Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI

NERS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An.A

DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG (DADS)

DI RUANGAN ANYELIR ATAS TAHUN 2021

Disusun Oleh:

CHIKA NUR SINTIA

200510210

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2021
dan pembimbing lapangan

Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan

Tangerang, 09 Febrnari 2021


LAPORAN KASUS KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Chika Nur Sintia


Tempat Praktek : Anyelir Atas RSU Kabupaten
Tangerang Tanggal Praktek : 08 Februari 2021

IDENTITAS DATA
Nama : An.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl/lahir : 27/10/16
Usia : 3 tahun
Nama Ayah/Ibu : Ny.L dan Tn.H
Alamat : Cikokol
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Nomor RM 256704

KELUHAN UTAMA
Diare sudah lebih dari 3 kali

RIWAYAT KEHAMILAN
Prenatal : P1A0
Intranatal : Usia Gestasi 36-37 Minggu, bayi lahir normal
Postnatal :
 BB = 11 kg
 TB = 89 cm

RIWAYAT MASA LAMPAU


Penyakit : Tidak ada
Dirawat di RS : Tidak ada
Penggunaan obat : Tidak ada
Tindakan : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Kecelakaan : Tidak ada
Imunisasi : Lengkap
- Hepatitis B1 pada saat usia 0 – 7 hari
- BSG dan Polio 1 saat usia < 2 bulan
- DPT Hb Combo 1, polio 2 saat usia 2 bulan
- DPT Hb Combo 2, polio 3 saat usia 3 bulan
- DPT Hb Combo 3, polio 4 saat usia 4 bulan

RIWAYAT SOSIAL
Yang mengasuh : An. A dirawat oleh ibu kandungnya dari bayi.
Hub dgn keluarga : Ibu Kandung
Pembawaan umum : An. A dapat mengerti bahwa dia akan di rawat dirumah sakit
Lingkungan rumah : Tidak terkaji

RIWAYAT PSIKOLOGIS
An. A mulai di rawat pada tanggal 07/02/21 ditemani oleh kedua orangtuanya.

KEBUTUHAN DASAR

1. Oksigenasi

Subjektif : Ibu An.A mengatakan anaknya tidak ada sesak dan tidak terpasang oksigen.
Pada saat melakukan pengkajian ditemukan RR: 30 x/mnt , pengembangan dada
simetris, pola napas Eupneu, tidak ada nyeri saat dipalpasi.
2. Cairan
Subjektif : Ibu An.A mengatakan anaknya minum hanya sedikit
a. Tanda Dehidrasi
Terdapat dua atau lebih tanda-
tanda berikut :
 Gelisah,rewel, muntah, DEHIDRASI
marah RINGAN/ SEDANG
 Mata cekung
 Haus, minum dengan
lahap
Cubitankulitperut kembali lambat

Hasil yang di dapatkan pada An.A adalah Dehidrasi ringan/sedang

b. Kebutuhan cairan anak

 Kebutuhan cairan pada anak usia 3 tahun


500cc/kgbb
 10x100 = 1,100 cc /hari
 1x50 = 50 cc/hari

Kebutuhan cairan anak 1,050 cc/hari

c. Intake dan output

 Intake

 Infus → 500 cc /24jam

 Minum → 100 cc/24jam

Total Intake 600 cc

 Output

Urine → 40 cc /24 jam

IWL → 297 cc + (30-3tahun)

X 11 kg Total output 337 cc


 Intake – Output : 600 cc – 337 = 263 cc

3. Nutrisi

a. Rumus Kebutuhan kalori

< 10 kg : 100 x BB

10 – 20 : 1000 + ((BB-10) x 50)

100 X (11) = 1100

1000 + (11- 10) x 50)

= 1050 kkl
 Karbohidrat : (70% x 1300) : 4 = 227,5 gram/hari

 Protein : (10% x 1300) : 4 = 32,5 gram/hari

 Lemak : (20% x 1300) : 9 = 28 gram/hari

b. MTBS anak pada usia 30 bulan


4. Eliminasi
Subjektif : Ibu An.A mengatakan An.A BAB lebih dari 3 kali dan BAK 2 Kali, makan dan minum
hanya sedikit

a. BAK

 Frekuensi : sudah 2x selama satu hari

 Warna : Putih Bening

b. BAB

 Konsistensi : lunak dan berlendir

 Warna : Feses berwarna hijau dan terdapat sedikit darah

5. Aktivitas dan Istirahat

a. Aktivitas Daily Living

Subjektif : Ibu An.A mengatakan selama anakanya di rawat di rumah sakit kegiatan
yang di lakukan yaitu bermain dengan ibunya

 Makan : Dibantu oleh Ibu An.A

 Minum : Dibantu oleh Ibu An.A

 BAB : Tidak menggunakan pencahar

 BAK : Tidak terpasang kateter

 Berpindah : Kadang dibantu oleh Ibu An.A

 Mandi : Masih di bantu oleh Ibu An.A

b. Istirahat

Subjektif : Ibu An.A mengatakan selama di rawat dirumah sakit anaknya selalu tidur
dengan sendirinya

 Pola tidur malam : 9 Jam

 Pola tidur siang : 2 jam


 Kebiasaan tidur : ditemani ibu

 Kesulitan tidur : Tidak terkaji

6. Rasa aman dan nyaman

Subjektif : Ibu An.A mengatakan anaknya rewel dan mudah marah

 Infeksi : Tidak ada tanda-tanda infeksi: dolor (-), kalor(-), rubor(-),

tumor (-), fusgsiolesa (-)

7. Personal Hygiene

Subjektif : Ibu An.A mengatakan anaknya mandi 1x sehari di lap mengunakan waslap

a. Kepala : Rambut teraba lengket dan sedikit kusut

b. Telinga : Tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga

c. Badan : Sedikit lengket

d. Kuku : Bersih dan tidak panjang

e. Mandi : 1 x sehari di lap menggunakan waslap dan air hangat

8. Tumbuh Kembang KPSP Pada Anak Umur 30 Bulan

NO PERTANYAAN YA TIDAK

Anak dipangku ibunya / Pengasuh ditepi meja periksa

1 Beri kubus di depannya. Dapatkah anak meletakan Gerak Halus 


4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain
tanpa menjatuhkan kubus itu?

2 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara dan 


gambar ini tanpa bantuan bahasa

3 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret Gerak halus 


kertas tanpa bantuan/petunjuk?
4 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang – Gerak halus 
kurangnya 2.5cm. suruh anak menggambar garis lain
di samping ini.

Jawab YA bila ia menggambar garis seperti ini:

Jawab TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini:

Tanya Ibu

5 Dapatkah anak menggunakan 2 kata berangkai Gerak halus 


pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau
tidur?” “terimakasih” dan “dadah” tidak ikut
dinilai

6 Dapatkah anak mengenakan seaptu sendiri? Sosialisasi 


dan
kemandirian

7 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar 


sedikitnya 3 meter

Berdirikan anak

8 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara dan 


memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada Bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:

“letakan kertas ini di lantai”

“letakkan kertas ini di kursi”

“berikan kertas ini kepada ibu”

9 Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi? Gerak Kasar 


Letakan selembar kertas seukuran buku ini di
lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar
kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahuluo lari?

10 Beri bola tenis. Minta anak melemparkan ke arah Gerak Kasar 


perut atau dada anda jarak 1.5 meter?
TOTAL

Gerak Kasar 2

Gerak Halus 4

Bicara dan Bahasa 2

Sosialisasi dan Kemandirian 1

Hasil Pengkajian yang di temukan dari 10 pertanyaan anak mampu menjawab 9 dan hasil
interpretasi adalah Sesuai Umur

9. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : badan terasa hangat, kesadaran compos mentis

a. Tanda-tanda Vital : Suhu = 38,1oC, HR = 129 x/ menit, RR = 30 x/ menit

b. Antropometri

BB saat ini : 11 kg

Lingkar Kepala : 43 cm

Panjang Badan : Tidak Terkaji


c. Pemeriksaan Focusing

1. Wajah

a) Inspeksi

Mata : Area mata terlihat cekung, pada saat menangis air mata tidak ada

2. Mulut

a) Inspeksi

Bibir kering dan area mukosa mulut kering

3. Abdomen

a) Inspeksi

Bentuk abdomen normal, tidak ada kram perut

b) Palpasi

Turgor kulit kembali pada


≤ 2 detik

c) Auskultasi
Suara bising usus hiperaktif

4. Anus

a) Inspeksi

Tidak ada iritasi pada kulit di area anus

10. Pemeriksaan Penunjang

Hasil laboratorium Hematologi dan Elektrolit tanggal 07 Februari 2021

TEST RESULT REFERENCE UNITS

KIMIA ELEKTROLIT

Natrium (Na) 139 135-147 mEq/L

Kalium (K) 4.1 3.5 – 5.0 mEq/L

Chloride (Cl) 103 96 - 105 mEq/L

ANALISA FEACES

MAKROSKOPIS

Warna Coklat Coklat

Konsistensi Lembek Lunak

Bau Khas

Lendir Positif

Darah Positif Negatif

MIKROSKOPIK

Identifikasi Cacing Negatif Negatif

Lekosit 6-8 0-2

Eritrosit 4-5 0-1

Amoeba Histolytica Positif Negatif

Telur Cacing Negatif


11. Terapi/Penatalaksanaan Medis

1. Farmakoterapi

TERAPI DOSIS KEGUNAAN


LACTO B 2 x 1 sch Mengatasi intoleransi laktosa
atau masalah pencernaan
PARACETAMOL 150mg IV/4jam Meredakan penurunan
demam
METRONIDAZOLE IV 3 x 200mg Menghentikan pertumbuhan
berbagai bakteri dan parasit
ZINC 1 X 20 mg Mengganti cairan tubuh an
mencegah dehidrasi

2. Terapi Cairan
KA-EN 3B 500cc/24jam Untuk mensuplai cairan dan
elektrolit
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Orangtua mengatakan An. A
makan dan minum hanya sedikit, Makanan tidak di serap
BAB lebih dari 3 kali, BAK 2 kali

DO: Diare b.d


 Feses berwarna hijau Tekanan osmotik cairan Malabsorpsi
bercampur dengan sedikit Usus meningkat
darah
 Suara bising usus
meningkat
Malabsorbsi protein, lemak

Diare
2. DS : Orang tua mengatakan an. A
demam naik-turun Demam
DO :
1. RR : 129 x/mnt
Reaksi Inflamasi
2. Kening An. A teraba hangat Hipertermia
3. Suhu : 38,2 C b.d Proses
Infeksi bakteri virus dan Infeksi
parasit

Hipertermia

3. DS: Orang tua mengatakan an. A Hiperperistaltik


makan sedikit hanya satu sendok
saja
DO:
Menurunya kesempatan usus Defisit nutrisi
 Bising Usus hiperaktif b.d faktor
dalam penyerapan makanan
 An.A makan tidak habis psikologis
(keeganan untuk
 An. A terlihat malas makan Ansietas makan)

Defisit nutrisi b.d faktor


psikologis
4. DS: Ibu mengatakan An.A rewel
dan gelisah, Ibu An.A mengatakan
anaknya minum hanya sedikit Freuensi BAB meningkat

DO:
Hilang cairan dan elektrolit
 An.A terlihat gelisah dan
rewel berlebihan
 Kondisi mata cekung
 Mukosa mulut kering Gangguan keseimbangan
 Cubitan di area abdomen Cairan dan elektrolit
<2detik
Resiko
Dehidrasi
Kekurangan
volume cairan
Resiko Kekurangan
volume cairan

5. DS: Distensi abdomen


 Orangtua an.A mengatakan
An, nafsu makan menurun
DO: Mual muntah
 An.A makan hanya sedikit
An. A terlihat rewel dan
mudah marah
Nafsu makan menurun

Resiko Gangguan
Resiko Gangguan tumbuh
Tumbuh
kembang
Kembang b.d
b.d defisiensi stimulus
defisiensi
stimulus
6. DS: Kurangnya terpapar infromasi
 Orangtua an.A mengatakan
kurang memahami
penyebab diare
 Orangtua mengatakan Kurangnya pengetahuan
hanya sedikit memahami tentang cara penanganan
tentang bahaya diare demam
 Orang tua an.A mengatakan
bersedia untuk dilakukan
pendidikan tentang diare
Deficit pengetahuan
DO:
Keluarga terlihat mampu Orangtua Deficit
menjawab bahaya diare dan pengetahuan
tentang diare
penyebab walaupun hanya
menjawab sedikit orangtua
tentang diare

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Diare b.d Malabsorpsi
2. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi bakteri
3. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keeganan untuk makan)
4. Resiko kekurangan volume cairan
5. Resiko Gangguan Tumbuh kembang b.d defisiensi stimulus
6. Deficit pengetahuan orangtua tentang diare b.d dengan kurang informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

DX. Tujuan dan


Rencana Tindakan Rasional
KEP Kriteria Hasil
1. Diare b.d Malabsorpsi Tujuan : Observasi
Observasi
Setelah dilakukan
1. Identifikasi riwayat 1. Memastikan
DS : Ibu An. A tindakan
mengatakan keperawatan pemberian makanan Penyebab adanya
anaknya sudah selama 3x24 jam 2. Monitor
warna,frekuensi,dan virus atau bakteri
BAB lebih dari 3 diharapkan Resiko
kali Syok membaik. konsistensi feses 2. Mengidentifikasi
3. Monitor tanda dan
penyakit pada saluran
DO : Konsistensi gejala hipovolemia
Kriteria hasil :
cenderung cair dan (mis, turgor kulit pencernaan
 Konsistensi
berlendir, menurun,mukosa
BAB membaik 3. Membantu
frekuensi BAB mulut kering,BB
lebih dari 3x  Frekuensi BAB membedakan dan
menurun)
selama sehari, membaik
4. Monitor jumlah mengkaji dalam
Warna feses Hijau  Peristaltik
pengeluaran diare
dan terdapat membaik klasifikasi dehidrasi
sedikit darah pada  Warna Feses
Edukasi sedang atau berat
feses Membaik 5. Anjurkan makanan 4. Mengidentifikasi
 Darah pada feses porsi kecil dan sering
menurun secara bertahap pengeluaran

Kolaborasi elektorlit
6. Berikan terapi obat Edukasi
seperti zinc dan lacto
5. Untuk menjaga asupan
b makanan yang
dibutuhkan tubuh
Kolaborasi
6. Mencegah terjadinya
dehidrasi pada tubuh
Tujuan : Observasi Observasi
2. Hipertermia
1. Monitor Suhu
berhubungan 1. Deteksi dini
dengan proses tubuh
terjadinya
infeksi bakteri
2. Monitor kadar
perubahan
elektorlit
DS : Ibu An.A Setelah dilakukan abnormal fungsi
mengatakan tindakan 3. Pemberian kompres
tubuh akibat infeksi
demam naik- keperawatan selama
hangat di beberapa
turun, minum 3x24 di harapkan 2. Detekesi perubahan
masih sedikit masalah hipertermi bagian tubuh
cairan dalam
terasa dengan
kriteria hasil : tubuh akibat
DO : S = 38,1 , Terapeutik
kening teraba  Menunjukan peningkatan suhu
hangat, mukosa penurunan suhu 4. Berikan cairan oral
tubuh
mulut dan bibir tubuh
Edukasi
kering 5. Membantu
 Kening pasien 5. Anjurkan tirah
tidak teraba merangsang pusat
hangat/panas baring
otak dalam
 Pasien tampak menurunkan panas
tidak lemas Kolaborasi
tubuh
6. Kolaborasi
pemberian KA-EN
Terapeutik
3B
6. Cairan oral
berfungsi sebagai
kestabilan suhu
tubuh

Edukasi
7. Untuk
mengistirahatkan
sistem otot
muskoloskeletal

Kolaborasi
8. Berfungsi
mengendalikan
atau
menyeimbangkan
kadar air dalam
tubuh
asascasccas

Observasi Observasi
3. Defisit nutrisi Setelah
b.d faktor 1. Identifikasi status 1. Mengetahui status
dilakukan
psikologis nutrisi nutrisi sehingga dapat
(keeganan tindakan
untuk 2. Identifikasi faktor
menentukan intervensi
keperawatan yang
makan)
mempengaruhi yang diberikan
selama 3x24
asupan gizi
DS : Asupan makanan diharapkan (ketersediaan 2. Membantu dalam
An.A menurun, kebutuhan makanan) pemenuhan gizi yang
makan hanya nutrisi cukup 3. Identfikasi baik untuk tubuh
kemampuan
sedikit dengan kriteria menelan (mis, 3. Mengidentifikasi
hasil: reflek menelan)
adanya pembesaran
4. Monitor mual dan
DO : Dengan menu  nafsu pada kelenjar tiroid
muntah
makanan tahu makan
5. Monitor asupan 4. Mengidentifikasi
putih, dan bubur membaik oral
penyebab mual dan
 asupan
muntah
nutrisi Terapeutik
membaik 6. Timbang berat 5. Mempertahankan dan
badan memperbaiki status gizi
Kolaborasi
7. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk Terapeutik
menentukan 6. Mengetahui status
jumlah kalori dan Indeks Masa tubuh
dan jenis nutrien
yang di butuhkan Kolaborasi

7. Pemenuhan pemberian
gizi sangat penting
dalam proses tumbuh
kembang
4. Resiko kekurangan
Setelah
Observasi Observasi
cairan
dilakukan
DS : An.A makan 1. Monitor 1. Mencegah
tindakan
hanya satu jumlah,warna kehilangan atau
keperawatan
sendok makan pada urine retensi cairan
3x24 jam
volume cairan 2. Monitor intake 2. Untuk mengetahui
DO : An.A gelisah dan dan output pengeluaran dan
baik
rewel, mata cairan pemasukan cairan
masukan
cekung, haus dan 3. Identifikasi dan nutrisi pada
maupun
minum hanya pengeluaran adanya tanda tubuh
sedikit, cubitan sudah stabil dehidrasi
3. Untuk mengetahui
kulit perut 4. Evaluasi
klasifikasi tanda
kembali lambat ≤ membran
dehidrasi ringan atau
2 detik mukosa
berat
5. Anjurkan pasien
4. Evaluasi perbaikan
untuk minum
ketidakseimbangan
dan makan
cairan
secara perlahan
5. Cairan yang
Terapeutik
dibutuhkan untuk
6. Dokumentasika
mencegah dehidrasi
n hasil
Terapeutik
pemantauan
6. Agar menunjukan
Af

adanya
perkembangan tiap
harinya
5. Resiko Gangguan
Setelah 1. Minimalkan 1. Menjaga lingkungan
Tumbuh kembang b.d kebisingan ruangan agar tercipta
dilakukan
lingkungan yang
defisiensi stimulus 2. Pertahankan
tindakan tenang
kenyamanan anak
keperawatan 2. Menjaga kondisi
3. Fasilitasi anak
DS : Orang tua anak agar tidak
3x24 jam melatih keterampilan
menangis
mengatakan pemenuhan
diharapkan
kebutuhan secara 3. Membantu dalam
nafsu makan
status nutrisi mandiri (mis, proses tumbuh
anaknya makan) kembang anak
membaik dengan
menurun 4. Bernyanyi 4. Menciptakan
kriteria hasil
bersama anak lagu kenyamanan bagi
 Porsi makanana yang disukai anak
DO : asupan nutrisi
yang 5. Anjurkan orang 5. Membina hubungan
yang masuk tua berinteraksi saling percaya
dihabiskan dengan anaknya terhadap orang tua
hanya sedikit
meningkat dengan anak
6. Rujuk untuk
 Diare menurun konseling, jika perlu 6. Pemantauan
perubahan gizi
 Nafsu makan
membaik
6. Deficit Pengetahuan Observasi Observasi
Setelah dilaukan
orangtua tentang diare 1. Identifikasi 1. Untuk menerima
tindakan 1x24
DS : Orang tua jam diharapkan kesiapan dan informasi dari
menanyakan penyebab orangtua dapat kemampuan perawat
diare pada anak memamahi menerima
2. Untuk Menjaga
DO : Orangtua mampu tentang diare informasi
keseimbangan cairan
menjawab beberapa dengan kriteria 2. Anjurkan tidak
dalam tubuh dan
pertanyaan tentang hasil : hanya minum
mempengaruhi
penyebab diare dan 1. Memahami air saat haus
tingkat energi
cara pencegahannya pengertian 3. Anjurkan
3. Membantu dalam
diare memperbanyak
mengganti cairan
2. memahami minum
tubuh yang keluar
pencegahan 4. Ajarkan cara
diare pemberian oralit 4. Bermanfaat untuk
5. Ajarkan menilai meredakan dehidrasi
status hidrasi 5. Untuk mengetahui
berdasarkan adanya keton positif
warna urine dalam urine
Dx. Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1 08/02/2021 1. Monitor riwayat S : Ibu An.A mengatakan


00
09. pemberian makanan urine berwarana putih
E/F : An.a makan hanya bening, dan Makan dan
sedikit dan belum ada minum hanya sedikit
kemauan untuk makan O:
walaupun di bantu oleh  Minum Hanya
ibunya
sedikit yaitu
sebanyak 40 cc
09.10 2. Monitor
warna,frekuensi,dan  Urine berwarna
putih bening
konsistensi feses
 Warna feses
E/F : Ibu An.A
hijau bercampur
mengatakan BAB dan
dengan sedikit
BAK lebih dari 4x
darah
5. Berikan asupan cairan
09.16  Konsistensi
oral (mis, air
feses berlendir
mineral)
dan cair
E/F : An.A minum
hanya sedikit
A : Masalah belum tertasi

P : lanjutkan intervensi
1,2,4,5
2. 08/02/2021 1. Memonitor Suhu S : Ibu An. A mengatakan
09.20 Tubuh panas masih naik turun
E/F : Ibu An.A
mengatakan demam O:
naik turun S: 38,2C  Diare
 S: 38,2C
09.15 2. Monitor kadar  Anak terbaring
elektrolit lemah di kasur
E/F : Diare masih ada
09.25
A : Masalah belum teratasi
5. Anjurkan tirah baring P : Lanjutkan Intervensi
E/F : An. A terlihat 1,2,3,6
berbaring di kasur
3 08/02/20 1. Identifikasi status S : Ibu An. A mengatakan I
nutrisi anaknya makan 1 sendok
09.27 E/F : Pemberian nutrisi makan saja

di jam 11.30 dengan


O:
menu makanan tahu
 Minum hanya
putih, bubur, semur
sedikit
ayam
 Reflek menelan
baik
3. Identifikasi kemampuan
menelan (mis,reflek A : Masalah belum teratasi
09.28
menelan)
E/F : Reflek menelan tidakP : Lanjutkan intervensi 1,3,5
ada keluhan

09.28 5. Monitor asupan oral


E/F : An.A minum hanya
sedikit sekitar 40cc

4 08/02/2021 S : Ibu An.A mengatakan


1. Monitor jumlah,warna pada
09.30 anaknya sudah 4x BAK
urine
selama satu hari
E/F : Warna urine putih
bening, sekitar 10cc selama
O:
1 hari sebanyak 4x
 Mukosa mulut dan
32
09.
area bibir kering
3. Identifikasi adanya tanda
dehidrasi  Anak rewel

E/F : An.a masuk dalam  Mata cekung


36
09. kategori dehidrasi sedang
 Rasa Haus

4. Evaluasi membran mukosa  Cubitan di kulit


E/F : Membran mukosa abdomen ≤ 2 detik
dan mulut terlihat kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1,3,5,6
5 08/02/2021 S : Ibu An.A mengatakan

09.40 anaknya rewel


2. pertahankan kenyamanan
anak
E/F : Anak merasa aman O:
ketika orang tuanya
berada di dekatknya An.A terasa nyaman
09.47 3. Anjurkan orangtua dan berehenti
berinteraksi dengan
anaknya menangis ketika
E/F : An.A berhenti dibujuk oleh orang
menangis jika
ditemani oleh tuanya
ibunya
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
2,3,4,5
6. 08/02/2021
1. Identifikasi kesiapan dan S : Keluarga mau
.37
10
kemampuan menerima memahami pendidikan
infromasi kesehatan yang di berikan
E/F : Orangtua mampu
O:
menerima informasi
 Keluarga An. A terlihat
yang di berikan tentang
kooperatif
diare
10.37 2. Anjurkan tidak hanya
minum air saat haus
A: Masalah belum teratasi
E/F : Ibu An.A mulai
melakukan anjuran
P : Lanjutkan intervensi
kepada An.A untuk
2,3,4
banyak minum

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


CATATAN PERKEMBANGAN

NO TGL/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


DX
1. 09\02\2021
S:
 Ibu An.A mengatakan anaknya sudah mulai mau
makan dengan lahap sesuai keinginan
 Ibu An. A mengatakan anaknya selama sehari
sudah BAB sebanyak 2x dan BAK selama satu
hari
 Ibu An. A mengatakan konsistensi BAB sudah
mulai sedikit padat dan lunak
O:

 Area mulut sudah mulai lembab

 Minum masih sedikit

 Konsistensi BAB padat dan lunak

 Frekuensi BAB dan BAK 2x

sehari

 Warna feses sudah mulai kuning

tetapi masih sedikit hijau dan


sudah tidak ada darah

A: Masalah belum tertasi

P : Lanjutkan intervensi 2,4,5

I:
08.20
1. Identifikasi riwayat pemberian makanan
E/F : Pemberian makanan dengan nemu
bubur, sayur tahu, dan ayam
2. Monitor warna, frekuensi,dan konsistensi
feses
.30
09
E/F :
Warna : Sudah mulai kuning bercampur hijau
dan sudah tidak ada darah
Frekuensi : BAB 2x sehari
Konsistensi : padat dan sudah tidak ada lendir

09.32 3. Monitor tanda dan gejala hipovolemia (mis,


mukosa mulut)

E/F : Area mulut An.A


masih terlihat
lembab
4. Monitor jumlah pengeluaran diare
09.40
E/F : selama sehari BAB pada
An.A sudah 2x

E:
S: Ibu An.A mengatakan An.A sudah mulai
makan dengan lahap walaupun sedikit
O:
 Mukosa mulut sudah mulai lembab
 Frekuensi BAB dan BAK selama
sehari sebanyak 2x
 Warna BAB kuning, darah dan
lendir sudah tidak ada
 Konsistensi BAB sudah mulai padat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi lanjutkan intervensi 2,4,5

R: -

2. 09/02/2021 S : Ibu An.A mengatakan anaknya sudah tidak


demam, Ibu An.A mengatakan anaknya sudah
mau minum dengan kemauan sendiri

O:
 Kening teraba sudah tidak hangat
 S : 36,2
 Anak sudah mau minum sebanyak
setengah gelas
 An.A masih terbaring di tempat tidur

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi 4 dan 5

I:
1. Monitor suhu tubuh
09.00
E/F : S : 36,2
4. Berikan cairan oral
09.05 E/F : An.A sudah mau minum sebanyak
setengah gelas
5. Anjurkan tirah baring
09.08
E/F : An.A masih terbaring di tempat
tidur

E:
S: Ibu An.A mengatakan anak nya sudah
mau minum sebanyak setengah gelas,
Ibu mengatakan anaknya sudah minum
dengan kemauan sendiri
O: An. A minum dengan kemauan sendiri
sebanyak setengah gelas selama 1 hari
 S: 36,2
 An. A sudah
mau minum
sebanyak
setengah
gelas

 An.A masih
terbaring
ditempat
tidur

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi 4 dan 5

R:-
3. 09/02/2021 S : Ibu mengatakan anaknya sudah makan bubur
pagi ini sebanyak 5 sendok makan, ibu
mengatakan anaknya tidak sakit ketika
menelan makanan

O:
 An. A sudah mau makan sebanyak 5 sendok
dan tidak habis
 Asupan nutrisi pagi ini dengan menu makan
bubur
 Tidak ada nyeri tekan saat menelan

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi 1 dan 5

09.30 I : 1. Identifikasi status nutrisi


E/F : pemberian menu bubur sebanyak 5x
09.31 suapan
3. Identifikasi kemampuan reflek menelan
(mis,reflek menelan)
E/F : tidak ada nyeri tekan pada saat
09.33 menelan makanan
5. Monitor asupan oral
E/F : An.A sudah mau minum sebanyak
setengah gelas

E:
S : Ibu mengatakan anaknya sudah mau makan
sebanyak 5 sendok makan dan minum
sebanyak setengah gelas
O:
 An.A minum setengah gelas selama
setengah hari
 An.A sudah mau makan dengan lahap
 Reflek menelan baik dan tidak ada nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1 dan 5

R:-
4. 09/02/2021 S : Ibu An.A mengatakan sudah tidak rewel, Ibu
mengatakan anaknya sudah mau minum
sebanyak setengah gelas dan sudah mau makan
dengan lahap, Ibu An.A mengatakan anaknya
sudah BAK 2x

O:
 Urine Berwarna putih bening sebanyak 2x
 Jarang menangis/rewel, mata terlihat
cekung, turgor kulit ≤ 2 detik
 Area mulut sudah mulai lembab
 Sudah mau minum sebanyak setengah
gelas

A : Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi 5

I:
1. Monitor jumlah, warna pada urine
09.35 E/F : Jumlah : sebanyak setengah gelas
Warna : Putih bening
3. Identifikasi adanya tanda dehidrasi
09.36 E/F : Mata masih terlihat cekung, rewel
sudah jarang menangis/rewel
5. Anjurkan pasien untuk minum dan makan
secara perlahan
09.32 E/F : An. A sudah mau makan dengan
lahap
E:
S : Ibu An.A mengatakan anaknya sudah mau
makan dan minum
O : Warna pada urien putih bening, area mulut
lembab,jarang menangis/rewel, turgor kulit
≤ 2 detik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 5

R:-

5. 09/02/2021 S : Ibu mengatakan An.a nafsu makanya mulai


membaik

O : An.A Sudah mau makan dengan lahap


walaupun sedikit, An.a terlihat fokus ketika
diajak bernyanyi lagu ‘’potong bebek angsa”
09.45
A : masalah teratasi sebagian
09.45 P : lanjutkan intervensi 5
09.48 I:
4. Bernyanyi bersama lagu yang di sukai anak
E/F : anak terlihat fokus ketika lagu
09.49 dinyanyikan
5. Anjurkan orang tua berinteraksi dengan
anaknya
E/F : anak tenang dan tidak rewel jika di
temani oleh ibunya

E:
S : Ibu An.A mengatakan nafsu makanya mulai
membaik
O: An.A sudah membaik dan mau makan
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensu 5

R:-

6. 09/02/2021 S : Orang tua mulai memamahami tentang anjuran


untuk minum air putih dan cara pemberian
oralite

O : orang tua mampu menerima informasi tentang


anjuran tidak hanya minum air ketika haus

A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 3

I:
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
10.20
menerima infromasi
E/F: Orang tua menerima ketika di berikan
pendidikan kesehatan
2. anjurkan tidak hanya minum air
09.25 E/F : An.A sudah mau minum air mineral

E:
S : Orang tua memahami penting nya minum air
putih walaupun tidak merasa haus
O : orang tua sangat kooperatif
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 3

R: -
AX

CCJCsjcb JSC
NO TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
DX
1. 10/02/2021 S : Ibu An.A mengatakan anaknya sudah
BAB sebanyak 1x selama satu hari dan
BAK 2x, Ibu An.A mengatakan anaknya
sudah mau minum sebanyak 1 setengah
gelas selama sehari

O : Konsistensi feses sudah padat, warna


sudah kuning dan tidak ada lendir maupun
darah

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

I:
2. Monitor warna, frekuensi dan
.10 konsistensi feses
08
E/F : Warna: Kuning normal ,
konsistensi : padat dan tidak
berlendir
4. Monitor jumlah pengeluaran diare
09.33 E/F : BAB 3x sehari

5. Berikan asupan cairan oral(mis, air


mineral)
09.34 E/F : An.A sudah mau minum sebanyak
setengah gelas selama sehari

E:
S : Ibu mengatakan anaknya sudah mau
minum dan pengeluaran BAB sebanyak
1x dan BAK 2x selama sehari
O : An.A sudah mau minum dengan dan
tanpa disuruh
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

R:-

S : Ibu mengatakan anaknya sudah mau minum


2. 10/02/2021 dengan kemauan sendiri

O : An.A sudah mau minum, sudah tidak


melakukan tirah baring

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

I:
09.40 4. Berikan cairan oral
E/ F: Anak sudah mau minum dengan
kemauan sendiri
10.05 5. Anjurkan tirah baring
E/F : An. A sudah tidak melakukan
tirah baring
E:
S : An.A sudah mau minum dengan
kemauan sendiri
O : An.a sudah mulai banyak minum selama
1 hari
A : intervensi di hentikan
P : Hentikan intervensi

R:-

S : Ibu mengatakan anaknya sudah mau minum


dengan kemauan sendiri

3. 10/02/2021 O : An.A sudah mau minum, sudah tidak


melakukan tirah baring

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

I:
.15 1. Berikan cairan oral
10
E/ F: Anak sudah mau minum dengan
kemauan sendiri

10.18 5. Anjurkan tirah baring


E/F : An. A sudah tidak melakukan
tirah baring
E:
S : An.A sudah mau minum dengan
kemauan sendiri
O : An.a sudah mulai banyak minum selama
1 hari
A : intervensi di hentikan
P : Hentikan intervensi

R:-
4. 10/02/2021
S : Ibu mengatakan anaknya sudah makan
bubur pagi ini sebanyak setengah porsi

O : tidak ada mual/muntah

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

I:
10 .45 1. Identifikasi pemberian status nutrisi
E/F : Pemberian bubur kepada an.A
10.59 5. Monitor mual dan muntah
E/F : tidak ada mual/muntah

E:
S : Ibu mengatakan anaknya mau makan
dan habis setengah porsi
O : tidak ada mual ataupun muntah
P : Intervensi di hentikan

R:-

5. 10/02/2021 S : Ibu mengatakan anaknya sudah banyak


minum

O: membran mukosa lembab

A : masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

I:
11.00 4. Evaluasi membran mukosa
E/F : membran mukosa lembab
E:
S : ibu mengatakan anaknya sudah banyak
minum
O : membran mukosa sudah lembab
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

R: -
10/02/2021
6.
S : Ibu mengatakan anaknya minum dengan
11.00 Kemauan sendiri

O: membran mukosa lembab

A : masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

I:
3. Anjurkan memperbanyak minum
E/F : an.a sudah mau minum sebanyak 2 gelas
E:
S : ibu mengatakan anaknya sudah banyak
minum
O : minum sebanyak 2 gelas selama satu
hari
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

R: -
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE

Oleh :

Amallia Azzahra

Rizkia Anugrah Utami

Harfis Dihya

Chika Nur Sintia

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BidangStudi : Keperawatan Anak


Topik : Diare
Sub Topik : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
Sasaran : Ibu balita
Hari/Tanggal : Jumat / 05 Februari 2020
Jam : 11.00 WIB - selesai
Waktu : 40 menit
Tempat : Paviliun Kemuning

1. TUJUAN
1.1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan dan Penanganan Diare di
Paviliun Kemuning selama 40 menit, diharapkan yang menderita atau beresiko dapat
memahami tentang penanganan pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari- hari.
1.2.Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare di Paviliun Kemuning selama 40


menit, diharapkan seluruh pasien atau keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Nutrisi bagi penderita Diare
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
8. Pembuatan dan Pemberian Oralit

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
4. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

5. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa Acara

Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar

Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan’
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator

Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta
e. Memperagakan atau mempraktekkan teknik mencuci tangan
f. Mengajari cara pembuatan dan pemberian oralit
4. Observer

Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan
5. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Pembukaan :
 Memberi salam
Menjawab salam,
1 5 menit  Menjelaskan tujuan penyuluhan
mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
2 20 menit Menyimak dan
3. Bahaya Diare
memperhatikan
4. Penanganan Diare
5. Nutrisi bagi penderita Diare
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan
Benar
8. Pembuatan dan Pemberian Oralit
Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengulang teknik
cuci tangan yang diajarkan
4. Memberi kesempatan kepada Menyimak,
3 10 menit mempraktekkan dan
peserta untuk mengulang cara
pembuatan dan pemberian oralit mendengarkan

5. Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya.
6. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.
Penutup :
 Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
4 8 menit  Menyampaikan terimakasih atas
Menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Paviliun Kemuning
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik cuci tangan dengan benar
d. Peserta dapat mengulang cara pembuatan dan pemberian oralit sesuai anjuran dan takaran
yang disampaikan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
Lampiran
MATERI

1.1. Pengertian

Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering
dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa
mengalami 1- 3 episode diare berat (Simatupang, 2004).

Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali sehari, disertai konsistensi
tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu minggu
(Juffrie, dkk, 2010).

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar yang bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

1.2. Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare (Simatupang, 2005). Diare
disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada
dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Berikut adalah faktor
penyebab lainnya, yaitu :
1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya diare.
Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak
kurang matang.
5. Minum air tidak masak
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Berak disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka kejadian dari diare.
Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa takut, cemas, dan
gelisah.

1.3. Bahaya Diare

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki kandungan air yang
sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang air besar pun meningkat secara drastis.
Dalam sehari penderita bisa kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama cairan tubuh, elektrolit
berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat mengakibatkan kematian.
Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan hilangnya cairan
tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering dan rasa haus yang
berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang
dialami penderita.
1.4. Penanganan Diare
Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi cairan
sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan
rumah tangga seperti tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit
berupa oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya
sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh muntung garam,
dilarutkan dalam satu gelas air matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.

1.5. Nutrisi bagi penderita Diare


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang lunak
untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI
diencerkan.

Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast (pisang, nasi, saus
apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare
yang dapat membantu meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan
karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).

Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun mengenai
makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-kacangan, brokoli, dan
kembang kol.

1.6. Pencegahan Diare

Adapun pencegahan diare adalah :

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


b) Menutup makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada tempatnya dan ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus berlangsung
segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

1.7. Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit


Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :

 1 sendok teh gula


 Seperempat (1/4) sendok teh garam
 1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan di atas yaitu 1 sendok teh gula
dan seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas air putih (200 ml). Kemudian aduk perlahan
hingga semuanya larut lalu bisa diminum.

Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu berlebihan yang malah
akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit sehingga diharapkan dapat memberikan hasil
yang optimal. Berikut aturannya :
 Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit. Selanjutnya 0,5 gelas
setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas oralit. Selanjutnya 1
gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit. Selanjutnya 1,5 gelas setiap
kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12 gelas oralit. Selanjutnya
2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.

Itulah cara pemberian oralit untuk menghindari dari dehidrasi akibat diare.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A.A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. (edisi kedua). Jakarta: Salemba
Medika.

Wong, D.I (2009), Wong’s Essentials of Pediactric Nursing. (Andry Haryono, Sari
Kurnianingsih & Setiawan. Penerjemah. Mosby, Inc. Jakarta: EGC.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
NO. NAMA PARAF
1. Ny. Luluwah
2. Ny. Sopiah
3. Ny. Salfiah
TARGET
SURAT PENYULUHAN KESEHATAN
ADL

Anda mungkin juga menyukai