Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Muhammad Agus Baharuddin
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kamiucapkan selain
mengucap rasa syukur. Oleh karena berkat rahmatdan karunia Tuhan Yang Maha Esa, makalah
yang berjudul “ETIKABISNIS TERHADAP PEKERJA” telah selesai disusun, semoga
makalah inidapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasannyabagi siapa saja
yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang ETIKABISNIS TERHADAP PEKERJA.
Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapatbeberapa
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatahmenyebutkan “tiada gading
yang tidak retak” dan sejatinyakesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu,
kami dengansenang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran daripara
pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagaibagian dari upaya kami untuk
terus melakukan perbaikan danpenyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihakyang telah
mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian prosespenyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini bisa hadir dihadapan sidang pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihakdan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuandi Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai,
pertanggungjawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memiliki perananyang sangat
penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuanorganisasi. Bisnis juga
akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian padaetika, karena hal ini akan
meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkanmotivasi karyawan serta dapat
mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yangkurang etis yang dilakukan oleh
karyawan.
Disetiap perusahaan memerlukan adanya etika bisnis. Etika bisnis itudibuat oleh
organisasi ataupun manajer sebagai sebuah langkah untukmembandingkan apakah yang
dilakukan oleh eksekutif perusahaan sesuai denganrencana yang dibuat dan ditetapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa etika bisnis akanmenjadi pedoman atau acuan ketika mau
menjalankan dan mengembangkan bisnispada perusahaan tersebut.kesesuaian antara
rencana dan tindakan akan bisa dilihatpada etika bisnis yang sudah ada. Etika bisnis
perusahaan menjadi hal yang sangatpenting untuk mengontrol, mengevaluasi serta
menjaga eksistensi danproduktivitas perusahaan.
Dalam aktivitas bisnis saat ini, etika menjadi persoalan yang sangatpenting. Hal
ini dikarenakan aktivitas bisnis menimbulkan banyakperdebatan dan dilema khususnya
terkait etika dalam operasionalperusahaan. Banyak perusahaan yang melakukan praktik
yang tidak etisuntuk mencapai tujuannya seperti penyalahgunaan penentuan
hargaterhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan, tidak ada kesejahteraandalam
organisasi, perlakukan tidak adil terhadap karyawannya, tidak etissaat menjalin kerja
sama dengan rekan bisnisnya, tidak ada tanggungjawab sosial terhadap lingkungannya
dan pelanggaran lainnya.
Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritistentang adat
kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku manusiayang dianggap baik atau tidak
baik. Sebagai ilmu, etika belum semapanilmu fisika atau ilmu ekonomi. Teori etika
menyediakan sebuah kerangkayang dapat digunakan untuk memastikan benar tidaknya
keputusan moral.Teori etika dapat membantu memberikan penilaian etis tidaknya
suatukeputusan yang dilakukan oleh pengambil keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Permasalahan yang ada dalam etika bisnis terhadap karyawan ?
2. Bagaimana Solusi Real yang ada dalam etika bisnis terhadap karyawan
3. Bagaimana Solusi Ideal atau yang seharusnya dalam etika bisnis terhadap karyawan?
4. Apa Kesimpulan Dari etika bisnis terhadap karyawan?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
1. Kolusi bentuk penyogokan yang terjadi pada calon karyawan yang ingin
naik jabatan (promosi jabatan).
2. Lamaran peluang kerja yang mencantumkan agama dan ras suku pada media massa.
3. Pelatihan-pelatihan (training) yang dilakukan hanya berdasarkan untukmendapatkan
proyek tender saja. Jadi pelatihan dilaksanakan tidak berdasarkan kebutuhan yang
ada.
4. Pemberian hasil penilaian psikologis (ex: psikotest) kepada seseorang yang berada
di luar bidang yang berwenang. Contohnya, pemberian hasil penilaian psikologis
yang dimiliki secara otoritas oleh bidang HRD dalam proseskegiatan rekrutmen di
luar bidang HRD.
5. Pemberitahuan besaran nominal jumlah gaji kepada pihak yang tidak berwenang.
Penjelasan dari permasalahan diatas, problem pertama termasuk dalam
permasalahan etika terkait dengan satu diantara tiga pengertian etika dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1988), yaitu nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau bermasyarakat. Perilaku kolusi menyogok jelas sekali merupakantindakan
jalur pintas demi mencapai tujuannya. Jalan pintas yang dilakukan sebenarnya tidak akan
menjadi masalah jika dilakukan dalam kerangka norma kebaikan yang dapat diterima
oleh masyarakat. Namun, permasalahannya adalah jalan pintas yang digunakan
bertentangan dengan norma kebaikan yang semestinya tertera dalam kehidupan
bermasyarakat. Perjalanan untuk mencapai suatu tujuan yang baik haruslah menggunakan
cara yang baik. Cara yang baik itu adalah dengan memberikan usaha yang optimal
melalui kemampuan dirinya sendiri. Sehingga, promosi jabatan itu didapat melalui
keringatnya sendiri bukan berdasarkan unsur lainyang menyalahi noma kebaikan yang
berlaku.
Problem etika yang kedua berkaitan erat dengan pengertian etika yang lain(masih
dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988) yaitu, tentang ilmu yang baik
dan apa yang buruk. Norma baik yang tertanam dalam masyarakat umumadalah tidaklah
etis ketika pencantuman hal-hal yang bersifat pribadi dicantumkandalam media massa
yang melibatkan berbagai macam kalangan pihak. Sehinggaketika pencatuman tersebut
dalam hal ini adalah ras agama ditampilkan, maka tentumenimbulkan ketidaksukaan
masyarakat akan hal tersebut. Lagi pula pencantumankedua hal tersebut tidaklah menjadi
hal esensi dalam kompetensi yang dibutuhkandalam suatu pekerjaan.
Permasalahan ketiga juga termasuk permasalahan etika dalam kategori pengertian
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Dalam kode etik yang
ditetapkan dalam dunia SDM tidak dibenarkan jika pelaksanaan training hanya dijalankan
semata-mata untuk proyek saja. Buat apa menghabiskan banyak uang atau mendulang
banyak uang, namun tujuan sebenarnya dari pelatihan tidaklah didapat. Jadi, pelatihan
hanya formalitas kegiatan saja. Hal itu tentu saja merendahkan martabat pelatihan itu
sendiri. Berkaitan dengan hal itulah menurut kelompok kami, kode etik itu ditetapkan.
Permasalahan keempat ini juga termasuk dalam etika dalam kategori pengertian
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Tidak etis ketika sumber data
mengenai deskripsi psikologis yang dimiliki oleh seseorang diketahui oleh banyak pihak.
Pengetahuan akan deskripsi psikologis tersebut haruslah mempertimbangkan izin dari
orang bersangkutan yang memiliki deskripsi psikologis tersebut dan tujuan yang jelas
kenapa data tersebut dibutuhkan. Selama kedua pertimbangan tersebut tidak ada, maka
tindakan mengetahui hasil data deskripsi psikologis tersebut tidak dibenarkan (tidak etis).
Problem kelima merupakan permasalahan etika dalam pengertian yang sama
seperti sebelumnya, yaitu kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Gaji
merupakan ranah area pribadi yang secara etis diketahui oleh orang yang bersangkutan
saja dan pihak diatas yang mengelola keuangan penggajian. Suatu hal pribadi jelas tidak
diperkenankan untuk diketahui oleh pihak lain tanpa seizin dari pihak yang memiliki
otoritas. Pemahaman itulah yang menjadi kumpulan dari nilai-nilai yang terbentuk dalam
suatu masyarakat sehingga membentuk perilaku akhlak seperti apa yang seharusnya
dilakukan.
B. Solusi Real
1. Solusi permasalahan pertama
a) Melakukan pengamatan kepada karyawan yang ingin naik jabatan dari kinerja
sebelumnya
b) Melakukan observasi kepada karyawan apakah memiliki anggota keluarga atau
kerabat yang bekerja di divisi atau tempat kerja yang smaa
c) Mengevaluasi kompetensi terhadap karyawan yang ingin naik jabatan
d) Mendiskusikan dengan HRD dan Manager yang berwenang
e) Menilai secara objektifatas kinerja yang dilakukan sebelumnya
2. Solusi Permasalahan Kedua
Melakukan sikap toleransi atau dalam kata lain tidak perlu mengumbar lewat
media massa tetapi melakukan proses seleksi pada saat interview akan tetapi jika
kriteria ras suku agama dirasa sangat perlu dan menjadi prioritas utama pada
perusahaan tersebut dan perlu adanya mencantumkan di media massa maka di
media massa perlu dijelaskan alasannyaMisal : butuh karyawan non islam agar
karyawan tidak ambil cuti panjang saat lebaran
3. Solusi Permasalahan Ketiga
Tender boleh saja asalkan dilakukan dengan cara yang halal dan baik. Yaitu
bisa dilakukan dengan menerapkan teknis aplication pekerjaan.agar terjadi
pemerataan kesejahteran untuk perusahaan menengah ke bawah yg biasa di posisi
subkon di berikan uang muka.karena mereka ini yang berhubungan langsung dengan
pekerja kasar atau masyarakat bawah. Sebagai pemerataan pekerjaan sampai ke real
masyarakat karena pemenang tender biasa hanya di menangkan oleh perusahaan
besar yg sesuai dengan grade perusahaan yang sesuai persyaratan ADM lelang.
Padahal pemenang lelang biasa dengan aplikasi subcont pada masing masing bidang
kerja tanpa uang muka sering terjadi pembatalan kepada perusahaan kecil yang
akirnya juga banyak menghilangkan kesempatan masyarakat kecil bekerja untuk
mendapatkan nafkah karena sering perusahaan besar pemenang tender tidak mau
mengeluarkan uang muka tapi sesuai hasil progres kerja, yang artinya seperti tikus
kecil harusmencarikan makan gajah dan keluarganya sehingga perusahaan kecil
sering kalang kabut di situ yang mestinya gajah yang harus memberikan sebagaian
kecil untuk makan tikus agar keluarga tikus dan saudaranya menjadi gemuk mirip
gajah.
4. Solusi Permasalahan Keempat
Membuat peraturan tertulis di pekerjaan bahwa data hasil psikotes hanya bisa
diberikan oleh orang yang berwenang dalam perusahaan, misalnya manager.Dan
informasi yang diberikan pun terbatas, yaitu berkaitan dengan tujuan pemberian
psikotes.Kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan kerahasiaan diatur dan
diawasi oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan tujuan melindungi hak
karyawan sebagai individu dalam menjaga privasinya yang wajib dihormati oleh
semua orang.
5. Solusi Permasalahan Kelima
Melakukan pemberitahuan dan perjanjian kepada seluruh karyawan terkait gaji dan
jabatan sebelum bekerja (pre employment) untuk menghindari bocoran gaji kepada
pihak lain dan kecemburuan.
C. Solusi Ideal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam suatu perusahaan haruslah ada etika dalam bekerja dan menjalankan
tugas dengan baik, etika bisnis dalam perusahaann menjadi standard dan pedoman bagi
semua karyawan yang terlibat dalam manajemen perusahaan. Pedoman untuk mejalankan
pekerjaan atau tugas yang sudah menjadi kewajiban karyawan untuk melaksanakannya
dilandasi dengan sikap yang jujur dan professional dalam bekerja.
Dalam perusahaan etika bisnis guna untuk membentuk peraturan atau norma dan
perilaku karyawan dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, atasan, rekan
kerja, ataupun pemegang saham dan pihak luar lainnya.
Etika bisnis juga salah satu unsur untuk melihat apakah perusahaan itu maju atau
mundur dalam menjalankan bisnisnya. Dengan melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar dalam suatu bisnis ataupun pekerjaan. Etika bisnis
sangat penting didalam semua aspek untuk mempertahankan suatu bisnis. Didalam suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai harus mempunyai pedoman
ataupun standar untuk mecegah timbulnya permasalahan dalam etika bekerja.
Banyak contoh etika didalam bermasyarakat luas, dan mempunyai arti yang
sangat luas. Dalam perusahaan dengan menghormati dan menghargai atasan kita sesuai
jabatan tertentu, maka kita juga bisa dihargai dan dihormati dengan orang lain. Dengan
menciptakan kepercayaan perusahaan, melakukan standar atau peraturan perusahaan
dengan baik. Etika sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karyawan didalam
perusahaan. Tanggung jawab diperlukan dalam perusahaan terhadap atasan, lingkungan
dan antar karyawan. Tanggung jawab terhadap karyawan dengan menghormati pendapat
karyawan, perilaku positif yang ditunjukkan dan lainnya. Tanggung jawab terhadap
lingkungan biasa didalam perusahaan ataupun diluar perusahaan. Etika didalam
perusahaan tujuannya untuk menerapkan nilai - nilai etika untuk mengatur sikap dari
individu karyawan untuk mencapai produktivitas yang maksimal.
B. Saran
Dalam bermitra bisnis betermu dengan pihak eksternal, etika sangat diperlukan
dalam pertemuan pertama. Karena kesan pertama itu adalah kesan yang menetukan
pandangan orang tersebut terhadap pribadi kita dan dimana tempat kita bekerja. Dengan
mengucapkan salam dan terima kasih, itu salah satu contoh dari sikap kita yang sopan
terhadap orang lain.
Didalam suatu etika juga harus ada tanggung jawab dalam hal dikerjakan sebagai
seorang pembisnis ataupun seorang karyawan. Norma dalam etika itu juga sangat penting
dengan adanya hukum, kerbijakan dan prosedur perusahaan, serta moral dan mental
pribadi seseorang. Pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika dalam perusahaan
adalah manager.
Jadi, didalam suatu perusahaan setiap karyawan harus mempunyai kode etik dalam
beretika terhadap atasan, antar karyawan dan pihak luar. Karena itulah yang
mencerminkan pribadi kita sebagai seorang karyawan yang mempunyai etika dalam
berbisnis ataupun menjalin hubungan dengan pihak luar yang berkepentingan. Etika
bisnis tidak bisa dianggap sepele, karena jika kita bekerja disuatu perusahaan pastinya
pihak perusahaan akan melihat dan menilai sikap setiap karyawan dalam bekerja dan
menanggapi suatu masalah. Karena etika adalah salah satu bagian penting dari suksesnya
suatu tujuan perusahaan itu tercapai dengan dukungan dari pihak internal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, M. D. P., Aziz, L. H., Khaerana, K., Ihwanudin, N., Moridu, I., Damanik, E. R., ...&
Basyariah, N. (2020). ETIKA BISNIS.
Nasution, A. M. (2018). Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja Pemindahan Karyawan
Tanpa Alasan pada PT. Agro Jaya Perdana (Studi Putusan No. 133/Pdt. Sus.PHI/2016/PN.Mdn).
https://www.academia.edu/6407940/ETIKA_DAN_HUBUNGAN_DENGAN_TENAGA_KERJ
A
Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Bangun Wilson, S.E., M.Si, Erlangga, Jakarta 2012
https://www.kompasiana.com/ariewidie/5caa12353ba7f75f2272f182/pelanggaran-etika-yang-
dilakukan-uniqlo-terhadap-pekerjanya