MULTIPLE FRAKTUR
DISUSUN OLEH :
4. Manifestasi Klinis
Lima tanda yang terlihat pada semua jenis fraktur adalah nyeri, denyut nadi,
pucat, perestesia, dan paralisis. Temuan karakteristik lainnya antara lain
deformitas, bengkak, memar, spasme otot, nyeri tekan, nyeri, gangguan
sensasi, kehilangan fungsi, mobilitas abnormal, krepitus, syok, atau tidak
mau berjalan (pada anak yang lebih kecil).
a. Nyeri biasanya menyertai patah tulang traumatik dan cedera jaringan
lunak. Spasme otot dapat terjadi setelah patah tulang dan menimbulkan
nyeri. Pada fraktur stres, nyeri biasanya menyertai aktivitas dan
berkurang dengan istirahat. Fraaktu patologis mungkin tidak disertai
nyeri.
b. Krepitus (suara gemeretak) dapat terdengar saat tulang digerakkan karena
ujung-ujung patahan tulang bergeser satu sama lain.
c. Deformitas, dapat disebabkan pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan
ekstremitas.
d. Ekimosis ( perdarahan subkutan)
e. Spasme otot karena kontraksi involunter disekitar fraktur
f. Hilangnya atau berkurangnya fungsi normal karena ketidakstabilan tulang,
nyeri atau spasme otot.
g. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan
dibawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain
sampai 2,5-5,5 cm. (PPNI Klaten, 2009)
h. Pembengkakan disekitar tempat fraktur akan menyertai proses inflamasi.
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat
trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi
setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera.
i. Gangguan sensasi atau kesemutan dapat terjadi, yang menandakan
kerusakan syaraf.
j. Denyut nadi dibagian distal fraktur harus utuh dan sama dengan bagian
nonfraktur. Hilangnya denyut nadi disebelah distal dapat menandakan
sindrom kompartemen.
k. Penurunan sensasi
Disebabkan karena adanya kerusakan pada saraf akibat terjepit atau
terputus oleh fragmen tulang.
1) Temuan pada pemeriksaan diagnostik dan laboratorium (Muscari,
M.2005 ) :
a) Pemeriksaan radiografik menunnjukkan keabnormalan atau
fraktur.
b) Pemeriksaan darah menyatakan pendarahan (penurunan
hematokrit dan hemoglobin) dan kerusakan otot (peningkatan
aspartat transminase [AST] dan lactic dehydrogenase [LDH]).
b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Perawatan Luka
2) Ambulasi
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi akibat fraktur (Suratun, dkk. 2008) :
a. Komplikasi awal
1) Syok : dapat berakibat fatal dalam beberapa jam setelah edema
2) Emboli lemak : dapat terjadi 24-27 jam
3) Sindrom kompartemen : perfusi jaringan otot kurang dari kebutuhan
4) Infeksi dan tromboemboli
b. Komplikasi lanjutan
1) Mal-union/non-union
2) Necrosis avaskular tulang