Disusun oleh :
Kelompok4
1. Dendy fermansyah(22100023)
3. Lesi anggraini(22100007)
Dosen pengampu :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini ditulis
dengan tujuan untuk mengeksplorasi konsep dan pentingnya etika dalam bidang manajemen
humas. Dalam konteks ini, manajemen humas Merujuk pada praktik komunikasi organisasi yang
bertujuan untuk membangun hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan
masyarakat umum. Di era informasi yang cepat dan kompleks saat ini, penting bagi praktisi
manajemen manusia untuk memahami dan menerapkan prinsip etika dalam setiap aspek
pekerjaan mereka.
Dalam makalah ini, kami akan mengulas beberapa aspek penting terkait etika dalam
manajemen humas, termasuk norma-norma yang mengatur praktik humas, tanggung jawab
sosial, integritas, kejujuran, transparansi, dan konsekuensi dari pelanggaran etika dalam bidang
ini. Kami juga akan menganalisis beberapa kajian kasus yang relevan untuk memperkuat
argumen dan memberikan pemahaman praktis.
Tujuan utama kami adalah untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya etika dalam manajemen manusia dan bagaimana dapat mempengaruhi citra dan
reputasi organisasi yang bersangkutan. Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan
yang berguna bagi pembaca dan dapat menjadi sumber acuan untuk memberikan kontribusi yang
positif dalam bidang manajemen humas.
Terima kasih telah memberikan kesempatan ini. Semoga makalah ini memberikan
manfaat dan pemahaman yang lebih baik tentang peran etika dalam manajemen humas.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
kelompok 4
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era informasi dan teknologi yang semakin maju, manajemen manusia menjadi
semakin kompleks. Oleh karena itu, etika dalam manajemen humas sangat penting untuk
dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Etika dalam manajemen
humas berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, integritas, kejujuran, transparansi, dan tanggung
jawab sosial yang harus diterapkan oleh para praktisi humas.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Etika dalam manejemen Humas?
4
C.TUJUAN
1. Menjelaskan etika dalam manejemen humas memberikan pedoman bagi setiap orang yang
berprofesi sebagai humas tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa
dengan kode etika kehumasan pelaksanaan dalam berhubungan seorang humas mampu
mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Seorang praktisi Humas harus selalu menjaga dan menjalin relasi yang dilandasi etika, baik
relasi dengan atasan dalam konteks organisasi/perusahaan, maupun dalam hubungannya dengan
klien.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
7. Studi Kasus dan Diskusi:
- Menyertakan studi kasus atau contoh-contoh situasi nyata untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana etika berperan dalam manajemen
humas.
- Mengadakan diskusi mengenai dilema etis yang sering dihadapi dalam profesion
manajemen humas dan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut.
materi tentang etika dalam manajemen humas dapat membantu para praktisi dan
mahasiswa memahami pentingnya mempraktikkan manajemen humas yang etis dan
bertanggung jawab dalam setiap aspek tugas mereka.
7
2. prinsip-prinsip Etika dalam manejemen Humas
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis. yaitu :
(1). Menghargai harkat dan martabat
(2). Peduli dan bertanggung jawab
(3). Integritas dalam hubungan
(4). Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai
pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan
mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi
kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi.
kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam
menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan
serta menjiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak
menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
Sedangkan hal ketiga dalam kaitan dengan kode etik profesi Humas adalah berkaitan
dengan bagaimana seorang praktisi Humas berperilaku terhadap masyarakat dan media massa.
Prinsip ini sangat jelas menekankan pentingnya seorang praktisi Humas agar bekerja untuk
kepentingan masyarakat dan juga selalu menyebarkan informasi yang benar kepada public
melalui media yang ada.
8
Saat ini, penyebaran informasi kepada masyarakat tidak lagi hanya mengandalkan media
konvensional tapi juga media sosial. Karena itu, praktisi Humas harus selalu memperhatikan
bahwa setiap informasi yang keluar dari dirinya adalah informasi yang benar, akurat dan
bermanfaat bagi public.
Sedangkan prinsip keempat dalam kaitan dengan kode etik perhumas adalah
menekankan bagaimana seorang praktisi Humas berperilaku etis terhadap rekan kerja atau
sejawat. Seorang praktisi Humas harus tetap menjaga reputasi teman sejawatnya. Perilaku dan
tindakan yang berlandaskan etika akan menentukan reputasi seorang praktisi Humas. Karena itu,
tidak berlebihan bila dikatakan: “public relations is about reputation.
Integritas: Etika memerlukan praktisi manusia untuk bertindak dengan integritas dalam
menjalankan tugas-tugas mereka. Praktisi humas diharapkan jujur, konsisten, dan berpegang
pada prinsip-prinsip moral dalam menyampaikan informasi kepada publik.
9
mereka dengan penuh tanggung jawab sosial. Dengan menerapkan etika dalam manajemen
kemanusiaan, suatu perusahaan atau organisasi dapat memperoleh kepercayaan publik,
membangun reputasi yang baik, dan menjalin hubungan yang sehat dengan publiknya.
Selain itu, peran praktisi humas juga meliputi membangun dan menjaga adanya saling
pengertian antar instansi dengan pemangku kepentingan pemerintah dan masyarakat umum.
Tujuannya adalah memberikan citra positif dan reputasi yang baik bagi perusahaan atau
organisasi yang wakilnya.
Dalam situasi krisis, peran praktisi humas menjadi sangat penting. Mereka berperan sebagai
garda terdepan dalam membangun kepercayaan masyarakat agar tetap bisa membangun
optimisme. Praktisi manusia harus tetap menjaga integritas dalam menjalankan tugas mereka,
sehingga mampu membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Dengan menjaga integritas, praktisi humas dapat memastikan bahwa komunikasi yang
mereka sampaikan kepada publik adalah akurat, jujur, dan transparan. Hal ini akan mendorong
masyarakat untuk mempercayai informasi yang disampaikan oleh praktisi humas dan
membangun hubungan yang baik dengan mereka
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia
dapatmengekspresikan dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau profesimerupakan
sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadilebih baik.Dalam
pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yangdilakukan sebagai kegiatan
pokok, dengan mengandalkan keterampilan khusu,dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah
hidup dan dilaksanakan denganketerlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah seorang
profesional pada suatu bidang kerja tertentu adalah orang yang benar-benar terampil dengan
bidangkerjanya, lebih terampil dibandingkan dengan masyarakat umum. Untukmenyeimbangkan
serta sebagai penunjuk arah bagi para profesional itu diperlukanadanya suatu kode etik profesi
yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dandiharapkan akan dipegang teguh oleh setiap
profesional yang tergabungdidalamnya.
B. Saran
Dalam melakukan suatu kegiatan pelaku profesi harus menaati norma-norma atau etika yang
telah ada sesuai dengan etika peraturan setempat atau sesuai profesiyang dilakukan, karena tanpa
melakukan hal tersebut akan ada sanksi
11
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, R., Patria, R., Kremer, H., Anwar, K., Monica, G., & Somisu, R. P. (2024). Manajemen Hubungan
Masyarakat. Pradina Pustaka.
Winarto, A., Mahmud, E., & Muadin, A. (2023). Manajemen Humas dalam Membangun Citra Lembaga:
Studi Multisitus di STAI Sangatta dan STIPER Sangatta Kutai Timur. Sustainable
Jurnal Kajian Mutu Pendidikan, 6(1), 159-169.
Azmi, R., Patria, R., Kremer, H., Anwar, K., Monica, G., & Somisu, R. P. (2024). Manajemen Hubungan
Masyarakat. Pradina Pustaka.
12
13