Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

PADA AN. K DENGAN DIARE


AKUT
KELOMPOK :
ARIF BINTORO
A Z I Z A H P R A M E S WA R A
ERI SUSAN
I N TA N P U T R I P E RT I W I
K A RTA M S A G I TA
LUKMAN NUR HAKIM
NUR ASIH
TEDI PRIMA
TOMI
M E R I YA N T I
S E N A FAT U R O H M A N
PENDAHULUAN
Dewasa ini, diare masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak. Morbiditas yang

disebabkan iare di Indonesia mencapai 195 per 100 penduduk. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele,

padahal tingkat nasional bahkan global menunjukan fakta yang sebaliknya (Info Sehat, 2016).

Arjatma (2016) menyatakan bahwa di Indonesia kejadian diare terjadi sebanyak 60 juta kejadian, dengan 70-80%

merupakan anak <5tahun (40 juta kejadian). Pada jumlah tersebut 1-2% jatuh kedalam dehidrasi, dan 50-60%

diantaranya meninggal.

Sebagian besar angka kematian diare diduga karena kurangnya pengetahuan masayarakat terutama ibu dalam

penanggulangan diare dengan dehidrasi.


- Diare merupakan suatu kondisi yang terjadi karena frekuensi defekasi yang abnormal >3 kali daam sehari.

- Berikut beberapa penyebab diare:

Infeksi Virus

Psikologis Malabsorbsi

Faktor
lingkungan dan Makanan
perilaku

Imunodefiiensi
Derajat Dehidrasi
 
Ringan Sedang Berat
Gejala Klinis

     
Keadaan Umum Baik ( CM ) Gelisah Apatis – koma
+ ++ +++
  Kesadaran      
Normal (80x/mnt) Cepat Cepat sekali
  Rasa haus      
Biasa Agak cepat Kuszmaull
Sirkulasi      
Agak cekung Cekung Cekung sekali
  Nadi Biasa Agak kurang Kurang sekali
Normal Oligouria Anuria
Respirasi Normal Agak kering Kering/Asidosis
 
  Pernapasan  
Kulit
  Mata
  Turgor & Tonus
  Diuresis
  Selaput lendir
DIAGNOSA YANG MUNCUL

1) Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif


2) Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
penurunan intake makanan.
4) Cemas b/d perubahan status kesehatan
TINJAUAN KASUS

An. K usia 7 bulan 2 hari di rawat di RSUD Karawang Ruang Rawamerta, sejak tanggal 13

Desember 2017 dengan diagnosa medis Diare Akut . Saat dilakukan pengkajian tanggal 15 desember

2017, orang tua klien anaknya sedang BAB yang ke 2 kali, dengan tektur cair sedikit ampas. Hasl

observasi didapatkan data kesadaran composmentis, klien tampak sakit sedang, lemas, terlihat

tenang, potur tubuh gemuk, observasi TTV TD 120/70 mmHg, Nadi 128x/mnt, RR 28/menit, Suhu

36,7oC. BB saat ini 6,5 kg. BB sebelum sakit 7,5 kg.


Gerak halus :

-Pada saat terlentang An.K dapat meggerakan kepala sepenuhnya dari satu sisi kesisi lain.

-Pada saaat di sentuhkan pensil ke punggung tangan An.K dapat menggenggam pensil selama beberapa detik
-An.K tidak dapat mengarahkan matanya pada benda kecil.
-An.K dapat meraih mainan dari jarak jauh.
Gerak kasar :

-An.K tidak dapat memepertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil.

-Ketika An.K terlungkup di alas datar ia dapat mengangkat dada dengan kedua tangannya.
-An.K pernah berbalik sedikit dua kali dari terlungkup ke tengkurap.
-Pada posisi bayi terlentang tidak dapat mempertahankan leher.
Kemampuan bicara dan bahasa :

An.k dapat mengeluarkan suara tinggi tetapi bukan menangis.

Sosialisasi & kemandirian :

An.K tersesnyum ketika melihat mainan yang lucu.


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Output berlebih Kekurangan Volume Cairan
Ibu klien mengatakan anaknya BAB 2x dengan
bentuk cair tetapi sudah mulai ada ampasnya
 
DO :
Klien tampak lemah
Membrane mukosa kering
BAB cair 2x
Input :
Makanan : 25 cc, Air putih : 2 x 30 ml = 60 cc,
Susu : 3 x 20 ml = 60 cc, Infuse : 1 x 500
ml = 500 cc, Air Metabolisme : 8 x 6,5 kg = 52
cc, Obat iv+oral = 1,25 + 0,75 + 2cc= 4cc
 Total = 701 cc
Output :
BAB : 2x 100 cc = 200 cc
BAK : 80 x 6,5 kg = 520 cc
IWL : 50 x 6,5 kg = 325 cc
Total : 1045
 
Balance Cairan =
Input – output = 701 – 1045 = -344
DS :
2 Peningkatan frekuensi BAB Ganggun integritas kulit
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami
iritasi pada bagian perineal/ kemaluan perineal
 
DO :
Kemaluan An. K merah
Bagian perineal lecet
Lecet dari labia mayora sampai ke bagian
anus
DS :
3 Ketidaktahuan ibu tentang Ansietas
Ibu klien mengatakan khawatir dan tidak tahu
cara merawat iritasi pada anaknya kondisi dan informasi
 
tentang diare
DO :
Ibu klien tampak sering bertanya
Saat ditanya klien tidak tahu cara perawatan
iritasi kulit
Klien juga tidak tahu penyebab iritasi
Saat dikaji ibu tampak bingung
Klien sering menangis
a. Kekurangan Volume Cairan b/d Output Berlebih
Menurut NANDA 2015 - 2017
Kekurangan volume cairan merupakan kekurangan cairan intravascular, interstisial dan/
atau intraseluler, hal ini mengacu pada dehidrasi.
Diagnosa tersebut ditegakkan karena ada data mayor yang mendukung yaitu
pengungkapan tentang faktor yang menyebabkan kekurangan volume cairan dan data minor
yaitu mukosa bibir tampak kering, balance cairan -330. Alasan diagnose tersebut diangkat
karena saat pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu klien an.K mengatakan BAB 2x
dengan konsekuensi cairdan data obyektif yaitu: Mukosa bibir tampak kering dan balance
cairan -330. Diagnosa tersebut penulis prioritaskan karena balance cairan klien sebesar -330.
b. Gangguan Integritas Kulit Perineal b/d Peningkatan frekuensi BAB (Diare)

MenurutNanda2015 – 2017.

Kerusakan integritas kulit merupakan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.Diagnosa tersebut

dapat ditegakan jika ada data batasan karakteristik yaitu Kelembaban, faktor mekanik (misal:

daya gesek, tekanan, imobilitas fisik, gangguan metabolisme).

Alasan diagnose tersebut diangkat karena ditemukan tanda-tanda yang mendukung yaitu secara

subyektif yaituIbu klien mengatakan anaknya mengalami iritasi pada bagian perineal/ kemaluan

dan data obyektif yaitu lecet dari labia mayora sampai anus, kemaluan an.K tampak merah,

bagian perineal lecet. Penulis tidak memprioritaskan masalah tersebut karena tidak mengancam

kehidupanklien.
c. Ansietas b/d Ketidaktahuan ibu tentang kondisi dan informasi tentang diare

Alasan diagnose tersebutdi angkat karena ditemukan faktor-faktor resiko yang mendukung yaitu secara

subyektif ibu klien mengatakan khawatir dan tidak tahu cara merawat iritasi pada

anaknyadandataobyektifyaituibu klien tampak sering bertanya, wajah ibu tampak tegang dan bingung, ibu

tampak khawatir. Diagnose tersebut penulis prioritaskan sebagai diagnose ketiga karena masalah tersebut

dapat diminimalkan dengan pemberian pendidikan kesehatan.


A. Implementasi

1. Kekurangan Volume Cairan b/d Output Berlebih

Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnose ini adalah memantau intake dan output,

memantau adanya mual dan muntah, memantau pemberian cairan IV.

Kekuatan dari tindakan ini adalah perawat dan ibu bekerjasama dalam memberikan intake

yang adekuat. Kelemahannya adalah terkadang klien rewel dan sering menangis.
1. Gangguan Integritas Kulit perineal b/d Peningkatan frekuensi BAB (Diare)

Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah memonitoring kulit yang memerah,

menjaga linen agar tetap kering dengan mengganti popok sesering mungkin, menjaga tempat tidur

agar tetap bersih, mengajarkan keluarga untuk memrawat area perineal.

Kekuatan dari tindakan ini adalah dilakukan dengan baik, karena adanya keterlibatan

keluarga. Kelemahannya adalah tidak semua anjuran yang diberikan dapat dilakukan oleh ibu

klien an.K.

Anda mungkin juga menyukai