Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 12 November 2022 / 14.28 WIB


S Ny. M datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ASI keluar dan banyak.
1. Biodata
Nama Ibu : Ny.M Nama Suami : Tn. A
Usia : 27 tahun Usia : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Faqih Usman lr. Karya RT 031 RW 027 Kel. 2 Ulu
2. Riwayat Persalinan sekarang
a. Paritas : P1A0
b. Tanggal persalinan : 01 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Laki - laki
BB : 2500 gram PB : 45 cm
Cacat bawaan : tidak ada
O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a. TD : 120/70 mmHg
b. T : 36,5 oC
 BB : 66 kg

2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak Pucat
b. Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
banyak, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
c. Abdomen :
Inspeksi : Abdomen sesuai dengan masa nifas
Palpasi : Tidak teraba, kandung kemih kosong.
d. Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea sanguinolenta,
tampak ada luka jahitan laserasi sudah mulai kering, jahitan sudah rapat dan
tidak ada tanda-tanda infeksi.

A P2A0 Postpartum 42 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/70 mmHg, T : 36,5’C.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut tidak teraba)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan
istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 13 November 2022 / 10.00 WIB


S Ny. S datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.S Nama Suami : Tn. I
Usia : 28 tahun Usia : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Aiptu. A.Wahab Lr. Setia Kawan No. 308 RT 006 RW 002

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P2A0
b. Tanggal persalinan : 02 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : Spontan Jenis kelamin : Laki - laki
BB : 3000 gram PB : 47 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 120/80 mmHg
b) T : 36,3 oC
 BB : 65 kg
 TB : 158 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a) Muka : Tidak Pucat dan tidak oedema
b) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, puting susu menonjol, ASI
ada, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
c) Abdomen
Inspeksi : Abdomen sesuai dengan masa nifas
Palpasi : Tidak teraba, kandung kemih kosong.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

d) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba, tampak ada luka
jahitan laserasi sudah mulai kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda
infeksi.

A P2A0 postpartum 40 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/80 mmHg, T : 36,3’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut tidak teraba)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan
istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 17 Oktober 2022 / 11.00 WIB


S Ny. A datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ingin kontrol jahitan dan ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.A Nama Suami : Tn. D
Usia : 30 tahun Usia : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim lr. Bersama I RT 24 RW 05 Kel 5 Ulu

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P1A0
b. Tanggal persalinan : 03 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Perempuan
BB : 3400 gram PB : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 110/70 mmHg
b) T : 36,5 oC
 BB : 68 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Muka : Tidak pcat dan tidak oedema
b) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
ada, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
c) Abdomen :
Inspeksi : Abdomen sesuai dengan masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

d) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea sanguinolenta, luka
jahitan mulai kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

A P4A2 postpartum 15 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 110/70 mmHg, T : 36,5 x/m.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut 3 jari atas simfisis)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang keluar.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan
istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 21 Oktober 2022 /16.00 WIB


S Ny. I datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin dan kontrol jahitan, mengaku ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.I Nama Suami : Tn. R
Usia : 26 tahun Usia : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Security
Alamat : lr. Terusan RT 3 RW 7 I ulu laut

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P1A1
b. Tanggal persalinan : 06 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB Hj. Deyeri
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Laki - laki
BB : 3600 gram PB : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a. TD : 120/80 mmHg
b. T : 36,3 oC
 BB : 58 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Muka : Tidak Pucat dan tidak oedema
b) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
ada, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
c) Abdomen :
Inspeksi : abdomen sesuai dengan usia masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

d) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba, tampak ada luka
jahitan laserasi sudah kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda
infeksi.

A P1A1 postpartum 15 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/80 mmHg, T : 36,3’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut 3 jari atas simfisis)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan
istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 18 November 2022 / 16.00 WIB


S Ny. R datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya dan kontrol
jahitan, mengaku ASI keluar sedikit.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.R Nama Suami : Tn. I
Usia : 31 tahun Usia : 41 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Aiptu A.Wahab RT 3 RW 1 Kel Tuan Kentang

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P2A1
b. Tanggal persalinan : 08 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Perempuan
BB : 2900 gram PB : 48 cm

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 120/80 mmHg
b) T : 36,3 oC
 BB : 50 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Muka : Tidak Pucat dan tidak oedema
b) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
sedikit, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
c) Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran adomen sesuai denga masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong,
Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba,luka efisiotomi
sudah sembuh
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

A P2A1 postpartum 40 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/80 mmHg, T : 36,3’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut tidak teraba)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan


istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 21 November 2022 / 16.00 WIB


S Ny. M datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya kontrol
jahitan, mengaku ASI keluar sedikit.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.M Nama Suami : Tn. K
Usia : 25 tahun Usia : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Rusun blok 12 lantai IV No. 92 RT 23

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P1A0
b. Tanggal persalinan : 11 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Laki-laki
BB : 3000 gram PB : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 110/80 mmHg
b) T : 36,3 oC
 BB : 51 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
sedikit, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.

b) Abdomen :
Inspeksi : Sesuai dengan masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong,
Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

A P1A0 postpartum 40 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 110/80 mmHg, T : 36,3’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut tidak teraba)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan


istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


NIP. 197210141992032002 NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 10 November 2021 / 11.00 WIB


S Ny. A datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ingin kontrol jahitan dan ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.A Nama Suami : Tn. S
Usia : 25 tahun Usia : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. KH.Wahid Hasyim lr. Kedukan RT 25 RW 05 5 Ulu

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P1A1
b. Tanggal persalinan : 12 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Laki-Laki
BB : 3400 gram PB : 49 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 120/80 mmHg
b) T : 36,5 oC
 BB : 70 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI ada,
tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
b) Abdomen :
Inspeksi : Bentuk bulat, tidak ada bekas luka, tidak ada striae gravidarum
Palpasi : TFU pertengahan pusat simpisis, kandung kemih kosong.
c) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba, luka jahitan mulai
kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

A P1A1 postpartum 40 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/80 mmHg, T : 36,5’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut tidak teraba)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan


istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
Tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


M.Kes NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
NIP. 197210141992032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ.DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 07 November 2022 / 11.00 WIB


S Ny. S datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ingin kontrol jahitan dan ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.S Nama Suami : Tn. J
Usia : 35 tahun Usia : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Aiptu A.Wahab lr. Kebun Pisang Tuan Kentang

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P3A0
b. Tanggal persalinan : 19 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Perempuan
BB : 2600 gram PB : 46 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 120/70 mmHg
b) T : 36,5 oC
 BB : 54 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI ada,
tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
b) Abdomen :
Inspeksi : Sesuai dengan masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
c) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba, luka jahitan mulai
kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

A P3A0 postpartum 20 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/70 mmHg, T : 36,5’C
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut 3 jari atas simfisis)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan


istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, S.SiT, Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


M.Kes NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
NIP. 197210141992032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 18 November 2022 / 11.00 WIB


S Ny. D datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ingin kontrol jahitan dan ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.D Nama Suami : Tn. M
Usia : 31 tahun Usia : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Makrayu lr. Tiara kuning RT 09 No.03 Kel 30 ilir

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P2A0
b. Tanggal persalinan : 31 Oktober 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Laki-Laki
BB : 3200 gram PB : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 120/70 mmHg
b) T : 36,5 oC
 BB : 65 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI
ada, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
b) Abdomen :
Inspeksi : Sesuai dengan masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
c) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea alba, luka jahitan
mulai kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

A P2A0 postpartum 18 hari


P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 120/70 mmHg, N : 83 x/m, RR : 22 x/m, T : 36,5 x/m.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut 3 jaria atas symfisis)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang kelua.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan


istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan
kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


S.SiT, M.Kes NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
NIP.
197210141992032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI FISIOLOGIS


DI PMB HJ. DEYERI TAHUN 2022

TANGGAL/JAM : 22 November 2022 / 15.30 WIB


S Ny. N datang ke PMB untuk melakukan PNC memeriksakan keadaannya pasca
bersalin, mengaku ingin kontrol jahitan dan ASI keluar dan banyak.

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.N Nama Suami : Tn. S
Usia : 33 tahun Usia : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim No. 1021 RT 029 RW 01 Kel. 5 ulu

2. Riwayat Persalinan sekarang


a. Paritas : P1A0
b. Tanggal persalinan : 02 November 2022
c. Tempat persalinan : PMB
d. Penolong : Bidan
e. Jenis persalinan : Spontan
f. Keadaan bayi
Lahir : spontan Jenis kelamin : Perempuan
BB : 2900 gram PB : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada

O 1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik.
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
a) TD : 100/80 mmHg
b) T : 36,7 oC
 BB : 60 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a) Dada (payudara) : bentuk simetris, areola hitam, putting susu menonjol, ASI ada,
tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan.
b) Abdomen :
Inspeksi : Sesuai dengan masa nifas
Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
c) Genetalia eksterna : vulva bersih tidak ada odema, lochea sanguinolenta, luka
jahitan mulai kering, jahitan sudah rapat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

A P1A0 postpartum 20 hari


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

P 1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Tekanan Darah ibu : 100/80 mmHg, T : 36,7’C.
Rasionalisasi : Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai hasil
pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap dirinya
(Permenkes RI, 2018)
2. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
Rasionalisasi : Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008).
3. Melakukan pemeriksaan fundus Uteri (Tifut 3 jari atas symfisis)
Rasionalisasi : Pada ibu post partum involusi uterus merupakan proses yang
sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan
pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator
dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri.(Saleha,2009)
4. Melakukan pemeriksaan jumlah darah dan jenis lochea yang keluar.
Rasionalisasi : Pada pemeriksaan lochea perlu diperhatikan bau, jumlah, warna, dan
durasi. Jumlah lochia yang sedikit atau tidak ada mungkin disebabkan oleh infeksi atau
locheametra, sedangkan jumlah yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi atau
terlambatnya proses involusi. Lochia dengan warna merah yang menetap, menandakan
subinvolusi atau terdapat sisa-sisa konsepsi atau retensio plasenta dalam uterus.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)
5. Memberikan tablet FE satu kali sehari
Rasionalisasi : Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena
kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung
besi. (Haryanto, 2002 dalam Fanny dkk, 2012)
6. Menjelaskan pada ibu untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau seperti sayur katu dan bayam.
Rasionalisasi : Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi karena terus
mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, pastikan bahwa ibu memenuhi kebutuhan
cairan setiap hari. Indikator untuk melihat apakah ibu mengalami dehidrasi atau
tidak bisa dilihat dari warna urine. Dan Semua nutrisi di dalam sayuran hijau
sangat dibutuhkan baik untuk ibu maupun bagi bayi. Selain itu, sayuran hijau juga
mengandung banyak antioksidan dan memiliki jumlah kalori yang rendah.
7. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eklusif kepada bayinya sampai usia
bayi enam bulan
Rasionalisasi : ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai bagi
kebutuhan tubuh bayi, serta mudah diterima dan dicerna oleh sistem
pencernaannya yang masih sangat rentan. Jika diberi makanan tambahan lain
sebelum bayi berusia 6 bulan, maka pencernaan bayi belum mampu mencerna
dengan baik makanan tersebut, bahkan risiko munculnya penyakit pencernaan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Pada saat postpartum/nifas, ibu nifas sangat membutuhkan
istirahat ataupun tidur yang mencukupi. Ibu menyusui sangat memerlukan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

istirahat dikarenakan dengan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan


kondisi ibu setelah hamil dan persalinan
9. Memberikan konseling pada ibu untuk menggunakan kotrasepsi
Rasionalisasi : Untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga dapat
memperbaiki kesehatan tubuh karena mencegah kehamilan yang berulang kali
dengan jarak yang dekat
10. Melakukan Pendokumentasian
Rasionalisasi : untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi
tindakan

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Mahasiswa

Bdn.Rosyati Pastuty, Hj. Deyeri,S.Tr.Keb Yuli Bahriah


S.SiT, M.Kes NIP.197002051991032003 PO.71.24.4.22.013
NIP.
197210141992032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jl. Jend Sudirman KM. 3 No.1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126. Telepon/Faximil (0711)373104
Website: www.poltekkespalembang.ac.id Email :info@poltekkespalembang.ac.id

Anda mungkin juga menyukai