PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
GASTROENTERITIS AKUT
Pembimbing :
dr. Koerniadi
Disusun oleh :
dr.Wiga Cynthia Devie
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama
5. Riwayat pekerjaan:
Pasien adalah seorang pegawai swasta
Diare merupakan penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak dan dapat disebabkan
oleh berbagai macam penyebab dengan variasi penyakit dari yang ringan hingga berat.Diare
yang terjadi pada anak-anak biasanya disebabkan oleh karena infeksi, meskipun demikian
diet makanan yang tidak sesuai, terjadinya malabsorpsi makanan, dan berbagai macam
gangguan pada saluran cerna juga dapat menyebabkan keadaan tersebut.Penyakit diare ini
biasanya merupakan penyakit yang sembuh dengan sendirinya (self-limited), tetapi
manajemen dan tatalaksana yang tidak baik dari infeksi akut tersebut dapat menyebabkan
keadaan yang berlarut-larut.
Berdasarkan data-data yang diperoleh maka komplikasi yang seringkali terjadi akibat
diare adalah kehilangan cairan dari tubuh atau yang disebut dengan dehidrasi. Selain
dehidrasi maka komplikasi lain yang dapat menyertai diare adalah muntah. Cairan akan
masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan kemudian akan diabsorpsi di dalam
tubuh. Jika kemampuan untuk minum untuk mengkompensasi kehilangan cairan akibat diare
dan muntah terganggu maka dehidrasi akan terjadi. Kematian yang terjadi akibat diare pada
anak-anak terutama disebabkan karena kehilangan cairan dari tubuh dalam jumlah yang
besar.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batasan
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya frekuensi defekasi lebih
dari biasnya (>3x perhari) disertai perubahan konsistensi tinja(menjadi cair), dengan atau
tanpa darah dan atau lendir.2
Patofisiologi
Ada 2 prinsip meaknisme terjadinya diare cair, yaitu sekeretorik dan
osmotik.Meskipun dapat melalui kedua mekanisme tersebut, diare sekretorik lebih sering
ditemukan pada infeksi saluran cerna.begitu pula kedua mekanisme tersebut dapat terjadi
bersamaan pada satu anak.3,4
1. Diare osmotik
Mukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dilalui oleh air dan elektrolit
dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara lumen usus dengan cairan
ekstrasel.Adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada usus halus
bagian proksimal tersebut bersifat hipertoni dan menyebabkan hiperosmolaritas. Akibat
perbedaan tekanan osmose antara lumen usus dan darah maka pada segmen usus jejunum
yang bersifat permeable, air akan mengalir kea rah jejunum, sehingga akan banyak terkumpul
air dalam lumen usus. Na akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan
terkumpul cairan intraluminal yang besar dengan kadar Na normal. Sebagian kecil cairan ini
akan dibawa kembali, akan tetapi lainya akan tetap tinggal di lumen oleh karena ada bahan
yang tidak dapat diserap seperti Mg, glukosa, sucrose, lactose, maltose di segmen ileum dan
melebihi kemampuan absorbs kolon, sehinga terjadi diare. Bahan-bahan seperti karbohidrat
dan jus buah, atau bahan yang mengandung sorbitol dalam jumlah berlabihan akan
memberikan dampak yang sama.3
2. Diare Sekretorik
Diare sekterik disebabkan oleh sekresi air dan elektrolit ke dalam usus halus yang
terjadi akibat gangguan absorbs natrium oleh vilus saluran cerna, sedangkan sekresi klorida
tetap berlangsung atau meningkat. Keadaan ini menyebabkan air dan elektrolit keluar dari
tubuh sebagai tinja cair. Diare sekretorik ditemukan diare yang disebabkan oleh infeksi
bakteri akbat rangsangan pada mukosa usus halus oleh toksin E.coli atauV. cholera.01.5
Gejala klinis
HasilAnamnesis(Subjective)
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut : lama diare, frekuensi,
volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. Bila disertai muntah
volume dan frekuensinya. Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6-8jam
terakhir. Makanan dan minuman yang diberikan selama diare. Adakah panas atau penyakit
lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media, campak. Tindakan yang telah
dilakukan ibu selama anak diare: member oralit, memabwa berobat ke puskesmas atau ke
rumah sakit dan obat-obatan yang diberikan serta riwayat imunisasinya.3
Symptom Minimal atau tanpa Dehidrasi ringan sedang, Dehidrasi berat, kehilangan
dehidrasi, kehilangan BB<3% kehilangan BB 3%-9% BB>9%
Kesadaran Baik Normal, lelah, gelisah, irritable Apatis, letargi, idak sadar
Denyut jantung Normal Normal meningkat Takikardi, bradikardi, (kasus
berat)
Kualitas nadi Normal Normal melemah Lemah, kecil tidak teraba
Pernapasan Normal Normal-cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Cubitan kulit Segera kembali Kembali<2 detik Kembali>2detik
Cappilary refill Normal Memanjang Memanjang, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin,mottled, sianotik
Kencing Normal Berkurang Minimal
Penentuan derajat dehidrasi menurut MMWR 2003
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak diperkukan,
hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab dasarnya tidak
diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi
berat.Pemeriksaan laboratorium yang kadang-kadang diperlukan pada diare akut antara lain
darah lengkap, serum elketrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan
terhadap antibiotika. 3
Diagnosis6
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3 kali sehari)
dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tandahipovolemik dan pemeriksaan
konsistensiBAB).
Diagnosis banding6
1. Demamtifoid
2. Kriptosporidia(padapenderitaHIV)
3. Kolitispseudomembran
Penatalaksanaan
Terdapat empat pilar penting dalam tatalaksana diare yaitu rehidrasi, dukungan
nutrisi, pemberian obat sesuaiindikasi dan edukasi pada orang tua. Tujuan pengobatan:4
1. Mencegah dehidrasi
2. Mengatasi dehidrasi yang telah ada
3. Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan setelah diare
4. Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare, dengan
memberikan suplemen zinc pada pasien pediatric
Antibiotik
Antbiotik pada umunya tidak diperlukan pad semua daire akut oleh karena sebagian
besar diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat dibunuh dengan
antibiotic. Hanya sebagian kecil (10-20%) yang disebabkan oleh bakteri pathogen seperti
V,cholera, Shigella, Enterotoksigenik E.coli, Salmonella, Campilobacter, dan sebagainya,3
Komplikasi6
Komplikasi yang ditimbulkan oleh diare antara lain syokhipovolemik, gangguan
keseimbangan elektrolit dan demam
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas pasien
Nama : Tn. R
Usia : 20 Tahun
No. RM : 2761xx
Alamat : Ngimbang
Tanggal MRS :-
Tanggal Pemeriksaan : 9 Januari 2017
Pembiayaan : Umum
B. Subjective:
Anamnesis :
Keluhan Utama :
BAB cair
D. Problem List
Subyektif
1. Pasien datang BAB cair
2. keluhan disertai demam
3. Nyeri perut (+)
4. Mual (+), Muntah (-)
Obyektif
1. Tax: 37,7oc
2. Nyeri tekan pada abdomen
E. Assesment :
Gastroenteritis Akut
E. Planning:
Planning Dx : -
Planning Terapi:
o Terapi injeksi :
IVFD RL 1500 cc/24 jam
Inj. Norages (metamizole) 3 x 1 ampul
Inj. Omeprazol 2 x 1 ampul
Inj. Ondansetron 2 x 1 ampul
o Terapi oral :
Metronidazole 3 x 1 tab
Diatabs (antalpugite) 3 x 1 tab
Planning Monitoring :
o Keluhan subjektif
o Keadaan umum dan Kesadaran
Edukasi:
Menjelaskan kepeda keluarga mengenai kondisi pasien dan penyakitnya,
menjelaskan mengenai tatalaksanana yang akan dilakukan, serta menjelaskan
komplikasi yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA