Anda di halaman 1dari 13

UJIAN KASUS PENDEK

SEORANG ANAK PEREMPUAN BERUSIA 13 TAHUN


DENGAN OSTEOSARKOMA, ANEMIA, GIZI BURUK &
SCABIES

Oleh:
Losine A/P Krishna Moorthy
0910714007

Pembimbing:
dr. A. Susanto Nugroho, Sp.A(K)

LABORATORIUM/SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2014

LAPORAN KASUS

I.

Identitas
Identitas Pasien
Nama

: An. DRN

Usia

: 13 tahun 2 bulan

Tempat/Tanggal lahir

: Blitar, 13 October 2001

Jenis Kelamin

: Wanita

Alamat

:Gombong RT 2/1 Garum Blitar

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Tanggal MRS

: Selasa, 9 Disember 2014

Nomer Register

: 11197xxx

Identitas Orang tua Pasien


Ayah

II.

Nama
Usia
Perkawinan kePekerjaan
Penghasilan 1 bulan
Pendidikan terakhir

: Tn. N
: 43 tahun
:1
: Penjual Sayur
: <Rp 1,000,000
: SD

Ibu
Nama
Usia
Perkawinan kePekerjaan
Penghasilan 1 bulan
Pendidikan terakhir

: Ny. S
: 37 tahun
:1
: Ibu rumah tangga
: Rp : SMP

Anamnesis
Autoanamnesis dan heteroanamnesis (dengan ibu pasien) pada hari Rabu,
tanggal 17 Disember 2014.
Keluhan utama
: Benjolan di lutut kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengeluhkan muncul benjolan di lutut kiri pasien. Benjolan
muncul pertama kali pada bulan Juli tahun 2014. Saiz benjolan pada waktu itu
5x2 cm, tidak ada nyeri, terasa keras, tidak bergerak dan tidak ada
perubahan warna kulit. Riwayat jatuh disangkal oleh pasien. Pasien tidak

berjumpa dokter dan membiarkan benjolan dengan harapan akan hilang


sendiri. Namun, semakin lama benjolan semakin membesar dan muncul rasa
nyeri sehingga pasien tidak bisa berjalan.Ibu pasien mengatakan muncul luka
pada benjolan sejak 2 minggu yang lalu dan keluar cairan jernih dari luka
tersebut. Pasien tidak ada rasa mual, muntah dan mengalami penurunan
berat badan sebanyak 4 kg dalam 4 bulan terakhir ini walaupun nafsu
makan tetap sama. Pasien ke Rumah Sakit di Blitar pada tanggal 2 December
2014. Di sana, pasien di foto roentgen dan diberitahu bahwa benjolan tersebut
adalah sejenis tumor. Pasien dirujuk ke RSSA.
Pasien juga mengeluh bahwa seluruh tubuhnya terasa gatal sejak
bulan Juni 2014. Gatal terasa pada setiap waktu dan pasien sering bangun
malam karena terasa gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai sebarang penyakit lain sejak lahir sehingga
sekarang. Riwayat jatuh, trauma atau kecelakaan tidak ada.
Riwayat Pengobatan
Di rumah sakit Blitar, pasien diberi obat anti nyeri tetapi ibu pasien
tidak tahu nama obat. Obat diminum 3 kali sehari dan pasien mengatakan
nyeri hilang jika mengkonsumsi obat tersebut.
Untuk rasa gatal, ibu pasien membawa pasien ke Yayasan Orang
Sakit di Blitar dan pasien diberi obat minum, salep serta obat untuk dicampur
dalam air mandi. Gatal berkurang setelah penggunaan obat-obatan ini namun
tidak hilang. Sekarang, pasien sudah memberhentikan obat-obatan tersebut.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Saudara :
1. Perempuan, pasien ini.
2. Laki-laki, usia 9 tahun, sekolah SD kelas 3, tidak pernah ada riwayat
opname di RS.
Ayah : Mempunyai keluhan gatal pada seluruh tubuh terutama pada celah
celah jari tangan dan kaki sejak 7 bulan yang lalu. Mengambil obat di Yayasan
Orang Sakit di Blitar dan rasa gatal berkurang namun tidak hilang. Tidak ada
riwayat penyakit lain, tidak pernah opname di RS.
Ibu : Mempunyai keluhan gatal pada seluruh tubuh sama seperti yang diderita
oleh ayah dan pasien sendiri. Ibu juga mengambil obat seperti ayah pasien

namun tetap rasa gatal. Tidak ada riwayat penyakit lain, tidak pernah opname
di RS.
Adik : Mempunyai keluhan gatal pada seluruh tubuh. Juga mengambil obat
seperti ayah dan ibu namun tetap rasa gatal. Tidak ada riwayat penyakit lain
sejak lahir dan tidak pernah opname di RS.
Anggota keluarga yang memiliki riwayat DM dan hipertensi adalah nenek dan
kakek pasien.
Riwayat Kehamilan
Saat kehamilan pasien, ibu pasien melakukan Antenatal Care (ANC)
setiap bulan selama masa kehamilan di bidan. Selama kehamilan, demam (-),
batuk (-), pilek (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), perdarahan (-),
keputihan (-), anyang-anyangan (-). Konsumsi obat obatan (-), jamu (-),
trauma (-), pijat oyok (-), riwayat pecah ketuban dini (-) dan abortus (-). Ibu
naik berat badan sebanyak 8kg selama kehamilan.
Riwayat Kelahiran
Pasien lahir spontan, cukup bulan (37 minggu 4 hari) di bidan pada
tanggal 13 Oktober 2001. Pada persalinan selanjutnya, yaitu adik pasien, ibu
juga melahirkan dengan spontan. Pasien lahir langsung menangis, bergerak
aktif, tidak didapatkan biru, kejang atau kuning. Berat badan lahir 3,1kg dan
panjang badan 50cm.
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa imunisasi pasien lengkap hingga
campak pada usia 9 bulan sesuai buku KIA, tetapi ibu tidak membawa buku
KIA.
Hepatitis B
Polio
DPT
BCG
Campak

: (+) 3 kali; usia baru lahir, 1 bulan, 6 bulan


: (+) 4 kali; usia baru lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
: (+) 3 kali; usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
: (+) 1 kali; usia 2 bulan
: (+) 1 kali; usia 9 bulan

Riwayat Tumbuh Kembang


Pertumbuhan
Ibu tidak sering menimbang berat badan pasien dan tidak menghafal
berat badannya selama pertumbuhan.
BBL
: 3,1kg
PB lahir
: 50cm
BB saat ini : 28kg
PB saat ini : 137cm
Perkembangan

Menurut ibu kandung pasien.


Motorik Kasar
Motorik Halus
Angkat kepala Memegang tangan
usia 3 bulan
Tengkurap

Verbal
Sosial
Memanggil ayah Tersenyum

sendiri usia 4

dan ibu usia 9

spontan usia 3

bulan
bulan.
bulan.

Menggenggam

Berbicara
1-2

Anak
mulai
usia 7 bulan
Duduk sendiri
mainan pada usia
kata tanpa arti
mengenal ayah
usia 8 bulan
5 bulan
usia 11 bulan.
dan ibu usia 9
Berdiri usia 10 Mengambil dengan Berbicara usia
bulan.
bulan
Saat
ini,
jari usia 8 bulan
14 bulan.
Berjalan usia Anak SMP kelas II
Pasien dapat
sosialisasi
12 bulan
dan mampu
berbicara
dengan
Berlari usia 19
mengikuti kegiatan
dengan baik.
anggota
bulan
belajar di sekolah
keluarga
dan
dengan baik

teman, baik di
sekolah
maupun

di

lingkungan
sekitarnya
berjalan dengan
baik.

Riwayat Nutrisi
Pasien minum ASI sejak lahir dengan frekuensi sering sesuai
permintaan

pasien

dan

volume

sesuai

kemampuan

pasien.

Pasien

mengkonsumsi ASI hingga usia 2 tahun. Mulai makan bubur halus pada usia 6
bulan sehinnga 9 bulan. Makan nasi Tim halus sejak usia 9 bulan sehingga 14
bulan. Pasien mengkonsumsi nasi serta sayur sejak usia 15 bulan sehingga
sekarang.
Menurut ibu pasien, pasien tidak cerewet dalam hal makanan. Pasien
sering makan sayur dan tempe.

Pasien mengkonsumsi daging dan buah

buahan dalam jumlah minimal.


Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pasien


mempunyai adik laki-laki berusia 9 tahun. Pasien tinggal bersama ayah, ibu
dan adik perempuan.
Ayah pasien bekerja sebagai penjual sayuran di pasar dengan
penghasilan < Rp 1 juta per bulan manakala ibu pasien merupakan seorang
ibu rumah tangga.
Pasien mempunyai riwayat kontak dengan jiran tetangga yang
mempunyai keluhan gatal-gatal pada tubuh seperti yang dialami oleh pasien.
III.
Pemeriksaan Fisis (tanggal 17 Desember 2014)
Keadaan Umum
GCS 456, compos mentis, tampak sakit sedang
Napas spontan adekuat
Tanda distress napas/napas Kusmaul (-)
Kesan gizi kurang, tampak kurus
Wajah tidak dismorfik, tidak ikterik, tidak sianosis, dan tidak edema
Rambut tampak hitam, tipis, tidak mudah dicabut
Kulit berwarna kuning langsat, tidak pucat, tidak biru, tidak kuning/ikterus
Pakaian dan higienitas kurang baik
Tanda-tanda Vital
Denyut jantung : 83 kali/menit, reguler, kuat angkat
Laju napas : 22 kali/menit, reguler, spontan
Suhu aksila : 36.7 0C
Status Antropometri
Berat Badan : 28 kg ( P <5)
Tinggi Badan: 137 cm ( P <5) ~ 9 tahun 9bulan
Berat Badan Ideal : 44 kg
% BBI : 63,63 %
Lingkar Lengan Atas : 22 cm (P< 5)
Lingkar Kepala : 51cm
Kesimpulan: Gizi Buruk
Kepala
Bentuk : mesosefal, simetris, tidak ada benjolan dan massa, ubun-ubun sudah
menutup
Ukuran : normosefal
Rambut : warna hitam, tidak mudah dicabut
Wajah : simetris, deformitas (-), rash (-), sianosis (-)
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), mata
cowong (-/-), air mata (+/+), pupil bulat isokor 3 mm/ 3 mm, reflek cahaya (+/+)
Telinga : bentuk dan ukuran normal, posisi normal, sekret (-)
Hidung: bentuk simetris, deviasi (-), sekret (-), perdarahan (-), hiperemi (-),
pernapasan cuping hidung (-)
Mulut: mukosa bibir kering (-), mukosa sianosis (-), faring hiperemi (-),
pembesaran tonsil (-)

Pemeriks

Atas
Kanan
Hangat

Anemis
Ikterik
Edema
Sianosis
Ptechiae
Tonus otot

aan
Akral

Kiri
Hangat

Bawah
Kanan
Hangat

Kiri
Hangat

kering
-

kering
-

kering
-

kering
+
-

Leher
Inspeksi : simetris,

Kuat

Kuat

Kuat

Lemah

pembesaran
kelenjar leher (-),

massa (-), kulit mempunyai ruam merah kehitaman


Palpasi : pembesaran kelenjar limfe leher (-|-), trakhea di tengah, kaku kuduk (-)
Thoraks
Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi dinding dada (-), deformitas (-), jaringan
parut (-), ruam merah kehitaman (+)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V Mid Clavicular Line sinistra
Auskultasi : bunyi jantung S1 S2normal regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : gerak napas simetris pada kedua sisi dinding dada, retraksi dinding
dada (-)
Palpasi : pergerakan dinding dada saat bernapas simetris, stem fremitus normal
Auskultasi :
Suara Napas
Kanan
Vesikular
Vesikular
Vesikular

Kiri
Vesikular
Vesikular
Vesikular

Ronkhi
Kanan
-

Wheezing

Kiri
-

Kanan
-

Kiri
-

Abdomen
Inspeksi : Flat, ruam merah kehitaman (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : meteorismus (-), shifting dullness (-), undulasi (-),
Palpasi : abdomen soefl, nyeri tekan (-)
Hepar : Liver span 7cm
Lien : tidak terasa pembesaran
Ekstermitas
Genu sinistra
Inspeksi: Tampak massa pada genu sinistra 30x20cm. Luka
(+), Darah (-), keluar cairan jernih, pus (+), vena (+)
Palpasi : Konsistensi keras, hangat, batas jelas, nyeri tekan (+)
Anus
Inspeksi : Terdapat ruam merah kehitaman

IV. Pemeriksaan Penunjang


1. Hasil laboratorium tanggal 09-12-2014 (MRS)
Jenis
Pemeriksaan
Hematologi
Hemolobin
(HGB)
Eritrosit (RBC)
Leukosit (WBC)
Hematokrit
Trombosit (PLT)
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
P-LCR
PCT
Hitung jenis
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Lain-lain
Kimia Klinik
Faal Hati
Bilirubin Total

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Kesan

5,50
2,67
15,84
19,7
405
73,60
20,60
27,90
14,10
7,9
7,9
10,7
0,37

g/dL
106/L
103/L
%
103/L
fL
pg
g/dL
%
fL
fL
%
%

11,4-15,1
4,0-5,0
4,7-11,3
38-42
142-424
80-93
27-31
32-36
11,5-14,5
9-13
7,2-11,1
15,0-25,0
0,150-0,400

Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Normal
Menurun
Menurun
Menurun
Normal
Menurun
Normal
Menurun
Normal

7,1
0,1
66,3
19,8
5,7
-

0%
%
%
%
%
-

0-4
0-1
51-67
25-33
2-5
-

Meningkat
Normal
Normal
Menurun
Meningkat
-

0,15

mg/dL

<1,0

Normal

Bilirubin Direk

0,05

mg/dL

<0,25

Normal

Bilirubin Indirek
AST/SGOT
ALT/SGPT

0,10
15
4

mg/dL
U/L
U/L

<0,75
0-32
0-33

Normal
Normal
Normal

LDH
Faal Ginjal
Kreatinin

Asam Urat

715

U/L

240-480

Meningkat

0,36

mg/dL

<1,2

Normal

2,4-5,7

Normal

5,6

mg/dL

Serum Elektrolit
Natrium

139

mmol/L

136-145

Menurun

Kalium

5,1

mmol/L

3,5-5,0

Normal

Klorida

103

mmol/L

96-106

Normal

Nilai Rujukan

Kesan

2. Hasil Laboratorium tanggal 15-12-2014


Jenis Pemeriksaan
Hematologi

Hasil

Satuan

10

Hemolobin (HGB)
Eritrosit (RBC)
Leukosit (WBC)
Hematokrit
Trombosit (PLT)
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
P-LCR
PCT
LED
Hitung jenis
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Lain-lain

8,10
4,03
10,39
26,30
389
77,00
22,90
30,60
20,00
9,60
9,2
16,50
0,29
43

g/dL
106/L
103/L
%
103/L
fL
pg
g/dL
%
fL
fL
%
%
mm/jam

11,4-15,1
4,0-5,0
4,7-11,3
38-42
142-424
80-93
27-31
32-36
11,5-14,5
9-13
7,2-11,1
15,0-25,0
0,150-0,400

Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Normal
Menurun
Menurun
Menurun
Normal
Menurun
Normal
Menurun
Normal

1,0
0,0
80,0
7,0
7,0
-

0%
%
%
%
%
-

0-4
0-1
51-67
25-33
2-5
-

Meningkat
Normal
Meningkat
Menurun
Meningkat
-

Bilirubin Total

0,14

mg/dL

<1,0

Normal

Bilirubin Direk

0,03

mg/dL

<0,25

Normal

Bilirubin Indirek

0,13

mg/dL

<0,75

Normal

AST/SGOT

12

U/L

0-32

Normal

ALT/SGPT

U/L

0-33

Normal

LDH

690

U/L

240-480

Meningkat

Albumin

2,1

g/dL

3,5-5,5

Menurun

Evauasi Hapusan Darah


Eritrosit : Hipokrom Mikrositik
Kimia Klinik (Faal Hati)

Faal Ginjal
Kreatinin
Asam Urat

0,25
5,0

mg/dL
mg/dL

<1,2
2,4-5,7

Normal
Normal

Serum Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida

142
4,9
101

mmol/L
mmol/L
mmol/L

136-145
3,5-5,0
96-106

Normal
Normal
Normal

3. Hasil FNAB
Kesimpulan : Mencurigakan suatu Osteosarcoma

11

4. Hasil Pemeriksaan Radiologi


Disallignment pada os tibia kiri
Lesi litik destuktif meta-diafisis os tibia kiri 1/3 proximal dengan matriks
osteoid dan reaksi periosteal tipe agresif (Codman triangle)
Kesimpulan :Primary bone tumor os tibia proximal kiri suspect malignant

V. Diagnosis Kerja (WDx)


1.
2.
3.
4.

Osteosarcoma Proximal Tibia Genu Sinistra


Scabies
Anemia hipokrom-mikrositer
Gizi buruk

VI. Rencana Diagnosis (PDx)


1.
2.
3.
4.
5.

CT genu D/S
Foto thorax AP/Lat
DL post transfusi
Konsul Kulit
Konsul Bedah Orthopedik

VII. Rencana Terapi (PTx)


1. Transfuse PRC
2. Intravenous: Ceftriaxone 2x1,5mg (100mg/kgBB/hari)
Metamizole 3X300mg
Albumin 25% 100cc
3. IM MgSO4 2,5cc (0,1mg/kgBB/hari)
4. Peroral: Vitamin A 1X5000 IU
Vitamin BC1X 1000 IU
Vitamin C 1X100 IU
Asam Folat 1x1mg
5. Diet Nasi TKTP 3 x porsi
VIII. Rencana Monitoring (PMo)
1. Tanda Vital (denyut nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)
2. Nyeri
3. Intake Nutrisi
IX. Rencana Edukasi (PEd)
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien dan pasien, dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa anak
menderita suatu tumor ganas pada tulang yaitu osteosarkoma.

12

2. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang faktor resiko terjadinya


osteosarkoma. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prognosis
dari penyakit ini serta terapi yang akan dijalankan. Menjelaskan kepada
pasien efek samping yang akan dialami oleh pasien disebabkan terapi
osteosarkoma.
3. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien juga menderita gizi
buruk serta anemia. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang

obat-obatan

yang

diberikan

dan

efek

samping

obat.

Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pentingnya status gizi


pasien dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien Menjelaskan
kepada keluarga pasien tentang kepentingan kerjasama keluarga dalam
pemberian obat serta makanan kepada pasien.
4. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien menderita penyakit
scabies. Menjelaskan kepada keluarga faktor resiko terjadinya scabies
dan cara penyebaran yang berkemungkinan besar seluruh anggota
keluarga pasien juga menderita penyakit ini. Menjelaskan kepada
keluarga pasien gejala penyakit ini. Menjelaskan kepada keluarga
pasien

kepentingan

hygienitas

dalam

mengatasi

penyakit

ini.

Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang pencegahan penyakit


tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari. Orang tua pasien
dijelaskan untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk
mencegah terjadinya penyakit yang sama ataupun penyakit lainnya.
Menasihat keluarga pasien untuk menyampaikan informasi kepada jiran
tetangga yang menghadapi gejala yang sama.
5. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa obat dan perawatan dari
tenaga medis adalah sebagian faktor yang mempengaruhi kesembuhan
pasien. Diperlukan juga kerjasama dari keluarga demi tercapainya
tujuan bersama yaitu kesembuhan anak.

13

Anda mungkin juga menyukai