BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesai tugas asuhan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
2.2.4 Pathway
8
Catin
2.2.5 Dampak
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pra konsepsi dan pra
kehamilan, yaitu meliputi:
1. Bertambahnya usia seorang wanita kesuburan mulai menurun pada
pertengahan usia 30an
2. Berat badan sangat kurang atau sangat berlebihan memperngaruhi
tingkat kesuburan
3. Endometriosis
4. Fibroid rahim
2.2.6 Penatalaksanaan
Pelayanan kesehatan pada masa prakonsepsi dilakukan untuk
mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan, persalinan,
serta mendapatkan bayi yang sehat. Pelayanan ini dilakukan kepada
remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur. Menurut
Permenkes RI nomor 97 tahun 2014, pelayanan tersebut meliputi :
2. Pemeriksaan fisik
9
pemeriksaan laboratorium.
5) Riwayat Kesehatan Klien
Penyakit yang pernah diderita, Misalnya penyakit diabetes
(kontrol glukosa dini untuk mencegah kelainan). Status
vaksinasi seperti vaksin TT, Hepatitis B dan HIV.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat gangguan kongenital, seperti fenilketonuria, defek tuba
neural, dan gangguan kromosom (Sinclair, 2009)
7) Pola Fungsional Kesehatan
Merokok, Minuman keras, Ketergantungan obat memiliki
dampak pada kesuburan dan kesehatan kehamilan jika tidak
menunda kehamilan.
8) Data Psikososial
Dengan prikososial yang baik dan dukungan keluarga maka ibu
dapat mempersiapkan diri untuk prakonsepsi, dikaji pula
rencana kehamilan yaitu terkait dengan rencana penundaan
kehamilan dengan kebutuhan kontrasepsi.
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a. Antropometri
Berat badan, Tinggi badan (>145cm), LILA (>23.5cm) dalam
keadaan ideal atau normal. Berat badan dan tinggi badan
ideal dapat dikaitkan dengan IMT ibu.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Catin pria:
Tidak pernah operasi, tidak ada alergi, tidak sedang/pernah menderita
penyakit menular (TBC, hepatitis B, HIV), menurun (DM, kanker,
hipertensi, asma), menahun (paru, jantung, ginjal, liver)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Catin Wanita : tidak ada keluarga yang sedang atau pernah menderita
penyakit kanker, hipertensi, DM, hepatitis, TBC, dan alergi obat ataupun
makanan, ataupun penyakit genetic seperti thalasemia, hemophilia,
syndrome down, buta warna.
Catin Pria : tidak ada keluarga yang sedang atau pernah menderita
penyakit hepatitis, TBC, dan alergi makanan dan obat ataupun penyakit
genetic seperti thalasemia, hemophilia, syndrome down, buta warna,.
7. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Catin Wanita : tidak ada
Catin Pria : tidak ada
8. Pola Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi
Catin wanita: Makan 2-3 kali sehari dengan menu makanan satu
porsi nasi 1 centong, lauk pauk (daging 1 potong/ ikan 1 potong/
tahu tempe 2 potong) dan sayur terkadang makan buah. Minum air
putih 8-9 gelas sehari.
Catin pria: Makan 3 kali sehari dengan menu makanan satu porsi
nasi1 centong, lauk pauk (daging 1 potong/ ikan 1 potong/ tahu
tempe 2 potong) dan sayur serta jarang makan buah. Minum air putih
7-8 gelas sehari.
b. Eliminasi
Catin wanita: BAB rutin 1x sehari, BAK 5-6 kali/hari, tidak ada
keluhan atau penyulit
Catin pria: BAB rutin 1x sehari, BAK 4-5 kali/hari, tidak ada
keluhan atau penyulit
c. Personal hygiene
16
mentis
c. Antropometri :
BB : 45 kg BB : 60 kg
TB : 151 cm TB : 165 cm
IMT : 19,73 IMT : 22,04
LILA : 22 cm
d. Tanda-tanda Vital
TD : 120/70 mmHg TD :120/80 mmHg
N : 80 x/menit N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit RR : 21 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
(1) Catin Wanita
a. Bentuk tubuh : Normal
b. Kepala : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
bekenaan dengan genetik yang tampak pada
wajah seperti sindrom down.
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
d. Mulut : Tidak ada syanosis, stomatitis, tonsilitis,
faringitis, dan tidak ada karies gigi
e. Ekstremitas : Tidak oedema, tidak ada varises
(2) Catin Laki-laki
a. Bentuk tubuh : Normal
a. Kepala : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
bekenaan dengan genetik yang tampak
pada wajah seperti sindrom down.
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut : Tidak ada syanosis, stomatitis, tonsilitis,
faringitis, dan tidak ada karies gigi
d. Ekstremitas : tidak oedema tidak ada varises
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18-01-2020
Catin Wanita
1) Golongan Darah :O
2) Rhesus : (+)
3) HB : 11 g/dL
18
4) PP Test : Negatif
5) HIV : Non Reaktif (-)
6) IMS : Non Reaktif (-)
7) HbSAg : Non Reaktif (-)
Catin Laki-laki
1) Golongan Darah :O
2) Rhesus : (+)
3) HB : 12,7 g/dL
4) HIV : Non Reaktif (-)
5) IMS : Non Reaktif (-)
6) HbSAg : Non Reaktif (-)
3.4 PENATALAKSANAAN
Tanggal : 18 Januari 2020 Jam : 09.45 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan laborat dan status gizi catin
Kedua catin mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Memberikan konseling pra pernikahan pada catin perempuan dan laki- laki
tentang
1) Tujuan pernikahan
2) Hak reproduksi dan seksual
3) Persiapan pranikah
4) Tindak kekerasan yang dapat menganggu pernikahan
5) Bentuk ketidak setaraan gender dalam rumah tangga
6) Pengenalan organ reproduksi wanita dan laki-laki
19
20
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari studi kasus pada Nn. S dan Tn. A pasangan catin dengan pemeriksaan
pranikah dan konseling pra konsepsi untuk menunda kehamilan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari pengkajian yang dilakukan pada Nn. S dan Tn. A diperoleh data
subjektif yaitu pasangan catin ingin melakukan pemeriksaan pranikah dan
konseling pra konsepsi untuk menunda kehamilan karena usia masih muda
dan ingin focus karier.
2. Status imunisasi catin Nn. S sudah lengkap
3. Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasangan catin di dapatakan hasil
normal atau tidak ada masalah
4. Rencana tindakan pada kasus Nn. S dan Tn. A disusun berdasarkan masalah
yang didapatkan.
5. Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan klien.
6. Evaluasi asuhan kebidanan kasus Nn. S dan Tn. A sudah dapat dilakukan.
7. Hasil asuhan kebidanan Nn. S dan Tn. A dengan pemeriksaan pranikah dan
konseling prakonsepsi untuk menunda kehamilan di BPM Insulami
Lamongan pada tanggan 26 Desember 2019 didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
5.2 Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat juga
memberikan konseling pada pasangan catin sesuai dengan keluhan dan kebutuhan
pasien, sehingga dapat segera mengambil keputusan klinis dalam penanganan
selanjutnya. Bidan harus memberikan asuhan sesuai dengan kewenangannya.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Kartono kartini, 1992. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung :
CV Mandar Maju.