Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN COMBUSTIO

Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2021. Jam : 08.00 WIB


Nama Mahasiswa : Kelompok X
Tempat Praktik : Galelia 3 Anak

A. IDENTITAS
Nama : An. G
Tanggal lahir/umur : 15 Maret 2016
Nama Ayah/Ibu : Bp. D/ Ibu. E
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/budaya : Jawa
Alamat : Tegalrejo
Tanggal masuk/Jam : 1 Januari 2022
Ruang/kamar : Galelia 3/10B
No.RM : 02096xxx
Diagnosa Kerja/Medis : Diagnosa Diferensial :
Diagnosa Definitif : Combustio Derajat II

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama saat dikaji : Nyeri pada bagian paha kaki kiri.
 O : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
 P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
 Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
 R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
 S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
 T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki kiri digerakan
pasien merasakan nyeri.
 U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
 V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
2. Keluhan tambahan/lainnya saat dikaji :
 Tidak ada keluhan tambahan saat dikaji.
3. Alasan utama masuk rumah sakit :
 Ibu pasien mengatakan alasan masuk RS Bethesda karena luka bekas
terkena air panas pada anaknya mengeluarkan cairan dan kulit semakin
mengelupas.
4. Riwayat penyakit sekarang :
 Ibu pasien mengatakan pada tanggal 29 Desember 2021, Ibu pasien
sedang memasak air panas untuk mandi. Air panas tersebut diletakan
dilantai, kemudian anak tersebut belari dan mengenai air panas tersebut
sehingga anak tersebut mengalami combostio di bagian kaki kiri (Paha
sampai jari). Kemudian orangtua pasien membawanya ke rs Mangga,
setelah diberikan tindakan pasien dibolehkan pulang kerumah dan
dirawat oleh ibunya. Setiap hari ibu pasien membersihkan luka
combostio dengan cairan NaCl. Setelah beberapa hari ibu pasien melihat
luka pasien mengeluarkan cairan (Nanah), pada tanggal 1 Januari 2022
ibu pasien membawa anaknya ke RS Bethesda masuk melalui IGD.
Setelah dianamnesa di ruangan IGD, pasien langsung dilakukan operasi
untuk membersihkan luka pada pasien. Setelah selesai operasi dan
keadaan pasien stabil, pasien dipindahkan di ruangan Galelia 3 Anak
dikamar 10 B jam : 13.00 Tanggal 1 Januari 2022. Kemudian pada
tanggal 3 Januari 2022 pukul 12.30 wib kelompok melakukan
anamnesa/pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada bagian paha kiri,
cemut-cemut.

C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN :


1. Prenatal :
 Umur kehamilan : 9 bulan
 Kehamilan dikehendaki : Ya direncanakan
 Kesehatan ibu : Tidak ada masalah kesehatan ibu selama kehamilan
 Penambahan BB : Ibu pasien mengatakan mengalami kenaikan BB ± 15
Kg saat hamil
 Obat-obat yang diminum : Vitamin
2. Natal :
 Penolong dokter/bidan :
 Tempat melahirkan : RS Bethesda
 BB : 2.600 gr PB : 45 cm
LD : tidak terkaji LK : tidak terkaji
 Cara Melahirkan : Caesar
 Komplikasi waktu melahirkan : Tidak ada
3. Postnatal :
 Lama di rumah sakit : 3 hari
 Masalah yang berhubungan dengan pernapasan dan makanan : Tidak Ada
 Perlu perawatan pendukung : Tidak ada
 BBL : 2.600 gr ; BB waktu pulang : 2.700 gr

D. RIWAYAT KESEHATAN LALU


1. Penyakit yang diderita waktu lalu tanpa dibatasi waktu : Pasien pernah
mengalami penyakit Hidrokel (penumpukan cairan disekeliling testis),
upaya yang dilakukan yaitu operasi dan berhasil mengeluarkan cairan yang
berada ditestis.
2. Pernah dirawat dirumah sakit : Ibu pasien mengatakan pernah di rawat di
RS Bethesda.
3. Obat-obat yang digunakan : Ibu pasien mengatakan lupa tentang obat-obat
yang digunakan.
4. Pernah operasi tidak : Pernah operasi Hidrokel
5. Alergi : Ibu pasien mengatakan, anaknya tidak ada alergi terhadap obat atau
makanan.
6. Pernah mengalami kecelakaan : Tidak pernah mengalami kecelakaan.
7. Imunisasi :
 Ibu pasien mengatakan, anak sudah dilakukan imunisasi dari bayi sampai
usia sekarang (5 tahun)
E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Pertumbuhan fisik
a. Berat badan : 27 kg
b. Tinggi badan : 130cm
c.Waktu tumbuh gigi: An. G sudah tumbuh gigi lengkap
2. Perkembangan tiap saat
a.Tengkurap : 4 bulan
b. Duduk : 9 bulan
c.Berdiri : 12 bulan
d. Berjalan : 14 bulan
F. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram pasien

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
........ : Anggota serumah
: Pasien
Pasien berusia 5 tahun, tinggal bersama ayah dan ibu. Pasien memiliki satu
orang kakak laki-laki yang sekarang sudah kelas 5 SD. Kakek dan neneknya
tidak mempunyai penyakit seperti DM, Hipertensi dan lain-lain.

G. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Ibu kandung pasien
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik tidak ada masalah
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik tidak ada masalah
4. Pembawaan/tingkah laku secara umum : Ramah, sopan dan baik.
5. Kebiasaan bermain : Pasien mengatakan biasa bermain bersama teman-
teman (bermain petak umpat, bolla dan lainya)
6. Keinginan bermain : Pasien mengatakan ingin bermain, tetapi untuk saat ini
karena sakit jadi tidak bisa main dulu.
7. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah diperdesaan.

H. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Pola Nutrisi
 Sebelum sakit : Pola makan pasien baik, tidak ada masalah.
 Anak minum susu formula : Ibu pasien mengatakan sudah tidak lagi
minum susu formula.
 Makanan/Minuman tambahan : Makanan dan Minuman biasa
 Berhenti menetek : Ibu pasien mengatakan anak berhenti menetek pada
usia 19 bulan.
 Vitamin kadang-kadang.
 Makanan yang disukai : Pasien mengatakan makanan yang disukai yaitu
ayam goreng. Tidak ada makanan yang tidak disukai pasien.
 Alat makan yang digunakan pasien yaitu sendok dan piring.
 Pasien biasanya makan dalam satu hari 3 kali (pagi, siang dan malam).
 Tidak ada alergi pada makanan apapun.
2. Pola Tidur
 Kebiasaan sebelum tidur : Pasien mengatakan kalau ingin tidur langsung
baring ditempat tidur.
 Tidur siang : Ibu pasien mengatakan biasanya 2 jam tidur siang, tetapi
jarang.
 Tidur malam : Pasien mengatakan tidur pada jam 9 malam sampai jam 6
pagi bangun.
3. Pola Eliminasi
 BAB : Ibu pasien mengatakan pasien BAB biasanya 1 x satu hari yaitu
pada pagi hari, Ibu pasien mengatakan sejak (1 JANUARI 2022) dirawat
di RSB pasien belum BAB.
 BAK : Pasien terpasang selang cateter ukuran 10 Fr, warna cairan kuning
jernih.
4. Pola Kebersihan Diri
 Pasien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari, pasien mandi sendiri,
menggunakan sabun, mengosok gigi, keramas rambut sendiri.
5. Aktifitas :
 Pasien mengatakan sering bermain dengan teman-temanya di lingkungan
rumahnya.

I. KEADAAN SAAT INI (Saat Pengkajian)


1. Status nutrisi :
 Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada mengalami perubahan nafsu
makan selam di rumah sakit. Nasi yang diberikan dari RS habis dimakan
oleh pasien.
 Berat Badan Ideal anak :
(TB-100)-(TB-100) x 10%
= (130-100)-(130-100) x 10%
= 30-3
= 27 Kg
 IMT :
BB (Kg)
TB (cm)
= 27
1,30
= 15,97 kg/m (BB Normal)
 Kebutuhan kalori :
BB saat ini 27 kg, TB 130 cm, kebutuhan kalori An.G sebagai berikut :
= (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x usia) + 5
= (10 x 27 ) + (6,25 x 130) – (5 x 5) + 5
= 270 + 812,5 – 30
= 1.052,5 kkal
 Kebutuhan protein (Menurut Mifflin) :
15% x total keb. kalori
= 15% x 1.052,5 kkal
= 157,9 gram
 Kebutuhan Lemak :
20% x tot keb. kalori
= 20% x 1.052,5
= 210,5 gram
 Kebutuhan Karbohidrat :
Tot keb. kalori – (Protein + Lemak)
= 1.052,5 – (157,9 + 210,5)
= 1.052,5 – 363,4
= 689 Gram
2. Status Cairan :
 Pasien masih terpasang infus RL 500 cc dengan TPM 30 x/mnt.
 BB pasien 27 kg = (10 kg pertama x 100cc) + (10 kg kedua x 50 cc) + (7
kg x 25 cc)
= (10 x 100) + (10 x 50) + (7 x 25)
= 1000 + 500 + 175
= 1.675 cc
Balance cairan saat dikaji :
Intake :
 Per os : 600 cc x 2 botol aqua = 1.200 cc/8jam
Infus : 500 cc dalam 8 jam
jadi : 1200 + 500 = 1700 cc/8 jam
 Output : Urin bag = 500 cc/8 jam
 IWL : 25 x 27 = 84
8
 Jadi BC : 1700 – 584 = + 1.116
3. Eliminasi :
 BAB : Saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan pasien belum BAB
 BAK : Saat pengkajian, pasien sudah terpasang selang kateter.
4. Kebutuhan Tidur :
 Tidur siang : Ibu pasien mengatakan, pasien jarang tidur siang dan lebih
senag bermain.
 Tidur malam : Pasien tidur dari pukul 21.00-06.00 pagi
5. Pola kebersihan diri :
 Saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan anaknya hanya di seka pada
bagian muka, dada dan perut mengguanakn air dan sabun. Pasien juga
sudah mengosok gigi.
6. Aktivitas :
 Saat di kaji pasien hanya bisa bermain Hp dikarenakan tidak bisa
mengerakan kakinya.
7. Data Psikologis :
 Saat dilakukan pengkajian anak menjawab dengan koperatif pertanyaan
dari mahasiswa.
 Pasien terkadang tertawa ketika ditanya oleh mahasiswa saat dilakukan
wawancara.
8. Data Spiritual :
 Pasien sholat bersama ayah, ibu dan kakaknya.
9. Data Intelektual :
 Pasien sudah masuk pada TK besar, sudah bisa menghitung dan
menjawab pertanyaan dengan benar.

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pengukuran pertumbuhan
 Tinggi Badan : 130 cm
 Berat badan : 27 Kg
2. Pengukuran tanda vital
 Suhu : 37, 5 celcius
 Pernapasan : Reguler, 20 x/mnt. Diukur 1 kali inspirasi dan 1 kali
ekspirasi selama 1 menit.
 TD : 110/80 mmHg
 HR : 110 x/mnt
 Nyeri :
O : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki kiri digerakan
pasien merasakan nyeri.
U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
3. Tingkat kesadaran (Kuanti/Kualitatif)
 Kuantitatif :
 Eye = 4 (spontan)
 Verbal = 5 (orientasi baik)
 Motorik = 6 (Kecuali kaki kiri = 1)
 Kualitatif :
 Pasien sadar penuh (Compos Mentis)
 Keadaan umum pasien sakit sedang terlihat luka bakar pada kaki kiri.
4. Kulit
 Pada bagian kaki kiri dari paha sampai jari kaki, kulit melepuh akibat
luka bakar. Luka mengeluarkan cairan, kasa basah akibat cairan keluar
(merembes).
5. Kepala
 Rambut terdistribusi dengan baik, warna rambut hitam, tidak ada
ketombe pada kulit kepala.
6. Mata
 Mata bersih, tidak ada strabismus, reflek pupil +, reflek kornea +
7. Telinga
 Pendengaran baik, telinga bersih dari kotoran.
8. Hidung
 Posisi septum simetris, tidak ada cairan atau darah, tidal ada lesi.
9. Mulut/Gigi
 Mukosa bibi kering, tidak ada luka, gigi berlubang.
10. Leher/tengkuk
 Tidak ada pembengkakak kelenjar tiroid
11. Dada
 Paru-paru & Jantung
 Inspeksi : Tidak ada kelaianan bentuk data (Simetris antara
kiri dan kanan saat bernapas)
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran
jantung
 Perkusi : Batas atas paru kanan di ICS 2, Batas paru bawah
kanan di ICS 6, Batas paru atas kiri di ICS 2, Batas paru bawah kiri di
ICS 6. Batas jantung atas di ICS 2, Batas jantung kiri di ICS ICS 4,
Batas jantung kanan di ICS 4, Batas jantung bawah di ICS 5.
 Auskultasi :
Paru-paru : Bronkial (Terdengar kasar), Bronkovesikuler (Sedikit
kasar) dan Vesikulker/Lapang paru (Halus)
12. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada distensi abdomen, tidak ada masa.
 Auskultasi : Bisisng usus 13 x/mnt
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
 Perkusi : Suara perut timpani diperut kanan atas
13. Genetalia
 Pasien terpasang Kateter 8-10 FR
14. Anus
 Ibu mengatakan tidak ada masalah saat BAB
15. Punggung
 Tidak ada kelaianan punggung, tidak ada nyeri tekan
16. Ekstremitas
 Tangan : Tangan kiri pasien terpasang infus
 Kaki : Kaki bagian kiri terdapat luka bakar derajat 2, luas luka
bakar 18%.
K. TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan bergaul
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
senang sekali bermain, mudah bergaul dengan teman sebaya.
2. Motor/gerak halus
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
mampu menggambar 6 bagian tubuh orang.
3. Bicara bahasa dan kognitif
Sesuai dengan skrinning perkembangan menggunakan KPSP, An. G
mampu mengerti lawan kata, mampu mengenal warna, mengerti
pembicaraan, bisa menghitung angka 1 – 10.
4. Motor/gerak kasar
Sebelum sakit, An. G mengatakan bahwa pasien mampu berjalan lurus,
mampu mengayuh sepeda dengan roda 4.
Setelah sakit tidak terkaji, karena pasien mengalami luka bakar derjat II
dengan luas luka bakar 18% pada kaki kiri.
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG\DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Tanggal periksa 2 Januari 2022
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
Jumlah Sel Darah
Hemoglobin L 8,7 13.0-16.0 g/dL
Hematokrit L 27.3 40-48 %
Leukosit 10.72 4.2-10 ribu/mm3
Trombosit 404 150-450 ribu/uL
Eritrosit 3.20 4.5-5.5 juta/uL
PDW 16.3 9-13 fL
RDW-CV 14.4 11.5-14.5 %
MPV 8.1 fL
PCT 0.1 %
Index
MCV 85.3 80-100 fL
MCH 27.3 26-34 Pg
MCHC L 31.9 32-36 %
Differential
Limfosit 7.3 20-40 %
MID 4.6 %
Gran % 88 50-70 %
Jumlah Total Sel
Total limfosit 1.30 ribu/uL
MID# 0.8 ribu/uL
Gran# 16 ribu/uL
Imunologi
SARS-CoV IgG Non reaktif Non reaktif
SARS-CoV IgM Non reaktif Non reaktif
Eletrolit (Na, K, CI, Ca)
Natrium L 129.9 136-146 ISE
Kalium 4.30 3.5-5.1 ISE
Florida L 95.0 98.0-107.0 ISE
Calcium L 8.0 8.40-10.20 Arzenaz

M.OBAT-OBATAN
PARENTAL :
1. Ceftriaxone 2x 500mg
2. Ketorolac 2x ½ amp
NO Nama Indikasi Kontra indikasi Efek samping Implikasi keperawatan
obat
1. Ceftriax obat antibiotik g ada individu dengan riwayat  Sakit perut. Perhatikan penggunaan cairan
one 2x olongan hipersensitivitas terhadap  Mual dan muntah. pelarut ceftriaxone. Tidak
500mg sefalosporin obat ini atau golongan  Diare. diperbolehkan untuk melarutkan
yang bekerja sefalosporin lainnya.  Pusing atau sakit ceftriaxone dengan cairan yang
dengan cara Penggunaan harus hati-hati kepala. mengandung kalsium,
menghambat pada pasien dengan riwayat  Mengantuk. seperti Ringer Laktat karena akan
pertumbuhan alergi penicillin karena bisa  Bengkak dan iritasi membentuk presipitat.
bakteri atau terjadi reaksi silang. pada area kulit yang Pemberian juga harus berhati-hati
membunuh disuntik. pada pasien dengan alergi
bakteri. Obat ini  Berkeringat penisilin karena dapat terjadi
juga dapat berlebihan. reaksi silang.
digunakan
untuk
mencegah
infeksi pada
luka operasi. 
2. Ketorola untuk  Infeksi mata.  Berat badan naik drastis observasi keadaan pasien
c 2x ½ mengatasi nyeri  Rheumatoid artritis.  Sakit perut
amp sedang hingga  Asma.  Mual dan muntah
nyeri berat  Penyakit jantung.  Peningkatan tekanan
untuk  Hipertensi. darah
sementara. Obat  Kaki atau tangan  Mulut kering
ini juga dapat bengkak.  Sariawan
digunakan
sebelum atau
NO Nama Indikasi Kontra indikasi Efek samping Implikasi keperawatan
obat
sesudah
menjalani
operasi dan
prosedur medis
lainnya.
N. RENCANA PROGRAM TINDAKAN
1. Inspeksi luka : dilakukan perawatan luka 5 hari sekali.
2. Posisi : semi fowler 450, kaki kiri diberi penyangga bantal

O. RENCANA PULANG
1. Bantuan yang diperlukan setelah pulang : kontrol ke rumah sakit utk
perawatan luka
2. Pasien tinggal bersama orang tua
3. Rumah sakit bethesda sebagai pelayanan kesehatan
4. Kendaraan yang digunakan saat pulang : mobil

P. ANALISIS DATA (Belum diurutkan sesuai prioritas)


NO DATA MASALAH PENYEBAB
1. DS:
Pasien mengatakan nyeri
pada bagian paha kaki
kiri.

DO:
1. Pengkajian OPQRSTUV:
a : Nyeri dirasakan
sudah 5 hari yang
lalu.
b P : Paien mengatakan
nyeri ketika kaki kiri
digerakan.
c Q : Nyeri terasa
seperti cemut-cemut.
d R : Pasien
mengatakan nyeri
dibagian paha kiri
e S : Skala nyeri 6
Agen pencedera
(Nyeri )
Nyeri Akut kimiawi
f T : Nyeri yang
(terbakar)
dirasakan hilang
timbul, pada saat kaki
kiri digerakan pasien
merasakan nyeri.
g U : Pasien
mengatakan belum
pernah merasakan
nyeri seperti ini
sebelumnya.
h V : Pasien
mengatakan ingin
cepat sembuh dan
pulang kerumah.
2. Ekstremitas
 Kaki : Kaki
bagian kiri terdapat
luka bakar derajat 2,
luas luka bakar 18%.

2. DS: Gangguan Kerusakan kulit


Ibu pasien mengatakan alasan integritas kulit dan jaringan pada
masuk RS Bethesda karena daerah luka bakar
luka bekas terkena air panas
pada anaknya mengeluarkan
cairan dan kulit semakin
mengelupas
DO:
1. Kulit:
Pada bagian kaki kiri dari
paha sampai jari kaki,
kulit melepuh akibat luka
bakar.

2. Ekstremitas
Kaki :
Kaki bagian kiri terdapat
luka bakar derajat 2, luas
luka bakar 18%.

3. DS:
Ibu pasien mengatakan pasien
minum banyak, air putih ±5
gelas perhari
DO:
Balance cairan saat dikaji :
Intake :
 Per os : 600 cc x 2 botol
Risiko
aqua = 1.200 cc/8jam
ketidakstabilan Luka bakar
Infus : 500 cc dalam 8
cairan
jam
jadi : 1200 + 500 = 1700
cc/8 jam
 Output : Urin bag = 500
cc/8 jam
 IWL : 25 x 27 = 84
8
Jadi BC : 1700 – 584 = +1.116
4. DO:
Ibu pasien mengatakan kasa
balutan luka basah pada bagian
atas dan merembes.
DS:
Efek prosedur
1. Pasien combustio post
invasif
debridement Risiko infeksi
(combustio post
2. Pada bagian kaki kiri dari
debridement)
paha sampai jari kaki, kulit
melepuh akibat luka bakar.
Luka mengeluarkan cairan,
kasa basah akibat cairan
keluar (merembes)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Sudah Diprioritaskan)

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera kimiawi
(terbakar), ditandai dengan :
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada bagian paha kaki kiri.

DO:
1. Pengkajian OPQRSTUV:
a : Nyeri dirasakan sudah 5 hari yang lalu.
b P : Paien mengatakan nyeri ketika kaki kiri digerakan.
c Q : Nyeri terasa seperti cemut-cemut.
d R : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kiri
e S : Skala nyeri 6 (Nyeri )
f T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul, pada saat kaki
kiri digerakan pasien merasakan nyeri.
g U : Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri
seperti ini sebelumnya.
h V : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang
kerumah.
2. Ekstremitas
 Kaki : Kaki bagian kiri terdapat luka bakar
derajat 2, luas luka bakar 18%.

2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan Kerusakan kulit


dan jaringan pada daerah luka bakar, ditandai dengan :
DS:
Ibu pasien mengatakan alasan masuk RS Bethesda karena luka
bekas terkena air panas pada anaknya mengeluarkan cairan dan
kulit semakin mengelupas
DO:
1. Kulit:
Pada bagian kaki kiri dari paha sampai jari kaki, kulit
melepuh akibat luka bakar.

2. Ekstremitas
Kaki :
Kaki bagian kiri terdapat luka bakar derajat 2, luas luka bakar
18%.

3. Risiko ketidakstabilan cairan dengan faktor resiko luka bakar,


ditandai dengan :
DS:
Ibu pasien mengatakan pasien minum banyak, air putih ±5 gelas
perhari
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DO:
Balance cairan saat dikaji :
Intake :
 Per os : 600 cc x 2 botol aqua = 1.200 cc/8jam
Infus : 500 cc dalam 8 jam
jadi : 1200 + 500 = 1700 cc/8 jam
 Output : Urin bag = 500 cc/8 jam
 IWL : 25 x 27 = 84
8
Jadi BC : 1700 – 584 = +1.116
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko Efek prosedur invasif
(combustio post debridement), ditandai dengan:
DO:
Ibu pasien mengatakan kasa balutan luka basah pada bagian atas
dan merembes.
DS:
1. Pasien combustio post debridement
2. Pada bagian kaki kiri dari paha sampai jari kaki, kulit
melepuh akibat luka bakar. Luka mengeluarkan cairan, kasa
basah akibat cairan keluar (merembes)
RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : An. G


Ruangan : Galelia III Anak
DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan
Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 tgl : 03/01/2022 jam 10.00 tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 02/01/2022 jam 10.00

nyeri akut berhubungan setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri I.08238


dengan agen pencedera keperawatan selama 3x24 jam a. Identifikasi lokasi, a. Dengan
kimiawi (terbakar) diharapkan nyeri akut dapat karakteristik, durasi, mengidentifikasi
menurun dengan kriteria hasil frekuensi, kualitas, mampu mengetahui
: intensitas nyeri lokasi yang
a. Keluhan nyeri b. Identifikasi skala menyebabkan nyeri
menurun (5) nyeri pada pasien
b. Gelisah menurun (5) c. Fasilitasi istirahat dan b. Dengan
c. Pola tidur membaik tidur mengindentifikasi
(5) d. Ajarkan teknik mampu mengetahui
Laura Adelia nonfarmakologi untuk skala nyeri yang
mengurangi rasa nyeri dirasakan oleh pasien
e. Kolaborasi pemberian c. Agar pasien merasa
analgetik lebih nyaman dan
tenang
d. Membantukan pasien
Laura Adelia
untuk mengurangi rasa
nyeri secara mandiri
e. Dengan pemberian
analgetik akan
membantu meredakan
rasa nyeri
Laura Adelia

Laura Adelia
Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00 Tgl : 03/01/2022 jam 10.00

Gangguan Integritas Kulit Setelah dilakukan asuhan Perawatan luka bakar


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam (I.14565)
kerusakan kulit dan jaringan diharapkan gangguan
pada daerah luka bakar integritas kulit menurun a. Identifikasi penyebab a. Dengan
dengan kriteria hasil : luka bakar mengindentifikasi
a. Kerusakan jaringan b. Monitor kondisi luka untuk mengetahui
menurun (5) c. Bersihkan luka keadaan pasien sebelum
b. Kerusakan lapisan dengan cairan steril dilakukan tindakan
kulit menurun (5) d. Anjurkan b. Untuk mengetahui
c. Nyeri menurun (5) mengkonsumsi perkembangan pada
Laura Adelia luka
d. Kemerahan menurun makanan tinggi kalori
(5) dan protein c. Dengan membersihkan
e. Kolaborasi pemberian luka menggunakan
antibiotik cairan steril dapat
terhindar dari infeksi
yang disebabkan oleh
Laura Adelia bakteri
d. Untuk meningkatkan
metabolisme dalam
tubuh
e. Dengan pemberian
antiobiotik untuk
Laura Adelia
mengatasi infeksi pada
luka

Laura Adelia
Tanggal : 03/01/2022 Tanggal: 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022
Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00

Risiko ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Cairan I. a. Menentukan status


cairan dengan faktor resiko keperawatan selama 3 x 24 03121 keseimbangan cairan tubuh
luka bakar jam diharapkan risiko a. Monitor intake dan output klien, memudahkan control
ketidakstabilan cairan dapat cairan terhadap keseimbangan
stabil dengan kriteria hasil : b. Identifikasi tanda-tanda cairan, memberikan data
a. Asupan cairan meningkat hypovolemia : frekuensi untuk menunjang terapi
Kadek Ayu (5) nadi, tekanan darah, tugor rehidrasi
b. Kelembapan membran kulit, membrane mukosa, b. Menentukan tingkat
mukosa meningkat berat badan dan dehidrasi
meningkat (5) konsentrasi urine c. Memperbarui informasi
c. Tekanan darah membaik c. Atur interval waktu kondisi pasien
(5) pemantauan sesuai dengan d. Meningkatkan pengetahuan
d. Denyut nadi membaik kondisi pasien keluarga terkait kondisi
e. Berat badan membaik d. Jelaskan tujuan dan pasien
prosedur pemantauan

Kadek Ayu
Kadek Ayu Kadek Ayu
Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022 Tanggal : 03/01/2022
Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00 Jam : 10.00

Resiko infeksi dengan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi I. 14539 a. Mengetahui adanya tanda
faktor resiko Efek prosedur keperawatan selama 3 x 24 a. Monitor tanda dan gejala dan gejala infeksi sebagai
invasif (combustio post jam diharapkan risiko infeksi infeksi lokal dan sistemik acuan dalam tindakan
debridement) dapat stabil dengan kriteria b. Cuci tangan sebelum dan keperawatan selanjutnya.
hasil : sesudah kontak dengan Tanda dan gejala infeksi
a. Demam menurun (5) pasien dan lingkungan yaitu demam
b. Kemerahan menurun (5) pasien b. Mencuci tangan merupakan
Kadek Ayu c. Nyeri menurun (5) c. Anjurkan keluarga pemutusan mata rantai
meningkatkan asupan penyakit yang menular
nutrisi dan cairan c. Pemberian nutrisi dapat
d. Jelaskan tujuan dan meningkatkan imunitas
pemantauan tanda gejala dalam tubuh sehingga tubuh
Kadek Ayu infeksi pada pasien terbebas dari infeksi dan
konsumsi makanan tinggi
protein dapat mempercepat
proses penyembuhan luka
Kadek Ayu d. Antibiotik merupakan obat
untuk membantu
menghentikan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan
cara membasmi bakteri
merebal dengan
berkembangbiak di dalam
tubuh.

Kadek Ayu

Anda mungkin juga menyukai