“ A”
UMUR 24 TAHUN DENGAN PELAYANAN KONSELING PRANIKAH /
CATEN ( CALON PENGANTEN) DENGAN KEK DI PUSKESMAS
PERAWANG
Disusun oleh:
Kelompok 4
Nama NIM
1. LIZA SILVIANTI 220705025
2. JOIS NATALIA 220703014
3. TIARMAWATY AGUSTINA LIMBONG 220703031
Penulis
ASUHAN KEBIDANAN PADA NN. “ A”
UMUR 24 TAHUN DENGAN PELAYANAN KONSELING PRANIKAH /
CATEN ( CALON PENGANTEN) DENGAN KEK DI PUSKESMAS
PERAWANG
Disusun oleh:
Kelompok 4
Nama NIM
1. LIZA SILVIANTI 220705025
2. JOIS NATALIA 220703014
3. TIARMAWATY AGUSTINA LIMBONG 220703031
Disetujui Oleh
Disusun oleh:
Kelompok 4
Nama NIM
1. LIZA SILVIANTI 220705025
2. JOIS NATALIA 220703014
3. TIARMAWATY AGUSTINA LIMBONG 220703031
Disetujui Oleh
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan Umum.
a. Secara umum diharapkan dapat menjelaskan apa saja manfaat pentingnya
dalam konseling pranikah
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan tentang pengertian pranikah
b. Mampu menjelaskan persiapan pranikah
c. Mampu mengetahui tentang imunisasi Tetanus Toksoid
d. Mampu menjelaskan Tentang KEK
e. Mampu menjelaskan Prosedur Pemeriksaan Pranikah
D. MANFAAT
Dilakukan Konseling Pranikah agar mendeteksi atau menskrining calon
penganten atau pasangan pranikah yang bermanfaat untuk mendeteksi terjadinya
Kekurangan Gizi pada calon penganten, sehingga Calon Penganten mendapatkan
penanganan yang cepat tepat dan segera dalam mempersiapkan kehamilan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI KONSELING
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi interpersonal,
tehnik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu
seorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut (Saifuddin,
Abdul Bari. 2000:39). Menurut Rochman Natawidjaja, 2987:32, konseling adalah
sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang (yaitu
konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian
tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi
pada waktu yang akan datang.
Konseling adalah proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain
dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu melalui pemahaman
terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien ( Saraswati
Tarigan, 2002).
Proses konseling menggambarkan adanya kerjasama antara bidan selaku
konselor dengan klien mencari tahu tentang masalah yang dihadapi klien. Proses ini
memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan agar mencapai jalan keluar pemecahan
masalah klien.
Manfaat konseling adalah meningkatkan kemampuan klien dalam mengenal
masalah, merumuskan alternatif, memecahkan masalah dan memiliki pengalaman
dalam pemecahan masalah secara mandiri.
Konseling Pranikah sebaiknya dilakukan 6 Bulan sebelum pernikahan agar
dapat memberikan intervensi pemantauan lanjutan pada calon penganten yang
memiliki resiko.
B. DEFINISI PRAKONSEPSI
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum
dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga terjadi
pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel sperma dengan
ovum atau pembuahan atau sebelum hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang
waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus
mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi. Asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum terjadi konsepsi.
C. TUJUAN PRAKONSEPSI
Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya
berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat dimulainya
kehamilan. Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin
tidak tersedia saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua. Meskipun
kehamilan bagi beberapa pasangan mungkin tidak direncanakan, mayoritas pasangan
yang memang merencanakan kehamilan dapat memperoleh manfaat dari asuhan
prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik bagi
bayinya maupun sebagai upaya mengurangi kondisi yang dapat membahayakan
kehamilan.
a. Pengertian KEK
Kekurangan Energi kronik adalah salah satu keadan Malnutrisi dimana
keadaan Ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(Kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara
relative absolut satu atau lebih zat gizi. Seseorang dikatakan KEK Jika Lingkar
Lengan Atas Ibu Yang Dominan Bekerja < 23,5 Cm (Helena, 2013).
b. Patofisiologi KEK :
Krisis ekonomi, politik, social -> Pengangguran, inflasi,kurang pangan,
kemiskinan -> Kurang pengetahuan , pendidikan , keterampilan -> Persediaan
makanan tidak cukup - > Pola asuh tidak memadai -> Konseling yankes tidak
memadai -> Konsumsi gizi tidak cukup - > ada penyakit ( bawaan) -> Ibu
Hamil/Caten KEK.
c. Faktor – factor yang mempengaruhi KEK
Pola Konsumsi
Berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan
jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang yang
merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu
( sulistyoningsih, 2011).
Pekerjaan
Pekerjaan menggambarkan aktivitas dan kesejahteraan ekonomi yang akan
didapatkan.
Pendapatan
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya.
Pendidikan
Tingkat pendidikan Caten/ ibu hamil sangat berperan dalam kualitas
perawatan kehamilannya. Informasi mengenai yang berhubunhan dengan
kesehatan sangat dibutuhkan dan meningkatkan pengetahuan ibu.
Faktor Perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya
wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak
anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi 3000 kalori / hari. Jika ibu tidak
memiliki kebiasaan buruk maka status gizi bayi nya nanti akan melahirkan
kesehatan yang baik pada bayi.
Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya.
d. Etiologi KEK
a) Akibat KEK Pada ibu hamil
- Merasa Letih Terus menerus
- Kesemutan
- Muka tampak pucat
- Kesulitan saat melahirkan tidak ada tenaga
- ASI yang tidak keluar
b) Akibat KEK Saat Kehamilan terhadap janin
- Keguguran
- Pertumbuhan janin terganggu (BBLR)
- Perkembangan otak janin terlambat, hingga kecerdasan anak kurang,
bayi lahir premature
- Kematian bayi (Helena, 2012).
c) Akibat KEK Saat Persalinan
- Dapat mengakibatkan persalinan yang sulit / persalinan lama ,
persalinan sebelum waktunya/ premature, perdarahan
e. Cara pengukuran KEK
Dengan mempersiapkan PITA LILA, Dengan cara :
- Tetapkan posisi bahu dan siku menekuk, dan tangan yang digunakan
tangan dominan bekerja
- Tentukan titik tengah antara bahu dan siku
- Lingkarkan pita LILA Pada bagian titik tengah lengan tersebut
- Pita LILA Jangan terlalu ketat dan longgar
- Kemudian baca skala pita LILA tersebut dan catat
f. Penatalaksanaan KEK
KEK Dapat di cegah dan ditangani melalui berbagai langkah, antara lain :
1) Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan makanan
yang bergizi seimbang
2) Hidup Sehat
3) Tunda kehamilan
4) Bila hamil, segera konsultasi atau dirujuk ke faskes
5) Diberi penyuluhan mengenai gizi seimbang
BAB III
LAPORAN TINJAUAN KASUS
Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang Asuhan kebidanan pada Nn. A
Usia 24 tahun dengan konseling pranikah / caten denga KEK Dipuskesmas
Perawang, , pada tanggal 16-12-2022 dipuskesmas Perawang , Tahun 2022
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil :
I. Pengumpulan Data
a. DATA SUBJEKTIF
Nama : Nn. A
Umur : 24 tahun
Suku/Bangsa : Minang / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat rumah : BTN Bunut Ps Timur
Telp :-
2. Alasan berkunjung :
Klien mengatakan ingin mendapatkan Konseling pranikah dan Imunisasi
6. Riwayat haid.
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Jumlah : ± 3 x / hari ganti kotex. Konsistensi encer.
Nyeri haid : kadang-kadang.
Flour albus : ada dan sebelum haid tidak bau, tidak gatal.
B. DATA OBJEKTIF.
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 47 kg/159 cm
Lila : 22.5 cm
Tensi : 124/74 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 20 x/menit
Skrining status Imunisasi TT5
Pemeriksaan Penunjang laboratorium : HIV AIDS – (Non Reaktive), Sifilis (Non
Reaktive), Hepatitis B – (Non Reaktive), Golongan Darah A (+), HB 12.6 Gr % ,
HCG Urine : - Negatif
b. Pemeriksaan fisik
Cara berjalan baik, bentuk tubuh sedang
Rambut : Tidak ada ketombe,bersih, tidak rontok
Muka : Tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran atau sekret
Telinga : Tidak ada serumen pendengaran baik
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Gigi : Tidak ada karies
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar lympe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada massa
Dada : Nafas normal, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Perut : Tidak ada pembesaran, tidak kembung
Kaki : simetris, pergerakan baik, tidak ada odem, tidak ada varices
Vulva dan anus : tidak dilakukan
D. PENATALAKSANAAN
1. Jelaskan pasa klien hasil pemeriksaan
R/ penjelasan hasil pemeriksaan membuat kilen tenang dan paham tentang kondisi
kesehatannya.
E/ klien mengetahui kondisi kesehatannya baik baik saja.
2. Klien mengatakan Menyetujui dilakukan Imunisasi TT 5 pra nikah sebagai
persyaratan menikah
R/ telah medapatkan suntik TT 5 adalah salah satu syarat dalam kelengkapan berkas
pengajuan pernikahan ke KUA
E/ klien memenuhi syarat untuk dilakukannya penyuntikan TT
3. Menjelaskan pada kilen Tentang Manfaat Imunisasi TT Dan jika ingin booster
tambahan sebaiknya dilakukan saat kehamilan usia 20 minggu keatas.
R/ kelengkapan dalam mendapatkan dosis suntikan TT dapat membuat kekebalan
terhadap penyakit Tetatus seumur hidup dan tidak perlu suntik ulang jika ingin
booster tambahan bias dilakukan 1 bulan lagi atau saat hamil usia 20 minggu keatas.
E/ klien mengerti dan bersedia untuk melakukan suntikan TT5 pada waktu yang
telah di tentukan petugas
4. Memberikan Konseling Mengenai Gizi Seimbang, dan Faktor resiko pada calon
ibu hamil dengan KEK atau factor tanda bahaya pada ibu hamil.
5. Memberitahu Caten tentang KEK.
Akibat KEK sebelum kehamilan antara lain :
a. BB kurang/rendah
b. Produktifitas terganggu karena tidak dapat bergerak aktif
Akibat KEK saat kehamilan serta pasca persalinan antara lain :
a. Ibu kesulitan dalam persalinan ,persalinan belum waktunya dan pendarahan
b. Ibu melahirkan bayi dgn BBLR
c. Anemia pada bayi baru lahir
d. Mudah terinfeksi
e. Abortus
f. Terhambatnya pertumbuhan otak janin
EVALUASI
Tanggal : 16 Desember 2022
Jam : 10.15
Tempat : Poli KIA KB ANAK PKPR
S:
Klien mengatakan Sudah Mengerti Tentang Penjelasan Petugas,Dan Akan
Melaksanakan Apa Yang Telah Dianjurkan.
Pasien Lega karena sudah mendapatkan suntik TT5, rasanya nyilu dan seperti di
gigit semut api. Klien tidak berani menggosok-gosok lengannya karena takut sakit
tidak bisa hilang.
O:
Kesadaran : Kompos Mentis
Keadaan Umum : Baik
Pasien sudah mengerti dan dapat mengulang penjelasan petugas
A:
Nn A Dengan Konseling Pranikah, HASIL LILA KEK
P:
- Mendokumentasi mencatat data hasil konseling pada register caten
- Memberikan Surat Keterangan Pemeriksaan Catin yang ditujukan kepada
KUA Tualang.
- Memberikan kartu caten Sesuai dengan resikonya berwarna Kuning
- Lanjutkan intervensi melalui kader TPK Caten
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Bab Ini Membahas Tentang asuhan kebidanan pada Nn A USIA 24 Tahun
dengan konseling pranikah Dengan hasilnya KEK Menggunakan standar
pendokumentasian SOAP. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terdapat beberapa
kesenjangan antara teori dan praktik kebidanan di puskesmas perawang yaitu sebagai
berikut :
Pada Teori disebutkan konseling pranikah sebagiknya 6 bulan sebelum
pernikahan, Namun pada praktinya pemeriksaan pranikah dilakukan 1 bulan sebelum
pernikahan dilaksanakan.
Pada saat pemeriksaan LILA, Didapati Nn A Dengan KEK Dan langsung
mendapatkan pelayanan Konseling tentang gizi seimbang.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
1.Bagi Bidan Puskesmas Perawang diharapkan dalam memberikan pelayanan
keebidanan pada masa prakonsepsi dapat meningkatkan dalam menangani dan
memberikan asuhan kebidanan pada Caten dengan KEK serta tidak memandang
status sosial dalam pelayanan kesehatan.
2.Bagi NN. A dan Keluarga Agar dapat melaksanakan anjuran dan konseling yang
telah diberikan demi keselamatan janin dan NN. A agar tidak terjadi komplikasi dan
persalinan berjalan dengan normal.
3.Bagi seluruh mahasiswi Bidan Profesi Al Insyirah diharapkan dapat melakukan
asuhan kebidanan pada pranikah / konseling Caten
DAFTAR PUSTAKA
Bhutta, Z, & Lassi ,Z. (2015), Proconseption care and Nutrion intervention in low-
and Middle income- Countries. Global Epidimiology and risk factors,. National , 15-
26.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
KONSELING CATEN/ PRANIKAH
OLEH KELOMPOK STASE 2 PUSKESMAS PERAWANG
Iis sulisiawati
Liza Silvianti
Liza Silvianti
Joice Natalia