Disusun Oleh :
Dita Monicha Claudia
R2101022
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh
glomerulonefritis primer dan sekunder oleh karena infeksi, keganasan,
penyakit jaringan ikat, obat atautoksin dan akibat penyakit sistemik.
Penyebab sindrom nefritik yang paling sering pada anak yaitu
glomerulonefritis lesi minimal, sedangkan pada dewasa penyebab sindrom
nefrotik sering dihubungkan dengan penyakit sistemik seperti diabetes
mellitus, amiloidosis atau lupus eritematosus sistemik. Berdasarkan
klasifikasi dan penyebab sindrom nefrotik dapat dibagi menjadi:
1. Glomerulonefritisprimer:
a. Glomerulonefritislesiminimal
b. Glomerulosclerosisfokalsegmental
c. Glomerulonefritismembranosa
d. Glomerulonefritismembranoproliferative
e. Glomerulonefritisproliferatiflain
2. Glomerulonefritissekunder:
a. Infeksi(HIV,hepatitisBdanC,sifilis,malaria,schistosoma,
tuberkulosis dan lepra)
b. Keganasan(adenosarcomaparu,payudara,kolon,limfoma
hodgkin,mieloma multipel dan karsinoma ginjal)
c. Connective tissue disease (SLE, arthritis
rheumatoid,mixed connective tissue disease)
d. Efekobatdantoksin(NSAID,penisilamin,probenesid,airraksa,
kaptopril, heroin)
e. Lain–lain(Diabetesmelitus,amiloidosis,pre-eklamsia,refluks
vesikoureter)
C. Patofisiologi
D. Pathway
E. Manifestasi Klinis
Walaupun gejala pada anak akan bervariasi seiring dengan
perbedaan proses penyakit, gejala yang paling sering berkaitan dengan
sindroma nefrotik adalah:
1. Penurunanhaluaranurinedenganwarnagelapdanberbusa.
2. Retensi cairan dengan edema berat (edema fasial, abdomen, area genitalia
dan ekstremitas)
3. Distensiabdomenkarena edema yang mengakibatkan sulit bernapas, nyeri
abdomen, anoreksia dan diare.
4. Pucat.
5. Keletihandanintoleransiaktivitas.
6. Nilai uji laboratorium abnormal sepertiproteinuria > 2gr/m2/hari, albumin
serum < 2gr/dl, kolesterol serum mencapai 450-1000mg/dl. (Betz &
Sowden, 2009)
F. Penatalaksanaan Medis
Perawatan di rumah sakit pada penderita Nefrotik Sindrom penting dengan
tujuan untuk mempercepat pemeriksaan dan evaluasi pengaturan diet,
penanggulangan edema, memulai pengobatan steroid dan edukasi orang
tua.
1. Edukasi kepada pasien dan orang tua mengenai penyakit ini dan
prosedur apa yang dilakukan. Penjelasan mengenai penyakit Nefrotik
Sindrom bisa sembuh namun juga dapat kambuh lagi perlu disampaikan
dengan baik agar tidak tejadi kesalah pahaman.
2. Restriksi cairan dianjurkan selama edema berat. biasanya diberikan loop
diuretic seperti furosemid 1-2 mg/kgBB/hari, bila perlu dikombinasikan
dengan spironalokton (antagonis aldosteron, diuretik hemat kalium) 2-3
mg/BBkg/hari. Pada pemakaian diuretik lebih lama dari1-2 minggu perlu
dilakukan pemantauan elektrolit darah (kalium dan natrium)
3.Medikamentosa Kortikosteroid sudah dipakai sebagai terapi lini pertama
NefrotikSindromkarenadiyakiniefektifdalammenyembuhkanpenyakitini.
Kortikosteroid merupakan terapi pilihan utama Nefrotik Sindrom idiopatik
pada anak kecuali jika ada kontraindikasiSteroid yang diberikan adalah
jenis prednison dan prednisolon. Pengobatan imunosupresif ini dapat
menimbulkan remisi proteinuria dan melindungi fungsi ginjal untuk
beberapa jenis glomerulonefritis primer (DR.Trihono, 2012).
4. ManajemenNon-Farmakologis
a. Manajemen Nutrisi dan Cairan Karena adanya mekanisme
retensi natrium pada sindrom nefrotik, maka beberapa
literaturmerekomendasikan diet natrium yang dibatasi agar kurang dari
3gram/hari dan diet cairan < 1500 ml/hari.
5. ManajemenFarmakologis
a. Diuretik
b. Terapiantibiotic
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut(Mainnah,Netal.,2020)pemeriksaanpenunjanguntukmendu
kung diagnosis sindrom nefrotik, antara lain :
1.UrinalisisdanbilaperlubiakanurinBiakanurindilakukanapabila terdapat
gejala klinik yang mengarah pada infeksi saluran kemih (ISK)
2.Protein urin kuantitatif Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
urin 24 jam atau rasio protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari.
3.Pemeriksaandarah
a.Darahtepilengkap(hemoglobin,leukosit,hitungjenisleukosit,
trombosit, hematokrit, LED)
b. Albumindankolesterolserum
c. Ureum,kreatinin,danklirenskreatinin
H. Analisa Data
I. Diagnosa Keperawatan
J. Perencanaan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. A
Umur : 8 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Belum menikah
Diagnosa Medis :
Alamat :
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat :
Hubungan keluarga: Ibu
: tinggal serumah
: cerai
: pasien
: garis hubungan keluarga
V. RIWAYAT IMUNISASI
(khusus untuk di ruang perawatan anak)
b. Minum
1) Jenis - Air putih - Air putih
2. Pola Eliminasi
a. Urin (BAAK)
1) Frekuensi - 2 – 3 x/hari - 2 – 3 x/hari
2) Jumlah - 3x/hari (sebutkan) - 3x/hari (sebutkan)
3) Warna - Jernih - Kuning
b. Alvi (BAB)
1) Frekuensi - < 3 x/hari - 1x /minggu
b. Tidur malam
1) Lamanya - > 7 jam/hari - < 5 jam/hari
2) Kualitas - Nyenyak - Nyenyak
3) Kebiasaan sebelum - Ada, Belajar dan - Ada, Bermain gadget
tidur dan saat tidur Menonton tv
(pengantar tidur)
4) Perasaan waktu - Senang - Tidak nyaman
bangun
5) Keluhan - Tidak Ada - Tidak Ada
2) Gosok gigi
a. Frekuensi - > 2 x/hari - 1 x/hari
b. Sarana gosok - Memakai pasta gigi, - Memakai pasta gigi,
gigi memakai sikat gigi memakai sikat gigi
3) Keramas
a. Frekuensi - 2-3x/minggu - 1x seminggu
Pola Kehidupan Sehari –
No Saat sehat Saat sakit
hari
b. Sarana keramas - Memakai sampo - Memakai sampo
4) Kuku
a. Keadaan kuku - bersih, Pendek - bersih, Pendek
b. Frekuensi - 1 x/minggu - 1 x/minggu
potong kuku
5) Berhias - Rapih - Kurang Rapih
6) Keluhan - Tidak Ada - Lemas
2. Sistem pernapasan
Inspeksi tipe pernapasan (hidung), bentuk dada (normal),
bentuk tulang belakang (normal), warna kulit,(pucat) pergerakan
dada (simetris), pernapasan cuping hidung :tidak ada, gerakan
dada, (normal) frekuensi,(23x/menit) irama napas (reguler),
kedalaman napas (dangkal)
Palpasi
nyeri tekan dada : tidak ada
Perkusi
Normal : resonan, Abnormal : tiadak ada
Auskultasi
Lobus kanan dan kiri atas, lobus kanan dan kiri bawah, suara
napas normal : bronchial , abnormal : tidak ada wheezing, ronchi,
crackles, friction rub. Jenis napas : normal, saturasi 99%
Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva : (anemis), sclera (anikterik), mukosa bibir (kering),
sianosis (tidak ada), irama jantung (reguler), bunyi jantung normal, :
(normal), cappilary refill time (< 2 detik), kekuatan nadi : (kuat),
kedalaman nadi, (normal) jugularis venous pressure, akral : hangat.
3. Sistem persyarafan
Fungsi penciuman : (baik), bentuk : normal, fungsi penglihatan (baik),
refleks pupil : cepat, pupil : anisokor dan lain – lain, gerakan bola mata
atas dan bawah : baik, refleks menguyah : baik, wajah klien : simetris,
fungsi pendengaran : baik, fungsi menelan : baik, Lidah : simetris,
fungsi pengecapan : baik, orientasi tempat, waktu dan orang : baik,
kaku kuduk : baik, refleks pattela : baik.
4. Sistem penglihatan
Kesimetrisan bola mata : simetris, sclera mata : anikterik, pupil :
midriasis
5. Sistem pendengaran
Bentuk telinga kiri dan kanan : simetri, fungsi pendengaran : baik,
pembengkakan telinga (tidak ada), kebersihan telingan, nyeri tekan
tulang mastoid : tidak ada, sekret pada telinga : tidak ada.
7. Sistem pencernaan
Inspeksi : mulut (bersih), bentuk bibir : simetris, mukosa bibir :
kering, lidah : bersih, caries gigi : tidak ada, tonsilitis : tidak, refleks
menguyah : baik, refleks menelan : baik, nyeri menelan : tidak ada.
Inspeksi : bentuk abdomen : simetris ,tidak ada striae, tidak ada
kemerahan.
Auskultasi : bising usus : ada , bising usus 8x/menit,
Palpasi : kuadran 1 – 4, pembengkakan : tidak ada, nyeri tekan : tidak
ada, nyeri lepas : tidak ada, turgor kulit : tidak baik, asites : ada,
pembesaran hepar : ada,
Perkusi : dullness, tympani, hipertympani.
8. Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas : warna kulit : pucat. Bentuk : simetris, edema : ada
edema, kedalaman derajat edema 3), kekuatan otot kiri dan kanan ( 4 ),
keutuhan jari – jari, fraktur : tidak ada, tonus otot : baik, refleks bisep
dan trisep, terpasang infuse : tidak terkaji
Ekstremitas bawah : bentuk : simetris, edema, : edema kekuatan otot
kiri dan kanan ( 3 ), keutuhan jari – jari, fraktur : tidak ada, tonus
otot : baik, refleks babynski dan patella : baik
9. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada, pembengkakan kelenjar getah
bening :tidak ada, tremor ektremitas, keringatan telapak tangan
berlebihan : tidak ada, penonjolan mata : tidak ada.
X. DATA PENUNJANG
Laboratorium
No Jenis Tanggal Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
Urine :
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.010 1.00-8.00
pH 6.0 5.00-8.00
Protein 100 Negative <30 Mg/dl
Negative Negative <30 Mg/dl
Glukosa
Negative Negative <2 Mg/dl
Bilirubin
Negative Negative <10 Ery/dl
Darah
samar
Sedimen :
Kristal 0-2 1-4
Silinder Negative Negative
XI. PENGOBATAN
Terapi yang diberikan (pengobatan)
No Nama obat Dosis Waktu Cara Ket
pemberian
Predmison 4 mg 24 Jam Oral Untuk
e mengurangi
pembengkakan
2x2,5 12 Jam IV Untuk
Captropil mg meningkatkan
persendian
darah
25 mg 8 Jam IV Untuk
Furosemid menurunkan
e tekanan darah
tinggi
DO: Edema
- bengkak pada
wajah, perut,
kedua tangan dan Hipervolemia
kedua kaki
- Bb saat sakit :
29 kg
-Bb sebelum
sakit : 26 kg
- Derajat edema
III
DS: Ibu pasien ( D.0057 )
mengatakan Keletihan
bahwa anaknya
jarang bermain
dengan teman
sebayanya karena
merasa cepat
Lelah
DO:
- tampak lesu
- kurang tenaga
- merasa lelah
DS: Kekurangan/ Gangguan
-Ibu pasien kelebihan volume Integritas
mengatakan cairan Kulit
anaknya bengkak (D.0129)
pada wajah,
perut, kedua Kelembaban
tangan dan kedua
kakinya belum
hilang. Neuropati perifer
Setelahdilakukan Observasi :
Tindakan -Periksa tanda dan Mengidentifikasi
keperawatan selama gejala tanda dan gejala
2x24 jam maka hipervolemia hipervolemia
keseimbangan cairan -identifikasi -mengidentifiaksi
meningkat dengan penyebab penyebab
kriteria hasil : hipervolemia hipervolemia
1. Supan cairan -monitor status -memonitor
2. Haluaran urin hemodinamik status
3. Edema -monitor intake hemodinamika
4. Asites dan output cairan -memonior
Ir Er -monitor tanda intake dan output
52 hemokonsentrasi cairan
42 Terapeutik : -memonitor
14 -timbang berat tanda
14 badan setiap hari hemokonsentrasi
pada waktu yang -kontrol rutin bb
sama -membatasi
-batasi asupan asupan caira
cairan - menganjurkan
-tinggikan kepala meninggikan
30-40 derajat kepala i30-40
Edukasi : derajat
-anjurkan melapor -menganjurkan
jika haluaran <0,5 melapor jika
ml/kg jam dlm 6 haluaran <0,5
jam ml/kg jam dlm 6
-anjurkan melapor jam
jika bb bertambah -menganjurkan
>1kg mealpor jika bb
-ajarkan cara bertambah >1kg
membatasi cairan -mengajarkan
Kolaborasi : cara membatasi
-kolaborasi cairan
pemberian diuretik - memberikan
diuretik jika
perlu
Setelah dilakukan Observasi : -mengidentifikasi
tindakan keperawatan -identifikasi kesiapan dan
2x24 jam maka kesiapan dan kemampuan
tingkat keletihan kemampuan menerima
membaik dengan menerima informasi
kriteria hasil : informasi -menyediakan
1. Ferbalisasi Terapeutik : media
kepulahan -sediakan media pengaturan
energi pengaturan aktivitas dan
2. Kemampuan aktivitas dan istirahat
melakukan istirahat -menjadwalkan
aktivitas rutin -jadwalkan pemberian
3. Pola istirahat pemberian penkes penkes sesuai
4. Pola nafas sesuai kesepakatan kesepakatan
Ir Er -berikan dengan pasien
14 kesempatan -memberikan
24 kepada pasien dan kesempatan
24 keluarga untuk kepada pasien
45 bertanya dan keluarga
Edukasi : untuk bertanya
-jelaskan -menjelaskan
pentingnya pentingnya
melakukan melakukan
aktivitas fisik aktivitas fisik
-anjurkan terlibat -menganjurkan
dalam aktivitas terlibat dalam
kelompok aktivitas
-anjurkan kelompok
menyusun jadwal -menganjurkan
aktivitas dan menyusun jadwal
istirahat aktivitas dan
-ajarkan istirahat
mengidentifkasi -menganjurkan
target dan jenis mengidentifikasi
aktivitas sesuai target dan jenis
kemampuan aktivitas sesuai
kemampuan
3 Setelah dilakukan 1) Identifikasi 1) Untuk
intervensi penyebab mengetahui
keperawatan selama gangguan penyebab
2x24 jam maka integritas kulit gangguan
integritas kulit dan 2) Ubah posisi integritas kulit
jaringan meningkat tiap 2 jam jika 2) Merubah
dengan kriteria hasil : tirah baring posisi setiap
1.Elastis 3) Meningkatkan 2jam jika tirah
IR ER asupan nutrisi baring
3 5 4) Anjurkan 3) Meningkatkan
2.Kerusakan jaringan menghindari asupan nutrisi
IR ER terpapar suhu pasien
2 4 ekstrim 4) Menganjurkan
3.Tekstur pasien untuk
IR ER menghindari
3 4 terpapar suhu
ekstrim.