KOMUNIKASI KESEHATAN
Nim : 21220013
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.saya ucapkan terimakasih pada Bpk
Mustakim,S.kep,M.kes selaku Dosen yang telah memberikan waktu dan kesempatan,
sehingga saya dapat menyempurnakan makalah ini yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASI, BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI
KESEHATAN“ sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan. Hal ini disebabkan keterbatasan saya. Maka
dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Semoga apa yang telah saya sampaikan dalam makalah ini bisa mengandung banyak
manfaat, khususnya bagi saya yang masih dalam tahap belajar, dan umumnya bagi semua
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR…….………………………………………………..….…………..….……..…ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.…………………………………………………..………............1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………..………..………....2
C. TUJUAN……………………………………………………………………….………….2
D. MANFAAT………………………………………………………………………….........2
A. KESIMPULAN.............................................................................................................19
B. SARAN………………………………………………………………………….…………....19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu,
mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Banyak permasalahan kesehatan di Indonesi
dapat dicegah melalui kegiatan promosi kesehatan. Namun, proses perubahan perilaku di masyarakat
tidaklah mudah, maka perlu dikembangkan strategi komunikasi serta langkah-langkah yang dapat
mendukung upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
Strategi komunikasi promosi kesehatan Dinas Kesehatan akan berjalan baik apabila pihak internal
dan pihak eksternal dapat melakukan hubungan kerjasama yang baik, agar tercapai tujuan yang
diharapkan dan menguntungkan kedua belah pihak. Keberhasilan strategi. komunikasi promosi
kesehatan Dinas Kesehatan dapat dicapai apabila unsur internalnya memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas yang mampu memahami dan menganalisis kebutuhan masyarakat di lapangan.
Keberhasilan strategi komunikasi promosi kesehatan tersebut tidak hanya menitikberatkan kepada
unsur internal yang harus memiliki sumber daya manusia yang maksimal, lebih dari itu pendekatan
kepada khalayak atau masyarakat yang menjadi sasaran melaui teknik komunikasi yang tepat juga
menjadi unsur penting guna menunjang keberhasilan strategi komunikasi promosi kesehatan. Tanpa
adanya pemahaman akan teknik komunikasi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat, maka
mustahil strategi promosi kesehatan akan berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan strategi komunikasi promosi kesehatan Dinas Kesehatan , praktisi yang
mengelola juga harus mampu memanfaatkan media, sarana, atau alat komunikasi yang ada agar
proses yang diharapkan berjalan efektif. Dengan kata lain, pemanfaatan media komunikasi yang ada
sesuai dengan kebutuhan khalayak dapat menjadi penunjang atau pendukung agar komunikasi dua
arah yang diharapkan dapat terwujud sebagaimana mestinya. Seorang praktisi promkes tidak hanya
dituntut memiliki sumber daya manusia yang optimal dalam menjalankan strategi komunikasi, tetapi
juga harus cekatan dalam memanfaatkan media yang ada. Dalam pelaksanaannya, komunikasi
menjadi unsur terpenting agar tujuan yang diharapkan dari strategi komunikasi tersebut dapat
tercapai.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa saja Macam- macam prinsip dasar komunikasi?
3. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi?
4. Apa pengertian komunikasi kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian komunikasi
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar komunikasi
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi
4. Untuk mengetahui pengertian komunikasi kesehatan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain (hewan) adalah ia diberi
kemampuan untuk berpikir, Seorang filsuf mengistilahkan sebagai al hayawanu nathiq
manusia adalah hewan yang berpikir. Dengan pikiran itulah manusia mempu nyai
kemampuan untuk menggunakan lambang. Ernst Cas sier menyebutkan bahwa yang
membedakan manusia dengan makhluk lain adalah kemampuannya dalam menggunakan
simbol (animal symbolicum).
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan un tuk menunjuk sesuatu
lainnya, berdasarkan kesepakatan seke lompok orang. Lambang meliputi katakata (pesan
verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati ber sama. Kata kunci
dari lambang atau simbol ini adalah adanya kesepakatan sekelompok orang, tanpa adanya
kesepakatan tersebut maka simbol tersebut tidak akan dapat dijadikan se bagai
komunikasi.
Lambang adalah salah satu kategori tanda, hubungan an tara tanda dan objek
dapat direpresentasikan oleh ikon dan in deks, akan tetapi ikon [1] dan indeks [2] tidak
memerlukan kesepakatan. Salah satu ciri ikon adalah kemiripan sebagaima na ketika anda
membuat Kartu Anggota Perpustakaan, maka foto yang tertempel pada kartu tersebut
adalah ikon anda. Akhirakhir ini lambang itu sering dipertukarkan dalam peng
gunaannya, sebagai contoh Romeo dan Juliet/Rama dan Shin ta merupakan lambang
3
“cinta yang abadi”. Adapun indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan
akibat yang punya kedekatan eksistensi, sebagai contoh ketika matahari terbenam maka
merupakan indeks bahwa waktu shalat mag rib telah masuk, akan tetapi bagi sebagian
masyarakat yang masih percaya pada halhal yang mistik maka ketika matahari terbenam
merupakan sinyal waktu keluarnya jin dan setan lainnya sehingga para orangtua melarang
anakanak kecil untuk keluar rumah maka waktu terbenamnya matahari me rupakan
lambang karena sudah disepakati oleh masyarakat tersebut.
Sebagaimana dalam muqaddimah bahwa hal yang paling utama dalam lambang
adalah adanya kesepakatan, maka apa pun bentuknya dapat dijadikan sebagai lambang,
baik berupa katakata, isyarat anggota tubuh, hewan, tumbuh an, dan sebagainya. Sebagai
contoh bahwa kenapa buah yang berduri itu disebut durian, atau hewan yang berko kok
itu disebut ayam, penyebutan tersebut tentunya kare na orang bersepakat.
Yang memberikan makna pada sebuah lambang itu ada lah pikiran kita, bahkan
katakata itu pun merupakan pe maknaan dari pikiran kita. Tentu akan menjadi hal yang
sulit apabila suatu perkataan tidak dimaknai dengan mak na yang sama, maka hal ini akan
menjadikan miss commu nication.
Yang dimaksud dengan bervariasi adalah bahwa lambang itu akan berubah dari
konteks waktu ke konteks waktu yang lain, dari suatu tempat ke tempat lain dan dari satu
budaya ke budaya lain.
Lambang kekayaan pada masyarakat jawa tahun tujuh puluhan adalah dengan
rumah gedhong (tembok) karena pada waktu itu rumah biasa dibuat dari bambu atau
papan, lambang tersebut tentunya tidak berlaku lagi pada zaman sekarang kare na
kebanyakan masyarakat sudah mampu untuk hanya mem buat rumah gedhong.
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengomunikasikan sesuatu, tetapi dimak nai oleh orang lain maka orang tersebut sudah
terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komu nikasi
nonverbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Kita tidak dapat berkomunikasi (we cannot not communi cate). Tidak berarti
bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Alihalih, komunikasi terjadi bila seseorang
memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
4
PRINSIP 3: KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI
HUBUNGAN
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak senga ja hingga yang sengaja dan
sadar serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika
berkomuni kasi dalam situasisituasi khusus. Sebagai contoh ketika kita bercakapcakap
dengan seorang yang baru dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita
dibanding ketika kita bercakapcakap dengan teman yang sudah biasa bergaul se harihari.
Akan tetapi, kita juga akan bisa berkomunikasi de ngan kesadaran yang lebih tinggi
dengan teman seharihari kita apabila teman tersebut menyampaikan berita yang sangat
menarik bagi kita.
Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun
nonverbal disesuaikan dengan tem pat, di mana proses komunikasi itu berlangsung,
kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Setiap Individu adalah suatu sistem yang hidup (A Living System). Organorgan
dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan mata dapat membuat kepala kita pusing.
Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsur kita yang
bersifat rohani.
Komunikasi juga menyangkut suatu sistem dari unsur unsurnya setidaknya dua
sistem dasar beroperasi dalam tran saksi komunikasi itu sistem internal dan eksternal.
Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang di bawah oleh sese orang individu ketika
ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap selalu sosialisasinya dalam berbagai
lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, kelompok suku, ke lompok agama,
lembaga pendidikan, dan lainlain). Sistem internal ini mengandung semua unsur yang
membentuk individu yang unik. Kita hanya dapat menduganya lewat katakata yang ia
ucapkan dan perilaku yang ia tunjukkan. Jumlah sistem internal ini adalah sebanyak
individu yang ada.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan
para pesertanya (orangorang yang sedang berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak
pernah ada dua manusia yang persis sama, meskipun mereka kembar. Namun adanya
kesamaan sekali lagi akan mendorong orang orang untuk saling tertarik dan pada
gilirannya karena kesa maan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak ber langsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan seba gai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dime ngerti.
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satusatunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antarmanusia
disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat
mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan
tersebut mungkin berkaitan de ngan masalah struktural.
B. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
7
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya
komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari
kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali.
Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa, bersyukur,
tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi,
pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi
yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok orang.
Contoh komunikasi kelompok antara lain kuliah, rapat, briefing, seminar, workshop dan lain-lain.
Dalam komunikasi kelompok, setiap individu yang terlibat dalam kelompok masing-masing
berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut. Pesan atau
informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok dan
bukan bersifat pribadi.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya
ruang lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas
tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian, serta budaya organisasi.
5. Komunikasi Massa
Dari ciri-ciri tersebut komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen, melalui media cetak atau
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Sedangkan komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan media lain selain media massa
disebut komunikasi medio. Komunikasi medio biasanya menggunakan media surat, telepon,
pamflet, poster, brosur, spanduk, dan sebagainya.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk
individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi
dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu
dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak
dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang
Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi
lewat telepon.
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
9
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan
yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat
kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau
perusahaan. Contohnya kabar burung , desas- desus, dan sebagainya.
Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula kemampuan
komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.
a. Komunikasi Internal
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada
diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk
memperoleh pengertian ,kepercayaan, bantuan dan kerjasama masyarakat.
Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara
nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu
mempengaruhi individu yang lain.
Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini
terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas
11
Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini
individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga
dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem
yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap
atasan.
Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap
bawahan.
Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.
12
yang sejauh mungkin mengubah dan membarui kualitas individu dalam suatu
komunitas atau masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengeta huan
dan etika. (Health Communication Partnership’s M/MC Health Communication
Materiels Database, 2004)
Dalam garis besarnya usahausaha kesehatan, dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu:
c. Usaha promotif.
d. Usaha rehabilitatif.
Dari keempat jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat
yang utama, karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih
baik, serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha peng
obatan maupun rehabilitasi. Dapat kita mengerti bahwa mencegah agar kaki tidak
patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih
murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabi
litasi kaki patah dengan kaki buatan.
Leavell dan Clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the Doctor in
his Community”, membagi usaha pencegahan pe nyakit dalam lima tingkatan
yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usahausaha
pencegahan itu, yaitu:
13
b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti: penyediaan air rumah
tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air
limbah, dan sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
e. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (spesific
protection).
14
bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi mi salnya pengobatan kanker
(neoplasma) yang terlambat. Kemungkinan kecacatan terjadi lebih besar
penderitaan si sakit menjadi lebih lama, biaya untuk pengobatan, dan
perawatan menjadi lebih besar.
d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilang kan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan sua tu penyakit (disibility limitation).
e. Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan
perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat.
Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak
bertamabah berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini
dipertahankan semaksimal mungkin.
2. Rehabilitasi (Rehabilitation)
A. Rehabilitasi fisik
B. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri da lam hubungan perorangan dan
sosial secara memuaskan sering kali bersamaan dengan terjadinya cacat badania
muncul pula kelainankelainan atau gangguan mental un tuk hal ini bekas penderita
perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat.
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/ jabatan dalam masyarakat dengan
kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak
mampuannya.
D. Rehabilitasi aesthetis.
3. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu health
promotion. Sesungguhnya, penerjemahan kata health promotion atau tepatnya
promotion of health kedalam bahasa Indonesia pertama kali dilakukan ketika para
ahli kese hatan masyarakat di Indonesia menerjemahkan lima tingkat an
pencegahan (five levels of prepention) dari H. R. Leavell dan E. G. Clark dalam
buku preventive medicine for the doctor in his community. Menurut leavell dan
clark (1965), dari sudut pan dang kesehatan masyarakat, terdapat limat tingkat
pencegah an terhadap penyakit, yaitu :
1. Promotion of health;
2. Specific protection;
3. Early diagnosis and prompt treatment;
4. Limitation of disability; dan
5. Rehablitation.
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promotion of health oleh para ahli kesehatan
masyarakat di Indonesia di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan, bukan promosi
kesehatan. Mengapa demikian? Tidak lain karena makna yang terkandung dalam istilah
promotion of health di sini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui asupan
gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat, tidak
terserang penyakit.
Namun demikian, bukan berarti bahwa peningkatan ke sehatan tidak ada hubungannya
dengan promosi kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of
health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi, dan lainlain. Peningkatan
kesehatan juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health
education) kepada individu dan masyarakat.
Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai
promosi kesehatan : “Health pro motion is the process of enabling people to increase control
16
over, and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social,
wellbeing, an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy
needs, and to change or cope with the environment.” (Ottawa Charter, 1986)
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemam puan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kese
hatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebu
tuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungan nya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya). Dalam konferensi ini, health promotion di maknai sebagai
perluasan dari health education atau pendidikan kesehatan.
17
Dampak komunikasi kesehatan dalam pembangunan ke sehatan, yaitu:
18
Komunikasi kesehatan yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni
dan ilmu. Setidaktidaknya, salah satu dari kuncikunci keberhasilan adalah
penerapan metodologi komunikasi kesehatan yang ilmiah serta sistematis bagi
masa lahmasalah kesehatan masyarakat.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi komunikasi promosi kesehatan Dinas Kesehatan akan berjalan baik apabila pihak internal
dan pihak eksternal dapat melakukan hubungan kerjasama yang baik, agar tercapai tujuan yang
diharapkan dan menguntungkan kedua belah pihak. Keberhasilan strategi. komunikasi promosi
kesehatan Dinas Kesehatan dapat dicapai apabila unsur internalnya memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas yang mampu memahami dan menganalisis kebutuhan masyarakat di lapangan.
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21