Anda di halaman 1dari 17

DOKUMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.”MR” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
(DIARE)
DIRUANG PERAWATAN ANAK RSD SINJAI

OLEH :
AINIL MAKSURA
NUR SYARAINI RAMLY
RULANI A SOLLY
SYERLI MAYOKA

SEKOLAH TINGGI KEPERAWATAN STIK


FAMIKA MAKASSAR
2016/2017

LAPORAN PENDAHULUAN
OLAH
1. PENGERTIAN
Diare adalah keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak 3 kali lebih dari 24 jam pertama dengan
temperatur rectal diatas 380C, kolik dan muntah. (Soegeng Soegi Janlo,2000).
Diare adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau bercampur lender dan darah atau lender saja.
(Ngastiyah 1999).K
Diare adalah kondisi terjadi frekuensi devekasi abnormal (lebih dari 4 kali/hari) serta perubahan
dalam isi (lebih dari 1200gr/hari) dan konsistensi feses cair (Brunner Suddarth 2002).

2. ANATOMI DAN FISIOLOGIO


Saluran gastrointestinal yang berjalan dari mulut melalui oesefagus lambung dan usus samapi anus,
esofagus terletak di mediastrium rongga thoraks, anterior terhadap tulang punggung dan posterior
terhadap terakhea dan jantung. Selang yang dapat mengempis ini yang panjangnya kira-kira 25 cm (10
inchi) menjadi sistensi bila makanan melewatinya.
Lambung adalah kandung yang dapat bersistensi dengan kapasitas kira-kira 1500 ml dibagi menjadi
4 bagian anatomis yaitu kardia, fondues, korpus dan pylorus.
Usus adalah segment yang terpanjang berupa usus halus yang dibagi 3 bagian disebut duodenum,
yoyenium dan ileum. Pertemuan usus hlus dan usus besar pada sakum yaitu ketupileosunae terdapat juga
apendiks veliformis.
Usus besar terdiri dari kolon sigmoid dan rectum kolon. Rectum berlanjut pada anus jalan keluar
akan di atur oleh jaringan otot lurik yang membentuk baik spingkter internal maupun eksternal.

3. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :
a. Faktor infeksi
1. Faktor infeksi internal
Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi
infeksi internal sebaga berikut :
- Infeksi bakteri : Vibran, E-Coli, Salmonella, Stigella, Compylobactery, versinia, Aqromonos.
- Infeksi Virus : Eterovorus, Adenal virus, Rota virus, Asirovirus.
- Infeksi parasit : cacing (occaris, tricuris, oxyuris), protozoa entamoeba, hystolitica, incomonas
(homonis), jamur (candida albicans).
2. Infeksi parenteral
Infeksi diluar saluran pencernaan, seperti oritis, media akut, coma tonsillitis, tonsilofangoritis,
broncopneumonia, ensefolitis, terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat
2. Malabsorbsi lemak
3. Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan yaitu makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis yaitu rasa takut dan cemas.
4. INSIDEN
Pada saat ini telah dapat diberikan/didentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme dapat
menyebabkan diare pada bayi dan anak, penyebab itu dapat digolongkan lagi dalam penyakit yang
ditimbulkan adanya virus Norwatik, Asirovirus, Calcivirus, dan virus bulat kecil.
Diseluruh pelosok dunia disebutkan bahwa rotavirus menyebabkan lebih dari 125 juta episode diare dan
menjadi sebab hampir 1 juta kematian setiap tahun pada bayi dan anak-anak.

5. PATOFISIOLOGI
Menurut patofisiologinya diare dibedakan atas :
a. Diare Sekresi
Biasanya diare dan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi air serta
elektrolit oleh mukosa usus ke jaringan lumen usus.
b. Diare Osmotik
Terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh kuman osmotik dari partikel tidak dapat diabsorbsi,
sehingga reabsorbsi air menjadi lambat.
c. Diare Campuran
Disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltik usus dan kombinasi peningkatan sekresi atau
penurunan absorbsi dalam usus.

6. MANIFESTASI KLINIK
Frekuensi defekasi meningkat bersama dengan meningkatnya kandungan cairan dalam faces, pasien
mengeluh kram perut, distensi gemuruh usus (toborigimus anorexia, dan haus. Mula-mual pasien dengan
gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare,
tinja cair mungkin disertai lendir dan darah. Anus dan daerah sekulernya, timbul lecet karena seringnya
defekasi.
Gejala yang terkait langsung dengan diare, diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan gejala
muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare. Adapun derajat dehidrasi :
a. Dehidrasi ringan : BB turun < 5% (rata-rata 4%)
b. Dehidrasi sedang : BB turun 5-10% (rata-rata 8%)
c. Dehidrasi berat : BB turun 7-10% (rata-rata 11%)
Kriteria penentuan derajat dehidrasi menurut Naroen Neorasid (Modifikas) :
a. Dehidrasi ringan : rasa haus, oliguri, ringan
b. Dehidrasi sedang : rasa haus, oliguri ringan dan keadaan jaringan seperti turgor kulit turun,
ubun-ubun besar, mata cekung.
c. Dehidrasi berat : rasa haus, oliguri, turgor jelek/turun, ubun-ubun besar cekung, mata cekung,
TTV, SSP, Sumnolen, Stupor, Koma, Pulmokardiovaskuler, Kussmaul,
renjatan.

7. TES DIAGNOSTIK
Apabila penyebab diare tak terbukti maka test diagnostik berikut harus dilakukan :
a. Hitung darah lengkap
b. Serat kimia
c. Urinalis
d. Pemeriksaan faces rutin, serta pemeriksaan faces untuk organisme infeksius atau parasit.

8. PENATALAKSANAAN MEDIK
Dasar pengobatan diare adalah :
a. Pemberian cairan : Per-oral dan parenteral
1. Cairan Per-Oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral.
2. Cairan
Jenis cairan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien itu tergantung tersedianya cairan
ditempat pada umumnya cairan Asering dan RL.
b. Pemberian makanan (Diemetik)
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 Kg.
Jenis makanan :
1. Susu (ASI atau susu Formula) yang mengandung laktosa rendah misalnya (LLM)
2. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat) atau nasi Tim.
c. Obat-obatan
1. Obat Antisekresi
a. Aseptor dosis 25 Mg, Asetosol dosis 30 Mg.
b. Klorpromazin dosis 0,5 Mg/Kg/BB/hari
2. Obat anti biotik diberikan bila perlu saja, dan sesudah ada penyakit yang jelas.

TABEL I
TERAPI PEMBERIAN CAIRAN

Derajat Kebutuhan Cara/Lama


No. Jenis Cairan
Dehidrasi Cairan Pemberian
1. Tanpa Dehidrasi 10-20Ml/Kg Oralit Oral sampai diare
setiap kali diare berhenti
2. Dehidrasi Ringan 50ml/kg/3 jam ½ Dairow/ IV/3 jam bila oral
3% (3-4 tts/kg/mnt) Oralit tidak mungkin
3. Dehidrasi Sedang 70ml/kg/3 jam NaCl 0,9% RL IV/3 jam atau
6-9% (5 HS/kg/mnt) atau ½ Dad 1x/3 jam
4. Dehidrasi Berat 30ml/kg/1 jam NaCl 0,9% RL IV/1 jam
10% (10 tts/i/kg/mnt)
CATATAN KEPERAWATAN II
(CP II)

Tanggal Masuk : 17 MEY 2019


Tanggal Pengkajian : 18 MEY 2019
Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

A. PENGKAJIAN DATA KLIEN


1. Data Biografi
 Identitas Klien
- Nama Klien : An.”MR”
- Status Perkawinan : BelumKawin
- Agama : Islam
- Pendidikan :-
- Pekerjaan :-
- Umur : 7 Bulan
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
- Alamat : Jl. Persatuan Raya No.112 Sinjai

 Identitas Penanggung Klien : ASKES

2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama : BAB encer lebih dari 6 kali
B. Riwayat Keluhan Utama :
Klien dibawa ke RSD Sinjai pada tanggal 12 Nopember 2007 pukul 08.00 Wita oleh ibunya
karena BAB encer dan berampas kurang lebih 6 kali. Sifat keluhan terus menerus, hal yang
memperberat adanya kleuhan lain yang menyertai yaitu panas tinggi. Setelah tiba di UGD
klien langsung diperiksa oleh Dokter dan diberikan pengobatan/perawatan :
- Infus KAEN 3B 60x/i
- Amoxon 200 mg/8 jam
- Sanmol 3x1
- Lactobe 2x1
- Renacit
- Mucopec 2x 0,5cc
C. Riwayat kesehatan masa lalu :
 Klien tidak pernah mengalami penyakit apapun sebelumnya.
 Klien tidak pernah dirawat di RS.
 Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
 Tidak ada riwayat penyakit akut/kronik
 Klien tidak pernah di operasi
 Klien persalinan normal
 Klien imunisasinya lengkap
 Klien tidak ada riwayat alergi

D. Informasi kesehatan sekarang


- Alergi : tidakada
- Kebiasaan : tidak ada
- Obat :
* Amoxan 200 mg
* Sanmol 2 mg
* Lactobe 2 mg
* Renalit 9 mg
* Mucopec 0,5 cc
E. Keadaan kesehatan umum :
- Keadaan umum/status kesehatan : lemah dan lesu
- TB : 70 cm BB : 6,8 Kg
- Tanda-tanda vital
* TD : 90/60 mmHg
* S : 380 C
* N : 102 x/i
* P : 20 x/i

3. Riwayat kesehatan keluarga dan genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Meninggal : Garis Keturunan

: Perempuan : Klien : Tinggal serumah

- Riwayat Kesehatan anggota keluarga :


* Generasi I : Kakek dan nenek dari pihak bapak dan ibu klien meninggal karena lansia
* Generasi II : Saudara bapak dan ibu Klien masih hidup semua.
* Generasi III : Klien merupakan anak ke 4 saudara klien meninggal saat lahir.

B. AKTIFITAS SEHARI-HARI
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Nutrisi
- Pola makan/minum ASI,Susu Formula,Bubur Tidak ada perubahan
saring selama sakit
- Frekuensi makan/minum
a. ASI
b. Susu Formula 6 x /hari 6x/hari
c. Bubur saring 4x/hari 4x/hari
- Nafsu makan 3x1 3x1
Porsi dihabiskan Porsi tidak dihabiskan
Eliminasi
2. - BAK
Frekuensi
Warna 5-6 x/hari 3-6x/hari
Bau Kekuningan kekuningan
- BAB Amoniak Amoniak
Frekuensi
Warna 2-3 x/hari 6 x/hari
Konsistensi kuning kuning
lunak Encer dan berampas
Pola istirahat & tidur
3. - Jam Tidur siang
- Jam Tidur malam (13.00-16.00) (07.00-12.00)
- Mudah terbangun (21.00-05.00) (20.00-05.00)
Tidak Tidak
Personal Hygine
4. - Kebiasaan Mandi
- Menggosok gigi 2 x/hari 1x/hari (waslap)
- Cuci rambut Belum menyikat gigi Belum menyikat gigi
a. Frekuensi
b. Cara 2x/hari
c. Memakai Diguyur tidak pernah
Shampo bayi

C. PEMERIKSAAN FISIK

a. Kepala
 Bentuk kepala : Mesosepalus
 Distribusi rambut merata
 Keadaan kulit kepala bersih
 Tidak teraba adanya massa
 Tidak ada nyeri tekan
 Tidak ada luka/lesi

b. Mata
 Kelopak mata dapat menutup dan membuka dengan sempurna
 Ketajaman penglihatan normal tapi menggunakan alat bantu
 Tidak ada oedema & radang
 Sclera putih atau tidak tampak ikterus
 Konjungktiva tidak anemis
 Pupil & refleks cahaya bagus
 Gerakan bola mata baik

c. Telinga
 Tidak ada nyeri tekan
 Simetris kiri & kanan
 Fungsi pendengaran normal, dapat mendengarkan bunyi-bunyian dengan jelas.
 Tampak menggunakan alat Bantu (Tisu Basah)
 Perawatan telinga 2x/minggu

d. Hidung
 Strukturnya simetris kiri&kanan
 Tidak tampak adanya polip & sinus
 Tidak tampak adanya peradangan
 Tidak ada nyeri tekan
 Fungsi penciuman normal

e. Mulut & tenggorokan


 Bibir nampak basah
 Keadaan lidah bersih
 Suara jelas terdengar
 Tidak ada kelainan pada mulut

f. Leher
 Tidak tampak adanya pembesaran thyroid
 Arteri karotis teraba
 Tidak ada distensi vena jugularis
 Tidak teraba massa & nyeri tekan
 Mobilitas leher norma

g. Dada/Thoraks
 Bentuk dada normal, diameter transversal
 Frekuensi napas normal
 Pengembangan dada mengikuti gerakan napas
 Tidak teraba adanya massa & nyeri tekan
 Tidak ada suara napas tambahan

h. Jantung
 Ictus cordis teraba & nampak
 Tidak ada nyeri dada

i. Abdomen
 Simetris kiri & kanan
 Gerakan dinding perut seimbang dengan gerakan napas
 Tidak ada pembesaran
 Terdapat nyeri tekan didaerah pinggang

j. Genitalia
 Keadaan luar organ kelamin nampak baik
 Tidak ada hemoroid
 Nampak pengeluaran faces encer dan berampas

k. Ekstrimitas
 Tidak nampak adanya oedema
 Ukuran otot normal
 Kekuatan otot baik
 Tonus otot baik
 Tidak teraba adanya massa & nyeri tekan

l. Status Neurologi
 Tingkat kesadaran komposmentis, berespon penuh terhadap pertanyaan
 Memori baik
 Tidak ada gangguan sensasi

m. Kulit
 Warna kulit kuning langsat
 Turgor kulit baik
 Kelembaban baik
 Tidak tampak adanya lesi

CATATAN KEPERAWATAN III


DATA FOKUS
( CP III)

Nama Klien : An “MR”


Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer - Klien nampak lemah dan lesu
dan berampas kurang lebih 6x/hari - TB : 70 cm BB : 6,8 kg
- Ibu klien mengatakan anaknya panas - TD : 90/60 MmHg
- Ibu klien bertanya tentang penyakit anaknya - S : 380C
- Ibu klien mengatakan anaknya kuat minum - N : 102 x/i
- P : 20 x/i
- Klien nampak BAB 6x/hari
- Nampak pengeluaran faces encer dan
berampas.
- Turgor kulit baik
- Ibu nampak cemas
- Klien nampak minum susu
CATATAN KEPERAWATAN IV
ANALISA DATA
(CP IV)
Nama Klien : An “MR” No. Rekam Medik : 217784
Diagnosa Medis : Diare Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Rentang infeksi Hypertermi
- Ibu klien mengatakan anaknya panas tinggi
DO : Stimulasi meningkat sekresi
- KU : Lemas dan lesu prostatglandin
- TD : 90/60 mmHg
- S : 380C Rangsang pada hipotalamus
- N : 102x/i
- P : 20x/i Mempengaruhi termoregualtor

Meningkatkan panas tubuh

Hypertermi
2. DS : Mikroorganisme Gangguan
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer dan keseimbangan
berampas 6x/hari Infeksi bakteri/virus cairan dan
DO : elektrolit
- KU Lemas dan lesu Peningkatan sekresi cairan
- TD : 90/60 mmHg
- P : 2x/i Peningkatan Motilitas Usus
- S : 380C
- N : 102x/i Peningkatan peristaltik usus
- BB : 6,8 Kg
- Turgor kulit baik Penurunan absorbsi dan
- Nampak pengeluaran faces encer berampas reabsorbsi cairan
- Frekuensi BAB klien 6x/hari
Diare

Peningkatan lumen usus

Peningkatan kehilangan cairan


dan elektrolit

Gangguan keseimbangan cairan


dan elektrolit
3. DS : Diare Kecemasan orang
- Ibu klien bertanya tentang penyakit anaknya tua
DO : Perubahan status kesehatan anak
- Ibu nampak cemas
Reaksi hospitalisasi

Kooping orang tua inefektif

Kecemasan orang tua

CATATAN KEPERAWATAN IV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP IV)
Nama Klien : An “MR”
Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

TGL
NO. TGL
DIAGNOSA/MASALAH DITEMUKA
Dx. TERATASI
N
1. Hypertermi b/d proses infeksi 18-MEY-2019 20-MEY-2019
Ditandai dengan :
DS:
- Ibu klien mnegatakan anaknya panas tinggi
DO :
- KU : Lemas dan lesu
- TD : 90/60 mmHg
- S : 380C
- N : 102x/i
- P : 20x/i
2. Gangguan kesimbangan cairan dan elektrolit b/d 18-MEY-2019 21-MEY-2019
pengeluaran cairan yang berlebihan melalui faces.
Ditandai dengan :
DS :
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer dan
berampas 6x/hari
DO :
- KU Lemas dan lesu
- TD : 90/60 mmHg
- P : 2x/i
- S : 380C
- N : 102x/i
- BB : 6,8 Kg
- Turgor kulit baik
- Nampak pengeluaran faces encer berampas
- Frekuensi BAB klien 6x/hari
3. Kecemasan orang tua b/d perubahan status 17-Nop-2007 21-MEY-2019
kesehatan anak
Ditandai dengan :
DS :
- Ibu klien bertanya tentang penyakit anaknya
DO :
- Ibu nampak cemas
CATATAN KEPERAWATAN IV
RENCANA ASUHAN KEPERAWATA
(CP IV)

Nama Klien : An “MR” Diagnosa Medis : Diare


No. Rekam Medik : 217784 Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

NO. DIAGNOSA & DATA


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Dx. PENUNJANG
1. Hypertermi b/d proses Setelah dilakukan a) Pantau TTV klien. a) Merupakan salah satu
infeksi tindakan keperawatan indikator untuk
Ditandai dengan : diharapkan masalah menentukan intervensi
DS: teratasi selanjutnya.
- Ibu klien mnegatakan Dengan Kriteria : b) Lakukan kompres b) Untuk meningkatkan
anaknya panas tinggi - Suhu tubuh klien hangat pada klien. vasodilatasi dan aliran
DO : kembali normal balik vena sehingga
- KU : Lemas dan lesu 360C. mempercepat proses
- TD : 90/60 mmHg - KU Baik c) Anjurkan kpd ibu penguapan.
- S : 380C klien untuk c) Pemberian air minum yg
- N : 102x/i memberi minum banyak dapat menetralisir
- P : 20x/i air yg banyak. suhu tubuh yg meningkat
dan dapat mengganti
d) Kolaborasi dgn tim cairan tubuh.
medis untuk d) Analgetik sbg pusat
pemberian obat pengatur panas untuk
analgetik dan menekan ambang panas
antibiotik. sehingga suhu tubuh
menjadi normal
sedangkan antibiotik
berfungsi untuk
menghambat atau
mencegah pekembangan
mikroorganisme.
2. Gangguan kesimbangan Cairan & Elektrolit a) Awasi intake & a) Dapat mengetahui adanya
cairan dan elektrolit b/d terpenuhi. output cairan. ketidak seimbangan
pengeluaran cairan yang Dengan Kriteria : cairan tubuh.
berlebihan melalui faces. - KU Baik b) Menunjukkan kehilangan
Ditandai dengan : - Mukosa lembab b) Observasi kulit cairan yg berlebihan
DS : - Turgor kulit baik kering berlebihan (dehidrasi).
- Ibu klien mengatakan - TTV dlm batas dan membran
anaknya BAB encer normal mukosa, penurunan
dan berampas 6x/hari - Keseimbangan turgor kulit,
DO : masukan dan pengisian kapiler
- KU Lemas dan lesu keluaran normal lambat. c) Indikator status nutrisi.
- TD : 90/60 mmHg (feces/urine) dalam c) Timbang berat
- P : 2x/i konsentrasi jumlah. badan tiap hari. d) Pemberian infus untuk
- S : 380C d) Kolaborasi dengan mengganti kehilangan
- N : 102x/i tim medis untuk cairan tubuh dan obat anti
- BB : 6,8 Kg pemberian cairan diare untuk meringankan /
- Turgor kulit baik IV dan obat anti menyembuhkan penyakit.
- Nampak pengeluaran diare sesuai
faces encer berampas indikasi.
- Frekuensi BAB klien
6x/hari
3. Kecemasan orang tua b/d Kecemasan keluarga a) Berikan penjelasan a) Dgn penjelasan yg tepat &
perubahan status berkurang. kpd keluarga benar dpt menurunkan
kesehatan anak Dengan kriteria : tentang penyakit yg perasaan cemas keluarga
Ditandai dengan : - Keluarga dpt di alami klien. klien.
DS : memahami tentang b) Berikan perhatian,
- Ibu klien bertanya penyakit klien. keterbukaan, dan b) Waktu & privasi
tentang penyakit - Keluarga nampak penerimaan juga diperlukan untuk
anaknya rileks. privacy dan memberikan dukungan,
DO : keluarga. diskusikan perasaan
- Ibu nampak cemas c) Dorong pertanyaan tentang antisipasi
dan beri waktu pd terjadinya masalah lain.
keluarga untuk c) Memberikan kesempatan
mengekspresikn untuk mengidentifikasi
rasa takut. dan memperjelas
kesalahan konsep dan
d) Anjurkan orang tua menawarkan dukungan.
klien banyak
berdoa untuk d) Pendekatan spiritual dpt
kesembuhan meningkatkanmekanisme
anaknya. kooping.
CATATAN KEPERAWATAN IV
CATATAN IMPLEMENTASI
(CP IV)

Nama Klien : An “MR” Diagnosa Medis : Diare


No. Rekam Medik : 217784 Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

NO.
HARI,TGL JAM CATATAN TINDAKAN/IMPLEMENTASI
DX
Rabu, 18/04/19 1. 08.00 a) Memantau TTV klien
- P : 20x/i
- S : 380C
- N : 102x/i
10.00 b) Kolaborasi pemberian obat antibiotik dan analgetik
- Amoxan 200 mg.
- Sanmol 25mg.
12.00 c) Melakukan kompres hangat pada klien.
- Kompres di dahi dan ketiak/axial
d) Menganjurkan pada ibu untuk memberikan minum air yg
banyak pd klien
- Klien minum 4x/hari
Kamis, 19/04/19 2. 13.00 a) Mengawasi intake & output cairan klien
- Klien kuat minum 4 gelas/hari, klien tidak sering muntah
b) Menimbang Berat Badan klien.
14.00 - BB : 6,8 Kg
c) Mengobservasi kulit kering berlebihan dan membran
14.20 mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat.
- Bibir klien lembab, turgor kulit baik
d) Mengkolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian
cairan IV
14.30 - Terpasang infus Ka En 3b, 24 tts/i

Jum’at, 2O/04/19 3. 09.00 a) Memberi perhatian, keterbukaan dan penerimaan juga privasi
dan keluarga.
- Ibu klien mengungkapkan keluhan tentang penyakit
anaknya.
09.30 b) Mendorong pertanyaan dan berikan waktu pada keluarga
untuk mengekspresikan rasa takut.
- Ibu klien sudah mengerti tentang penyakit anaknya.
10.00 c) Memberikan penjelasan kpd keluarga ttg penyakit yg dialami
klien.
- Ibu klien nampak mengerti dgn apa yg dijelaskan.
10.30 d) Menganjurkan orang tua klien berdoa untuk kesembuhan
anaknya.
- Ibu klien bersedia melakukannya.

CATATAN KEPERAWATAN V
CATATAN PERKEMBANGAN
(CP V)
Nama Klien : An “MR”
Diagnosa Medis : Diare
No. Rekam Medik : 217784
Ruangan/Kamar : Lt. IIB/223

NO.
TANGGAL JAM EVALUASI/SOAP
DX
S : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya kembali normal
O : KU baik
TTV
- P : 2x/i
- S : 360C
Kamis, 19/04/19 1. 12.30
- N : 102x/i

A : Masalah hipertermi teratasi, Suhu klien kembali normal.

P : Pertahankan Intervensi.
S : Ibu klien mengatakan ankanya BAB 4x/hari (berampas)

O : - Turgor kulit jelek


- BB : 6,8 kg
- Nampak feces berampas
Jum’at, 20/04/19 2. 08.00
A : Klien masih sering BAB dan encer.

P : Lanjutkan intervensi :
- Awasi intake & output cairan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan IV
dan obat anti diare sesuai indikasi.
S : Ibu klien mengatakan cemas dengan penyakit anaknya.

O : Ibu klien nampak cemas & lesu


Kamis, 19/04/19 3. 08.00
A : Ibu klien mulai nampak tenang dan tidak cemas lagi

P : Pertahankan intervensi

RESUME KEPERAWATAN

1. Masalah keperawatan pada saat pasien dirawat :


1. Hipertermi b/d proses infeksi
2. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit b/d pengeluaran cairan yang
berlebihan melalui feces
3. Kecemasan orang tua b/d perubahan status perubahan kesehatan anak.
2. Tindakan keperawatan selama dirawat
DX 1
1. Pantau tanda- tanda vital klien
2. Lakukan kompres hangat pada klien
3. Anjurkan pada Ibu untuk memberikan minum air yang banyak kepada klien.
4. Kolaborasi dengan dokter tenteang pemberian obat anorganik dan anti biotic (sanmol, amoxan).
DX 2
1. Awasi intek dan output cairan
2. Observasi kulit kering berlebihan dan membrane mekosa penurunan turgor kulit pengisian kapiler
lambat.
3. Timbang berat badan tiap hari.
4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian cairan intravena (infuse) dan obat anti diare sesuai
indikasi
DX 3
1. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit yang dialami klien
2. Berikan perhatian keterbukaan dan penerimaan juga privasi keluarga
3. Dorong pertanyaan dan berikan waktu pada keluarga untuk mengekspresikan rasa
takut
4. Anjurkan orang rua klien untuk berdo’a untuk kesembuhan anaknya
3. Evaluasi
1. Masalah teratasi
2. Hipertermi b/d proses infeksi
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrlit b/d pengeluaran cairan yang berlebihan melalui feces
4. Kecemasan orang tua berhubungan dengan perubahan status kesehatan anak.

4. Nasehat pada waktu pasien pulang


1. Hindari makan yang sudah basi
2. Sterilkan botol susu dengan cara mencuci botol susu memakai air panas sebelum diberikan pada
anak- anak
3. Tutup makanan dan minuman dengan rapat agar tidak dihinggapi lalat dan serangga lainnya.
4. Selalu menjaga kebersihan klien, rumah dan lingkungan
5. Control kembali klien kurang lebih dua kali seminggu sampai sembuh total.

Anda mungkin juga menyukai