disebabkan iare di Indonesia mencapai 195 per 100 penduduk. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele,
padahal tingkat nasional bahkan global menunjukan fakta yang sebaliknya (Info Sehat, 2016).
Arjatma (2016) menyatakan bahwa di Indonesia kejadian diare terjadi sebanyak 60 juta kejadian, dengan 70-80%
merupakan anak <5tahun (40 juta kejadian). Pada jumlah tersebut 1-2% jatuh kedalam dehidrasi, dan 50-60%
diantaranya meninggal.
Sebagian besar angka kematian diare diduga karena kurangnya pengetahuan masayarakat terutama ibu dalam
Infeksi Virus
Psikologis Malabsorbsi
Faktor
lingkungan dan Makanan
perilaku
Imunodefiiensi
Derajat Dehidrasi
Ringan Sedang Berat
Gejala Klinis
Keadaan Umum Baik ( CM ) Gelisah Apatis – koma
+ ++ +++
Kesadaran
Normal (80x/mnt) Cepat Cepat sekali
Rasa haus
Biasa Agak cepat Kuszmaull
Sirkulasi
Agak cekung Cekung Cekung sekali
Nadi Biasa Agak kurang Kurang sekali
Normal Oligouria Anuria
Respirasi Normal Agak kering Kering/Asidosis
Pernapasan
Kulit
Mata
Turgor & Tonus
Diuresis
Selaput lendir
DIAGNOSA YANG MUNCUL
An. K usia 7 bulan 2 hari di rawat di RSUD Karawang Ruang Rawamerta, sejak tanggal 13
Desember 2017 dengan diagnosa medis Diare Akut . Saat dilakukan pengkajian tanggal 15 desember
2017, orang tua klien anaknya sedang BAB yang ke 2 kali, dengan tektur cair sedikit ampas. Hasl
observasi didapatkan data kesadaran composmentis, klien tampak sakit sedang, lemas, terlihat
tenang, potur tubuh gemuk, observasi TTV TD 120/70 mmHg, Nadi 128x/mnt, RR 28/menit, Suhu
-Pada saat terlentang An.K dapat meggerakan kepala sepenuhnya dari satu sisi kesisi lain.
-Pada saaat di sentuhkan pensil ke punggung tangan An.K dapat menggenggam pensil selama beberapa detik
-An.K tidak dapat mengarahkan matanya pada benda kecil.
-An.K dapat meraih mainan dari jarak jauh.
Gerak kasar :
-An.K tidak dapat memepertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil.
-Ketika An.K terlungkup di alas datar ia dapat mengangkat dada dengan kedua tangannya.
-An.K pernah berbalik sedikit dua kali dari terlungkup ke tengkurap.
-Pada posisi bayi terlentang tidak dapat mempertahankan leher.
Kemampuan bicara dan bahasa :
MenurutNanda2015 – 2017.
Kerusakan integritas kulit merupakan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.Diagnosa tersebut
dapat ditegakan jika ada data batasan karakteristik yaitu Kelembaban, faktor mekanik (misal:
Alasan diagnose tersebut diangkat karena ditemukan tanda-tanda yang mendukung yaitu secara
subyektif yaituIbu klien mengatakan anaknya mengalami iritasi pada bagian perineal/ kemaluan
dan data obyektif yaitu lecet dari labia mayora sampai anus, kemaluan an.K tampak merah,
bagian perineal lecet. Penulis tidak memprioritaskan masalah tersebut karena tidak mengancam
kehidupanklien.
c. Ansietas b/d Ketidaktahuan ibu tentang kondisi dan informasi tentang diare
Alasan diagnose tersebutdi angkat karena ditemukan faktor-faktor resiko yang mendukung yaitu secara
subyektif ibu klien mengatakan khawatir dan tidak tahu cara merawat iritasi pada
anaknyadandataobyektifyaituibu klien tampak sering bertanya, wajah ibu tampak tegang dan bingung, ibu
tampak khawatir. Diagnose tersebut penulis prioritaskan sebagai diagnose ketiga karena masalah tersebut
Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnose ini adalah memantau intake dan output,
Kekuatan dari tindakan ini adalah perawat dan ibu bekerjasama dalam memberikan intake
yang adekuat. Kelemahannya adalah terkadang klien rewel dan sering menangis.
1. Gangguan Integritas Kulit perineal b/d Peningkatan frekuensi BAB (Diare)
Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah memonitoring kulit yang memerah,
menjaga linen agar tetap kering dengan mengganti popok sesering mungkin, menjaga tempat tidur
Kekuatan dari tindakan ini adalah dilakukan dengan baik, karena adanya keterlibatan
keluarga. Kelemahannya adalah tidak semua anjuran yang diberikan dapat dilakukan oleh ibu
klien an.K.