Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Siti Mahlika


NIM : 220510007
Tanggal Pengkajian : 08 Aguatus 2022
Ruangan : Dahlia Atas

A. Identitas Data
Nama : An. A
Tanggal Lahir : 06 April 2022
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 4 Bulan
Nama Ayah/Ibu : Ibu Nurul
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam
Alamat :Kp. Cirampar Rt.03/04 Des. Lumpang Kab. Bogor
Suku Bangsa : Sunda

Dx. Medis : Pneomonia


B. Keluhan Utama

Ibu An.A mengatakan An.A demam

C. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu An. A mengatakan anaknya demam 380 sejak tanggal 29 juli, setelah itu dibawa berobat dan
masuk ICU demamnya naik menjadi 390 An. A mengalami sesak nafas lalu An. A diminta untuk tes
Laboratorium dengan hasil kurang baik sehingga harus rawat inap. Setelah 12 hari menjalani
perawatan An. A kondisinya membaik tidak demam tetapi harus memakai oksigenasi karena sesak.
D. Riwayat Masa Lampau
Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Penggunaan Obat : Tidak ada
Dirawat di RS : Tidak ada
Kecelakaan : Tidak ada
Tindakan Operasi : Tidak ada
Imunisasi :

E. Riwayat Sosial
 Saat di rumah :
Ibu An. A mengatakan “jika di rumah An. A gerakannya aktif”
 Saat di RS :
Ibu An. A mengatakan “Selama dirawat An. A dapat berinteraksi dengan ibunya, dan dapat
mengobrol dengan para perawat”
F. Riwayat Psikologis
Ibu An. A mengatakan awalnya hanya ingin berobat saja namun pada akhirnya An. A harus dirawat
karena berat badannya berkurang dan sesak.
G. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
DS : Ibu An. A mengatakan An. A Sesak
DO : RR = 33x/menit, pengembangan dada simetris, pola napas regular, tidak ada nyeri
saat dipalpasi
2. Cairan
Riwayat Minum : Ibu An. A mengatakan, An.A minum susu formula 115ml delapan
kali dalam sehari
Tanda Dehidrasi :
Tanda dehidrasi pada An. A
Keadaan Umum : Baik, sadar
Mata : Tidak cekung
Keinginan untuk minum : Minum biasa, tidak haus
Turgor kulit : Kembali cepat
Dapat disimpulkan bahwa An. A mengalami dehidrasi ringan
 Kebutuhan cairan pada anak

Keterangan:
BB An. A= 4,4kg
TB An. A =48cm
-1,6 X 100 = 160
-1,6 X 50 = 80
-1,6 X 20 = 32 +
272
 Kebutuhan cairan An. A adalah 272 cc/hari
 Tetesan infus permenit

 Intake
Minum (susu formula) 272 cc
Infus (KA-EN-1B) Stoper +

Total Intake 272cc


3. Nutrisi
Pemberian susu formula sejak awal lahir, jumlah pemberian : ibu An. A menyatakan tidak
menentu
Cara pemberian: melalui Dot dan selang NGT
Riwayat Makan

 DS: Ibu An. A mengatakan An. A tidak diberi ASI sejak lahir karena ASInya kurang
dari kebutuhan An.A sehingga An. A di beri susu formula 8x dalam sehari

 DO: An. A terlihat tidak rewel karena tampak kenyang setelah di beri susu
 Keterangan
An. A, anak laki-laki usia 4 bulan 15 hari
BB = 4,4 Kg
TB = 48CM
 Kebutuhan Kalori pada An.A

Berat badan I = 1,6 x 100 kkal = 160


Berat badan II = 1,6 x 50 kkal = 80
Berat badan III = 1,6 x 20 kkal = 32 +
4,4 kg 272 kkal/hari

4. Eliminasi
a. BAK
Warna : Ibu An. A mengatakan air kencing An. A berwarna kuning
Frekuensi : Ibu An. A mengatakan BAK ±8x sehari
Kekeruhan : Ibu An. A mengatakan tidak ada kekeruhan
b. BAB
Warna : ibu An. A mengatakan feses An. A berwarna kuning
Frekuensi : Ibu An. A mengatakan BAK 2x sehari pagi dan sore
Konsistensi : ibu An. A mengatakan BAB An. A sedikit keras
5. Aktivitas dan Istirahat

6. Istirahat/Tidur
Pola tidur perhari : Ibu An.A mengatakan tidur siang ±2 jam dan tidur
malam ± 8 jam
Kebiasaan tidur sehari : Ibu An.A mengatakan An.A suka tidur siang biasanya
± 2 jam sehari
Kesulitan tidur : Ibu An.A mengatakan An.A tidak ada keluhan susah
tidur

7. Aktivitas
a. Makan : Ibu An.A mengatakan An.A makan dibantu oleh ibunya,
NGT (-)

b. Minum :Ibu An.A mengatakan An.A makan dibantu oleh ibunya,


NGT (-)
c. BAB : Ibu An.A mengatakan ketika anaknya ingin BAB tidak
pernah menggunakan obat tertentu untuk melancarkan BAB, pencahar (-)
d. BAK : Ibu An. A mengtakan An. A BAK di pampers
e. Berpindah : Dibantu oleh keluarga
f. Mandi : Ibu An.A mengatakan An.A dibantu oleh ibunya saat mandi dan
hanya di lap-lap saja sehari 2x
g. Kekuatan otot : 4 4

4 4

h. Rasa aman dan Nyaman


 Rasa aman
 Ibu An.A mengatakan An.A demam sudah 4 hari yang lalu
 Infeksi : Dolor (-), kalor (+), rubor (-), tumor (-), fungsiolesa (-)
Keterangan : Saat ini An.A hanya merasa sesak
 Pengkajian Resiko Jatuh :
Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty:

1
10

13
Skor assessment resiko jatuh (skor minimum 7, skor maksimum 23)
 Skor 7 – 11 : Resiko rendah
 Skor ≥ 12 : Resiko Tinggi
Keterangan : An.A memiliki resiko jatuh rendah
i.Personal Hygien
 Rambut : Ibu An.A mengatakan anaknya belum keramas sejak datang
kerumah sakit,hanya di lap-lap saja.
 Telinga : Ibu An.A mengatakan sering memberisihkan telinga 1x dalam
seminggu. Tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
 Kuku : Ibu An.A mengatakan sering membersihkan kuku kaki dan
tangan anaknya. Kuku terlihat pendek dan bersih
 Gigi : Ibu An.A mengatakan An.A belum tumbuh gigi
 Mandi : Ibu An. A mengatakan 2x sehari di lap menggunakan kain dan
air. Ibu An. A mengatakan An.A badannya saat ini tidak lengket.

8. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Infus (-), KU = Composmentis
2. Tanda-tanda vital

TTD Nadi Pernafasan Suhu


Tgl/jam Ket.
(mmHg) (x/mnt) (x/mnt) (0)
08/08/22 111/81 135 33 35,40

3. Antropemetri
BB = 4,4Kg
TB = 48cm

4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik
 Mata
- Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis dan sklera
tidak ikterik, kelopak mata tidak ada pembengkakan,
dan tidak ada kelainan
 Leher
- Palpasi : Kelenjar getah bening tidak
teraba membesar, tiroid
tidak teraba membesar
 Abdomen
- Inspeksi : Perut membuncit (-), Lesi (-),
Hepatomegali (-)
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Edema (-),
- Auskultasi : Suara bising usus terdengar sebanyak
15x/menit
- Perkusi : Suara perkusi timpani, tidak ada
penumpukan cairan
 Ekstremitas Atas
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan,
ada petekie, kulit tidak
kering, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT > 2 detik,
teraba hangat
 Ekstremitas Bawah
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan,
ada petekie, kulit tidak
kering, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT > 2 detik,
teraba hangat
B. Terapi /penatalaksanaan medis

1. farmakoterapi

Obat suntik

Nama obat Dosis Kegunaan


Ceftriaxone adalah obat untuk
mengatasi penyakit infeksi bakteri,
seperti gonore, meningitis, otitismedia,
Ceftriaxone 1 x 400 mg
sifilis, dan penyakit Lyme. Obat ini
merupakan antibiotik golongan
sefalosporin. Cara kerja obat
membunuh bakteri dengan menginhibis
sintesis dinding sel bakteri.
Captropil 2 x 1mg Captropil adalah obat untuk
menangani hipertensi atau gagal
jantung. Cara kerja obat
mengahambat perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II.
Paracetamol 3 x 250 mg Paracetamol adalah obat penurun
demam dan Pereda nyeri. Cara kerja
: mengurangi produksi zat penyebab
peradangan, yaitu prostaglandin.
Dengan penurunan kadar
prostaglandin didalam tubuh, tanda
peradangan seperti demam
dan nyeri akan berkurang.
2. pemeriksaan penunjang

 Temuan Hasil Laboratoruim


DATA FOKUS

DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF


 Ibu An. A mengatakan An.  Suhu : 380
A demam  Nadi :135 x/menit
 Ibu An. A mengatakan An.  Saturasi :93
A sesak  RR :33x/ menit
 Ibu An. A mengatakan  Nampak sesak nafas
kadar oksigen tidak stabil  Nampak terpasang oksigen
 Ibu An. A mengatakan BB 1 liter per menit (Nasal
An. A menurun kanul)
 Ibu An. A mengatakan An.
 Tubuh teraba hangat
A hanya minum susu
 CRT > 2 detik
formula  Pemeriksaan diagnostic :
pneomonia
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: factor psikologis Resiko deficit nutrisi
Ibu An. A mengatakan An. A berhubungan
berat badan menurun
DO:
BB: 4,4Kg
TB: 48cm

2 DS: Kondisi fisiologis akibat Ketidakefektifan Bersihan


Ibu An. A mengatakan An. A proses penyakit jalan nafas
mengalami sesak

DO:
Terpasang oksigen
Nebulizer 3x dalam sehari
RR: 33x/menit
N: 135x/menit
TD: 111/81mmHg
3 DS: Penyakit kronis Resiko gangguan
Ibu An. A mengatakan berat perkembangan
badan An. A menurun

DO:
Pneomonia
4 DS: Kurangnya terpapar Defisit pengetahuan
Ibu An. A mengatakan tidak informasi mengenai penyakit
mengetahui di keluarganya pneumonia
memiliki riwayat pneumonia
apa tidak
DO:

Diagnosa keperawatan prioritas

1. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis


2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan kondisi
fisiologis proses penyakit
3. Resiko gangguan perkembangan berhubungan dengan penyakit kronis
4. Defisit pengetahuan Kurangnya terpapar informasi mengenai penyakit
pneumonia

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL KRITERIA
Resiko deficit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen 1. Berikan
berhubungan tindakan asuhan Nutrisi Observasi makanan tinggi

dengan factor keperawatan selama 1. Identifikasi alergi serat untuk

psikologis 2 x 24 jam dan intoleransi makanan mencegah


diharapkan 2. Identifikasi makanan konstipasi
DS:
Ibu An. A status nutrisi yang disukai
Edukasi
mengatakan An. A membaik dengan 3. Monitor asupan makanan
2. Anjurkan
berat badan menurun kriteria hasil : 4. Monitor berat badan posisi
Asupan susu terpenuhi duduk,
DO:
jika perlu
IMT normal Terapeutik
BB: 4,4Kg
6. Lakukan oral
TB: 48cm
hygiene sebelum makan,
jika perlu Berikan
makanan tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi
Edukasi
7. Anjurkan posisi
duduk,
jika perlu
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
bersihan jalan nafas tindakan asuhan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 1. Monitor pola nafas
kondisi fisiologis 2 x 24 jam (frekuensi,
proses penyakit diharapkan kedalaman,usaha
DS: status kondisi napas)
Ibu An. A fisiologis membaik 2. Monitor bunyi nafas
mengatakan An. A dengan kriteria hasil: (mis. Gurgling, mengi,
sesak Perlahan oksigen wheezhing, ronkhi,
DO: dapat di lepas kering)
BB: 4,4Kg Mempertahankan Terapeutik
TB: 48cm saturasi oksigen 3. Pertahankan
RR:33 kepatenan jalan napas
N:135 dengan head-tilt dan
Saturasi: 93 chin-lift
Terpasamg oksigen 4. lakukan pengisapan
lender kurang dari 15
detik
5. berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
-
Kolaborasi
6. kolaborasi
bronkodilator, jika
perlu
Resiko gangguan Setelah dilakukan Perawatan Perkembangan
perkembangan tindakan asuhan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 1. Identifikasi isyarat
penyakit kronis 2 x 24 jam perilaku dan fisiologis
DS: diharapkan status yang dianjurkan bayi
Ibu An. A perkembangan dapat (mis. Lapar, tidak
mengatakan berat membaik dengan nyaman)
badan An. A kriteria hasil: Terapeutik
menurun Mempertahankan 2. Pertahankan sentuhan
perkembangan pada seminimal mungkin
DO: bayi pada bayi
Pneomonia 3. Berikan sentuhan yang
bersifat gentle dan
tidak ragu-ragu
4. Minimalkan
kebisingan ruangan
5. Pertahankan
lingkungan yang
mendukung
perkembangan optimal
6. Pertahankan
kenyamanan anak
Edukasi
7. Jelaskan orang tua
atau pengasuh tentang
milestone
perkembangan anak
dan prilaku anak
8. Anjurkan orang tua
menyentuh dan
menggendong bayinya
Kolaborasi
9. Rujuk untuk
konseling, jika perlu
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Intervensi: Edukasi kesehatan
asuhan keperawatann
Kurangnya terpapar
selama 2x 24 Observasi :
informasi mengenai diharapkan dapat 1. Identifikasi kesiapan
memnuhi kecukupan dan kemampuan
penyakit pneumonia
informasi kognitif yang menerima informasi
DS: berkaitan dengan topik 2. Identifikasi faktor-
hipertensi, dengan faktor yang dapat
Ibu An. A
kriteria hasil : meningkatkan dan
mengatakan tidak 1. Prilaku sesuai menurunkan motivasi
anjuran prilaku hidup sehat
mengetahui di
2. Verbalisasi
keluarganya minat dalam Terapeutik :
belajar 3. Sediakan materi dan
memiliki riwayat
3. Kemampuan media pendidikan
pneumonia apa tidak menjelaskan kesehatan
pengetahuan 4. Jadwalkan pendidikan
tentang suatu kesehatan sesuai
DO: topik kesepakatan
4. Prilaku sesuai 5. Berikan kesempatan
dengan untuk bertanya
pengetahuan
Edukasi :
6. Jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan prilaku hidup
bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
prilaku hidup bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai