Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL DI PUSKESMAS KUARO


KABUPATEN PASER

DISUSUN OLEH :
NIDI ELIS SAFITRI
NIM. 11194992110092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Asuhan Kebidanan Fisiologis pada Bayi Baru Lahir


Normal di Puskesmas Kuaro

NAMA MAHASISWA : Nidi Elis Safitri

NIM : 1119499210092

Kuaro, Mei 2022

Menyetujui,

Puskesmas Kuaro Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan(PP)

(Arbiana, Amd.Keb) (Meldawati,.M.Keb)


NIP.197508172003122009 NIK.1166092019161
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Asuhan Kebidanan Fisiologis pada Bayi Baru Lahir


Normal di Puskesmas Kuaro

NAMA MAHASISWA : Nidi Elis Safitri

NIM : 1119499210092

Kuaro, 6 Mei 2022

Menyetujui,

Puskesmas Kuaro Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan(PP)

(Arbiana, Amd.Keb) (Meldawati,.M.Keb)


NIP. 19758172003122009 NIK.1166092019161

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

Ika Mardiatul Ulfa,SST,M.Kes


NIK. 1166122009027
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL DI PUSKESMAS KUARO
KABUPATEN PASER

Hari/Tanggal : Jum’at/ 13 Mei 2022


Jam : 11.00 WITA
Tempat : Puskesmas Kuaro
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Bayi
Nama : Bayi Ny. S
Tanggal/jam lahir : 13 Mei 2022/ 09.15 WITA
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Orang Tua
Istri Suami

Nama Ny.S Tn. S

Umur 39 Tahun 41 Tahun

Agama Islam Islam

Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Pendidikan SMU SMP

Pekerjaan IRT Tani

Alamat Jl. Hamengkubuwono Jl. Hamengkubuwono

2. Keluhan Utama
Bayi baru lahir 2 jam yang lalu, menangis kuat, bayinya bergerak aktif, kuat menyusu.

3. Riwayat Prenatal
a. Kehamilan ke :1
b. Tempat ANC : BPM & Puskesmas
c. Imunisasi TT : Td3
d. Obat-obatan yang pernah diminum selama hamil : Kalk, FE, asam folat
e. Penerimaan ibu/keluarga terhadapap kehamilan : Baik
f. Masalah yang pernah dialami ibu saat hamil : Tidak ada

4. Riwayat Intranatal
a. Persalinan ke :1
b. Tempat dan penolong persalinan : Bidan
c. Masalah saat persalinan : Tidak ada
d. Cara persalinan : Normal
e. Cara Persalinan
1. Kala 1 : ±8 jam
2. Kala II : ±30 menit
3. Kala III : ±5menit
4. Kala 1V : 2 jam
f. Keadaan bayi saat lahir
1. Segera menangis/tidak : segera menangis
2. BB lahir/PB lahir : BB: 3200 gr/ PB: 51 cm

5. Riwayat Kesehatan
a. Bayi
Bayi lahir normal segera menangis
b. Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi, Asma, penyakit menular seperti Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS, penyakit menahun seperti jantung, juga tidak ada riwayat kehamilan
kembar dari keluarga maupun suami

6. Status Imunisasi

No. Jenis Imunisasi Umur Diberikan Tempat Pelayanana

1. HB0 Belum diberikan Belum diberikan


Polio 1 Belum diberkan Belum diberikan
2.
BCG Belum diberkan Belum diberkan

Polio 2 Belum diberkan Belum diberkan


3.
Pentabio (DPT-HB-Hib 1) Belum diberkan Belum diberkan

Polio 3 Belum diberkan Belum diberkan


4.
Pentabio (DPT-HB-Hib 2) Belum diberkan Belum diberkan

Polio 4 Belum diberkan Belum diberkan


5.
Pentabio ( DPT-HB-Hib 3) Belum diberkan Belum diberkan

6. IPV Belum diberkan Belum diberkan

7. Campak Belum diberkan Belum diberkan

Keterangan : Vitamin K telah diberikan segera setelah lahir.

7. Data Kebutuhan Biologis


a. Kebutuhan Nutrisi
1. Jenis makanan dan minuman : ASI
2. Frekuensi : Segera setelah lahir
3. Banyaknya : Sesuai Kebutuhan
b. Kebutuhan Eliminasi
1. BAB
a. Frekuensi : 1 kali
b. Warna : Mekonium
c. Konsistensi : Lembek
d. Masalah : Tidak ada
2. BAK
a. Frekuensi : 1 kali
b. Warna : kekuningan, jernih
c. Bau : khas
d. Masalah : Tidak ada
c. Kebutuhan Personal Hygiene
1. Frekuensi mandi : Belum dilakukan
2. Frekuensi ganti pakaian : Sesuai kebutuhan
3. Penggunaan popok anti tembus : Tidak ada

8. Data Psikososial dan Spiritual orang tua/keluarga


a. Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi : Senang
b. Tangganpan keluarga terhadap keadaan bayi : Baik
c. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
d. Pengetahuan keluarga tentang perawatan bayi : Dari bidan
e. Kebiasaan atau ritual dalam keluarga berkait dengan kelahiran dan perawatan
bayi : Tasmiyah

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tanda Vital : N: 148x/menit, S: 36,6ºc R: 48x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
a. BB : 3200 gram
b. PB : 51 cm
c. Lingkar kepala
1. Sircumferensia Suboccipito bregmatika : 31 cm
2. Sircumferensia fronto occipitalis : 32 cm
3. Sirkumferensia mento occipitalis : 34 cm
d. Lingkar dada : 32 cm
e. LILA : 11 cm

3.Pemeriksaan APGAR skor

Jumlah nilai
Tanda 0 1 2
1 menit 5 menit 10 menit
Gerak 2
Tonus otot Lumpuh Gerak aktif 2 2
Lemah
Frekuensi Tidak 2
< 100 >100 2 2
jantung ada

Tidak Reaksi 2
Reflex Sedikit 2 2
bereaksi melawan
Tubuh
Biru / kemerahan 2
Warna Kemerahan 1 1
pucat Tangan &
kaki biru
Usaha Tidak Menangis 2
Lambat 1 2
Bernafas ada kuat

4. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Ubun-ubun tampak tidak cekung, tidak tampak adanya
molase, dan trauma persalinan.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak tampak oedem, dan tidak ada
paralisis wajah.
Mata : Simetris, tidak tampak adanya kelainan mata seperti
strabismus, tidak ada pengeluaran cairan, dan sklera tidak
kuning.
Hidung : Simetris, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada
pergerakan cuping hidung.
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada labioskizis, dan
labiopalatoskizis.
Telinga : Simetris antara telinga kiri dan kanan, dan tidak ada
pengeluaran serumen.
Leher : Tidak tampak adanya pembesaran vena jugularis dan
pembengkakkan kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
Dada : Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, serta tidak tampak
adanya retraksi dada saat bernafas.
Abdomen : Tidak tampak adanya benjolan dan tidak tampak adanya
tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
Ekstremitas : Simetris, gerakan aktif, tidak ada kelainan sindaktil dan
polidaktil serta tidak tampak adanya fraktur.
Genitalia : Ada lubang uretra, labiya mayor dan minor menutupi klitoris
dan tidak tampakadanya kelainan.
Anus : Anus tampak berlubang.

b. Palpasi
Kepala : Tidak ada molase, trauma persalinan dan pembengkakkan.
Muka : Tidak ada oedema.
Hidung : Tidak ada teraba benjolan yang abnormal.
Telinga : Tidak ada massa pada daun telinga.
Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis dan pembengkakan
kelenjar tiroid, dan kelenjar limfe
Abdomen : Tidak teraba benjolan yang abnormal.

5. Pemeriksaan Refleks Primitif


a. Repleks Moro : (+) lengan dan tungkai sedikit ekstensi dan jari-jari
mengembang.
b. Repleks Rooting : (+) bayi menoleh/memutar kearah pipi yang ditorehkan.
c. Repleks Grasping : (+) jari-jari menggenggam.
d. Repleks Sucking : (+) bayi mengisap dengan kuat.
e. Repleks Babinsky : (+) jari-jari kaki mengembang.

6. Pemeriksaan Perkembangan Bayi


a. Kemampuan Bahasa Bayi : Menangis.
b. Kemampuan Motorik Halus : Bayi dapat menggerakkan ekstremitas.
c. Kemampuan Motorik Kasar : Belum ada.
d. Adaptasi Sosial : Belum ada.

7. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

C. ANALISIS DATA
1. Diagnosa Kebidanan : Bayi baru lahir 2 jam yang lalu
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE Asuhan Bayi Baru Lahir dan cara perawatan
tali pusat.

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan umum bayi baik dan sehat,
yaitu Nadi : 148 x/menit, Suhu : 36,60C, dan Pernapasan: 48 x/menit, LiLa : 11 BB :
3200 gram, dan PB : 51 cm.
“Ibu sangat bahagia mendengar informasi bidan karena kondisi bayinya sehat”
Rasional :
Ibu dan keluarga mengerti keadaan bayinya sehingga bisa menambah semangat ibu
untuk segera pulih agar bisa merwat bayinya.

2. Menyarankan ibu agar menjaga kebersihan bayi terutama pada bagian genetalia
setelah bayi BAB dan BAK dengan menggunakan air bersih serta menghindari
penggunaan bedak pada bagian lipatan tubuh bayi. karena apabila bercampur dengan
keringat maka dapat menimbulkan iritasi atau infeksi pada kulit tersebut karena
memberikan tempat yang baik untuk kuman agar berkembang biak dengan baik.
“Ibu mendengarkan dengan baik penjelasan bidan dan mau melakukan sesuai
saran”
Rasional :
Penggunaan bedak pada bagian lipatan tubuh bayi akan membuat lembab daerah
tersebut dimana kuman akan berkembangbiak dengan baik sehingga dapat
menimbulkan iritasi atau infeksi pada kulit tersebut.

3. Mengajarkan ibu tentang cara perawatan tali pusat yaitu hanya menggunakan kasa
tanpa dibubuhi apapun termasuk Alkohol/betadin. Tali pusat bayi di jaga agar tetap
kering dan bersih, bila kotor terkena BAB/BAK menganjurkan ibu untuk
membersihkannya dulu menggunakan sabun kemudian di bilas air sampai bersih dan
di keringkan kembali mengunakan kasa steril.
“Ibu mendengarkan dengan baik penjelasan bidan dan mau mempraktekkannya”
Rasional :
Prinsip bersih dan kering pada perawatan tali pusat akan mempercepat proses
penyembuhan dan pelepasan talipusat. Pemberian alkohol/betadine mengakibatkan
daerah talipusat lembab sehingga akan memicu tumbuhnya kuman dan bakteri
penyebab infeksi.

4. Menyarankan ibu agar dapat memberikan ASInya kepada bayi sesering mungkin
setiap bayi merasa lapar dan sampai bayi merasa kenyang atau pemberian ASI
minimal tiap 2 jam sampai usia bayi 6 bulan. Ibu juga sangat disarankan agar ketika
menyusui bayinya sambil memberikan stimulasi kepada bayi seperti berbicara dengan
lembut, membelai, memeluk dan mencium bayinya.
“Ibu dapat memahami penjelasan bidan”
Rasional :
ASI merupakan sumber makanan bayi yang kaya akan nutrisi, zat besi dan antibody
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Menyusui bayi bisa mempercepat
penyembuhan rahim (involusi). Stimulasi suara, sentuhan, dan pelukan sebagai
bounding attachment untuk merangsang pertumbuhan otak dan mempererat ikatan
bathin antara ibu dan bayi.

5. Menyarankan ibu agar selalu berusaha untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara
menghindari meletakkan bayi tanpa alas, meletakkan bayi dekat jendela atau kipas
angin dan menyarankan ibu selalu memakaikan topi/penutup kepala dan sarung
tangan dan kaki untuk menjaga bayi tetap hangat.
“Ibu mengerti dan mau melakukan seperti saran bidan”
Rasional :
Menghindari bayi baru lahir mengalami hipotermia/ kehilangan suhu tubuh
(kedinginan) akibat belum mampunya bayi beradaptasi secara baik dengan suhu
dilingkungan sekitarnya.

6. Menyarankan ibu agar memperhatikan keadaan bayi dengan seksama apabila ada
tanda-tanda yang menunjukkan bayi gelisah yang bisa disebabkan karena lapar atau
popok yang basah, maka apabila bayi merasa lapar maka harus segera disusukan dan
apabila popok bayi basah maka harus segera diganti.
“Ibu mau melaksanankan saran yang diberikan oleh bidan”
Rasional :
Pemenuhan kebutuhan bayi guna mencegah terjadinya masalah dan komplikasi.

7. Memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya pada bayi seperti megap-megap, merintih,


adanya perdarahan, kejang dan pucat serta menyarankan ibu untuk segera
menghubungi tenaga kesehatan terdekat apabila menemukan tanda bahaya tersebut.
“Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melaksanakannya apabila terjadi
hal demikian”
Rasional :
Peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda bahaya bayi baru lahir
sehingga dapat segera mungkin membawa bayi ke faskes untuk mendapatkan
pertolongan medis.

8. Menganjurkan ibu agar tidak memberikan makanan dalam bentuk apapun sebelum
bayi berumur 6 bulan dan hanya memberikan ASI hal ini di karenakan sistem
pencernaan bayi masih belum siap dan dapat membahayakan bagi bayi.
“Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan bidan dan bersedia untuk mematuhinya”
Rasional :
Pemberian MP-ASI terlalu dini bisa mengakibatkan bayi berisiko mengalami masalah
pencernaan, rentan terhadap penyakit, memiliki alergi makanan, bahkan kematian.

9. Menganjurkan ibu membawa bayinya untuk imunisasi dasar lanjut sesuai umur bayi
ke pelayanan kesehatan:
a. Hb 0 : diberikan pada bayi ketka dirawat gabung (sebelum 7 hari)
b. BCG : diberikan pada bayi berumur 1 bulan
c. Pentabio : diberikan 3 kali pada bayi berumur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
d. Polio : diberikan 4 kali pada bayi berumur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4
bulan.
e. Campak : diberikan pada bayi berumur 9 bulan
“Ibu bersedia untuk membawa bayinya ke tempat pelayanan kesehatan untuk
diberikan imunisasi”

Rasional :

Ibu dan keluarga mengetahui jadwal Imunisasi dasar yang harus didapatkan bayi guna
pencegahan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai