Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Ny.R DENGAN DIABETES MILITUS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWABUNTU

TANGERANG SELATAN TAHUN 2022

Oleh:

Siti Nurul Himi

180210047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

TANGERANG SELATAN

2022
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. P KHUSUSNYA PADA Ny. R DENGAN


MASALAH DIABETES MELITUS DI RT.005/002 KELURAHAN RAWA MEKAR
JAYA, KECAMATAN SERPONG, KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2022

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan di


hadapan pembimbing materi dan pembimbing lapangan
Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan
Sekolah tinggi ilmu kesehatan banten

Tangerang Selatan, 2022

Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

( Ns. Mustajidah, S.Kp.,M.pd) ( )


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANTEN 2022

FORMAT PENGUMPULAN DATA KESEHATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Siti Nurul Hilmi

NIM : 180210047

A. KARAKTERISTIK
1. Kepala Keluarga
- Nama Kepala Keluarga : Tn. K
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Umur/Tempat tgl lahir : 34 tahun
- Agama : Islam
- Pendidikan : SD
- Pekerjaan : Buruh
- Alamat : Rawa Mekae Jaya
2. Susunan Anggota Keluarga

No Nama U Jenis Hubunga Agam Pendidika Pekerjkaa Masalash Kes


mu kelam n dengan a n n
r in KK
1. Kusnadi 62 L Kepala Islam SD Buruh
Keluarga
2. Rohani 64 p Istri Islam SD IRT (ibu Diabetes Militus (DM)
rumah
tangga)
3. GENOGRAM

Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien yang akan dikaji Ny. R

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANYAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Ny. R yaitu Keluarga dengan keluarga usia lansia
Ny.R mempunyai 3 anak yang telah menikah semua, 1 dan sudah memiliki 4 cucu
1. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan
Keluarga Ny. R sudah terpenuhi dalam tugas perkembangan keluarga

2. Riwayat keluarga inti


Ny. R mempunyai penyakit Diabetes Melitus dan hipertensi
3. Tipe keluarga
Keluarga Inti (Nuclear Family)

4. Latar Belakang Budaya


Betawi
5. Aktivitas keagamaan yang diikuti
Pengajian rutin yang dilakukan setiap minggu, sholat 5 waktu

C. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi Keluarga

1.1. Pola Interaksi dan Komunikasi

1.1.1. Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga?

[  ] Malam hari

1.1.2. Dalam siatuasi apa interaksi terjadi?

[  ] Makan Bersama

1.1.3. Apa yang dirasakan sebagai masalah keluarga dalam berinteraksi ?

[  ] Bahasa

1.1.4. Adakah konflik dalam keluarga tentang interaksi ?

[  ] Tidak ada

1.1.5 Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga

[  ] Langsung

1.1.6 Sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga

[  ] Terbuka

1.1.7 Siapakah anggota yang paling dominan berbicara

[  ] Ayah

1.1.8. Bahasa yang sering digunakan oleh anggota keluarga

[  ] Bahasa Indonesia

Struktur Keluarga

2.1. Pengambilan keputusan

2.1.1. Cara / metode pengabilan keputusan dikeluarga


[  ] Musyawarah

2.1.2. Siapakah pengambil keputusan dalam keluarga ?

[  ] Ayah

2.1.3. Siapakah yang paling dipercaya dalam keluarga untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan

[  ] Ayah

2.1.4. Apakah perlu bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga

[  ] Tidak.

3. Struktur nilai/value

3.1. Sistem nilai

3.1.1. Suku Ayah : Betawi

Suku Ibu : Betawi

Budaya yang dominan dalam keluarga : Betawi

3.1.2. Adakah nilai – nilai tertentu yang dianut keluarga yang bertentangan

dengan kesehatan [  ] Tidak

1.3. Adakah kegiatan /nilai agama yang menurut keluarga bertentangan dengan
kesehatan [  ] Tidak

3.1.4. Bagaimana persepsi keluarga terhadap kesehatan?

[  ] Merupakan hal yang penting.

4. Struktur Peran

4.1. Sebutkan pembagian peran dalam anggota keluarga


4.1.1. Ayah : sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah

4.1.2. Ibu : sebagai istri dan mengurus rumah tangga

4.1.3.Anak : sebagai anggota keluarga

4.2. Adakah perubahan peran/konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga

[  ] Tidak ada

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif
1.1. Bagaimana respon keluarga jika ada salah satu anggota keluarga yg berhasil?
: Merasa senang dan ikut bangga
1.2. Bagaimana respon keluarga terhadap kehilangan ? (terangkan) : Sedih dan
merenung tetapi tidak berlarut-larut dalam kesedihan akan kehilangan
1.3. Bagaimana gambaran saling menghargai diantara anggota keluarga sesuai
perannya : Saling memberikan pujian antar anggota keluarga
2. Fungsi Sosialisasi
2.1. Apakah anggota keluarga ikut dalam anggota organisasi masyarakat,
khususnya dalam bidang kesehatan ?
[  ] Ya, Sebutkan: Kader

2.2. Adakah penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikutsertaan


dalam kegiatan kesehatan di masyarakat ?
[  ] Tidak ada

2.3. Apakah ada anggota keluarga yang cukup berpengaruh di masyarakat


[  ] Tidak

2.4. Adakah konflik keluarga di masyarakat ?


[  ] Tidak

2.5. Adakah sumber-sumber yang digunakan keluarga dalam menyelesaikan masalah


kesehatan
[  ] Tidak , alasannya
2.6. Adakah anggota keluarga yang mempunyai keterampilan khusus
[  ] Tidak

2.7. Adakah anggota keluarga yang tidak bisa membaca dan/atau menulis
[  ] Tidak

3. Fungsi Reproduksi
3.1. Apakah bapak/ibu saat ini ikut keluarga berencana ?
[  ] Tidak

4. Fungsi Ekonomi
4.1. Apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai penghasilan sendiri ?
[  ] Ya

Bila ya, siapa saja : Anak

4.2. Bila digabungkan pendapatan keluarga sebulan :


[  ] Rp. 1.000.000 s/d Rp. 2.000.000

4.3. Apa saja jenis pengeluaran rutin setiap bulan dikeluarga ?


Bayar Listrik, Tagihan Bulanan, Keperluan Dapur, Biaya Pengobatan
4.4. Apakah penghasilan keluarga mencukupi pemenuhan kebutuhan tersebut ?
[  ] Ya

4.5. Apakah ada anggota keluarga yg mempunyai tabungan ?


[  ] Ya.

4.6. Siapakah pengelola keuangan dalam keluarga


[  ] Ibu

5. Fungsi pemeliharaan kesehatan


5.1. Pemenuhan kebutuhan makan
5.1.1. Pengadaan makanan sehari-hari
[  ] Memasak sendiri [  ] Membeli

5.1.2. Komposisi jenis makanan


Komposisi Selalu ada Ketersediaan Tidak
kadang-kadang pernah

a. Makanan pokok 

b. Lauk-pauk : 

- protein hewani

- protein nabati

c. Sayuran 

d. Buah-buahan 

e. Susu 

5.1.3. Cara menyajikan makanan dalam keluarga


[  ] Tertutup

5.1.4. Pantangan makanan dalam keluarga :


[  ] Ada, makanan dan minumam yang manis, kacang – kacangan,
makanan berlemak.

5.1.5. Kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi air minum


[  ] Dimasak

5.1.6. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayur :


[  ] Dipotong- potong dulu baru dicuci

5.1.7. Kebiasaan makan dalam keluarga


[  ] Sendiri-sendiri

5.2. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur


5.2.1. Apakah setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari
: [  ] Tidak
5.2.2. Apakah setiap anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-masing ?
[  ] Ya
5.2.3. Rata-rata jumlah jam tidur dalam sehari :±8 Jam
5.2.4. Bila ada anggota keluarga yg sulit tidur bagaimana mengatasinya
Dibiarkan saja sampai tertidur sendiri : Membaca doa, mengambil air
wudhu

5.3. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan Olah Raga


5.3.1. Apakah keluarga mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur
[  ] Ya, frekuensinya : 1x dalam setahun

5.3.2. Apakah sebagaian besar anggota keluarga melakukan aktivitas olahraga


secara teratur ?
[  ] Tidak, apa alasannya : Melakukan kegiatan sehari-hari sudah
banyak bergerak

5.4. Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri


5.4.1. Bagaimana kebiasaan anggota keluarga dalam pemeliharaan kebersihan
diri: a. Mandi : 2x sehari b.Sikat gigi : 2x sehari
c. Cuci rambut : 1x sehari

5.4.2. Apakah semua anggota keluarga menggunakan bahan berikut ini untuk
pemeliharaan kebersihan diri
[  ] Sabun [  ] Pasta gigi

[  ] Shampo

5.5. Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakit


5.5.1. Apa yang dikakukan keluarga jika ada anggota keluarga yg sakit;
[  ] Berobat ke yan kes.

E. STRESSOR DAN KOPING

1. Stressor yang dihadapi keluarga saat ini


Klien mengatakan kesulitan dalam proses penyembuhan penyakitnya
2. Koping keluarga (cara penyelesaian masalah)
Koping keluarga dalam penyelesaian adalah saling bermusyawarah
3. Respon keluarga jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah
[  ] Membantu mencari jalan keluar

F. DERAJAT KESEHATAN

1. Kejadian Sakit di keluarga

1.1. Kejadian sakit saat ini

1.1.1. Apakah saat ini ada anggota keluarga yang sedang menderita sakit

[  ] Ada

1.1.2. Jika ada sebutkan , siapa : Tn. P

Jenis penyakitnya : Diabetes Melitus dan Hipertensi

1.1.3. Bagaimana cara menanggulanginya : Istirahat, pijat sendiri, berobat ke


fasilitas kesehatan

1.2. Kejadian penyakit kronis

1.2.1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis

[  ] Tidak ada

1.2.2. Jika ada bagaimana cara menanggulanginya :

1.3. Kejadian sakit 1 tahun terakhir :

1.3.1. Apakah ada anggota keluarga yang sakit 1 tahun terakhir

[  ] Tidak ada

1.3.2. Jika ada siapa sebutkan penyakit dan gejalanya:-

2. Kejadian cacat

Adakah ada anggota keluarga yang cacat ?


[  ] Tidak ada

3.Kejadian kematian dalam 1 tahun terakhir


Adakah anggota keluarga yang meninggal satu tahun terakhir ?
[  ] Tidak ada

G. KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Perumahan
a.Status rumah :

[  ] Milik pribadi

b.Jenis bangunan

[  ] Permanen

c.Luas bangunan : -+ 50M


d.Luas perkarangan : -+5 meter
e.Atap rumah
[  ] Genteng

f.Ventilasi
[  ] Ada

Bila ada , berapa luasnya

[  ] > 10% luas lantai

g.Adakah cahaya matahari dapat masuk rumah pada siang hari ?


[  ] Ada

h.Penerangan
[  ] Listrik

i.Lantai
[  ] Ubin

j.Bagaimana kondisi kebersihan secara keseluruhan ?


[  ] Bersih
Denah rumah

Wc Ruangan Sholat
Dapur

Ruang Tamu
Kamar Tidur Kamar Tidur

Halaman Teras Rumah

2.Pengolahan sampah

Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah ?


[  ] Ada,

Jika Ada, bagaimana kondisi tempat pembuangan tersebut


[  ] Memenuhi syarat

Bila tidak, bagaimana pengolahan sampah rumah tangga ?


[  ] Diambil petugas
3.Sumber air

Apakah keluarga mempunyai sumber air ?


[  ] Ya,

Jika ya, apa jenis sumber airnya ?


[  ] Pompa listrik

Apakah untuk keperluan air minum diambil air sumber tersebut ?


[  ] Ya

Bagaimana keadaan fisik airnya ? (perlu observasi)


[  ] Tidak Berasa [  ] Tidak berwarna [  ] Tidak berbau

[  ] Tidak ada pengendapan

4. Jamban Keluarga
Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
[  ] Ya

BilaYa, apa jenis jambannya ?


[  ] Leher angsa

Berapa jarak tempat penampungannya dengan sumber air ?


[  ] >10 meter

5. Pembuangan air limbah


Apakah mempunyai saluran pembuangan air kotor ?
[  ] Ya, Bagaimana kondisinya : Tertutup

Kemana pembuangannya : Selokan

6. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan


Adakah perkumpulan kegiatan kemasyarakatan / sosial diwilayah ini
[  ] Ya, jenisnya : posbindu, pengajian

Adakah fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah ini :


[  ] Ya
Apakah fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum
dari rumah ?
[  ] Bila ya, dengan kendaraan apa : Kendaraan umum, motor.

H. Kesehatan Usia Lanjut

5.1.Apakah ada anggota keluarga yang berusia > 60 tahun


[  ] Ya

5.2.Apakah anggota keluarga tersebut dalam kondisi sehat ?


[  ] Tidak

Bila tidak, apakah keluhan yang dialami


[  ] Hipertensi

[  ] Lain-lain : Diabetes Melitus

5.3.Apakah lansia dibantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari :


[  ] Ya

Bila Ya dalam hal apa saja : Kebutuhan sandang, pangan dan papan

5.4. Apakah mengikuti program pembinaan Usia lanjut Di Puskesmas :


[  ] Ya

5.5. Apakah Usia lanjut mengikuti kegiatan sosial dilingkungannya ? Iya


5.6.Apakah ada penyakit degeneratif yang dialami oleh Usia saat ini :
() Tidak
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA


1. Nama : Ny. R . Umur : 62 tahun .L/P
2. Pekerjaan : ibu Rumah Tangga
3. Tinggi Badan : 155 cm. Berat Badan : 47 kg
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
Sakit kepala, telapak kaki sakit saat berjalan dan nyeri bagian lutut
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL.
1. Tekanan Darah : 110/80 mm Hg
2. Denyut Nadi : 84 x / menit
3. Frekuensi Pernafasan : 22 x/ menit.
4. Suhu Tubuh : 36,5 C
5. Kesadaran : Komposmentis

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK


(pemeriksaan “Head to toe” sesuai kebutuhan)

Pemeriksaan Ny. R (62 Tahun)

Kepala Mesocepal, rambut tampak beruban, dan tidak ada lesi di


kepala

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran


kelenjar limfe, tidak ada luka dan nyeri tekan

Telinga Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran


normal
Mata Simetris, Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, tidak
ada nyeri tekan

Mulut dan hidung Bibir lembab, tidak ada nyeri tekan, gigi tampak sedikit
menguning.

Hidung bersih, penciuman baik, tidak ada pernafasan cuping


hidung

Dada dan paru- paru Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada gangguan otot
bantu nafas.

Auskultasi paru-paru vesikuler

Abdomen Datar, simetris, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, kulit
keriput karena penuaan

Reproduksi Sudah mengalami menopause karena penuaan, tidak ada


keluhan pasca menopause

Eliminasi Tidak ada gangguan dalam melakukan PUP ataupun BAB

Kulit Keriput karena penuaan, Turgor <3 detik, tidak ada lesi

Otot dan Tulang Otot mengalami penurunan dikarenakan penuaan, nyeri sendi
terasa

BB dan TB BB : 47 Kg

TB : 155 Cm

Tanda- tanda vital TD : 110/80 MmHg

RR: 18x/menit

HR : 88x/menit

S: 36,5oC

Capillary refill Kurang dari 3 detik


FORMAT

ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Data Masalah Keperawatan


1. DS: Gangguan perfusi Ferifer b.d ketidak
- Ny. R mengatakan kepalanya mampuan keluarga mengenal masalah
kadang-kadang merasa pusing
- Ny. R mengatakan kurang
istirahat pada siang hari
DO:
- TD : 110/80 mmHg
2. DS: Resiko ketidak stabilan kadar gula darah b.d
- Ny. R mengatakan kadar gula kurangnya pengetahuan keluarga
darahnya tinggi menganalisis masalah
- Ny. R mengatakan
polamakannya sehari 2x
- Ny. R mengatakan tidak
minum obat penurun gula
darah
DO :
- GDS : 250
3. DS: Manajemen kesehatan tidak efektif b.d
- Ny. R mengatakan telapak ketidakmampuan keluarga merawat anggota
kaki dan jari-jari kaki sakit keluarga yang sakit (DM)
saat berjalan
- Ny. R mengatakan nyeri pada
bagian lutut ketika sedang
melaksanakan sholat.
- Ny. R mengatakan terkadang
minum obat montalin saat
kakinya terasa sakit
- Ny. R mengatakan ada
riwayat asam lambung
DO:
- Ny.R terlihat berjalannya
pelan
- Ny. R terlihat memegang
lutut nya .

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Gangguan perfusi Ferifer b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah


2. Resiko ketidak stabilan kadar gula darah b.d kurangnya pengetahuan keluarga
menganalisis masalah
3. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit (DM)
SKORING/PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Gangguan perfusi Ferifer b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 1 3/3 X 1 = 1 Masalah sudah terjadi namun dapat di
- Aktual (3) selesaikan
- Resiko (2)
- Potensial (1)
2 Kemungkinan 2 1/2 X 2 = 1 Masalah dapat di atasi dengan kepatuhan
masalah dapat minum obat dengan teratur
diubah :
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Tidak dapat
(0)
3 Potensial masalah 1 3/3 X 1 = 1 Pencegahan dapat di cegah dengan
dapat dicegah : memperhatikan istirahat dan makanan yang
- Tinggi (3) di konsumsi
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4 Menonjolnya maslaah 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga harus ikut serta dalam menangani
: maslah
- Segera (2)
- Tidak perlu
(1)
- Masalah tidak
dirasakan (0)
Total 4

2. Resiko ketidak stabilan kadar gula darah b.d kurangnya pengetahuan keluarga
menganalisis masalah

No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 1 3/3 X 1 = 1 Keluarga mengatakan mengetahui tentang
- Aktual (3) asam diabetes, tetapi tidak mengetahui
- Resiko (2) tentang penyebab dari diabetes dan apa saja
- Potensial (1) yang meningkatkan kadar gula darah tinggi
selain makan atau minum yang manis-
manis.
2 Kemungkinan 2 2/2 X 2 = 2 Ny. R mengetahui tentang penyakit
masalah dapat diabetes, tetapi hanya sekedar kadar gula
diubah : darah tinggi, oleh karena itu dapat
- Mudah (2) diberikan pengetahuan lebih mendalam
- Sebagian (1) tentang diabetes, dikarenakan hasil
- Tidak dapat pemeriksaan gula darah yang masih tinggi
(0)
3 Potensi masalah dapat 1 3/3 X 1 = 1 Ny. R mengatakan tidak minum obat
dicegah : penurun gula darah.
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga mengatakan kesehatan itu sangat
: penting sehingga akan sangat terbantu jika
- Segera (2) diberikan pengetahuan tentang penyakit
- Tidak Perlu yang dialami
(1)
- Masalah tidak
dirasakan (0)
Total 5

3. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit (DM)

No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 1 3/3 X 1 = 1 Ny. R mengatakan kurang tahu penyebab
- Aktual (3) lutut dan telapak kakinya nyeri.
- Resiko (2)
- Potensial (1)
2 Kemungkinan 2 2/2 X 2 = 2 Ny. Mengatakan suka minum obat pereda
masalah dapat nyeri
diubah :
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Tidak dapat
(0)
3 Potensi masalah dapat 1 3/3 X 1 = 1 Ny. R kurang patuh akan pencegahan
dicegah : seperti meminum obat penurun gula darah
- Tinggi (3) secara rutin
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah 1 2/2 X 1 = 1 Ny. R mengatakan tidak ada keturunan DM
:
- Segera (2)
- Tidak Perlu
(1)
- Masalah tidak
dirasakan (0)
Total 5
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga
1 Gangguan Setelah Setelah di lakukan Respon Keluarga Observasi:
perfusi dilakukan asuhan pertemuan sebanyak 1x Verbal dapat - Identifikasi kemampuan pasien
perifer b.d keperawatan 30 menit selama 2 x melakuakan dan keluarga menerima
ketidak sebanyak 2x kunjungan di harapkan senam informasi
mampuan kunjungan, - Keluarga diabetes - Identifikasi pengetahuan saat ini
keluarga diharapkan mampu melitus yang - Identifikasi kebiasaan pola
mengenal tingkat nyeri melakukan di anjurkan makan saat ini dan masalalu
masalah menurun perawatan pada untuk - Identifikasi persiapan pasien
anggota mengurangi dan keluarga tentang diet yang
keluarga yang rasa nyeri di programkan
sakit. yang terjadi Terapeutik:
- Keluarga - Persiapkan materi, media dan
mampu alat peraga
memutuskan - Jadwalkan waktu yang tepat
tindakan yang untuk memberikan pendidikan
tepat untuk kesehatan
mengatasi - Berikan kesempatan pasien
masalah untuk bertanya
diabetes militus Edukasi :
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehtan
- Informasikan makanan yang di
peroleh dan di larang
- Anjurkan mengganti bahan
makanan sesuai dengan diet
yang di programkan.
- Anjurkan melakukan olahraga
sesuai toleransi
Kolaborasi :
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan
keluarga jiak perlu.

3. Resiko Setelah di Setelah di lakukan Respon Keluarga Observasi :


ketidak lakukan asuhan pertemuan sebanyak 1x Verbal dapat - Identifikasi kemungkinan
setabilan keperawtan 2x 15 menit di harapkan : menjelaskan penyebab hiperglikemi
kadar gula pertemuan - Keluarga kembali - Identifikasi situasi yang
darah b.d keluarga dapat mengenal tentang menyebabkan kebutuhan insulin
ketidak mengetahui penyebab, tanda pengertian meningkat (mis. Penyakit
tepatan dan gejala, diabetes kambuhan )
pemantauan pencegahan cara melitus, - Monitor kadar glukosa darah,
glukosa merawat dan mengetahui jika perlu
darah obat-obatan terjadinya - Monitor tanda dan gejala
tradisional diabetes hiperglikemia (mis. Poliura,
untuk diabetes melitus, polidipsia, polifagia,
militus tanda dan kelemahan, malaise, pandangan
- Menjelaskan gejala kabur , sakit kepala)
pengertian diabetes - Monitor intake dan output
diabetes militus melitus, cairan
beserta pencegahan - Monitor keton urin, kadar
pencegahan diabetes analisa gas darah, elektrolit,
diabetes militus melitus, cara tekanan darahortostatik, dan
mearawat frekuensi nadi.
keluarga Terapeutik:
yang - Berikan asupan cairan oral
menderita - Konsultasi dengan medis jika
diabetes tanda dan gejala hiperglikemia
melitus, dan tetap ada atau meburuk
mengetahui - Fasilitasi ambulasi jika ada
obat yang hipotensi ortpstatik.
dapat di Edukasi :
gunakan - Anjurkan menghindari olahraga
untuk saat kadar glukosa darah lebih
menurunkan dari 250 mg/dl
kadar gula - Anjurkan monitor kadar
darah. glukosa darah secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga.
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya keton urin jika
perlu,
- Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. Penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan
pengganti karbohidrat dan
bantuan profesional kesehtan.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemeberian insulin
jika perlu.
4. Manajemen Setelah di Setelah di lakukan Respon keluarga Observasi :
kesehatan lakukan asuhan pertemuan sebanyak 1x Verbal mampu - Mengidentifikasi masalah
tidak efektif keperawtan 2x 30 menit selama 2 x merawat kesehatn-kesehatan, keluarga
b.d ketidak pertemuan kunjungan di harapkan anggota dan masyarakat
mampuan keluarga dapat - Keluarga keluarga - Meningkatkan kesiapan dan
keluarga mengetahui mampu yang sakit, kemampuan menerima
merawat melakukan keluarga informasi
anggota perawatan pada mampu - Mengidentifikasi faktor-faktor
keluarga anggota memberikan yang dapat meningkatkan dan
yang sakit keluarga yang pemahaman menurunkan motivasi perilaku
sakit. kepada hidup bersih dan sehat
- Keluarga anggota Terapeutik :
mampu keluarga yg - Menyediakan materi dan media
memutuskan sakit pendidikan kesehatan
tindakan yang mengenai - Menjadwalkan pendidikan
tepat untuk obat-obatan kesehatan sesuai kesepakatan
mengatasi yang di - Memfasilitasi pemenuhan
masalah anjurkan kebutuhan kesehatan
diabetes militus khususnya - Melibatkan teman/ keluarga
obat untuk membimbing pemenuhan
tradisonal kebutuhan kesehatan.
penurun Edukasi :
kadar gula - Menjelaskan faktor resiko yang
darah. dapat mempengaruhi kesehatan
- Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
- Mengajarkan strategi yang
dapat di gunakan untuk
meningkatkan prilaku hidup
bersih dan sehat.
- Membimbing untuk
bertanggung jawab
mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan
memecahkan maslah kesehatan
secara mandiri.
CATATAN KEPERAWATAN

Tanggal Pukul TUK Implementasi Respons (S-O) Paraf


03/06/2022 Diharapkan 1. Memeriksa tanda-tanda vital Siti Nurul
keluarga Ny. R 2. Cek GDS Himi
mengenal 3. Menjelaskan tentang manfaat
penyebab, senam kaki Diabetes melitus
tanda dan 4. Memberikan kesempatan kepada
gejala, keluarga Tn. P untuk bertanya
pencegahan, 5. Mengajak keluarga untuk
Dan mengulang kembali apa itu senam
menjelaskan asam urat
pengertian 6. Mengajarkan dan memperagakan
diabetes senam Diabetes miletus
melitus beserta
pencegahan
diabetes
melitus.
03/06/2022 Diharapkan 1. Memeriksa tanda-tanda vital Siti Nurul
keluarga Ny. R 2. Cek GDS Hilmi
skala nyeri 3. Menjelaskan tentang Diabetes
yang dirasakan Melitus, penyebab, tanda dan
menurun dan gejala, pencegahan Diabetes
memberikan Melitus
rasa nyaman 4. Memberikan kesempatan keluarga
dan keluarga untuk memberikan pertanyaan
dapat 5. Mengajak keluarga untuk kembali
melakukan menjelaskan apa yang telah
senam diabetes dijelaskan
melitus secara
rutin.

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ Pukul No. Dx/TUK Evaluasi (SOAP) Paraf


Tanggal
03/06/2022 Gangguan perfusi S: Siti Nurul
perifer b.d - Klien mengatakan nyeri Hilmi
ketidak mampuan berkurang dan persendian lebih
keluarga lemas
mengenal masalah O:
- Klien kurang produktif saat di
berikan penjelasan mengenai DM
- Klien mampu mengikuti setiap
gerakan dari senam asam urat
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dipertahankan klien dan
keluarga.
03/06/2022 Resiko ketidak S: Siti Nurul
setabilan kadar - Klien dapat menjelaskan apa itu Hilmi
gula darah b.d Diabetes melitus
ketidak tepatan - Klien dapat menyebutkan
pemantauan penyebab, tanda dan gejala, dan
glukosa darah pencegahan.

O:
- Keluarga sangat antusias
mendengarkan penjelasan yang
diberikan
- Keluarga terlihat mampu
menyebutkan penyebab, tanda
dan gejala, dan pencegahan
Diabetes mellitus.

A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dipertahankan klien dan
keluarga.
03/06/2022 Manajemen S: Siti Nurul
kesehatan tidak - Klien dapat menjelaskan apa itu Hilmi
efektif b.d ketidak Diabetes melitus
mampuan - Klien dapat menyebutkan
keluarga merawat penyebab, tanda dan gejala, dan
anggota keluarga pencegahan.
yang sakit
O:
- Keluarga sangat antusias
mendengarkan penjelasan yang
diberikan
- Keluarga terlihat mampu
menyebutkan penyebab, tanda
dan gejala, dan pencegahan
Diabetes mellitus.

A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dipertahankan klien dan
keluarga.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Nama Diklat : Stase Keperawatan Keluarga

Pokok Pembahasan : Pembelajaran tentang Diabetes Melitus

Sasaran : Ny. R dan keluarga

Hari/Tanggal : Jum’at, 03 juni 2022

Waktu : ±30 Menit

Tempat : Rumah Ny. R (Kepala Keluarga)

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang senam kaki
diabetes dan diharapkan keluarga dapat membatu anggota keluarga yang memiliki
penyakit diabetes untuk melakukan senam kaki diabetes di rumah.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta dapat:
1) Menyebutkan kembali pengertian Diabetes mellitus
2) Menyebutkan kembali penyebab diabetes mellitus
3) Menyebutkan kembali pencegahan diabetes mellitus
4) Menyebutkan kembali tanda dan gejala diabetes mellitus
5) Menyebutkaan kembali definisi senam kaki diabetes
6) Menyebutkan kembali manfaat senam kaki diabetes
7) Menyebutkan kembali hal-hal yang harus diperhatikan senam kaki diabetes
mellitus
8) Menyebutkan kembali langkah-langkah senam kaki diabetes mellitus

2. MATERI
Terlampir

3. METODE
Ceramah

4. MEDIA
Leaflet, dan Lembar Balik

5. PROSES PENYULUHAN

No Komunikator Peserta Waktu


1 Pra interaksi Menjawab salam
Memberikan salam dan berkenalan
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan 3 menit

Penyuluhan
3 Isi Menjelaskan 5 menit
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai
pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan diabetes mellitus, definisi
senam kaki diabetes melitus, manfaat
senam kaki diabetes melitus dan hal-hal
yang harus diperhatikan senam diabetes
melitus
4 Mendemostrasikan langkah-langkah Mendemonstrasika 10 menit
n
senam kaki diabetes mellitus
5 Penutup Menjawab 5 menit
Memberikan pertanyaan akhir sebagai

Evaluasi
6 Menyimpulkan bersam-sama hasil Mendengarkan

kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam

Salam

6. EVALUASI
a. Jelaskan pengertian Diabetes Melitus
b. Jelaskan penyebab Diabetes Melitus
c. Sebutkan tanda dan gejala yang terjadi pada Diabetes Melitus
d. Sebutkan pencegahan Diabetes Melitus yang dapat dilakukan
e. Jelaskan tentang pengertian senam kaki Diabetes Melitus
f. Jelaskan tentang manfaat senam kaki Diabetes Melitus
g. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan senam kaki diabetes mellitus
h. Sebutkan senam kaki diabetes mellitus

MATERI PENYULUHAN

1. Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu gejala kinis yang ditandai dengan peningkatan
glukosa darah plasma (hiperglikemia) (Ferri, 2015). Kondisi hiperglikemia pada DM
yang tidak dikontrol dapat menyebabkan gangguan serius pada system tuuh, terutama
saraf dan pembuluh darah (World Health Organization, 2017).
Normalnya sebelum makan kadar gula dalam darah berkisar antara 70-130
miligram/desiliter. Setelah makan, kadar akan naik dari 140 miligram/desiliter setelah 2
jam. Dalam kondisi puasa selama delapan jam, kadar gula darah normal yaitu kurang dari
100 miligram/desiliter.

2. Penyebab Diabetes Melitus


Penyebabnya terkait dengn faktor pola makan yang tidak sehat, obesitas dan kuragnya
olahraga. Sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bisa menyerap dan
menggunakan dekstrosa dan kelebihan gula darah yang dihasilkan secara efektif.
Makan dan minuman yang tinggi gula, seperti susu coklat, saus spageti, jus buah,
yoghurt, saus BBQ, saus tomat, bumbu salad, buah kering, kopi, minuman bersoda,
biscuit, roti, es teh manis, buah kaleng.

3. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus


• Rasa lapar yang berlebihan
• Rasa haus berelebihan
• Pandangan kabur
• Penurunan berat badan
• Penyembuhan luka lambat
• Keletihan dan mudah tersinggung
• Kesemutan atau mati rasa

Akibat Jika Diabetes Melitus Tidak Ditangani

Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik dan tepat dapat menimbulkan
berbagai macam komplikasi pada organ tubuh seperti mata, jantung, ginjal,
pembuluh darah dan saraf yang akan membahayakan jiwa dari penderita diabetes.

4. Pencegahan Diabetes Melitus


• Menerapkan pola makan sehat
• Menjalani olahraga secara rutin
• Menjaga berat badan ideal
• Mengelola stress dengan baik
• Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

5. Cara Merawat Keluarga dengan Diabetes Melitus


• Konsumsi makanan sehat
• Rutin control kadar gula darah
• Rutin olahraga
• Diet ketogenik

6. Definisi Senam Kaki Diabetes Melitus


Senam kaki diabetes mellitus adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan
peredaran darah bagian kaki.

7. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus


 Memperbaiki sirkulasi darah yang terganggu
 Memperbaiki kekuatan otot tungkai dan kaki
 Melatih sendi agar tetap lentur dan tidak kaku
 Mencegah komplikasi diabetes pada organ mata, otak, jantung dan ginjal.

8. Hal-hal yang harus diperhatikan senam kaki diabetes mellitus


 Senam kaki dapat dilaksanakan bila pasien memiliki gula darah dan tekanan
darah yang terkontrol.
 Senam kaki hanya boleh dilaksanakan oleh pasien diabetes yang tidak memiliki
luka di kaki.
 Pelaksanaan senam dapat dilaksanakan tiga kali sehari, pada pagi, siang, dan
sore hari, masing-masing selama 10-20 menit.
 Latihan dilaksanakan 2 jam setelah makan.
9. Langkah-langkah Senam Kaki Diabetes Melitus

Langkah-langkah senam kaki adalah sebagai berikut:

Duduk dengan baik di atas kursi sambil meletakkan kaki ke lantai

Sambil meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas dan
dibengkokkan ke bawah sebanyak 10 kali

3
Sambil meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian, jari-jari
kaki diletakkan di lantai sambil tumit kaki diangkat ke atas. Langkah ini diulangi
sebanyak 10 kali

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan putaran 360 º
dibuat dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan putaran 360º dibuat dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

6
Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Putaran 360º dibuat dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali 6

Lutut diluruskan dan dibengkokkan ke bawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini
untuk kaki yang sebelah lagi.

Letakkan sehelai kertas koran di lantai. Remas kertas itu menjadi bola dengan kedua
kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi kertas yang lebar menggunakan kedua belah
kaki. Langkah ini dilakukan sekali saja.

Anda mungkin juga menyukai