Anda di halaman 1dari 51

Tata laksana Kegawatan Neonatal

UKK Neonatologi

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
di Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB
Melalui Metode Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI - Februari 2021
Sub Topik Bahasan
• Kegawatan neonatus

• Tatalaksana awal kegawatan neonatal

• Stabilisasi

• Prosedur Transport untuk dirujuk ke fasilitas


lengkap
Kegawatan Neonatus : 6-72 jam
• Kejang pada Neonatus

• Syok pada Neonatus

• Kelainan jantung yang sering pada neonatus

• Kegawatan saluran cerna


KEJANG PADA NEONATUS
Definisi
Kejang pada neonatus adalah gerakan paroksimal
dari perubahan fungsi neurologis (perilaku, motorik
dan fungsi autonomik) yang terjadi pada bayi
berumur sampai dengan 28 hari.
Anamnesis
Penyebab yang meliputi
1. Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE): 25-50%
2. Perdarahan intrakranial dan trauma Susunan Saraf Pusat: 15-20%
3. Masalah metabolik: 5-30%

a.Hipoglikemia (glukosa darah <40 mg/dL)


b.Hipokalsemia (Ca<8 mg/dL atau Ca ion<1 mmol/L)
c.Hipomagnesemia (Mg<1.2 mg/dL)
d.Hiponatremia/Hipernatremia
e.Defisiensi piridoksin
Anamnesis
4. Infeksi Susunan Saraf Pusat (Meningitis, infeksi TORCH): 5-15%
5. Stroke: cedera iskemik fokal, stroke neonatus, thrombosis vena serebral
6. Inborn Errors of Metabolism: kelainan metabolisme asam amino, defek
siklus urea, defisiensi Glucose Transporter-1 (GLUT-1)
7. Developmental Malformations: disgenesis serebral, sindrom
neurokutaneus
8. Kejang disebabkan obat-obatan: Withdrawal of narcotic analgesic,
intoksikasi anestesi lokal
• Sindrom epilepsi neonates
Anamnesis
• Riwayat ibu dan obstetrik meliputi:
- Infeksi ibu, paparan obat, riwayat keguguran
sebelumnya atau bayi dengan kejang (bawaan), kondisi
medis (diabetes, hipertensi, dll.) dan riwayat kejang
neonatus dalam keluarga.
- Korioamnionitis, demam, perdarahan antepartum,
persalinan yang sulit atau gawat janin dan nilai Apgar
rendah.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan utama
o Glukosa darah
o Natrium, kalsium dan magnesium darah
o Pemeriksaan darah lengkap
o Elektrolit
o AGD arteri
o Analisis dan kultur CSS
• Pemeriksaan lainnya
o Cari penyebab spesifik (TORCH, kadar amonia, asam
amino dalam urine, USG kepala dll)
o Pemeriksaan EEG
o USG kranial
o CT Scan
Terapi
Terapi
Terapi
pada
Fasilitas
Terbatas
SYOK PADA NEONATUS
Definisi
Syok merupakan suatu sindrom akut yang ditandai oleh

perfusi sirkulasi yang tidak memadai pada jaringan untuk

dapat memenuhi kebutuhan metabolisme organ-organ vital

sehingga terjadi disfungsi organ. Sedangkan hipotensi ialah

jika tekanan darah < 2 standar deviasi sesuai dengan usia

gestasi.
Anamnesis
Penyebab Syok
Penyebab Syok Penyebab Syok Kardiogenik
Hipovolemik Septik
• Asfiksia intrapartum
• Kehilangan • Infeksi berat atau pascapartum
darah/cairan bakteri, virus atau • Penyakit jantung
intrapartum jamur yang
menyebabkan • Infeksi bakteri atau
• Plasenta virus
• Tali pusat integritas vaskular
hilang sehingga • Hipoksia dan/atau
• Twin-to-twin asidosis metabolik
cairan keluar dari
transfusion • Hipoglikemia berat
pembuluh darah ke
• Perdarahan jaringan • Gangguan
pascanatal: metabolik dan/atau
intrakranial, paru elektrolit berat
• Lain-lain: dehidrasi • Gangguan sirkulasi
• Artimia
Pemeriksaan Fisik
Tanda penurunan perfusi:
• SSP: iritabilitas, letargi, dan koma
• Sistem kardiovaskular: takikardia, hipotensi dan
pemanjangan CRT
• Paru: takipnea, merintih, retraksi
• Ginjal: oliguria, anuria dan uremia
• Kulit: pucat, kutis marmorata, ekstremitas dingin, perfusi
buruk, dan sianosis
Pemeriksaan Penunjang
Umum Syok Septik Syok Kardiogenik
• Kultur darah, • EKG
• Darah perifer
CSF, urine, dan
lengkap, elektrolit, sumber infeksi
lainnya
glukosa
• C-reactive protein
• Analisis gas darah
Terapi
Tata Laksana Umum
Tata laksana umum syok pada neonatus meliputi:
• Bolus intravena sejumlah 20 ml/kg normal salin (bisa diulang dua kali).
• Bila ada perdarahan dapat diberikan transfusi darah dan komponennya.
• Jika tidak terdapat respons, dapat ditambahkan agen inotropik.
• Agen inotropik: mulai dengan infus dopamin 5-10 mcg/kgBB/menit
kemudian tambahkan dobutamin (5-20 mcg/kgBB/menit)
• Mengoreksi hipoksia dan memberikan dukungan pernapasan sesuai
dengan kebutuhan.
• Mengoreksi hipoglikemia dan ketidakseimbangan elektrolit jika ditemui.
KELAINAN JANTUNG YANG
SERING PADA NEONATUS
Definisi
o Ventricular septal defect (VSD) merupakan pembukaan abnormal pada
septum ventrikuler biasanya berada pada bagian membran septum tetapi dapat
terjadi pada bagian muskular septum.
o Atrial septal defect (ASD) merupakan pembukaan abnormal pada septum
atrium yang biasanya berada pada bagian septum dan sekitar fossa ovalis (ASD
Sekundum), defek pada tepi bawah septum (ASD primum), defek di sekitar
muara vena kava superior (defek sinus venosus), dan defek septum
atrioventrikular (DSAV).
o Patent ductus asteriosus (PDA) yaitu adanya pembuluh darah yang
menghubungkan percabangan arteri pulmonalis kiri ke aorta desendens tepat di
sebelah distal arteri subklavia kiri yang sifatnya menetap.
Definisi
• Kelainan jantung yang sering ditemui lainnya diantaranya coarctasio aorta
(COA) yaitu penyempitan di daerah thoracic aorta.

• Tetralogy of fallot (ToF) meliputi empat kondisi abnormal yaitu VSD besar,
overriding aorta, stenosis pulmonal, dan hipertrofi ventrikel kanan

• Transposisi great arteries (TGA) yaitu perubahan tempat ke luar arteri


pulmonalis dan aorta. Aorta ke luar dari ventrikel kanan dan arteri pulmonalis ke
luar dari ventrikel kiri serta gagal jantung yaitu sindrom klinis akibat jantung
tidak mampu memompakan darah dalam jumlah yang cukup ke seluruh tubuh
dan menerima aliran darah balik dari vena sistemik dan pulmonal atau
kombinasi kedua hal tersebut.
Anamnesis
Pada anamnesis dapat ditemukan:
• Berat badan sulit naik
• Menetek terputus-putus
• Kesulitan bernapas: napas cepat, tarikan dinding dada
• Kadang-kadang tampak kebiruan di sekitar mulut dan
ujung-ujung jari tangan dan kaki
• Berkeringat saat menetek
• Kencing berkurang
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik kelainan jantung dapat ditemukan adanya bunyi
murmur (tergantung penyakit jantung kongenital),
• Mean arterial pressure (MAP) melebar dan
• Sianosis yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berespon terhadap terapi O2
dengan atau tanpa disertai bising jantung.
• Jika saturasi oksigen dibawah normal (< 90%) dipertimbangkan
kemungkinan penyakit jantung kongenital sianosis.
• Adanya perbedaan saturasi oksigen di ekstremitas atas dan bawah > 10%
dengan arteri brakhialis lebih teraba dari arteri femoralis, dengan perburukan
klinis tidak mau menetek, sesak napas dan gagal ginjal (oliguria),
dipertimbangkan kemungkinan koartasio aorta.
Pemeriksaan Fisik
Pada kasus gagal jantung dapat
• Napas cuping hidung
ditemukan:
• Kesulitan menetek atau minum
• Takipnea dan takikardia
pada bayi
• Peningkatan usaha napas –
• Kegagalan pertumbuhan
terdengar grunting
• Berkeringat
• Pengisian ulang kapiler tertunda/ • Edema
memanjang • Hydrops fetalis; bentuk ekstrim
• Banyak berkeringat dari gagal jantung kongestif di
• Hepatomegali dalam uterus (dilaporkan pada
• Irama derap 26% kasus)
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen dada dapat memperlihatkan kardiomegali
(Cardiothoracic ratio > 0,65), disertai ada tidaknya
pletora/edema paru
• Elektrokardiografi (EKG) dapat menunjukkan adanya
hipertrofi ventrikel
• Konfirmasi penyakit jantung kongenital dengan
ekokardiografi
Terapi
Terapi Suportif
- Restriksi cairan
- Diuretik apabila dicurigai adanya kelebihan beban cairan (periksa
penambahan berat yang berlebihan dan edema perifer). Dapat
dipertimbangkan pemberian:
o Spironolakton 1- 3,3 mg/kgBB/hari dibagi 6-24 jam
o Furosemid 1-2mg/ kgBB/kali

- Oksigenasi yang memadai, hati-hati pemberian oksigen terlalu


tinggi pada penyakit jantung kongenital sianotik.
Terapi Suportif Terapi
- Parasetamol diberikan pada bayi prematur dengan PDA yang
menimbulkan gangguan hemodinamik secara klinis dan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan ekokardiografi, dengan dosis
10-15mg/kgBB/6jam selama 5 hari atau ibuprofen selama 3 hari
dengan dosis 10 mg/kg hari pertama, dilanjutkan 5 mg/kg pada
hari kedua dan ketiga.
- Pemberian inotropik, diuretik, oksigen sesuai kebutuhan, dan
prostaglandin (PGE1) untuk membuka duktus arteriosus untuk
terapi COA.
• Terapi Pembedahan
- Ligasi PDA dilakukan pada bayi prematur dengan PDA yang
menunjukkan gejala hemodinamik yang signifikan yang tidak
memberikan respons dengan obat-obatan atau terdapat
kontraindikasi medikamentosa
- Permindahan letak kedua arteri besar secepatnya pada TGA

• Transcatheter closure pada ASD dan VSD sesuai kriteria


• Reseksi dan end-to-end ananstomosis, subclavian flap
artoplasty, atau patch angioplasty pada terapi COA.
Terapi gagal jantung berupa:
• Atasi penyebab
• Pemberian diuretik apabila dicurigai ada kelebihan
beban jantung
• Oksigen yang memadai
• Perlu rujukan segera ke pusat perawatan khusus
yang memiliki tenaga ahli jantung anak
KEGAWATAN SALURAN CERNA
NEONATUS
Tanda kegawatan saluran cerna neonatal
• Tanda sumbatan: polihidramnion, muntah hijau,
kembung, tidak ada defekasi

• Tanda perdarahan: muntah, defekasi berdarah

• Defek dinding abdomen.


Sumbatan saluran cerna, muntah hijau
Petanda klinis:

• Polihidramnion

• Hipersalivasi

• Muntah bilier/hijau

• Kembung

• Tidak ada defekasi dalam 24


jam
Malrotasi, enterokolitis nekrotikans,
muntah berdarah
Petanda klinis:

• Intoleransi pemberian minum,


kembung, hematemesis, residu
berdarah

• Melena

• Klinis secara umum adanya


infeksi
Hematemesis, melena dengan
klinis baik
Tanda klinis HDN/ gangguan
koagulasi pada neonatus:

• Klinis baik

• ASI eksklusif

• Perdarahan saluran cerna:


hematemesis, melena
 Resusitasi dalam 20-30 menit

 Stabilisasi pasca resusitasi: usia 4-6 jam

 Resusitasi dan stabilisasi TIDAK ADA GARIS


PEMISAH YANG TEGAS

 Pada fase resusitasi terdapat fase

stabilisasi awal (overlapping)


 Stabilisasi awal
 Aspek termoregulasi, pernafasan
ALGORITMA “STABLE’

 S.T.A.B.L.E
 Sugar and safe care
 Termoregulation
 Airway
 Blood pressure
 Lab
 Emotional support

Ditambah dengan:
- Deteksi Dini dan Atasi
Kejang
- Tatalaksana Rujukan Bayi
Baru Lahir
- Etika Medik
URUTAN LANGKAH STABILISASI

Stabilisasi pernafasan, disertai atasi masalah termoregulasi

Cek GD dan atasi masalah hipoglikemia

Evaluasi tanda dini gangguan sirkulasi

Nilai masalah lain:


Apakah bayi mengalami komplikasi HIE ?
Adakah risiko dan gejala seperti kejang
Adakah risiko infeksi  skrining infeksi
Adakah kelainan bawaan

Apakah bayi bisa ditangani ditempat tsb atau perlu rujuk


Komunikasi dengan orang tua, ruang perawatan, RS rujukan
A Anticipate

R Recognize

A Act

R Re-assess
 Adakah risiko hipotermia Anticipate

 Kenali tanda hipotermi


 Kenali tanda komplikasi Recognize
kemungkinan akibat hipotermi

Atasi hipotermi Act

 Monitor suhu bayi berkala


dan evaluasi bila suhu
tidak membaik, Re-assess
cari sebab lain
mengapa suhu
tidak meningkat
Transport pada bayi baru lahir
pasca Resusitasi
Prinsip transportasi pada bayi baru lahir
pasca resusitasi
ACCEPT
• A : Assessment
• C : Control
• C : Communication
• E : Evaluation
• P : Preparation
• T :Transportation
Assessment

• Menilai indikasi pasien yang bisa dirujuk

• Kelayakan pasien yang dirujuk, kondisi

pasien harus stabil: (Bebaskan jalan napas,

pemantauan suhu, denyut jantung)


Control

Pengawasan / control terhadap kelengkapan tim, kemampuan tim dan


kelengkapan alat
• Kelengkapan tim transport (2-3 orang tenaga kesehatan)
• Kemampuan tim transport: posisi Perawatan Metode kanguru,
pemantauan frekuensi jantung, frekuensi pernapaasan dan
temperature. Bila mungkin saturasi oksigen
• Kelengkapan alat pada kendaraan yang dilengkapi: (Dukungan termal,
dukungan respiratori, perangkat suction, perangkat pemantauan,
peralatan infus serta perlengkapan akses vaskuler, obat-obatan
emergensi (resusitasi kit), sumber oksigen
Peserta mampu melakukan perawatan metode kanguru
Communication
Komunikasi internal, ekstenal dan keluarga
• Internal yaitu melakukan komunikasi diantara tim
transport

• Eksternal yaitu melakukan komunikasi ke tempat rujukan

(ingat hal yang perlu dikomunikasikan)

• Keluarga yaitu melakukan komunikasi kepada orang tua


termasuk persetujuan tindakan dll (informed consent)
Evaluation

• Memastikan klinik pasien harus


warm, pink and sweet (sebelum,
selama transportasi dan saat tiba di
tempat rujukan)
Preparation and Packaging

Persiapan (akhir)

• Penyiapan dokumen

• Penyiapan alat transport

• Penyiapan kondisi bayi


Transportation

Transportasi bayi baru lahir

• Pasien siap diberangkatkan ke tempat rujukan dengan

kendaraan yang memenuhi syarat

• Alat minimal yang dibawa adalah t-piece resuscitator,

resusitasi kit, obat

(anti kejang, epineprine)


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai