ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.”MR” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
(DIARE)
DIRUANG PERAWATAN ANAK RSD SINJAI
OLEH :
AINIL MAKSURA
NUR SYARAINI RAMLY
RULANI A SOLLY
SYERLI MAYOKA
LAPORAN PENDAHULUAN
OLAH
1. PENGERTIAN
Diare adalah keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak 3 kali lebih dari 24 jam pertama dengan
temperatur rectal diatas 380C, kolik dan muntah. (Soegeng Soegi Janlo,2000).
Diare adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau bercampur lender dan darah atau lender saja.
(Ngastiyah 1999).K
Diare adalah kondisi terjadi frekuensi devekasi abnormal (lebih dari 4 kali/hari) serta perubahan
dalam isi (lebih dari 1200gr/hari) dan konsistensi feses cair (Brunner Suddarth 2002).
3. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :
a. Faktor infeksi
1. Faktor infeksi internal
Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi
infeksi internal sebaga berikut :
- Infeksi bakteri : Vibran, E-Coli, Salmonella, Stigella, Compylobactery, versinia, Aqromonos.
- Infeksi Virus : Eterovorus, Adenal virus, Rota virus, Asirovirus.
- Infeksi parasit : cacing (occaris, tricuris, oxyuris), protozoa entamoeba, hystolitica, incomonas
(homonis), jamur (candida albicans).
2. Infeksi parenteral
Infeksi diluar saluran pencernaan, seperti oritis, media akut, coma tonsillitis, tonsilofangoritis,
broncopneumonia, ensefolitis, terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat
2. Malabsorbsi lemak
3. Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan yaitu makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis yaitu rasa takut dan cemas.
4. INSIDEN
Pada saat ini telah dapat diberikan/didentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme dapat
menyebabkan diare pada bayi dan anak, penyebab itu dapat digolongkan lagi dalam penyakit yang
ditimbulkan adanya virus Norwatik, Asirovirus, Calcivirus, dan virus bulat kecil.
Diseluruh pelosok dunia disebutkan bahwa rotavirus menyebabkan lebih dari 125 juta episode diare dan
menjadi sebab hampir 1 juta kematian setiap tahun pada bayi dan anak-anak.
5. PATOFISIOLOGI
Menurut patofisiologinya diare dibedakan atas :
a. Diare Sekresi
Biasanya diare dan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi air serta
elektrolit oleh mukosa usus ke jaringan lumen usus.
b. Diare Osmotik
Terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh kuman osmotik dari partikel tidak dapat diabsorbsi,
sehingga reabsorbsi air menjadi lambat.
c. Diare Campuran
Disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltik usus dan kombinasi peningkatan sekresi atau
penurunan absorbsi dalam usus.
6. MANIFESTASI KLINIK
Frekuensi defekasi meningkat bersama dengan meningkatnya kandungan cairan dalam faces, pasien
mengeluh kram perut, distensi gemuruh usus (toborigimus anorexia, dan haus. Mula-mual pasien dengan
gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare,
tinja cair mungkin disertai lendir dan darah. Anus dan daerah sekulernya, timbul lecet karena seringnya
defekasi.
Gejala yang terkait langsung dengan diare, diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan gejala
muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare. Adapun derajat dehidrasi :
a. Dehidrasi ringan : BB turun < 5% (rata-rata 4%)
b. Dehidrasi sedang : BB turun 5-10% (rata-rata 8%)
c. Dehidrasi berat : BB turun 7-10% (rata-rata 11%)
Kriteria penentuan derajat dehidrasi menurut Naroen Neorasid (Modifikas) :
a. Dehidrasi ringan : rasa haus, oliguri, ringan
b. Dehidrasi sedang : rasa haus, oliguri ringan dan keadaan jaringan seperti turgor kulit turun,
ubun-ubun besar, mata cekung.
c. Dehidrasi berat : rasa haus, oliguri, turgor jelek/turun, ubun-ubun besar cekung, mata cekung,
TTV, SSP, Sumnolen, Stupor, Koma, Pulmokardiovaskuler, Kussmaul,
renjatan.
7. TES DIAGNOSTIK
Apabila penyebab diare tak terbukti maka test diagnostik berikut harus dilakukan :
a. Hitung darah lengkap
b. Serat kimia
c. Urinalis
d. Pemeriksaan faces rutin, serta pemeriksaan faces untuk organisme infeksius atau parasit.
8. PENATALAKSANAAN MEDIK
Dasar pengobatan diare adalah :
a. Pemberian cairan : Per-oral dan parenteral
1. Cairan Per-Oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral.
2. Cairan
Jenis cairan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien itu tergantung tersedianya cairan
ditempat pada umumnya cairan Asering dan RL.
b. Pemberian makanan (Diemetik)
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 Kg.
Jenis makanan :
1. Susu (ASI atau susu Formula) yang mengandung laktosa rendah misalnya (LLM)
2. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat) atau nasi Tim.
c. Obat-obatan
1. Obat Antisekresi
a. Aseptor dosis 25 Mg, Asetosol dosis 30 Mg.
b. Klorpromazin dosis 0,5 Mg/Kg/BB/hari
2. Obat anti biotik diberikan bila perlu saja, dan sesudah ada penyakit yang jelas.
TABEL I
TERAPI PEMBERIAN CAIRAN
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama : BAB encer lebih dari 6 kali
B. Riwayat Keluhan Utama :
Klien dibawa ke RSD Sinjai pada tanggal 12 Nopember 2007 pukul 08.00 Wita oleh ibunya
karena BAB encer dan berampas kurang lebih 6 kali. Sifat keluhan terus menerus, hal yang
memperberat adanya kleuhan lain yang menyertai yaitu panas tinggi. Setelah tiba di UGD
klien langsung diperiksa oleh Dokter dan diberikan pengobatan/perawatan :
- Infus KAEN 3B 60x/i
- Amoxon 200 mg/8 jam
- Sanmol 3x1
- Lactobe 2x1
- Renacit
- Mucopec 2x 0,5cc
C. Riwayat kesehatan masa lalu :
Klien tidak pernah mengalami penyakit apapun sebelumnya.
Klien tidak pernah dirawat di RS.
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
Tidak ada riwayat penyakit akut/kronik
Klien tidak pernah di operasi
Klien persalinan normal
Klien imunisasinya lengkap
Klien tidak ada riwayat alergi
Keterangan :
B. AKTIFITAS SEHARI-HARI
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Nutrisi
- Pola makan/minum ASI,Susu Formula,Bubur Tidak ada perubahan
saring selama sakit
- Frekuensi makan/minum
a. ASI
b. Susu Formula 6 x /hari 6x/hari
c. Bubur saring 4x/hari 4x/hari
- Nafsu makan 3x1 3x1
Porsi dihabiskan Porsi tidak dihabiskan
Eliminasi
2. - BAK
Frekuensi
Warna 5-6 x/hari 3-6x/hari
Bau Kekuningan kekuningan
- BAB Amoniak Amoniak
Frekuensi
Warna 2-3 x/hari 6 x/hari
Konsistensi kuning kuning
lunak Encer dan berampas
Pola istirahat & tidur
3. - Jam Tidur siang
- Jam Tidur malam (13.00-16.00) (07.00-12.00)
- Mudah terbangun (21.00-05.00) (20.00-05.00)
Tidak Tidak
Personal Hygine
4. - Kebiasaan Mandi
- Menggosok gigi 2 x/hari 1x/hari (waslap)
- Cuci rambut Belum menyikat gigi Belum menyikat gigi
a. Frekuensi
b. Cara 2x/hari
c. Memakai Diguyur tidak pernah
Shampo bayi
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
Bentuk kepala : Mesosepalus
Distribusi rambut merata
Keadaan kulit kepala bersih
Tidak teraba adanya massa
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada luka/lesi
b. Mata
Kelopak mata dapat menutup dan membuka dengan sempurna
Ketajaman penglihatan normal tapi menggunakan alat bantu
Tidak ada oedema & radang
Sclera putih atau tidak tampak ikterus
Konjungktiva tidak anemis
Pupil & refleks cahaya bagus
Gerakan bola mata baik
c. Telinga
Tidak ada nyeri tekan
Simetris kiri & kanan
Fungsi pendengaran normal, dapat mendengarkan bunyi-bunyian dengan jelas.
Tampak menggunakan alat Bantu (Tisu Basah)
Perawatan telinga 2x/minggu
d. Hidung
Strukturnya simetris kiri&kanan
Tidak tampak adanya polip & sinus
Tidak tampak adanya peradangan
Tidak ada nyeri tekan
Fungsi penciuman normal
f. Leher
Tidak tampak adanya pembesaran thyroid
Arteri karotis teraba
Tidak ada distensi vena jugularis
Tidak teraba massa & nyeri tekan
Mobilitas leher norma
g. Dada/Thoraks
Bentuk dada normal, diameter transversal
Frekuensi napas normal
Pengembangan dada mengikuti gerakan napas
Tidak teraba adanya massa & nyeri tekan
Tidak ada suara napas tambahan
h. Jantung
Ictus cordis teraba & nampak
Tidak ada nyeri dada
i. Abdomen
Simetris kiri & kanan
Gerakan dinding perut seimbang dengan gerakan napas
Tidak ada pembesaran
Terdapat nyeri tekan didaerah pinggang
j. Genitalia
Keadaan luar organ kelamin nampak baik
Tidak ada hemoroid
Nampak pengeluaran faces encer dan berampas
k. Ekstrimitas
Tidak nampak adanya oedema
Ukuran otot normal
Kekuatan otot baik
Tonus otot baik
Tidak teraba adanya massa & nyeri tekan
l. Status Neurologi
Tingkat kesadaran komposmentis, berespon penuh terhadap pertanyaan
Memori baik
Tidak ada gangguan sensasi
m. Kulit
Warna kulit kuning langsat
Turgor kulit baik
Kelembaban baik
Tidak tampak adanya lesi
Hypertermi
2. DS : Mikroorganisme Gangguan
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer dan keseimbangan
berampas 6x/hari Infeksi bakteri/virus cairan dan
DO : elektrolit
- KU Lemas dan lesu Peningkatan sekresi cairan
- TD : 90/60 mmHg
- P : 2x/i Peningkatan Motilitas Usus
- S : 380C
- N : 102x/i Peningkatan peristaltik usus
- BB : 6,8 Kg
- Turgor kulit baik Penurunan absorbsi dan
- Nampak pengeluaran faces encer berampas reabsorbsi cairan
- Frekuensi BAB klien 6x/hari
Diare
CATATAN KEPERAWATAN IV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP IV)
Nama Klien : An “MR”
Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223
TGL
NO. TGL
DIAGNOSA/MASALAH DITEMUKA
Dx. TERATASI
N
1. Hypertermi b/d proses infeksi 18-MEY-2019 20-MEY-2019
Ditandai dengan :
DS:
- Ibu klien mnegatakan anaknya panas tinggi
DO :
- KU : Lemas dan lesu
- TD : 90/60 mmHg
- S : 380C
- N : 102x/i
- P : 20x/i
2. Gangguan kesimbangan cairan dan elektrolit b/d 18-MEY-2019 21-MEY-2019
pengeluaran cairan yang berlebihan melalui faces.
Ditandai dengan :
DS :
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer dan
berampas 6x/hari
DO :
- KU Lemas dan lesu
- TD : 90/60 mmHg
- P : 2x/i
- S : 380C
- N : 102x/i
- BB : 6,8 Kg
- Turgor kulit baik
- Nampak pengeluaran faces encer berampas
- Frekuensi BAB klien 6x/hari
3. Kecemasan orang tua b/d perubahan status 17-Nop-2007 21-MEY-2019
kesehatan anak
Ditandai dengan :
DS :
- Ibu klien bertanya tentang penyakit anaknya
DO :
- Ibu nampak cemas
CATATAN KEPERAWATAN IV
RENCANA ASUHAN KEPERAWATA
(CP IV)
NO.
HARI,TGL JAM CATATAN TINDAKAN/IMPLEMENTASI
DX
Rabu, 18/04/19 1. 08.00 a) Memantau TTV klien
- P : 20x/i
- S : 380C
- N : 102x/i
10.00 b) Kolaborasi pemberian obat antibiotik dan analgetik
- Amoxan 200 mg.
- Sanmol 25mg.
12.00 c) Melakukan kompres hangat pada klien.
- Kompres di dahi dan ketiak/axial
d) Menganjurkan pada ibu untuk memberikan minum air yg
banyak pd klien
- Klien minum 4x/hari
Kamis, 19/04/19 2. 13.00 a) Mengawasi intake & output cairan klien
- Klien kuat minum 4 gelas/hari, klien tidak sering muntah
b) Menimbang Berat Badan klien.
14.00 - BB : 6,8 Kg
c) Mengobservasi kulit kering berlebihan dan membran
14.20 mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat.
- Bibir klien lembab, turgor kulit baik
d) Mengkolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian
cairan IV
14.30 - Terpasang infus Ka En 3b, 24 tts/i
Jum’at, 2O/04/19 3. 09.00 a) Memberi perhatian, keterbukaan dan penerimaan juga privasi
dan keluarga.
- Ibu klien mengungkapkan keluhan tentang penyakit
anaknya.
09.30 b) Mendorong pertanyaan dan berikan waktu pada keluarga
untuk mengekspresikan rasa takut.
- Ibu klien sudah mengerti tentang penyakit anaknya.
10.00 c) Memberikan penjelasan kpd keluarga ttg penyakit yg dialami
klien.
- Ibu klien nampak mengerti dgn apa yg dijelaskan.
10.30 d) Menganjurkan orang tua klien berdoa untuk kesembuhan
anaknya.
- Ibu klien bersedia melakukannya.
CATATAN KEPERAWATAN V
CATATAN PERKEMBANGAN
(CP V)
Nama Klien : An “MR”
Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223
NO.
TANGGAL JAM EVALUASI/SOAP
DX
S : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya kembali normal
O : KU baik
TTV
- P : 2x/i
- S : 360C
Kamis, 19/04/19 1. 12.30
- N : 102x/i
P : Pertahankan Intervensi.
S : Ibu klien mengatakan ankanya BAB 4x/hari (berampas)
P : Lanjutkan intervensi :
- Awasi intake & output cairan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan IV
dan obat anti diare sesuai indikasi.
S : Ibu klien mengatakan cemas dengan penyakit anaknya.
P : Pertahankan intervensi
RESUME KEPERAWATAN