keperawatan
ini. Penulisan Laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai kompetensi Praktik Klinik Keperawatan II (PKK II) pada
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti.
Laporan Asuhan Keperawatan ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari
Ibu Ns. Sutri yani , M.A.N selaku pembimbing serta bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Djusmalinar, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKes Sapta Bakti
2. Ibu Ns. Siska Iskandar, M.A.N sebagai Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Sapta Bakti
3. Ibu Ns. Sutri yani , M.A.N sebagai pembimbing akademik
4. Ibu Shinaria,S.kep.Ns sebagai pembimbing lahan
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala dukungan dan kebaikan semua pihak yang telah membantu.
Semoga Lapiran ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bengkulu, Juli 2022

Penulis
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas pasien
1) Nama : By.Ny.M
2) Tanggal Lahir : 26 Juli 2022
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Tanggal Pengkajian : 26 Juli 2022
5) Diagnosis Medis : Asfiksia
b. Identitas penanggung jawab
1) Nama : Tn.D
2) Usia : 47 tahun
3) Pendidikan : sma
4) Pekerjaan : tani
5) Agama : kristen
6) Alamat : putri hijau
7) Hubungan dengan pasien : ayah kandung

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Bayi lahir spontan dengan bbl 2450 g,ketubann hijau kental,usia
kehamilan atresia,retraksi dinding dada meningkat,sesak,muntah.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Sesak.merintih dan retraksi dinding dada.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu memiliki riwayat penyakit yang menyertai kehamilan seperti DM
dan hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB
paru,hipertensi.
3. Riwayat imunisasi
No Jenis imunisasi Waktu frekuensi Reaksi setelah
pemberian pemberian
1 BCG - - -
2 DPT (I,II,III) - - -
3 Polio (I,II.III.IV) - - -
4 Campak - - -
5 Hepatitis - - -

4. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi : bayi diberikan susu 12 cc per 2 jam/hari
b. Eliminasi
 BAB : 2-3 Kali/Hari
 BAK : 1-2 Kali/Hari
c. Istirahat dan tidur
Bayi tampak lebih sering tidur,aktivitas spontan yaitu gerakan
fleksi pada ekstremitas dan gerakan reflex baik.
d. Personal hygiene
Bayi tidak dimandikan,setiap pagi bayi di bersihkan menggunakan
tissue basah,bedong diganti ketika basah dan kotor.
e. Psikososial
Bayi jauh dari orang tuanya,biasnya orangtuanya mengunjungi
bayi 1xsehari.

5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : composmenthis
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 144x/menit
Pernapasan : 60x/menit
Suhu : 360c
c. Berat badan : 2450 g
d. antropometri
Panjang badan : 47 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar lengan atas :
e. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Inspeksi : tampak simetris,tidak terdapat benjolan
Palpasi : tidak ada benjolan
2) Wajah
Inspeksi : simetris,banyak terdapat lanugo
3) Mata
Inspeksi : tidak ada kelainan,konjungtiva an anemis,tidak ada
lesi
Palpasi : tidak ada benjolan
4) Hidung dan sinus
Inspeksi : simetris,terpasang oksigen.
Palpasi : hidung masih lunak karena tulang rawan belum
sempurna
5) Mulut
Inspeksi : pucat,mukosa bibir kering,terpasang selang OGT.
Palpasi : tidak ada benjolan
6) Telinga
Inspeksi : tampak simetris,tidak ada kelainan p
Palpasi : daun telinga teraba lunak
7) Leher
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada benjolan
8) Thorax/dada
Inspeksi : pernapasan tidak teratur,retraksi dinding dada
(+),otot bantu pernapasan
Palpasi : retraksi dinding dada (+)
Perkusi : sonor
Auskultasi : rochi (-)
9) Abdomen
Inspeksi : kulit perut tipis,tali pusat belum terlepas.
Palpasi : tidak ada distensi abdomen
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 20x/menit
10) Genetalia / anus
Inspeksi : tidak ada kelainan genetalia
Palpasi : tidak benjolan.
11) Ekstremitas
Inspeksi : pergerakan sendi bebas,ada kelainan ekstremitas
bawah,tidak ada luka.

6. Pemeriksaan penunjang
Tanggal Dan Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
26/07/2022 Penilaian APGAR score Nilai (3) : asfiksia berat
(11.00 wib)
27/07/2022 Pemeriksaan berat badan 2450 gr
09.35 wib) bayi
27/07/2022 Pemeriksaan laboratorium a. Tidak Nampak
(10.00 wib) thoraks AP kardiomegali
b. HMD grade 1
c. Perbecakkan di
parakardial kuman
DD/MAS/DD
bronkh opneumonia
27/07/2022 Pemeriksaan laboratorium a. Birubin total : 14,5
(11.00 wib) kimia darah. b. Birubin direk : 9,5
7. Terapi obat
Tanggal dan Jenis terapi Rute terapi Dosis fungsi
jam
26/07/2022 ampicilin IV 8mg/36 jam Antobiotik
(12.00 wib) aminoglikosida
26/07/2022 Gentamicin IV 2x8 mg antibiotik
(00.00 wib)
27/07/2022 Dextrose IV 6 cc/jam Memenuhi
infuse 10% kebutuhan
cairan
27/07/2022 Pct infuse IV 17 mg Analgesik
(10.00 wib) extra

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Analisa data
No Data senjang Etiologi Masalah
1. DS : Fungsi organ Pola napas
1. Klien tampak sesak pernapasan belum tidak efektif
DO sempurna
1. Retraksi dinding
dada
2. Pernapasan : Disfusi O2 dan Co2

64x/menit terganggu

3. Spo2 : 75x/menit
4. Klien tampak
Nafas periodic
terpasang oksigen

Pola nafas tidak efektif


2. DS : Faktor plasenta Resiko
- hipotermia
DO :
1. Klien lahir Bblr

premature 31
minggu
Jaringan lemak
2. Bblr 1700 gr
subkutan lebih tipis
3. Suhu tubuh 350c
4. Perawatan dalan
inkubator
Resiko hipotermia
3. DS : Perawatan bayi dalam Resiko infeksi
- incubator
DO :
1. Klien tampak
terpasang OGT Kontak dengan

2. Klien tampak mikroorganisme

terpasang infus
3. Tampak bekas
System imun tubuh
tusukan infus di
belum sempurna
tangan kanan (warna
kebiruan dan
bengkak)
Resiko infeksi

ii. Diagnose
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan
ditandai dengan dyspnea.
b. Resiko hipotermi berhubungan dengan berat badan lahir rendah.
c. Resiko infeksi prosedur invasif dan sitem imun belum optimal

C. INTERVENSI
N DX TUJUAN DAN INTERVENSI
O KEPERAWATA KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
N
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan Intervensi utama :
efektif tindakan Manajemen jalan napas
berhubungan keperawatan selama Observasi
dengan 3x24 jam diharapkan 1. Monitor pola napas
kelemahan otot pasien dengan 2. Monitor bunyi napas
pernapasan kriteria hasil : 3. Monitor sputum
ditandai dengan 1. Dyspnea Terapeutik
dyspnea. menurun
1. Pertahankan kepatenan
2. Penggunaan otot
jalan napas
bantu pernapasan
2. Posisikan semi-fowler
menurun
3. Berikan minum hangat
3. Kapasitas vital
4. Lakukan fisioterafi dada
meningkat.
5. Lakukan penghisapan
lendir
6. Lakukan hiperoksigenasi
7. Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep
8. Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi

1. Anjurkan asupan cairan


2000 ml/hari
2. Ajarkan Teknik batuk
efektif
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
2. Resiko Setelah dilakukan Intervensi utama :
hipotermi tindakan Manajemen hipotermi

berhubungan keperawatan selama 1. observasi


dengan berat 3x24 jam diharapkan 1. monitor suhu tubuh

badan lahir risiko hipotermia 2. identifikasi penyebab

rendah. pada klien berkurang hipotermia( mis.tepap

dengan kriteria hasil: ar suhu

1. Suhu tubuh lingkungan,penurunan

meningkat lemak subkutan)

2. Suhu kulit 3. monitor tanda dan

meningkat gejala infeksi

3. Sianosis menurun 2. terapeutik

4. Mengigil 1. sediakan lingkungan

menurun yang hangat


2. ganti pakaian atau
linen yang basah
3. penghangat
pasif(mis.selimut,men
utup kepala)
4. penghangtan aktif
ekstenal(mis.
Kompres hangar,botol
hangat,perawatan
metode kangguru)
5. penghangatan aktif
internal(mis. Infus
cairan hangat,oksigen
hangat)
3. edukasi
1. anjurkan perawatan
kangguru
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan Intervensi utama :
Pencegahan infeksi
prosedur invasif tindakan
a. Observasi
dan sitem imun keperawatan selama
1. Monitor tanda dan
belum optimal 3x23 jam diharapkan
gejala
klien dapat terhindar
b. terapeutik
dari tanda dan gejala
1. Batasi jumlah
infeksi dengan
pengunjung
kriteria hasil :
2. Berikan perawatan
1. nafsu makan
kulit pada area edema
meningkat
3. Cuci tangan sebelum
2. demam
dan sesudah kontak
menurun
dengan pasien dan
3. kemerahan
lingkungan pasien
menurun
4. Pertahankan teknik
4. kebersihan
aseptic pada pasien
badan
berisiko tinggi
meningkat
c. Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
3. anjurkan
meningkatkan asupan
cairan

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal dan Dx implementasi Respon pasien Paraf
perawat
jam
1. Selasa Pola napas 1. Memonitor S:
26/07/2022 tidak efektif napas pola -
(20.00 wib) berhubunga frekuensi O:
n dengan nafas. 1. Napas bayi
kelemahan 2. Memonitor cepat
otot bunyi napas Rr :
pernapasan 3. Mempertahan 62x/m
ditandai kepatenan N :
dengan jalan napas 130x/m
dyspnea 4. Memberikan Spo2 : 90
oksigen Cpap 2. Bunyi
napas
sporing
3. Posisi
kepala
sedikit
nyaman
4. Terpasang
oksigen
Cpap
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi 3
dan 4
E:
Pola napas
tidak efektif
R:
Tidak ada
revisi
Selasa Resiko 1. Mengobservasi S:
26/07/2022 hipotermi ttv,pernapasan -
(21.00 wib) berhubungan dan retraksi O
dengan dinding dada. 1. P : 62x/m
BBLR 2. Memberikan N : 130x/m
terapi O2 2 Retraksi
liter /menit dinding
3. Memantau suhu dada (+)
tubuh 2. Pasien
4. Monitor berat tampak
badan terpasang
cpap fo2
3. Suhu tubuh
pasien 360c
4. Berat badan
klien 1700
gr
A:
masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi 1,2,3
E:
Resiko
hipotermi
R:
Tidak da revisi
rabu Resiko 1. Mencuci tangan S :
27/07/2022 infeksi sebelum -
(07.00 wib) berhubungan berinteraksi O:
prosedur dengan klien
1. Belum ada
invasive dan 2. Memantau tanda
tanda-tanda
system imun dan gejala
infeksi
belum infeksi
pada klien
optimal. 3. Memberikan
antibiotik
2. Antibiotic
sudah
diberikan
A:
masalah belum
teratasi
P:
Imtervensi
dilanjutkan
1:
Lanjutkan
intervensi 1,2,3
E:
Resiko infeksi
R:
Tidak ada
revisi
rabu Pola napas 1. Melakukan S:
2.
27/07/2022 tidak efektif pengkajian -
(10.00 wib) berhubunga pola makan. O:
n dengan 2. Memonitor 1. Klien
kelemahan pola napas masih
otot 3. Memonitor terpasang
pernapasan sputum dan cpap
ditandai mengakaji ttv 2. Klien
dengan minum asi
dyspnea sebanyak
12 cc /2
jam.
3. Pola napas
membaik
4. P : 65x/m
N : 134x/m
S : 360c
A:
Masalah
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi
E:
Pola napas
tidak efektif
R:
Tidak ada
revisi
rabu Resiko 1. Memantau S:
27/07/2022 hipotermia suhu tubuh -
(19.00 wib) berhubunga klien O:
n dengan 2. Mengkaji ttv 1. Suhu :
BBLR 3. Memonitor 36,50c
warna kulit 2. P : 65x/m
bayi N : 134x/m
3. Warna
kulit
kemerahan
A:
Masalah
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi
E:
Resiko
hopotermi
R;
Tidak ada
revisi

rabu Resiko 1. Mencuci S:


27/07/2022 infeksi tangan -
(20.00 wib) berhubunga sebelum O:
n prosedur berinteraksi 1. Perawat
invasive dan dengan pasien mencuci
system imun 2. Memantau tangan
belum tanda dan sebelum
optimal. gejala infeksi berinteraks
3. Membatasi i dengan
jumlah pasien
pengunjung 2. Belum ada
yang masuk tanda-tanda
4. Memberikan infeksi
antibiotik 3. Batasi
jumlah
pengunjun
g masuk
4. Sudah
diberikan
antibiotic
A;
Masalah
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi
E:
Resiko infeksi
R:
Tidak ada
revisi

3. kamis Pola napas 1. Memonitor S:


28/07/2022 tidak efektif pola napas -
(14.30 wib ) berhubunga 2. Mengkaji ttv O:
n dengan 1. Klien
kelemahan tampak
otot masih
pernapasan terpasang
ditandai oksigen
dengan oksigen,pol
dyspnea a napas
tidak
normal
2. P : 60x/m
N : 140x/m
Spo2 :
100%
A:
Masalah
teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
I:
Hentikan
intervensi
E;
Pola napas
tidak efektif
R ;
Tidak ada
revisi

kamis Resiko 1. Memonitor S:


28/07/2022 hipotermi suhu tubuh -
(16.00 wib) berhungan 2. Mengobservasi O:
dengan warna kulit 1. Suhu : 360c
BBLR 2. Warna
kulit
kemerahan.
A:
Masalah
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi
E:
Resiko
hipotermi
R:
Tidak ada
revisi
kamis Resiko 1. Mencuci S:
28/07/2022 infeksi tangan -
(18.00) berhubunga sebelum O;
n prosedur berinteraksi 1. Perawat
invasive dan dengan klien mencuci
system imun 2. Memonitor tangan
belum tanda-tanda sebelum
optimal. infeksi berinteraks
3. Memberikan i dengan
antibiotk klien
2. Belum ada
tanda-tanda
infeksi
3. Antibiotik
sudah
diberikan
A:
Masalah
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
I:
Lanjutkan
intervensi
E:
Resiko infeksi
R:
Tidak ada
revisi

E. EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI SUMATIF
0
1. Pola napas tidak efektif S :
berhubungan dengan kelemahan -
otot pernapasa ditandai dengan O :
dyspnea Sesak (-),pola napas normal,
terpasang oksigen,pernapasan
60x/m
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
2. Resiko hipotermi berhubungan S :
dengan BBLR -
O:
Suhu tubuh 36c,pernapasan
60x/m,nutrisi per oral 12 cc/2jam
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
3. Resiko infeksi berhubungan S :
prosedur invasive dan system -
imun belum optimal. O:
Belum ada tanda-tanda
infeksi,diberikan antibiotic untuk
mencegah resiko infeksi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai