KELOMPOK 1
Achmad Deliar Nur Nasution 22222001
Aldi Irawan 22222004
Febiola 22222025
Indriana Eka Yulianti 22222033
Joko Prasetyo 22222034
Prati Tri Anggraini 22222051
Reska Hariyani 22222057
Sandra Widi Astuti 22222065
Sri Devy Maharani 22222070
Tiara Wulandari 22222073
Pembimbing Klinik :
Wenny Ventiara, S.Kep., Ners
Pembimbing Akademik :
Marwan Riki Ginanjar, S.Kep., Ns., M.Kep
Menyetujui :
Pembimbing Klinik (CI) Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
VISI
● Menjadi Rumah Sakit unggul, amanah dan terpercaya di Indonesia
MISI
● Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada
keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan
profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat
● Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan
● Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan
pelatihan di Indonesia.
MOTTO
● Kesembuhan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Tn. A di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI tahun 2022” tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menjalankan praktik klinik Profesi Ners di RSUD Palembang BARI tahun 2022. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr. Hj. Makiani, SH.,MM.,MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
2. Heri Shatriadi, M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
3. Bembi Farizal, S.ST.Pi.,MM sebagai Kepala Bagian Pendidikan Dan Pelatihan
(Diklat) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
4. Marwan Riki Ginanjar,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Ayu Dekawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Bety Maryanti, SKM.,M.Kes sebagai kepala Sub Bagian Kerjasama Dan Pendidikan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
7. Hj. Masrianah, S.Kep.,Ns.,M.Kes Kabid Pelayanan Keperawatan RSUD Palembang
BARI
8. Ismardi, S.Kep.,Ns sebagai Koordinator Pembimbing Klinik RSUD Palembang BARI
9. Wenny Ventiara, S.Kep., Ners Pembimbing Klinik RSUD Palembang BARI
10. Apriani, S.ST., M.Kes sebagai Kepala Ruangan PDL
Kami menyadari laporan kasus ini masih banyak kekurangan, dengan demikian saran dan
kritik yang sangat membantu kami harapkan dan kami terima dengan senang hati. Kami
berharap semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tenaga
kesehatan lain pada khususnya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu mengaplikasikan serta mampu melaksanakan ilmu tentang Asuhan
Keperawatan secara komprehensif dengan proses pendekatan yang meliputi aspek
bio, psiko, spiritual, dalam bentuk pendokumentasian pada Tn.A dengan masalah
keperawatan gangguan endokrin Diabetes Mellitus diruang Penyakit Dalam RSUD
Palembang BARI.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melaksanakan pengkajian keperawatan pada Tn.A dengan masalah
keperawatan Diabetes Mellitus di RSUD Palembang BARI.
b) Mampu merumuskan diagnosis keperawatan pada Tn.A dengan masalah
keperawatan Diabetes Mellitus di RSUD Palembang BARI.
c) Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pada Tn.A dengan masalah
keperawatan Diabetes Mellitus di RSUD Palembang BARI.
d) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn.A dengan masalah
keperawatan Diabetes Mellitus di RSUD Palembang BARI.
e) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada Tn.A dengan masalah
keperawatan Diabetes Mellitus di RSUD Palembang BARI.
f) Melakukan discharge planning pada Tn.A dengan masalah keperawatan Diabetes
Mellitus di RSUD Palembang BARI
C. Waktu dan Tempat
Asuhan keperawatan dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 8-10
November 2022 di ruangan Penyakit Dalam RSUD Palembang BARI.
9
BAB II
3. Klasifikasi
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2018, klasifikasi
DM adalah:
1. Diabetes tipe 1 atau Insulin-Dependent Diabetes (IDDM)
Diabetes tipe 1 terjadi karena rusaknya sel β pankreas karena alasan
autoimun. Pada DM tipe ini, sekresi insulin sedikit atau tidak ada, yang
dapat ditentukan oleh kadar protein c-peptida, sedangkan kadar protein c-
peptida sedikit atau tidak terdeteksi. Manifestasi klinis awal penyakit itu
adalah ketoasidosis.
2. Diabetes tipe 2 atau diabetes mellitus Non Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM)
Pada pasien diabetes tipe ini terdapat hiperinsulinemia, namun karena
resistensi insulin, insulin tidak dapat membawa glukosa ke dalam
jaringan, sehingga mengurangi rangsangan insulin pada jaringan
sekitarnya untuk mengambil glukosa Dan menghambat produksi glukosa
di hati. Ketika resistensi insulin terjadi (reseptor insulin tidak lagi aktif
karena dianggap memiliki kadar yang tinggi dalam darah), maka akan
terjadi kekurangan insulin relatif. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan sekresi insulin dengan adanya glukosa dan zat lain yang
mensekresi insulin, sehingga sel β pankreas akan menjadi tidak peka
terhadap glukosa. Timbulnya DM jenis ini lambat karena
asimtomatik.Resistensi obat yang lambat akan menurunkan sensitivitas
reseptor terhadap glukosa. Jenis DM ini biasanya terdiagnosis setelah
terjadi komplikasi. Sekitar 90-95% pasien diabetes menderita diabetes
tipe 2, dan diabetes tipe 2 adalah tipe yang paling umum. Biasanya
terjadi di atas usia 40 tahun, tetapi bisa juga terjadi di atas usia 20 tahun
(Tandra, 2017).
3. Jenis Diabetes Melitus lainnya
DM jenis ini terjadi karena sebab lain, seperti cacat genetik pada
fungsi sel β, cacat genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
12
4. Manifestasi Klinis
Ada beberapa gejala Diabetes Melitus yang sering terjadi yaitu
seringnya berkemih (poliuria), meningkatnya rasa haus (polidipsia), banyak
makan (polifagia), Berat badan yang menurun secara drastis, sering merasa
lelah (fatigue) dan pandangan terlihat kabur. Selain itu juga sering buang air
kecil pada malam hari (nokturia) dan lesu (lethargy). (Purwanto, 2016).
Menurut Supartondo, tanda dan gejala akibat dari DM yang sering
ditemukan:
13
5. Etiologi
Diabetes Mellitus Tipe II disebabkan oleh kegagalan relatif sel dan
resistensi β insulin. Resisten Insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperglikemia
kronik dan dalam jangka panjang dapat terjadi komplikasi yang serius. Secara
keseluruhan gangguan ini bersifat merusak dan memburuk secara progresif
dengan berjalannya waktu. Sel β yang tidak mampu mengimbangi resistensi
insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin.
Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada ransangan
glukosa, keadaan inilah yang menyebabkan adanya keterlambatan sekresi
insulin yang cukup untuk menurunkan kadar glukosa postprandial pada jaringan
perifer seperti jaringan lemak danjaringan otot (Raymond, 2016).
14
6. Komplikasi
Komplikasi Diabetes Melitus menurut Lathifah (2017) dibagi menjadi
Komplikasi akut dan komplikasi kronis.
a. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi terjadi karena ketidakseimbangan akut kadar
glukosa darah yaitu hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan hiperglikemia;
hipoglikemia merupakan komplikasi akut yang berulang bahkan berujung
pada kematian
b. Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis pada diabetes mellitus terdiri dari komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler dan neuropati.
c. Komplikasi Makrovaskuler
Komplikasi makrovaskuler disebabkan karena adanya perubahan
diameter pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah menebal
terjadi sclerosis sehingga muncul sumbatan.Komplikasi makrovaskuler yang
sering terjadi yaitu penyakit arteri coroner dan penyakit vaskuler perifer.
d. Komplikasi Mikrovaskuler
Komplikasi mikrovaskuler terjadi karena adanya kelainan struktur
dalam membrane pembuluh darah kecil dan kapiler. Kelainan ini
menyebabkan dinding pembuluh darah menebal sehingga mengakibatkan
penurunan perfusi jaringan.
e. Komplikasi Neuropati
Neuropati adalah penyakit yang menyerang saraf tepi, saraf otonom, dan
saraf tulang belakang.Komplikasi saraf tepi dan neuropati otonom
menyebabkan penyakit kaki berupa ulkus diabetik.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Identitas Klien
Inisial : Tn. A No RM : 36.15.51
Usia : 70 thn Tgl Masuk : 04-11-2022
Jenis : laki-laki Tgl Pengkajian : 08-11-2022
Kelamin Sumber Informasi : keluarga/pasien
Alamat : Jl.kh faqih usman Keluarga Terdekat : istri
No Telepon :- status : menikah
Status : Menikah Alamat : Jl. Kh Faqih
Usman
Agama : Islam No Telepon :-
19
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
Sejak 3 hari sebelum MRS luka pada punggung kaki kanan terasa sangat nyeri
dan makin parah disertai mual (+), nyeri (+) muntah(+).
P : Nyeri pada punggung kaki kanan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan pada punggung kaki kanan
S : Skala nyeri 4 (skala 1-10)
T : Nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan melakukan aktivitas
-
4. Kebisasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok Tidak merokok - -
b. Kopi Tidak minum kopi - -
c. Alkohol Tidak konsumsi alkohol - -
3. Riwayat Keluarga
Pasien dan keluarga mengakatan bahwa anggota keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
2. Nutrisi
21
a. Mulut
Trismus ( - ), Halitosis ( - )
Bibir: lembab( ✓ ), pucat( ✓ ),sianosis( - ),labio/palatoskizis( - ),
stomatitis( - )
Gusi: ( - ), plak putih( - ), lesi( - )
Gigi: Normal( ✓ ), Ompong( - ), Caries( - )
Lidah: bersih ( ✓ ), kotor/ putih ( - ), jamur ( - )
b. Leher
Kaku Kuduk ( - ) Simetris( ✓ ), Benjolan ( - ) Tonsil ( - )
Kelenjar Tiroid : normal ( ✓ ), pembesaran ( - )
Tenggorok : kesulitan menelan ( - )
Data Tambahan :
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
4. Aktivitas/Istirahat
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa
saat tidur,dll):
Kebiasaan Tidur siang: 2 jam/hari
Skala Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
23
Makan/minum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Mobilitas di tempat tidur ✓
Berpindah ✓
Ambulasi/ROM ✓
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Mandi : 2 x/hari
Sikat gigi :2 x/hari
Ganti Pakaian :2 x/hari
Memotong kuku :1 x/minggu
Persendian:
Nyeri Sendi ( - ), pergerakan sendi: aktif
ROM ( Range Of Motion):
Pasien selalu menggerakkan tubuhnya seperti miring ke kanan dan ke kiri,
duduk, dan berbaring
Kekuatan Otot :
Otot masih cukup kuat untuk bergerak dan melakukan aktivitas
Kelainan Otot:
Tidak ada kelainan otot
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( ), normal( ✓ ) melebar( )
Palpasi: kardiomegali( - )
Perkusi: redup( ), pekak( )
Auskultasi: HR 80 x/mnt. Aritmia( - ),Disritmia( - ) , Murmur ( - )
24
Dada
Bentuk: Simetris ( ✓ ), Barrel chest/dada tong( - ), pigeon chest/dada
burung ( - ) benjolan ( - )
Paru-paru:
Inspeksi: RR 20x/ min,
Palpasi: Normal ( ✓ ), ekspansi pernafasan( - ), taktil fremitus( - )
Perkusi: Normal/ Sonor( ✓ ), redup/pekak( - ), hiper sonor( - )
Auskultasi: irama( ✓ ), teratur( ✓ )
Suara nafas: vesicular( ✓ ), bronkial( - ), Amforik ( - ), Cog Wheel
Breath Sound( - ) metamorphosing breath sound ( - )
Suara Tambahan: Ronki ( - ), pleural friction( - )
Jalan nafas: Sputum ( - ), warna sputum ( - ) konsisitensi: ( - )Batuk ( - )
frekuensi: -
5. Persepsi/Kognitif
Kesan Umum
Tampak Sakit: ringan ( - ),sedang( ✓ ),berat ( - ), pucat ( ✓ ), sesak ( -
),
kejang( - )
1. Kepala
a. Rambut: warna hitam dan ada sedikit warna putih, mudah dicabut
( - ), ketombe( - ), kutu( - )
b. Kelainan bentuk kepala : tidak ada kelainan bentuk kepala
2. Mata
Mata: jernih( ✓ ), mengalir, kemerahan( - ), sekret( - )
Visus: 6/6( - ), 6/300( - ), 6/ tak terhingga( - ),
Pupil: Isokor( ✓ ), anisokor( - ), miosis( - ), midriasis( - ),
25
3. Bibir, Lidah
a. Bibir : normal ( ✓ ) sumbing ( - )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( - )
c. Lidah: bersih ( ✓ ), kotor/ putih ( - ), jamur ( - )
4. Telinga, Hidung, Tenggorok
a. Telinga: Normal ( ✓ )Abnormal ( - ) Sekret( - )
b. Hidung: Simetris ( ✓ )Asimetris ( - ) Sekret ( - )
Nafas cuping hidung ( - )
c. Tenggorok: Tonsil( - ), radang( - )
6. Persepsi Diri
Perasaaan klien terhadap penyakit yang dideritanya : pasien mengatakan
bahwa penyakitnya sekarang merupakan ujian dari Allah untuknya.
Konsep diri: pasien menerima dengan ikhlas penyakit yang ia derita saat ini
Tingkat kecemasan : pasien mengatakan sedikit cemas dengan penyakitnya
Citra Diri/Bodi image: pasien menerima bagaimanapun dirinya
7. Peran Hubungan
Budaya: pasien mengikuti budaya sumatera selatan
26
Suku: melayu
Agama yang di anut: islam
Bahasa yang digunakan : bahasa daerah
Masalah sosial yang penting: tidak ada masalah sosial
Hubungan dengan orang tua: baik
Hubungan dengan saudara kandung: baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar : baik
9. Toleransi/Koping Stress
GCS : 15
E :4
V :6
M :5
11. Keselamatan/Perlindungan
Tingkat Kesadaran : Composmentis (✓), Apatis ( - ), Somnolen ( - ),
Sopor ( - ) Soporocoma ( - ) Coma ( - )
TTV : Suhu 36,5 O C, Nadi 80 x/min, TD 120/80mmHg, RR 20 x/min
Warna kulit : sawo matang
Sianosis ( - ), Ikterus ( - ), eritematosus rash ( - ), discoid lupus ( - ),
oedema( - ),
Bula ( - ), Ganggren ( ✓ ), nekrotik jaringan ( ✓ ), Hiperpigmentasi ( - )
Echimosis ( - ), Petekie ( - )
Turgor Kulit: elastis (✓ ), tidak elastis ( - )
12. Kenyamanan
Provaiking : nyeri pada punggung kaki kanan
Quality : nyeri seperti ditusuk-tusuk
Regio : nyeri dirasakan pada punggung kaki kanan
Scala : skala nyeri 4 (skala 1-10)
Time : nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan melakukan aktivitas
Terapi
Tanggal Terapi : 04-11-2022
Cara Golongan
No Nama Terapi Dosis Indikasi
Pemberian Obat
1. Paracetamol 500 mg Oral Analgetik Meredakan
Antipiretik nyeri
2. Buformin 300 mg Oral Antidiuretik Mengobati
diabetes
mellitus
3. Insulin Apidra 6-11 Injeksi Insulin Pengobatan
analog kerja diabetes
cepat mellitus
4. Insulin Lantus 12-14 Injeksi Insulin Pengobatan
analog kerja diabetes
panjang mellitus
Pemeriksaan Penunjang :
NO Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1. Pemeriksaan BSN 175 126
2. BSPP 270 200
3. BSS 102 100
29
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH :
1. Nyeri Akut
2. Gangguang Integritas Kulit/Jaringan
3. Defisit Nutrisi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d agen pencederaan fisik d.d adanya nyeri di area luka
2. Gangguang Integritas Kulit/Jaringan berhubungan langsung dengan adanya
luka pada punggung kaki kanan
3. Defisit Nutrisi b.d asupan makan kurang dari kebutuhan tubuh d.d lemas dan
BB menurun
32
INTERVENSI KEPERAWATAN
penyebab,
periode ,dan
pemicu nyeri
2.anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
3. ajarkan teknik
non farmakologi
untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan SIKI : Perawatan Luka 1.Agar tidak
integritas tindakan keperawatan Observasi terjadi infeksi
kulit/jaringan selama 1 x 24 jam 1. Monitor 2. Untuk
berhubungan diharapkan kulit dapat karakteristik mempercepat
langsung dengan kembali utuh dengan luka kesembuhan
adanya luka di kriteria hasil : 2. Monitor tanda- luka
punggung kaki Indikato Awa Akhi tanda infeksi 3. untuk
kanan r l r Teraupetik meredakan
Perfusi 2 5 1. Bersihkan nyeri
08-11-2022 jaringan dengan cairan
Nekrosi 3 5 NaCl sesuai
s kebutuhan
Nyeri 3 4 2. Bersihkan
jaringan
nekrotik
3. Pasang balutan
sesuai jenis luka
34
Edukasi
1. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
2. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan
protein
3. Ajarkan
prosedur
perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antibiotik jika perlu
3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan SIKI : Manajemen 1. Untuk
b.d asupan tindakan keperawatan Nutrisi memenuhi
makan kurang 1x24 jam, nafsu makan Observasi nutrisi dalam
dari kebutuhan pasien diharapkan 1. Identifikasi tubuh
tubuh d.d berat meningkat dengan kebutuhan
badan menurun kriteria hasil : kalori dan jenis
Indika Awal Akhir nutrient
08-11-2022 tor 2. Monitor asupan
Porsi 3 5 makan
makan 3. Monitor berat
yang badan
dihabi Terapeutik
skan 1. Lakukan oral
Berat 3 5 hygiene
badan sebelum makan,
Nafsu 2 5 jika perlu
35
makan 2. Berikan
makanan tinggi
serta untuk
mencegah
konstipasi
3. Berikan
suplemen
makanan, jika
perlu
Edukasi
1. Ajarkan diet
yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu
36
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dinas Malam
09 Nov Kolaborasi
2022 1. Kolaborasi pemberian
19.00 analgetik jika perlu
WIB
Dinas Pagi
Gangguan 09 Nov Perawatan Luka : 1. Pasien
integritas 2022 Observasi mengatakan
kulit/jaringan 08.00 terganggu
berhubungan WIB 1. Monitor ada nya luka
langsung karakteristik luka pada
dengan adanya 2. Monitor tanda- tubuhnya
luka pada tanda infeksi
punggung kaki
kanan
Dinas Siang
09 Nov Teraupetik 1. Pasien
2022 1. Membersihkan mengataka
14.00 dengan cairan NaCl n merasa
WIB sesuai kebutuhan nyaman
2. Membersihkan telah di
jaringan nekrotik bersihkan
3. Memasang balutan area
sesuai jenis luka sekitar
Edukasi luka
4. Menjelaskan tanda 2. Pasien
dan gejala infeksi mengataka
38
5. Menganjurkan n paham
mengkonsumsi tanda dan
makanan tinggi gejala
kalori dan protein infeksi
6. Mengajarkan 3. Pasien
prosedur perawatan mengataka
luka secara mandiri n paham
untuk
melakukan
perawatan
luka secara
mandiri
Dinas Malam
09 Nov Kolaborasi
2022 1. Kolaborasi pemberian
19.00 antibiotik jika perlu
WIB
Dinas Pagi
Manajemen Nutrisi 1. Pasien
Defisit nutrisi 09 Nov Observasi mengataka
b.d asupan 2022 1. Mengidentifikasi n bb turun
makan kurang 08.00 kebutuhan kalori ketika
dari kebutuhan WIB dan jenis nutrient sakit
tubuh d.d berat 2. Monitor asupan 2. Pasien
badan menurun makan mengtakan
3. Monitor berat badan tidak ada
nya nafsu
untuk
makan
Dinas Siang
09 Nov Terapeutik 1. Pasien
2022 1. Melakukan oral mengataka
39
EVALUASI
P: Intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Nyeri Akut b.d agen pencederaan fisik d.d adanya nyeri di area luka
Tidak ada
E. Aturan Diet : -
Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat,
lainnya)
obat
Lain-lain: -
Palembang, 2022
Pasien/keluarga Ners
(……………………..) (……………………..)
Discharge planning
46
Palembang, 2022
Pasien/keluarga Ners
(……………………..) (……………………..)
47
C. Defisit nutrisi b.d asupan makan kurang dari kebutuhan tubuh d.d
berat badan menurun
Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme (SDKI, 2019).
Implementasi yang dilakukan mengidentifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient monitor asupan makan monitor berat badan, melakukan oral
hygiene sebelum makan, jika perlu memberikan makanan tinggi serta untuk
mencegah konstipasi memberikan suplemen makanan, jika perlu
mengajarkan diet yang diprogramkan (SIKI, 2018).
Evaluasi Keperawatan S:Pasien mengatakan asupan makan tercukupi,
Pasien mengatakan akan melakukan program diet yg diberikan
O:Pasien mulai efektif dalam nutrisi
A:Masalah teratasi
P:Intervensi di berhentikam
Discharge planning
Lampiran: Format Discharge Planning
Pasien Pulang
No.RM: 36.15.52
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal MRS: 04 November r 2022 Tanggal KRS: 10 November 2022
Dipulangkan dari RS dengan keadaan
Sembuh Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal
Diagnosa keperawatan
Definisi nutrisi berhubungan dengan asupan makan kurang dari kebutuhan
tubuh. Ditandai dengan lemas dan BB menurun
A. Kontrol
Waktu: -
Tempat: -
B. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Obat Oral : asam mefenamat 500mg
C. Aktivitas dan istirahat
Istirahat teratur dan menghindari stress
D. Komplikasi penyakit yang diderita
Tidak ada
E. Aturan Diet : -
48
Palembang, 2022
Pasien/keluarga Ners
(……………………..) (……………………..)
Kesimpulan?