Anda di halaman 1dari 16

PEMBAHASAN ETIKA DI TEMPAT KERJA DAN TANGGUNG

JAWAB SOSIAL ORGANISASI PADA MANAJEMEN

Mata Kuliah : Manajemen


Dosen : Irwan R. Osman, Drs., M.M

DISUSUN OLEH :
1. Nur Azmi Ananda (2023021017)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I

2023

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, dan Berkat-
Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Manajemen dengan materi Etika di
Tempat Kerja dan Tanggung Jawab Sosial Organisasi pada Manajemen, guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Manajemen. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1. 2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5

BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Konsep Dasar Etika Manajemen 6
2.2 Konflik Nilai Etika Manajemen 7
2.3 Beberapa Isu Seputar Etika Manajemen 7
2.4 Mengukur Etika Manajemen 7
2.5 Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen 8
2.6 Standar Aturan Mengenai Etika Perusahaan 8
2.7 Keterlibatan Masyarakat Dalam Mengontrol Etika Bisnis 9
2.8 Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial 9
2.9 Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Etika Perusahaan 10
2.10 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Menurut Para Ahli 10
2.11 Alasan Lembaga Menerapkan Tanggung Jawab Sosial 11
2.12 Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 12
2.13 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial 12
2.14 Contoh Perusahaan Yang Sudah Melakukan Tanggung Jawab Sosial 13

BAB III PENUTUP 14


3.1 Kesimpulan 14

BAB IV DAFTAR PUSAKA 15

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer
dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik secara moral
maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan dapat memiliki
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Ide mengenai Tanggung Jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung wacana
Tanggung Jawab Sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu
yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh hanya
memikirkan keuntungan finansial saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap publik.
Di dalam makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai definisi Etika Manajemen
dan Tanggung Jawab Sosial disertai dengan sedikit penjabarannya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Konsep Dasar Etika Manajemen ?
2. Bagamaimana Mengukur Etika Manajemen ?
3. Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen ?
4. Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaann ?
5. Apakah Tanggung Jawab Sosial itu ?
6. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi ?

4|Page
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ;
1. Untuk memahami konsep dasar dan teori etika, nilai-nilai didalam etika manajemen,
konflik nila, dan isu seputar etika
2. Untuk memahami kriteria menilai atau mengukur etika
3. Untuk memahami cara perusahaan mendorong pelaksanaan etika didalam Manajemen
4. Untuk memahami kode etik, struktur etis, pelatihan etika, dan kasus bisnis tentang etika
dan tanggung jawab sosial
5. Untuk memahami pengertian tanggung jawab sosial dan beberapa para ahli
6. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organisasi serta pro kontra

1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai bahan pertimbangan dan acuan
untuk menambah ilmu. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
- Memberikan penambahan wawasan serta pengalaman dalam penulisan tentang
materi Tanggung Jawab Sosial dan Etika
- Memberikan pengetahuan tambahan dan dapat diimplementasikan dimasa yang
akan dating dalam mengambil suatu keputusan dalam pemasaran ataupun
organisasi.

2. Bagi Lembaga
- Serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di
masa depan

3. Bagi Pembaca
- Dapat sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam penerapan pemahaman
tentang Tanggung Jawab Sosial dan Etika
- Dapat bermanfaat dan memahami dengan mudah mengenal pemahaman tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Etika.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Etika Manajemen


Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang arti baik dan buruk, benar dan salah
kemudian manusia menggunakan akal dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik
dan benar sesuai dengan tujuan yangdikehendaki. Jadi manusia dapat melakukan apa saja yang
dikehendaki yang dianggap baik dan benar, meskipun hati nuraninya menolak dan yang terpenting
tujuannya dapat tercapai.
Adapun Konsep etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya:
1. Dimensi Etika dalam Manajemen. (Menurut Robet Kreitner) Etika pada dasarnya adalah
studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan
apa yang dianggap salah.

2. Nilai Personal sebagai Standar Etika. Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal
yang penting dalam manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan dan etika manajemen.

3. Nilai Terminal dan Nilai Instrumental. nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Nilai Terminal. Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud
melalui perilakunya, yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
- Nilai Instrumental. Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku
untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang
memang harus diperhatikan dan dijalankan.

Tujuan Etika Manajemen :


Tujuan untuk mempelajari etika manajemen adalah untuk menciptakan nilai moral yang baik
yang dapat diterapkan dalam organisasi atau perusahaan. Etika harus benar-benar dimiliki dan
diterapkan oleh setiap manusia, sebagai modal utama moralitas pada kehidupan bermasyarakat
atau didalam organisasi.

6|Page
2.2 Konflik Nilai Manajemen
Terdapat 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan, yaitu :

3Ada tiga jenis konflik nilai


4yang terdapat dalam perusahaan,
yaitu konflik intrapersonal
(intrapersonal conflicts),
5konflik individu-organisasi
(individual organizational
conflicts), dan konflik
6antarbudaya (intercultural
conflicts
1. Konflik intrapersonal : Pada dasarnya terjadi umumnya di dalam individu dan antar
individu.

2. Konflik individu-organisasi : Pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada saat
nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh
perusahaan

3. Konflik antar Budaya : Pada dasarnya merupakan konflik antar individu maupun antara
individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan budaya diantara
individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan

2.3 Beberapa Isu Seputar Etika


Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu seputar etika di masa kini yang sering
sekali dihadapi oleh perusahaan, antara lain adalah :
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
2. Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
3. Konflik Kepentingan
4. Pengawasan Kualitas atau Quality Control
5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia

7|Page
6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
7. Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
8. Pemecatan tenaga kerja
9. Polusi Lingkungan
10. Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan.
dan lain sebagainya

2.4 Mengukur Etika Manajemen


1. Dari sisi manfaat (benefits)
Semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai.
Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi
demikian juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa
penghargaan terhadap kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang
seimbang dengan apa yang telah dilakukannya.

2. Pemenuhan hak-hak (rights)


Memberikan insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah ditetapkan
aturannya-memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak. Bagi pegawai
yang menerima insentif maka ia terpenuhi haknya setelah memberikan prestasi kepada
organisasi, bagi yang tidak berprestasi maka dia tidak memiliki hak untuk mendapatkan
insentif hingga dia dapat menunjukkan prestasinya.

3. Prinsip keadilan (justice)


Tindakan pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip keadilan
yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang telah ditunjukkan
pegawai dalam pekerjaanya.

4. Pemeliharaan (caring)
Pemberian insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan organisasi,
dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk bekerja lebih baik
bagi organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi pegawai yang telah
menunjukkan prestasi yang baik melalui penghargaan dengan pemberian insentif.

2.5 Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen


Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung jawab
sosial perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal yang mungkin
dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam
manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
 Pelatihan Etika

8|Page
Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu. Sebuah
organisasi dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu dalam
mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika dalam manajemen
perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku organisasi, dari
mulai level tertinggi hingga terendah.

 Advokasi Etika
Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas
untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi
standar etika.

2.6 Standar Aturan Mengenai Etika Perusahaan


Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :
a. Perusahaan perlu menyatakan secara spesifik kepada publik mengenai code of ethics yang
mereka jalankan

b. Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari tim
manajemen puncak melalui sistem pengawasan tertentu seperti reward atau punishment
system.

2.7 Keterlibatan Masyarakat dalam Mengontrol Etika Bisnis


Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara lebih beretika
adalah dengan melibatkan publik dalam setiap kegiatan perusahaan yang dianggap tidak
beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-benar memperhatikan
kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan bahwa jika kegiatan tidak etis
dilakukan, maka perusahaan akan menghadapi konsekuensi logis berupa penilaian buruk
dari masyarakat

2.8 Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial


1. Kode Etik : Pernyataan resmi dari nilai-nila yang dianut oleh perusahaan yang bekaitan
dengan persoalan etika dan sosial

2. Struktur Etis : Mewakili beragam system posisi dan program yang dapat dilaksanakan
oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika.
-. Komite Etika : Kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan.
-. Kepala Pegawai Etika : Eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.

9|Page
3. Pelatihan Etika : Program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam menghadapi
pegawai dalam menghadapi persoalan etika dan nilai-nilai.

4. Whistle Blowing : Penyingkapan yang dilakukan seorang pegawai atas praktik-praktik


illegal, moral, atau tidak sah yang dilakukan organisasi.

5. Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial : Sebagian besar manajer
sekarang menyadari bahwa mempehatikan etika dan tanggung jawab sosial adalah
sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran,keuntungan, dan pertumbuhan
bisnis.

2.9 Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Etika Perusahaan


Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep
bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan
seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.
Etika Bisnis Perusahaan adalah seperangkat norma dan nilai-nilai moral secara umum
yang perlu diterapkan sebagai dasar pertimbangan dalam segala proses pengambilan keputusan
di perusahaan.

2.10 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Para Ahli


1. Menurut Carroll, CSR adalah kepedulian perusahaan terhadap ekspektasi masyarakat
terhadap aspek ekonomi, hukum, etika, dan kontribusi pada isu sosial.

10 | P a g e
2. Bowen, 1953, menjelaskan CSR sebagai kewajiban pengusaha untuk membuat
kebijakan, keputusan, atau tindakan untuk memenuhi tujuan dan nilai-nilai masyarakat.

3. CSR menurut European Commision adalah proses perusahaan mengintegrasikan


masalah sosial, lingkungan, etika, dan hak asasi manusia ke dalam business core.

4. Menurut Mallenbaker, CSR adalah tentang cara perusahaan mengelola proses bisnis
mereka untuk menghasilkan dampak positif kepada masyarakat.

5. Definisi CSR menurut The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD), yaitu komitmen berkelanjutan perusahaan untuk berperilaku etis dan
berkontribusi pada pembangunan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup tenaga
kerja dan keluarganya, serta masyarakat, baik masyarakat lokal ataupun masyarakat
luas.

John Elkington, seorang business author menegaskan bahwa Corporate Social


Responsibility berfokus pada Triple Bottom Line atau biasa disingkat 3P. 3P yang dimaksud yaitu
Profit, Planet, dan People. Artinya, perusahaan tidak lagi hanya tentang bagaimana cara
menghasilkan keuntungan (profit), melainkan juga bagaimana keuntungan yang diperoleh dapat
memberi dampak positif kepada lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

2.11 Alasan Lembaga Menerapkan Tanggung Jawab Sosial


Ada beberapa alasan mengapa perusahaan wajib melakukan CSR, yaitu :
1. Mendapatkan Kepercayaan Masyarakat
Alasan pertama perusahaan wajib melakukan CSR adalah agar perusahaan bisa
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

2. Untuk Melebarkan Akses Sumber Daya


Setelah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, perusahaan juga bisa
mendapatkan kesempatan untuk melebarkan akses sumber daya.

3. Untuk Melebarkan Akses Target Pasar


CSR juga bisa membantu perusahaan dalam melebarkan akses terhadap target pasar
yang ingin dicapai. Ini dikarenakan dengan adanya CSR, perusahaan bisa mendapatkan
kepercayaan masyarakat. Dengan begitu akses target pasar dapat lebih diperluas lagi.

11 | P a g e
4. Membangun Hubungan Baik dengan Berbagai Relasi Bisnis
Alasan keempat perusahaan wajib melakukan CSR adalah karena CSR dapat
membantu perusahaan dalam membangun hubungan baik dengan berbagai relasi
bisnis, mulai dari masyarakat, pemerintah, investor, hingga partner bisnis lainnya.

5. Meningkatkan Reputasi Perusahaan


Alasan kelima CSR wajib dilakukan oleh perusahaan adalah karena CSR dapat
meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan yang melakukan CSR pasti akan
mendapatkan citra positif dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan CSR. Ini
pasti akan sangat berpengaruh ke aktivitas bisnis perusahaan tersebut, termasuk
kepercayaan karyawan terhadap perusahaan.

6. Pembeda dengan Perusahaan Lain


Terakhir, alasan perusahaan wajib melakukan CSR adalah karena CSR akan menjadi
pembeda perusahaan tersebut dengan perusahaan lain. Meskipun menjual produk yang
sama, dengan adanya program CSR yang berbeda, perusahaan akan memiliki citra
yang berbeda dengan perusahaan lain.

2.12 Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


 Meningkatkan citra perusahaan
 Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain
 Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat
 Membedakan perusahaan tersebut dengan para pesaingnya
 Memberikan inovasi bagi perusahaan

2.13 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung
menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial

2. Strategi Defensif

12 | P a g e
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait
dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau
menolak tanggung jawab sosial .

3. Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan


dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut

4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung
jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif
terhadap perusahaan akan terbangun.

2.14 Contoh Perusahaan Yang Sudah Melakukan Tanggung Jawab Sosial


 Danone ( Air Mineral Aqua )
Danone melakukan program CSR disebut WASH (water access, sanitation, hygiene
program) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan
masyarakat pra-sejahtera dan berkontribusi secara aktif serta berkelanjutan untuk
memberikan solusi atas permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan air
bersih di Indonesia. Program inikita kenal dengan “1 liter aqua untuk 10 liter air
bersih”.

 PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)


PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak) melakukan program CSR dengan cara
melestarikan habitat Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Program ini atas
kerjasama antara Sinde dan WWF Indonesia, dimana sinde mendonasikan dana dari
hasil penjualan produknya untuk program pelestarian Badak Jawa.

13 | P a g e
 Pertamina
Pertamina berkomitmen dalam program CSR-nya dengan membantu pemerintah
indonesia dalam memperbaiki indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia
melalui pelaksanaan program-program yang membantu tercapainya target
pembangunan, dan membangun hubungan harmonis serta kondusif dengan semua
pihak stakeholder (pemangku kepentingan) untuk mendukung tercapainya tujuan
perusahaan terutama dalam membangun reputasi perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika manajerial adalah prinsip-prinsip moral yang diikuti oleh karyawan dalam
posisi kepemimpinan untuk memandu tindakan dan perilaku mereka. Etika ini
mungkin bersifat pribadi atau terkait dengan keyakinan dan nilai-nilai perusahaan.
Mereka membantu manajer memutuskan apa yang salah dan benar di tempat kerja
sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif.

14 | P a g e
Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah
Corporate Social Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara
berkesinambungan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar. Corporate Social Responsibility telah diatur dalam
Undangundang No. 40 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa Perseroan yang
menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam dan bidang yang berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/367666508/Makalah-Tanggung-Jawab-Sosial-Dan-Etika
https://eprints.uny.ac.id/7996/3/BAB%205-084121440.pdf
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/14/mengapa-perusahaan-harus-melakukan-corporate-
social-responsibility-csr/

15 | P a g e
file:///C:/Users/Asus%20X441M/Downloads/MAKALAH%20PENGANTAR%20MANAJEMEN
%20TANGGUNG%20JAWAB%20SOSIAL%20DAN%20ETIKA%20MANAJEMEN.pdf
https://docplayer.info/72918150-Makalah-pengantar-manajemen-tanggung-jawab-sosial-dan-etika-
manajemen.html

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai