Anda di halaman 1dari 41

PPT DIABETES MELITUS TIPE I

DOSEN PENGAMPU : SELAMAT PARMIN, S.Kep,Ners,M.Kep

Disusun oleh: Kelompok III


Gerry Akino (20220005)
Hanney Putri Wijaya (21220013)
Indriyani Oktasari (21220015)
Nadia Putri (21220020)
Rima Dinata (21220025)
Latar Belakang
Diabetes mellitus secara definisi adalah keadaan hiperglikemia
kronik. Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan,
diantarannya adalah gangguan sekresi hormon insulin, gangguan aksi
atau kerja dari hormon insulin atau gangguan kedua – duanya
(Weinzimer, 2005).
Definisi Diabetes Melitus Tipe I
Diabetes Mellitus Tipe 1/Juvenile atau diabetes yang bergantung pada insulin
adalah penyakit yang muncul karena pankreas berhenti memproduksi insulin.
Insulin sangat penting karena merupakan hormon yang mengatur jumlah gula
(glukosa) dalam darah dan membantu mentransfer glukosa ke sel – sel untuk
menghasilkan energi. Yang artinya jika tubuh tidak memproduksi insulin,
glukosa tetap berada dalam darah dan kadar gula darah akan meninggi.
Etiologi Diabetes Mellitus Tipe I
1.Faktor Genetik, penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri, tetapi mewarisi suatu
prediposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe 1.
2.Faktor – Faktor Imunologi, adanya respons autoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan norma tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersbut yang
dianggapnya seolah – oleh sebagai jaringan asing, yaitu auto antibodi terhadap sel – sel pulau
Langerhans dan insulin endogen.
3. Faktor Lingkungan, virus atau toksin tertentu dapat memicu proses aoutoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta.
 
Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus Tipe I
1.Poliuri (banyak kencing) Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah
meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi
osmotik diuresis yang mana gula  banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
klien banyak kencing  
2. Polidipsi (banyak minum) Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan
kehilangan cairan banyak karena  poliuri, sehngga untuk mengeimbangi klien
lebih banyak minum
3. Berat badan menurun, lemas, cepat lelah, tenaga kurang Hal ini disebabkan
kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh  berusaha
mendapat peleburan zat dari bagian tubuh yang lain yaitu lemak dan  protein,
karena tubuh terus merasakan lapar maka tubuh termasuk yang berada di  jaringan
otot dan lemak sehingga klien dengan DM banyak makan akan tetap kurus.
Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe I
1.Bila kegemukkan segera turunkan berat badan
2.Lakukan latihan aerobik (berenag, bersepeda, jogging dan jalat cepat)
3.Minum gula sedikit mungkin atau seperlunya karena bukan merupakan
bagian penting dari diet. Zat karbohidrat (misal beras sereal, bakmi,
roti, kentang) bisa memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan tubuh
KASUS
 
Ibu klien mengatakan An. F dibawa ke IGD RS Bunda pada tanggal 15 maret 2023
dengan keluhan mengalami sering buang air kecil. Ibu klien juga mengatakan bahwa
An. F sering merasa haus. Akibatnya orang tua An. F merasa terpukul dan
kebingungan mengenai kondisi anaknya saat ini. Saat dilakukan pengkajian
didapatkan berat badan An. F 22 kg, kesadaran compos mentis, bibir kering, tugor
kulit elastis, akral teraba dingin dan lembab. Tanda – tanda vital didapatkan hasil
Nadi 92x/mnt, Pernapasan 24x/mnt, Tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,5 derajar
celcius. GDS puasa 300 mg/dL dan GDS Pandrial 573 mg/dL
PENGKAJIAN
Identitas Klien

Nama : An. F  

Umur/Tanggal Lahir : 6th/28-8-2016  

Jenis Kelamin : Perempuan  

Pendidikan : SD  

 
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu (Inisial) : Ny. A
Nama Ayah (Inisial) : Tn. M
Umur : 29 Tahun
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Agama : Islam
Suku : Jawa
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Sarjana
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Pekerjaan : PNS
Penghasilan (perkiraan) : 3jt
Alamat : Kalijudan
Alamat : Kalijudan
KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan anaknya sering buang air kecil tapi selalu merasa haus.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu klien mengatakan An. F dibawa ke IGD RS Bunda pada tanggal 15 maret 2023 Sering
buat air kecil hingga mendadak sering ngompol. Mudah haus, padahal sering minum. Berat
badan menurun drastis. Akibatnya orang tua An. F merasa terpukul dan kebingungan
mengenai kondisi anaknya saat ini. Saat dilakukan pengkajian didapatkan berat badan An.
F 22 kg, kesadaran compos mentis, bibir kering, tugor kulit elastis, akral teraba dingin dan
lembab. Tanda – tanda vital didapatkan hasil Nadi 92x/mnt, Pernapasan 24x/mnt, Tekanan
darah 110/70 mmHg, suhu 37,5 derajar celcius. GDS puasa 300 mg/dL dan GDS Pandrial
573 mg/dL.
RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
Penyakit Waktu Kecil : Ibu mengatakan anaknya pernah mengalami demam saat umur 1
tahun tetapi tidak dibawa ke RS
Penggunaan Obat-obatan : ibu mengatakan anak tidak mengkonsumsi obat – obatan
Riwayat Alergi : Ibu klien mengatakan anak tidak ada alergi pada makanan, obat atau
lainnya
Imunisasi yang pernah didapat :Ibu mengatakan anak telah mendapatkan imunisasi Hepatitis B
(HB) 0 pada usia kurang dari 7 hari, BCG, POLIO pada usia 1 bulan, DPT/HB, POLIO 2 pada usia
2 bulan, DPT/HB 2, POLIO 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB 3, POLIO 4 pada usia 4 bulan dan juga
imunisasi campak.
Kecelakaan : ibu mengatakan anak tidak pernah mengalami kecelakaan
 
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Prenatal : Pada saat hamil ibu mangalami mual muntah pada trimester pertama
Natal : Ibu melahirkan secara SC karena letak lintang BB bayi = 3,4 kg PB =49 cm.
Post Natal : Tidak ada masalah kesehatan pada post natal, klien lahir dengan kondisi sehat, refleks
menghisap ada (normal).
KESEHATAN KELUARGA
Klien adalah anak pertama dari 1 saudara, ibu klien memiliki riwayat DM,
ayahnya tidak ada. Nenek dan Kakek klien masih hidup. Dan Nenek dari Ibu
klien juga memiliki riwayat.
 

RIWAYAT SOSIAL
Yang Mengasuh Anak : Ayah dan Ibu
Hubungan dengan anggota keluarga : Anak
Hubungan anak dengan teman sebaya : Baik, An. F aktif bersosialisasi dengan
teman sebaya nya
Pembawaan secara umum : Tidak ada

 
 
KEBUTUHAN DASAR
Nutrisi Tidur dan Istirahat
Dirumah Dirumah
Jenis : Nasi + Sayur + Daging ayam/sapi + Snack + Susu Formula Siang : 13.00 WIB – 14.30 WIB
+ Air putih Malam : 20.30 WIB – 05.00 WIB
Frekuensi : Makanan Berat 3+ Snack 2 + Susu Formula 2  
Porsi/Jumlah : Makanan Berat 3 porsi/hari + Snack 2x/hari + Susu Di Rumah Sakit
Formula 2x/hari Siang : 12.30 WIB – 13.30 WIB
  Malam : 20.00 WIB – 05.00 WIB
Di Rumah Sakit  
Jenis : Nasi tim + Snack + Air Putih Kebersihan Diri
Frekuensi : Bubur tim 3x/hari tidak dihabiskan + Snack 2 Dirumah : An. F mandi 2x sehari, keramas
dihabiskan 3x/minggu
Porsi/Jumlah : Bubur tim 2 kali 1/3 porsi + Snack 2x/hari Di Rumah Sakit: An.F disibin 2x sehari, belum
dihabiskan keramas sejak MRS
   
Cairan
Dirumah
Jenis : Susu Formula + Air putih
Frekuensi : Susu Formula 2 + Air putih 3 gelas
Porsi/Jumlah : Susu Formula 600 ml + Air putih 500 ml
 
Di Rumah Sakit
Jenis : Air putih + Cairan Infus + Insulin
Frekuensi : Air putih 2 + Cairan Infus 2/hari + Insulin 1 unit
Kebersihan Diri
Dirumah : An. F mandi 2x sehari, keramas 3x/minggu
Di Rumah Sakit : Naf disibin 2x sehari, belum keramas sejak MRS
 
Aktivitas dan Bermain
Dirumah : An. F sekolah taman kanak – kanak, dan bermain dengan anak seusianya
Di Rumah Sakit : An. F hanya berbaring di tempat tidur, kadang jalan sebentar dan minta
gendong
 
Eliminasi
Urine (jumlah, frekwensi, warna, bau)
Dirumah : BAB 2x/hari BAK 5x/hari
Di Rumah Sakit :BAB 1x/hari BAK 6x/hari Alvi/feses (jumlah, frekwensi, warna, bau)
Dirumah BAB warna kuning tekstur padat, BAK berwarna jernih seperti teh
Di Rumah Sakit : BAB warna kuning tekstur padat, BAK berwarna jernih seperti teh
KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

Diagnosa Medis : Diabates Mellitus Tipe 1

Status nutrisi (kurang/lebih) : Kurang

PEMERIKSAAN FISIK
Mata : penglihatan baik
Keadaan Umum : Bentuk : simetris
Pergerakan mata: baik,
Anak berbaring lemas ditempat tidur, memangis, terpasang infus RL Pupil : isokor,
36 tetes/mn Konjungtiva : anemis
Sclera: putih kekuningan
aTanda-tanda Vital Palpebra :-
 
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 92x/mnt Suhu : 37,5ᵒC
 
Respirasi 24x/mnt Hidung :
Berat Badan sblm sakit : 26kg bentuk : hidung simetris, tidak terdapat
penafasan cuping hidung, tidak terdapat polip, tidak
Tinggi Badan : 123 cm ada nyeri tekan pada sinus maksilaris dan frontalis
Lubang Hidung: tidak ada secret, tidak ada
Berat Badan saat sakit : 22kg perdarahan.
 
 
Jantung
Lutut :
Irama Jantung : Reguler,
Inspeksi : Lutut simetris, tidak ada lesi
Inspeksi : Iktuskordis tidak nampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Palsasi : < 1 cm pada ICS 5 lurus pada mid
Perkusi : Reflek patella +
clavicula,
 
Perkusi : Dulness
Pemeriksaan thorax/dada
Bunyi Jantung : BJ 1 dan BJ 2 Normal
Bentuk thorax
 
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi dan hematom
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ictus kordis teraba pada ics ke 5
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada
Perkusi : sonor, cordis : redup
hematom
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan, bunyi jantung normal S1
Auskultasi : bising usus 8x/mnt
dan S2
Perkusi : Suara perut tympani
 
Palpasi : Tidak ada asites, batas organ teraba : kuadran I
Paru-paru
(liver), Kuadran II (lambung), Kuadaran III (Usus,
Inspeksi : Simetris
ginjal, apendiks), Kuadaran IV (Rahim, , ginjal)
Palpasi : Vokal taktil premitus terasa getaran
 
Auskultasi : Vesikuler
Gentalia : Ibu pasien mengatakan An. F tidak
Perkusi : Sonor
mengalami gangguan pada daerah genetalia labia
mayora dan minora tidak ada kelainan
Uretra : lubang uretra terpisah dengan lubang vagina,
Anus : Ibu pasien mengatakan An. F tidak mengalami gangguan PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
pada daerah anus Adaptasi Sosial: An. F mudah beradaptasi dengan teman sebayanya
Punggung : saat di lingkungan rumah atau sekolahnya
Inspeksi : Tidak ada lesi ataupun benjolan dipunggung anak Bahasa : Jawa, Indonesia
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada punggung Motor Halus : Normal, An. F bisa menggerakkan jari – jarinya dan
Pemeriksaan Muskuloskeletal (ekstremitas) pergelangan tangan
Kesimetrisan otot : Motor Kasar : Normal, anak bisa duduk, berjalan dengan normal
Inspeksi : otot An.F kesimetris, tidak ada lesi Kesimpulan dan Pemeriksaan Perkembangan : tidak ada masalah pada
Pemeriksaan oedema : perkembangan anak
Tidak ada oedema pada daerah kaki, tangan
Kelainan-kelainan pada ekstremitas dan kuku :
Tidak ada kelainan pada ekstremitas anak dan kuku CRT <3dtk

Pemeriksaan integumen
Kebersihan : bersih
Kehangatan : hangat
Warna : sawo matang
Turgor : Elastis
Tekstur: Kenyal
Kelembaban : lembab
Kelainan pada kulit: tidak ada
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG, dll)
No Jenis Nilai Satuan Hasil Hari tanggal
Pemeriksaa
n
1 Hemoglobin 11 – 16 gram/dL Gram/dl 11,2 gr% 15/3/2023

2 Hematocrit 31 – 45% % 30% 15/3/2023

3 Eritrosit 3.6 – 4.8 juta mm3 4,0 (x106/uL) 15//3/2023


sel/mm3
4 Trombosit 150.000 – mm3 210.000/ 15/3/2023
450.000 mm3
sel/mm3
5 Leukosit 4500 - mm3 9.500/uL 15/3/2023
13.500/mm3
6 Glukosa 70-150 Mg/dL 300mg/dL 15/3/2023
darah mg/dL
• No • Jenis terapi • Jenis/rute • Indikasi dan
pemberian • Efek Samping
ontraindikasi
• 36 tetes/mnt • Indikasi : • Nyeri dadi, detak
• 1 • Infus RL
• Pada pasien DM tipe 1 jantung abnormal,
• IV
ringer laktat diberikan batuk, gatal – gatal,
sebanyak jumlah sakit kepala.
kebutuhan cairan harian +
defisit 5% dan untuk
dehidrasi
KontraindikasiPenggunaan
ringer laktat harus berhati-
hati jika digunakan
bersamaan dengan obat
lain yang kerjanya
bergantung pada pH
karena dapat
mempengaruhi bersihan
ginjal obat tersebut,,
Penggunaan ringer laktat
juga harus berhati-hati
pada pasien dengan gagal
jantung kongestif dan
insufisiensi ginjal berat
karena dapat memperberat
kerja jantung dan ginjal
2 Cek gula darah 2x sehari

3 Insulin 2 unit dari Indikasi: Gangguan mineral


U/100 sebelum makan dalam tubuh, reaksi
Untuk tata laksana
hipersensitivitas dan
kondisi giperglikemia,
reaksi imunologis
baik pada pasien
diabates mellitus,
ketoasidosis diabetik
(KAD), sindrom
hiperosmolar
hiperglikemik (SHH),
hiperkalemia maupun
toksisitas obat calcium
channel blockers dan
beta-blockers

Kontraindikasi

Keadaan hipoglikemia
dan pasien dengan
riwayat
hipersensitivitas obat
pada insulin
No DATA Masalah Tanda tangan
Kemungkinan
SUBYEKTIF/
penyebab
OBYEKTIF
1 Data Subjektif: Faktor Genetik Ketidakstabilan
Ibu anak mengatakan ↓
Virus masuk ketubuh
kadar glukosa
anaknya sering
mengeluh haus, sering ↓ darah .
buang air kecil dan Respon Auto imun

rewel
Kegagalan fungsi sistem
Ibu mengatakan bahwa imun
beliau ada riwayat DM ↓
  Tubuh menyerang
Data Objektif : jaringannya sendiri
Anak tampak menangis. ↓
Dilihat dari hasil GDS Difisiensi insulin
puasa anak 300 mg/dL ↓
dan GDS post pandrial Hiperglikemia

573 mg/dL
Glukosa tidak dapat
difiltrasi oleh glomelurus

Kekurangan glukosa
dalam tubuh

Ketidakstabilan
glukosa darah
Data Subjektif : Faktor genetik

2 Ibu klien mengatakan
anak tidak mau
Virus masuk ketubuh Defisit Nutrisi

makan, makan nasi Respon auto imun
tim sehari dengan ↓
frekuensi 2x/hari Kegagalan fungs sistem
porsi 1/3 dari 1 porsi imun
yang dihabiskan, ↓
Tubuh menyerang
snack dari RS 2x/hari jaringannya sendiri
dan minum air hanya ↓
1 gelas 500 ml/hari Kerusahan sel β pankreas
  ↓
Data Objektif : Difisiensi insul
Nasfu anak terlihat ↓
Glukosa tidak sampai ke
menurun, BB anak sel yang lapar (starvasi)
turun dari 26kg ↓
menjadi 22kg, Pemecahan cadangan
penampilan anak makanan di otot dan
kurus. Makan hanya lemak

2x/hari dengan porsi Berat badan menurun
1/3 dan intake tidak adekuat

Defisit Nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Keperawatan


1 15, Maret 2023 Ketidakstabilan kadar glukosa darah 
berhubungan dengan disfungsi
pangkreas dibuktikan dengan anak
terlihat lelah lesu, kadar glukosa
dalam darah tinggi (GDS puasa 300
mg/dL dan GDS post pandrial 573
mg/dL), anak mengeluh haus dan
buang air kecil 6x/hari

2 15,Maret 2023 Defisit Nutrisi berhubungan dengan


ketidakmampuan mencerna makanan
dibuktikan dengan BB turun dari
26kg menjadi 22kg, nafsu makan
menurun, mukusa bibir kering
No Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd
Keperawatan

1 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia


glukosa darah tindakan keperawatan (1.03115)
Observasi
berhubungan dengan selama 2x24 jam Identifikasi kemungkinan
disfungsi pangkreas diharapkan Kestabilan penyebab hiperglikemia
dibuktikan dengan anak Kadar Glukosa Darah Identifikasi situasi yang
terlihat lelah lesu, kadar anak menyebabkan kebutuhan
glukosa dalam darah meningkat dengan kritera insulin meningkat
Monitor glukosa darah
tinggi (GDS puasa 300 hasil : Monitor tanda gejala
mg/dL dan GDS post lelah lesu menurun 5 hiperglikemia (mis. poliuria,
pandrial 573 mg/dL), mulut kering menurun 5 polidipsia, polifagia)
anak mengeluh haus dan Rasa haus menurun 5
Terapeutik
buang air kecil 6x/hari kadar glukosa dalam Berikan asupan cairan oral
darah membaik 5 (GDS konsultasikan dengan medis
puasa tidak >145 mg/dL jika tanda gejala hiperglikemia
dan GDS post pandrial tetap ada atau memburuk
180-250 mg/dL)
Edukasi
Jumlah urine membaik anjurkan kepatuhan terhadap
(6x/hari menjadi 3x/hari) diet dan olah raga
anjurkan monitor gula darah
secara mandiri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin
Dukungan Kepatuhan
Progam Pengobatan
(1.12361)
Observasi
identifikasi kepatuhan
menjalani progam pengobatan

Terapuetik
buat komitmen menjalani
progam pengobatan dengan
baik
buat jadwal pendampingan
keluarga untuk bergantian
menemani pasien sealama
menjalagi progam pengobatan
diskusikan hal yang
mendukung dan menghabat
progam pengobatan

Edukasi
informasikan progam
pengobatan yang harus
dijalani
informasikan manfaat yang
diperoleh jika teratur
menjalani progam pengobatan
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (1.03119)
berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi
Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan selama 3x24 jam identifikasi alergi dan
mencerna makanan diharapkan Status Nutrisi intoleransi makanan
dibuktikan dengan BB anak identifikasi makanan yang
turun dari 26kg menjadi menurun dengan kritera disukai
22kg, nafsu makan hasil : identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrien
menurun, mukusa bibir porsi makan yang monitor asupan makan
kering dihabiskan meningkat monitor berat badan
(dari 1/3 porsi menjadi 1
porsi habis) Terapeutik
sajikan makanan secara
Berat badan membaik menarik dan suhu yang sesuai
(dari 22kg menjadi 25kg) berikan makanan yang tinggi
Nafsu makan membaik serat untuk mencegah
konstipasi

Edukasi
anjurkan posisi duduk, jika
mampu

Kolaborasi
kolaborasi pemerian medikasi
sebelum makan (mis. pereda
nyeri)
kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
Promosi Berat Badan
(1.03136)
Observasi
identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
monitor adanya mual muntah
monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi sehari-hari

Terapeutik
sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien (mis.
makanan dengan tekstur
halus dll)
berikan sumplemen, jika
perlu
berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai

Edukasi
jelaskan makanan yang
bergizi tinggi, namun
tejangkau
jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan.
Implementasi Keperawatan

No Hari/tgl/jam Diagnosa Implementasi Ttd

1 15/03/2023/ ketidakstabilan kadar Manajemen Hiperglikemia


(1.03115)
glukosa darah Observasi
08.00 WIB berhubungan dengan mengidentifikasi
disfungsi pangkreas kemungkinan penyebab
16/03/2023/ hiperglikemia
dibuktikan dengan anak Hasil/Evaluasi Formatif
08.00 WIB terlihat lelah lesu, kadar Hasil pengkajian An. F
mengalami hiperglikemia
17/03/2023/ glukosa dalam darah karena faktor genetik yang
tinggi (GDS puasa 300 diturunkan Ibu dan Neneknya.
08.00 WIB Memonitor glukosa darah
mg/dL dan GDS post Hasil/Evaluasi Formatif
pandrial 573 mg/dL), Hasil monitor :
  Hari pertama :
anak mengeluh haus dan GDS puasa 300 mg/dL
buang air kecil 6x/hari GDS post pandrial 573 mg/dL
Hari kedua :
  GDS puasa 205 mg/dL
GDS post pandrial 345 mg/dL
Hari ketiga :
GDS puasa 180 mg/dL
GDS post pandrial 267 mg/dL
GDS post pandrial 345
mg/dL
Hari ketiga :
GDS puasa 180 mg/dL
GDS post pandrial 267
mg/dL
c. memonitor tanda
gejalahiperglikemia
(mis. poliuria, polidipsia,
polifagia)
Hasil/Evaluasi
Daari hasil pengkajian
tanda gelaja hiperglikemia
An. F adalah poliuria,
dibuktikkan anak selalu
ingin BAK
Terapeutik
a. memberikan
asupan cairan oral
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat dihari pertama,
kedua dan ketiga
memberikan cairan oral
berupa air putih dan susu
formula
b. mengkonsultasikan dengan
medisjika tanda gejala
Hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat konsultasi dengan
dokter dan atasbdasar dokter
An. F mendapatkan suntikkan
insulin secara sc 2U
Edukasi
a. menganjurkan
Kepatuhan terhadap diet dan
olah raga
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat dan ahli gizi
mengedukasi tentang
kepatuhan diet pada
keluarga An. F agar tidak
mengkonsumsi makanan yang
tinggi gula. Dan perawat
mengajurkan An. F tetap
beraktivitas jalan di hari kedua
perawatan
b. Menganjurkan monitor gula
darah secara mandiri
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat mengedukasi
agar An. F di cek gula darah
setiap hari dan jika dirumah
tetap melakukan pengecekan
gula darah secara mandiri dan
teratur amengkontrol anak.
Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian insulin
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat kolaborasi
dengan dokter dihari
pertama dan kedua
perawat An. F mendapat
suntik insulin 2 unit dan
hari ketiga 1 unit
Dukungan Kepatuhan
Progam Pengobatan
(1.12361)
Observasi
a. mengidentifikasi
Kepatuhan menjalani progam
Pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif
Hasul identifikasi
perawat hari pertama
kedua dan ketiga
perawatan keluarga An. F
patuh menjalani
progam pengobatan yang
sudah direncanan dengan
baik
Terapuetik
a. Membuat komitmen
menjalani progam pengobatan
dengan baik
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat membuat
komitmen/perjanjian
Dengan keluarga untuk
menjalani pengobatan dengan
baik dan teratur. B.
Mendiskusikan hal yang
mendukung dan menghabat
Progam pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif
Dari hasil diskusi
perawat dengan Ibu An.F
bahwa yang mendukung
progam pengobatan An. F
adalah adanya ayahnya
dan mainan kesukaannya.
Sedangkan yang
menghambat adalah rasa
ketakutan An. F Edukasi
a. menginformasikan progam
pengobatan yang harus
dijalani
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat
menginformasikan
progam pengobatan yang
harus dijalani An. F
adalag pemberian insulin
yang disuntikkan setiap
harinya untuk menurunkan
gula darah An. F atas anjuran
dokter.
b. Menginformasikan manfaat
yang
diperoleh jika teratur menjalani
Progam pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawar menjaskan jika An. F
teratur menjalani progam
pengobataninsulin ini gula
darah anak akan terkontrol
Dengan baik

5/3/202308.00 WIB Defisit Nutrisi Berhubungan Manajemen Nutrisi(1.03119)


16/3/2023 08.00 WIB Dengan ketidakmampuan Observasi
mencerna a. Mengidentifikasi status
17/3/202308.00 WIB Makanandibuktikan dengan nutrisi Hasil/Evaluasi
BBturun dari 26kg Formatif Hasil pengkajian
menjadi 22kg, nafsu makan statusnutrisi pada An. F
menurun, mukusa bibir kurang
kering b. Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Hasil/Evaluasi Formatif
Hasil pengkajian An. F tidak
memiliki alergi terhadap
makanan
c. Mengidentifikasi makanan
yang disukai Hasil/Evaluasi
Hasil/Evaluasi Formatif
Hasil pengkajian perawat
mendapatkan informasi
dari Ibu An. F bahwa
anaknya menyukai roti
coklat, dan sayur sup
d. mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
Hasil/Evaluasi Formatif
Setelah melakukan
pengkajian dan kolabarsi
bersama ahli gizi, terhitung
kebutuhan kalori untuk An. F
yang berusi 6 tahun yaitu
1.600 kalori/hari yang
mana 3x makan besar
@430 kalori, 2x camilan
@150 kalori
e. Memonitor asupan makan
Hasil/Evaluasi Formatif
Sebelum sakit An. F
makan nasi dan daging, susu
formula dan snack. Hari
pertama perawatan
An. F mendapat nasi tim
frekuensi 3x/hari hanya
dimakan 1/3 Hari kedua
perawatan sudah habis ½ porsi
f. memonitor berat
Badan
Hasil/Evaluasi Formatif
Setelah perawat
melakukan pengkajian
BB An. F sebelum sakit
yaitu 26kg dan saat
sakitmengalami penurunan
yaitu 22kg
Terapeutik
a. mensajikan
makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
Hasil/Evaluasi Formatif
Ahli gizi dengan anjuran
perawat mensajikan makanan
dengan bentuk lucu seperti
Bento, dan hasilnya An. F mau
makanan maupun habis dalam
½ porsi
Edukasi
a. menganjurkan
posisi duduk jika mampu
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat memberikan edukasi
mengenai jika An. F sedang
makan harus dengan keadaan
duduk jika An. F mampu
Kolaborasi
a. kolaborasi dengan
ahli gizi untukmenentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien
yangdibutuhkan
Hasil/Evaluasi Formatif
kolabarsi bersama ahli
gizi, terhitung kebutuhan
Hasil/Evaluasi Formatif
kolabarsi bersama ahli gizi,
terhitung kebutuhan kalori
untuk An. F yang berusi 6
tahun yaitu 1.600 kalori/hari
yang mana 3x makan besar
430 kalori, 2x camilan 150
kalori
Promosi Berat Badan
(1.03136)
Observasi
mengidentifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
Hasil/Evaluasi Formatif
Setelah perawat melakukan
pengkajian penyebab BB An. F
kurang yaitu akibat glukosa
tidak sampai ke sel yang lapar
(starvasi) dan mengakibatkan
BB turun
Terapeutik
menyediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi pasien
(mis. makanan dengan tekstur
halus dll)
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat dengan ahli gizi
menyediakan jenis makanan
pada An. F dengan teksturhalus
sesuai dengan umur anak,
memberikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat dan ahli gizi
memberikan pujian pada anak
karena di hari kedua
perawatan makanan habis ½
porsi
Edukasi
menjelaskan makanan yang
bergizi tinggi, namun
tejangkau
Hasil/Evaluasi Formatif
Menjelaskan kepada kelurga
mengenai makanan bergizi
tinggi yang terjangkau seperti
ikan lele
Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa Evaluasi

1 ketidakstabilan kadar glukosa Hari 1


darah berhubungan dengan disfungsi S:
pangkreas dibuktikan dengan anak terlihat Ibu mengatakan anak rewel, lelah, selalu
merasa haus dan sering BAK
lelah lesu, kadar glukosa dalam darah tinggi
O:
(GDS puasa 300 mg/dL dan GDS post Anak lelah lesu
pandrial 573 mg/dL), anak mengeluh haus mulut anak kering
dan buang air kecil 6x/hari anak masih merasa haus
kadar glukosa dalam darah GDS puasa 300
  mg/dL dan GDS post pandrial 573 mg/dL)
Jumlah urine 6x/hari
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan memonitor
tampilan umum anak
rasa haus
memonitor GDS puasa dan GDS post
pandrial
jumlah urine tiap harinya
pemberian insulin 2 unit
Hari 2
S:
Ibu mengatakan anak sudah tidak rewel, sedikit
merasa haus dan BAK masih lumayan banyak
O:
Anak terlihat ceria
mulut anak masih sedikit kering
anak kadang – kadang masih sering merasa haus
kadar glukosa dalam darah GDS puasa 205 mg/dL
dan GDS post pandrial 345 mg/dL)
Jumlah urine 4x/hari
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan memonitor
tampilan umum anak
rasa haus
memonitor GDS puasa dan GDS post pandrial
jumlah urine tiap harinya
pemberian insulin 2 unit
Hari 3
S:
Ibu mengatakan anak sudah tidak rewel, anak sudah
tidak sering merasa haus, BAK sudah membaik
O:
Anak terlihat ceria
mulut anak lembab
anak kadang – kadang masih sering merasa haus
kadar glukosa dalam darah GDS puasa 180 mg/dL
dan GDS post pandrial 267 mg/dL)
Jumlah urine 3x/hari
A
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan memonitor
memonitor GDS puasa dan GDS post pandrial
pemberian insulin
edukasi pengecekan gula darah secara rutin

2 Defisit Nutrisi berhubungan dengan Hari 1`


S:
ketidakmampuan mencerna makanan Ibu klien mengatakan anak tidak mau makan, makan
dibuktikan dengan BB turun dari 26kg nasi tim sehari dengan frekuensi 2x/hari porsi 1/3 dari
menjadi 22kg, nafsu makan menurun, 1 porsi yang dihabiskan, snack dari RS 2x/hari dan
minum air hanya 1 gelas 500 ml/hari
mukusa bibir kering O:
porsi makan yang dihabiskan An. F 1/3
  Berat badan sebelum sakit 26kg, saat sakit 22 kg
Anak tidak nafsu makan
A
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan :
memonitor nafsu makan anak
memonitor makanan kesukaan anak
menentukan kalori kebutuhan anak (kolaborasi
dengan ahli gizi)
Hari 2
S:
Ibu klien mengatakan anak sudah mau makan, makan
nasi tim sehari dengan frekuensi 2x/hari porsi 1/5 dari 1
porsi yang dihabiskan, snack dari RS 2x/hari dan minum
air 1 gelas 600 ml/hari
O:
porsi makan yang dihabiskan An. F 1/4
Berat badan sebelum sakit 26kg, saat sakit 22 kg Anak
sudah nafsu makan
A
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan :
memonitor nafsu makan anak
memonitor apa penyebab anak tidak nafsu makan
memonitor BB anak
Hari 2
S:
Ibu klien mengatakan anak sudah mau makan, makan
nasi tim sehari dengan frekuensi 2x/hari 1 porsi yang
dihabiskan, snack dari RS 2x/hari dan minum air 1 gelas
600 ml/hari
O:
porsi makan yang dihabiskan An. F 1 porsi
Berat badan anak 23
Anak sudah nafsu makan

A
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dengan :
memonitor nafsu makan anak
edukasi untuk keinginan makan anak bertambah
Kesimpulan
Diabetes mellitus atau diabetes pada anak adalah penyakit metabolik
yang sifatnya kronik dan potensial mengganggu tumbuh kembang
anak. Pengidap diabetes mengalami peningkatan kadar gula darah di
atas normal, akibat gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan
kelenjar pankreas.

Anda mungkin juga menyukai