DISUSUN OLEH:
ISASIH JIYESTHI EKIGANIARTI (2018.01.0004)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan “Makalah Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal Pada Kehamilan
Trimester I Anemia Kehamilan”. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih
atas bantuan semua pihak sehingga asuhan kebidanan ini dapat terselesaikan karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes, M.M., selaku Ketua STIKes Husada Jombang.
2. Ardiyanti Hidayah, SST, M.Kes., selaku Kaprodi D-III Kebidanan
3. Rista Dian Anggraini,S.Tr.Keb.,M.H,. selaku wali dosen semester IV DII KEbidanan
4. Zeny Fatmawati, SST, M.PH., selaku dosen Pembimbing Akademik di Stikes Husada
Jombang
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya semoga asuhan kebidanan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan kekurangan zat besi yang biasa diderita oleh wanita hamil pada
dasarnya anemia merupakan masalah rasional dan berpengaruh sangat besar terhadap
kualitas sumber daya manusia.
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat memerlukan asupan makan
yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress).Dimasa-
masa ini pula, wanita hamil juga sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh
untuk bekerja secara maksimal.Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala
pusing, sesak nafas, wajah puca dan berbagai macam keluhan lainnya.Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang mnderita anemia pada
masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa
mengandung.Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurang nya sel-sel
darah merah didalam darah daripada biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nasional 65% yang
setiap daerah mempuyai variasi berbeda. Anemia gangguan medis yang paling umum yang
ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekuranang-kurang nya 20% wanita hamil.
Wanita ini memiliki insiden komplikasipuerperal yang lebih tinggi, seperti infeksi, daripada
wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen, jantung
berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan meningatkan curah jantung.Upaya ini
meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular.Dengan demikian,
anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat menyebabkan
jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada
saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia beresiko
membutuhkan transfuse darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan
anemia type defisiensi besi (Arias, 1993).20% sisanya mencakup kasus anemia herediter
dan berbagai variasi anemia didapat.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan anemia, antara lain:
a. Pengertian anemia
b. Tanda dan gejala
c. Etiologi
d. Patofisiologi
e. Klasifikasi anemia
f. Pengaruh anemia
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anemia
1. Pengertian
Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%
pada trimester I dan II atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. Karena ada
perbedaan kondisi wanita hamil tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada
trimester II (Sarwono P, 2002).
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
pada ibu hamil dan janin menjadi berkurang . Selama kehamilan indikasi anemia adalah
jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 gr% sampai dengan 11,00 gr% (Varney
H, 2006).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia
yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan
masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat,
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Anemia hamil disebut “potential danger to matter and child (potensial
membahayakan ibu dan anak)”, karena itulah anemia memerlukan perhatian khusus dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah merahnya kurang
dari 10 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr% disebut
aneia gravis. Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00 gr%-15,00 gr% dan
hematokroit adalah 35,00-45,00 % (Mellyna, 2005).
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 – 15 gr % dan
hematokrit 35-54 %, angka – angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama
wanita yang mendapat pengawasan selama hamil.Oleh karena itu, pemeriksaan
hematokrit dan hemogloblin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasan
antenatal. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali
pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan
akhir.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, malase, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi
hilang.Nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.
3. Etiologi
5
Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai
berikut :
a. Kurang gizi (malnutrisi)
b. Kurang zat besi
c. Malabsorpsi
d. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
e. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
4. Patofisiologi
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, 30,00 gr%, sel darah merah 18,00 gr% dan hemoglobin 30,00 gr
%. Tetapi pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat sehingga menyebabkan
kekurangan sel darah merah atau anemia.
Pengencaran darah dianggap penyesuaian secara fisiologis dalam kehamilan dan
bermanfaat bagi wanita, pertama pengencaran dapat meringankan bebanjantung yang
harus bekerja lebih berat dalam masa kehamilan. Bertambahnya volume darah dalam
kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan 32 minggu dan 36 minggu (Setiawan, 2006).
6
PATHWAY ANEMIA
1. Umur
Ibu
2. Paritas
Kehamilan mual&muntah
3. Kurang
Energi Kronis (KEK)
4. Infeksi Kekurangan asupan nutrisi
dan Penyakit
Kerja jantung
mal nutrisi
Payah jantung
7
5. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai
berikut :
a. Anemia Defisiensi Besi
1) Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
2) Pengobatannya adalah :Terapi oral adalah dengan memberikan preparat besi
yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat
60mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1gr%/ bulan. Saat ini program
nasional menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk
profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b. Anemia Megaloblastik
1) Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang
sekali karena kekurangan vitamin B12.
2) Pengobatannya :
Asam folik 15-30 mg/hari
Vitamin B12 3x1 tablet / hari
Sulfas ferosus 3x1 tablet/hari
3) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfuse darah.
c. Anemia Hipolastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel
darah merah baru.Untuk diagnostic diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan
diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi eksternal dan
pemeriksaan retikolusi.
d. Anemia Hemolitik
1) Adalah anemia yang disebabkan penghancuran darah atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya.
2) Gejala utamanya adalah anemia dengan keainan-kelainan gambaran darah,
kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-
organ vital.
3) Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila
disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat
penambah darah.
6. Pengaruh anemia
a. Bahaya selama kehamilan
1) Bahaya pada trimester I
Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion,
kelainan congenital, abortus / keguguran.
2) Bahaya pada trimester II
8
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus premature,
perdaraan ante partum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim.Asfiksia
intrapartum sampai kematian, dan dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
b. Bahaya saat persalinan
1) Gangguan his – kekuatan mengejan
2) Kala I dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai
3) Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelehkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan.
4) Kala III atau uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum
karena atonia uteri
5) Kala IV dapat terjadi pendarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c. Bahaya pada masa nifas
1) Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan postpartum
2) Memudahkan infeksi puerpertum
3) Pengeluaran ASI berkurang
4) Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
5) Anemia kala nifas
6) Mudah terjadi infeksi mammae
d. Bahaya terhadap janin
1) Abortus
2) Terjadi kematian intro uterin
3) Persalinan prematuritas tinggi
4) Berat badan lahir rendah
5) Dapat terjadi cacat bawaan
6) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinantal
7) Intelegensi lemah
1. Anemia ringan tidak memiliki efek pada persalinan kecuali Moms akan memiliki
cadangan zat besi yang rendah dan bisa menjadi anemia pada kehamilan berikutnya.
2. Anemia sedang dapat menyebabkan peningkatan kelemahan, kekurangan energi,
kelelahan, dan kinerja yang buruk.
3. Anemia berat bisa mengakibatkan takikardia, sesak napas, peningkatan detak
jantung hingga fatalnya terjadi gagal jantung.
4. Peningkatan persalinan prematur, preeklamsia, dan sepsis juga dikaitkan dengan
anemia.
9
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N UMUR KEHAMILAN 18- 19 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
PENGKAJIAN DATA
Anamnesa tanggal :09 Juni2020 Jam : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Peterongan
Pengkaji Oleh : Isasih Jiyesthi E
A. DATA SUBYEKTIF
Biodata
Identitas Pasien
Nama : Ny N Nama : Tn. R
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Peterongan Alamat : Jln. Peterongan
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dan ibu mengeluh sering
merasakan pusing dan mudah lelah. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya.
Ibu mengatakan sejak tanggal 31-03-2020 pukul 08.30 WIB, Ibu mengalami mudah lelah dan
pusing kemudian ibu keesokan harinya pukul 10.00 WIB diantar oleh suami ke puskesmas.
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun seperti penyakit menular (TBC,
HIV/AIDS, Hepatitis), penyakit menurun (DM, Hipertensi), dan penyakit menahun (Asma,
Jantung), tidak cacat bawaan atau riwayat kehamilan kembar dan ibu tidak pernah melakukan
operasi.
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang menderita
penyakit penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis), penyakit menurun (DM, Hipertensi),
10
dan penyakit menahun (Asma, Jantung), dan tidak cacat bawaan atau riwayat kehamilan
kembar.
5. Riwayat perkawinan
6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi :
Menarchea : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari
Banyaknya : 3x ganti doek dalam satu hari
Dismenore : hari pertama
Lamanya : 6-7 hari
Warna darah : merah
Sifat darah : Encer
b. Riwayat kehamilan nifas yang lalu
Tgl Usia Jenis Komplikas penol bayi nifas
lahir/u keham persal i ong
mur ilan inan i B Jeni Be Panj kead lakt kead
b ay s rat ang aan asi aan
u i kela ba bada
min da n
n
H A M I L I N I
d. Riwayat kesehatan :
Riwayat penyakit yang pernah diderita:
Penyakit Jantung : Tidak Ada
Penyakit Ginjal : Tidak Ada
Penyakit Asma/TBC/Paru : Tidak Ada
Penyakit Hepatitis : Tidak Ada
Penyakit DM : Tidak Ada
Penyakit Hipertensi : Tidak Ada
Penyakit Epilepsi : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
B. DATA OBYEKTIF
14
Varises : Tidak Ada
Kemerahan : Tidak Ada
Bekas Luka : Tidak Ada
15. Nyeri periksa Costa Vertebrae Angel Tendernes (CVAT) : Tidak Ada
16. Ekstremitas :
Odema : Tidak Ada
Varises : Tidak Ada
Reflek Patella : Tidak Ada
17. Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 9 gr%
Glukosa urine :-
Proteine urine :-
Golongan darah :-
C. ANALISIS DATA
Ny. “P” GIP0A0, umur kehamilan 18-19 minggu dengan keluhan pusing dan mudah lelah.
D. PENATALAKSANAAN
1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu:
TD: 100/70 mmHg
Pols: 80x/i
RR: 24x/i
Suhu: 36 c
LILA: 26 cm
Hb: 9 gr%
2. menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan ibu yang sering lelah itu terjadi karena
kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh ibu, maka ibunya mengalami penurunan
kadar Hb sehingga ibu merasa lelah dan lemas.
3. Memberikan penkes tentang gizi bagi ibu hamil, yaitu bahwa ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, yaitu makanan yang mengandung
karbohidrat yang dapat diperoleh ibu dari nasi, jagung, kentang dan gandum. Makanan
yang mengandung protein, yang dapat diperoleh ibu dari ikan, tempe, tahu dan telur.
Makanan yang mengandung lemak yang dapat diperoleh ibu dari santan, dan
margarine. Makanan yang ,mengandung vitamin yang dapat diperoleh ibu dari buah-
buhan seperti pepaya, jeruk. Makanan yang mengandung mineral dapat diperoleh ibu
dari air yang diminumnya seperti air putih.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu dengan mengurangi aktivitas ibu,
tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam. Mengurangi aktivitas ibu agar ibu tidak
terlalu lelah dan capek.
5. Memberikan tablet Fe pada ibu, gunanya untuk menambah darah ibu
6. Mengajarkan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu tidak mengkonsumsi tablet
Fe dengan air teh, karena akan menghambat absorbsi zat besinya bagi tubuh ibu
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, apabila ibu merasakan pusing,
atau masalah ibu yang sering capek tidak bisa diatasi juga.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
congenital, abortus / keguguran, partus premature, perdaraan ante partum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim. Asfiksia intrapartum sampai kematian, dan dekompensasi
kordis hingga kematian ibu.
Anemia saat persalinan dapat menyebabkan terjadinya gangguan his – kekuatan
mengejan, kala I dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai, kala II berlangsung
lama sehingga dapat melelehkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala
III atau uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum karena atonia uteri,
kala IV dapat terjadi pendarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
B. Saran
Semoga makalah yang telah kami buat mengenai Anemia pada kehamilan ini dapat
berguna sebagai salah satu referensi dalam proses pembelajaran mata kuliahini dan juga
dapat sebagai penambah wawasan dapat menerapkan saat praktek di lapanganoleh para
mahasiswi kebidanan sekalian.
Dari penjelasan materi diatas kita dapat berharap hendaknya kita sebagai tenaga
kesehatan lebih memahami tentang macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil
terutama anemia pada kehamilan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18