Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ETIKA BISNIS TERHADAP PEKERJA”

Disusun Oleh :

1. Andre Nurrohman (181003612011805)


2. Muammar Chairil Ummam (181003612011763)
3. Dewa Bagus (181003612011728)
4. Tommy Wibisana (181003612011745)
5. Dony Prasetyananda (181003612011685)
6. A. restiyama Kartika S (181003612011833)
7. Wahyu fakihuddin (181003612011711)
8. Prim tegar purnomo (181003612011685)

Dosen Pengampu :
Muhammad Agus Baharuddin

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kamiucapkan selain
mengucap rasa syukur. Oleh karena berkat rahmatdan karunia Tuhan Yang Maha Esa, makalah
yang berjudul “ETIKABISNIS TERHADAP PEKERJA” telah selesai disusun, semoga
makalah inidapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasannyabagi siapa saja
yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang ETIKABISNIS TERHADAP PEKERJA.
Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapatbeberapa
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatahmenyebutkan “tiada gading
yang tidak retak” dan sejatinyakesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu,
kami dengansenang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran daripara
pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagaibagian dari upaya kami untuk
terus melakukan perbaikan danpenyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihakyang telah
mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian prosespenyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini bisa hadir dihadapan sidang pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihakdan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuandi Indonesia.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai,
pertanggungjawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memiliki perananyang sangat
penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuanorganisasi. Bisnis juga
akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian padaetika, karena hal ini akan
meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkanmotivasi karyawan serta dapat
mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yangkurang etis yang dilakukan oleh
karyawan.

Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan


terlarang di tempat kerja, penyalahgunaan email, tidak melaporkan pelanggaran
karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya. Hal ini
dapat menjadi sesuatu yang seriusmengingat perilaku yang tidak etis dapat menjurus
kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial
maupun nonfinansial.

Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang


ditunjukkankaryawan tersebut muncul. Hal ini tidak terkait pada individu karyawan saja,
tetapi jugamenyangkut keseluruhan proses dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen
sumberdaya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi
bertindak secara fair dan etis karyawan, klien, serta stakeholder lainnya.

Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalammembantu


organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi.Manajemenmerupakan
pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyaietika bisnis yang
sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat dicegah.Fungsi manajemen
sumber daya manusia adalah melindungi organisasi daritindakan yang tidak etis dari
karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha
organisasi untuk menangani etika perilaku,dapat mampu menjadi penggerak dalam
organisasi dalam menanggani isu-isu etika,serta bertanggung jawab dalam
pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya peningkatan moral karyawan.

Disetiap perusahaan memerlukan adanya etika bisnis. Etika bisnis itudibuat oleh
organisasi ataupun manajer sebagai sebuah langkah untukmembandingkan apakah yang
dilakukan oleh eksekutif perusahaan sesuai denganrencana yang dibuat dan ditetapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa etika bisnis akanmenjadi pedoman atau acuan ketika mau
menjalankan dan mengembangkan bisnispada perusahaan tersebut.kesesuaian antara
rencana dan tindakan akan bisa dilihatpada etika bisnis yang sudah ada. Etika bisnis
perusahaan menjadi hal yang sangatpenting untuk mengontrol, mengevaluasi serta
menjaga eksistensi danproduktivitas perusahaan.

Dalam aktivitas bisnis saat ini, etika menjadi persoalan yang sangatpenting. Hal
ini dikarenakan aktivitas bisnis menimbulkan banyakperdebatan dan dilema khususnya
terkait etika dalam operasionalperusahaan. Banyak perusahaan yang melakukan praktik
yang tidak etisuntuk mencapai tujuannya seperti penyalahgunaan penentuan
hargaterhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan, tidak ada kesejahteraandalam
organisasi, perlakukan tidak adil terhadap karyawannya, tidak etissaat menjalin kerja
sama dengan rekan bisnisnya, tidak ada tanggungjawab sosial terhadap lingkungannya
dan pelanggaran lainnya.

Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritistentang adat
kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku manusiayang dianggap baik atau tidak
baik. Sebagai ilmu, etika belum semapanilmu fisika atau ilmu ekonomi. Teori etika
menyediakan sebuah kerangkayang dapat digunakan untuk memastikan benar tidaknya
keputusan moral.Teori etika dapat membantu memberikan penilaian etis tidaknya
suatukeputusan yang dilakukan oleh pengambil keputusan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Permasalahan yang ada dalam etika bisnis terhadap karyawan ?
2. Bagaimana Solusi Real yang ada dalam etika bisnis terhadap karyawan
3. Bagaimana Solusi Ideal atau yang seharusnya dalam etika bisnis terhadap karyawan?
4. Apa Kesimpulan Dari etika bisnis terhadap karyawan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui permasalahan yang ada dalam etika bisnis terhadap karyawan


2. Mengetahui solusi real dalam etika bisnis terhadap karyawan
3. Mengetahui Solusi Ideal etika bisnis terhadap karyawan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan beberapa permasalahan etika


bisnis terhadap pekerja yang terjadi sebagai berikut :

1. Kolusi bentuk penyogokan yang terjadi pada calon karyawan yang ingin
naik jabatan (promosi jabatan).
2. Lamaran peluang kerja yang mencantumkan agama dan ras suku pada media massa.
3. Pelatihan-pelatihan (training) yang dilakukan hanya berdasarkan untukmendapatkan
proyek tender saja. Jadi pelatihan dilaksanakan tidak berdasarkan kebutuhan yang
ada.
4. Pemberian hasil penilaian psikologis (ex: psikotest) kepada seseorang yang berada
di luar bidang yang berwenang. Contohnya, pemberian hasil penilaian psikologis
yang dimiliki secara otoritas oleh bidang HRD dalam proseskegiatan rekrutmen di
luar bidang HRD.
5. Pemberitahuan besaran nominal jumlah gaji kepada pihak yang tidak berwenang.
Penjelasan dari permasalahan diatas, problem pertama termasuk dalam
permasalahan etika terkait dengan satu diantara tiga pengertian etika dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1988), yaitu nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau bermasyarakat. Perilaku kolusi menyogok jelas sekali merupakantindakan
jalur pintas demi mencapai tujuannya. Jalan pintas yang dilakukan sebenarnya tidak akan
menjadi masalah jika dilakukan dalam kerangka norma kebaikan yang dapat diterima
oleh masyarakat. Namun, permasalahannya adalah jalan pintas yang digunakan
bertentangan dengan norma kebaikan yang semestinya tertera dalam kehidupan
bermasyarakat. Perjalanan untuk mencapai suatu tujuan yang baik haruslah menggunakan
cara yang baik. Cara yang baik itu adalah dengan memberikan usaha yang optimal
melalui kemampuan dirinya sendiri. Sehingga, promosi jabatan itu didapat melalui
keringatnya sendiri bukan berdasarkan unsur lainyang menyalahi noma kebaikan yang
berlaku.
Problem etika yang kedua berkaitan erat dengan pengertian etika yang lain(masih
dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988) yaitu, tentang ilmu yang baik
dan apa yang buruk. Norma baik yang tertanam dalam masyarakat umumadalah tidaklah
etis ketika pencantuman hal-hal yang bersifat pribadi dicantumkandalam media massa
yang melibatkan berbagai macam kalangan pihak. Sehinggaketika pencatuman tersebut
dalam hal ini adalah ras agama ditampilkan, maka tentumenimbulkan ketidaksukaan
masyarakat akan hal tersebut. Lagi pula pencantumankedua hal tersebut tidaklah menjadi
hal esensi dalam kompetensi yang dibutuhkandalam suatu pekerjaan.
Permasalahan ketiga juga termasuk permasalahan etika dalam kategori pengertian
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Dalam kode etik yang
ditetapkan dalam dunia SDM tidak dibenarkan jika pelaksanaan training hanya dijalankan
semata-mata untuk proyek saja. Buat apa menghabiskan banyak uang atau mendulang
banyak uang, namun tujuan sebenarnya dari pelatihan tidaklah didapat. Jadi, pelatihan
hanya formalitas kegiatan saja. Hal itu tentu saja merendahkan martabat pelatihan itu
sendiri. Berkaitan dengan hal itulah menurut kelompok kami, kode etik itu ditetapkan.
Permasalahan keempat ini juga termasuk dalam etika dalam kategori pengertian
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Tidak etis ketika sumber data
mengenai deskripsi psikologis yang dimiliki oleh seseorang diketahui oleh banyak pihak.
Pengetahuan akan deskripsi psikologis tersebut haruslah mempertimbangkan izin dari
orang bersangkutan yang memiliki deskripsi psikologis tersebut dan tujuan yang jelas
kenapa data tersebut dibutuhkan. Selama kedua pertimbangan tersebut tidak ada, maka
tindakan mengetahui hasil data deskripsi psikologis tersebut tidak dibenarkan (tidak etis).
Problem kelima merupakan permasalahan etika dalam pengertian yang sama
seperti sebelumnya, yaitu kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Gaji
merupakan ranah area pribadi yang secara etis diketahui oleh orang yang bersangkutan
saja dan pihak diatas yang mengelola keuangan penggajian. Suatu hal pribadi jelas tidak
diperkenankan untuk diketahui oleh pihak lain tanpa seizin dari pihak yang memiliki
otoritas. Pemahaman itulah yang menjadi kumpulan dari nilai-nilai yang terbentuk dalam
suatu masyarakat sehingga membentuk perilaku akhlak seperti apa yang seharusnya
dilakukan.
B. Solusi Real
1. Solusi permasalahan pertama
a) Melakukan pengamatan kepada karyawan yang ingin naik jabatan dari kinerja
sebelumnya
b) Melakukan observasi kepada karyawan apakah memiliki anggota keluarga atau
kerabat yang bekerja di divisi atau tempat kerja yang smaa
c) Mengevaluasi kompetensi terhadap karyawan yang ingin naik jabatan
d) Mendiskusikan dengan HRD dan Manager yang berwenang
e) Menilai secara objektifatas kinerja yang dilakukan sebelumnya
2. Solusi Permasalahan Kedua
Melakukan sikap toleransi atau dalam kata lain tidak perlu mengumbar lewat
media massa tetapi melakukan proses seleksi pada saat interview akan tetapi jika
kriteria ras suku agama dirasa sangat perlu dan menjadi prioritas utama pada
perusahaan tersebut dan perlu adanya mencantumkan di media massa maka di
media massa perlu dijelaskan alasannyaMisal : butuh karyawan non islam agar
karyawan tidak ambil cuti panjang saat lebaran
3. Solusi Permasalahan Ketiga
Tender boleh saja asalkan dilakukan dengan cara yang halal dan baik. Yaitu
bisa dilakukan dengan menerapkan teknis aplication pekerjaan.agar terjadi
pemerataan kesejahteran untuk perusahaan menengah ke bawah yg biasa di posisi
subkon di berikan uang muka.karena mereka ini yang berhubungan langsung dengan
pekerja kasar atau masyarakat bawah. Sebagai pemerataan pekerjaan sampai ke real
masyarakat karena pemenang tender biasa hanya di menangkan oleh perusahaan
besar yg sesuai dengan grade perusahaan yang sesuai persyaratan ADM lelang.
Padahal pemenang lelang biasa dengan aplikasi subcont pada masing masing bidang
kerja tanpa uang muka sering terjadi pembatalan kepada perusahaan kecil yang
akirnya juga banyak menghilangkan kesempatan masyarakat kecil bekerja untuk
mendapatkan nafkah karena sering perusahaan besar pemenang tender tidak mau
mengeluarkan uang muka tapi sesuai hasil progres kerja, yang artinya seperti tikus
kecil harusmencarikan makan gajah dan keluarganya sehingga perusahaan kecil
sering kalang kabut di situ yang mestinya gajah yang harus memberikan sebagaian
kecil untuk makan tikus agar keluarga tikus dan saudaranya menjadi gemuk mirip
gajah.
4. Solusi Permasalahan Keempat
Membuat peraturan tertulis di pekerjaan bahwa data hasil psikotes hanya bisa
diberikan oleh orang yang berwenang dalam perusahaan, misalnya manager.Dan
informasi yang diberikan pun terbatas, yaitu berkaitan dengan tujuan pemberian
psikotes.Kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan kerahasiaan diatur dan
diawasi oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan tujuan melindungi hak
karyawan sebagai individu dalam menjaga privasinya yang wajib dihormati oleh
semua orang.
5. Solusi Permasalahan Kelima
Melakukan pemberitahuan dan perjanjian kepada seluruh karyawan terkait gaji dan
jabatan sebelum bekerja (pre employment) untuk menghindari bocoran gaji kepada
pihak lain dan kecemburuan.

C. Solusi Ideal

Demi kemaslahatan dan kesejahteraan karyawan maka perusahaan harus mempunyai


beberapa prinsip , antara lain
1. Prinsip otonomi yaitu kemampuan dan sikap seseorang (pemimpin) dalam mengambil
tindakan dan keputusan berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang menurutnya
baik yang dapat dilakukan demi kebaikan karyawan
2. Kejujuran yaitu setiap orang yang ada di perusahaan harus menjaga sikap jujurnya
ketika menghadapi rutinitas pekerjaannya. Mereka harus jujur dan tidak menipu atau
menyesatkan informasi kepada orang lain
3. Keadilan, Kepemimpinan perusahaan harus adil dan tidak boleh salah menggunakan
kekuatannya, dengan begitu etika bisnis menghalanginya untuk mencoba tidak
melakukan sesuatu demi mendapatkan keuntungan apapun.
4. Loyalitas, Untuk mendapatkan kepercayaan dibutuhkan loyalitas, untuk
mendapatkannya memang perlu ada persahabatan. Hubungan persahabatan antara
pemimpin dan karyawan sangat diperlukan dimasa masa sulit, loyalitas akan
diperoleh dengan dukungan dan dedikasi tugas yang ada berdasarkan kemampuan
masing masing karyawan
5. Integritas moral, Kapanpun ada tekanan besar untuk melakukan yang benar dan
tidak ,prinsip etika bisnis akan menjadi pedoman. Pemimpin dan karyawan hanya
perlu menunjukan keberanian dan integritas pribadi untuk melakukan apa yang benar,
karena ini akan memutuskan apa yang dianggap benar dan tidak sehinggaakan
melahirkan integritas dalam bekerja dan beprofesi
Cara yang dilakukan oleh manajemen untuk menyelesaikan permasalahan diatas
dengan cara menciptakan hubungan kerja yang sukses diantaranya:

1. Membentuk komite karyawan dan manajemen.


2. Membuat buku pegangan karyawan.
3. Sistem pengupahan yang profesional.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondunsif
5. Menampung keluhan, saran, kritik karyawan.
Contoh Studi Kasus
Pelanggaran Etika yang dilakukan Uniqlo terhadap pekerjanya
Selain pelanggaran yang berprngaruh terhadap lingkungan seperti pembuangan limbah
sisa- sisa produksi yang dibuang sembarangan, dan hasil gas pembuangan yang menyebabkan
polusi udara yang menimbulkan bau tidak sedap ada juga pelanggaran etika yang dilakukan
perusahaan terhadap karyawannya,yaitu pemutusan kontrak secara sepihak terhadap karyawan
dan tidak dibayarkan gaji karyawan yang sudah menjadi haknya dalam bekerja.Perusahaan fast
retailing ini merupakan perusahaan brand pakaian yang terkenal di Indonesia maupun di dunia,
nama perusahaanya adalah UNIQLO. Uniqlo merupakan perusahaan yang berasal dari jepang
yang bergerak pada bidang perencanaan produk, produksi dan distribusi pakaian kasual. Uniqlo
merupakan singkatan dari Unique clothing yang didirikan oleh seorang pengusaha yang bernama
Tadasji yanai pada 7 Februari 1949.
Perusaahan ini sudah sangat lama menekuni di bidang pakaian yang sudah terbukti
menghasilkan produk-produk yang berkualitas terbaik, selain itu perusahaan ini selalu
menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang banyak disukai oleh para konsumennya.Karena hal
itulah Uniqlo menjadi brand pakaian yang sangat besar di dunia.
Namun, pada akhir akhir ini terdengar kasus yang sangat kurang mengenakan yang dilakukan
oleh perusahaan fashion tersebut.Pelanggaran itu adalah pemutusan hubungan kerja secara
sepihak tanpa adanya informasi yang di berikan oleh pihak perusahaan kepada para
pekerjanya.Selain itu mereka juga tidak membayarkan gaji dan tidak memberikan pesangon
kepada para pekerjanya yang telah di putus kontrak kerjanya. Pemutusan kontrak terjadi terhadap
sekitar 2000 orang yang mayoritas adalah pekerja perempuan setelah penutupan  pabrik Jaba
Garmindo yang sangat mendadak pada tahun 2015. Jaba Garmanindo adalah pemasok utama
pada Uniqlo.
Dampak dari pemutusan kontrak secara sepihak tersebut juga di alami oleh pekerja yang
berasal dari Indonesia yaitu Warni dan Yayat.Keduanya merupakan pekerja dari Jaba Garmindo
yang tidak dibayarkan gaji karyawannya karena adanya pemutusan kontrak oleh Uniqlo.Para
pekerja tersebut menuntut kepada Uniqlo agar memberikan kejelasan terhadap gaji yang tidak di
bayarkan kepada para pekerjanya. Warni dan Yayat melakukan demo Bersama perkerja lainya
yang juga terkena pemutusan kontrak tersebut di depan toko Uniqlo yang akan dibuka di
Denmark. Rencananya pembukaan itu yang rencanya akan di hadiri oleh pendiri dari Uniqlo
yaitu Tadashi  Yanai dan mereka akan menuntut untuk di bayarkan gaji yang tidak diberikan
oleh perusahaan tersebut. Namun pihak Uniqlo tetap masih menolak untuk membayarkannya.
Melihat kasus yang terjadi pada Uniqlo, semestinya mereka tidak melakukan pelanggaran
etika tersebut yang sudah sangat melukai banyak pekerjanya.Selain perusahaan yang tidak
melakukan pelanggaran terhadap pekerja dan lebih memperhatikan hak-hak pekerjanya,
pemerintah juga harus ikut andil dalam kasus-kasus yang melanggar hak pekerjanya.Upaya-
upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu membuat peraturan yang menjadi jaminan
agar para pekerja merasa aman.Dan juga pemerintah melakukan tindakan-tindakan terhadap
perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap pekerja dengan memberikan sanksi atau pun
bahkan bisa mencabut izin perusahaan tersebut.
Solusi yang seharusnya dilakukan
Baik Perusahaan atau pekerja seharusnya ada perjanjian tertulis atau kontrak kerja karyawan
yang meliputi:
1. Perjanjian kerja waktu tertentu percobaan (PKWTP)
2. Penilaian kerja waktu tertentu ( PKWT)
3. Penilaian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT)
Selain itu ada juga hak yang harus diterima oleh karyawan dari perusahaa yaitu :
1. Menjadi anggota serikat tenaga kerja
2. Hak mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama
3. Jaminan social dan keselamatan kerja ( K3)
4. Menerima upah yang layak
5. Membuat perjanjian kerja atau PKB
6. Hak atas perlindungan keputusan PHK tidak adil
7. Hak karyawan perempuan seperti libur PMS dan cuti Hamil
8. Pembatasan waktu kerja, istirahat, cuti dan libur
Seharusnya perjanjian dan hak tersebut mereka lakukan secara tertulis diatas materai untuk
sebagai bukti yang kuat jika suatu saat perusahaan melalaikan hak hak yang diberikan untuk
karyawan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika bisnis merupakan cara atau sikap dalam bisnis ataupun organisasi, yang


mencakup aspek yang sangat luas berkaitan dengan masyarakat luas, pribadi ataupun
dengan perusahaan. Etika yang berkaitan erat dengan norma dan peraturan yang ada
dalam masyarakat. Etika bisnis membahas banyak hal didalam kehidupan masyarakat,
terutama didalam suatu perusahaan tempat kita bekerja. 

Didalam suatu perusahaan haruslah ada etika dalam bekerja dan menjalankan
tugas dengan baik, etika bisnis dalam perusahaann menjadi standard dan pedoman bagi
semua karyawan yang terlibat dalam manajemen perusahaan. Pedoman untuk mejalankan
pekerjaan atau tugas yang sudah menjadi kewajiban karyawan untuk melaksanakannya
dilandasi dengan sikap yang jujur dan professional dalam bekerja.

Dalam perusahaan etika bisnis guna untuk membentuk peraturan atau norma dan
perilaku karyawan dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, atasan, rekan
kerja, ataupun pemegang saham dan pihak luar lainnya. 

Etika bisnis juga salah satu unsur untuk melihat apakah perusahaan itu maju atau
mundur dalam menjalankan bisnisnya. Dengan melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar dalam suatu bisnis ataupun pekerjaan. Etika bisnis
sangat penting didalam semua aspek untuk mempertahankan suatu bisnis. Didalam suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai harus mempunyai pedoman
ataupun standar untuk mecegah timbulnya permasalahan dalam etika bekerja.

Banyak contoh etika didalam bermasyarakat luas, dan mempunyai arti yang
sangat luas. Dalam perusahaan dengan menghormati dan menghargai atasan kita sesuai
jabatan tertentu, maka kita juga bisa dihargai dan dihormati dengan orang lain. Dengan
menciptakan kepercayaan perusahaan, melakukan standar atau peraturan perusahaan
dengan baik. Etika sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karyawan didalam
perusahaan. Tanggung jawab diperlukan dalam perusahaan terhadap atasan, lingkungan
dan antar karyawan. Tanggung jawab terhadap karyawan dengan menghormati pendapat
karyawan, perilaku positif yang ditunjukkan dan lainnya. Tanggung jawab terhadap
lingkungan biasa didalam perusahaan ataupun diluar perusahaan. Etika didalam
perusahaan tujuannya untuk menerapkan nilai - nilai etika untuk mengatur sikap dari
individu karyawan untuk mencapai produktivitas yang maksimal.
B. Saran

Didalam etika bisnis harus mempunyai prinsip untuk menjalankannya, dengan


prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, loyalitas, dan integritas moral. Dengan adanya
prinsip-prinsip tersebut menjadi dasar dalam karyawan beretika dalam suatu perusahaan. 

Dalam bermitra bisnis betermu dengan pihak eksternal, etika sangat diperlukan
dalam pertemuan pertama. Karena kesan pertama itu adalah kesan yang menetukan
pandangan orang tersebut terhadap pribadi kita dan dimana tempat kita bekerja. Dengan
mengucapkan salam dan terima kasih, itu salah satu contoh dari sikap kita yang sopan
terhadap orang lain.

Didalam suatu etika juga harus ada tanggung jawab dalam hal dikerjakan sebagai
seorang pembisnis ataupun seorang karyawan. Norma dalam etika itu juga sangat penting
dengan adanya hukum, kerbijakan dan prosedur perusahaan, serta moral dan mental
pribadi seseorang. Pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika dalam perusahaan
adalah manager. 

Manajemen dalam suatu perusahaan juga diperlukan untuk menerapkan etika


bisnis yang sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh perusahaan yaitu manager
perusahaan tersebut. Dalam etika diperlukan sikap jujur dengan tidak berbohong dan
terus terang, integritas juga diperlukan untuk memegang prinsip dan percaya diri,
menepati janji dalam suatu bisnis, kesetiaan dalam menjalankan tugas atau pekerjaan
yang dipercayakan, adil dengan tidak memandang orang.

Jadi, didalam suatu perusahaan setiap karyawan harus mempunyai kode etik dalam
beretika terhadap atasan, antar karyawan dan pihak luar. Karena itulah yang
mencerminkan pribadi kita sebagai seorang karyawan yang mempunyai etika dalam
berbisnis ataupun menjalin hubungan dengan pihak luar yang berkepentingan. Etika
bisnis tidak bisa dianggap sepele, karena jika kita bekerja disuatu perusahaan pastinya
pihak perusahaan akan melihat dan menilai sikap setiap karyawan dalam bekerja dan
menanggapi suatu masalah. Karena etika adalah salah satu bagian penting dari suksesnya
suatu tujuan perusahaan itu tercapai dengan dukungan dari pihak internal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, M. D. P., Aziz, L. H., Khaerana, K., Ihwanudin, N., Moridu, I., Damanik, E. R., ...&
Basyariah, N. (2020). ETIKA BISNIS.
Nasution, A. M. (2018). Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja Pemindahan Karyawan
Tanpa Alasan pada PT. Agro Jaya Perdana (Studi Putusan No. 133/Pdt. Sus.PHI/2016/PN.Mdn).
https://www.academia.edu/6407940/ETIKA_DAN_HUBUNGAN_DENGAN_TENAGA_KERJ
A
Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Bangun Wilson, S.E., M.Si, Erlangga, Jakarta 2012
https://www.kompasiana.com/ariewidie/5caa12353ba7f75f2272f182/pelanggaran-etika-yang-
dilakukan-uniqlo-terhadap-pekerjanya

Anda mungkin juga menyukai