Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOMUNIKASI PUBLIK

TENTANG
ETIKA DALAM KOMUNIKASI PUBLIK

DISUSUN OLEH

ANGGUN WIDYA WATI SEKAR W 2050001


ANGGI FEBRIANI 2150017

DOSEN PENGAMPU

WINDA NOPRINA M.Pd

UNIVERSITAS ADZKIA PADANG

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SW, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah “Etika Komunikasi Publik" sebagai tugas mata kuliah Komunikasi
Publik.

Kami telah menyusun ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun ternyata sebagai manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi
dimasa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Winda Noprina
M.pd.selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Publik atas
masukannya, dorongan dan ilmu yang telah berikan kepada kami. Sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dan insya Allah sesuai yang saya harapkan.

Pada dasarnya makalah yang kamu sajikan ini khususnya mengupas


tentang “Etika Komunikasi Publik”. Untuk lebih jelasnya simak
pembahasannya dalam makalah ini.

Muda-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran


sekaligus pengetahuan bagi kita semuannya. Aamiin

Padang, 26 September 2022

Penulis

2
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…4
A. Latar Belakang……………………………………………………………….….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….4
C. Tujuan……………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN………..……………………………………………………5
A. Etika Dalam komunikasi publik ………………………..………………..5
B. Menurut Para Ahli..................................................................5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….….8


A. Kesimpulan………………………………………………………………….……8

DAFTAR PUSTAKA……………………….………………………………………9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia yang hidup sebagai makhluk sosial tentu tidak pernah terlepas
dengan komunikasi dalam kehidupannya. Namun, apakah dalam
berkomunikasi kita hanya sekadar berbicara? Tentu saja tidak. Di dalam
komunikasi terdapat sebuah etika, yang dimana etika merupakan nilai dan
norma yang menjadi pedoman dan standar manusia dalam bertindak serta
bertingkah laku. Kaitannya dengan komunikasi, etika komunikasi telah
mencakup nilai dan norma yang menjadi pedoman ketika berkomunikasi
dengan orang lain.

Komunikasi menjadi hal yang krusial dalam kehidupan manusia, maka


penting bagi kita untuk mengetahui etika dalam berkomunikasi. Etika
komunikasi pada dasarnya memerlukan kejujuran, kemampuan dalam
memilah kata-kata, menjaga kerahasiaan informasi dan tidak membahas hal
yang sifatnya pribadi di depan umum.

Pada sebuah organisasi atau perusahaan bahkan usahawan yang


menjalankan bisnis, pemerintahan, ekonomi, politik dan lain sebagainya, pasti
memerlukan kepandaian dalam hal etika berkomunikasi. Khususnya bagi
seseorang yang berprofesi sebagai public relations atau yang kita kenal
dengan humas yang bekerja pada suatu instansi atau perusahaan. Kita
mengetahui bahwa seorang public relations dituntut mampu membangun

4
citra positif di mata publik sehingga mampu membentuk opini publik.
Kepiawaian public relations dalam membangun citra positif suatu instansi
atau perusahaan tidak hanya sekedar lip service semata, namun juga harus
memiliki kemampuan dalam membedakan mana yang benar dan mana yang
salah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Etika yang Baik Dalam berkomunikasi?
2. Bagaimanakah Pendapat Para Ahli Tentang Etika Komunikasi Publik?

C. Tujuan
1. Dapat Menjelaskan Etika yang Baik Dalam Berkomunikasi
2. Dapat Menjelaskan Pendapat Para Ahli Tentang Etika Komunikasi Publik

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Etika yang Baik Dalam Berkomunikasi

Dalam praktiknya, tak jarang kita menemukan public relations yang masih
menggunakan cara yang tidak etis dalam membangun citra organisasi atau
perusahaan yang menaunginya. Dengan menghalalkan berbagai cara agar
citra organisasi atau perusahaan tidak jatuh dan dapat dipandang baik di
mata publik, tentu bukan hal seharusnya tidak dilakukan oleh public relations
yang profesional. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang public
relations dalam menjalankan tugasnya tanpa harus menggunakan cara yang
justru mampu merugikan organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Menurut buku Ethics in Public Relations A Guide to Best Practice, Patricia


J. Parsons (2008: 20-21) menyatakan bahwa terdapat lima prinsip yang perlu
kita ketahui terkait etika seorang public relations, yakni pertama, veracity (to
tell the truth) dimana konsep ini menyatakan bahwa seorang public relations
mampu menyampaikan kebenaran terhadap suatu informasi sebagai tahapan
awal dalam berperilaku etis. Kedua, Non-maleficence (to do not harm) yang
merupakan prinsip dasar perilaku moral dimana dalam penyampaian
informasi dan tindakan yang dilakukan kita tidak boleh menyakiti orang lain
walaupun tanpa kita sadari kita melakukannya secara tidak sengaja.

Ketiga, beneficence (to do good) dimana konsep ini merupakan bentuk


lain dari konsep non-maleficence namun memberikan keuntungan lebih

6
seperti mencari kesempatan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan
menguntungkan dalam proses pembuatan keputusan. Misalnya, ketika
membuat suatu event atau kegiatan yang bekerja sama dengan sponsor
dimana nantinya hasil dari event tersebut dapat diberikan kepada orang yang
membutuhkan.

Keempat, confidentiality (to respect privacy), pada konsep ini seorang


public relations dituntut mampu mengetahui dan menghormati wilayah
pribadi orang lain dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi. Terakhir,
fairness (to be fair and socially responsible) yang menekan pada keadilan dan
tanggung jawab sosial. Pada konsep ini memberikan pemahaman bahwa
public relations selayaknya dapat menghormati setiap individu dan
masyarakat agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang adil
bagi semua pihak dan dapat dipertanggungjawabkan hubunagn antar
manusia, maka diperlukan etika komunikasi

2. Etika Komunikasi Publik Menurut Para Ahli


1. Nielsen dan Johannesen
menyatakan bahwa sangatlah penting bagi para komunikator untuk
mengintegrasikan masalah etika dalam semua aspek komunikasi yang
dilakukan. Apalagi berkaitan dengan komunikasi di ruang publik dimana publik
tidak hanya mendengarkan konten pembicaraan namun juga memperhatikan
gaya dan penampilan si pembicara.
2. Aristoteles, Socrates, dan Plato
menyatakan secara ekstensif pentingnya prinsip moralitas dan etika
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Aristoteles bahkan menegaskan
bahwa seseorang yang memiliki ‘ethos’ atau kredibilitas tidak hanya mampu
menyampaikan apa yang dirasakan dengan baik namun juga niat serta moral
yang baik.
3.Smmitter (2004)
menjelaskan bagaimana para filsuf Yunani dan Romawi dahulu
merupakan guru public speaking yang patut ditiru karena komunikasi publik
yang mereka lakukan merupakan sarana yang digunakan untuk mendapatkan

7
keterlibatan publik (a means of civic engagement) sehingga etika merupakan
hal yang dianggap sangat krusial (a matter of virtue). Etik dan etika
komunikasi bukan sekedar bagian penting dalam kehidupan dan proses
pengambilan keputusan kita namun juga hal yang fundamental dalam proses
komunikasi publik.

Sebagai seorang public speaker, seorang komunikator harus mampu


membuat keputusan etis ketika menyiapkan dan menyampaikan pesan
komunikasinya. Para komunikator seringkali dihadapkan pada masalah
dilematis moral mengenai informasi yang harus disampaikan atau bagaimana
caranya merepresentasikan informasi tersebut secara akurat. Mengenali
dengan baik situasi public speaking akan dilaksanakan, audiens yang akan
dihadapi, serta memperdalam pemahaman kita mengenai topik yang akan
disampaikan kiranya akan membantu komunikator menghadapi masalah
dilematis moral dengan menggunakan prinsip moral yang kuat. Standar etika,
atau prinsip moral merupakan seperangkat aturan yang harus dipatuhi untuk
membuat kita menjadi orang ‘baik’ dan membantu kita untuk memilih hal yang
benar dari yang salah. Standarstandar kebaikan yang kita jadikan rujukan
pastinya akan mempengaruhi pemahaman etika kita. Seperti misalnya yang
dipercayai oleh para pengikut Budha bahwa komunikasi harus dilakukan
dengan hati-hati, karena komunikasi yang baik seharusnya mampu
menunjukan pengendalian diri, tanggung jawab, dan kebaikan (Merril, 2009).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam komunikasi terdapat sebuah etika, yang dimana etika
merupakan nilai dan norma yang menjadi pedoman dan standar manusia
dalam bertindak serta bertingkah laku. Kaitannya dengan komunikasi, etika
komunikasi telah mencakup nilai dan norma yang menjadi pedoman ketika
berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi menjadi hal yang krusial dalam kehidupan manusia, maka
penting bagi kita untuk mengetahui etika dalam berkomunikasi. Etika
komunikasi pada dasarnya memerlukan kejujuran, kemampuan dalam
memilah kata-kata, menjaga kerahasiaan informasi dan tidak membahas hal
yang sifatnya pribadi di depan umum

9
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unmul.ac.id
https://kaltimtoday.co/etika-berkomunikasi-sebagai-seorang-public-relations/

10

Anda mungkin juga menyukai