TANGGAL DIKELUARKAN :
MENGUKUR TEKANAN DARAH
A. DESKRIPSI
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pad dinding arteri oleh darah yang
didorong dengan tekanan dari jantung. (Mubarak, Indrawati dan Susanto, 2015)
Mengukur Tekanan Darah adalah melakukan tindakan untuk mengetahui tekanan
darah baik sistol maupun diastol dengan menggunakan spignomanometer. (Rosdahl
Caroline Bunker, Mary T, Kowalski, 2014).
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui status tekanan darah klien
2. Untuk mengetahui MAP
3. Untuk mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap tekanan
darah.
4. Untuk menilai sistem kardiovaskuler klien.
D. INDIKASI TINDAKAN
Semua kondisi pasien
2. Tahap Orientasi:
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi pasien
Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang
dipakai oleh pasien
c. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
d. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Tahap Kerja:
a. Perawat cuci tangan
b. Kenakan yas dan masker
c. Atur posisi klien senyaman mungkin bisa duduk atau berbaring telentang.
d. Singsingkan lengan baju klien
e. Pasang manset 2,5 cm diatas fossa cubiti, jangan terlalu erat dan terlalu
longgar dan letakkan tensi meter dalam posisi datar.
f. Tempatkan manometer dekat dengan kita dan sejajar mata, tutup sekrup
balon karet, kemudian buka kunci reservoir.
g. Raba nadi radialis atau nadi brakhialis, kemudian pompa balon sampai nadi
tersebut tidak teraba lagi, langkah ini digunakan untuk mencari sistolik
palpatoir.
h. Buka sekrup balon perlahan – lahan sampai udara dimanset habis.
i. Tunggu 30 detik, kalau perlu lengan yang dipasang manset diangkat keatas
supaya darah kembali kejantung.
j. Kencangkan sekrup balon, kemudian letakkan stetoskop diatas nadi
brakhialis, pasang bagian earpiece pada telinga, kemudian pompa balon
perlahan – lahan sampai nadi tidak terdengar ( atau sampai pada hasil
pengukuran dengan palpasi/sistolik palpatoir )
k. Tambahkan pompa balon 20 - 30 mm Hg diatas tekanan sistolik palpatoir
untuk menghindari auskultasi gap.
l. Kendorkan manset dengan membuka sekrup perlahan-lahan dengan
kecepatan 2-3 mm Hg perdenyut, sambil melihat skala dan mendengarkan
bunyi detak pertama terdengar yang dikenal sebagai systole dan detak
terakhir yaitu sebagai diastole, kendorkan sampai angka nol.
m. Bila hasilnya meragukan dan perlu diulang tunggu selama 30 detik, kemudian
tangan diluruskan, tutup sekrup balon, ulangi langkah k s/d m.
n. Lepaskan manset dan keluarkan udara yang masih tertinggal, lalu gulung dan
letakkan ke dalam tensimeter.
o. Catat hasil pada buku catatan yang telah disediakan.
p. Rapikan klien
q. Kembalikan alat-alat pada tempatnya.
r. Lepaskan yas dan masker
s. Perawat cuci tangan.
4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi respon klien
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Pemberian pesan
d. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
5. Dokumentasi:
Tuliskan nama tindakan keperawatan, waktu pelaksanaan tindakan keperawatan
respon pasien dan tekanan darah yang di dapat
6. Sikap:
a. Teliti
b. Empati
c. Peduli
d. Sabar
e. Sopan
H. SUMBER REFERENSI
1. Mubarak Wahit Iqbal, Lilis Indrawati, Joko Susanto. (2015). “Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar”. Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.
2. Potter, Perry. (2000). “Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar”. Edisi 3.
Jakarta: EGC.
3. Rebeiro Geraldine, Leanne Jack, Natashia Scully, Damian Wilson. (2015).
“Keperawatan Dasar Manual Keterampilan Klinis”. Singapura: Elsevier.
4. Rosdahl Caroline Bunker, Mary T, Kowalski. (2014). “Buku Ajar Keperawatan
Dasar”. Edisi 10. Volume 2. Jakarta: EGC.