KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
........................
Dr. Pembimbing/Penguji : dr. Sedyo Wahyudi, Sp. A
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : [An] RAP Suku bangsa : Jawa
Tanggal lahir (umur) : 20 Desember 2006 (12 tahun) Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki Anak ke :1
Alamat : Jl. Bawangan Rt(10)/ Rw(02)
Ibu
Nama lengkap : Ny. AW Agama : Islam
Tanggal lahir (umur) : 37 tahun Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Bawangan Rt(10)/ Rw(02) Penghasilan :
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dari An RAP, dan alloanamnesis pada ibu pasien, pada hari
Sabtu tanggal 26 Maret 2019 Jam: 10.00 WIB di Bangsal Gamma RS Panti Wilasa
Dr.Cipto.
Keluhan utama:
Demam sejak 5 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Badan lemas, kepala pusing, mual (+) muntah (+), nyeri perut
1
Riwayat Penyakit Sekarang
(21 Maret 2019) Adik pasien demam dan di bawa ke klinik dekat rumah, sore harinya
pasien demam usai bangun tidur kira-kira jam 6 sore, akan tetapi ibu pasien mengira pasien
hanya demam biasa, dan tidak di kasih minum obat. Tidak ada mimisan dan gusi berdarah,
makan dan minum masih mau, tidak ada keluhan seperti pusing, mual dan muntah, BAB dan
BAK normal, mencret (-), lendir (-), ampas (-), darah (-). Pasien mengeluh batuk dan pilek,
namun batuk pilek biasa.
(22 Maret 2019) Pada pagi harinya pasien sudah tidak demam lagi, pasien masih ke
sekolah, dan pada siang hari setelah pasien pulang sekolah, pasien merasa badan lemas dan
agak demam, pada sore harinya demam nya meningkat, tidak ada mimisan dan gusi berdarah,
namun pasien sudah mulai tidak nafsu makan, tidak ada keluhan seperti pusing, mual dan
muntah, pada malam harinya ibu pasien memberi pasien minum obat adiknya (tempra), namun
keadaan tidak membaik. BAB dan BAK normal, mencret (-), lendir (-), ampas (-), darah (-).
Pasien mengeluh batuk dan pilek, namun batuk pilek biasa.
(23 Maret 2019) Keluhan demam pasien tak kunjung turun, tidak ada mimisan dan gusi
berdarah. Pasien tidak nafsu makan, namun pada hari ini pasien sudah mulai muntah saat
mencoba untuk makan (muntah sudah 3x dalam 1 hari isi cairan-makanan), badan pasien lemas
dan tidak mau aktivitas. Nyeri perut bagian lambung (ulu hati), kemudian ibu pasien memberi
pasien minum obat tempra 3x sehari (pagi, siang, malam). BAB dan BAK normal, mencret(-),
lendir (-), ampas (-), darah (-). Pasien mengeluh batuk dan pilek, namun batuk pilek biasa.
(24 Maret 2019) Pasien sudah tidak demam lagi, namun keluhan seperti badan lemas
dan tidak mau makan masih di rasakan pasien, mual muntah (+) (hari ini 2x dalam 1 hari),
BAB dan BAK normal, mencret (-), lendir (-), ampas (-), darah (-). Pasien mengeluh batuk dan
pilek, namun batuk pilek biasa.
(25 Maret 2019) Pasien mengeluh demam lagi. Kemudian ibu pasien Pasien datang ke
IGD pantiwilasa dr. Cipto dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS, demam naik turun,
demam sering meningkat terutama saat siang menjelang sore hari, Tidak ada keluhan seperti
mimisan dari hidung, tidak ada perdarahan pada gusi. Tidak disertai sesak nafas, nyeri dada,
menggigil, kuning pada kulit. Pasien juga mengeluh badan lemas, dan tidak ada nafsu makan.
Pasien juga mengeluh sakit kepala dan nyeri di daerah perut (ulu hati). Pasien mengatakan
sehari-hari pasien makan teratur 3 kali sehari dan makan di tempat yang bersih, pasien
sebelumnya tidak berpergian ke luar kota ataupun daerah yang endemis malaria. Buang air
kecil dan buang air besar seperti biasa. Pasien mengeluh mual dan muntah, (>5x) cairan-
2
makanan. Pasien juga mengeluh batuk sejak 1 minggu SMRS, berdahak, tetapi gabisa keluar.
Pilek sejak 1 minggu SMRS, bening, dan hidung sering bumpet pada pagi hari saat bangun
tidur.
(26 Maret 2019) keluhan yang masih dirasakan adalah demam (hari ke-6), keluhan
demam tidak disertai mimisan ataupun gusi berdarah. Keluhan sesak nafas, nyeri dada,
menggigil, kuning pada kulit disangkal pasien. Pasien juga mengeluh badan lemas masih
lemas, dan tidak ada nafsu makan. Pasien juga mengeluh kepala masih sakit dan nyeri di daerah
perut (ulu hati). Buang air kecil dan buang air besar seperti biasa. Pasien masih mengeluh mual
dan muntah, (4x) cairan-makanan. Pasien juga masih mengeluh batuk dan pilek serta hidung
sering bumpet pada pagi hari saat bangun tidur.
(27 Maret 2019) Keluhan yang masih dirasakan adalah nyeri perut, batuk dan pilek.
Nafsu makan pasien sudah membaik, mual muntah sudah tidak ada. Badan sudah tidak lemas.
Buang air besar konsistensi lunak tidak diserati diare, buang air kecil warna kekuningan. Nyeri
perut daerah ulu hati masih ada, akan tetapi sudah agak berkurang. Batuk dan pilek masih sama.
(28 Maret 2019) Keluhan yang masih dirasakan adalah sedikit nyeri perut di daerah
ulu hati. Keluhan demam, pusing, mual muntah, batuk pilek sudah tidak ada lagi. Nafsu makan
sudah membaik, badan sudah tidak lemas lagi.
3
Riwayat Perkembangan
Motorik Kasar:
- Belajar : tidak pernah tinggal kelas
- aktivitas : aktif bersama teman sebaya
- Berlari : bisa
- Berpakaian : bisa
Bahasa :
- Bicara : lancar
Riwayat Makanan
UMUR ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
0 – 2 bulan ASI
2 – 4 bulan ASI
4 – 6 bulan ASI
6 – 8 bulan ASI/PASI Bubur susu (2-3 x
sehari)
8 – 10 bulan ASI/PASI Biskuit bayi/pisang Bubur susu (2-3 x
dilumatkan sehari)
(1xsehari)
10 – 12 bulan ASI/PASI Biskuit bayi/pisang Nasi Tim (2 –
dilumatkan 3 x sehari)
(1xsehari)
*Kesan: Kualitas dan kuantitas makanan cukup, makanan pokok diberikan 2 – 3 kali sehari.
4
Daging Ayam, Sapi, Hati bergantian seminggu
Telur 2 hari sekali, satu butir
Ikan 3 kali seminggu, 1 potong
Tahu/Tempe 1 – 2 kali sehari
Susu Susu formula 2 – 3 kali sehari
*Kesan: Kuantitas cukup, pasien diberikan makan 3 kali sehari. Kualitas makanan cukup. Sumber
protein hewani dan nabati tercukupi
Riwayat Imunisasi
Riwayat Imunisasi
Jenis USIA
imunisasi
Hepatitis B
Polio
BCG
DTP
HiB
Campak 9 bulan
Imunisasi lain Ibu lupa
Ibu mengatakan selalu mengikuti jadwal imunisasi tetapi lupa dengan usia anak saat imunisasi,
imunisasi dilakukan di puskesmas, ibu mengaku imunisasi terakhir adalah campak saat usia 9 bulan.
*Kesan: Imunisasi dasar lengkap
Riwayat Penyakit Dahulu ( Tahun, diisi bila ya ( + ), bila tidak ( - ) )
5
Pasien adalah pelajar yang sehari-hari beraktivitas dengan kegiatan belajar, serta
mengikuti kegiatan tambahan ekstrakulikuler di sekolah seperti olahraga.
- Lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang baik dan bersih. Pasien tinggal
serumah dengan ayah, ibu, dan satu orang adik. Adik pasien demam juga. Di rumah
pasien tidak terdapat tempat penampungan air yang terbuka maupun barang-barang
bekas yang menumpuk. Riwayat makan di tempat yang kurang bersih disangkal dan
berpergian ke luar pulau jawa disangkal.
Riwayat Keluarga
Silsilah Keluarga
An.
RAP
6
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul - judul yang bersangkutan
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat malam
(-) Kuku (-) Kuning / Ikterus (-) Sianosis
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit Kepala (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Merah (-) Nyeri
(-) Sekret (-) Kuning/ikterus
(-) Trauma (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran (-) Sekret
Hidung
(-) Rhinnorhea (-) Tersumbat
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(+) Sekret (-) Epistaksis
(-)Trauma (-) Benda asing/foreign body
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Thorax (Jantung/Paru-Paru)
(-) Sesak napas (-) Mengi
(+) Batuk (-) Batuk darah
(-) Nyeri dada (-) Berdebar-debar
Abdomen (Lambung/Usus)
(+) Mual (+) Muntah
(-) Diare (-) Konstipasi
(+) Nyeri epigastrium (-) Nyeri kolik
(-) Tinja berdarah (-) Tinja berwarna dempul
(-) Benjolan
7
Saraf dan otot
(-) Riwayat trauma (-) Nyeri (-) Bengkak
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/75 mmHg
Frekuensi Nadi : 80x/menit, kuat angkat, reguler.
Frekuensi Nafas : 20x/menit, vesikuler, thorako abdominal.
Suhu : 37,8oC per Aksilla
Kepala : Normocephal, rambut hitam merata, tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra tidak ada, Konjungtiva anemis tidak ada, Sklera tidak
Ikterik , Refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif, Pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membrane timpani utuh, secret tidak ada,
serumen ada
Hidung : Normosepta, Deviasi septum tidak ada, sekret ada
Tenggorokan : Tonsil T1-T1, faring normal, uvula di tengah, lidah tidak kotor dan tidak
hiperemis
Mulut : Mukosa bibir tidak kering dan tidak sianosis, lidah kotor tidak ada, tidak
hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, trakea tidak deviasi, tiroid tidak teraba
membesar
Jantung
a. Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
b. Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V mid-klavikula sinistra
c. Perkusi :
i. Batas atas jantung di sela iga 3 garis sternal kiri
ii. Batas kanan jantung di sela iga 4 garis sternal kanan
iii. Batas kiri jantung di sela iga 4 garis midklavikula kiri
d. Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
8
Paru
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, gerak dada simetris kiri dan
kanan
b. Palpasi : Tidak teraba adanya massa pada dinding dada
c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
d. Auskultasi : Suara nafas vesikular (+/+), rhonki basah (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
a. Inspeksi : Datar, tidak tampak Sikatrik.
b. Auskultasi : Bising usus positif normal
c. Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), tidak teraba pembesaran lien dan
hepar, turgor kulit baik
d. Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen,
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2’, tidak ada edema pada keempat ekstremitas,
tidak ada deformitas.
Tanda rangsang meningeal :
a. Kaku kuduk : Negatif
b. Brudzinki I : Negatif
c. Brudzinki II : Negatif
d. Kernig : Negatif
e. Lasque : Negatif
Status Gizi
Klinis : tampak lemah
Antropometris :
- Berat Badan (BB) : 28,5 kg
- Tinggi/Panjang badan : 152 cm
- BMI : Berat badan / (TB x TB(meter))
28,5 / 1,52 x 1,52 = 28,5/2,31 = 12,3
Interpretasi status gizi :
BB/U = Normal
TB/U = Normal
BB/TB = Normal
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 25-03-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
RESUME
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dibawa ibunya dengan keluhan demam sejak 5
hari SMRS. Pasien demam naik turun, naik saat siang-sore hari, tidak ada mimisan ataupun
gusi berdarah, tidak ada riwayat berpergian ke luar pulau jawa, badan lemas, tidak nafsu makan,
mual (+) muntah (+). Pasien mengeluh sakit kepala dan nyeri di daerah perut (ulu hati). Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis dengan tanda-
tanda vital sebagai berikut Nadi 77x/menit, kuat angkat, reguler. Napas 20 x/menit, dan suhu
37,80C. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan adanya nyeri tekan epigastrium. Pada
pemeriksaan penunjang berupa darah lengkap. Di darah lengkap ditemukan adanya
trombositopenia 78.000 𝜇L.
DIAGNOSIS BANDING
Demam berdarah dengue
Demam thypoid
DIAGNOSIS KERJA
Dengue fever
RENCANA DIAGNOSTIK
- Hitung jenis sel darah
- Serologi IgM dan IgG dengue
PENATALAKSANAAN
10
A. Non Medikamentosa
- Rawat inap
- Tirah baring
- Diet lunak 2100 KKal/hari
- Cek tanda vital dan setiap 4 jam
B. Medikamentosa
- Perbaikan maintenance cairan menggunakan rumus Holiday Segar 1.660 ml/hari
20tpm makro
- Puyer cefadroxil (25mg/kgbb/hari) 2x1
- Pyridoxine 10mg 1x1
- Ranitidin (2-4mg/kgbb/hari) 2-3x1
- RL infus
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanastionam : dubia ad bonam
11
Follow Up Pasien
Tanggal 26-03-2019
Demam (hari k-6) anak berkurang dari hari sebelumnya, mimisan (-), gusi
berdarah (-), keadaan masih lemas, nafsu makan belum baik. Anak tiduran
S
saja. Mual (+), muntah (+) (4x) cairan-makanan, kepala masih sakit, nyeri ulu
hati (+) berkurang. Batuk pilek masih sama.
O Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital:
Suhu: 37,0oC, Nafas : 20x/menit, Nadi: 77x/menit teraba kuat, reguler,
tekanan darah: 120/70 mmHg
Status Generalis
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata berwarna hitam
Mata: Pupil Isokor, Konjungtiva tidak anemis (-/-), sklera tidak ikterik (-/-)
refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif (+/+)
THT : Normotia, serumen (-), hidung normosepta, tidak ada nafas cuping
hidung, faring tidak hiperemis tonsil T1-T1, uvula di tengah
Mulut : mukosa bibir tidak sianosis
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi sela iga, perkusi sonor
Paru: suara nafas vesikuler
Jantung : Bunyi Jantung I-II murni regular
Abdomen : datar, bising usung normoperistaltic, tidak teraba pembesaran
organ, nyeri tekan epigastrium
Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT<2 detik
Pemeriksaan Complete blood count
- Hemoglobin 13,3 12,8 -16,8 g/dl
- Leukosit 3,9 4,5 - 13,0 103/uL
- Hematokrit 39 40 – 52 %
- Eritrosit 5,0 4,40-5,90 106/uL
- Trombosit 34 150 – 400 103/uL
- MCV 77 80 – 100 fl
- MCH 27 26 – 34 pg
- MCHC 34 32 – 36 %
A - Dengue fever
12
P - IVFD RL 1500 mL/hari
- makan berat 2100 kkal/hari
- Cek darah lengkap setelah 24 jam
- Puyer cefadroxil (25mg/kgbb/hari) 2x1
- Pyridoxine 10mg 1x1
- Ranitidin (2-4mg/kgbb/hari) 2-3x1
Follow Up
Tanggal 27-03-2019
(Hari ke-7) Pasien sudah tidak demam. Keadaan umum membaik, nafsu
makan membaik. Anak sudah mulai mau makan, mulai sedikit aktif
S
beraktivitas, mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati. Batuk pilek sudah tidak ada.
O Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital:
Suhu: 36,5oC, Nafas : 20x/menit, Nadi: 80x/menit teraba kuat, reguler,
tekanan darah: 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata berwarna hitam
Mata: Pupil Isokor, Konjungtiva tidak anemis (-/-), sklera tidak ikterik (-/-)
refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif (+/+)
THT : Normotia, serumen (-), hidung normosepta, tidak ada nafas cuping
hidung, faring tidak hiperemis tonsil T1-T1, uvula di tengah
Mulut : mukosa bibir tidak sianosis
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi sela iga, perkusi sonor
Paru: suara nafas vesikuler
Jantung : Bunyi Jantung I-II murni regular
Abdomen : datar, bising usung normoperistaltic, tidak teraba pembesaran
organ, nyeri tekan epigastrium (sedikit)
Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT<2 detik
Pemeriksaan Complete blood count
- Hemoglobin 13,9 12,8 -16,8 g/dl
13
- Leukosit 6,2 4,5 - 13,0 103/uL
- Hematokrit 41 40 – 52 %
- Eritrosit 5,3 4,40-5,90 106/uL
- Trombosit 40 150 – 400 103/uL
- MCV 78 80 – 100 fl
- MCH 26 26 – 34 pg
- MCHC 34 32 – 36 %
A - Dengue fever
Follow Up
Tanggal 28-03-2019
(Hari ke-8) sudah tidak demam, keadaan umum membaik, nafsu makan
membaik. Anak sudah mulai mau makan, mulai aktif beraktivitas, mual (-),
S
muntah (-), nyeri ulu hati minimal. Batuk pilek sudah tidak ada.
O Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital:
Suhu: 36,2oC, Nafas : 20x/menit, Nadi: 75x/menit teraba kuat, reguler,
tekanan darah: 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata berwarna hitam
Mata: Pupil Isokor, Konjungtiva tidak anemis (-/-), sklera tidak ikterik (-/-)
refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif (+/+)
THT : Normotia, serumen (-), hidung normosepta, tidak ada nafas cuping
hidung, faring tidak hiperemis tonsil T1-T1, uvula ditengah
Mulut : mukosa bibir tidak sianosis
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi sela iga, perkusi sonor
14
Paru: suara nafas vesikuler
Jantung : Bunyi Jantung I-II murni regular
Abdomen : datar, bising usung normoperistaltic, tidak teraba pembesaran
organ, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT<2 detik
Pemeriksaan Complete blood count
- Hemoglobin 14,1 12,8 -16,8 g/dl
- Leukosit 7,1 4,5 - 13,0 103/uL
- Hematokrit 41 40 – 52 %
- Eritrosit 5,3 4,40-5,90 106/uL
- Trombosit 58 150 – 400 103/uL
- MCV 77 80 – 100 fl
- MCH 27 26 – 34 pg
- MCHC 35 32 – 36 %
A - Dengue fever
P Keadaan umum pasien sudah membaik dan sedikit tidak enak di lambung.
-sucralfate
ANALISA KASUS
Definisi
Demam dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, dan trombositopenia.
Demam Dengue (DD). Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua
atau lebih manifestasi Klinis sebagai berikut:
1. Nyeri kepala.
2. Nyeri retro-orbital.
3. Mialgia/artralgia.
4. Ruam kulit.
5. Manifestasi perdarahan
6. Leukopenia dan pemeriksaan serologi dengue positif, atau di temukan pasien DD/DBD
yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.
15
Pada pasien ini ditemukan 2 tanda positif gejala klinis yaitu demam yang meningkat terus-
menerus selama 4 hari dan perdarahan dari hidung (epistaksis) pada hari ke 4 SMRS dan saat
sebelum ke rumah sakit.
Berdasarkan kriteria WHO untuk mendiagnosis dan menentukan derajat penyakit infeksi DD
maka kasus ini termasuk dalam Demam Dengue karena pada anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ditemukan adanya :
Demam akut (demam 4 hari)
Tidak ada tanda kebocoran plasma atau hemokonsentrasi lebih dari 20%
Penatalaksanaan
Prinsip utama adalah terapi suportif. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan
tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus demam dengue. Asupan cairan pasien
harus tetap dijaga, terutama cairal oral. Jika asupan cairan oral pasien tidak mampu
dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah dehidrasi
dan hemokosentrasi secara bermakna.
Pengobatan pada demam dengue bersifat simptomatis jadi untuk panas diberikan parasetamol
3x500mg, untuk asupan cairan diberikan Ringer Laktat 1.660 ml/hari 20 tpm makro
- Paracetamol tablet 500 mg setiap 4 jam jika demam.
16