A. IDENTITAS
Nama : An. G
Tanggal lahir/umur : 15 Maret 2016
Nama Ayah/Ibu : Bp. D/ Ibu. E
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/budaya : Jawa
Alamat : Tegalrejo
Tanggal masuk/Jam : 1 Januari 2022
Ruang/kamar : Galelia 3/10B
No.RM : 02096xxx
Diagnosa Kerja/Medis : Diagnosa Diferensial :
Diagnosa Definitif : Combustio Derajat II
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama saat dikaji : Nyeri pada bagian paha kaki kiri.
O : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki kiri digerakan
pasien merasakan nyeri.
U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
2. Keluhan tambahan/lainnya saat dikaji :
Tidak ada keluhan tambahan saat dikaji.
3. Alasan utama masuk rumah sakit :
Ibu pasien mengatakan alasan masuk RS Bethesda karena luka bekas
terkena air panas pada anaknya mengeluarkan cairan dan kulit semakin
mengelupas.
4. Riwayat penyakit sekarang :
Ibu pasien mengatakan pada tanggal 29 Desember 2021, Ibu pasien
sedang memasak air panas untuk mandi. Air panas tersebut diletakan
dilantai, kemudian anak tersebut belari dan mengenai air panas tersebut
sehingga anak tersebut mengalami combostio di bagian kaki kiri (Paha
sampai jari). Kemudian orangtua pasien membawanya ke rs Mangga,
setelah diberikan tindakan pasien dibolehkan pulang kerumah dan
dirawat oleh ibunya. Setiap hari ibu pasien membersihkan luka
combostio dengan cairan NaCl. Setelah beberapa hari ibu pasien melihat
luka pasien mengeluarkan cairan (Nanah), pada tanggal 1 Januari 2022
ibu pasien membawa anaknya ke RS Bethesda masuk melalui IGD.
Setelah dianamnesa di ruangan IGD, pasien langsung dilakukan operasi
untuk membersihkan luka pada pasien. Setelah selesai operasi dan
keadaan pasien stabil, pasien dipindahkan di ruangan Galelia 3 Anak
dikamar 10 B jam : 13.00 Tanggal 1 Januari 2022. Kemudian pada
tanggal 3 Januari 2022 pukul 12.30 wib kelompok melakukan
anamnesa/pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada bagian paha kiri,
cemut-cemut.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
........ : Anggota serumah
: Pasien
Pasien berusia 5 tahun, tinggal bersama ayah dan ibu. Pasien memiliki satu
orang kakak laki-laki yang sekarang sudah kelas 5 SD. Kakek dan neneknya
tidak mempunyai penyakit seperti DM, Hipertensi dan lain-lain.
G. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Ibu kandung pasien
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik tidak ada masalah
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik tidak ada masalah
4. Pembawaan/tingkah laku secara umum : Ramah, sopan dan baik.
5. Kebiasaan bermain : Pasien mengatakan biasa bermain bersama teman-
teman (bermain petak umpat, bolla dan lainya)
6. Keinginan bermain : Pasien mengatakan ingin bermain, tetapi untuk saat ini
karena sakit jadi tidak bisa main dulu.
7. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah diperdesaan.
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pengukuran pertumbuhan
Tinggi Badan : 130 cm
Berat badan : 27 Kg
2. Pengukuran tanda vital
Suhu : 37, 5 celcius
Pernapasan : Reguler, 20 x/mnt. Diukur 1 kali inspirasi dan 1 kali
ekspirasi selama 1 menit.
TD : 110/80 mmHg
HR : 110 x/mnt
Nyeri :
O : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki kiri digerakan
pasien merasakan nyeri.
U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
3. Tingkat kesadaran (Kuanti/Kualitatif)
Kuantitatif :
Eye = 4 (spontan)
Verbal = 5 (orientasi baik)
Motorik = 6 (Kecuali kaki kiri = 1)
Kualitatif :
Pasien sadar penuh (Compos Mentis)
Keadaan umum pasien sakit sedang terlihat luka bakar pada kaki kiri.
4. Kulit
Pada bagian kaki kiri dari paha sampai jari kaki, kulit melepuh akibat
luka bakar. Luka mengeluarkan cairan, kasa basah akibat cairan keluar
(merembes).
5. Kepala
Rambut terdistribusi dengan baik, warna rambut hitam, tidak ada
ketombe pada kulit kepala.
6. Mata
Mata bersih, tidak ada strabismus, reflek pupil +, reflek kornea +
7. Telinga
Pendengaran baik, telinga bersih dari kotoran.
8. Hidung
Posisi septum simetris, tidak ada cairan atau darah, tidal ada lesi.
9. Mulut/Gigi
Mukosa bibi kering, tidak ada luka, gigi berlubang.
10. Leher/tengkuk
Tidak ada pembengkakak kelenjar tiroid
11. Dada
Paru-paru & Jantung
Inspeksi : Tidak ada kelaianan bentuk data (Simetris antara
kiri dan kanan saat bernapas)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran
jantung
Perkusi : Batas atas paru kanan di ICS 2, Batas paru bawah
kanan di ICS 6, Batas paru atas kiri di ICS 2, Batas paru bawah kiri di
ICS 6. Batas jantung atas di ICS 2, Batas jantung kiri di ICS ICS 4,
Batas jantung kanan di ICS 4, Batas jantung bawah di ICS 5.
Auskultasi :
Paru-paru : Bronkial (Terdengar kasar), Bronkovesikuler (Sedikit
kasar) dan Vesikulker/Lapang paru (Halus)
12. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada distensi abdomen, tidak ada masa.
Auskultasi : Bisisng usus 13 x/mnt
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
Perkusi : Suara perut timpani diperut kanan atas
13. Genetalia
Pasien terpasang Kateter 8-10 FR
14. Anus
Ibu mengatakan tidak ada masalah saat BAB
15. Punggung
Tidak ada kelaianan punggung, tidak ada nyeri tekan
16. Ekstremitas
Tangan : Tangan kiri pasien terpasang infus
Kaki : Kaki bagian kiri terdapat luka bakar derajat 2, luas luka
bakar 18%.
K. TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan bergaul
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
senang sekali bermain, mudah bergaul dengan teman sebaya.
2. Motor/gerak halus
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
mampu menggambar 6 bagian tubuh orang.
3. Bicara bahasa dan kognitif
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
mampu mengerti lawan kata, mampu mengenal warna, mengerti
pembicaraan, bisa menghitung angka 1 – 10.
4. Motor/gerak kasar
Sebelum sakit, An. G mengatakan bahwa pasien mampu berjalan lurus,
mampu mengayuh sepeda dengan roda 4.
Setelah sakit tidak terkaji, karena pasien mengalami luka bakar derjat II
dengan luas luka bakar 18% pada kaki kiri.
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG\DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Tanggal periksa 2 Januari 2022
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
Jumlah Sel Darah
Hemoglobin L 8,7 13.0-16.0 g/dL
Hematokrit L 27.3 40-48 %
Leukosit 10.72 4.2-10 ribu/mm3
Trombosit 404 150-450 ribu/uL
Eritrosit 3.20 4.5-5.5 juta/uL
PDW 16.3 9-13 fL
RDW-CV 14.4 11.5-14.5 %
MPV 8.1 fL
PCT 0.1 %
Index
MCV 85.3 80-100 fL
MCH 27.3 26-34 Pg
MCHC L 31.9 32-36 %
Differential
Limfosit 7.3 20-40 %
MID 4.6 %
Gran % 88 50-70 %
Jumlah Total Sel
Total limfosit 1.30 ribu/uL
MID# 0.8 ribu/uL
Gran# 16 ribu/uL
Imunologi
SARS-CoV IgG Non reaktif Non reaktif
SARS-CoV IgM Non reaktif Non reaktif
Eletrolit (Na, K, CI, Ca)
Natrium L 129.9 136-146 ISE
Kalium 4.30 3.5-5.1 ISE
Florida L 95.0 98.0-107.0 ISE
Calcium L 8.0 8.40-10.20 Arzenaz
M.OBAT-OBATAN
PARENTAL :
1. Ceftriaxone 2x 500mg
2. Ketorolac 2x ½ amp
NO Nama Indikasi Kontra indikasi Efek samping Implikasi keperawatan
obat
1. Ceftriax obat antibiotik g ada individu dengan riwayat Sakit perut. Perhatikan penggunaan cairan
one 2x olongan hipersensitivitas terhadap Mual dan muntah. pelarut ceftriaxone. Tidak
500mg sefalosporin obat ini atau golongan Diare. diperbolehkan untuk melarutkan
yang bekerja sefalosporin lainnya. Pusing atau sakit ceftriaxone dengan cairan yang
dengan cara Penggunaan harus hati-hati kepala. mengandung kalsium,
menghambat pada pasien dengan riwayat Mengantuk. seperti Ringer Laktat karena akan
pertumbuhan alergi penicillin karena bisa Bengkak dan iritasi membentuk presipitat.
bakteri atau terjadi reaksi silang. pada area kulit yang Pemberian juga harus berhati-hati
membunuh disuntik. pada pasien dengan alergi
bakteri. Obat ini Berkeringat penisilin karena dapat terjadi
juga dapat berlebihan. reaksi silang.
digunakan
untuk
mencegah
infeksi pada
luka operasi.
2. Ketorola untuk Infeksi mata. Berat badan naik drastis observasi keadaan pasien
c 2x ½ mengatasi nyeri Rheumatoid artritis. Sakit perut
amp sedang hingga Asma. Mual dan muntah
nyeri berat Penyakit jantung. Peningkatan tekanan
untuk Hipertensi. darah
sementara. Obat Kaki atau tangan Mulut kering
ini juga dapat bengkak. Sariawan
digunakan
sebelum atau
NO Nama Indikasi Kontra indikasi Efek samping Implikasi keperawatan
obat
sesudah
menjalani
operasi dan
prosedur medis
lainnya.
N. RENCANA PROGRAM TINDAKAN
1. Inspeksi luka : dilakukan perawatan luka 5 hari sekali.
2. Posisi : semi fowler 450, kaki kiri diberi penyangga bantal
O. RENCANA PULANG
1. Bantuan yang diperlukan setelah pulang : kontrol ke rumah sakit utk
perawatan luka
2. Pasien tinggal bersama orang tua
3. Rumah sakit bethesda sebagai pelayanan kesehatan
4. Kendaraan yang digunakan saat pulang : mobil
DO:
1. Pengkajian OPQRSTUV:
a : Nyeri dirasakan
sudah 5 hari yang
lalu.
b P : Paien mengatakan
nyeri ketika kaki kiri
digerakan.
c Q : Nyeri terasa
seperti cemut-cemut.
d R : Pasien
mengatakan nyeri
dibagian paha kiri
e S : Skala nyeri 6
Agen pencedera
(Nyeri )
Nyeri Akut kimiawi
f T : Nyeri yang
(terbakar)
dirasakan hilang
timbul, pada saat kaki
kiri digerakan pasien
merasakan nyeri.
g U : Pasien
mengatakan belum
pernah merasakan
nyeri seperti ini
sebelumnya.
h V : Pasien
mengatakan ingin
cepat sembuh dan
pulang kerumah.
2. Ekstremitas
Kaki : Kaki
bagian kiri terdapat
luka bakar derajat 2,
luas luka bakar 18%.
2. Ekstremitas
Kaki :
Kaki bagian kiri terdapat
luka bakar derajat 2, luas
luka bakar 18%.
3. DS:
Ibu pasien mengatakan pasien
minum banyak, air putih ±5
gelas perhari
DO:
Balance cairan saat dikaji :
Intake :
Per os : 600 cc x 2 botol
Risiko
aqua = 1.200 cc/8jam
ketidakstabilan Luka bakar
Infus : 500 cc dalam 8
cairan
jam
jadi : 1200 + 500 = 1700
cc/8 jam
Output : Urin bag = 500
cc/8 jam
IWL : 25 x 27 = 84
8
Jadi BC : 1700 – 584 = +1.116
4. DO:
Ibu pasien mengatakan kasa
balutan luka basah pada bagian
atas dan merembes.
DS:
Efek prosedur
1. Pasien combustio post
invasif
debridement Risiko infeksi
(combustio post
2. Pada bagian kaki kiri dari
debridement)
paha sampai jari kaki, kulit
melepuh akibat luka bakar.
Luka mengeluarkan cairan,
kasa basah akibat cairan
keluar (merembes)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Sudah Diprioritaskan)
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera kimiawi
(terbakar), ditandai dengan :
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada bagian paha kaki kiri.
DO:
1. Pengkajian OPQRSTUV:
a : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
b P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
c Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
d R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
e S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
f T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki
kiri digerakan pasien merasakan nyeri.
g U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri
seperti ini sebelumnya.
h V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang
kerumah.
2. Ekstremitas
Kaki : Kaki bagian kiri terdapat luka bakar
derajat 2, luas luka bakar 18%.
2. Ekstremitas
Kaki :
Kaki bagian kiri terdapat luka bakar derajat 2, luas luka bakar
18%.
Laura Adelia
Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00
Laura Adelia
Tanggal : 03/01/2022 Tanggal: 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022
Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00
Kadek Ayu
Kadek Ayu Kadek Ayu
Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022
Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00
Resiko infeksi dengan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi I. 14539 a. Mengetahui adanya tanda
faktor resiko Efek prosedur keperawatan selama 3 x 24 a. Monitor tanda dan gejala dan gejala infeksi sebagai
invasif (combustio post jam diharapkan risiko infeksi infeksi lokal dan sistemik acuan dalam tindakan
debridement) dapat stabil dengan kriteria b. Cuci tangan sebelum dan keperawatan selanjutnya.
hasil : sesudah kontak dengan Tanda dan gejala infeksi
a. Demam menurun (5) pasien dan lingkungan yaitu demam
b. Kemerahan menurun (5) pasien b. Mencuci tangan merupakan
Kadek Ayu c. Nyeri menurun (5) c. Anjurkan keluarga pemutusan mata rantai
meningkatkan asupan penyakit yang menular
nutrisi dan cairan c. Pemberian nutrisi dapat
d. Jelaskan tujuan dan meningkatkan imunitas
pemantauan tanda gejala dalam tubuh sehingga tubuh
Kadek Ayu infeksi pada pasien terbebas dari infeksi dan
konsumsi makanan tinggi
protein dapat mempercepat
proses penyembuhan luka
Kadek Ayu d. Antibiotik merupakan obat
untuk membantu
menghentikan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan
cara membasmi bakteri
merebal dengan
berkembangbiak di dalam
tubuh.
Kadek Ayu