Anda di halaman 1dari 13

Karakteristik perawat dalam memfasilitasi hubungan

terapeutik dan contoh setiap karakteristik


Dosen Pengampu : Fitri
Afdhal,S.Kep,Ners,M.Kep
Di susun oleh Kelompok 3
Nama :
Ahmad Apriyanto (21220002)
Dita Amelia (21220009)
Hanney Putri Wijaya (21220013)
Pengertian
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar yang difokuskan unuk
kesembuhan pasien yang dilakukan oleh perawat
atau tenaga kesehatan lainnya.
Macam-Macam Karakteristik perawat
dalam memfasilitasi hubungan
terapeutik
Menurut Roger terdapat beberapa karakteristik dari seorang perawat yang
dapatmemfasilitasi tumbuhnya hubungan terapeutik :
1. Kejujuran (trustworthy)

Kejujuran merupakan modal utama agar dapat melakukan komunikasi yang


bernilai terapeutik, tanpa kejujuran mustahil dapat membina hubungan saling
percaya.

Contoh nya :
Perawat harus menjawab pertanyaan pasien secara jujur tentang perkembangan
penyakit nya.
2 . Tidak membingungkan dan cukup apresiasif

Tidak membingungkan dan cukup apresiasif Dalam berkomunikasi hendaknya perawat


menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh klien.

Contoh nya :
Komunikais verbal : perawat mengatakan saya mengerti perasaan anda, maka komunikasi
non verbal nya : perawat harus menatap mata pasien,badan sedikit membungkuk kearah
pasien
3. Bersikap positif
Bersikap positif dapat diunjukkan dengan sikap yang hangat, penuh perhatian dan
penghargaan terhadap klien.

Contoh nya :
Pada saat pasien sedang merasakan nyeri maka kita perawat memberikan perhatian
dalam bentuk pengalihan agar nyeri nya berkurang seperti menanyakan hobi pasien misalnya
hobi pasien menonton Tv maka kita Hidupkan Tv dan mencarikan film kesukaanya.
4. Empati bukan
simpati
Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan,karena dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan dan
memikirkan permasalahanklien seperti yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien.

Contoh nya :
Ketika seseorang pasien mengungkapkan kebencian nya pada seseorang sambil marah,perawat yang bersikap simpati
akan terpancing emosinya dan mungkin jadi ikut membenci,namun perawat yang akan bersikap empati tidak akan terpancing
emosi nya
5. Mampu melihat permasalahan
Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien Agar dapat membantu klien dalam memecahkan masalah perawat harus
memandang permasalahan tersebut dari sudut pandang klien.

Contoh nya :
Ketika perawat melakukan pengkajian perawat menanykan keluhan utama dan permasalahan pasien dan apa yang di
rasakan pasien dengan benar dan detail agar perawat bisa tepat menentukan diagnosa dari klien.
6. Menerima klien apa

adanya
Menerima klien apa adanya Jika seseorang diterima dengan tulus, seseorang
akanmerasa nyaman dan aman menjalin hubungan intim terapeutik.

Contoh nya :
Kok gitu aja nangis ,masa kamu nyengeng ( pernyataan ini menunjukan
perawat tidak menerima apa adanya pasien).
7. Sensitif terhadap perasaan
Tanpa kemampuan ini hubungan yang terapeutik sulitterjalin dengan baik, karena jika tidak sensitif
klien
perawat dapat saja melakukan pelanggaran batas, privasi dan menyinggung perasaan klien.

Contoh nya :
Karena tertarik dengan perselingkuhan suami pasien,perawat dengan tergesa - gesa bertanya tentang
perselingkuhan tersebut dengan mengabaikan privasi pasien ,padahal mereka baru kenalan.
8.Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien

Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri Seseorang yang selalu menyesali tentang apa yang telah terjadi di masa lalunya
tidak akan mampu berbuat yang terbaik hari ini. Sangat sulit bagi perawat untuk membantu klien, jika perawat sendiri memiliki segudang masalah dan
ketidakpuasan dalam hidupnya.

Contoh nya :
Ketika pasien menceritakan masalah pribadinya, dan kita sebagai perawat. Memberikan dukungan atau motivasi, seperti pikirannya dengan cara menyarankan
pasien untuk menyibukan dirinya seperti melakukan hobinya agar dia tidak mengingat masalahnya.
Daftar Pustaka
http://103.15.241.30:8123/inlislite3/uploaded_files/dokumen_isi/Monograf/CHAPTER %20II_080.pdf
Sheldon, Lisa Kennedy.2009.komunikasi untuk keperawatan.Jakarta : Erlangga. Nurjannah intansari. 2005.
Komunikasi keperawatan. Yogyakarta : MocoMedia
Thank
You 

Anda mungkin juga menyukai